I. PENDAH NDAHU ULUAN LUAN Pekerja Pekerjaan an dan penghas penghasila ilan n merupa merupakan kan hal yang yang pentin penting g gun gunaa menunj menunjang ang kehidu kehidupan pan terutama terutama pada aspek ekonomi. ekonomi. Tidak Tidak heran jika kehilangan pekerjaan menjadi peristiwa peristiwa paling paling sulit sulit dalam dalam hidup hidup seseor seseorang ang.. Sebagia Sebagian n besar besar orang orang mengand mengandalk alkan an pekerj pekerjaan aan mereka mereka untuk untuk mempertahankan standar hidupnya. Kehilangan pekerjaaan berarti penurunan standar hidup pada masa kini, kekhawatiran pada masa depan dan kehilangan harga diri. Salah satu faktor penentu standar hidup suatu negara adalah jumlah pengangguran yang dimilikinya. Pengangguran merupakan sebuah problematikan yang saat ini belum dan mungkin tidak tidak akan akan pernah pernah bisa bisa ditunt dituntask askan. an. Meskip Meskipun un tingga tinggatt pengangg penganggura uran n terten tertentu tu tidak tidak dapat dapat dihind dihindari ari dalam dalam suatu suatu perekon perekonomi omian an yang yang kom komple pleks ks dengan dengan ribuan ribuan perusa perusahaa haan n dan jutaan jutaan pekerja, jumlah pengangguran dalam berbagai periode dan negara sangat beragam. Masalah pengangguran dibagi dalam dua kategori, yaitu masalah jangka panjang dan masala masalah h jangka jangka pendek. pendek. Tingk Tingkat at pengang penganggura guran n alamia alamiah h suatu suatu perekon perekonomi omian an adalah adalah jumlah jumlah pengangguaran yang lazim terjadi dalam perekonomian tersebut. Pengangguran siklis adalah fluktuasi pengangguran dari tahun ke tahun yang mendekati tingkat alamiahnya dan terkait erat dengan pasang surut kegiatan perekonomian. Ada empat hal yang kita bahas dalam faktor tingkat pengangguran alamiah dalam perekonomian, yaitu lapangan pekerjaan, undang undang upah minimum, serikat pekerja dan upah efesiensi.
II. RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH !. %. &. '. (. ). *.
"agaimana "agaimana #ara mengidentif mengidentifikasi ikasikan kan pengangguran$ pengangguran$ "agaim "agaimana ana #ara #ara pen# pen#ari arian an kerja$ kerja$ "agaim "agaimana ana peratu peraturan ran upah upah minim minimum$ um$ Apa yang yang dimaksud dimaksud dengan dengan serikat serikat kerja dan tawar tawar menawar menawar kolekti kolektif$ f$ "agaim "agaimana ana teori teori upah efisie efisiensi nsi$$ Apa saja saja studi studi kasus kasus mengenai mengenai pengangguran pengangguran dan dan tingkat tingkat alamiah alamiahnya$ nya$ Apa saja istil istilah ah istilah istilah penting penting yang yang terdapat terdapat dalam materi materi penganggur pengangguran an dan tingkat tingkat alamiahnya$
III.
PEMBAHASAN
A. MENGIDENTIFIKASIKAN PENGANGGURAN
1
Mengukur jumlah pengangguran adalah tugas badan statistik negara yang menghimpun data pengangguran dan aspekaspek pasar tenaga kerja lain, seperti jenis pekerjaan, jenis kerja rata rata, dan durasi pengangguran. +ata ini diperoleh dari surei rutin kesetiap rumah tangga. "adan statistik negara mengelompokkan orang dewasa pada setiap rumah tangga yang disurei kedalam satu kategori berikut. - "ekerja - Pengangguran - Tidak termasuk angkatan kerja Seseorang dikategorikan bekerja jika ia menghabiskan beberapa hari pada minggu sebelumnya untuk mengerjakan pekerjaan yang menghasilkan upah. Seseorang dianggap pengangguran jika ia berhenti bekerja sementara atau sedang men#ari pekerjaan. Seseoarang yang tidak termasuk dalam kedua kategori diatas, misalnya mahasiswa penuh waktu, ibu rumah tangga atau pensiunan, tidak termasuk dalam angkatan kerja. Setelah mengelompokkan seluruh indiidu dari surei kedalam & kategori tersebut, badan statistik negara menghitung berbagai statistik untuk merangkum kondisi untuk angkatan kerja. Angkatan kerja adalah jumlah orang yang bekerja dan tidak bekerja. Angkatan kerja = jumla !rang "ang #ekerja $ jumla "ang t%&ak #ekerja
Tingkat pengangguran unemployment rate/ adalah prensentase angkatan kerja yang tidak bekerja. T%ngkat 'engangguran = (umla !rang "ang t%&ak #ekerja ) *++ Angkatan Kerja
Setelah itu kita hitung tingkat partisipasi angkatan kerja, untuk mengukur jumlah presentase jumlah penduduk dewasa yang termasuk dalam angkatan kerja. T%ngkat 'art%,%'a,% angkatan kerja =
Angkatan kerja - *++. P!'ula,% 'en&u&uk &ea,a 2
Tingkat pengangguran normal di sekitar fluktuasi tingkat pengangguran disebut dengan tingkat pengangguran alamiah, dan penyimpangan pengangguran dari tingkat pengangguran alamiahnya disebut dengan pengangguran siklis. Mengukur tingkat pengangguran dalam perekonomian mungkin terlihat mudah. 0amun pada kenyataannya hal ini sulit dilakukan. Sangat mudah untuk membedakan orang yang bekerja penuh dengan orang yang tidak bekerja sama sekali, tetapi sangat sulit untuk membedakan antara orang yang tidak bekerja dengan seseorang yang termasuk dengan angkatan kerja. Ada sebagian orang yang berpurapura tidak mempunyai pekerjaan agar dapat mengikuti program bantuan keuangan yang diberikan oleh pemerintah. +isisi lain boleh jadi seseorang mengaku pengangguran akan tetapi sebenarnya ingin bekerja. 1rangorang ini mungkin telah berusaha untuk men#ari pekerjaan, namun menyerah karena gagal, orangorang ini disebut dengan 'ekerja 'utu, a,a (discouraged workers). Mereka tidak masuk dalam statistik pengangguran.
Pengangguran selalu terjadi dalam perekonomian. +engan kata lain, tingkat pengangguran tidak pernah men#apai angka nol. Sebaliknya tingkat pengangguran berfluktasi di sekitar tingkat pengangguran alamiah. Para ekonom berpendapat bahwa , 2Sebagian besar masa pengangguran berlangsung sebentar dan sebagian besar pengangguran yang diamati pada sembarang periode bersifat jangka panjang”. 3al ini dapat kita lihat pada kenyataan yang ada di sekitar kita, jika
dalam desa kita terdapat !4 orang pemuda yang menganggur pada pekan pertama di bulan April tapi ketika dua pekan kemudian dari !4 orang pemuda yang menganggur tersebut ternyata & orang telah berhasil mendapat pekerjaan. 3al ini dapat disimpulkan bahwa pengangguran yang dialami oleh & orang tadi bersifat jangka 'en&ek. +ari #ontoh diatas, terdapat * orang pemuda lagi yang belum mendapat pekerjaan. dari ketujuh pemuda tersebut ternyata ( orang diantara mereka baru mendapatkan pekerjaan dua tahun kemudian sedangkan % orangnya mendapat pekerjaan beberapa hari kemudian setelah yang & orang tai mendapatkan pekerjaan. 5ima orang yang mendapatkan pekerjaan dua tahun kemudian, mereka mengalami masa 'engangguran jangka 'anjang. Masa pengangguran jangka panjang dan masa pengangguran jangka pendek,
keduanya tidak bertentangan satu sama lain karena dalam masalah pengangguran bisa saja mereka mengalami pengangguran jangka panjang atau jangka pendek. 6ika jumlah pengangguran yang ada jumlahnya masih sangat banyak, maka yang perlu diketahui adalah orang yang 3
menganggur tersebut kemungkinan tidak sama karena bisa saja mereka mengalami pengangguran jangka pendek.
Kita menemukan bahwa ada empat penjelasan terhadap pengangguran jangka panjang. Penjelasan pertama adalah pekerja memerlukan waktu lebih lama untuk memperoleh pekerjaan yang #o#ok untuk mereka. Pengangguran yang terjadi akibat proses pen#o#okan pekarja dengan pekerjaan ini kadang disebut dengan 'engangguran /r%k,%!nal , dan sering dianggap sebagai penyebab masa penganggurannya singkat. Ketiga penjelasan selanjutnya berkaitan dengan kenyataan bahwa jumlah pekerjaan yang tersedia di sebagian pasar tenaga kerja mungkin tidak memadai untuk menyediakan pekerjaan bagi semua orang yang menginginkannya. 7ni terjadi bila penawaran
tenaga
kerja
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
jumlah
permintaannya.
Penggangguran akibat hal ini disebut dengan 'engangguran ,truktural dan sering dianggap sebagai penyebab masa pengangguran yang lama. B. PEN0ARIAN KER(A Salah satu alasan selalu adanya pengangguran dalam perekonomian adalah pen#arian kerja. Pen1ar%an kerja job search) adalah proses yang dilakukan pekerja untuk men#ari pekerjaan
yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka. 6ika semua perkerja dan pekerjaannya tidak ada bedanya, sehingga semua pekerja #o#ok untuk segala pekerjaannya dengan demikian pen#arian kerja tidak akan menjadi masalah. 0amun pada kenyataannya kemampuan dan minat pekerja berbeda 8 beda dan informasi tentang pelamar dan lowongan disiarkan lambat oleh perusahaan dan rumah tangga dalam perekonomian. Menga'a ,ejumla 'enganguran /r%k,%!nal t%&ak &a'at &%%n&ar% 2
Pengangguran friksional sering terjadi akibat adanya perubahan permintaan akan pekerja dalam perusahan 8 perusahaan yang berbeda. Serupa dengan hal tersebut, karena setiap wilayah di dalam negeri memproduksi barang yang berbeda 8 beda, pekerjaan dapat meningkat di suatu wilayah dan menurun di wilayah lain. Perubahan komposisi permintaan dikalangan indstri itu disebut dengan peralihan sektoral. Karena pekerja membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk men#ari pekerjaan di sektor 8 sektor baru, peralihan sektoral menimbulkan pengangguran sementara.
4
Pengangguran friksional tidak terhindarkan karena perekonomian selalu yang berubah 8 ubah. 3asil dari proses ini adalah produktiitas dan standar hidup yang lebih tinggi. 0amun, dalam perjalanannya para pekerja di industri yang sedang merosot kehilangan pekerjaan dan men#ari pekerjaan baru. Pasang surut angkatan kerja ini normal dalam perekonomian pasar dinamis yang baik, namun ini juga menghasilkan pengangguran friksional. Ke#%jakan 'u#l%k &alam 'en1ar%an kerja
Meskipun sebagian pengangguran friksional tidak terhindarkan, tidak demikian dengan jumlah tepat pengangguran tersubut. Semakin #epat informasi mengenai lowongan pekerjaan dan ketersediaan pekerja yang tersebar, semakin pesat pula perekonomian menyesuaikan pekerja dengan perusahaan. Seperti internet mempermudah informasi dan mengurangi jumlah pengangguran friksional. Kebijakan publik juga dapat berperan. 6ika kebijakan dapat mengurangi waktu yang diperlukan pekerja dalam memperoleh pekerjaan baru maka kebijakan tersebut dapat mengurangi tingkat alami pengangguran dalam perekonomian. "anyak program pemerintah yang memudahkan dalam pen#arian kerja. Salah satunya dengan badan penempatan kerja yang mempermudah informasi tentang lowongan kerja. 9ara lainnya dengan mengadakan program pelatihan yang bertujuan untuk mempermudah transisi dari industri yang merosot menuju industri yang berkembang serta mendukung kelompok 8 kelompok marjinal untuk keluar dari kemiskinan. Para pendukung program ini yakin bahwa program tersebut membuat perekonomian berjalan se#ara efisien degan menjaga angkatan kerja dipekerjakan dengan sepenuhnya dan program tersebut mengurangi kemiskinan yang bersifat intrinsik dalam ekonomi pasar yang mengalami perubahan. Para pengkritik program ini mempertanyakan perlukah pemerintah terlibat dalam proses pen#arian kerja. Mereka berpendapat bahwa lebih baik pihak swasta dibiarkan men#o#okkan pekerja dengan pekerjaannya. Kenyataannya, sebagian pen#arian kerja dilakukan tanpa #ampur tangan pemerintah. 3ampir sama dengan ha itu pendidikan pekerja dilakukan oleh pihak swasta, baik melalui sekolah maupun pelatihan di tempat kerja. Pengkritik juga berpendapat bahwa kinerja pemerintah tidak lebih baik , dan kemungkinan besar lebih buruk dalam menyebarkan informasi yang tepat kepada #alon pekerja dan pelatihan yang paling bermanfaat. Mereka
5
menyatakan bahwa keputusan lebih baik diambil oleh pen#ari kerja dengan perusahaan yang bersangkutan. Tunjangan 'engangguran
Salah satu program pemerintah yang meningkatkan jumlah pengangguran friksional, meskipun tidak sengaja, adalah tunjangan 'engangguran 3 unemployment benefit). Program ini bertujuan untuk kompensasi parsial bagi pekerja akibat kehilangan pekerjaan, namun tunjangan pengangguran juga meningkatkan jumlah pengangguran penyebabnya karena tunjangan pengangguran tidak lagi diberikan jika pekerja memperoleh pekerjaan baru, pengaanguran dapat saja tidak bekerja keras untuk memperoleh pekerjaan baru dan besar kemungkinan menolak tawaran kerja yang tidak menarik. "anyak penelitian yang dilakukan para ekomon tenaga kerja mengenai pengaruh insentif dari tunjangan pengangguran. Seperti yang dilakukan oleh negara bagian illinois, AS, pada tahun !:;(. Para pekerja yang mengajukan untuk mendapatkan tunjangan penangguran dipilih se#ara a#ak untuk ditawari bonus sebesar <(44 jika meraka mampu memperoleh pekerjaan dalam jangka waktu !! minggu, kemudian kelompok tersebur dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan bonus, ternyata masa pengangguran kelompok yang di ditawarkan bonus *= lebih singkat dari kelompok yang tidak ditawarkan bonus. >ksperimen ini menunjukkan bahwa sistem jaminan pengangguran memengaruhi upaya penganggur untuk men#ari pekerjaan. 1leh karena itu menerima tunjangan pengangguran tampaknya mengurangi upaya penganggur untuk men#ari pekerjaan. Meskipun tunjangan pengangguran mengurangi upaya penganggur untuk men#ari pekerjaan, namun program tersebut memang men#apai tujuannya untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi pekerja. +isamping itu, apa bila pekerja menolak pekerjaan yang menarik, mereka berpeluang besar dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
Penelitian
tentang
tunjangan
pengangguran
memperlihatkan
bahwa
tingkat
pengangguran merupakan ukuran yang tidak sempurna untuk kesehatan ekonomi suatu negara se#ara keseluruhan. Mayoritas ekonom sepakat untuk menghapuskan tunjangan pengganguran untuk menekan jumlah pengangguran dalam perekonomian, namun mereka masih bersilang
6
pendapat mengenai apakah kesehatan perekonomi dapat ditingkatkan atau diturunkan melalui perubahan kebijakan ini. 9. PERATURAN UPAH MINIMUM Setelah melihat pengangguran friksional terjadi akibat proses pen#o#okan pekerja dengan pekerjaan, sekarang kita akan mengamati bagaimana pengangguran stuktural terjadi jika jumlah pekerjaan tidak #ukup dengan jumlah pekerja. ?ntuk memahami pengangguran struktural, kita awali dengan meninjau bagaimana pengangguran terjadi akibat peraturan upah minimum. Meskipun bukan alasan utama, upah minimum berpengaruh penting terhadap kelompok tertentu dengan tingkat pengangguran yang tinggi. Analisis upah minimum merupakan langkah awal yang tepat, karena upah minimum dapat digunakan untuk memahami sebagian alasan terjadinya pengangguran struktural. Meninjau dasar 8 dasar teori ekonom upah minimum. Ketika peraturan upah minimum memaksa upah berada di atas titik keseimbangan penawaran dan permintaan, meningkatnya jumlah penawaran tenaga kerja dan mengurangi jumlah permintaan tenaga kerja dibanding dengan titik keseimbangan. 5ebih lanjut terjadi surplus tenaga kerja karena kesenjangan antara penawaran tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja. Mengamati pertanyaan megapa peraturan upah minimum bukan merupakan alasan utama mun#ulnya pengangguran. 0amun kita harus berhenti dan memeperhatikan bahwa peraturan upah minimum. @ang terjadi akibat terjadi akibat upah yang berbeda di atas upah keseimbangan. Mayoritas pekerja dalam perekonomian memiliki upah jauh diatas peraturan upah minimum berdasarkan peraturan. Peraturan upah minimum paling mengikat angkatan kerja yang paling tidak terampil dan berpengalaman, #ontohnya kalangan remaja. 3anya pada kalangan ini peraturan upah minimum menjelaskan mun#ulnya pengangguran. Sebelum melangkah lebih lanjut, kita memperhatikan pengangguran struktural terjadi akibat upah yang berada di atas upah keseimbangan, berbeda dengan pengangguran friksional. Perlunya men#ari kerja tidak diakibatkan oleh kegagalan upah dalam menyeimbangkan penawaran dan permintaan tenaga kerja. Apabila pen#arian kerja menjadi alasan pengangguran, pekerja mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya. Sebaliknya, jika upah berada di atas titik keseimbangan maka jumlah penawaran tenaga kerja akan lebih tinggi dari jumlah permintaan
7
tenaga kerja, dan para pekerja menjadi pengangguran akibat menunggu adanya lowongan pekerjaan. Pengangguran ak%#at u'a &%ata, t%t%k ke,e%m#angan
Di pasar tenaga kereja ini, upah pada titik keseimbangan penawaran dan permintaan adalah e pada upah keseimbangan ini, jumlah penawaran dan permintaan tenaga kerja adalah sama dengan 5e. Sebaliknya, jika upah tersebut dipaksa agar tetap berada di atas titik keseimbangan, mungkin karena peratutan upah minimum, jumlah penawaran tenaga kerja meningkat menjadi 5s dan jumlah permintaan tenaga kerja menurun menjadi 5d. Surplus tenaga kerja yang dihasilkan, 5s 8 5d, adalah pengangguran.
+. SERIKAT PEKER(A DAN TA4AR MENA4AR K5LEKTIF Ser%kat 'ekerja adalah asosiasi pekerja yang melakukan tawarmenawar dengan pemberi
kerja mengenai upah dan kondisi kerja. "anyak pekerja dalam perekonomian membayar upah, tunjangan, dan kondisi kerja mereka dengan perusahaan se#ara sendirisendiri. Sebaliknya, pekerja yang bergabung dalam serikat pekerja melakukan hal itu se#ara berkelompok. Proses disepakatinya syaratsyarat kerja antyara serikat pekerja dan perusahaan disebut dengan taar6 menaar k!lekt%/.
Ketika berunding dengan perusahaan, serikat pekerja meminta upah lebih tinggi, tunjangan lebih besar, dan kondisi kerja yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh perusaan tanpa adanya serikat pekerja. 6ika serikat pekerja dan perusahaan tidak men#egah kesepakatan, serikat
8
pekerja dapat melakukan penarikan pekerja dan perusahaan, yang disebut dengan 'em!g!kan. Karena pemogokan mengurangi produksi, penjualan dan keuntungan, yang menghadapi an#aman pemogokan besar kemungkinan menyetujui untuk membayar upah yang lebih tinggi dari pada jika tidak ada an#aman itu. Apabila serikat pekerja meningkatkan upah di atas titik keseimbangan, serikat pekerja juga akan meningkatkan jumlah penawaran tenaga kerja dan mengurangi jumlah permintaan tenaga kerja sehingga menimbulkan pengangguran. Para pekerja yang tetap bekerja, menerima keuntungan, namun mereka yang sebelumnya bekerja dan mengganggu ketika upah meningkat dirugikan. Peran serikat pekerja dalam perekonomian sebagian bergantung pada undangundang yang mengatur organisasi serikat pekerja dan tawarmenawar kolektif. 5azimnya, perjanjian diplisit diantara anggota kartel dianggap ilegal dan pemerintah dapat menindak perusahaanperusahaan ini. Sebaliknya, serikat pekerja dike#ualikan dari undangundang ini. Dam'ak &ar% Ser%kat Pekerja #ag% Perek!n!m%an
Para pengkritik serikat pekerja berpendapat bahwa serikat pekerja tidak lebih dari sejenis kartel. Apabila serikat kerja menaikkan upah di atas tingkat yang dapat berlaku di pasar kompetitif, mereka menurunkan permintaan tenaga kerja, menyebabkan sebagian pekerja menganggur, dan menurunkan upah dalam bidang perekonomian lain. Para pendukung serikat pekerja berpendapat bahwa serikat pekerja diperlukan untuk mengimbangi kekuasaan perusahaanperusahaan di pasar tenaga kerja. 9ontoh kasus ekstrem dari kekuasaan tenaga kerja adalah 2#ompany townB, dimana suatu perusahaan mempekerjakan hampir seluruh angkatan kerja yang ada di suatu wilayah geografis. +alam sebuah kasus tersebut, jika pekerja tidak menerima upah dan kondisi kerja yang ditawarkan oleh perusahaan itu, mereka tidak memiliki
banyak pilihan selain pindah atau berhenti bekerja. +engan
demikian, tanpa adanya serikat pekerja, perusahaan dapat menggunakan kekuatan pasarnya untuk membuat upah lebih rendah dan menawarkan kondisi kerja lebih buruk dari pada jika perusahaan itu harus bersaing dengan perusahaan lain untuk pekerja yang sama.
9
Para pendukung serikat pekerja juga menyatakan bahwa serikat pekerja penting untuk membantu perusahaan merespon kepentingan pekerja se#ara efisien. Kapan pun seorang pekerja menerima pekerjaan, pekerja itu dan perusahaan harus sepakat dengan atribut pekerjaan tersebut selain upah, jam kerja, lembur, #uti tahunan, #uti sakit, tunjangan kesehatan, tunjangan promosi, jaminan kerja dan sebagainya. +engan mewakili pandangan pekerja mengenai isuisu ini, serikat pekerja memungkinkan untuk menyediakan susunan atribut pekerjaan yang tepat. "ahkan apabila serikat pekerja berdampak buruk karena mendorong upah di atas titik kesimbangan dan menyebabkan pengangguran maka serikat pekerja berguna dalam membantu perusahaan agar memiliki tenaga kerja yang bahagia dan produktif. Pada akhirnya, tidak ada konsensus dikalangan ekonomi tentang apakah serikat pekerja baik atau buruk dalam perekonomian. E. TE5RI UPAH EFISIENSI
Alasan mengapa keempat pengangguran selalu menjadi dalam perekonomian yaitu akan dijelaskan oleh teori upah efisiensi. Menurut teori ini, perusahaanperusahaan beroperasi se#ara lebih dinamis jika upah berada diatas titik keseimbangan. 1leh karena itu, perusahaan perusahaan harus diuntungkan jika mempertahankan upah tinggi meskipun terdapat surplus tenaga kerja. +alam beberapa hal, pengangguran terjadi akibat upah efisiensi serupa serupa dengan pengangguran yang terjadi akibat peraturan upah minimum dan serikat pekerja. +ari ketiga kasus tersebut, penganguran diakibatkan oleh upah yang berada diatas tingkat yang menyeimbangkan tenaga kerja yang disuplai dan jumlah permintaan tenaga kerja. 0amun demikian ada satu perbedaan penting. Peraturan upah minimum dan serikat pekerja men#egah perusahaan untuk menurunkan upah dengan adanya surplus pekerja. Ada beberapa jenis upah efisiensi. Masingmasing jenis menyajikan penjelasan berbeda tentang mengapa perusahaan dianjurkan untuk membayar upah yang lebih tinggi. !. Kesehatan Pekerja Pekerja yang menerima bayaran lebih baik mengonsumsi makan yang lebih bergizi, sedangkan pekerja yang mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, lebih sehat, dan lebih produktif. Sebuah perusahaan dapat lebih menguntungkan apabila membayar upah tinggi 10
dan memiliki pekerja yang sehat dan produktif daripada membayar lebih rendah dan memiliki pekerja yang kurang sehat dan kurang produktif. %. Perputaran Pekerja Para pekerja meninggalkan pekerjaan mereka karena beberapa alasan yaitu menerima pekerjaan di perusahaan lain, pindah ke daerah lain, keluar dari angkatan kerja, dan sebagainya. Crekuensi akademi mereka bergantung pada seluruh rangkaian insentif yang mereka hadapi, termasuk manfaat meninggalkan pekerjaan dan manfaat tetap bekerja. Semakin tinggi upah yang diberikan oleh perusahaan, semakin ke#il kemungkinan para pekerjanya untuk memilih keluar. Perusahaanperusahaan dapat menganggap bahwa membayar upah diatas titik keseimbangan menguntungkan untuk mengurangu absensi pekerja. &. ?saha pekerja Pekerja memiliki keleluasaan tertentu tentang seberapa keras mereka ekrja. Akibatnya, perushaa memonitor usaha pekerja mereka, dan para pekerja yang diketahui melalaikan tanggung jawab mereka pun dipe#at. 0amun tidak semua pekerja yang lalai segera ditangani karena memonitor pekrja memakan banyak biaya dan tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Perusahaan dapat mengatasi masalah ini dengan membayar upah di atas titik keseimbangan. ?pah yang lebih tinggi membuat pekerja lebih sigap dalam mempertahankan pekerjaan mereka sehingga memberikan insentif untuk memberikan usaha terbaik mereka. '. Kuliatas Pekerja Apabila perusahaan memperkejakan pekerja baru, perushaan itu tidak dapat mengukur kualitas pelamar se#ara sempurna. +engan membayar upah lebih tinggi, perusahaan itu menarik kelompok pekerja yang lebih baik untuk melamar pada posisi yang ditawarkan. Apabila sebuah perusahaan menghadapi surplus pekerja, kelihatannya akan menguntungkan bagi perusahaan itu untuk menurunkan upah yang di tawarkan. 0amun dengan menurunkan upah, perusahaan menyebabkan perubahan komposisi pekerja yang tidak di inginkan. 1leh karena itu, membayar upah di atas titik keseimbangan penawaran dan permintaan menguntungkan bagi perusahaan.
F. STUDI KASUS
3>0+D@ C1D+ dan ?PA3 <(
11
3enry Cord adalah seorang isioner di dunia industry. Sebagai pendiri Cord Motor 9ompany ia berperan dalam memperkenalkan teknik produksi modern. Alihslih membuat mobil dengan mempekerjakan tim ke#il tenaga ahli, Cord membuat mobil di pabrik perakitan dengan menggunakan tenaga kerja tidak terampil yang telah diajari untuk mengerjakan tugastugas sederhana se#ara berulang. 1utput proses perakitan ini adalah model T Cord, salah satu mobil Cord yang paling terkenal. Pada !:!', Cord memperkenalkan inoasi lainE upah <(. 6umlah ini mungkin tidak banyak pada jaman ini, namun pada masa itu, <( adalah dua kali lipat upah lazim yang berlaku. ?pah itu juga jauh di atas upah keseimbangan penawaran dan permintaan. Pada saat upah <( sehari diumumkan, para pekerja mengantrai di luar pabrik Cord. 6umlah pekerja yang bersedia bekerja dengan upah ini juga melebihi jumlah pekerja yang diperlukan oleh Cord. Kebijakan upah tinggi yang diambil oleh Cord menimbulakan banyak pengaruh yang diperkirakan oleh teori upah efisiensi. Perputaran pekerja berkurang, sedangkan produktiitas meningkat. Para pekerja demikian lebih efisien sehingga biaya produksi Cord berkurang meskipun upah lebih tinggi. +engan demikian membayar upah diatas titik keseimbangan menguntungkan bagi perusahaan 3endry Cord sendiri menyebut upah <( sehari sebagai 2salah satu tindakan pemangkasan biaa terbaik yang kami lakukan.B 9atatan historis episode ini juga konsisten dengan teori upah efisiensi. Seorang ahli sajarah awal Cord Motor 9ompany menulis, BCord dan para rekannya menyatakan dengan tegas dalam banyak kesempatan bahwa kebijakan upah tinggi ternyata merupakan praktik bisnis yang bagus. Maksud mereka adalah praktik itu telah meningkatkan disiplin para pekerja mereka, menanamkan loyalitas yang lebih kuat kepada perusahaan , dan meningkatkan efisiensi indiidu.B Mengapa 3enry Cord yang harus memperkenalkan upah efisiensi ini$ Mengapa perusahaan lain belum memanfaatkan strategi bisnis yang terbukti menguntungkan ini ia gunakan. Para pekerja yang terorganisasi di pabrik perakitan sangat bergantung. 6ika seorang pekerja absen atau lambat bekerja, pekerja lain akan kesulitan menyelesaikan tugas mereka. 1leh karena itu, selain membuat produksi lebih efisien, pabrik perakitan juga menimbulkan pentingnya absensi pekerja yang rendah, kualitas pekerja yang lebih tinggi, dan usah pekerja yang keras. 3asilnya, 12
membayar upah efisiensi menjadi strategi yang lebih baik bagi Cord Motor 9ompany daripada perusahaan lain pada masanya. G. ISTILAH6ISTILAH PENTING Angkatan kerja labor for#e/ adalah jumlah pekerje termasuk merak yang memiliki •
•
pekerjaan maupun yang tidak memiliki pekerjaan. 6aminan pengangguran unemployment insuran#e/ adalah program pemerintah yang
•
meningkatkan kumlah pengangguran friksional, meskipun tidak sengaja. Pekerja putus asa dis#ouraged workers/ adalah indiidu yang ingin bekerja namun
•
menyerah karena tidak kunjung berhasil memperoleh pekerjaan. Pemogokan strike/ adalah penarikan pekerja dari peusahaan yang diadakan oleh serikat
•
kerja. Pen#ari kerja job sear#h/ adalah proses yang dilakukan pekerja untuk men#ari pekerjaan
•
yang sesuai dengan minat dan keterampilan mereka. Pengangguran friksional fri#tional unemployment/ adalah pengangguran yang terjadi karena pekerjaaan memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh pekerjaan yang
•
paling #o#ok dengan minat dan ketrampilan mereka. Pengangguran siklis #yli#al unemployment/ adalah penyimpangan pengangguran dari
•
tingkat alamiahnya. Pengangguran struktual stru#tural unemployment/ adalah pengangguran yang terjadi
•
akibat pekerjaan yang tidak memadai untuk semua pekerja yang menginginkannya. Serikat pekerja union/ adalah asosiasi pekerja yang berunding dengan perusahaan
•
tentang upah dan kondisi kerja. Tawarmenawar kolektif #olle#tie bargaining/ adalah proses disepakatinya syarat syarat
•
kerja antara serikat kerja dan perusahaan. Tingkat partisipasi angkatan kerja laborfor#e parti#ipation/ adalah persentase populasi
•
dewasa yang termasuk dalam angkatana kerja. Tingkat pengangguran unemployment rate/ adalah persentase angkatan kerja yang tidak
•
memiliki pekerjaan. Tingkat pengangguran alamiah natural rate unemployment/ adalah tingkat pengangguran
•
normal dari fluktuasi tingkat pengangguran. ?pah efisiensieffi#ien#y wages/ adalah upah di atas titik keseimbangan yang dibayarkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktiitas pekerja.
I7.
SIMPULAN 13
+ari uraian yang telah kami sampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengangguran akan selalu ada dalam perekonomian namun tingkat alamiahnya tidak tetap. "anyak peristiwa dan kewajiban yang dapat mengubah jumlah pengangguranyan lazim dalam perekonomian. +engan perubahan proses pen#arian kerja yang ditimbulkan oleh reolusi informasi, dengan penyesuaian upah minimum yang dilakukan oleh pemerintah, dengan membentuk serikat pekerja oleh pekerja dan dengan perubahan upah efesiensi yang dilakukan oleh perusahaan, tingkat pengangguran alamiah pun akan berubah. Pengangguran bukan sekedar masalah sederhana dengan slusi sederhana, melainkan bagaimana #ara kita memutuskan untuk mengelola masyarakat dapat berpengaruh besar terhadap parah tidaknya masalah pengangguran.
14
DAFTAR PUSTAKA Mankiw, 0. Fregory. %4!%. Pengantar konomi !akro" disi #sia. 6akartaE Selemba >mpat.
15
LAMPIRAN 5ampiran berupa presentasi power point tentang pokok bahasan Pengangguran dan tingkat Alamiahnya
16