ASUHAN KEBIDANAN BBL DAN BALITA BERDASARKAN EVIDENCE BASED
A. BABY FRIENDLY FRIE NDLY Baby friendly friendly atau dikenal dikenal dengan dengan Baby Friendly Initiative Initiative (inisiasi sayang bayi) adalah suatu sua tu pra prakar karsa sa int intern ernasi asional onal yan yang g did didiri irikan kan ole oleh h ! !"# "# $NI $NI%EF %EF pada tah tahun un &'' &''& & unt untuk uk e epr pro oos osiika kan n
el elin indu dung ngii
dan da n
end e nduk ukun ung g
ini nissia iasi si
dan da n
kela ke lan* n*ut utan an
en eny yus usui ui..
+rogra ini endorong ruah sakit dan ,asilitas bersalin yang ena-arkan tingkat optial pera-atan untuk ibu dan bayi. ebuah ,asilitas Baby ,asilitas Baby Friendly Hospital/ Maternity ber,okus Maternity ber,okus pada kebutuhan bayi dan eberdayakan ibu untuk eberikan bayi ereka a-al kehidupan yang baik. Dala istilah praktis ruah sakit sayang bayi endorong dan ebantu -anita untuk sukses eulai dan terus enyusui bayi ereka dan akan eneria penghargaan khusus karena telah elakukannya. e*ak a-al progra lebih dari &/.000 ruah sakit di seluruh dunia telah enerapkan enera pkan progra progra baby friendly. friendly. Negara1negara industri seperti Australia Austria Denark Finlandia 2eran 2epang Belanda Nor-egia panyol -iss -edia Inggris dan Aerika erikat telah resi di tetapka sebagai ruah sakit sayang bayi. Dala rangka en3apai progra Baby progra Baby Friendly Inisiative Inisiative seua pro4ider ruah sakit dan ,asilitas bersalin harus berpedoan pada sepuluh langkah enu*u keberhasilan enyusui yaitu &. arana +elayanan 5esehatan epunyai kebi*akan +eningkatan +eningkatan +eberian +eberian Air usu Ibu (++1 AI) tertulis yang se3ara rutin dikounikasikan kepada seua petugas. 6. 7elakukan pelatihan bagi petugas dala hal pengetahuan dan keterapilan untuk enerapkan kebi*akan tersebut. 8. 7en*el 7en*elask askan an kepada kepada seua seua ibu hail hail tentan tentang g an,aat an,aat enyusu enyusuii dan penatal penatalaks aksanaa anaanny nnyaa diula diulaii se*ak se*ak asa asa kehai kehailan lan asa asa bayi bayi baru baru lahir lahir sapai sapai uur uur 6 tahun tahun teras terasuk uk 3ara 3ara engatasi kesulitan enyusui. 9. 7ebantu ibu ulai enyusui bayinya dala 80 enit setelah elahirkan yang dilakukan di ruang bersalin (inisiasi enyusui). Apabila ibu yang endap at operasi %aesar aka bayi disusui 8 enit setelah ibu sadar. :. 7ebantu ibu bagaiana 3ara enyusui yang benar dan 3ara epertahankan enyusui eski ibu dipisah dari bayi karena indikasi edis. ;.
&0.
7engupayakan terbentuknya 5elopok +endukung AI (5+1AI) dan ru*uk ibu kepada
kelopok tersebut ketika pulang dari ruah sakit ruah bersalin atau sarana pelayanan kesehatan&>&?. B. 7E7$LAI +E7BERIAN AI DINI DAN E55L$IF &. Inisiasi 7enyusu Dini (I7D) Protokol evidence based yang baru telah diperbarui oleh !" dan $NI%EF tentang asuhan bayi baru lahir untuk satu *a pertaa enyatakan bah-a @ bayi harus endapat kontak kulit ke kulit dengan ibunya segera setelah lahir selaa paling sedikit satu *a bayi harus dibiarkan untuk elakukan inisiasi enyusu dan ibu dapat engenali bayinya siap untuk enyusu serta eberikan bantuan *ika diperlukan enunda seua produser lainnya yang harus dilakukan kepada bayi baru lahir sapai dengan inisiasi enyusu selesai dilakukan. a. De,inisi Inisiasi enyusu dini (early initation) atau perulaan enyusu dini adalah bayi ulai enyusu sendiri segera setelah lahir. %ara bayi elakukan inisiasi enyusu dini dinaakan the best 3ra-l atau erangkak en3ari payudara6>6?. 7enurut 5etua $u entra Laktasi Indonesia dr.$tai Roesli p.A7BAIB%L%. en*elaskan bah-a pada I7D bayilah yang diharapkan berusaha untuk enyusu. +ada *a pertaa bayi berhasil eneukan payudara ibunya. Inilah a-al hubungan enyusui antara bayi b. &) 6) 8) 9)
dan ibunya yang akhirnya berkelan*utan dala kehidupan ibu dan bayi.
ebuat nyaan kulit bayi. :)
;) Bayi dibiarkan en3ari putting payudara ibu se3ara andiri. 5etika itu ibu dapat erangsang bayi dengan sentuhan lebut. Biasanya bayi siap inu AI pada 80190 enit setelah dilahirkan. =) Berbeda dengan bayi yang lahir dala kondisi noral bisa enyusu kepada ibunya tanpa dibantu pada -aktu sekitar satu *a bayi yang lahir dengan operasi caesar keungkinan keberhasilan I7D hanya sekitar :0C terasuk kelahiran bayi dengan penggunaan obat kiia-i ataupun medicated labor . Dala proses I7D dibutuhkan kesiapan ental ibu. Ibu tidak boleh erasa risih ketika bayi diletakkan di atas tubuhnya. aat inilah dukungan dari keluarga terutaa suai sangat dibutuhkan oleh ibu yang akan elakukan I7D usai elahirkan. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan suai antara lain eberikan perhatian kepada istri isalnya engelus1elus rabut disertai engungkapkan kaliat yang enenangkan hati8>8?. 3. 5euntungan I7D &) Bagi bayi a) 7akanan dengan kualitas dan kuantitas yang optial agar kolostru segera keluar yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi. b) 7eberikan kesehatan bayi dengan kekebalan pasi, yang segera kepada bayi. 5olostru adalah 3) d) e) ,) g) 6) a) b) 3) 6.
iunisasi pertaa bagi bayi. 7eningkatkan ke3erdasan. 7ebantu bayi engkoordinasikan hisap telan dan na,as. 7eningkatkan *alinan kasih sayang ibu dan bayi. 7en3egah kehilangan panas. 7erangsang kolostru segera keluar. Bagi ibu 7erangsang produksi oksitosin dan prolaktin. 7eningkatkan keberhasilan produksi AI. 7eningkatkan *alinan kasih sayang ibu dan bayi9>9?. AI Eksklusi, Air usu Ibu (AI) erupakan satu1satunya akanan yang sepurna dan terbaik bagi bayi karena engandung unsur1unsur gii yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertubuhan dan perkebangan bayi guna en3apai pertubuhan dan perkebangan bayi yang optial. AI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi dala keadaan iskin ungkin erupakan hadiah satu1satunya dala keadaan sakit ungkin erupakan 3[3]Dwi S&nar Praset#ono, Buu Pintar A!I "slusi Pengenalan# Prati# dan Ke$anaatan%Ke$anaatann&a (*et ++ -og#akarta: D+4 Press, 2012), h1"1! [] Set#o $etno %&'anari"Sri ana#ani, o'( )it , h0
hadiah yang enyelaatkan *i-anya ($NI%EF). "leh sebab itu peberian AI perlu diberikan se3ara eksklusi, sapai uur ; (ena) bulan dan tetap epertahankan peberian AI dilan*utkan bersaa akanan pendaping sapai usia 6 (dua) tahun. 5ebi*akan Nasional untuk eberikan AI eksklusi, selaa ; (ena) bulan telah ditetapkan dala 5 7enteri 5esehatan No. 9:0#7enkes#5#I#6009. AI eksklusi, adalah Air usu Ibu yang diberikan kepada bayi sapai bayi berusia ; bulan tanpa diberikan akanan dan inuan ke3uali obat dan 4itain. Bayi yang endapat AI eksklusi, adalah bayi yang hanya endapat AI sa*a se*ak lahir sapai usia ; bulan di satu -ilayah ker*a pada kurun -aktu tertentu. +eberian AI eksklusi, bukan hanya isu nasional naun *uga erupakan isu global. +ernyataan bah-a dengan peberian susu ,orula kepada bayi dapat en*ain bayi tubuh sehat dan kuat ternyata enurut laporan utakhir $NI%EF (Fa3t About Breast Feeding) erupakan kekeliruan yang ,atal karena eskipun insiden diare rendah pada bayi yang diberi susu ,orula naun pada asa pertubuhan berikutnya bayi yang tidak diberi AI ternyata eiliki peluang yang *auh lebih besar untuk enderita hipertensi *antung kanker obesitas diabetes dll:>:?.
%. RE$LAI $!$ BAYI BAR$ LA!IR DENAN 5"N
7eningkatnya kebutuhan oksigen dan akibatnya eningkatnya konsusi glukosa Stress Dingin
abar 6.& Respon etabolik terhadap stres dingin (diadaptasi dari eber 600;) angguan terhadap satu eleen terogulasi ini (atau lebih) akan eun3ulkan kelainan suhu tubuh. Bayi 3ukup bulan yang sehat akan en*aga agar tetap ter*adi peningkatan la*u etabolik guna enghasilkan panas sela beberapa enit hingga beberapa *a bergantung kepada kondisi lingkungan. etelah periode ini sesuai situasinya 3adangan energi bayi akan habis dan kadar oksigen akan segera berkurang. 6. e*ala tres Dingin E,ek stres dingin enun*ukkan adanya hubungan yang erat antara ekanise etabolik kardiopulonal dan terogulasi. 5ondisi yang 3endrung ebahayakan ini dapat enibulkan peningkatan konsusi oksigenG peningkatan pengurasan energi dan penurunan 3adangan glikogenG tibulnya asidosis akibat 4asokontriksi pulonal.
!ipoglikeia
Depresi + Bradikardia
euanya akhirnya enyebabkan syok teral yang *ika tidak ditangani enyebabkan keatian. 8. Langkah1Langkah 7enghindari !ipoteri Ellis et al (600;) ebuktikan bah-a hipoteria biasanya bersi,at iatrogenik dan ada banyak langkah yang dapat kita abil untuk enghindarinya. a. 7ekanise kehilangan panas pada bayi &) E4aporasi adalah *alan utaa bayi kehilangan panas. 5ehilangan panas dapat ter*adi karena ter*adi penguapan 3airan ketuban pada perukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena
stelah lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan. 5ehilangan panas *uga ter*adi pada bayi yang terlalu 3epat diandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diseliuti. 6) 5onduksi adalah kehilangan panas tubuh elalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan perukaan yang dingin. 7e*a tepat tidur atau tibangan yang teperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan enyerap panas tubuh bayi elalui ekanise konduksi apabila diletakkan di atas benda1benda tersebut. 8) 5on4eksi adalah kehilangan 3airan tubuh bayi elalui paparan udara sekitar yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau ditepatkan di dala ruangan yang lebih dingin akan engalai kehilangan panas. 5ehilangan panas *uga ter*adi *ika kon4eksi aliran udara dari kipas angin hebusan udara elalui 4entilasi atau pendingin ruangan. 9) Radiasi adalah kehilangan panas bayi karena bayi ditepatkan di dekat benda1benda yang epunyai suhu lebih rendah daripada suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas karena benda1benda yang enyerap radiasi panas tubuh bayi (-alaupun tidak bersentuhan langsung). b. Langkah enghindari hipoteri &) 5eringkan bayi dengan saksaa setelah lahir tanpa ebersihkan 4erniks. 6) ingkirkan handuk basah. 8) +akaikan topi ke kepala bayi. 9) Dekatkan bayi agar ter*adi kontak kulit dengan ibu. :) eliuti bayi dengan seliut atau kain bersih dan hangat. ;) Bila enibang alasi tibangan dengan kain hangat. =) !angatkan tangan dan alat sebelu digunakan. /) +astikan pakaian handuk dan linen sebelu digunakan dala keadaan hangat. ') 2auhkan tepat tidur bayi dari dinding *endela dan aliran udara. &0) ebaiknya *angan enibang atau eandikan bayi setidaknya ; *a setelah lahir ;>;?=>=?. 9. %ara 7enghangatkan dan 7epertahankan uhu
sea3a sinkronisasi suhu antara ibu dan bayi ketika sedang berlangsung kontak kulit dengan kulit. elain itu sebuah riset dari %hina (!uang et al 600;) eneliti e,ek asuhan kulit ke kulit dan asuhan inkubator kon4ensional pada satu populasi bayi enun*ukkan ge*ala hipoteria setelah seksio sesaria. Rerata suhu grup kulit ke kulit diteukan sedikit lebih tinggi ketibang suhu grup kontrol/>/?. Bayi dengan kontak kulit biasanya suhu tubuhnya dipertahankan 8;:18=:J% (suhu &) 6) 8) 9) b.
aksiler). Lekatkan kulit bayi pada kulit ibu usahakan bayi dala keadaan telan*ang enepel kulit ibu. Beri kain hangat untuk enutupi bayi dan ibu. uhu ruangan inial 6:J%. $kur suhu tubuh bayi 6 *a setelah dilakukan kontak kulit. 5angaroo 7other %are (57%) atau +era-atan Bayi Lekat (+BL) 57% adalah kontak kulit di antara ibu dan bayi se3ara dini terus1enerus dan dikobinasi dengan peberian AI eksklusi,.
&) a) b) 3) d) e) ,) 6) a)
dilakukan di ruah sakit atau di ruah setelah pulang'>'?. 7an,aat 57% Ikatan eosi ibu dan bayi. 7epertahankan suhu tubuh bayi. +osisi bayi tegak akan ebantu bayi berna,as se3ara teratur. 7enyiapkan ibu untuk era-at bayi di ruah. 7elatih ibu 3ara enyusui yang baik dan benar. 7elatih bayi untuk enghisap dan enelan se3ara teratur dan terkoordinasi. %ara 57% yang benar Letakkan bayi telan*ang ke3uali popok topi dan kaos kaki ke dada ibu di antara ke dua
payudara dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan enhadap ke ibu. b) +osisi bayi dala ,rog position yaitu ,leksi pada siku dan tangkai kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak ekstensi. 3) har, ?9asa Pera'ihan +/& an @a#i @ar& =ahir : 4a;tasi engan Kehi&;an 6kstra&teriAa'am =orna Davies B Sharon 9>Dona' (e), Pe$erisaan Kesehatan Ba&i Pendeatan Multidi$ensi, *et + (Jakarta : 6.*, 2011), h1!!"1!< [] S&arti"6nang Khoir&nnisa, Asuhan Kebidanan Neonatus# Ba&i dan Ana Balita, (*et+ -og#akarta: 7&ha 9eika, 2010), h12"13
g) 8) a) b) 3) d) e) ,)
usui bayi setiap bayi au&0>&0?. 5euntungan 57% 7urah aan dan udah diterapkan. 7epertahankan suhu tubuh bayi (kontak kulit dengan kulit) +roses latihan dan dukungan untuk ibu dan keluarga. 7eperpendek pera-atan di R (bisa pulang lebih a-al). Ibu dapat tetap bebas bergerak untuk akti,itas sehari1hari. Dapat eantau keadaaan bayi setiap saat&&>&&?.
D. 7E7"<"N &6?&8>&8?. Naun adapun teori yang tetap ebiarkan tali pusat tetap utuh dan berdenyut serta plasenta tetap dala keadaan terletak darah bayi baru lahir terus beredar enun*ang kesinabungan oksigenasi per,usi dan koreksi p! (7er3er H ko4gaard 6006). 5etika sirkusi tali pusat dipertahankan Yao et al (&';') engidenti,ikasi adanya peningkatan 4olue darah bayi yang berakna. 5etika bayi dipertahankan dala & enit aka :0C trans,usi darah berlangsung dan &00C dala 8 enit. Dan !aselhort et al (&'80) yang dikutip dala +eltonen (&'/&) en3atat bah-a ter*adi trans,usi darah hingga /6C dala : enit dan la*unya en*adi tidak terhitung lagi dala &0 enit.
(heatokrit 4ena kurang dari 9:C) pada bayi baru lahir yang tali pusatnya di*epit terlalu 3epat. 5adar bilirubin plasa en*adi paraeter hasil akhir yang lain dan -aktu pen*epitan tali pusat tidak epengaruhi angka hiperbilirubineia (%ernadas et al 600;). elain itu ada pasangan yang eilih elakukan kelahiran lotus yaitu ebiarkan agar tali pusat tidak dipotong dan dibiarkan engering dan terpisah se3ara alai pada ubilikus bayi (Bu3kley 600:)&9>&9?. E. +ERAA&:?&;>&;?. edangkan pera-atan pada kelahiran lotus dilakukan dengan 3ara @ +lasenta dapat diperas dikeringkan dia-etkan dan dibungkus serta diselipkan di saping bayi. +roses trans,usi plasenta pada setiap bayi berbeda1beda. Dan tali pusat akan engering en*adi tendon dala 9/ *a dan selan*utnya peisahan dari ubilikus ter*adi pada -aktu yang ber4ariasi pada bayi biasanya antara tiga dan sepuluh hari (Bu3kley 600:)&=>&=?. 1[1] =orna Davies"J&'ie $i>har, o'( )it , h 1"1!1 1[1] Dinas Kesehatan $e;&/'ik +nonesia, o'( )it , h12! 1![1!] -anti, o'( )it , h1 1[1] =orna Davies"J&'ie $i>har, o'( )it , h1!1
DAFTAR PUSTAKA
Davies, =orna an J&'ie $i>har 2011 ?9asa Pera'ihan +/& an @a#i @ar& =ahir : 4a;tasi engan Kehi&;an 6kstra&teriAa'am =orna Davies B Sharon 9>Dona' (e), Pe$erisaan Kesehatan Ba&i Pendeatan Multidi$ensi (*et +) Jakarta : 6.* De;artemen Kesehatan $e;&/'ik +nonesia 200< Pelatihan Klini Asuhan Persalinan Nor$al (*et +) Jakarta: Dinkes $+ Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2013 Profl Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 Semarang: Dinkes ana#ani, Sri an Set#o $etno %&'anari 2011 Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nias (*et +) -og#akarta: .os#en P&/'ishing 7ingr&m, 6ma %ah#& an Johari#ah 2012 Buu A*ar Asuhan Kebidanan Persalinan + Ba&i Baru ,ahir (*et +) Jakarta: Trans +n8o 9eia Praset#ono, Dwi S&nar 2012 Buu Pintar A!I "slusi Pengenalan# Prati# dan Ke$anaatan%Ke$anaatann&a (*et ++) -og#akarta: D+4 Press
Sai8&in, 4/&' @ari 200! Buu A)uan Nasional Pela&anan Kesehatan Maternal
dan
Neonatal
(*et
+)
Jakarta:
-a#asan
@ina P&staka
Sarwono
PrawiroharEo S&arti an 48roh Ca&iah 2012 Asuhan Kebidanan Neonatus -isio Tinggi dan Kegawatan (*et +) -og#akarta: 7&ha 9eika S&arti an 6nang Khoir&nnisa 2010 Asuhan Kebidanan Neonatus# Ba&i dan Ana Balita (*et +) -og#akarta: 7&ha 9eika -anti 2010 Buu A*ar Asuhan Kebidanan Persalinan (*et +) -og#akarta: P&staka $ihama