LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULU AN dan ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN “ ABNORMAL ABNORMAL
UTERINE BLEEDING
(AUB)”
RUANG CEMPAKA CEMPAKA (NIFAS) RSUD NGUDI WALUYO WLINGI
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh : MAA MA A RIA AGUSTINA AGUST INA
PROGRAM PENDIDIKAN PRO!ESI NERS !AKULTAS ILMU KESEHATAN UNI"ERSITAS MUHAMMADIAH MALANG #$%&
LEM'AR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan Auhan !epera"a#an d$ Ruan% Ce&pa!a (N$'a) RSUD Ngudi Waluyo Wlingi an% d$uun oleh Na&a Maa R$a R$a A%u#$na A%u#$na NIM * +elah +elah d$per$!a dan d$ah!an e,a%a$ alah a#u #u%a pro'e$ Ner Depar#e&en Depar#e&en Kepera"a#an ana!ana!-
Malan%. Mare# /012 Maha$"a (Ner Muda)
Men%e#ahu$. Pe&,$&,$n% A!ade&$!
Pe&,$&,$n% Kl$n$!
LEM'AR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan dan Auhan !epera"a#an d$ Ruan% Ce&pa!a (N$'a) RSUD Ngudi Waluyo Wlingi an% d$uun oleh Na&a Maa R$a R$a A%u#$na A%u#$na NIM * +elah +elah d$per$!a dan d$ah!an e,a%a$ alah a#u #u%a pro'e$ Ner Depar#e&en Depar#e&en Kepera"a#an ana!ana!-
Malan%. Mare# /012 Maha$"a (Ner Muda)
Men%e#ahu$. Pe&,$&,$n% A!ade&$!
Pe&,$&,$n% Kl$n$!
(
)
(
)
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERA KEPERAW WATAN PADA PADA PASIEN PASIEN DENGAN DENGAN ABNORMAL UTERINE UTERINE BLEEDING BLEEDING (AUB) I.
KONSEP DA DASAR PE PENYAKIT A. PENGERTIAN PENGERTIAN Abnormal
Uterine
Bleeding
/
Perdarahan
Uterus
Abnormal merupakan perdarahan yang terjadi diluar siklus mens menstr trua uasi si
yang yang
dian diangg ggap ap
norm normal al..
Perda erdara raha han n
Uter Uterus us
Abnormal dapat disebabkan oleh aktor hormonal! berbagai kompl mplikasi endo endome metr triu ium m
kehami amilan! "pol "polip ip#! #!
penyaki yakitt
sistemik!
masa masala lah$ h$ma masa sala lah h
ser% ser%ik iks s
kelainan /
uter uterus us
"lei "leiom omio ioma# ma# / kank kanker er.. Namu Namun n pola pola perd perdar arah ahan an abnor abnormal mal sering seringkali kali sangat sangat membant membantu u dalam dalam menega menegakkan kkan diagno diagnosa sa se&ara indi%idual. "Ralph. ' Benson! ())*#. Perda erdara raha han n
Uter Uterus us
Dis Disun ungsi gsion onal al
"PUD "PUD##
digu diguna naka kan n
untuk menunjukan semua keadaan perdarahan melalui %agina yang abnormal. DUB disini dideenisikan sebagai perdarahan %agina yang terjadi didalam siklus +() hari / ,-) hari! berlangsung , hari mengakibatkan kehilang darah , ) m 0 anem anemia ia.. 1ni 1ni meru merupak pakan an diagn diagnos osis is peny penyin ingki gkira ran n diman dimana a penyakit lokal 0 sistemik harus disingkirkan. Sekitar 2) 3 dari pasien ini sekurang$kurangnya berumur -) th 0 () 3 yang lain adalah remaja! karena merupakan saat siklus ano%ulatori lebih sering ditemukan. "Rudolph!A. ())4#.
B. EPIDEM EPIDEMIOL IOLOGI OGI Perdara Perdarahan han uterus uterus disungsio disungsional nal tidak dipengaruhi dipengaruhi oleh ras! namun namun dari segi segi umur yang paling paling umum yaitu pada pada usia ekst ekstri rim m tahu tahun n repr reprod oduk uksi si 5ani 5anita ta!! baik baik di a5al a5al / mend mendek ekat atii
akhir! tetapi mungkin terjadi pada setiap saat selama hidup reproduksinya.
Sebagian besar
kasus
perdarahan
uterus
disungsional pada remaja terjadi selama (th pertama setelah onset menstruasi! ketika hipotalamus$hipo6sis mungkin gagal untuk merespon estrogen 0 progesteron "7stephan A.())2#
C. FAKTOR RESIKO 8enurut Manuaba ; 2! 9 :. ;agalnya
eek
umpan
balik
positi
dari
estrogen!
pengubahan perier yang abnormal dari androgen menjadi estrogen / &a&at endometrium yang dapat berada dalam tingkat reseptor atau dalam sekresi atau pelepasan prostaglandin. (. Bila tidak ada sekresi progesteron "ano%ulasi# 0 dalam perangsangan yang terus berlanjut! endometrium akan berprolierasi! sehingga men&apai tinggi yang abnormal.
tanpa
melebihi
dukungan
rangsangan
stroma. 7ndometrium yang
ditimbulkan
tumbuh
estrogen
0
perdarahan dengan peluruhan endometrium se&ara tidak teratur. =. >elainan ungsi poros hipotalamus$hipo6se$o%arium. U"#a $%&'a#na * Perimenars "$ 8asa reproduksi
Perimenopouse
:4th#
"-2$42 th#
":4$=2 th#
Berdasarkan tipe AUB / PUD! yaitu 9 :. PUD ano%ulatoris Bentuk pramenopause
dominan akibat
pada
masa
menar&he
terganggunya
dan ungsi
neuroendokrinologi. Ditandai dengan produksi estradiol :? @ terus menerus tanpa disertai dengan pembentukan &orpus luteum 0 pelepasan progesterone. 7strogen tanpa diimbangi dengan progesteron menyebabkan prolierasi endometrium terus menerus yang menghasilkan pasokan darah berlebih 0 dikeluarkan se&ara irregular. (. PUD %ulatoris Angka kejadian9 :)3 5anita usia masa reproduksi. Ber&ak darah pada pertengahan siklus setelah C surge biasanya bersiat 6siologis. Polimenorea paling sering terjadi akibat pemendekan ase olikuler. >emungkinan lain adalah pemanjangan ase luteal akibat &orpus uteum yang persisten 8enurut 1sselba&her.Carrison! perdarahan Uterus Disungsional dapat dibedakan menjadi penyebab dengan siklus %ulasi dan penyebab yang berhubungan dengan siklus ano%ulasi. Namun ada beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim disungsional! antara lain 9 a. Alat kontrasepsi 1UD / hormonal Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim
"1UD#
untuk
pengendalian
kelahiran!
juga
mungkin mengalami periode yang berlebihan atau berkepanjangan. Eika Anda mengalami perdarahan berat saat menggunakan 1UD! 1UD harus dihapus dan diganti
dengan
alternati.
metode
Biasanya
menstruasi dimulai. b. ;angguan trombosit
pengendalian
terdeteksi
segera
kelahiran setelah
8erupakan kelainan darah yang paling umum yang menyebabkan perdarahan ,,berlebihan! gangguan trombosit yang paling umum adalah penyakit %on Willebrand. Wanita dengan penyakit %on Willebrand umumnya akan mengalami tidak hanya perdarahan menstruasi yang berat! tapi mimisan! memar mudah! dan darah dalam tinja. &. Cormon >etidakseimbangan o%ulasi
dapat
hormon
menyebabkan
yang
mengganggu
perdarahan
uterus
abnormal. Beberapa hal yang dapat mengganggu keseimbangan hormon yang rumit yang mempengaruhi o%ulasi dan pendarahan! yaitu 9 :# Kehamilan
à
Pada 5anita usia subur! kehamilan
merupakan penyebab utama dari periode dile5ati. (# Perimenopause à Perubahan hormonal yang terjadi selama
menjelang
menopause
"berhentinya
menstruasi# menyebabkan kelainan perdarahan. =# Stres à Stres hormon seperti kortisol yang diketahui mengganggu o%ulasi. -# Polycystic ovary syndrome (PCOS)
à
suatu kondisi
di mana o%arium menjadi penuh dengan kista ke&il dan memperbesar. 8asalah terjadi ketika kelenjar pituitary memproduksi terlalu banyak hormon yang disebut
luteiniFing
>etidakseimbangan
hormon
hormone yang
"C#.
men&iptakan
hasil meluap$luap lapisan rahim yang membuat perdarahan tidak teratur. 2# Penyebab Lainnya à 8asalah yang berasal dari kelenjar tiroid! kelenjar pituitary! atau kelenjar adrenal dapat mengganggu o%ulasi. 8asalah 6sik di
dalam
rahim
dapat
menyebabkan
abnormal! yaitu 9 a# Fibroid à pertumbuhan
perdarahan
non$kanker
yang
menyerang dinding rahim di minimal ()3 dari 5anita berusia di atas =2. Gibroid dapat mun&ul se&ara
tunggal atau dalam
kelompok!
dan
seke&il anggur atau sebesar jeruk. 8ereka terdiri dari otot dan jaringan 6brosa! dan dapat menyebabkan aliran berlebihan saat menstruasi atau pendarahan antara periode. b# Polip à pertumbuhan non$kanker yang dapat menyerang
leher
rahim
atau uterus.
Polip
mungkin begitu ke&il sehingga mereka tidak diketahui! atau mungkin &ukup besar untuk menyodok ke dalam rongga rahim atau panggul dan menyebabkan perdarahan abnormal. Penyakit radang panggul (PI) à suatu kondisi di
mana
biasanya
saluran karena
tuba ineksi
menjadi
meradang!
seksual
diperoleh.
Perdarahan yang tidak teratur adalah salah satu dari banyak gejala P1D. d# Kanker rahim à pertumbuhan ganas pada rahim. Cal ini dapat terjadi pada dinding rahim "endometrium#
/
dalam
"sarkoma uterus#. e# >anker endometrium
à
dinding
otot
nya
kanker yang paling
umum dari sistem reproduksi 5anita! 0 hampir selalu menyerang 5anita menopause antara usia
2)
$
?).
Setiap
perdarahan
setelah
menopause harus diperiksa segera. # !angguan nutrisi à Wanita dengan lemak tubuh sangat rendah karena gangguan makan! diet
ketat! atau olahraga berlebihan sering dapat berhenti o%ulasi dan menstruasi.
D. MANIFESTASI KLINIS Perdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. Eumlah perdarahan bisa sedikit$sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. Pada siklus o%ulasi biasanya perdarahan bersiat spontan! teratur dan lebih bisa diramalkan serta seringkali disertai rasa tidak nyaman sedangkan
pada
ano%ulasi
merupakan
kebalikannya
"Rudolph!Abraham! ())4#. Selain itu gejala yang yang dapat timbul diantaranya seperti mood ayunan! kekeringan atau kelembutan Hagina serta juga dapat menimbulkan rasa lelah yang berlebih "Stork!Susan! ())4#. :. Pada siklus o%ulasi >arakteristik PUD ber%ariasi! mulai dari perdarahan banyak tapi jarang! hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus. Perdarahan ini merupakan kurang lebih :)3 dari perdarahan disungsional dengan siklus pendek "polimenorea#
atau
panjang
"oligomenorea#.
Untuk
menegakan diagnosis perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. Eika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur sehingga siklus haid tidal lagi dikenali maka kadang$kadang bentuk kur%e suhu badan basal dapat menolong "Wiknjoksastro! ())?#. Eika sudah dipastikan bah5a perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa ada sebab organik! yaitu 9 a. >orpus luteum persistens 9 dalam hal ini dijumpai perdarahan
kadang$kadang
bersamaan
dengan
o%arium
membesar.
Dapat
juga
menyebabkan
pelepasan endometrium tidak teratur. b. 1nsu6siensi korpus luteum dapat
menyebabkan
premenstrual spotting! menoragia atau polimenorea. Dasarnya disebabkan
ialah
kurangnya
oleh
gangguan
produksi C
progesteron
releasing
aktor.
Diagnosis dibuat! apabila hasil biopsi endometrial dalam ase luteal tidak &o&ok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan. &. Apopleksia uteri9 pada 5anita dengan hipertensi dapat terjadi pe&ahnya pembuluh darah dalam uterus. d. >elainan darah seperti anemia! purpura trombositopenik
dan
gangguan
dalam
mekanisme
terjadi bersamaan.
Permukaan
pembekuan darah. (. Pada siklus tanpa o%ulasi "ano%ulation# Perdarahan tidak
dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. Eadilah perdarahan rahim berkepanjangan "Wiknjoksastro! ())?#.
=. Berdasarakan jenis perdarahan yang mun&ul! yaitu 9 Ba$a"an
P+,a Abn+&-a,#$a" P%&a&aan
ligomenore
Perdarahan uterus yang terjadi dengan inter%al , =2
a
hari
Polimenorea
memanjang. Perdarahan uterus yg terjadi dgn inter%al +(: hari 0
8enoragia
disebabkan deek ase luteal. Perdarahan uterus yang terjadi dengan inter%al
dan
normal 8enometror
disebabkan
oleh
ase
olikuler
yang
" (: I =2 hari# namun jumlah darah haid ,
) ml atau , ? hari. Perdarahan uterus yang tidak teratur! inter%al non$
agia
siklik dan dengan darah yang berlebihan ",) ml#
8etroragia/
dan atau dengan durasi yang panjang " , ? hari#. Perdarahan uterus yang tidak teratur diantara siklus
perdarahan
o%ulatoir
antara haid
A>DR!
dengan
penyebab
endometritis!
a.l
polip!
penyakit ser%ik!
mioma
submukosa!
hiperplasia endometrium! dan keganasan. Ber&ak perdarahan yang terjadi sesaat sebelum
Ber&ak
intermenstru o%ulasi yang umumnya disebabkan oleh penurunan al Perdarahan
kadar estrogen. Perdarahan uterus
pas&a
menopause yang sekurang$kurangnya sudah tidak
menopause Perd.uterus
mendapatkan haid selama :( bulan. Perdarahan uterus yang ditandai dengan hilangnya
abnormal
darah
akut
gangguan hemostasisis "hipotensi ! takikardia atau
Perdarahan
renjatan#. Perdarahan
uterus
ano%ulatoir yang tidak berkaitan dengan kehamilan!
disungsi
pengobatan! penyebab iatrogenik! patologi traktus
yang
sangat
yang
terjadi
banyak
dan
pada
5anita
menyebabkan
uterus yang bersiat o%ulatoir
atau
genitalis yang nyata dan atau gangguan kondisi sistemik. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 8enurut Wiknjoksastro "())?# 0 8organ!;eri dkk "())*#! yaitu 9 :. Anamnesis dan pemeriksaan klinis yang lengkap Eika anamnesis dan pemeriksaan 6sik menunjukkan adanya penyakit sistemik! maka penyelidikan lebih jauh mungkin diperlukan. Abnormalitas pada pemeriksaan pel%is harus diperiksa dengan US; dan laparoskopi jika diperlukan. Perdarahan
Durasi
Per%aginam
8enorrhagia "Cipermenorrhoe#
>uantitas
Spotting "antar menstruasi! postmenstruasi!
Penyemburan
post menopause#
Spotting
"diluar
menstruasi# Warna
;ejala Penyerta
8erah segar Noda &okelat
Demam dan nyeri >ram uterus dan kehamilan Petekiae dan 7pitaksis penyakit 1nter%al
Ri5ayat dahulu
>ontrasepsi
oral A>DR
Siklik Non siklik Setelah amenorrhoe Perdarahan antar menstruasi "misalnya setelah koitus atau pembilasan#
Perdarahan siklik "reguler# didahului oleh tanda premenstruasi "mastalgia! kenaikan berat badan karena meningkatnya &airan tubuh! perubahan mood / kram abdomen
#
Sedangkan! inter%al
lebih
&enderung
perdarahan
tidak
teratur
lama
bersiat yang
setelah
o%ulatori.
terjadi
mengalami
dengan amenore
berbulanIbulan! kemungkinan bersiat ano%ulatori. Peningkatan suhu basal tubuh " )!= I )!4 ' #! peningkatan kadar progesteron serum " , = ng/ ml # 0 perubahan sekretorik pada endometrium yang terlihat pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan! semuannya merupakan bukti o%ulasi. Pada
pemeriksaan 6sik
juga
ditemukan
9
Suhu
meningkat menandakan ineksi pel%is!
1nspeksi
0
palpasi
misalnya
menunjukkan
kehamilan / iritasi peritoneum. Uterus yang membesar menandakan adanya kehamilan ektopik maupun missed abortion" uterus yang lebih besar "dari ukuran kehamilan bila
dilihat
dari
CPC<#
kemungkinan
menandakan
kehamilan mola! kehamilan ganda / kehamilan dalam suatu uterus 6broid. =. Pemeriksaan pel%is Spekulum digunakan untuk memeriksa kuantitas darah 0 sumber perdarahan! laserasi %agina! lesi ser%ik! perdarahan
ostium
uteri!
benda
asing.
Bimanual
digunakan untuk pemeriksaan patologis. -. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan
darah
9
Cemoglobin!
uji
ungsi
thiroid ! dan kadar C';! GSC! C! Prolaktin 0 androgen serum
jika
ada
indikasi
atau
skrining
gangguan
perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana. Deteksi patologi endometrium melalui "a# dilatasi dan kuretase dan "b# histeroskopi. Wanita tua dengan gangguan menstruasi! 5anita muda dengan perdarahan tidak teratur atau 5anita muda " + -) tahun # yang gagal berespon terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan endometrium. Penyakit organik traktus genitalia mungkin terle5atkan bahkan saat kuretase. 8aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan in%estigasi
lain
yang
sesuai
pada
seluruh
kasus
perdarahan uterus abnormal berulang atau berat. Pada 5anita yang memerlukan in%estigasi! histeroskopi lebih sensiti
dibandingkan
dilatasi
dan
mendeteksi abnormalitas endometrium
kuretase
dalam
aparoskopi 9 aparoskopi bermanaat pada 5anita yang tidak berhasil dalam uji &oba terapeutik. 2. Data Diagnostik
endometrium
atau
kuretase
yang
dapat
memberikan suatu diagnosis histologi spesi6k. b. Biopsi %ul%a! %agina atau ser%iks! lesi harus dibiopsi ke&uali jika lesi khas untuk penyakit trooblastik metastatik dan dapat berdarah hebat bila dibiopsi. &. 'airan ser%iks untuk per5arnaan gram terutama jika di&urigai adanya ineksi. d.
h';.
positi
kuat
mengesankan adanya jaringan trooblastik baik intra maupun ekstrauterin. e. Determinasi serangkaian hematokrit. .
à
angkah$langkah upaya
menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut9 a. >uret "&urettage# à Canya untuk 5anita yang sudah menikah. b. bat "medikamentosa# 1) ;olongan estrogen Pada umumnya dipakai estrogen alamiah! misalnya9 estradiol %alerat "nama
generik# yang
relati menguntungkan karena tidak membebani kinerja li%er dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan
darah.
Eenis
lain!
misalnya9
etinil
estradiol!
tapi
obat
ini
dapat
menimbulkan
gangguan ungsi li%er. Dosis dan &ara pemberian 9 a# 7strogen konyugasi "estradiol %alerat#9 (!2 mg diminum selama ?$:) hari. b# BenFoas estradiol9 ()
mg
disuntikkan
intramuskuler. "melalui bokong# Eika perdarahannya banyak! dianjurkan nginap di
RS
"opname#!
dan
diberikan
7strogen
konyugasi "estradiol %alerat#9 (2 mg se&ara intra%enus
"suntikan
le5at
selang
inus#
perlahan$lahan ":)$:2 menit#! dapat diulang tiap =$- jam.
langsung
terhadap
koagulasi!
termasuk
peningkatan 6brinogen dan agregasi trombosit.
estrogen
bermanaat
menghentikan
perdarahan khususnya pada kasus endometerium atro6k atau inadekuat. 7strogen juga diindikasikan pada
kasus
DUB
sekunder
akibat
depot
progestogen " Depo Pro%era #. >eberatan terapi ini ialah
bah5a
setelah
suntikan
dihentikan!
perdarahan timbul lagi. (# bat >ombinasi
memberikan kontrasepsi oral J obat ini dapat dihentikan setelah = I 4 bulan dan dilakukan obser%asi untuk melihat apakah telah timbul pola menstruasi yang normal. mengalami
ano%ulasi
Banyak pasien yang
kronik
dan
pengobatan
berkelanjutan diperlukan.
=# ;olongan progesterone Pertimbangan di sini ialah bah5a sebagian besar perdarahan ungsional bersiat ano%ulatoar! sehingga
pemberian
mengimbangi
pengaruh
obat
progesterone
estrogen
terhadap
endometrium. bat untuk jenis ini! antara lain9 a# 8edroksi progesteron asetat "8PA#9 :)$() mg per hari! diminum ?$:) hari. b# Norethisteron9 =K: tablet! diminum selama ?$:) hari. >aproas hidroksi$progesteron :(2 mg se&ara intramuskular. -# A1NS 8enorragia dapat dikurangi dengan bat Anti 1nLamasi Non Steroid. Graser dan Shearman membuktikan bah5a A1NS paling eekti jika diberikan selama ? hingga :) hari sebelum onset menstruasi yang diharapkan pada pasien DUB o%ulatori! tetapi umumnya dimulai pada onset menstruasi
dan
dilanjutkan
selama
espisode
perdarahan dan berhasil baik. bat ini mengurangi kehilangan darah selama menstruasi " mensturual
blood loss / 8B # dan manaatnya paling besar pada DUB o%ulatori dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi. (. 8engatur menstruasi agar kembali normal perdarahan
berhenti!
langkah
à
selanjutnya
Setelah adalah
pengobatan untuk mengatur siklus menstruasi! misalnya dengan pemberian9 ;olongan progesteron9 (K: tablet diminum selama :) hari. 8inum obat dimulai pada hari ke :-$:2 menstruasi. =.
à
Penatalaksanaan berdasarkan tipe AUB :. Perdarahan uterus disungsi yang ano%ulatoir Pil kontrasepsi oral digunakan untuk mengatur siklus haid dan kontrasepsi. Pada penderita dengan siklus haid tidak teratur akibat ano%ulasi kronik "oligo o%ulasi#! pemberian berkaitan
pil
kontrasepsi
dengan
stimulasi
terhadap endometrium
men&egah estrogen
resiko
yang
berkepanjangan
yang tidak diimbangi dengan
progesteron "unopposed estrogen stimulation o the endometrium#.
Pil
kontrasepsi
se&ara
eekti
dapat
mengendalikan perdarahan ano%ulatoir pada penderita pre dan perimenopause. Bila terdapat kontraindikasi pemberian pil kontrasepsi " perokok berat atau resiko
tromboLebitis#
maka
dapat
diberikan
terapi
dengan
progestin se&ara siklis selama 2 I :( hari setiap bulan sebagai alternati. DOSIS MAKSUD 7tinil estradiol () I =2 8engatur siklus haid >ontrasepsi m&g M progestin 8en&egah hiperplasia monoasik tiap hari endometrium Pil =2 m&g ( I - kali Penatalaksanaan sehari selama 2 I ? hari perdarahan yang banyak sampai perdarahan namum tidak bersiat berhenti dan diikuti ga5at darurat dengan penurunan •
• • •
•
•
se&ara bertahap sampai : pil : kali perhari dan dilanjutkan
dengan
pemberian
pil
kontrasepsi •
selama
=
siklus 2 I :) mg / hari selama
• •
2 I :) hari bulan
8engatur siklus haid 8en&egah hiperplasia endometrium
(. Perdarahan uterus disungsi o%ulatoir
medikamentosa
untuk
kasus
menoragia
terutama adalah NSA1D "asam meenamat# dan A>DR$ le%onorgesterel "8irena#. 7ekti%itas asam meenamat! pil kontrasepsi! adalah setara.
naproOen!
danaFol
terhadap
menoragia
7ek samping dan harga dari androgen "DanaFol atau ;nRC agonis# membatasi penggunaannya bagi kasus menoragia! namun obat$obat ini dapat digunakan dalam jangka pendek untuk menipiskan endometrium sebelum dikerjakan tindakan ablasi endometrium. bat anti6brinolitik se&ara bermakna mengurangi jumlah perdarahan! namun obat ini jarang digunakan dengan alasan yang menyangkut keamanan " potensi menyebabkan tromboemboli#. =. Pembedahan Bila terapi medis gagal atau terdapat kontraindikasi maka dilakukan inter%ensi pembedahan.
kasus
tindakan ini
adenokarsionoma
adalah
juga dipertimbangkan
histerektomi!
bila hasil
biopsi
menunjukan atipia. TINDAKAN ALASAN Cisteroskopi operati Abnormalitas struktur intra uteri. 8imektomi "abdominal! 8ioma uteri. laparoskopik! histeroskopik# Reseksi endometrial
menoragia
atau
menometroragia
transer%ikal resisten. Ablasi endometrium
atau
menometroragia
rangka
penatalaksanaan
"thermal
balloon/roller resisten
ball# 7mbolisasi uterina Cisterektomi
dalam
perdarahan uterus akut yang resisten arteri 8ioma uteri. Ciperplasia endometrium.
atipikal!
karsinoma
G. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKA/IAN :. 1dentitas klien
8eliputi nama! umur! jenis kelamin!
pendidikan! pekerjaan! agama dan alamat! serta data penanggung ja5ab (. >eluhan klien saat masuk rumah sakit
Biasanya klien
merasa nyeri pada daerah perut 0 terasa ada massa di daerah abdomen! menstruasi yg tidak berhenti$henti. =. Ri5ayat >esehatan a. Ri5ayat kesehatan sekarang à >eluhan yang dirasakan klien adalah nyeri pada daerah abdomen ba5ah!
ada
pembengkakan
pada
daerah
perut!
menstruasi yang tidak berhenti! rasa mual dan muntah. b. Ri5ayat kesehatan keluarga à kaji ri5ayat keluarga dlm kelainan ginekologi -. Ri5ayat kehamilan dan persalinan dan persalinan/tidak 2. Ri5ayat menstruasi
Dengan kehamilan
kadang$kadang
terjadi
digumenorhea dan bahkan sampai amenorhea. menar&he! lama! siklus! jumlah! 5arna dan bau 4. Pemeriksaan Gisik Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas ba5ah se&ara sistematis. a. Abdomen à Nyeri tekan pada abdomen! ?. Data Sosial 7konomi kaji golongan masyarakat dan tingkat umur!
baik sebelum
masa pubertas maupun
sebelum menopause. . Data Psikologis %arium merupakan bagian dari organ reproduksi 5anita! dimana o%arium sebagai penghasil o%um! mengingat ungsi dari o%arium tersebut sementara
pada klien dengan perdarahan abnormal per%aginam hal ini akan mempengaruhi mental klien yang ingin hamil *. Pola kebiasaan Sehari$hari Biasanya klien mengalami gangguan dalam akti%itas! dan tidur karena merasa nyeri :). Pemeriksaan Penunjang a. Data laboratorium à pemeriksaan darah lengkap "NB! C
à ada
tidaknya benjolan dan ukuran
benjolan
B. ANALISA DATA
DATA 9 DO tampak
ETIOLOGI >lien Ga&tor resiko
DIAGNOSA Nyeri b/d kerusakan
gelisah!
perilaku berhati$ ;=
jaringan keseimbangan sara
ekspresi hormone uterus
hati!
tegang! <
DS
Perdarahan abnormal
*0
otot! 0
system
gangguan
sirkulasi darah
Perpindahan
&airan
ke
intrasel DO
9
Penekanan ujung syara adanya Ga&tor resiko
perdarahan
per%aginam
;=
DS * 0
hormone uterus
Resiko
tinggi
kekurangan
&airan
keseimbangan tubuh
Perdarahan abnormal >ehilangan banyak &airan
b/d
perdarahan
per%aginam berlebihan.
DO
*
tampak
0 elektrolit klien Ga&tor resiko
Ansietas b/d >urangnya
&emas!
pengetahuan
<
;=
keseimbangan penyakit!
DS * 0
hormone uterus
tentang
prognosis
kebutuhan pengobatan.
Perdarahan abnormal >urangnya
pajanan
inormasi
DO * •
Pasien tampak
•
• •
•
lemah >onjungti%a pu&at 7ritrosit Cemoglobin
Sekresi eritropoitis turun Produksi Cb turun ksihemoglobin turun Suplai ( turun 1ntoleransi akti%itas
DS * >lien •
mengatakan ketika berakti%itas &epat merasa lemas
0
dan
letih C. INTER1ENSI KEPERAWATAN
1ntoleransi Akti%itas
DIAGNOSA Nyeri
TU/UAN KH INTER1ENSI 9 Nyeri Tu'uan >aji ri5ayat nyeri! mis 9 lokasi •
berkurang
setelah
dilakukan
tindakan
nyeri! rekuensi! durasi dan intensitas
"kala
)$:)#
dan
pengurangan
yang
kepera5atan selama
tindakan
: O (- jam.
dilakukan. Bantu pasien mengatur posisi
•
K$%a Ha"#, * •
>lien
senyaman
menyatakan nyeri
o5ler atau posisi datar atau
berkurang "skala
miring kesalah satu sisi# >aji tanda %ital
•
•
=$2# >lien
tampak
tenang!
eksprei
•
Suhu 9 =4$=? N RR
'!
mis 9 dengan teknik relaksasi!
)
terta5a! mendengarkan musik •
dan sentuhan terapeutik. 7%aluasi/ kontrol pengurangan
•
nyeri 'iptakan suasana lingkungan
•
tenang dan nyaman. >olaborasi untuk pemberian
•
analgetik sesuai indikasi. aksanakan pengobatan
9
mmCg!
Diastole 9 ?)$) mmCg
pernaasan &epat. Ajarkan pasien penggunaan keterampilan manajemen nyeri
9 :4$(-O/m!
:))$:=)
9
9
9 )$:)) O/m!
9 Sistole
"posisi
ta&hi&ardi!hipertensi! •
5ajah rileks. <
mungkin
sesuai
indikasi
seperti
•
analgesik intra%ena. bser%asi eek analgetik
•
"narkotik # >olaborasi
•
dilakukannya pembedahan 8oti%asi klien untuk mobilisasi
9
anjurkan
dini setelah pembedahan bila Resiko tinggi Tu'uan
9
Setelah
kekurangan
dilakukan
&airan tubuh
kepera5atan selama (
O
(-
terjadi
•
&airan. Pantau masukan dan haluaran/
tindakan
jam
monitor balan&e &airan tiap (-
tidak
kekurangan
%olume &airan tubuh. K$%a Ha"#, 9 •
•
sudah diperbolehkan. >aji tanda$tanda kekurangan
•
•
ditemukan
•
tanda$tanda kekuranga &airan. Seperti
•
%ital.
7%aluasi nadi perier. bser%asi pendarahan Anjurkan klien untuk minum M :2))$())) !l/hari >olaborasi untuk
pemberian
perlu transusi sesuai indikasi!
kurang!
pemeriksaan
membran mukosa •
tanda$tanda
&airan parenteral dan kalau
turgor
kulit
jam. 8onitor
Cb!
kering! demam. Pendarahan
leko!
laboratorium. trombo!
ureum!
kreatinin.
berhenti! keluaran urine •
:
&&/kg
BB/jam. <
9
Suhu 9 =4$=? )'! N 9
)$:))
RR
9 :4$(-O/m! 9 Sistole
:))$:=) Diastole Ansietas
O/m!
9
mmCg! 9
?)$)
mmCg Tu'uan 9 >e&emasan
berhubungan
dapat
berkurang
dengan
setelah
perubahan
askep selama = (-
diberikan
•
Dorong
klien
mengekspresikan perasaannya..
untuk
gambaran tubuh
jam
•
K$%a Ha"#, 9 •
>lien
tampak
8au
dukung
klien
menyadari
dan
•
berusaha menerima diagnosa Diskusikan tanda dan gejala
•
depresi. Diskusikan
berpartisipasi dalam
dan
untuk
tenang •
Dorong
kemungkinan
untuk bedah rekonstruksi atau
program
terapi
•
pemakaian prostetik. Beri inormasi tentang hasil$ hasil lab dan perkembangan penyakit klien! serta treatment yang
mungkin!
kemoterapi! •
radioterapi!
pembedahan 1normasikan dukungan bagi
tentang
sosial/
Tu'uan
9
akti%itas
dapat
melakukan
berhubungan
akti%itas
mandiri
dengan
tanpa
keluhan
ketidakseimb
setelah
Pasien
•
melakukan •
•
dan
misalnya penyandang
kanker mammae bser%asi aktor
yang
menimbulkan keletihan. Pantau kondisi umum ukur
<
pasien
dan
se&ara
•
berkala
•
dalam pera5atan diri. atih pasien melakukan R8
diberikan
angan antara askep =O(- jam. K$%a Ha"#, 9 kebutuhan Pasien tidak &epat dan suplai merasa lemas dan oksigen letih saat
akti%itas 7ritrosit
•
kelompok
klien!
perkumpulan 1ntoleransi
seperti
kemandirian
•
akti. Anjurkan akti%itas
•
sambil istirahat Anjurkan untuk setelah dialisis
alternati
beristirahat
hemoglobin dalam batas
normal
9
eritrosit 9 -!2 I 2!2 •
:)e4/ul Cemoglobin 9 :=!)
•
I :4!) gr/dl >onjungti%a merah muda
D. IMPLEMENTASI Pelaksanaan kepera5atan
kepera5atan
yang
kepera5atan.
mengikuti
Pelaksanaan
merupakan rumusan
dari
kepera5atan
proses ren&ana men&akup
melakukan! membantu! memberikan askep untuk men&apai tujuan yang berpusat pada pasien! men&atat serta melakukan pertukaran
inormasi
yang
rele%an
dengan
pera5atan
kesehatan berkelanjutan dari pasien.
E. E1ALUASI 7%aluasi merupakan
kegiatan
yang
membandingkan
antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
DAFTAR PUSTAKA Bobak! ())-. #uku $%ar Kepera&atan 'aternitas! 7disi -. Eakarta 9 7;' 'arpenito! ynda Euall. ():). iagnosa kepera&atan $plikasi pada Praktek Klinik. Eakarta 9 7;' 1da Bagus ;de 8anuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan K# untuk Pendidikan #idan. Eakarta 9 7;' 8ansjoer! Ari!dkk. ()):. Kapita Selekta Kedokteran disi . Eakarta9 G>U1 8arylin 7. Doengoes! 8ary Gran&es 8oorhouse! Ali&e '. ;eissler "()))#!
*encana
$suhanKepera&atan+
Pedoman
,ntuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Pera&atan Pasien disi ! Peneribit Buku >edokteran 7;'! Eakarta NANDA 1nternasional. ():=. iagnosis Kepera&atan e-nisi dan Klari-kasi ./0. 1 ./02. Eakarta 9 7;' NANDA. ():=. $plikasi $suhan Kepera&atan #erdasarkan iagnosa 'edis 3 4$4$ 4IC 1 4OC. Eakarta 9 7';
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ANEMIA I. DEFINISI
Anemia di deenisikan sebagai penurunan %olume eritrosit atau kadar Cb sampai diba5ah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat "Behrman 7 Ri&hard! 1>A Nelson#.
Anemia bukan merupakan penyakit! melainkan keadaan suatu penyakit gangguan ungsi tubuh akibatnya jumlah ( yang diangkut ke jaringan tubuh berkurang ">8B! Bruner dan Suddarth! ())-#.
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Cb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Cb + :-gr/dl dan Ct +-: 3 pada pria dan Cb+ :( gr/dl dan Ct! =?3 pada 5anita.
II. E$#+,+3# 8enurut 8o&htar ":**#! disebutkan bah5a penyebab terjadinya anemia adalah 9 *
>urang ;iFi "8al Nutrisi# Disebabkan
karena
kurang
nutrisi
kemungkinan
menderita
anemia. *
>urang Tat Besi Dalam Diet Diet berpantang telur! daging! hati atau ikan dapat membuka kemungkinan menderita anemia karena diet.
*
8al Absorbsi Penderita gangguan penyerapan Fat besi dalam usus dapat menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pen&ernaan atau
dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi! teh atau serat makanan tertentu tanpa asupan Fat besi yang &ukup. *
>ehilangan banyak darah 9 Persalinan yang lalu! dan lain$lain. Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan Fat besi dan akan menjadi anemia. Eika &adangan Fat besi minimal! maka setiap kehamian akan menguras persediaan Fat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.
*
Penyakit$Penyakit >ronis Penyakit$penyakit kronis seperti 9 adar Cemoglobin yang rendah menyebabkan asupan makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh mulai dari otak hingga otot kaki berkurang dan sisa pembakaran tubuh dan bisa diba5a ke ginjal! paru dan usus untuk dibuang! sehingga menimbulkan rasa lemas! mual dan lemah. Biasanya gejala baru timbul bila kadar Cb kurang dari g/dl. >ondisi sema&am ini yang kalau dibiarkan berpotensi akan menyebabkan gagal ginjal akut. Anemia gra%is hanya menyatakan bah5a anemia berat! namum harus
lebih
didalami
penyebab
utama
timbulnya
anemia.
Penyebab Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan Fat besi. Anemia karena perdarahan! disebabkan kekurangan asam olat! penyakit kronis! kekurangan %itamin B:( di usus. Dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk menetapkan penyebab Anemia dan mengobatinya dengan baik. Anemia mudah disembuhkan bila telah diketahui penyebabnya.
III. KLASIFIKASI ANEMIA Anemia dapat di klasi6kasikan menurut 9 :# Anemia deresiasi besi "4(!=3# Anemia
jenis
hipokromik
ini
biasanya
serta
banyak
berbentuk
normositik
dijumpai. Penyebabnya
dan
sebagai
penyebab anemia umumya. (# Anemia 8egaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa penyebab9 o
>ekurangan asam olik
o
>ekurangan Hit B:(
o
8alnutrisi dan ineksi yang kronit
P%n3+ba$an 9 Asam Golik :2 I =) mg per hari! Hit B:( =O: tablet per hari! Sulas Gerosus =O: tablet per hari. Pada kasus berat dan pengobatan
per
oral
hasilnya
lamban
maka
dapat
diberikantanusi darah.
=# Anemia hipoplasti "!)3# Disebabkan
oleh
hipoungsi
sumsum
tulang
belakang!
membentuk sel$sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan$pemeriksaan 9 o
Darah tepi lengkap
o
Pemeriksaan ungsi sternal
o
Pemeriksaan retikulosh
Penyebab belum diketahui pasti! ke&uali yang disebabkan oleh ineksi berat "
sepsis#! kera&unan dan sinar rontgen atau sinar radiasi.
P%n3+ba$an 9
pada
talasemia!anemia
anemia sel
sitkle
hemolitik! "sabit#!
heriditer!
hemoglobinopati
'!D!;!C!1 dan paraksimal noktural hemoglobinuria. b# Gaktor ekstrakorpuskoler Disebabkan malaria! sepsis! kera&unan Fat logam dandapat beserta obat$obatan 9 leukimia! penyakit hodgkin!dll. ;ejala utama 9 o
Anemia dengan kelainan$kelainan gambaran darah
o
>elelahan dan kelemahan
o
;ejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ$organ %ital
P%n3+ba$an 9 Bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya! bila disebabkan oleh ineksinya diberantas dan diberikan
obat$obatan
penambah
darah.
Namun
pada
beberapa jenis obat$obatan! hal ini tidak memberi hasil. 8aka transusi darah yang berulang dapatmembantu penderita
I1. PATOFISIOLOGI Penghan&uran
sel
darah
merah
se&ara
akti
menyebabkan
terjadinya pembesaran sel Bilirubin yang &epat kedalam ekstra
seluler
yang
menyebabkan/mengakibatkan
kulit
kering
dan
korstipasi. Anemis dan berkurangnya jumlah SD8 dalam jaringan. Berkurangnya ( dijaringan akan menimbulkan dampak masalah terhadap berbagai sistem organ pada saluran &erna akan timbul anoreksis. Stomatitis yang dapat menyebabkan gangguan nutrisi! selain itu juga dapat menyebabkan korstipasi yang mengakibatkan terjadinya gelisah sehingga terjadi gangguan rasa aman! kemudian teri&erdia! sesak naas yang menyebabkan gangguan perungsi jaringan! selanjutnya bisa timbul syok hipo%olemik akibat dari syok akan terjadi iskemia yang mengakibatkan gangguan rasa nyaman nyeri. Apabila ( berkurang dalam jaringan pada susunan syara pusat maka akan timbul sakit kepala pusing.
1. MANIFESTASI KLINIS *
$
Diare
*
Palpitasi
*
>ardiomegali
*
;angguan integritas kulit
$
BB menurun
*
>uku &ekung dan bergerigi
$
CB menurun
*
7dema Perier
$
*
Pengisian kapiler rendah
$
>ulit pu&at
*
Pusing! kunang$kunang! peka ransang
$
Ataksia
*
Cepatomegali
$
;angguan koordinasi
*
Dispepsia
$
Bingung
*
>onstipasi
*
*
7kstremitas dingin
*
Sakit kepala
$ $
Paratesis 8ati rasa
1I. KOMPLIKASI >omplikasi umum! terjadi gagal jantung! angina! gagal jantung kongesti! kejang.
1II. FAKTOR YANG MEMPERCEPAT ANEMIA
>e&epatan terjadinya anemia
Durasi
>eutuhan metabolisme pasien yang bersangkutan
Adanya kelainan lain/ke&a&atan
1III. PENATALAKSANAAN 8en&ari penyebab dan mengatasi komplikasi! serta penggantian darah yang hilang. a# ompensasi
berkurangnya
pengangkatan
( dan
membantu
mengurangi kerja jantung. b#
terhadap
pengobatan
lain.
Pemberian
jangka
panjang! beresiko tinggi kelebihan Fat besi ">ardio 8egall! Perikarditis! Aritmia! ;E>! 1nsu6siensi tiroid! malungsi pankreas dan endokrin 6brosis hepar dan perubahan 5arna kulit. Agen penghan&uran Fat besi Deroksemin dapat men&egah kelebihan Fat besi. d# 7ritropoiten 1njeksi subkutan untuk mengobati penyakit kronik anemia! sum$ sum tulang harus memproduksi SD8 dan harus tersedia nutrien. e# Tat besi dan %it B:( # Diet tinggi Fat besi