LAPORAN PENDAHULUAN ABNORMAL UTERINE BLEEDING A. Peng Penger erti tian an Abnormal Uterine Bleeding atau Perdarahan Uterus Abnormal merupakan
perdarahan yang terjadi diluar siklus menstruasi yang dianggap normal. Perd Perdar araha ahan n Uteru Uteruss Abnor bnorma mall dapat dapat diseb disebab abka kan n oleh oleh fakt faktor or horm hormon onal, al, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium (polip), masalah-masalah serviks atau uterus (leiomioma) atau kanker. amun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu dalam menegakkan diagnosa se!ara individual. ("alph. # Benson, $%%&). Abnormal Uterine Bleeding atau Perdarahan Uterus Abnormal meruapakan perdarahan yang terjadi te rjadi diluar siklus menstruasi yang dianggap normal. AUB ada dua ma!am, ma! am, yaitu AUB organik dan AUB nonorganik. Batasan Perdarahan Uterus Abnorma Batasan
Poa Anbormaitas Perdarahan
Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval ' hari
Oigomenorea
dan disebabkan oleh fase folikuler yang memanjang. Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval * $+ hari
Poimenorea
dan disebabkan oleh defek fase luteal. Perdarahan uterus yang terjadi dengan interval normal
(
$+ hari) namun jumlah darah haid ' % ml atau '
Menoragia
hari. Perdarahan uterus yang tidak teratur, interval non-siklik dan dengan darah yang berlebihan ('% ml) dan atau
Menometroragia
dengan durasi yang panjang ( ' hari). Perd Perdara araha han n uteru uteruss yang yang tida tidak k terat teratur ur diant diantar araa siklu sikluss Metroragia
atau ovulatoir dengan penyebab a.l penyakit servik, A/0",
!erdarahan antara haid
endo endome metr triti itis, s, poli polip, p, miom miomaa
subm submuk ukos osa, a, hipe hiperp rpla lasia sia
endometrium, dan keganasan. Ber!ak perdarahan yang terjadi sesaat sebelum ovulasi yang ang umum umumny nyaa
Ber"a# intermenstrua
dise diseba babk bkan an oleh oleh penu penuru runa nan n kada kadar r
estrogen. Perdarahan meno!ause
!as"a
Perdarahan uterus yang terjadi pada 1anita menopause yang sekurang-kurangnya sudah tidak mendapatkan haid selama +$ bulan.
Perdarahan
uterus
abnorma a#ut
Perdarahan uterus yang ditandai dengan hilangnya darah yang
sangat
dan
menyebabkan
gangguan
hemostasisis (hipotensi , takikardia atau renjatan). Perdarahan
Perdarahan
banyak uterus
yang
bersifat
ovulatoir
atau
uterus anovulatoir yang tidak berkaitan dengan kehamilan,
pengobatan,
dis$ungsi
penyebab
iatrogenik,
patologi
traktus
genitalis yang nyata dan atau gangguan kondisi sistemik. B. Etioogi
2aktor-faktor 3tiologik 4 +. /omplikasi kehamilan +. Perdarahan implantasi $. Abortus . /ehamilan ektopik 5. /ehamilan mola, penyakit trofoblastik . /omplikasi plasenta 6. 7asa previa . 8asil konsepsi yang tertahan . 9ubinvolusi uterus setelah kehamilan $. :nfeksi dan :nflamasi +. 7ulvitis $. 7aginitis . 9ervitis 5. 3ndometritis . 9alpingo-oophoritis
. 8iperplasia dan eoplasia +. 7agina4 karsinoma, penyakit trofoblastik metastati!, sar!oma botryoides. $. 9erviks4 polip, papiloma, karsinoma. . 3ndometrium4 hyperplasia, polip, karsinoma, sar!oma, penyakit trofoblastik. 5. ;iometrium4
leiomoima,
leiomiosarkoma,
miosis
stroma
endolimfatik (hemangioperisitoma). . uba falopii4 karsinoma. 5. >rauma +. Perdarahan post operatif $. ?aserasi rombositopenia $. Penyakit 7on @illebrand
. >erapi antikoagulan 5. /oagulasi intravas!ular diseminata . 8ipertensi 6. 8ipotiroidi (lebih banyak terjadi pada hipotiroidi daripada hipertiroidi) . ?eukemia . Penyakit hepar %. Pato$isioogi Perdarahan ovulatoar •
Perdarahan ini merupakan kurang lebih +% dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea). Untuk menegakkan diagnosis perdarahan ovulatoar, perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. ika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi, maka kadang-kadang bentuk kurve suhu badan basal dapat menolong. ika sudah dipastikan bah1a perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya 4 a. /orpus luteum persistens= dalam hal ini dijumpai perdarahan kadangkadang bersamaan dengan ovarium membesar. 9indrom ini harus dibedakan dari kehamilan ektopik karena ri1ayat penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering menunjukkan banyak persamaan antara keduanya. /orpus luteum persisten dapat pula menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (irregular shedding). 0iagnosa irregular shedding dibuat dengan kerokan yang tepat pada 1aktunya, yakni menurut ;! ?ennon pada hari ke-5 mulainya perdarahan. Pada 1aktu ini dijumpai endometrium dalam tipe sekresi disamping tipe nonsekresi. b. :nsufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia atau polimenorea. 0asarnya ialah kurangnya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan ?8 releasing fa!tor. 0iagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak !o!ok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan.
!. Apopleksia uteri= pada 1anita dengan hipertensi dapat terjadi pe!ahnya pembuluh darah dalam uterus. d. /elainan darah, seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.
•
Perdarahan anovulatoar 9timulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. 0engan menurunnya kadar estrogen diba1ah tingkat tertentu, timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali. 2luktuasi kadar estrogen ada sangkut-pautnya dengan jumlah folikel yang pada suatu 1aktu fungsional aktif. 2olikel-folikel ini mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh folikel-folikel baru. 3ndometrium diba1ah
pengaruh estrogen tumbuh
terus, dan dari
endometrium yang mula-mula proliferatif dapat terjadi endometrium bersifat hiperplasia kistik. ika gambaran itu dijumpai pada sediaan yang diperoleh dengan kerokan, dapat diambil kesimpulan bah1a perdarahan bersifat anovulatoar. @alaupun perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap 1aktu dalam kehidupan menstrual seorang 1anita, tapi paling sering pada masa pubertas dan masa premenopause. Bila pada masa pubertas kemungkinan keganasan ke!il sekali dan ada harapan bah1a lambat laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi ovulatoar, pada seorang 1anita de1asa terutama dalam masa premenopasue dengan perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas. Perdarahan disfungsional dapat dijumpai pada penderita-penderita dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor-tumor ovarium dan sebagainya. 0isamping itu stress dan pemberian obat penenang juga dapat menyebabkan perdarahan anovulatoar yang bisanya bersifat sementara. D. Path&a'
stimulasi estrogen dominan, tidak mendapat perimbangan dan berlangsung terus menerus C proliferasi
C penambahan lapisan pembuluh darah dan kelenjar-kelenjar C pertumbuhan endometrium berlebihan akibat stimulasi estrogen C pelepasan endometrium ireguler C Perdarahan abnormal
Resiko infeksi
cemas nyeri
E. Mani$estasi (inis AUB dapat dikatakan memiliki manifestasi khusus yaitu kejadiannya tidak
dapat diramalkan dan biasaanya tidak menimbulkan rasa nyeri,perdarahan dapat sangat banyak berlangsung lama setelah interfal amenore atau berupa perdarahan yang betul-betul tidak teratur dan timbul lebih sering.biasanya keadaan ini berhubungan dengan infertilitas ). (om!i#asi a. :nfertilitas akibat tidak adanya ovulasi b. Anemia berat akibat perdarahan yang berlebihan dan lama ". Pertumbuhan endometrium yang berlebihan akibat ketikseimbangan
hormonal merupakan faktor penyebab kanker endometrium G. Pemeri#saan Penun*ang Pemeriksaan umum • a. 9uhu meningkat menandakan infeksi pelvis b. >akikardi dan hipotensi nenandakan hipovolemia (perdarahan ekstra
•
peritoneal atau intra peritoneal), sepsis. !. Petekiae atau ekimosis menandakan kelainan koagulasi. Pemeriksaan abdomen
:nspeksi dan palpasi misalnya menunjukkan kehamilan atau iritasi peritoneum. Uterus yang membesar menandakan adanya kehamilan ektopik maupun missed abortion, uterus yang lebih besar (dari ukuran kehamilan bila dilihat dari 8P8>) kemungkinan menandakan kehamilan mola, kehamilan ganda ataupun kehamilan dalam suatu uterus fibroid. •
Pemeriksaan pelvis a. 9pekulum digunakan untuk memeriksa kuantitas darah dan sumber perdarahan, laserasi vagina, lesi servik, perdarahan ostium uteri, benda asing. b. Bimanual digunakan untuk pemeriksaan patologis.
•
>es ?aborat 8itung darah lengkap dan apusan darah. Pengukuran pada 8b, 8> menunjukkan adanya perdarahan akut atau kronis dan ?eukositosis dengan pergeseran kekiri pada hitung jenis, peningkatan betuk batang dan peningkatan leukosit polimorfonuklear biasanya menunjukkan adanya infeksi.
•
0ata 0iagnostik >ambahan a. Biopsi endometrium atau kuretase yang dapat memberikan suatu diagnosis histologi spesifik. b. Biopsi vulva, vagina atau serviks, lesi harus dibiopsi ke!uali jika lesi khas untuk penyakit trofoblastik metastatik dan dapat berdarah hebat bila dibiopsi. !. #airan serviks dikirim unutk per1arnaan gram terutama jika di!urigai adanya infeksi. d. >es kehanmilan terhadap h#D. >es positif kuat mengesankan adanya jaringan trofoblastik baik intra maupun ekstrauterin. e. 0eterminasi serangkaian hematokrit. f. >es koagulasi dapat dilakukan bila di!urigai adanya kelainan koagulasi. g. >es fungsi tiroid dapat diindikasikan se1aktu evaluasi lanjutan.
H. Penataa#sanaan
Pengobatan harus diarahkan kepada diagnosis yang spesifik. /eperluan untuk segera dira1at di rumah sakit tergantung pada kuantitas kehilangan darah dan
adanya anemia atau hipivolemia. Apabila perdarahan pervaginam hebat, penanganan daruratnya meliputi !airan intravena, transfuse darah, dan diagnosis etiologik segera. >indakan spesifik yang dapat diindikasikan meliputi 4 +. /uretase endometrium terhadap produk-produk konsepsi yang tertahan. $. Antibiotika untuk infeksi pelvis. . Penamponan vagina atau serviks unutk lesi-lesi serviks maligna. 5. ?aparotomi untuk kehamilan ektopik. . Penjahitan laserasi vagina. 6. "adiasi untuk lesi-lesi keganasan. . Pengeluaran A/0". . 8isterektomi untuk leiomiomata. Penataa#sanaan !embedahan !ada !erdarahan uterus abnorma Tinda#an
Aasan
8isteroskopi operatif
Abnormalitas struktur intra uteri.
;imektomi laparoskopik,histeroskopik) "eseksi endometrial transervikal
(abdominal,
;ioma uteri. >erapi menoragia atau menometroragia resisten.
>erapi menoragia atau menometroragia Ablasi endometrium (thermal balloonEroller resisten dalam rangka penatalaksanaan ball) perdarahan uterus akut yang resisten 3mbolisasi arteri uterine 8isterektomi
;ioma uteri. 8iperplasia endometrium.
atipikal,
karsinoma
A9U8A /3P3"A@A>A AB<";A? U>3"U9 B?330:D
A. Pengkajian +. Biodata klien4 Biodata klien berisi tentang 4 ama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, 9uku, Agama, Alamat, o. ;edi!al "e!ord, ama 9uami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , 9uku, Agama, Alamat, >anggal Pengkajian. $. Alasan ;"9 /eluhan utama 4 mengalami perdarahan yang tidak normal diluar atau didalam siklus haid. . "i1ayat haid Umur menar!hi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi, siklus haid. 5. "i1ayat
Berapa kali dilakukan pemeriksaan, hasil laboraturium 4 U9D , darah, urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh. . "i1ayat penyakit dahulu Penyakit yang pernah di diderita pada masa lalu, bagaimana !ara pengobatan yang dijalani nya, dimana mendapat pertolongan, apakah penyakit tersebut diderita sampai saat ini atau kambuh berulang ulang. 6. "i1ayat kesehatan keluarga Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit seperti yang pasien alami.
. 0ata bio-psiko-sosial-spiritual a. Pola nutrisi 4 pada umumnya klien dengan dismenorre mengalami penurunan nafsu makan, frekuensi minum klien juga mengalami penurunan. b. Pola istirahat dan tidur 4 klien mengalami nyeri pada daerah perut sehingga pola tidur klien menjadi terganggu, apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada perineum). !. Personal 8ygiene 4 Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi penggunaan pembalut
dan
kebersihan
genitalia,
pola
berpakaian, tata rias rambut dan 1ajah d. Aktifitas 4 /emampuan mobilisasi klien dibatasi, karena klien dengan disminorre di anjurkan untuk istirahat e. "ekreasi dan hiburan 4 9ituasi atau tempat yang menyenangkan, kegiatan yang membuat fresh dan relaks. . Pemeriksaan fisik a. Pemeriksaan kesadaran klie, BB E >B, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu
b. 8ead >o >oe •
"ambut
4 1arna rambut, jenis rambut, bau nya, apakah ada
•
luka lesi E le!et ;ata 4 sklera nya apakah ihterik E tdk, konjungtiva anemis E tidak, apakah palpebra oedema E tidak,bagaimana fungsi penglihatan nya baik E tidak, apakah klien menggunakan alat bantu penglihatan E tidak. Pada umu nya ibu hamil konjungtiva
•
anemis >elinga
4 apakah simetris kiri dan kanan, apakah ada terdapat
serumen E tidak, apakah klien menggunakan alt bantu pendengaran E tidak, bagaimana fungsi pendengaran klien •
baik E tidak 8idung 4 apakah klien bernafas dengan !uping hidung E tidak, apakah terdapat serumen E tidak, apakah fungsi
•
pen!iuman klien baik E tidak ;ulut dan gigi 4 bagaimana keadaan mukosa bibir klien, apakah lembab atau kering, keadaan gigi dan gusi apakah ada peradangan dan pendarahan, apakah ada karies gigi E tidak, keadaan lidah klien bersih E tidak, apakah keadaan mulut klien berbau E tidak. Pada ibu hamil pada umum nya berkaries gigi, hal itu disebabkan karena ibu hamil mengalami penurunan
• •
kalsium ?eher 4 apakah klien mengalami pembengkakan tyroid Denitalia 4 apakah ada varises atau tidak, apakah ada oedema E tidak pada daerah genitalia klien, kebersihan genetalia apakah
•
terjaga atau tidak. :ntergumen 4 1arna kulit, keadaan kulit, dan turgor kulit baik E tidak.
B. 0iagnosa /epera1atan +. yeri berhubungan dengan infeksi pada organ reproduksi $. "esiko infeksi berhubungan dengan trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi nosokomial. . #emasEketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan atau an!aman kematian #. :ntervensi /epera1atan +. yeri berhubungan dengan infeksi pada organ reproduksi
•
>ujuan 4 setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama ... F $5 jam nyeri
•
pada pasien berkurang. /riteria hasil 4 skala nyeri berkurang, 1ajah rileks, tanda tanda vital
normal. :ntervensi 4 • +. 9elidiki keluhan pasien akan nyeri=perhatikan intensitas (%-+%),lokasi,dan faktor pen!etus $. A1asi tanda
vital,perhatikan
petunjuk
non-verbal,misal4tegangan
otot,gelisah. . Berikan lingkungan yang tenang dan kurangi rangsangan penuh stres s. 5. Berikan tindakan kenyamanan (misal4pijatanEmasase punggung) . 0orong menggunakan tekhnik manajemen nyeri ,!ontoh 4 latihan relaksasiEnapas dalam,bimbingan imajinasi,visualisasi) 6. /olaborasi pemberian obat analgetika ( !atatan4 hindari produk mengandung aspirin karena mempunyai potensi perdarahan ) dan Pemberian Antibiotika $. "esiko infeksi berhubungan dengan trauma persalinan, jalan lahir, dan infeksi nosokomial. >ujuan 4 setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama ... F $5 jam • • •
tidak terjadi infeksi. /riteria hasil 4 /lien tidak mengalami tanda tanda infeksi. :ntervensi 4 +. #atat perubahan suhu. ;onitor untuk infeksi. $. Atur obat-obatan berikut yang mengindikasikan setelah perkembangan
dan
test
sensitivitas
antibiotik
seperti
peni!illin, gentamisin, tetra!y!line, !efoFitin, !hloramfeni!ol atau
metronidaGol.
seperti
ergonovine
atau
methyler gonovine. . 8entikan pemberian A9: jika terjadi mastitis supuratif. 5. Pertahankan input dan output yang tepat. Atur pemberian !airan dan elektrolit se!ara intravena, jangan berikan makanan dan minuman pada pasien yang muntah . Pemberian analgetika dan antibiotika. . #emasEketakutan berhubungan dengan perubahan keadaan atau an!aman •
kematian >ujuan 4 setelah dilakukan tindakan kepera1atan selama ... F $5 jam !emas
•
berkurang. /riteria hasil 4 /lien dapat mengungkapkan se!ara verbal rasa !emasnya
•
dan mengatakan perasaan !emas berkurang atau hilang. :ntervensi 4 +. /aji respon psikologis klien terhadap perdarahan paska persalinan
"asional 4 Persepsi klien mempengaruhi intensitas !emasnya $. /aji respon fisiologis klien ( takikardia, takipnea, gemetar ) "asional 4 Perubahan tanda vital menimbulkan perubahan pada respon fisiologis . Perlakukan pasien se!ara kalem, empati, serta sikap mendukung "asional 4 ;emberikan dukungan emosi 5. Berikan informasi tentang pera1atan dan pengobatan "asional 4 :nformasi yang akurat dapat mengurangi !emas dan takut yang tidak diketahui . Bantu klien mengidentifikasi rasa !emasnya "asional 4 Ungkapan perasaan dapat mengurangi !emas 6. /aji mekanisme koping yang digunakan klien "asional 4 #emas yang berkepanjangan dapat di!egah dengan mekanisme koping yang tepat.
0aftar Pustaka Ben Hion >aber, ;.0. +&&5. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. akarta 4 3D#. Benson #, "alph. $%%&. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. 3D# 4 akarta. /elompok 9tudi 3ndokrinologi "eproduksi :ndonesia (/93":). +&&. Endokrinologi Reproduksi. akarta 4 ;edia Aes!ulapius. 9ylvia A. Pri!e, ?orraine ;. @ilson.+&&. Patofisiologi edisi 4. akarta 4 3D#
;anuaba. +&&. Memahami Kesehatan Reproduksi anita. akarta 4 A"#A
:nternet 4 http4EEpratamagriya.multiply.!omEjournalEitemEEPerdarahanIUterusIAbnormal http4EE111.susukolostrum.!omE!omponentE!ontentEarti!leE6-masalah-kesehatan1anitaE+6%5-perdarahan-rahim-akibat-kelainan-fisik http4EElavendina.1ordpress.!omEabnormal-uterine-bleedingE
?AP<"A P30A8U?UA AB<";A? U>3":3 B?330:D
0isusun
A/A03;: /3P3"A@A>A D:": 9A>":A 8U9A0A @<