BAB I PENDAHULUAN 1.1 LAT LATAR BELAKANG BELAKANG Seirin Seiring g bertam bertambah bahnya nya usia, usia, setiap setiap indivi individu du pasti pasti akan akan mengal mengalami ami penuaa penuaan. n. Preose Preosess
penuaan ditandai dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada beberapa organ dan sistem (Efendi & Makhfudli, 2!". #eadaan demikian tampak pula pada sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan rematik yang sering menyertai usia lanjut, yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah $heumatoid %rthritis (itriani, 2' dalam )yun, 2'*". Penyakit $heumatoid %rthritis ($%" merupakan salah satu penyakit autoimun berupa inflamasi inflamasi arthritis pada pasien de+asa (Singh
., et al .,
2'". $ematik merupakan salah satu
penyakit sendi yang ditakuti oleh masyarakat, namun juga banyak yang mengabaikan dan menganggap $heumatoid %rthritis ini sebagai penyakit biasa dan tidak berbahaya padahal penyakit ini dapat menimbulkan kerugian berupa ke-a-atan karena rasa ra sa nyeri pada penderita $heumatoid $heumatoid %rthritis %rthritis pada bagian synovial synovial sendi, sarung tendo, dan bursa akan mengalami penebalan akibat radang yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar sendi (Syamsuhidajat, 2'". rganisasi kesehatan dunia (/0" melaporkan angka kejadian rematik pada tahun 21 men-apai men-apai 2 dari penduduk penduduk dunia yang telah terserang terserang rematik, rematik, dimana dimana 3' 3' penduduk penduduk dunia tersebut berusia 32 tahun dan 2 berusia lebih dari tahun, ta hun, sedangkan tahun 2'2 meningkat menjadi 2 dari penduduk dunia. Menurut Menurut hasil penelitian penelitian $iskesdas $iskesdas (2'" (2'" prevalensi prevalensi penderita penderita $heumatoid $heumatoid %rthritis %rthritis di 4ndonesia tahun 2' adalah 2*,5. 6i kota Palembang pravalensi $heumatoid %rthritis berdasarkan data dari 6inas #esehatan #ota Palembang pada 7anuari 7a nuari 2'5 dalam lima tahun terakhir terakhir masuk ke dalam kategori kategori ' penyakit tertinggi tertinggi di kota Palembang Palembang dan $heumatoid $heumatoid %rthri %rthritis tis mendud menduduki uki urutan urutan ke3* dari dari katego kategori ri tersebu tersebut. t. Pada Pada tahun tahun 2' 2' preval prevalens ensiny inyaa men-apai 1, ($iskesdas, 2'". 8erdasarkan data yang didapatdari beberapa puskesmas pada tahun 2'1 Masalah yang paling sering di alami oleh penderita $heumatoid %rthritis adalah nyeri (8runner & Suddarth, 2'5". 0asil penelitian terakhir dari 9eng :; tahun 21 !Purnomo, 2'", prevalensi nyeri $heumatoid %rthritis di 4ndonesia men-apai 2,< hingga ',. %ngk %ngkaa ini ini menu menunj njuk ukka kan n bah+ bah+aa rasa rasa nyer nyerii akib akibat at $heu $heuma mato toid id %rth %rthri riti tiss suda sudah h -uku -ukup p mengganggu aktivitas masyarakat 4ndonesia, terutama mereka yang memiliki aktivitas -ukup padat. Serangan nyeri yang terus menerus dapat menimbulkan kelemahan sehingga mereka
tidak mampu melakukan kegiatan sehari3hari, seperti memasak, mandi, dan lain3lain (Sahar, 2'". Peran pera+at sebagai pemberi asuhan kepera+atan dan fasilitator bagi dapat menjadi tempat men-ari informasi dan solusi dalam mera+at anggota keluarga denga $heumatoid %rthritis ini sehingga keluarga mampu menjalankan tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah masalah keseha kesehatan tan keluar keluarga, ga, mengam mengambil bil keputu keputusan san tindak tindakan an yang yang tepatb tepatbagi agi keluar keluarga, ga, mera+at anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sehingga upaya pen-egahan ataupun pera+atan berjalan dengan baik. =etapi, banyak dari penderita penderita dan anggota anggota keluarga keluarga yang kurang kurang memahami memahami tentang tentang penatalaksanaan nyeri yang dapat dilakukan untuk mengurangi mengurangi nyeri. 6isinilah peran pera+at sebag sebagai ai eduedu-at ator or sanga sangatt dibu dibutu tuhk hkan an untu untuk k meng mengaja ajark rkan an kepa kepada da pasie pasien n dan dan kelu keluar arga ga penatalaksanaan nyeri untuk menurunkan intensitas nyeri salah satunya dengan olahraga ringan. 1.2 RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH 8agaimana implementasi kepera+atan keluarga dengan masalah nyeri akut pada penyakit $heumatoid %rthritis di +ilayah kerja Puskesmas Makrayu tahun 2'1> 1.3 TUJUAN TUJUAN a. =ujuan )mum Mampu mengimplementasikan kepera+atan keluarga pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit $heumatoid %rthritis, di +ilayah kerja Puskesmas Makrayu tahun 2'1. b. =ujuan =ujuan #husus '" Melatih senam senam rematik rematik pada pasien pasien $heumato $heumatoid id %rthrit %rthritis is di Puskesmas Puskesmas Makrayu Makrayu #ota Palembang tahun 2'1. 2" Memberikanp Memberikanpendid endidikan ikan kesehatan kesehatan tentang tentang $heumatoid $heumatoid %rthrit %rthritis is dengan masalah masalah nyeri akut. 1.4 MANFAA MANFAAT T '. 8agi agi Pe Penulis Penulisan ini merupakan penerapan +adah ilmu pengetahuan yang telah didapat, member memberika ikan n pengal pengalama aman n dalam dalam bidang bidang peneli penelitian tian,, dan menamb menambah ah penget pengetahu ahuan an penulis, terutama mengenai asuhan kepera+atan pada keluarga dengan klien $heumatoid %rthritis. 2. 8agi agi Pu Puskes skesm mas Menjal Menjalin in kerjas kerjasama ama dengan dengan puhak puhak puskes puskesmas mas dalam dalam upaya upaya member memberii asuhan asuhan kepera+atan keluarga yang berkualitas pada klien ra+at jalan dan diharapkan dapat mengembangkan program yang ada di puskesmas khususnya di bidang pera+at serta sebagai sebagai informasi informasi pelaksanaan pelaksanaan asuhan kepera+atan kepera+atan keluarga keluarga yang memiliki anggota anggota keluarga dengan $heumatoid %rthritis. . 8agi 8agi Perke Perkemba mbanga ngan n 4lmu 4lmu #epe #epera+ ra+atan atan
Penulisan ini diharapkan dapat menjadi a-uan, suber pemikiran dan pedoman bagi profesi kepera+atan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan kepera+atan, terutama dalam bidang kepera+atan komunitas dan keluarga. keluarga.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP PENYAKIT PENYAKIT RHEUMATOID RHEUMATOID ARTHRITIS 2.1.1 Pengert Pengert!n !n %rtritis $eumatoid atau $heumatoid %rthritis ($%" adalah penyakit autoimun
sistemik (Syimmons, 2<". $% merupakan salah satu kelainan multisystem yang etiologinya belum diketahui se-ara pasti dan di karakteristikkan dengan destruksi sinovitis (0elmi-k, 21". Penyakit ini merupakan peradangan sistemik yang paling umum ditandai dengan keterlibatan sendi yang simetris (6ipiro, 21". Penyakit $% ini ini meru merupa paka kan n kela kelain inan an auto autoim imun un yang yang meny menyeb ebab abka kan n infl inflam amasi asi sendi sendi yang yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis" (Pradana, 2'2". 2.1.2 2.1.2 Et"#" Et"#"g g
Penyebab utama penyakit $heumatoid %rthritis masih belum diketahui se-ara pasti. ?amun fa-tor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen3antibodi", fa-tor metabolik dan infeksi virus (Suratun, 0eryati, Manurung & $aenah, 21". %da beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab $heumatoid %rthritis, yaitu@ a. 4nfeksi 4nfeksi Streptokku Streptokkuss hemolitiku hemolitikuss dan Strepto Strepto-o--u -o--uss non3hemol non3hemolitiku itikuss b. Endokrin -. %utoimun d. Metabolik e. aktor aktor gene genetik tik serta serta pemi-u pemi-u ling lingkun kungan gan 2.1.3 P!t"$%" P!t"$%"#"g #"g Pada Pada $heuma $heumatoi toid d %rthrit %rthritis is ($%", ($%", reaksi reaksi autooi autooimun mun terjad terjadii dalam dalam jaringa jaringan n synovial. Proses fagositosis menghasilkan enAim3enAim dalam sendi. EnAim3enAim tersebu tersebutt akan akan meme-a meme-ah h kolage kolagen n sehing sehingga ga terjadi terjadi edema, edema, polife poliferasi rasi membra membrane ne synovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghan-urkan tulang ra+an dan menimbulkan erosi tulang. %kibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. tot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami mengalami perubahan perubahan degenerative degenerative dengan dengan menghilangn menghilangnya ya elastisitas elastisitas ototdengan kekuatan kontraksi otot (8runner & Suddarth, 22". 2.1.4 M!n$e%t M!n$e%t!% !% K#n% $heuma $heumatoi toid d %rthri %rthritis tis dapat dapat ditemu ditemukan kan pada pada semua semua sendi sendi dan sarung sarung tendo, tendo, tetapi paling sering di tangan. $heumatoid %rthritis juga dapat menyerang sendi siku, kaki, pergelangan kaki dan lutut. Sinovial sendi, sarung tendo, dan bursa menebal akibat radang yang diikuti oleh erosi tulang dan destruksi tulang disekitar sendi (Syamsuhidajat, 2'". Pasien3 pasien dengan $heumatoid %rthritis akan menunjukkan tanda dan gejala seperti@ a. ?yer ?yerii per persend sendia ian n b. 8engkak -. #ekakuan #ekakuan pada pada sendi sendi terutama terutama setelah bangun bangun tidur tidur di pagi pagi hari hari d. =erbata erbatasny snyaa perg perger erak akan an e. Send Sendi3s i3sen endi di terasa terasa pana panass f. 6emam g. %nemia h. 8era 8eratt bada badan n menu menuru run n i. #eku #ekuat atan an berk berku uran rang j. =ampak +arna kemerahan di sekitar sendin k. Perubahan Perubahan ukuran ukuran pada pada sendi sendi dari ukuran ukuran normal normal Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti@ a. Berak Berakan an menj menjad adii terb terbata atass b. %danya nyeri tekan -. 6eform 6eformita itass berta bertamba mbah h pemb pembeng engkak kakan an d. #elemahan
e. 6epresi 6itinjau dari stadium penyakitnya, ada tiga stadium pada $heumatoid %rthritis yaitu (?asution, 2''"@ 2''"@ a. Stad Stadiu ium m Sino Sinovi viti tiss Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandai dengan mun-ulnya hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak, dan kekakuan. b. Stadium 6estruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial, trejadi juga kerusakan pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. Pada stadium ini terjadi perubahan bentuk pada tangan yaitu bentuk jari s+an3ne-k. -. Stad Stadiu ium m 6ef 6efor ormi mita tass Pada Pada stadium stadium ini terjadi terjadi peruba perubahan han se-ara se-ara progre progresif sif dan berula berulang ng kali, kali, deformitas dan gangguan fungsi se-ara menetap. Perubahan pada sendi dia+ali adanya adanya sinovitis, sinovitis, berlanjut berlanjut pada pembentuk pembentukan an pannus, pannus, ankilosis ankilosis fibrosa, fibrosa, dan terakhir ankilosis tulang. 2.1.& Pe'er(%!!n Pen)n*!ng a. aktor aktor $heumato $heumatoid, id, fiksasi lateks, lateks, reaksi3reak reaksi3reaksi si aglutin aglutinasi asi b. Caju endap darah@ umumnya meningkat pesat (13' mmDh" mungkin kembali -. d. e. f.
normal se+aktu gejala3gejala meningkat Protei Protein n 3reakt 3reaktif@ if@ posit positif if selama selama masa masa eksaserb eksaserbasi asi Sel darah darah putih@ putih@ meningkat meningkat pada pada +aktu +aktu timbul timbul proses proses inflamasi inflamasi 0emogl 0emoglobi obin@ n@ umumny umumnyaa menunju menunjukka kkan n anemia anemia sedang sedang 4g (4g M dan 4g B"@ penin peningk gkatan atan besar besar menunj menunjukk ukkan an proses proses autoim autoimun un sebaga sebagaii
penyebab $heumatoid %rthritis g. Sina Sinarr F dari dari sendi sendi yang yang sakit sakit@@ menu menunj njuk ukka kan n pemb pemben engk gkak akka kan n pada pada jari jaring ngan an lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan (perubahan a+al" berkembang menjadi formasi kista tulang, memperke-il jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi bersamaan h. S-an radionuklid radionuklida@ a@ identifikasi identifikasi peradangan peradangan sinovium sinovium i. %rtr %rtros osko kopi pi lang langsu sung ng@@ visu visual alisa isasi si dari dari area area yang yang menu menunj njuk ukka kan n irreg irregul ulari aritas tasDD j.
degenerasi tulang pada sendi 8iopsy membrane sinovial@
menunjukkan
perubahan
inflamasi
perkembangan panas 2.1.+ Pen!t!#! Pen!t!#!(%!n (%!n!!n !!n a. Medis Penatalaksanaan medik pada pasien $heumatoid %rthritis diantaranya@ '" =erapi 2" Memb Memberi erika kan n giAi giAi yang yang tepat tepat " Pemb Pember erian ian oba obat3o t3oba bata tan n b. #epera+atan
dan
'" Pendid Pendidika ikan n keseha kesehatan tan@@ melipu meliputi ti penger pengertia tian,p n,pato atofisi fisiolo ologi, gi, penyeb penyebab, ab, dan diagnosis penyakit ini 2" 4stirahat@ 4stirahat@ karena pada pada $heumatoid $heumatoid %rthritisini %rthritisini disertai disertai lelah lelah yang hebat hebat " Catiha Catihan@ n@ pada saat pasien pasien tidak tidak merasa merasa lelah lelah atau inflamas inflamasii berku berkuran rang, g, ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi. 2.1., *-e$ *-e$)r )ree 2.2 KONSEP ASUHAN KEPERA K EPERA ATAN %suh %suhan an kepe kepera ra+a +ata tan n kelu keluar arga ga meru merupa paka kan n
pros proses es
yang yang
komp komple leks ks
deng dengan an
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. =ahapan dari proses kepera+atan keluarga yaitu pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga, perumusan diagnosis kepera+atan, penyusunan peren-anaan, pelaksanaan asuhan kepera+atan, dan evaluasi (Muhlisin, 2'2". 2.2.1 Peng(!* Peng(!*!n !n Peng Pengka kaji jian an adal adalah ah suatu suatu tahap tahapan an dima dimana na seoran seorang g pera pera+a +att meng mengam ambi bill informasi se-ara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sumber informasi dan tahapan pengkajian dapat menggunakan metode +a+an-ara keluarga, observasi observasi fasilitas rumah, rumah, pemeriksaan pemeriksaan fisik, atau melalui melalui data skunder seperti data puskesmas, bidan, hasil pemeriksaan laboratorium, dan lain sebagainya (Mu+arni, 25". 6ata yang dikaji adalah@ a. 6ata 6ata umum mum pas pasie ien n Pengkajian kepera+atan keluarga meliputi@ '" ?ama ?ama kep kepal alaa kelua keluarg rgaa (##" (##" 2" %lam %lamat at dan dan tel telep epon on " Pekerja Pekerjaan an kepala kepala keluar keluarga ga *" Pendid Pendidika ikan n kepa kepala la keluar keluarga ga " #ompos #omposisi isi kelu keluar arga ga (geno (genogra gram" m" <" =ipe ipe kel kelua uarrga 5" =ipe ipe ban bangs gsaa 1" %gama !" Status Status sosial sosial ekon ekonomi omi keluar keluarga ga b. $i+ayat dan tahap perkembangan pasien -. Peng Pengka kajia jian n ling lingku kung ngan an '" #arak #arakter terist istik ik ruma rumah h #arakt #arakteri eristik stik rumah rumah diiden diidentifi tifikas kasii dengan dengan meliha melihatt luas luas rumah, rumah, tipe tipe ruma rumah, h,
juml jumlah ah
ruan ruanga gan, n,
juml jumlah ah
jend jendel ela, a,
pema pemanf nfaa aata tan n
ruan ruanga gan, n,
peletakkan perabotan rumah tangga, jenis jamban, jarak septi- tang dengan dengan sumber sumber air, air, sumber sumber air minum minum yang yang diguna digunakan kan,, serta serta denah denah rumah. 2" #arakteristik #arakteristik tetangga tetangga dan komunitas komunitas setempat setempat
Menjela Menjelaska skan n mengen mengenai ai karakt karakteris eristik tik dari dari tetang tetangga ga dan komuni komunitas tas setem setempa pat, t, yang yang meli melipu puti ti kebi kebiasa asaan an,, ling lingku kung ngan an fisik fisik,, atur aturan an atau atau kesepakatan kesepakatan penduduk penduduk setempat, setempat, budaya budaya setempat setempat yang mempengaru mempengaruhi hi kesehatan. " Mobili Mobilitas tas geogra geografis fis keluar keluarga ga Mobilitas Mobilitas geografis geografis keluarga keluarga ditentukan ditentukan dengan dengan kebiasaan kebiasaan keluarga keluarga berpindah tempat. *" Perkumpulan Perkumpulan keluarga keluarga dan dan interaks interaksii dengan dengan masyarakat masyarakat Menj Menjela elask skan an meng mengen enai ai +akt +aktu u yang yang digu diguna naka kan n kelu keluar arga ga untu untuk k berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga dengan masyarakat. d. Stru Strukt ktur ur kel kelua uarrga '" Pola Pola komuni komunikas kasii keluar keluarga ga Menjelaskan mengenai -ara berkomunikasi antar anggota keluarga. 2" Strukt Struktur ur keku kekuatan atan keluar keluarga ga #emamp #emampuan uan anggot anggotaa keluar keluarga ga mengen mengendal dalika ikan n dan mempen mempengar garuh uhii orang lain untuk merubah perilaku. " Stru Strukt ktur ur pera peran n Menjelaskan peran dari masing3masing anggota keluarga baik se-ara formal maupun informal. *" ?ila ?ilaii atau atau norm normaa kelua keluarg rgaa Menjela Menjelaska skan n mengen mengenai ai nilai nilai dan norma norma yang yang dianut dianut oleh oleh keluar keluarga, ga, yang berhubungan dengan kesehatan. e. ung ungsi si kel kelua uarrga '" ung ungsi si afek afekti tif f 0al yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memili memiliki ki dan dimili dimiliki ki dalam dalam keluar keluarga, ga, dukung dukungan an keluar keluarga ga terhad terhadap ap anggota anggota keluarga keluarga lainnya, lainnya, bagaimana bagaimana kehangatan kehangatan ter-ipta pada anggota kelu keluar arga ga,,
dan dan
baga bagaim iman an kelu keluar arga ga meng mengem emba bang ngka kan n
sika sikap p
sali saling ng
menghargai. 2" ung ungsi si sosia sosiali lisas sasii 0al 0al yang yang perl perlu u dika dikaji ji baga bagaim iman anaa inte intera raks ksii atau atau hubu hubung ngan an dala dalam m keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku. " ungsi ungsi pera+a pera+atan tan keseha kesehatan tan #eluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk untuk melaku melakukan kan tindak tindakan, an, melaku melakukan kan pera+a pera+atan tan terhad terhadap ap anggot anggotaa keluarga yang sakit, men-iptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat (Muhlisin, 2'2". 2.2.2 Per)')%!n D!gn"%! Ke/er!0!t!n Ke/er!0!t!n Ke#)!rg! Ke#)!rg!
2.2.3 Pen)%)n Pen)%)n!n !n 2.3 KONSEP KONSEP KELUARG KELUARGA A