ASUHAN ASUH AN KEPE KEPERAW RAWATAN PADA KLIEN DENG DENGAN AN THYPUS ABDOMINALIS Posted by : Yoga Yoga Hardani Minggu, 28 Oktober 2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN THYPUS ABDOMINALIS
PROGRAM STUDI ST UDI S-1 KEPERAW KE PERAWA ATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN 2012
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah senantiasa Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Thypus Abdominalis dengan baik dan lan!ar" lan!ar"
#aporan ini Penulis sajikan se!ara sistematis agar mudah dipahami oleh pemba!a" $engan penyusunan laporan ini, Penulis berharap dapat membantu pemba!a untuk mempermudah dalam mempelajari materi ini sesuai dengan judul laporan yang telah ditentukan" ditentukan" Penulis menyadari benar bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan di dala dalam m peny penyus usun unan an lapo lapora ran n ini" ini" %leh %leh karen arena a itu, itu, krit kritik ik dan dan sara saran n yang yang si&a si&atn tnya ya memb memban angu gun n dari dari seti setiap ap pemb pemba! a!a a sang sangat at kami kami hara harapk pkan an demi demi kesemp esempur urnaa naan n pada pada pembu pembuata atan n lapora laporan n kelomp elompok ok selanj selanjutn utnya" ya" Semoga Semoga laporan yang sangat sederhana ini dapat berman&aat berman&aat bagi para pemba!a" Akhir kata Penulis u!apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan ini, terutama kepada 'bu (amidatus $aris, S" Kep, Ns" Ns" selaku dosen dosen &asilitator S)$ $S* +$igestie +$igestie System * serta serta kepada Allah SWT jualah diserahkan atas segala sesuatunya"
Tuban, ./ April 0.*0
Kelompok
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah senantiasa Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Thypus Abdominalis dengan baik dan lan!ar" lan!ar"
#aporan ini Penulis sajikan se!ara sistematis agar mudah dipahami oleh pemba!a" $engan penyusunan laporan ini, Penulis berharap dapat membantu pemba!a untuk mempermudah dalam mempelajari materi ini sesuai dengan judul laporan yang telah ditentukan" ditentukan" Penulis menyadari benar bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan di dala dalam m peny penyus usun unan an lapo lapora ran n ini" ini" %leh %leh karen arena a itu, itu, krit kritik ik dan dan sara saran n yang yang si&a si&atn tnya ya memb memban angu gun n dari dari seti setiap ap pemb pemba! a!a a sang sangat at kami kami hara harapk pkan an demi demi kesemp esempur urnaa naan n pada pada pembu pembuata atan n lapora laporan n kelomp elompok ok selanj selanjutn utnya" ya" Semoga Semoga laporan yang sangat sederhana ini dapat berman&aat berman&aat bagi para pemba!a" Akhir kata Penulis u!apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan ini, terutama kepada 'bu (amidatus $aris, S" Kep, Ns" Ns" selaku dosen dosen &asilitator S)$ $S* +$igestie +$igestie System * serta serta kepada Allah SWT jualah diserahkan atas segala sesuatunya"
Tuban, ./ April 0.*0
Kelompok
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belaka! 1erdas 1erdasark arkan an judul judul lapora laporan n ini, ini, maka maka Penul Penulis is akan akan menjab menjabark arkan an tentan tentang g latar latar belakang sebagai berikut 2 Asuhan Asu han keper keperawa awatan tan adalah adalah suatu suatu prose proses s keper keperawa awatan tan dalam dalam mengas mengasuh uh klien klien untuk memaksimalkan kesehatan klien" $emam tyfoid masih masih merupa merupakan kan penyak penyakit it endemis endemis di 'ndone 'ndonesia sia"" Penya Penyakit kit ini banyak banyak menimb menimbulk ulkan an masala masalah h pada pada kelom kelompok pok umur umur dewasa dewasa muda, muda, karena karena tidak tidak jarang disertai perdarahan dan per&orasi usus yang sering menyebabkan kematian penderita" Selain itu penyakit ini memerlukan perawatan dan masa pemulihan sehabis perawatan yang !ukup lama" 3saha imunisasi se!ara nasional terhadap demam tyfoid tidak tidak lagi lagi dilaks dilaksana anakan kan dewasa dewasa ini karena karena aksin aksinnya nya belum belum ada yang yang memadai memadai"" + Waluyo,Agung2 0... Tyfoid foid terd terdap apat at di selu seluru ruh h duni dunia a dan dan peny penyeb ebar aran anny nya a tida tidak k berg bergan antu tung ng pada pada keadaan keadaan iklim, tetapi tetapi lebih banyak dijumpai di negara-negar negara-negara a sedang sedang berkembang berkembang di daerah tropis, hal ini disebabkan karena penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan, dan kebersihan indiidu kurang baik" $i 'ndonesia tyfoid dapat ditemukan sepanjang tahu tahun" n" Tidak idak ada ada pers perses esua uaia ian n &aha &aham m meng mengen enai ai hubu hubung ngan an anta antara ra mus musim dan dan peningkatan jumlah kasus tyfoid" tyfoid" Ada peneliti yang mendapatkan peningkatan jumlah kasus kasus pada musim hujan, ada yang mendapatka mendapatkan n peningkatan peningkatan pada musim kemarau kemarau dan ada pula yang mendapatkan peningkatan pada peralihan antara musim kemarau dan musim hujan" +Soeparman, *445" 'nsid 'nsidens ens tyfo tyfoid id berar berarias iasii di tiap tiap daerah daerah dan biasan biasanya ya terkait terkait dengan dengan sanita sanitasi si ling lingku kung ngan an66 dida didaera erah h jawa jawa bara baratt *78 kasu kasus s per per *. *.." .".. ... . pend pendud uduk uk,, seda sedang ngka kan n dida didaera erah h urba urban n ditemu ditemuka kan n 89 89..-5* 5*. . per per *. *.." ."... ... pend pendud uduk" uk" Perbed erbedaa aan n insi inside den n diperkotaan berhubungan erat dengan penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan pembuangan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan" +Widodo,$joko2 0..9 3ntuk itu kami menyusun makalah ini dengan tujuan berbagi pengetahuan tentang penyakit retinablastoma ke masyarakat luas yang mana di negara 'ndonesia masih kurang kurang di perhatika perhatikan" n" $an kami sebagai perawat perlu memahami memahami dan mengetahui mengetahui mengenai asuhan keperawatan terhadap pasien dengan Thypus Abdominalis"
1. 2 Bata"a T#$%k 1erdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa batasan topik sebagai berikut 2 *" 1agaimana konsep dasar penyakit Thypus Abdominalis itu : 0" 1agaimana konsep anatomi ;siologi digestie system pada Thypus Abdominalis: /" 1agaimana pato;siologi atau perjalanan penyakit Thypus Abdominalis dan W%< sehingga menyebabkan gangguan ke system tubuh : =" 1agaimana asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien Thypus Abdominalis beserta analisa data dari kasus : 7" 1agaimana aspek legal etik pada pasien Thypus Abdominalis : 9" 1agaimana satuan a!ara penyuluhan +SAP pada pasien Thypus Abdominalis :
BAB II PEMBAHASAN 2.1 KONSEP DASAR THYPUS ABDOMINALIS A" Pengertian 1eberapa pengertian menurut para ahli mengenai Thypus Abdominalis, yaitu 2 •
>enurut Ari& >ansjoer,0... Thyfus abdominalis adalah penyakit in&eksi akut yang biasanya
mengenai saluran
!erna dengan gejala demam lebih dari 8 hari, gangguan pada saluran !erna, dan •
gangguan kesadaran" >enurut ?an Tambayong, 0..0 Thyfus Abdominalis merupakan penyakit in&eksi bakteri yang hebat yang diawali di selaput lendir usus dan jika tidak segera diobati se!ara progresi& dapat menyerbu
•
jaringan diseluruh tubuh" >enurut Nursalam, 0..7 $emam Typhoid +enteric fever adalah penyakit in&eksi Akut yang biasanya mengenai saluran pen!ernaan dengan gejala demam
•
yang lebih dari satu minggu gangguan
pada pen!ernaan dan gangguan kesadaran" >enurut Ngastiyah , 0..0 Thyfus Abdominalis +demam typoid, enteric fever ialah, penyakit in&eksi akut yang biasanya mengenai saluran pen!ernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pen!ernaan, dan gangguan kesadaran"
1" @tiologi Penyebab terjadinya Thypus Abdominalis itu adalah 2
− − −
• − − − − − −
Nursalam dkk, 0..7 Penyebab penyakit ini adalah salmonella typhosa yang mempunyai !iri- !iri sebagai berikut 2 1asil garam negati& yang begerak dengan bulu getar dan tidak berspora" >empunyai sekurang-kurangnya / ma!am antigen yaitu 2 antigen % +somatiik yang terdiri at kompleks lipopolisakarida), antigen ( +agella, dan antigen Bi dalam serum pasien terdapat at anti +aglutinin terhadap ketiga ma!am antigen tersebut" &aktor-&aktor antara lain +Panyakit dalam Soegeng Soegijanto, 0..02 pengetahuan tentang kesehatan diri dan lingkungan yang relatie rendah, penyediaan air bersih yang tidak memadai" Keluarga dengan hygiene sanitasi yang rendah, pemasalahan pada identi;kasi dan pelaksanaan karier, keterlambatan membuat diagnosis yang pasti, pebogenesis dan &aktor irulensi yang belum dimengerti sepenuhnya serta belum tersedianya aksin yang e&ekti&, aman dan murah
<" Klasi;kasi
Klasi;kasi dari Thypus Abdominalis itu adalah 2 *"
Typus abdominalis
adalah penyakit in&eksi akut yang biasanya mengenai saluran
pen!ernaan dengan gejala demam lebih dari 8 hari, gangguan pada saluran !erna , gangguan kesadaran
0"
Paratypus
adalah jenis typus yang lebih ringan , mungkin sesekali penderita
mengalami buang
- buang air" ?ika diamati, lidah tampak berselaput putih susu,
bagian tepinya merah terang" 1ibir kering , dan kondisi ;sik tampak lemah , serta nyata tampak sakit" ?ika sudah lanjut , mungkin mun!ul gejala kunin,sebab pada tipus oragan lim&a dan hati bias membengkak seperti gejala hepatitis"
$" >ani&estasi Klinik Tanda dan gejala yang ditimbulkan Thypus Abdominalis adalah a" >asa tunas demam ti&oid berlangsung antara *.-*= hari" b" Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini di temukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit in&eksi akut pada umumnya yaitu $emam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah obstipasi atau
−
diare, perasaan tidak enak di perut,batuk dan epistaksis" Pada pemeriksaan ;sik hanya didapatkan 2 Suhu badan menigkat" Si&at demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama
−
•
pada sore hingga malam hari" $alam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa $emam, bradikardia relati& +bradikardia relati& adalah peningkatan suhu *.< tidak
• • • • •
diikuti peningkatan denyut nadi 5 kali per menit, #idah yang berselaput +kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta teremor, (epatomegali, Splenomegali, >eteroismus, )angguan mental berupa somolen stupor, koma, delerium, atau psikosis" Coseolae jarang di temukan pada orang 'ndonesia"
@"
Komplikasi dari Thypus Abdominalis Apabila Thypus Abdominalis tidak segera tertangani, akan menimbulkan komplikasi
sebagai berikut 2 *" Pada usus halus2 a" Perdarahan usus" (anya sedikit ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benidin" ?ika perdarahan banyak, terjadi melena, dapat disertai nyeri perut" b" Per&orasi usus" Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian distal ileum" !" Peritonitis" 1iasanya menyertai per&orasi" $itemukan gejala abdomen akut yaitu nyeri perut hebat, dinding abdomen tegang dan nyeri tekan"
0" $i luar usus Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis +bakterinya yaitu meningitis, kolesistisis, enseloati, dll" D"
-
Prognosis dari Thypus Abdominalis Apabila Thypus Abdominalis tidak segera tertangani, akan menimbulkan prognosis sebagai berikut 2 3mumnya prognosis typhus abdominalis pada anak adalah baik, asal klien !epat berobat" >ortalitas pada klien yang dirawat adalah 9E" Prognosis menjadi tidak baik
bila terdapat gambaran klinik yang berat seperti2 $emam tinggi +hipertireksia atau &ebris !ontinue Kesadaran sangat menurun Terdapat komplikasi yang berat misalnya dehidrasi dan asidosis, per&orasi"
2.2 KONSEP ANATOMI DAN &ISIOLOGI DIGESTI'E SYSTEM THYPUS ABDOMINALIS Sistem pen!ernaan atau sistem gastroinstestinal +mulai dari mulut sampai anus adalah sistem organ dalam manusia yang ber&ungsi untuk menerima makanan, men!ernanya menjadi at-at gii dan energi, menyerap at-at gii ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat di!erna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh" A" 1agian-bagian pen!ernaan dan &ungsinya, meliputi 2 *"
%ris +>ulut 2 >ulut adalah permulaan dari saluran pen!ernaan yang terdiri dari dua
bagian yaitu 2 a" 1agian luar yang sempit atau estibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi" b" 1agian dalam, yaitu rongga mulut yang di batasi sisinya oleh tulang maFilaris, palatum dan mandibularis dibagian belakang bersambung dengan &haring" Terdiri atas -
dua bagian yaitu 2 Palatum durum +palatum keras yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah
-
depan tulang maFilaris dan lebih ke belakang terdiri dari dua tulang palatum" Palatum mole +palatum lunak terletak dibagian belakang yang merupakan lipatan
mengngantung yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan ;brosa dan selaput lendir" 0" #idah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hioid, di garis tengah sebuah lipatan membran mukosa atau +prenulum linguas menyambung lidah dengan lantai mulut /" Dharing +Tenggorokan 2 >erupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan" Dharing merupakan saluran berbentuk keru!ut dan bahan memberan berotot +muskulo memberanosa dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai ertebrata serikal ke 'B, yaitu ketinggian -
tulang rawan krekoid, tempat &haring bersambung dengan eso&agus" $i dalam lengkungan &haring terdapat tonsil, yaitu kalenjar lim&e yang banyak
-
mengandung limposit dan merupakan pertahanan terhadap in&eksi" Daring terletak di belakang hidung, mulut, dan laring Panjang &haring kira-kira 8 !m di bagi atas tiga bagian yaitu naso&haring bermuara pada tuba yang menghubungkan tekak dengan gendang
-
telinga" Pada bagian media di sebut dengan oroå, bagian ini terbatas sampai di akar
-
lidah" sedangkan di bagian anterior di sebut dengan laringoå yang menghubungkan
• •
oroå dengan laring" =" @sophagus +Kerongkongan 2 >erupakan saluran yang menghubungkan antara tekak dengan lambung, panjangnya G 07 !m, mulai dari å sampai pintu masuk kardiak -
di bawah lambung" #apisan dinding dari dalam keluar adalah lapisan Selaput lendir, lapisan submukosa,
-
lapisan otot melingkar sirkular dan lapisan otot memanjang longitudinal" @shopagus terletak dibelakang trakhea dan didepan tulang punggung setelah mulalui thoraks menembus dia&ragma masuk kedalam abdomen menyambung dengan
lambung" 7" )aster +#ambung 2 >erupakan bagian saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigastrik lambung terletak terutama di daerah epigastrik dan sebagian disebelah kiri daerah hopokondria dan umbili!al"
-
Terdiri dari bagian atas yaitu 2 &undus entrikuli bagian yang menonjol keatas terletak
-
disebelah kiri osteom kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurpatura minor, Susunan lapisan lambung dari dalam keluar terdiri dari lapisan selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot miring, lapisan otot panjang, lapisan jaringan ikat atau
serosa" 9" 'ntestinum >inor +3sus (alus 2 3sus halus adalah tabung yang panjangnya H 0,7 m usus alus memanjang dari lambung sampai katup iliokolika tempat tersambungnya dengan usus besar" 3sus halus terletak didaerah umbili!us dan dikelilingi oleh usus -
dalam beberapa bagian, yaitu2 $uodenum merupakan bagian pertama usus halus yang panjangnya 07 !m berbentuk sepatu kuda dan kepalanya megelilingi kepala pankreas saluran empedu dan saluran pankreas masuk kedalam duodenum pada suatu lubang yang disebut ampula
-
hepatopangkeratika atau ampula &ateri" ?ejenum menempati dua perlima sebelah atas dari usus alus dengan panjang H 0,/ m
-
dari ilium" 'lium dan jejenum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan
-
lipatan peritonium yang berbentuk kipas, di kenal sebagai misentrium" $inding usus halus terdiri atas empat lapisan yang sama dengan lambung, $inding luar adalah membran serosa, yaitu peritonium yang membalut usus dengan
-
erat" $inding lapisan berotot terdiri atas dua lapisan serabut longitudinal dan di bawahnya
-
ada lapisan tebal teridiri atas serabut sirkuler" Dungsi usus halus adalah menerima at-at makanan yang sudah di !erna untuk di
serap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran lim&e 8" 'ntestinum >ayor +3sus 1esar 2 Panjangnya G *,7 meter yang merupakan sambungan dari usus halus, mulai dari katub ilokolik atau ileosekal yaitu tempat yang di lewati oleh sisa makanan" - Dungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal dari bakteri !oli dan sebagai tempat &e!es" - #apisan usus besar terdiri dari empat lapisan dari dalam keluar, yaitu selaput lendir, lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang dan jaringan ikat" 5" Cektum I Anus 2 a" Cektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar +setelah kolon sigmoid dan berakhir di anus" − 1iasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens" − ?ika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar" b" Anus merupakan lubang di ujung saluran pen!ernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh" − Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh +kulit − dan sebagian lainnya dari usus" Suatu !in!in berotot +s;ngter ani menjaga agar anus tetap tertutup"
1" Disiologi Pen!ernaan 1eberapa &ungsi pen!ernaan diantaranya adalah 2 *" 0" /" =" 7"
>enerima makanan >eme!ah makanan menjadi at-at gii +suatu proses yang disebut pen!ernaan >enyerap at-at gii ke dalam aliran darah >embuang bagian makanan yang tidak dapat di!erna dari tubuh" >akanan masuk melalui mulut kemudian dikunyah oleh gigi, gigi anterior +insisius menyediakan kerja memotong yang kuat dan gigi posterior +molar, kerja menggiling" Semua otot rahang yang bekerja dengan bersama- sama dapat mengatupkan gigi
dengan kekuatan sebesar 77 pound pada insisius dan 0.. pound pada molar" 9" Setelah itu makanan ditelan, menelan merupakan mekanisme yang kompleks, terutama å yang hampir setiap saat melakukan &ungsi lain disamping menelan makanan dan hanya diubah dalam beberapa detik dalam traktus untuk mendorong makanan" a" @sophagus terutama ber&ungsi untuk menyalurkan makanan dari å kelmbung dan gerakannya diatur se!ara khusus untuk melakukan &ungsi tersebut" b" Dungsi lambung ada tiga, yaitu 2 - penyimpanan sejumlah besar makanan sampai makanan dapat diproses didalam duodenum, - pen!ampuran makan ini dengan sekresi setengan !air yang disebut dengan kimus" - Pengosongan makanan dengan lamat dari lambung ke usus halus pada ke!epatan yang sesuai untuk pen!ernaan dan absorpsi yang tepat oleh usus halus" 8" >akanan akan digerakkan dengan melakukan gerakan pristaltik" Pristaltik usus yang normal adalah *0 kali per menit" >akanan kemudian akan didorong ke usus besar dan akan diabsorpsi baik air, elektrolit, dan penimbunan bahan &e!es di rektum sampai dapat dikeluarkan melalui anus melalui proses de&ekasi"
2.( PATO&ISIOLOGI ATAU PER)ALANAN PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai !ara, yang dikenal dengan 7D yaitu Dood+makanan, Dingers+jari tanganJkuku, Domitus +muntah, Dly+lalat, dan melalui Deses" Deses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain" Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat" Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti men!u!i tangan dan makanan yang ter!emar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut" Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan men!apai jaringan limpoid" $i dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan men!apai sel-sel retikuloendotelial" Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu" Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh endotoksemia" Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bahwa endotoksemia
bukan
merupakan
penyebab
utama
demam
pada
typhoid"
@ndotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses inamasi lokal pada usus halus" $emam disebabkan karena salmonella thypi dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan at pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang"
2.* ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN THYPUS ABDOMINALIS
KASUS PEMI+U Nn">W >CS dengan keluhan panas tinggi naik turun, susah menelan dan nyeri tenggorokan" $ari pemeriksaan ;sik didapatkan S /5,7 <, N 5= FJmnt dan didapatkan dari pemeriksaan darah lengkap diperoleh Widal *J0..
A. Pe!ka,%a -
I. Iet%ta" Nama 2 Nn">W ?enis kelamin 2 Perempuan 3mur 2 0. tahun Status perkawinan 2 1elum >enikah Pendidikan 2 >ahasiswa SukuJ1angsa 2 'ndonesia Alamat 2 $s Palang - Tuban Pekerjaan orangtua 2 pedagang ikan Sumber in&ormasi 2 Pasien dan orang tua Keluhan 3tama 2 Panas
II. R%a/at Ke$eraata Ciwayat Penyakit Sekarang 2 P 2 Nn">W dibawa ke CS karena merasakan badannya panas sekali sejak * minggu yg lalu" Nn">W juga mengeluh nyeri tenggorokkan dan susah utk menelan, sehingga na&su makannya menurun" Nn">W sebelumnya pernah berobat ke bidan di desanya dan diberi obat panas tetapi meskipun begitu panasnya tdk kunjung sembuh" Terkadang sembuh tapi panas lagi" L 2 panas tinggi yang dirasakan naik turun, setiap malam mengeluh panas tetapi -
saat pagi panasnya sembuh itu terjadi sudah* minggu C 2 Nn">W merasakan panas di seluruh tubuh S 2 panas tinggi yg dirasakan sangat mengganggu aktiitas Nn">W, sampai-
-
sampai dia sering tdk masuk kuliah karena panas yg dialami" T 2 panas yg dirasakan sangat tinggi saat malam hari, dan sudah * minggu" Sehingga Nn">W tdk nyaman saat tidur"
Ciwayat Penyakit $ahulu 2 orang tua Nn">W mengatakan Nn">W tdk pernah menderita
tipus sebelumnya, tapi sering panas dan sembuh jika diberi obat penurun panas" Ciwayat Penyakit Keluarga 2 tidak ada riwayat penyakit keluarga"
III. O"era"% a Peer%k"aa &%"%k Keadaan 3mum 2 - Nn">W tampak lemah - Nn">W tampak gelisah - 1ibir Nn">W tampah kering dan pe!ah0 - >ata Nn">W terlihat sayu dan berair TTB 2 - S 2 /5,7 !el!ius +normal /9,7 M /8,7 !el!ius - N 2 5= FJmenit + 8. M 87 FJmenit - T$ 2 **.J5. mm(g +S 2*..-*0. $ 6 9.-4. mm(g - CC 2 *5 FJmenit +*7 M 0. FJmenit Pemeriksaan Disik - Konjungtia anemis - Kesadaran menurun apatis 0"0"/ - >ukosa bibir kering ,pe!ah-pe!ah - 1au mulut , berselaput putih pada lidah dan
tepi hiperemi +lidah ti&oid
•
-
Perut agak kembung dan nyeri tekan Coseola pada punggung Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan darah lengkap diperoleh widal 1ody System 1* +1reathing Nn">W tampak lemah 1entuk dada normal Tdk menggunakan otot bantu pernapasan P<( +- Suara pernapasan tambahan +- Drekuensi pernapasan dg CC *5 FJmnt
*J0..
•
•
•
•
•
-
10 +1lood $idapatkan T$ normal +**.J5. mm(g Takikardi +5= FJmnt Konjungtia anemis Sianosis peri&er
W terlihat lemah Akral teraba panas Kekuatan otot 87 E dg skala =
I'.
Peer%k"aa $e3,a!
a. Pemeriksaan Cutin
2 pemeriksaan darah peri&er lengkap sering di
temukan leukopenia, dapat pula terjadi kadar leukosit normal atau leukositosis" Selain itu pula dapat ditemukan anemia ringan dan trombositopenia" Pada pemeriksaan hitung jenis leukosit dapat terjadi aneosinolia maupun limfopenia" #aju endap darah darah pada demam ti&oid dapat meningkat"
b. 3ji widal 2 untuk deteksi antibodi terhadap kuman S typhi, untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita tersangka demam ti&oid yaitu2 - Aglutin in % + dari tubuh kuman - Aglutinin ( + agela kuman - Aglutinin Bi + simpai kuman $ari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin % dan ( yang digunakan untuk diagnosis demam ti&oid" Semakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan terin&eksi kuman ini" titer yang bernilai *J0.. atau lebih menunjukkan kenaikan progresif. c. Kultur darah 2 (asil biakan darah yang posit& memastikan demam ti&oid
B. ANALISA DATA
Aal%"a ata 1 $s
DATA 2 Nn">W
mengatakan
•
badannya panas $o2 Trombosit *.."... selJ3#
•
+*7."...-
=7."... selJ3# #eukosit /7.. selJml
+=...-**...
selJml o Nn">W tampak lemah o 1ibir Nn">W tampah o o o
kering dan pe!ah0 Suhu tubuh /5,7 < Akral teraba panas 3ji widal didaptkan titer *J0..
ETIOLOGI Salmonela typhosa masuk
PROBLEM )angguan
krongga usus
keseimbangan
>engeluarkan endotoFin
suhu
tubuh
+hipertermi Sintesa dan pelepasan at pirogen at pirogen beredar di darah >erangsang pusat termoregulator +hipotalamus Peningkatan set"ponit hipotalamus Suhu tubuh meningkat gg"Keseimbangan suhu tubuh
Aal%"a ata 2 DATA $s2 Nn">W mengatakan na&su
makan
menurun $o2 (b
*.,9
gramJd# - 112 7.Kg -O =5 Kg +Antropometri Penge!apan
ETIOLOGI 1akteri salmonela masuk
PROBLEM Pemenuhan nutri
ke sal"!erna
kurang dari kebutuhan
Tertinggal di å
tubuh
'ritasi å Nyeri tenggorokan AnoreFia (
lidah 2 bau mulut , berselaput
putih
pada lidah tepi
dan
hiperemi
>ual muntah gg" Pemenuhan kebutuhan nutrsi
+lidah ti&oid - 1ibir kering pe!ah-pe!ah, mukosa mulut kering - Perut agak kembung - mualJ muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan setengah porsi
+. DA&TAR DIAGNOSA KEPERAWATAN *" )angguan keseimbangan suhu tubuh +hipertermia b"d proses peradangan usus oleh Salmonella typhosa 0" )angguan Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dr kebutuhan tubuh b"d susah menelan,na&su makan menurun /" Kekurangan olume !airan b"d peningkatan eaporasi akibat demam tinggi =" )angguan konsep diri b"d halitosis akibat lidah kotor 7" )angguan rasa nyaman +nyer b"d nyeri otot
D. INTER'ENSI4 IMPLEMENTASI4 DAN E'ALUASI KEPERAWATAN Har %5t!
N#.6
l /. *"
Itere"% *" 0"
>ar
T3,3a 7
et
$alam
0.*
waktu *F5
0
jam
Ra"%#al
Kaji suhu pasien *" Kaji suhu lingkungan,
suhu
Suhu meningkat menunjukkan
batasi
linen
tempat
tidur
proses penyakit
in&eksi akut sesuai indikasi 0" Suhu ruangan tubuh /" 1erikan atau jumlah dalam kompres mandi selimut harus batas hangat pada diubah untuk normal aFila, leher atau mempertahank +r%ter%a lipatan paha, an suhu 8a"%l 7 hindari mendekati Klien penggunaan air normal mengatak es dan alkohol /" $apat an =" Anjurkan pasien mengurangi badannya untuk banyak demam" AFila, tdk panas minum, minum leher atau lagi ±0,7 liter J 0= lipatan paha jam terdapat Pemeriksa7" Kolaborasi 2 1erikan pembuluh − an suhu tubuh normal
−
antara /9,7-/8,7 !el!ius 1ibir
antibioti!
+kloram&enikol
penggunaan air es
2
mungkin
menyebabkan
tampak
kedinginan dan
lembab
me!ahkan
tdk pe!ah - 3ji widal Q*J0..+ne gatie #eukosit dalam batas normal +=...**... •
darah yg lebih antipiretik 1erikan besar"
selJml Trombosit
pembuluh darah, itu
selain alkohol
dapat mengeringkan kulit" =" peningkatan suhu
tubuh
mengakibatkan penguapan tubuh
)a
I$leeta"
5t!l
%
*"
Eal3a"%
>engkaji S 2 Nn">W
suhu pasien mengataka 0" >engkaji n badanya suhu masih lingkungan, panas membatasi %2 linen tempat Suhu tidur sesuai tubuh /8,5 indikasi !elsius /" >emberikan 1ibir kompres tampak mandi hangat lembab pada aFila, #eukosit leher
atau 9... 3ji widal lipatan paha, *J*9. menghindari Trombosit penggunaan 0.."... air es dan selJ3# al!ohol A 2 masalah =" Anjurkan teratasi pasien untuk sebagian banyak P 2 minum, lanjutkan minum ±0,7 interensi * liter J 0= jam 7" >elakukan 0 / = 7 −
kolaborasi 2 >berikan
−
antipiretik >berikan antibiotik
TT D
dalam
meningkat
batas
sehingga perlu
normal
diimbangi
+*7."...-
dengan asupan
=7."...
!airan
selJ3#
yang
banyak 7" Antipiretik digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi
sentral
pada hypothalamus" Antibioti! digunakan untuk mengatasi penyebab inamasi +bakteri S.Typii"
2.
*"
?elaskan
dan meningkatkan
2
Nn">W
klien mengatakan
keluarga tentang pengetahuan
dan keluarga na&su
waktu *R5
man&aat
tentang
tentang
makannya
makananJnutrisi" Kaji adanya 0"
nutrisi sehingga
man&aat
bertambah"
motiasi untuk
makananJnut
%2
alergi makanan /" >onitor tipe dan
makan
risi"
hankan
kebutuhan
jumlah yang
nutrisi
•
>enjelaskan S
$alam
klien
memperta
•
*"
klien
mampu
•
untuk
T3,3a 7
jam
•
pada *"
pada
meningkat" akti;tas Alergi 0" biasa makanan dapat
dilakukan mempengaruhi adekuat" =" Timbang berat status nutrisi +r%ter%a badan klien pasien 8a"%l 7 setiap 0 hari /" #atihan dapat 1eri makanan 7" Kadar (b membantu dalam porsi ke!il dalam mempertahank dan &rekuensi batas an tonus otot sering normal" atau berat 9" Kolaborasi + *0-*= Ahli gii 2 1eri badan dan gramJdl nutrisi dengan melawan Klien diet lembek, depresi mengatak untuk =" tidak an na&su mengetahui mengandung makan banyak serat, peningkatan meningkat dan penurunan >ampu tidak berat badan" menghabi merangsang, untuk 7" maupun skan menghindari menimbulkan makanan mual dan banyak gas dan sesuai muntah" dihidangkan saat dengan 9" Kolaborasi2 ahli gii 2 untuk porsi yang masih hangat" $okter 2 berikan meningkatkan diberikan dan asupan Tdk antasida
0"
-
makanan bibir lembab >emonitor Tdk /" tipe
dan tamapak
jumlah akti;tas yang
Konjuntia dilakukan >enimbang merah muda =" (b *0 berat badan gramJd# klien setiap 0 A 2 masalah hari 7" >emberikan teratasi P 2 makanan porsi pertahankan dan interensi
dalam ke!il
&rekuensi sering >elakukan 9" kolaborasi Ahli gii
2
>enberikan nutrisi dengan
diet
lembek, tidak mengandung
makanan
banyak serat,
lemah
parenteral"
karena
mudah
tidak
ditelan
dan
an peningkat an
berat
badan •
Konjungti
merangsang,
men!egah
maupun
perdarahanJper
menimbulkan
&orasi usus dokter
banyak 2
gas
dan
antasida
dihidangkan
mengurangi
saat
rasa mual dan
lelah 1erat badan =4
biasa
nutrisi
>enunjukk
*
>engkaji porsi habis >ukosa adanya alergi
tampak •
>akan
masih
a
normal
muntah"
hangat" $okter
2
+merah
Nutrisi
muda
parenteral
>emberikan
dibutuhkan
antasida dan
terutama
jika
kebutuhan nutrisi per oral sangat kurang
nutrisi parenteral
2.9 LEGAL ETIK PADA PASIEN RETINOBLASTOMA (ukum merupakan proses yang dinamis sehingga tenaga kesehatan juga harus selalu memperbarui pengetahuan mereka tentang hukum yg berlaku saat itu" Prinsipnya jujur pada pasien dan meminta in&ormed !onsent atas semua tindakan atau pemeriksaan merupakan tindakan yg paling aman untuk menghindari implikasi hukum" $asar etik di bidang kesehatan yang tidak dapat berubah adalah “KESEHATAN *" 0" /" =" 7" 9"
KLIEN SENANTIASA AKAN SAYA UTAMAKAN”" $ijabarkan menjadi 9 aas 2 Asas menghormati otonomi klien Asas kejujuran Asas tidak merugikan Asas man&aat Asas kerahasian Asas keadilan Prinsip etik yang harus dipegang oleh seseorang, masyarakat, nasional, internasional
dalam menghadapi pasien adalah 2 *" @mpati 0" Solidaritas /" Tanggung jawab Aspek #egal dan etik nformed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut +Permenkes, *454" $asar dari informed consent yaitu2 a" Asas menghormati otonomi pasien setelah mendapatkan in&ormasi yang memadai pasien bebas dan berhak memutuskan apa yang akan dilakukan terhadapnya b" Kemenkes *0/4J>enkesJSKJR'J0..* pasal *92 dalam melaksanakan kewenangannya perawat wajib menyampaikan in&ormasi dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan" !" PP No" /0 Tahun *449 tentang tenaga kesehatan pasal 00 ayat *2 bagi tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas wajib memberikan in&ornmasi dan meminta persetujuan " d" 33 No" 0/ tahun *440 tentang tenaga kesehatan pasal *7 ayat 02 tindakan medis tertentu hanya bisa dilakukan dengan persetujuan yang bersangkutan atau keluarga" aspek penting dalam informed consent , yaitu 2 *" Persetujuan harus diberikan se!ara sukarela 0" Persetujuan harus diberikan oleh indiidu yg mempunyai kapasitas dan kemampuan
utk memahami /" Persetujuan harus diberikan setelah diberikan in&ormasi yg !ukup sbg pertimbangan utk membuat keputusan
Peatalak"aaa $aa $a"%e T8/$3" A#%al%"
*" Perawatan a" Klien diistirahatkan 8 hari sampai demam tulang atau *= hari untuk men!egah b" !"
komplikasi perdarahan usus" Posisi tubuh harus diubah setiap 0 jam untuk men!egah dekubitus >obilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tran&usi bila ada
komplikasi perdarahan" 0" $iet a" $iet yang sesuai ,!ukup kalori dan tinggi protein b" Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring" !" Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 0 hari lalu nasi tim" d" $ilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 8 hari"
/" a" b" -
%bat-obatan Antimikroba Kloram&enikol Tiam&enikol
2.: SATUAN A+ARA PENYULUHAN SATUAN A+ARA PENYULUHAN ; SAP < Pokok 1ahasan
2 Penyakit Thypus Abdominalis
Sub pokok bahasan (ariJtanggal
2 Perawatan Penyakit Thypus Abdominalis 2 ?umat, /.-./-0.*0
?am
2 *.".. W'1
Tempat
2 1alai $sn" $sn" )endis Ke!"1abatan Kab"Tuban
Sasaran
2 Warga $sn" )endis Ke!"1abatan Kab"Tuban
2 >ahasiswa ST'K@S N3 Tuban
I. T3,3a I"tr3k"%#al U3 Setelah diberikan penyuluhan masyarakat setempat dapat mengerti dan memahami tentang penyakit Thypus Abdominalis II. T3,3a I"tr3k"%#al K83"3" Setelah diberikan penyuluhan diharapkan masyarakat setempat mampu 2
*" >enjelaskan pengertian penyakit Thypus Abdominalis 0" >enjelaskan tanda dan gejala penyakit Thypus Abdominalis /" >enjelaskan &aktor penyebab penyakit Thypus Abdominalis =" >enjelaskan pen!egahan penyakit Thypus Abdominalis III. Mater% *" Pengertian penyakit Thypus Abdominalis 0" Tanda dan gejala penyakit Thypus Abdominalis /" Daktor penyebab penyakit Thypus Abdominalis =" Pen!egahan penyakit Thypus Abdominalis I'. Met#e *"
'I. Ke!%ata Pe/3l38a N#
Wakt3
Ke!%ata a8a"%"a
Pe%=ara
Pea!!3! )aa
*
Pembukaan
* 0 / = 7 >enit
>emberi salam >emperkenalkan diri >enyampaikan topik >enjelaskan tujuan
>enjawab salam >endengarkan >endengarkan >endengarkan
penyuluhan 7 >enjelaskan mekanisme 7 >endengarkan penyuluhan 9 >elakukan Kontrak
0
* 0 / =
*. >enit
waktu Penyajian >ateri
>oderator
9 >endengarkan
Penyaji
* >engkaji pengetahuan
* >enjawab
awal dan pengalaman mayarakat setempat tentang topik yang akan disampaikan 0 >enyampaikan materi
0 >endengarkan dan
tentang 2
a"
Pengertian
penyakit
Thypus Abdominalis
b"
Tanda
dan
penyakit
gejala Thypus
Abdominalis
!"
Daktor penyakit
penyebab Thypus
Abdominalis
d"
Pen!egahan
penyakit
Thypus Abdominalis
>emperhatikan
/
@aluasi
* >emberikan kesempatan * 1ertanya *. >enit
pada masyarakat
Penyaji
setempat atau peserta penyuluhan untuk
bertanya 0 >enanyakan kembali 7 >enit
pada peserta penyuluhan tentang materi yang disampaikan Penutup
=
7 >enit * >enyimpulkan >ateri 0 >emberi Salam
VII.
Pembimbing
0"
>oderator 2 >oh">as Duad !ob "iscription
Penyaji
%bserer
* >endengarkan 0 >enjawab salam
Dasilitator
Dasilitator
2 (amidatus $aris,S"Kep,Ns
2 >embuka dan menutup kegiatan >embuat susunan a!ara dengan jelas >emimpin jalannya kegiatan
2 >enyampaikan materi penyuluhan dengan jelas
2 @ko Cemon Karisma
!ob "iscription 7"
>oderator
2 Nur Badhillah
!ob "iscription ="
>oderator
Pe!#r!a%"a"%a a Job Discription
*"
/"
0 >enjawab
2 >embuat resume kegiatan SAP >engobserasi semua kegiatan penyuluhan
2
!ob "iscription
2 >embantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan >emotiasi audien!e untuk bertanya
>embantu penyaji dalam menganggapi pertanyaan audien!e
MATERI PENYULUHAN PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS
I.
PENGERTIAN PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS Thypus abdominalis adalah penyakit in&eksi yang mengenai saluran !erna dengan
gejala demam lebih dari 8 hari, gangguan pada saluran !erna, gangguan kesadaran" II. TANDA DAN GE)ALA PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS *" Perasaan tidak enak badan
0" /" =" 7" 9" 8"
#esu Nyeri kepala Pusing-pusing, tidak bersemangat 1ibir kering, pe!ah-pe!ah Perut agak kembung dan nyeri tekan" Suhu badan meningkat6 lebih dari 8 hari" Pada kasus-kasus tertentu, demam
berlangsung selama / minggu 5" 1intik kemerahan pada punggung" 1iasanya ditemukan pada minggu pertama demam 4" Kadang diare, mual, muntah III. &AKTOR PENYEBAB PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS Penyakit ini disebabkan oleh in&eksi kuman Salmonella Typhosa" Kuman ini dapat hidup dengan baik sekali pada tubuh manusia maupun pada suhu yanng lebih rendah sedikit, namun mati pada suhu 8. .< maupun oleh antisepti!" I'. PEN+EGAHAN PENYAKIT THYPUS ABDOMINALIS a" $engan mengetahui !ara penyebaran penyakit, maka dapat dilakukan pengendalian" b" Perlu diperhatikan &aktor kebersihan lingkungan" !" Pembuangan sampah, perlindungan terhadap suplai makanan dan minuman, peningkatan ekonomi dan peningkatan kebiasaan hidup sehat serta mengurangi populasi lalat d" >emberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan +pemeriksaan tinja se!ara berkala terhadap penyaji makanan baik pada industri makanan maupun restoran" e" Sterilisasi pakaian, bahan, dan alat-alat yang digunakan klien dengan menggunakan &"
antiseptik" >en!u!i tangan dengan sabun"
DA&TAR HADIR PESERTA PENDIDIKAN KESEHATAN RUMAH SAKIT ;PKRS< PENYAKIT TYPHUS ABDOMINALIS DI AULA RUMAH SAKIT NU TUBAN
N O
NAMA
ALAMAT
TANDA TANGAN
BAB III RINGKASAN Sistem pen!ernaan atau sistem gastroinstestinal +mulai dari mulut sampai anus adalah sistem organ dalam manusia yang ber&ungsi untuk menerima makanan, men!ernanya menjadi at-at gii dan energi, menyerap at-at gii ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat di!erna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh" Thy&us abdominalis adalah penyakit in&eksi akut yang biasanya
mengenai
saluran !erna dengan gejala demam lebih dari 8 hari, gangguan pada saluran !erna, dan gangguan kesadaran" Penyakit ini disebabkan oleh in&eksi kuman Salmonella Typhosa" Kuman ini dapat hidup dengan baik sekali pada tubuh manusia maupun pada suhu yanng lebih rendah sedikit, namun mati pada suhu 8. .< maupun oleh antisepti!" >asa tunas demam ti&oid berlangsung antara *.-*= hari" Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini di temukan keluhan dan gejala serupa dengan penyakit in&eksi akut pada umumnya yaitu 2 −
$emam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah obstipasi atau
−
diare, perasaan tidak enak di perut,batuk dan epistaksis" Pada pemeriksaan ;sik hanya didapatkan 2 Suhu badan menigkat" Si&at demam adalah meningkat perlahan-lahan dan terutama
•
• • • • •
pada sore hingga malam hari" $alam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa $emam, bradikardia relati& +bradikardia relati& adalah peningkatan suhu *.< tidak diikuti peningkatan denyut nadi 5 kali per menit, #idah yang berselaput +kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta teremor, (epatomegali, Splenomegali, >eteroismus, )angguan mental berupa somolen stupor, koma, delerium, atau psikosis" Coseolae jarang di temukan pada orang 'ndonesia" Apabila Thypus Abdominalis tidak segera tertangani, akan menimbulkan komplikasi seperti perdarahan usus, per&orasi usus, peritonitis, meningitis, kolesistisis, enseloati, dll" Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai !ara, yang dikenal dengan 7D yaitu Dood+makanan, Dingers+jari tanganJkuku, Domitus +muntah, Dly+lalat, dan melalui Deses" Deses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain" Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat" Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti men!u!i tangan dan makanan yang ter!emar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut" Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan men!apai jaringan limpoid" $an di usus ini akan mengalami in&eksi oleh bakteri Salmonella typhosa yang disebut Typhus Abdominalis"