BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang material penyusun bumi, proses pembentukannya, hubungan antar tubuh batuan, hubungan struktur, dan ak…Full description
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang material penyusun bumi, proses pembentukannya, hubungan antar tubuh batuan, hubungan struktur, dan ak…Deskripsi lengkap
laporan bab 2 magang
31
2.7 Rough Cut Capacity Planning (RCCP) (RCCP) 2.7.1 Definisi Rough Cut Capacity Planning (RCCP) (RCCP) RCCP (perencanaan (perencanaan kapasitas kasar) ini termasuk dalam perencanaan kapasitas jangka panjang. Horizon RCCP menentukan menentukan kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. Horizon waktu atau MPS biasanya 1 sampai dengan 3 tahun.!erikut ini akan diperkenalkan tiga teknik RCCP yaitu" (#imyati dan $ardilah # $juju %&&% ') a) Pendekatan t*tal +akt*r (Capacity Planning Using Overall Factor Approach). b) Pendekatan da+tar tenaga kerja ( Bill Bill of Labour Approach , !-/). c) Pendekatan pr*+il sumber ( esource esource Profile Profile Approach , RP/).
CRP CRP meru merupa paka kan n tekn teknik ik perh perhit itun unga gan n kapa kapasi sita tass rinc rincii yang yang dibu dibutu tuhk hkan an *leh *leh MRP MRP. CRP CRP mem0eri+ikasi mem0eri+ikasi apakah kapasitas yang tersedia mencukupi selama rentang perencanaan. !erikut ini datadata yang diperlukan untuk perhitungan CRP" a) !-M. b) #ata induk setiap k*mp*nen. k*mp*nen. c) MPS untu untuk k setiap setiap k*mp k*mp*ne *nen. n. d) outing setiap setiap k*mp*nen. !or" center #aster file . e) !or" ough Cut Capacity Planning (RCCP) yaitu urutan kedua dari hierarki perencanaan pri*ritas2 kapasitasyang berperan dalam mengembangkan MPS. RCCP melakukan 0alidasi terhadap MPS yang juga menempati urutan kedua hierarki perencanaan pri*ritas pr*duksi. una menempatkan sumbersumber spesi+ik tertentu2khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan p*tensial ( potential bottlenec"s )adala )adalah h cukup cukup untuk untuk melaks melaksana anakan kan MPS. MPS. #engan #engan demiki demikian an kita kita dapat dapat membantu manajemen untuk melaksanakan RCCP dengan memberikan in+*rmasi tentang tingkat pr*duksi dimasa mendatang yang akan memenuhi permintaan t*tal itu. (#imyati dan $ardilah $ardilah # $juju %&&% ') a) CP-4 (Capacity Planning Overall Factor ) CP-4 CP-4 memb membut utuh uhka kan n tiga tiga masu masuka kan n yait yaitu u MPS MPS wakt waktu u t*ta t*tall yang yang dipe diperl rluk ukan an untu untuk k mempr*duksi suatu pr*duk dan pr*p*rsi waktu penggunaan sumber. CP-4 mengalikan waktu t*tal tiap fa#ily terhadap jumlah MPS untuk memper*leh t*tal waktu yang diperlukan pabrik untuk mencapai MPS. $*tal waktu ini kemudian dibagi menjadi waktu penggunaan masing masing sumber dengan mengalikan t*tal waktu terhadap pr*p*rsi penggunaan sumber b) !-/ ( Bill of Labour Approach) 5umlah 5umlah kebutuhan kebutuhan kapasitas kapasitas yang diperlukan diperlukan diper*leh dengan mengkalika mengkalikan n waktu waktu tiap k*mp*nen yang tercantum pada da+tar tenaga kerja dengan jumlah pr*duk dari MPS. c) RP/ ( esource esource Profile Profile Approach) Merupa Merupakan kan teknik teknik perenc perencana anaan an kapasi kapasitas tas kasar kasar yang yang paling paling rinci rinci tetapi tetapi tidak tidak serinc serincii Capacity e$uire#enst Planning . perencanaan kebutuhan kapasitas kapasitas ( ) %) CRP (Capacity e$uire#ent Planning ) CRP adalah merupaka merupakan n +ungsi +ungsi untuk menentukan menentukan mengukur mengukur dan menyesuai menyesuaikan kan tingkat tingkat kapasitas atau pr*ses untuk menentukan jumlah tenaga kerja dan sumber daya mesin yang diperlukan untuk melaksanakan pr*duksi.
3%
Pada dasarnya RCCP dide+inisikan sebagai pr*ses k*n0ersi dari rencana pr*duksi dan atau MPS kedalam kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumbersumber daya kritis seperti" tenaga kerja mesin dan peralatan kapasitas gudang kapabilitas pemas*k material dan parts dan sumber daya keuangan. RCCP adalah serupa dengan perencanaan kebutuhan sumber daya ( esource e$uire#ents Planning& RRP) kecuali bahwa RCCP adalah lebih terperinci daripada RRP dalam beberapa hal seperti" RCCP didisagregasikan kedalam le0el ite# atau '(U ('toc"eeping Unit )6 RCCP didisagregasikan berdasrkan peri*de waktu harian atau mingguan dan RCCP mempertimbangkan lebih banyak sumber daya pr*duksi. Pada dasarnya terdapat empat langkah yang diperlukan untuk melakukan RCCP yaitu" (#imyati dan $ardilah # $juju %&&% ') a) Memper*leh in+*rmasi tentang rencana pr*duksi dari MPS. b) Memper*leh in+*rmasi tentang struktur pr*duk dan waktu tunggu (lea% ti#es ). c) Menentukan Bill of esources. d) Menghitung kebutuhan sumber daya spesi+ik dan membuat lap*ran RCCP.
%..1.% Loa% Level ling 7asil2hasil dari ough Cut Capacity Planning (RCCP) ditampilkan dalam suatu diagram yang dikenal sebagai loa% profile. Loa% Profile merupakan met*de yang umum dpergunakan untuk menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan versus kapasitas yang tersedia. #engan demikian loa% profile dide+inisikan sebagai tampilan dari kebutuhan kapasitas diwaktu mendatang berdasarkan pesanan2pesanan yang direncanakan dan dikeluarkan sepanjang suatu peri*de waktu tertentu. Sebelum melaksanakan pr*duksi diusahakan agar kapasitas yang dibutuhkan kira2kira sama dengan kapasitas yang tersedia. Loa% Leveling disini berupa gra+ik perbandingan antara kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas yang tersedia. ough Cut Capacity Planning menetapkan kapasitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan aster 'che%ule atau MS. Perencanaan ini lebih spesi+ik bila dibandingkan dengan i n+*rmasi dari esource Planning karena aster 'che%ule memerlukan penjadwalan yang lebih spesisi+ik bagi setiap en% ite#* nya dimana pro%uctian planning telah dihitung berdasarkan pro%uct fa#ilies . ough Cut Capacity Planinng memperlihatkan bagaimana *perat*r dan jam mesin ditetapkan bagi setiap departemen atau +or" centre setiap peri*denya. #alam jangka panjang perhitungan dan perencanaan kebutuhan kapasitas dilakukan dengan menggunakan met*de ough Cut Capacity Planning . /nalisis ini dilakukan untuk menguji ketersediaan kapasitas +asilitas pr*duksi yang tersedia di dalam memenuhi jadwal induk pr*duksi (MPS) yang telah ditetapkan. #engan kata lain pr*ses ini akan menghasilkan jadwal induk pr*duksi (MPS) yang telah disesuaikan atau dire0isi karena telah memberikan gambaran tentang ketersediaan kapasitas untuk memenuhi target pr*duksi yang disusun dalam jadwal induk pr*duksiatau aster Pro%uction 'che%ule (MPS). 7al ini dilakukan mengingat rencana induk pr*duksi diturunkan dari *ptimasi *ngk*s*ngk*s pr*duksi sehingga tidak mencerminkan realita kebutuhan kapasitas sebenarnya. Pada kenyataannya keputusankeputusan penambahan +asilitas baru atau lembur atau subk*ntrak pada hakikatnya dihasilkan pada tahap ini. 8ntuk melakukan perhitungan kebutuhan kapasitas dengan menggunakan ough Cut Capacity Planning (RCCP) dibutuhkan masukan berupa" (#imyati dan $ardilah # $juju %&&% ') a) Ramalan permintaan dan rencana pr*duksi yang dihasilkan dari pr*ses peramalan perencanaan agregat serta pr*ses disagregasi. b) Struktur pr*duk dan Bill of aterial nya.
33
c) 9aktu set*up dan waktu pr*ses suatu pr*duk di suatu departemen. d) 5umlah pr*duksi yang ek*n*mis dari pr*duk tersebut.
2.7.2 Master Production Schedule (MPS) MPS atau jadwal induk pr*duksi adalah suatu set perencanaan yang mengidenti+ikasikan kuantitas dari ite# tertentu yang dapat dan akan dibuat *leh suatu perusahaan manu+aktur (dalam satuan waktu). :n+*rmasi yang dibutuhkan untuk membuat MPS yaitu" (#imyati dan $ardilah # $juju %&&% '3) a)
Pro%uction Plan.
b)
,e#an% ,ata.
c)
-nventory 'tatus. Or%ering Policy.
d)
MPS merupakan suatu pernyataan tentang pr*duk akhir (termasuk parts pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan industry manu+aktur yang merancang mempr*duksi *utput berkaitan dengan kuantitas dan peri*de waktu. MPS mendisagregasikan dan mengimplementasikan rencana pr*duksi. /pabila rencana pr*duksi yang merupakan hasil dari pr*ses perencanaan pr*duksi dinyatakan dalam bentuk agregat jadwal induk pr*duksi yang merupakan hasil dari pr*ses penjadwalan induk pr*duksi dinyatakan dalam k*n+igurasi spesi+ik dengan n*m*rn*m*r ite# yang ada dalam -te# aster dan !-M ( Bill of aterial ) Files. /kti0itas penjadwalan induk pr*duksi berkaitan dengan bagaimana menyusun dan memperbaharui jadwal induk pr*duksi. Seperti" mempr*ses transaksi memelihara catatancatatan menge0aluasi e+ekti0itas dari MPS dan memberikan lap*ran e0aluasi dalam peri*de waktu yang teratur untuk keperluan umpanbalik dan tinjauan ulang. (#imyati dan $ardilah # $juju %&&% ') !erdasarkan uraian di atas kita mengetahui bahwa MPS berkaitan dengan pernyataan tentang pr*duksi bukan pernyataan tentang permintaan pasar. MPS sering dide+inisikan sebagai Anticipate% Buil% 'che%ule untuk ite#ite# yang disusun *leh perencana jadwal induk pr*duksi ( aster sche%ule). MPS berkaitan dengan akti0itas melakukan empat +ungsi utama berikut" a)
Menyediakan atau memberikan input utama kepada sistem perencanaan kebutuan material dan kapasitas (#aterial an% capacity re$uire#ents planning , M;CRP).
b)
Menjadwalkan pesananpesanan pr*duksi dan pembelian ( pro%uction an% purchase or%ers ) untuk ite#ite# MPS.
c)
Memberikan landasan untuk penentuan kebutuhan sumber daya dan kapasitas.
d)
Memberikan basis untuk pembuatan janji tentang penyerahan pr*duk (%elivery pro#ises ) kepada pelanggan. !erikut merupakan +ungsi dan tujuan dari MPS yaitu" a)
Menjadwalkan jumlah tiap en%ite# yang akan dipr*duksi.
b)
Memberikan input bagi MRP ( aterial e$uire#ent Planning ).
c)
Sebagai dasar bagi pembuatan perencanaan sumber daya (RCCP).
d)
Merupakan dasar untuk menentapkan janji pengiriman pada k*nsumen.
/dapun yang menjadi tujuan dari MPS yaitu"
3<
a)
Mencapai target tingkat pr*duksi tertentu.
b)
Memenuhi target tingkat pelayanan terhadap k*nsumen.
c)
=+isiensi penggunaan sumber daya pr*duksi. :stilahistilah yang sering digunakan dalam MPS" a) i#e Buc"et . b)
Merupakan pembagian planning peri*de yang digunakan dalam MPS atau MRP.
c)
i#e Phase Plan.
%)
Merupakan penyajian pelaksanaan dimana semua (,e#an%/ Or%er/ -nventory ) disajikan dalam i#e Buc"et.
e)
i#e Fences.
f)
Merupakan batas waktu penyesuaian pesanan.
g)
Planning Horizon adalah jangka waktu perencanaan yang dipakai.
!eberapa pertimbangan dalam desain MPS yaitu" >etika akan mendesain MPS perlu dipehatikan beberapa +akt*r utama yang menentukan pr*ses penjadwalan induk pr*duksi (MPS). !eberapa +akt*r utama itu adalah"
a) ingkungan Manu+akturing. b) Struktur Pr*duk. c) 7*ri?*n Perencanaan waktu tunggu pr*duk (pro%uct lea% ti#e) dan pro%uction ti#e fences . d) Pemilihan ite#ite# MPS.