Berdasarkan PSAK 58 (revisi 2009), investasi ekuitas ini diukur kembali ke nilai wajarnya pada akhir setiap periode dan perubahan nilainya dicatat sebagai keuntungan (kerugian) tidak terealisasi pada laba bersih. Laba dicatat oleh investor sebagai dividen yang diumumkan oleh investee
Penggunaan Metode Nilai Wajar PT Adwin membeli 20% saham biasa dari PT Anggara pada 1 januari 2006 senilai Rp75.000.000. PT Anggara memiliki aset bersih pada tanggal tersebut dengan nilai buku Rp345.000.000 dan nilai wajar Rp475.000.000. PT Adwin menerbitkan laporan keuangan pada akhir setiap triwulan. Pada 1 Maret 2006, PT Adwin menerima deviden tunai Rp2.500.000 dari PT Anggara, PT Adwin menentukan nilai wajar investasinya di PT Anggara menjadi Rp80.000.000.Selama triwulan pertama 2006, PT Adwin mencatat ayat jurnal berikut ini pada pembukuan yang terkait dengan investasi di PT Anggara: 1 Januari 2008 Investasi di PT Anggara Rp75.000.000 Kas Rp75.000.000 (Mencatat pembelian saham PT Anggara)
Pada 1 Maret 2006, PT Adwin menerima dividen tunai sebesar Rp2.500.000 atas investasi di saham biasa PT Anggara. PT Adwin sebagai investor menerima laba bersih hanya ketika investee mengumumkan dividen tunai. PT Adwin mencatat dividen tunai sebagai berikut: 1 Maret 2006 Kas Rp2.500.000 Pendapatan Dividen Rp2.500.000 (Mencatat pendapatan dividen dari PT Anggara) Pada setiap akhir triwulan, PT Adwin membuat penyesuaian atas investasi ini pada nilai pasarnya. PT Adwin mencatat kenaikan di investasi – akun posisi keuangan, terkait dengan perubahan nilai wajar, dan dikreditkan ke akun Keuntungan (Kerugian) Tidak Terealisasi – akun laba rugi. PT Adwin membuat ayat jurnal berikut ini. 1 Maret 2006 Investasi di PT Anggara Rp5.000.000 Keuntungan (Kerugian) Tidak Terealisasi – Laba (Mencatat kenaikan nilai PT Anggara)
Rp5.000.000
Pengumuman Dividen Lebih Besar dari Laba sejak Akuisisi Semua dividen yang diumumkan oleh investee yang lebih besar dari laba sejak akuisisi oleh investor dianggap oleh investor sebagai dividen likuidasi (liquidating dividend). Saham tersebut diperlakukan sebagai imbal hasil atas modal, dan saldo investasi dikurangi oleh jumlah tersebut. Saham investee yang diakuisisi pada waktu yang berbeda harus diperlakukan terpisah untuk tujuan penghitungan dividen likuidasi.
Dividen Likuidasi Setelah Perubahan dari Metode Ekuitas
Untuk menentukan dividen likuidasi diperlukan tanggal referensi yang didapat dari tanggal perubahan metode yang menggantikan tanggal akuisisi.
Sudut Pandang Investee atas Dividen Likuidasi
Investee tidak menganggap dividen tersebut dividen likuidasi kecuali saldo investee tidak mencukupi atau jika investee secara spesifik mengumumkan dividen likuidasi untuk seluruh pemegang saham biasa
AKUISISI PADA TANGGAL INTERIM
Kesulitan dalam akuisisi pada tanggal interim adalah ketika menentukan dividen yang diterima investor dalam hal ini investor harus mengestimasi jumlah laba dan mencatat pendapatan deviden hanya sebesar jumlah tersebut
PERUBAHAN JUMLAH SAHAM YANG DIMILIKI
PEMBELIA N SAHAM TAMBAHA N
PENJUALAN SAHAM
METODE EKUITAS
METODE EKUITAS MENURUT PSAK 15
Ekuitas Investor atas Investee Pengakuan pendapatan Pengakuan dividen Nilai tercatat atas Investasi Akuisisi pada tanggal interim
Ekuitas Investor atas Investee Di laporkan oleh Investee
Pengaruh pada Akun Investor
Laba bersih
Mencatat pendapatan dari investasi Meningkatkan akun investasi
Rugi bersih
Mencatat kerugian dari investasi Menurunkan akun investasi
Pengumuman dividen
Mencatat aset (kas atau piutang) Menurunkan akun investasi
Pengakuan pendapatan Contoh PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ dengan membeli 20% saham biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar Rp 60.000.000 untuk tahun berjalan. PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000 Jurnal mencatat pendapatan dari investasi pada saham PT Rp 12.000.000 PTInvestasi XYZ: XYZ Pendapatan dari Investee
Rp 12.000.000
Pengakuan dividen Contoh : Jika PT ABC memiliki 20% saham biasa di PT XYZ dan PT XYZ mengumumkan serta membayar dividen sebesar Rp 20.000.000 Jurnal : Kas
Rp 4.000.000
Investasi pada saham PT XYZ
Rp 4.000.000
Nilai tercatat investasi Contoh : PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ senilai Rp 100.000.000, PT XYZ memperoleh laba Rp 60.000.000 dan membayar dividen Rp 20.000.000. Nilai tercatat investasi dengan biaya perolehan awal Rp 100.000.000 dan laba PT ABC bertambah sebesar bagian PT ABC atas laba PT XYZ sebesar Rp 12.000.000. Nilai tercatat dikurangi oleh bagian PT Biaya perolehan awal RpABC atas dividen PT XYZ100.000.000 sebesar Rp 4.000.000 Akrual ekuitas 12.000.000 Saldo akhir 8.000.000
Rp Rp
Dividen 4.000.000
Rp
Akuisisi pada Tanggal Interim
Contoh : PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 1 Oktober senilai Rp 109.000.000. PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut Rp 60.000.000 dan membayar dividen Rp 20.000.000 pada tanggal 20 Desember. Nilai tercatat investasi meningkat Rp 3.000.000 yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba bersih PT XYZ yang diperoleh antara tanggal 1 Oktober dan 31 Desember dan menurun Rp 4.000.000 dari Biaya perolehan awal Rp 100.000.000 dividen yang diterima pada akhir tahun Akrual ekuitas 3.000.000 Saldo akhir
Rp Rp
Dividen 4.000.000
Rp
Amortisasi atau Perlakuan selisih penghapusbukuan Selisih Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Penurunan Nilai Mendasari Investasi di atur Pelepasan selisih PSAK 48 dan PSAK aset terkait 55
Amortisasi penghapusbukuan selisih Pencatatan jurnal : Pendapatan dari Investee Investasi pada saham biasa investee
Xxx xxx
Perlakuan selisih Contoh ilustrasi : PT Antariksana membeli 40% saham biasa PT Barapanas pada tanggal 1 Januari 2008 senilai Rp 200.000.000. PT Barapanas pada tanggal tersebut mempunyai aset bersih dengan nilai buku Rp 400.000.000 dan nilai wajar Rp 465.000.000. Bagian PT Antariksana nilai buku aset bersih PT Barapanas pada saat akuisisi Rp 160.000.000 Biaya perolehan investasi pada PT Antariksana Rp200.000.000 Nilai buku bagian saham PT Antariksana atas aset Rp(160.000.000) Selisih
Rp 40.000.000
Pelepasan selisih Aset Terkait Asumsi bahwa PT Barapanas semula membeli tanah di tahun 2000 dengan harga Rp 75.000.000 dan menjual di tahun 2009 dengan harga Rp 125.000.000. PT Barapanas mengakui keuntungan dari penjualan Rp 50.000.000 dan bagian PT Antariksana atas keuntungan sebesar 40% atau Rp 20.000.000 Bagian PT Antariksana atas keuntungan yang dilaporkan PT Barapanas Rp 20.000.000 Bagian selisih PT Antariksana terkait tanah Rp (6.000.000) Keuntungan yang diakui Rp 14.000.000
Pembelian saham tambahan
Penjualan saham
Perubaha n jumlah lembar saham yang dimiliki
Pembelian saham tambahan Asumsi bahwa PT ABC membeli 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal 2 Januari 2008 dan membeli lagi 10% pada tanggal 1 Juli 2008, dan pembelian saham dilakukan pada nilai buku. Jika PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp 25.000.000 dari 2 Januari sampai 30 Juni dan memperoleh Rp 35.000.000 dari tanggal 1 Juli sampai 31 Desember, total pendapatan tahun 2008 yang diakui oleh PT ABC dari investasi di PT XYZ adalah Rp 15.000.000 Pendapatan, 2 Januari-30 Juni :Rp 25.000.000x0,20 =Rp 5.000.000 Pendapatan, 1 Juli-31 Desember :Rp 35.000.000x0,30 =Rp10.500.000 Pendapatan dari investasi 2008 Rp15.500.000
Penjualan saham Pendapatan investasi dilaporkan oleh PT Aroganomos membeli 50% saham biasa PT Zorois pada 2 Januari 2007, dan menjual 30% pada 2 Januari 2010. Selanjutnya, asumsikan bahwa PT Aroganomos beralih ke metode nilai wajar pada 2 Januari 2010 karena kehilangan kemampuan untuk memengaruhi PT Zorois secara signifikan.Berikut ini data laba dan dividen untuk PT Zorois, dan mengasumsikan pembelian saham pada nilai buku maka pendapatan investasi yang dilaporkan oleh PT Aroganomos pada awalnya dan yang disajikan kembali adalah sebagai berikut: Tahun
Laba bersih Dividen
Metode ekuitas
Metode nilai wajar
2007
Rp 15.000.000
Rp 10.000.000
Rp 7.500.000
Rp 5.000.000
18.000.000
10.000.000
9.000.000
5.000.000
22.000.000
10.000.000
11.000.000
5.000.000
2008 2009
Pada laporan keuangan komparatif tahun 2007,2008 dan 2009 disajikan kembali memasukkan 50% saham pada dividen PT Zorois dan mengeluarkan dari laba saham PT Aroganomos disajikan kembali seakan metode nilai wajar telah diterapkan pada tanggal akuisisi Jurnal (menyajikan kembali akun investasi dari metode biaya ke metode Saldo laba Rp 12.500.000 ekuitas) : Investasi pada saham
PT Zorois
Rp
12.500.000
PERBANDINGA N NILAI WAJAR DAN EKUITAS
PERBANDINGAN NILAI WAJAR DAN EKUITAS Item
Metode Nilai Wajar
Nilai tercatat investasi Nilai wajar pada tanggal akuisisi Niali tercatat investasi Nilai wajar pada umumnya diamortisasi setelah akuisisi dihapuskan
Metode Ekuitas Nilai wajar
tidak atau
Selisih
Bagian investor atau Amortisasi atau dividen investee yang penurunan nilai jika diumumkan sejak terkait dengan aset tanggal akuisisi investee dengan masa manfaat terbatas atau aset yang dilepaskan
Pengakuan pendapatan investor
Pendapatan
Pengurang investasi
oleh
Dividen investee dari Pengurangan investasi laba sejak akuisisi oleh investor