BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belakan kang g
Lanjut Usia adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manu manusi siaa menc mencap apai ai usia usia dewa dewasa sa,, ia memp mempun unyyai kema kemamp mpua uann repr reprod oduk uksi si dan dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase fase hidu hidupn pnya ya dan dan menc mencob obaa meny menyes esuai uaika kann diri diri deng dengan an kond kondis isii ling lingku kung ngan anya ya (armojo, !""#$. %enuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus&menerus dan berkesinambungan (epkes ', !"") dalam *aryam dkk, !"))$. %roses ini merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia yang akan dialami oleh setiap setiap indi+i indi+idu du (Surile (Surilena na -gus, -gus, !""$ !""$.. %ertam %ertambah bahan an usia usia akan akan menimb menimbulk ulkan an perubahan&perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia sehingga menyebabkan sebagian besar lansia mengalami kemunduran atau perubahan pada fisik, psikologis, dan sosial (*ubarak dkk, !")"0 %utri dkk, !""1$. Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada lansia yaitu perubahan morfologi pada otot yang menyebabkan perubahan fungsional otot, yaitu terjadi penurunan kekuatan dan kontraksi otot, elastisitas dan fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu rekasi. %enurunan fungsi dan kekuatan otot akan mengakibatkan penurunan kemampuan kemampuan mempertahan mempertahankan kan keseimbanga keseimbangann poostural poostural atau keseimbanga keseimbangann tubuh tubuh lansia lansia.. 2anggu 2angguan an keseim keseimban bangan gan tubuh tubuh akibat akibat penuaa penuaann merupa merupakan kan masalah masalah yang yang sering sering terjadi pada lansia. lansia. -pabila -pabila gangguan keseimbangan keseimbangan ini tidak dikontrol dikontrol maka akan akan menin meningk gkat atkan kan risi risiko ko jatuh jatuh pada pada lans lansia ia (Kust (Kustan anto to dkk, dkk, !""3 !""3$. $. 4atu 4atuhh dan dan kecelakaan pada lansia merupakan penyebab kecacatan yang utama. 4atuh adalah kejadi kejadian an secara tiba&tib tiba&tibaa dan tidak diseng disengaja aja yang
mengak mengakiba ibatka tkann seseor seseorang ang
mendadak terbaring atau terduduk dilantai (*aryam, !""1$. Berdasarkan penduduk lansia di ndonesia pada tahun !"!" mendatang sudah mencapai angka )).56 atau tercatat sekitar !1.1 juta orang yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia (B%S, !""3$. nsiden nsiden jatuh di ndonesia tercatat dari ))7 ))7 penghu penghuni ni panti panti sebany sebanyak ak 8" lansia lansia atau atau sekita sekitarr 58.536 58.536 mengala mengalami mi jatuh. jatuh.
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda, penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$. %enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan& perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada lansia (*aryam, !""1$. :aktor :aktor risiko jatuh meliputi meliputi faktor intrinsik intrinsik dan ekstrinsik, ekstrinsik, faktor faktor intrinsik antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem kardio+askuler, gangguan gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik melip meliput utii ling lingku kung ngan an,, akti aktifit fitas as,, dan dan obat& obat&ob obat atan an,, selam selamaa pros proses es menu menua, a, lans lansia ia mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh. 4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan (Stanley, !""$. Upaya Upaya pencegahan pencegahan perlu dilakukan dilakukan untuk meminimalisi meminimalisirr kejadian kejadian jatuh pada lansia lansia.. %enceg %encegaha ahann yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk menceg mencegah ah terjadi terjadiny nyaa jatuh jatuh pada pada lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Kejadian jatuh pada lansia dipengaruhi oleh faktor intrinsik seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan di99iness, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda&benda, penglihatan kurang karena cahaya kurang terang dan lain&lain (armojo, !""#$. %enyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti hipertensi, stroke, sakit kepala/pusing, nyeri sendi, reumatik dan diabetes. %erubahan& perubahan akibat proses penuaan seperti penurunan pendengaran, penglihatan, status mental, lambatnya pergerakan, hidup sendiri, kelemahan otot kaki bawah, gangguan keseimbangan dan gaya berjalan. :aktor lingkungan terdiri dari penerangan yang kurang, bendabenda dilantai (tersandung karpet$, tangga tanpa pagar, tempat tidur atau tempat buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu jalan yang tidak tepat. 4atuh (falls$ merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada lansia (*aryam, !""1$. :aktor :aktor risiko jatuh meliputi meliputi faktor intrinsik intrinsik dan ekstrinsik, ekstrinsik, faktor faktor intrinsik antara lain sistem saraf pusat, demensia, gangguan sistem sensorik, gangguan sistem kardio+askuler, gangguan gangguan metabolisme, dan gangguan gaya berjalan. :aktor ekstrinsik melip meliput utii ling lingku kung ngan an,, akti aktifit fitas as,, dan dan obat& obat&ob obat atan an,, selam selamaa pros proses es menu menua, a, lans lansia ia mempunyai konsekuensi untuk jatuh salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia adalah instabilitas yaitu berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh. 4atuh dianggap sebagai konsekuensi alami tetapi jatuh bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan (Stanley, !""$. Upaya Upaya pencegahan pencegahan perlu dilakukan dilakukan untuk meminimalisi meminimalisirr kejadian kejadian jatuh pada lansia lansia.. %enceg %encegaha ahann yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan untuk untuk menceg mencegah ah terjadi terjadiny nyaa jatuh jatuh pada pada lansia, mengidentifikasi faktor risiko dilakukan untuk mencari adanya faktor intrinsik risiko jatuh, keadaan lingkungan rumah yang berbahaya yang dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan dilakukan untuk berpindah tempat dan pindah posisi, penilaian postural sangat diperlukan untuk mengurangi faktor penyebab terjadinya risiko jatuh, serta mengatur atau mengatasi fraktur situasional dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaaan rutin kesehatan lansia secara periodik (*ariyam, !""1$.
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
4atu 4atuhh adal adalah ah suat suatuu keja kejadi dian an seca secara ra tiba tiba&ti &tiba ba dan dan tida tidakk dise diseng ngaja aja yang yang mengakibat mengakibatkan kan seseorang seseorang terbaring atau terduduk terduduk dilantai (*aryam, (*aryam, !""1$. 4atuh pada lanjut usia merupakan masalah yang sering terjadi, penyebabnya adalah multi& faktor, serta banyak yang berperan didalamnya, baik faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik. %encegahan risiko jatuh pada lansia misalnya dengan memindahkan benda berbahaya, ruangan tidak gelap, lantai tidak licin dan lain&lain. %eningkatan jumlah penduduk lansia berdampak pada masalah&masalah yang ditimbulkan seperti yang diuraikan diatas salah satunya adalah risiko jatuh. C. Tujuan juan Penel Peneliti itian an
;ujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut< ). ;ujuan juan Umu Umum *emahami asuhan keperawatan lansia dengan permasalahan degeneratif < 4atuh !. ;ujuan juan Khus Khusus us a. *emahami *emahami pengertian pengertian dari resiko resiko jatuh. b. *emahami penyebab dari jatuh pada lansia. c. *emahami *emahami faktor faktor risiko jatuh pada lansia. lansia. d. *emahami *emahami pencega pencegahan han jatuh jatuh pada lansia. lansia. e. *emahami *emahami kompl komplikasi ikasi jatuh pada lansia. lansia. f. *emahami *emahami pendekata pendekatann diagnos diagnostik tik dari dari jatuh jatuh pada pada lansia. lansia. g. *emahami *emahami penatalak penatalaksanaan sanaan jatuh pada lansia. lansia. h. *emahami *emahami asuhan asuhan keperaw keperawatan atan pada pada lansia. lansia.
D. Manfa Manfaat at Penel Peneliti itian an
*anfaat dari penelitian ini adalah terdiri dari< ). Bagi Bagi nti ntitu tusi si %en %endi didi dika kann Sebagai bahan informasi untuk mengetahui asuhan keperawatan lansia dengan permasalahan degeneratif < 4atuhdan sebagai sumber bacaan bagi mahasiswa keperawatan, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan, bahan kajian, atau pengembangan terhadap ilmu keperawatan khususnya keperawatan gerontik. !. Bagi Bagi *asy *asyar arak akat at apat memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat bahwa kejadian jatuh pada lanjut usia berhubungan erat dengan faktor kondisi lingkungan fisik ruma rumahh yang ang memb membah ahay ayak akan an sehin ehingg ggaa kelu keluar arga ga dan dan masy masyar arak akat at dapa dapatt memodifikasi kondisi lingkungan fisik rumah yang baik dan aman bagi lanjut usia dalam mencegah kejadian jatuh pada lanjut usia. 8. Bagi agi %enu enulis lis Sebagai Sebagai bahan masukan masukan dari hasil penelitian penelitian ini diharapkan diharapkan dapat bermanfaat, bermanfaat, membe memberik rikan an kritik kritik dan saran, saran, serta serta tambah tambahan an inform informasi asi guna guna memecah memecahkan kan masa masala lahh atau atau menc mencari ari solu solusi si untu untukk menu menuru runk nkan an fakt faktor or risi risiko ko yang yang dapa dapatt menyebabkan jatuh pada lansia.
BAB II PEMBAHAAN !." #$nse% jatuh A. Definisi
4atuh merupakan masalah kesehatan utama pada lansia, yang menyebabkan cidera, hambatan mibilitas serta kematian. Selain cidera fisik yang berkaitan dengan jatuh, indi+idu dapat mengalami dampak psikologis seperti takut terjatuh kembali, kehilangan kepercayaan diri, peningkatan ketergantungan, dan isolasi social. (ownton -ndrews,)##"0 ;ideiksaar, )##30 ;inetti %owell, )##8$. 4atuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /
tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ( 'euben, )## $. B. &akt$r Risik$
Untuk dapat memahami faktor risiko jatuh, maka harus dimengerti bahwa stabilitas badan ditentukan atau dibentuk oleh< ). Sistem sensori =ang berperan di dalamnya adalah< +isus ( penglihatan $, pendengaran, fungsi +estibuler, dan proprioseptif. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan menimbulkan gangguan penglihatan. Semua penyakit telinga akan menimbulkan gangguan pendengaran. >ertigo tipe perifer sering terjadi pada lansia yang diduga karpena adanya perubahan fungsi +estibuler akibat proses manua. ?europati perifer dan penyakit degeneratif leher akan mengganggu fungsi proprioseptif ( ;inetti, )##! $. 2angguan sensorik tersebut menyebabkan hampir sepertiga penderita lansia mengalami sensasi abnormal pada saat dilakukan uji klinik. !. Sistem saraf pusat ( SS% $ SS% akan memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensorik. %enyakit SS% seperti stroke, %arkinson, hidrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SS% sehingga berespon tidak baik terhadap input sensorik ( ;inetti, )##! $. 8. Kognitif %ada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatkan risiko jatuh. *uskuloskeletal ( 'euben, )##0 ;inetti, )##!0 Kane, )##50 @ampbell, )#130 Brocklehurs, )#13 $. :aktor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan faktor yang benar A benar murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh. 2angguan muskuloskeletal. *enyebabkan gangguan gaya berjalan (gait$ dan ini berhubungan dengan proses menua yang fisiologis. 2angguan gait yang terjadi akibat proses menua tersebut antara lain disebabkan oleh< a. Kekakuan jaringan penghubung b. Berkurangnya massa otot c. %erlambatan konduksi saraf d. %enurunan +isus / lapang pandang e. Kerusakan proprioseptif
Semua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan gerak, langkah yang pendek, penurunan irama, dan pelebaran bantuan basal. Kaki tidak dapat menapak dengan kuat dan lebih cenderung gampang goyah. %erlambatan reaksi mengakibatkan seorang lansia susah / terlambat mengantisipasi bila terjadi gangguan seperti terpleset, tersandung, kejadian tiba A tiba, sehingga memudahkan jatuh. :aktor resiko jatuh lainnya pada lansia dibagi menjadi ! faktor yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik < ). :aktor intrinsik a. %roses penuaan dan beberapa kondisi penyakit, termasuk penyakit jantung dan b.
stroke dan gangguan ortopedik serta neurologic. %asien yang mempunyai diagnosis kompleks, indi+idu dengan rawat inap lebih pendek difasilitas perawatan akut, dan indi+idu yang menjalani fase
c.
rehabilitasi lebih cepat sangat rentan terhadap jatuh. Kebutuhan eliminasi indi+idu saat dikamar mandi, diakibatkan oleh
pergerakan yang tidak focus, serta penglihatan yang kurang jelas. d. %erubahan status mental misalnya agitasi, depresi, dan ansietas. !. :aktor ekstrinsik a. -lat A alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua, tidak stabil, atau b. c. d. e.
tergeletak di bawah tempat tidur atau @ yang rendah / jongkok tempat berpegangan yang tidak kuat / tidak mudah dipegang Lantai yang tidak datar baik ada trapnya atau menurun Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal / menekuk pinggirnya,
f. g. h.
dan benda&benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser Lantai yang licin atau basah %enerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan$ -lat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya.
C. Pen'e(a( )atuh Pa*a Lansia
%enyebab jatuh pada lansia biasanya merupakan gabungan beberapa faktor, antara lain< ( Kane, )##50 'euben , )##0 ;inetti, )##!0 campbell, )#130 Brocklehurs, )#13 $. ). Kecelakaan < merupakan penyebab jatuh yang utama ( 8" A 7"6 kasus jatuh lansia $, *urni kecelakaan misalnya terpeleset, tersandung. 2abungan antara lingkungan yang jelek dengan kelainan A kelainan akibat proses menua misalnya karena mata kurang awas, benda A benda yang ada di rumah tertabrak, lalu jatuh, nyeri kepala dan atau +ertigo, hipotensi orthostatic, hipo+ilemia / curah jantung rendah, disfungsi otonom, penurunan kembalinya darah +ena ke jantung, terlalu lama berbaring, pengaruh obat& obat hipotensi, hipotensi sesudah makan !. Cbat A obatan
a. iuretik / antihipertensi b. -ntidepresen trisiklik c. Sedati+a d. -ntipsikotik e. Cbat A obat hipoglikemia f. -lkohol 8. %roses penyakit yang spesifik %enyakit A penyakit akut seperti < a. Kardio+askuler < A aritmia b. stenosis aorta c. sinkope sinus carotis d. ?eurologi < A ;e. Stroke f. Serangan kejang g. %arkinson h. Kompresi saraf spinal karena spondilosis i. %enyakit serebelum 5. diopatik ( tak jelas sebabnya$ 7. Sinkope < kehilangan kesadaransecara tiba&tiba a. rop attack ( serangan roboh $ b. %enurunan darah ke otak secara tiba A tiba c. ;erbakar matahari D. &akt$r Presi%itasi )atuh
*enurut 'euben ()##$ :aktor yang mempresipitasi jatuh antara lain < ). -kti+itas Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan akti+itas biasa seperti berjalan, naik atau turun tangga, mengganti posisi. Danya sedikit sekali ( 76 $, jatuh terjadi pada saat lansia melakukan akti+itas berbahaya seperti mendaki gunung atau olahraga berat. 4atuh juga sering terjadi pada lansia dengan banyak kegiatan dan olahraga, mungkin disebabkan oleh kelelahan atau terpapar bahaya yang lebih banyak. 4atuh juga sering terjadi pada lansia yang imobil ( jarang bergerak $ ketika tiba A tiba dia ingin pindah tempat atau mengambil sesuatu tanpa pertolongan. !. Lingkungan Sekitar 3"6 jatuh pada lansia terjadi di rumah, )"6 terjadi di tangga, dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibanding saat naik, yang lainnya terjadi karena tersandung / menabrak benda perlengkapan rumah tangga, lantai yang licin atau tak rata, penerangan ruang yang kurang 8. %enyakit -kut i99ines dan syncope, sering menyebabkan jatuh. Eksaserbasi akut dari penyakit kronik yang diderita lansia juga sering menyebabkan jatuh, misalnya sesak nafas akut
pada penderita penyakit paru obstruktif menahun, nyeri dada tiba A tiba pada penderita penyakit jantung iskenmik, dan lain A lain. E. #$m%likasi
4atuh pada lansia menimbulkan komplikasi A komplikasi seperti < ( Kane, )##50 >an A der A @ammen, )##) $ ). %erlukaan ( injury $ a. 'usaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri / +ena b. %atah tulang ( fraktur $ < %el+is, :emur ( terutama kollum $, humerus, lengan bawah, tungkai bawah, kista c. Dematom subdural !. %erawatan rumah sakit a. Komplikasi akibat tidak dapat bergerak ( imobilisasi $ b. 'isiko penyakit A penyakit iatrogenic 8. isabilitas a. %enurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik b. %enurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan pembatasan gerak 5. 'esiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan ( nursing home $ 7. *ati &.
Pen+egahan
Usaha pencegahan merupakan langkah yang harus dilakukan karena bila sudah terjadi jatuh pasti terjadi komplikasi, meskipun ringan tetap memberatkan. -da 8 usaha pokok untuk pencegahan, antara lain < ( ;inetti, )##!0 >an A der A @ammen, )##)0 'euben, )## $ ). dentifikasi faktor resiko %ada setiap lansia perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari adanya faktor intrinsik risiko jatuh, perlu dilakukan assesmen keadaan sensorik, neurologik, muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari / menyebabkan jatuh. Keadaan leingkungan rumah yang berbahaya dan dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan. %enerangan rumah harus cukup tetapi tidak menyilaukan. Lantai rumah datar, tidak licin, bersih dari benda A benda kecil yang susah dilihat. %eralatan rumah tangga yangsudah tidak aman ( lapuk, dapat bergeser sendiri $ sebaiknya diganti, peralatan rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalan / tempat aktifitas lansia. Kamar mandi dibuat tidak licin, sebaiknya
diberi pegangan pada dindingnya, pintu yang mudah dibuka. @ sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding. Cbat A obatan yang menyebabkanhipotensi postural, hipoglikemik atau penurunan kewaspadaan harus diberikan sangat selektif dan dengan penjelasan yang komprehensif pada lansia dan keluargannya tentang risiko terjadinya jatuh akibat minum obat tertentu. -lat bantu berjalan yang dipakai lansia baik berupa tongkat, tripod, kruk atau walker harus dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan, aman tidak mudah bergeser serta sesuai dengan ukuran tinggi badan lansia. !. %enilaian keseimbangan dan gaya berjalan ( gait $ Setiap lansia harus die+aluasi bagaimana keseimbangan badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi. %enilaian postural sway sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya jatuh pada lansia. Bila goyangan badan pada saat berjalan sangat berisiko jatuh, maka diperlukan bantuan latihan oleh rehabilitasi medik. %enilaian gaya berjalan ( gait $ juga harus dilakukan dengan cermat apakah penderita mengangkat kaki dengan benar pada saat berjalan, apakah kekuatan otot ekstremitas bawah penderita cukup untuk berjalan tanpa bantuan. Kesemuanya itu harus dikoreksi bila terdapat kelainan / penurunan. 8. *engatur / mengatasi fraktur situasional :aktor situasional yang bersifat serangan akut / eksaserbasi akut, penyakit yang dideriata lansia dapat dicegah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lansia secara periodik. :aktor situasional bahaya lingkungan dapat dicegah dengan mengusahakan perbaikan lingkungan seperti tersebut diatas. :aktor situasional yang berupa aktifitas fisik dapat dibatasi sesuai dengan kondisi kesehatan penderita. %erlu diberitahukan pada penderita aktifitas fisik seberapa jauh yang aman bagi penderita, aktifitas tersebut tidak boleh melampaui batasan yang diperbolehkan baginya sesuai hasil pemeriksaan kondisi fisik. Bila lansia sehat dan tidak ada batasan aktifitas fisik, maka dianjurkan lansia tidak melakukan aktifitas fisik sangat melelahkan atau beresiko tinggi untuk terjadinya jatuh. !.! #$nse% Asuhan #e%era,atan A. Pengkajian
%engkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono, )##5 < )"$.
). !. 8. 5.
-namnesis 'iwayat medis umum ;ingkat mobilitas 'iwayat jatuh sebelumnya -namnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata jatuh atau keluarganya. -namnesis ini meliputi < a. Seputar jatuh < mencari penyebab jatuh misalnya terpeleset, tersandung, berjalan, perubahan posisi badan, waktu mau berdiri dari jongkok, sedang makan, sedang buang air kecil atau besar, sedang batuk atau bersin, sedang menoleh tiba A tiba atau akti+itas lain. b. 2ejala yang menyertai < nyeri dada, berdebar A debar, nyeri kepala tiba&tiba, +ertigo, pingsan, lemas, konfusio, inkontinens, sesak nafas. c. Kondisi komorbid yang rele+an < pernah stroke, %arkinsonism, osteoporosis, sering kejang, penyakit jantung, rematik, depresi, defisit sensorik. d. 'e+iew obat A obatan yang diminum < antihipertensi, diuretik, autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anFiolitik, analgetik, psikotropik. e. 'e+iew keadaan lingkungan < tempat jatuh, rumah maupun tempat A tempat kegiatannya. f. Cbat A obatan uang dikonsumsi < ;erutama obat antihipertensi dan psikotropika g. -pa yang dipikirkan pasien sebagai penyebab jatuh )$ -pakah pasien sadar bahwa akan jatuhG !$ -pakah kejadian jatuh tersebut sama sekali tak terdugaG 8$ -pakah pasien terpeleset atau terantukG h. Lingkungan sekitar tempat jatuh )$ aktu di tempat jatuh !$ Saksi 8$ Kenyataanya dengan perubahan postur, batuk, buang air kecil, memutar kepala i. 2ejala yang terkait )$ Kepala terasa ringan, di99iness, +ertigo !$ %alpitasi 8$ ?yeri dada, sesak 5$ 2ejala neurolgis fokal mendadak (kelemahan, gangguan sensorik, disertai, ataksia, bingung, afaksia$ 7$ nkontinensia urin atau al+i j. Dilangnya kesadaran )$ -pakah yang langsung diingat segera setelah jatuhG !$ -pakah pasien dapat bangkit setelah jatuh dan jika dapat, berapa lama waktu yang diperlukan untuk dapat bangkit setelah jatuhG 8$ -pakah adanya hilangnya kesadaran dapat dijelaskan oleh saksiG k. %engkajian fungsional )$ -kti+itas/stirahat< 2ejala < ?yeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stres pada sendi0 kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi bilateral dan simetris.
Limitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup, waktu senggang, pekerjaan, keletihan. ;anda <*alaise, keterbatasan rentang gerak0 atrofi otot, kulit, kontraktor/ kelaianan pada sendi. !$ Kardio+askular< 2ejala < :enomena 'aynaud jari tangan/ kaki ( mis< pucat intermitten, sianosis, kemudian kemerahan pada jari sebelum warna kembali normal$. 8$ ntegritas Ego< 2ejala < :aktor&faktor stres akut/ kronis< mis0 finansial,
pekerjaan,
ketidakmampuan, faktor&faktor hubungan, keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan $, ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain$. 5$ *akanan/@airan< 2ejala 0 Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat< mual, anoreksia, kesulitan untuk mengunyah. ;anda < %enurunan berat badan, kekeringan pada membran mukosa. 7$ Dygiene< 2ejala < Berbagai kesulitan untuk melaksanakan akti+itas perawatan pribadi, ketergantungan. $ ?eurosensori< 2ejala < Kebas, semutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan. ;anda < %embengkakan sendi simetris. 3$ ?yeri/Kenyamanan< 2ejala < :ase akut dari nyeri ( mungkin tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak pada sendi $. 1$ Keamanan< 2ejala < Kulit mengkilat, tegang, nodul subkutan, Lesi kulit, ulkus kaki. Kesulitan dalam ringan dalam menangani tugas/ pemeliharaan rumah tangga. emam ringan menetap Kekeringan pada mata dan membran mukosa. #$ nteraksi Sosial< 2ejala < Kerusakan interaksi sosial dengan keluarga/ orang lain0 perubahan peran0 isolasi. B. Pemeriksaan &isik
). ;anda +ital < nadi, tensi, respirasi, suhu badan ( panas / hipotermi $. !. Kepala dan leher < penurunan +isus, penurunan pendengaran, nistagmus, gerakan yang 8. 5. 7. .
menginduksi ketidakseimbangan, bising 4antung < aritmia, kelainan katup. Kulit < ;urgor, trauma, kepucatan *ata < >isus Kardio+askular < -ritmia, bruit karotis, tanda stenosis aorta, sensiti+itas sinus karotis ?eurologi < perubahan status mental, defisit fokal, neuropati perifer, kelemahan otot, instabilitas, kekakuan, tremor.
3. *uskuloskeletal < perubahan sendi, pembatasan gerak sendi problem kaki ( podiatrik $, deformitas. C. Analisa Data
). Subyektif< terdapat keluhan perasaan seperti akan jatuh, disertai atau tanpa di99i&ness, +ertigo, rasa bergoyang, rasa tidak percaya diri untuk transfer atau mobilisaasi mandiri0 atau terdapat riwayat jatuh !. Cbyektif< terdapat faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik untuk terjadi jatuh. :aktor intrinsik terdiri atas faktor lokal dan faktor sistemik. a. :aktor interinsik lokal
D. Diagn$sa #e%era,atan
). 'esiko jatuh berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik, penurunan kekuatan ekstremitas bawah, penyakit akut. !. 'esiko cedera berhubungan dengan lingkungan yang tidak nyaman 8. 2angguan mobilitas fisik b/d pengobatan, terapi pembatasan gerak, nyeri, kerusakan persepsi sensori, intoleransi akti+itas, malnutrisi, kerusakan neuromuskuloskeletal, penurunan kekuatan otot. 5. ?yeri akut b/d agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis$ 7. 2angguan %ersepsi sensori ( penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan, perabaan, penciuman $
E. Inter-ensi #e%era,atan
). 'esiko jatuh berhubungan dengan kerusakan mobilitas fisik, penurunan kekuatan ekstremitas bawah, penyakit akut. ?C@ < %erilaku safety< pencegahan jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...F...., jatuh dapat dicegah dengan kriteria hasil < a. %enggunaan penghalang b. %enggunaan restrain c. %enyesuaian tinggi tempat tidur d. Kontrol agitasi dan restlessness e. %erhatian pada penggunaan medikasi yang meningkatkan risiko jatuh f. %rosedur transfer yang aman ?@ < %encegahan jatuh a. dentifikasi penurunan kogniitif atau kelemahan fisik klien yang meningkatkan b. c. d. e. f. g. h. i. j.
potensial jatuh dentifiksi kebiasan dan faktor yag mempengaruhi resiko jatuh 'e+iew riwayat jatuh klien dentifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan potensial jatuh -jrakan klien untuk meminta bantuan dalam hal perpindahan %asang side rail Bantu toileting pasien 2unakan bed alarm Berikan pencahayaan yang cukup Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping pengobatan yang berkontribusi meningktaan resiko jatuh (eg.ortostatic hipotensi$
!. 'esiko cedera berhubungan dengan lingkungan yang tidak nyaman ?C@ < %erilaku -man< *encegah jatuh ndikaor a. *enghindari jatuh dan terpeleset di lantai b. *enggunakan tongkat c. *enjauhkan bahaya yang bisa menyebabkan jatuh d. *emakai alas kaki yang tidak mudah slip e. *engatur tinggi tempat tidur f. *enggunakan alat Bantu penglihatan ?@ < ). *anajemen Lingkungan a. @iptakan lingkungan yang aman bagi pasien b. dentifilasi kebutuhan rasa aman bagi pasien berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif dan riwayat perilaku masa lalu c. 4auhkan lingkungan yang mengancam d. 4auhkan objek yang berbahaya dari lingkungan e. Berikan side rail f. -ntarkan pasien selama akti+itas di luar rumah sakit !. *encegah 4atuh < a. Kaji penyebab defisit fisik pasien
b. c. d. e.
Kaji karakteristik lingkungan yang menyebabkan jatuh *onitor gaya jalan pasien, keseimbangan, tingkat kelelahan Berikan penerangan yang cukup %asang siderail tempat tidur
8. 2angguan mobilitas fisik b/d pengobatan, terapi pembatasan gerak, nyeri, kerusakan persepsi sensori, intoleransi akti+itas, malnutrisi, kerusakan neuromuskuloskeletal, penurunan kekuatan otot. ?C@ < Le+el *obilitas ( *obility Le+el $ Setelah dilakukan inter+ensi keperawatan selama !H!5 jam diharapkan pasien dapat < a. Klien meningkat dalam ak ti+itas fisik b. *engerti tujuan dari peningkatan mobilitas c. *em+erbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah d. %ergerakan yang seimbang e. Klien mampu melakukan -L secara bertahap ?@ < ;erapi latihan < *obilitas sendi a. Kaji keterbatasan pergerakan sendi dan pengaruh terhadap fubgsi tubuh b. Kolaborasi pada fisioterapi untuk program latihan c. 4elaskan kepada pasien dan keluarga tujuan dan rencana untuk melakukan latihan d. e. f. g.
sendi *onitor daerah yang tidak nyaman atau nyeri selama pergerakan /latihan Dindari terjadinya trauma selama latihan ukung untuk latihan 'C* aktif/pasif sesuai indikasi Berikan reinforcement positif untuk hasil latihan yang telah dicapai klien
5. ?yeri akut b/d agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis$ ?C@ < %ain Le+el, %ain @ontrol, @omfort Le+el Kriteria Dasil < a. *enggunakan skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri b. *elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri. c. *elaporkan kebutuhan tidur dan istirahat tercukupi d. *ampu menggunakan metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri ?@ < *anajemen ?yeri/ %aint management a. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi< lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor&faktor presipitasi b. obser+asi isyarat&isyarat non +erbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif c. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran d. 2unakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri e. Kaji latar belakang budaya pasien
f. ;entukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup< pola tidur, nafsu g. h. i. j.
makan, aktifitas kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran Kaji pengalaman indi+idu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis E+aluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga Berikan informasi tentang nyeri, seperti< penyebab, berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan k. kontrol faktor&faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (seperti< temperatur ruangan, penyinaran, dll$ l. -njurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeri m. -jarkan penggunaan teknik non&farmakologi (seperti< relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi panas&dingin, massase$ 7. 2angguan %ersepsi sensori ( penglihatan, pendengaran, kinestetik, pengecapan, perabaan, penciuman $ efinisi < perubahan jumlah atau pola dari rangsangan yang masuk yang disertai dengan pengurangan, membnci, mengubah atau kerusakan respon dari berbagai rangsangan. ?C@ < :ungsi sensori < penglihatan isual (Body image, @ogniti+e orientation, Sensory function -uditory (@ogniti+e orientation. @ommunicati+e recepti+e ability,istorted thought control $ Kriteria hasil < a. *enunjukkan pemahaman +erbal, tulis atau sinyal respon b. *enunjukkan pergerakan dan ekspresi wajah yang rileks c. *enjelaskan rencana memodifikasi gaya hidup untuk mengakomodasi kerusakan +isual dan pendengaran d. Bebas dari bahaya fisik karena penurunan keseimbangan pendengaran, penglihatan dan sensasi e. *emelihara kontak dengan sumber komunitas yang tepat ?@< ;erapi kegiatan a. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli terapis dalam merencanakan dan memantau kegiatan program sebaimana mestinya b. ;entukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan/atau jangkauan kegiatan c. Bantu untuk menemukan makna diri melalui akti+itas yang biasa (misalnya bekerja$ dan/atau akti+itas liburan yang disukai d. Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi, dan social e. Bantu untuk memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pasien bukan pada kelemahan pasien f. Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk kegiatan yang dikehendaki
BAB III AUHAN #EPERAATAN
;n. berumur 1# tahun, yang bertempat tinggal di esa Banjaranyar, 4l. Brawijaya no. 1 '; )/ , Sokaraja, Banyumas yang tinggal bersama dengan anak, menantu dan ) orang cucu perempuan, klien mengeluh penglihatannya agak berkurang sejak lima tahun yang lalu dan merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan. Klien mengatakan rasa sakit mulai timbul sekitar 8 bulan yang lalu. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. 'asa nyeri berkurang jika banyak istirahat. ?yeri terasa betul pada saat cuaca dingin. :ungsi penglihatan klien sudah mulai berkurang. A. PEN/#A)IAN
). dentitas Klien ?ama 4enis Kelamin ;;L %endidikan ;erakhir -gama Status %erkawinan Suku/Bangsa ;B / BB %enampilan umum
< ;n. < Laki&Laki < Banyumas, )! esember )#!5 < S' < slam < @erai *ati < 4awa /ndonesia < )7 cm / 73 kg < ;inggi, badan sedang (tidak terlalu kurus atau gemuk$
-lamat
< 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas.
Crang terdekat yang bisa dihubungi < ?y. ; Dubungan dengan lansia < -nak kandung -lamat ?o. ;elp < 4l. Brawijaya no. 1 't )/, esa Banjaranyar, Kec. Sokaraja, Kab. Banyumas., "1753#1"8"" !. 'iwayat Kesehatan a. Keluhan utama Klien mengatakan sekarang sering sakit persendian, kadang&kadang kalau sakit sampai tidak bisa jalan. b. Keluhan ;ambahan Klien mengatakan fungsi penglihatannya berkurang sejak 7 tahun yang lalu. c. 'iwayat Kesehatan Sekarang ;n. merasa dirinya sakit tetapi sakitnya tidak terlalu parah, keluhannya yang sering adalah merasa nyeri pada daerah ekstremitas kanan bawah. %englihatan agak berkurang dibandingkan lima tahun lalu. d. 'iwayat Kesehatan ahulu Klien mengatakan pernah menjalani operasi katarak 7 tahun yang lalu pada mata sebelah kirinya. e. 'iwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit seperti klien alami, dan tidak ada riwayat keturunan dari keluarganya. f. 'iwayat %ekerjaan %ekerjaan saat ini < %ensiunan >eteran %ekerjaan Sebelumnya < >eteran dan pedagang Sumber&sumber %endapatan < 2aji %ensiunan +eteran dan dari anak Kecukupan terhadap kebutuhan < cukup g. 2enogram Beliau mempunyai orang anak, semua anaknya sudah berkeluarga dan mempunyai anak dan cucu. -nak pertama adalah perempuan, sudah mempunyai suami tetapi sudah meninggal, dan tidak mempunyai anak0 anak kedua laki&laki , sudah mempunyai istri dan mempunyai 5 orang anak (laki& laki semua$ dan sudah mempunyai cucu0 anak ketiga adalah perempuan, sudah mempunyai suami, mempunyai 5 anak (perempuan, laki&laki, laki&laki, perempuan$,anak pertamanya sudah meninggal, sudah mempunyai cucu dan sekarang beliau tinggal bersama klien0 anak keempat adalah laki&laki, sudah mempunyai istri, dan mempunyai 8 orang anak laki&laki dan cucu0 anak kelima adalah perempuan, sudah bersuami dan mempunyai ! orang anak laki&laki dan cucu0 anak terakhir adalah perempuan sudah bersuami dan mempunyai ! orang anak perempuan.
2enogram <
Keterangan<
< Laki&laki
<
< ;inggal ) 'umah
< %erempuan
< Laki&laki meninggal
< Klien
< %erempuan meninggal
h. 'iwayat Lingkungan Didup Klien tinggal dirumahnya bersama anak, menantu, dan cucunya. 4umlah kamar dalam rumah tersebut berjumlah 8 kamar, kondisi kamar cukup baik, peralatan cukup rapi, kondisi tempat tidur baik, kamar mandi berkeramik dengan wc jongkok. ?amun hanya ada ) +entilasi kecil dalam kamar dan ) kipas angina, ;etangga ;n. yang tedekat adalah ;n -. i. 'iwayat rekreasi ;n. hobi berjalan&jalan dan berkunjung kerumah saudara&saudara dan anak& anaknya, sekarang klien tidak memungkinkan untuk melakukan rekreasi/ melakukan hobinya seperti biasa karena kondisi yang tidak memungkinkan dan lemah. Klien mengatakan penglihatannya sudah berkurang jika melihat jarak dekat dan jauh, dan sakit pada persendiannya.
j. Sistem %endukung idekat rumah ;n. terdapat Bidan esa bernama Bidan ?y. -, jarak bidan tersebut berjarak sekitar !"" meter , terdapat %uskesmas di daerah Banjarsari yang berjarak sekitar ) km, dan terdapat mantra ;n. di daerah Banjarsari yang berjarak sekitar 1"" meter dari rumah ;n. . 8. %engkajian %ola :ungsional 2ordon a. %ola %ersepsi an *anajemen Kesehatan S<
Klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah mahal dan
penting, jika klien sakit maka akan pergi ke 'S C< Klien sering dirawat di 'S Banyumas karena sakitnya b. %ola ?utrisi dan *etabolik S<
Klien mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam nafsu makannya, porsi makan yang diberikan selalu habis dan
C< c. %ola Eliminasi S<
lahap Klien makan dengan lahap dan porsi makan yang diberikan anaknya selalu habis Keluarga klien mengatakan bahwa klien dapat melakukan secara mandiri untuk pergi ke kamar mandi untuk B-B/B-K sesekali dibantu agar tidak terpeleset, Klien mengatakan bahwa dalam B-B tidak ada masalah dan lancar )F sehari, dan dalam B-K lancar tidak ada masalah,
C<
warna kuning jernih dan berbau. B-K 8&5F sehari Klien pergi B-B dan B-K sendiri ke kamar mandi dan
sesekali dibantu agar tidak terpeleset d. %ola -kti+itas dan Latihan S<
Klien mengatakan bahwa dalam beraktifitas klien hanya didalam kamar saja, karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan untuk keluar rumah dan pergi. ;etapi dalam melakukan aktifitas seperti mandi, makan, minum, B-B dan B-K klien dapat melakukannya sendiri dan kadang& kadang
C<
dibantu
oleh
anak/cucunya
jika
merasa
persendiannya sakit dan penglihatannya kabur. Klien terlihat agak lemah, terlihat pergi ke kamar mandi dan melakukan aktifitas mandiri.
?C ) ! 8 5 7
-Ls *akan/ minum ;oileting *andi *obilisasi tepat tidur -mbulasi
" I I I I I
)
!
8
5
Keterangan< " < *andiri
8 <ibantu alat dan orang lain
) < ibantu alat
5 < Ketergantungan total
! < ibantu orang lain e. %ola stirahat ;idur S<
Klien mengatakan jika istirahat klien tidur dengan nyenyak, dan sering terbangun pada malam hari karena pusing dan gatal di kepalanya, Klien didalam kamar hanya tiduran saja. Siang tidur pukul )8."" B atau setelah solat dhuhur, dan
C<
pada malam hari tidur pukul )#."" B setelah solat isya. ;idak terlihat lemas karena kurang tidur dan klien tidak
terlihat mengantuk, f. %ola %ersepsi Kognitif S<
Klien mengatakan bahwa penglihatannya sudah berkurang. Sering meminta bantuan keluarga jika berjalan atau dengan
C<
menggunakan tongkat. Klien tampak menggunakan tongkat serta sesekali dibantu ketika berjalan oleh keluarganya dan klien memakai
kacamata. g. %ola %ersepsi dan Konsep iri S<
Klien mengatakan ekstremitas kanannya terasa sakit disertai
C<
penglihatannya yang sudah berkurang Klien mengatakan sudah sakit sejak 8 bulan lama dan ingin
sembuh dari penyakitnya h. %ola %eran dan Dubungan S<
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berinteraksi
dengan orang lain, terjalin hubungan yang harmonis dengan keluarga dan teman /tetangga, kadang ada yang menjenguk klien dirumah. Keluarga selalu memperhatikan dan C< i. %ola Seksualitas
memberikan kasih sayang kepada klien. %asien tinggal bersama dengan anak kandungnya, menantu dan seorang cucunya dan dijenguk oleh keluarga/tetangga.
S<
Klien mengatakan bahwa klien adalah laki&laki dan sudah
C<
mempunyai istri, anak , ,cucu dan buyut. Klien berumur 1# tahun dan seorang laki&laki , mempunyai
istri, anak, cucu dan buut. j. %ola Koping dan ;oleransi Stres S<
Klien merasakan sakit dipersendian dan gangguan penglihatan namun klien dapat menahan sakitnya dan selalu
terbuka jika ada masalah kepada keluarga C< Klien selalu terbuka jika ada masalah k. %ola ?ilai dan keyakinan S<
Klien mengatakan beragama islam , setiap hari selalu berd9ikir dan menjalankan solat 7 waktu dan berdoa Klien terlihat sedang berdoa dan berd9ikir
C< 5. %emeriksaan :isik Keadaan Umum < @ukup Kesadaran < @ompos *entis 2@S< E8 * >5 ;;> < ; < )8"/))" mmDg '< !8F.menit ? < 11 F/menit S< 83 @elcius %emeriksaan Dead ;o ;oe a. ntegument ;erjadi perubahan pada kulit yaitu tampak keriput, perubahan pigmentasi, turgor dan tekstur cukup baik. b. Kepala ;idak ada keluhan yang berarti c. *ata Klien mengatakan terjadi penurunan penglihatan dibanding lima tahun lalu. d. ;elinga Klien masih mampu mendengar dengan nada yang sedang tapi jika menggunakan suara dengan frekwensi yang rendah, klien kurang mendengar. e. Didung ;idak ada keluhan f. *ulut dan tenggorokan Klien mengatakan giginya sudah tanggal semua sehingga susah untuk mengunyah makanan, kesulitan menelan kadang terjadi bila makanan yang
dikonsumsi tidak lembut, terjadi juga perubahan pada suara klien yaitu nada yang cukup rendah/ pelan. g. Leher ;idak ada keluhan yang serius hanya klien mengatakan sedikit agak terbatas gerakan lehernya/pelan. h. %ayudara ;idak ada kelainan. i. System pernafasan ;idak ada keluhan yang serius hanya apabila klien terlalu banyak akti+itas tampak seperti kelelahan. j. System kardio+askuler ;idak ada keluhan yang berarti. ;idak ada kelainan bunyi jantung ) dan ! masih terdengar baik. @'; J 8 detik. k. System gastrointestinal Klien mengatakan tidak bisa mengunyah makanan oleh karena gigi sudah tanggal, klien juga mengatakan nafsu makan berkurang, pola defekasi masih normal. l. System perkemihan :rekuensi B-B klien dan B-K lancar. m. System genitoreproduksi ;idak ada keluhan penting. n. System musculoskeletal Klien mengatakan sering terasa nyeri pada ekstremitas kanan bawah terutama bila cuaca dingin. o. System sarat pusat ;idak ada keluhan yang berati. aya ingat, cukup baik pada masalah jangka pendek dan jangka panjang kadangAkadang ada yang terlupakan. p. System endokrin ;erjadi perubahan pigmentasi kulit, perubahan rambut. . System Sensori %englihatan berkurang dibandingkan lima tahun yang lalu. %endengaran, agak berkurang dengan frekuensi yang rendah, %engecapan, sensitifitas pengecapan berkurang, terjadi perubahan nafsu makan. %enciuman, masih baik. 7. %engkajian fungsional klien *odifikasi dari Barthel indeks ?o
Kriteria
engan bantuan
*andiri
Keterangan
).
*akan
7
"0
:rekuensi < 8F/hari 4umlah < sekali makan
hanya
habis porsi 4enis < bubur
atau !.
*inum
7
"0
nasi
dan
makanan ringan :rekuensi < sering 4umlah < ! Liter/hari 4enis putih
< air
atau
teh
manis hangat di 8.
Berpindah dari 7&)"
"1
kursi roda ke
berjalan&jalan
tempat
sendiri
tidur,
sebaliknya 5.
pagi hari ?y. = mampu dan
istirahat
%ersonal toilet, "
1
muka, menyisir rambut, gosok
kalau
kelelahan :rekuensi < B-K 7& F/hari B-B )F/hari 2osok gigi !F/hari
gigi 7.
.
Keluar masuk 7
"0
%asien
toilet (mencuci
mampu
pakaian,
melakukan
menyeka
personal
tubuh,
secara mandiri
menyiram$ *andi
7
"1
1.
4alan
di "
1
!F/hari
namun
sering
)F/hari
berjalan
datar
mandiri
tangga
turun
1
)"
?y.
=
mengeluh dingin ?y. = mampu
permukaan
?aik
higiene
:rekuensi < mandi
karena 3.
masih
secara
?y. = mengeluh tidak kuat berjalan naik turun tangga
tanpa bantuan #.
*engenakan
7
"0
)"
pakaian Kontrol bowel 7
"0
(B-B$ ))
)F/hari Konsistensi < padat
kontrol bladder 7
"0
:rekuensi
"0
7F/hari arna < kuning :rekuensi
(B-K$ )!
Clahraga/
7
latihan
)8
:rekuensi < B-B
<
5&
<
kadang&kadang 4enis < senam
'ekreasi/
7
pemanfaatan waktu luang
"0
lansia :rekuensi
<
kadang&kadang jenis
<
mengunjungi sanak saudara
Keterangan< a. )8"
< *andiri
b. 7 A )!7 < Ketergantungan c. " < Ketergantungan ;otal nter+ensi hasil menunjukkan nilai pada angka )8" dengan interpretasi ;n. menunjukkan keterangan *andiri. . %engkajian Keseimbangan Beri nilai " jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini, beri nilai ) jika klien menunjukan salah satu kondisi di bawah ini. nter+ensi hasil jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien dan interpretasikan sebagai berikut< " A 7 < 'isiko jatuh rendah A )" < 'isiko jatuh sedang )) A )7 < 'isiko jatuh tinggi
%erubahan posisi/gerakan
Komponen 2aya Berjalan / 2erakan
keseimbangan Kriteria Score ;idak mampu "
Kriteria klien tidak mampu untuk "
Bangun
berjalan ke tempat yang
kursi ;idak
dari
ditentukan Ketinggian langkah kaki
mampu "
uduk ke kursi
(mengangkat kaki saat
;idak mampu
melangkah$ ;idak ada
)
*enahan
Score
"
Kontinuitas "
langkah kaki
dorongan pada sternum ;idak mampu )
-danya
berjalan dengan
ketidaksesimetrisan
*ata tertutup ;idak dapat "
langkah -danya
melakukan
jalur pada saat berjalan
%erputaran leher ;idak ada "
;idak mampu Berbalik
"
%enyimpangan "
"
2erakan menggapai sesuatu 4umlah Score < ! 4umlah Score < " nter+ensi Dasil < ;n. resiko jatuh rendah B. ANALIA DATA
?o ).
ata
Etiologi %roblem S < Klien mengatakan nyeri pada -gen injury biologis/ ?yeri akut daerah
ekstremitas
kanan terganggunya
bawah
system
muskuloskeletal
C < Ekspresi wajah nampak !.
meringis saat nyeri terasa S < Klien mengatakan sesekali %enurunan
fungsi 'esiko jatuh
dibantu keluarganya dalam tubuh / proses menua berakti+itas
misalnya
berjalan
dikarenakan
penglihatannya yang sudah berkurang sejak 7 tahun lalu C < Klien menggunakan tongkat 8.
saat berjalan S < Klien mengatakan terjadi 2angguan penerimaan 2angguan
%ersepsi
perubahan pada penglihatan sensori karena proses sensori penglihatan dibandingkan lima tahun menua yang
lalu
dan
klien
mempunyai riwayat post operasi katarak 7 tahun lalu pada mata kirinya C < Klien terlihat menggunakan kacamata dan ada bekas operasi
katarak
pada
matanya.
C. DIA/N2A #EPERAATAN
). ?yeri akut berhubungan dengan agen injury biologis/ terganggunya system musculoskeletal !. 'isiko jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh / proses menua 8. 2angguan %ersepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori karena proses menua
D. INTER3ENI #EPERAATAN N$
Diagn$sa
Tujuan
#riteria
Ren+ana #e%era,atan
).
#e%era,atan N'eri akut (4*
N2C 5 Pain
agen
Le-el
injur'
(i$l$gis
Hasil NIC 5 Pain In*ikat$r
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 F !5 jam
A,a
Tujua
l
n
Management
). Lakukan
pengkajian
*ampu
!
7
nyeri
mengontrol nyeri *elaporkan
!
7
komprehensif !. Cbser+asi non +erbal
bahwa nyeri
dan ketidaknyamanan
berkurang *ampu
diharapkan
mengenali nyeri
nyeri
(skala, intensitas,
berkurang
frekuensi dan
atau hilang.
tanda nyeri$ *enyatakan rasa
8. 2unakan !
tekhnik
komunikasi teraupetik
7
5. -jarkan teknik non farmakologis 7. *oti+asi peningkatan
nyaman setelah
secara
nyeri berkurang ;;> dalam batas normal
!
7
!
7
istirahat
.
In*i+at$r s+ala 5
). !. 8. 5. 7.
!.
'isiko jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh / proses menua
Keluhan ekstrim Keluhan berat Keluhan sedang Keluhan ringan ;idak ada keluhan
?C@< %erilaku safety<
?@ < %encegahan jatuh In*ikat$r
A,al
Tujua n
). dentifikasi penurunan kogniitif
pencegahan
atau kelemahan fisik
jatuh
klien yang
Setelah
meningkatkan
dilakukan tindakan keperawatan selama 8 F !5
potensial jatuh !. dentifiksi kebiasan dan faktor yag mempengaruhi
jam
Klien tidak
terjatuh Klien tidak
diharapkan 4atuh
tidak
jalan
terjadi
8
7
7
sempoyongan Klien dapat berakti+itas seperti biasa
In*i+at$r s+ala 5
). !. 8. 5. 7.
8
Keluhan ekstrim Keluhan berat Keluhan sedang Keluhan ringan ;idak ada keluhan
resiko jatuh 8. 'e+iew riwayat jatuh klien 5. dentifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan
8
7
potensial jatuh 7. -jrakan klien untuk meminta bantuan dalam hal perpindahan . %asang side rail 3. Bantu toileting pasien 1. 2unakan bed alarm #. Berikan pencahayaan yang cukup )". Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk meminimalkan efek samping pengobatan yang berkontribusi meningktaan resiko jatuh (eg.ortostatic hipotensi$
8.
2angguan %ersepsi sensori penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori karena proses menua
N2C5
:ungsi
sensori
<
penglihatan
In*ikat$r
pemahaman
dilakukan
+erbal,
inter+ensi
atau
keperawatan
respon *enunjukkan
jam
l
n
8
fungsi
yang rileks *enjelaskan
rencana
membaik
lapang 7
7
hidup
fisik 8 7
keseimbangan
penglihatan
menyilaukan. 1. ;ulisan dicetak tebal besar
menandai
penglihatan
yang tepat
alat
yang cukup. 3. Dindari cahaya yang
dan
pendengaran,
komunitas
untuk
seperti kacamata. . Berikan penerangan
penurunan
sumber
apabila ada kotoran
Bantu
pendengaran Bebas dari
kontak dengan
mata,
penggunaan
karena
untuk
dan bersih. 7. kolaborasi
dan
dan sensasi *emelihara
lebih
gunakan kapas basah
kerusakan
bahaya
klien. 8. beri waktu
sesuatu. 5. bersihkan
mengakomoda
pandang
memfokuskan 8
+isual
pada
lama
untuk si
gangguan
dilihat dalam lingkup
memodifikasi gaya
adanya
klien. !. pastikan objek yang
sinyal
diharapkan
penyebab
penglihatan
tulis
ekspresi wajah
?@< ;erapi kegiatan ). Kaji
7
pergerakan dan 8
pasien
penglihatan
Tujua
*enunjukkan
Setelah
selama 8 M !5
A,a
untuk atau
pemberian informasi 8
tertulis #. %eriksa
kesehatan
mata secara berkala.
In*i+at$r s+ala 5
). Keluhan ekstrim !. Keluhan berat 8. Keluhan sedang 5. Keluhan ringan 7. ;idak ada keluhan
IMPLEMENTAI N
Tanggal4
Diagn$sa
2
aktu
#e%era,atan
).
)3/)"/!") ?yeri akut b/d
Im%lementasi
). *engkaji
keluhan ). S < %asien
agen injury
pasien
)5<""
biologi
secara komprehensif
B
dan
Res%$n
nyeri
mengatakan sakit sakit pada ekstremitas kanan bawah dan kaku pada persendiannya C < %< nyeri karena proses penyakit N< ?yeri seperti di tusuk&tusuk
Paraf
!. *engukur
tanda&
tanda +ital pasien
'< ?yeri pada ekstermitas kanan bawah S< Skala 7 ;< %ada waktu
8. *engajarkan )5<)" B
relaksasi
untuk !. S < & C < mengurangi nyeri ; O )8"/))"mmDg ? O 11 F/menit '' O !8 F/menit S O 83o @ 8. S < %asien 5. *emoti+asi
)5
aktifitas lama
peningkatan istirahat
mengatakan merasa lebih nyaman. C < pasien dapat melakukan teknik relaksasi secara mandiri 5. S < %asien mengatakan mengerti
)5<87 B
tentang pentingnya istirahat untuk mengurangi nyeri C< %asien tampak berusaha untuk istirahat
!.
)3/)"/!") 'isiko jatuh ). dentifikasi berhubungan penurunan dengan )7."" kogniitif atau penurunan B kelemahan fisik fungsi tubuh / klien yang proses menua meningkatkan potensial jatuh
). S < %asien mengatakan penglihatannya berkurang sejak 7 tahun lalu C < ;ampak ada bekas operasi katarak pada mata kirinya dan pasien menggunakan
)7.8" B
!. dentifiksi kebiasan dan faktor yag mempengaruhi resiko jatuh
kacamata !. S < %asien mengatakan jika sakit sendinya kambuh tidak bisa berjalan ditambah dengan penglihatanya yang sudah berkurang C < %asien menggunakan tongkat saat berjalan 8. S < Klien
)7.57 B
8. Bantu toileting pasien
mengatakan kamar mandi dirumahnya berkeramik dengan wc jongkok C < Klien tampak dibantu keluarga sesekali ke kamar mandi agar tidak terpeleset
8.
)3/)"/!") 2angguan ). Kaji penyebab ). S < pasien %ersepsi sensori adanya gangguan mengatakan penglihatan ).8" penglihatan pada mengalami gangguan berhubungan B klien. penglihatan sejak 7 dengan tahun lalu gangguan C< riwayat operasi !. pastikan objek penerimaan katarak yang dilihat dalam sensori karena !. S < %asien lingkup lapang proses menua ).5" mengatakan melihat pandang klien. B benda dari jarak sangat dekat dengan bantuan kacamata C < pasien memakai kacamata
E3ALUAI
N2
).
Tanggal4 aktu
Diagn$sa
E-aluasi
)#/)"/!")
#e%era,atan N'eri akut (4*
5 Klien mengatakan masih merasa
agen injur'
sakit pada persendiannya terutama
)<""
(i$l$gis
jika cuaca dingin
B
%< nyeri karena proses penyakit N< ?yeri seperti di tusuk&tusuk '< ?yeri pada ekstremitas kanan bawah S< Skala 8 ;< %ada waktu aktifitas lama 2 5 ; O )8"/)!" mmDg
? O 1# F/menit
Paraf
'' O !5 F/menit S O 8,1o @ A 5 *asalah belum teratasi
In*ikat$r
A, Tuju
Ak
al
an
hir
!
7
!
8
7
8
8
7
5
5
7
7
*ampu mengontrol
nyeri *elaporkan bahwa nyeri
berkurang *ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan
tanda nyeri$ *enyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang ;;> dalam batas normal
Keterangan Skala 5 ). !. 8. 5. 7.
Keluhan ekstrim Keluhan berat Keluhan sedang Keluhan ringan ;idak ada keluhan P 5 Lanjutkan inter+ensi
!.
)#/)"/!") 'isiko jatuh berhubungan dengan penurunan )<"" fungsi tubuh / B proses menua
5 %asien mengatakan tidak pernah
jatuh ketika berakti+itas karena keluarganya terkadang membantunya dalam berjalan C< Klien terlihat sesekali dibantu keluarganya dalam berjalan Keterangan skala < In*ikat$r
A,
Tuju
Ak
al
an
hir
7
5
7
5
7
5
Klien tidak 8 jatuh Klien tidak 8 jalan sempoyong
an Klien dapat berakti+itas seperti biasa
8
). Keluhan ekstrim !. Keluhan berat 8. Keluhan sedang 5. Keluhan ringan 7. ;idak ada keluhan A < *asalah teratasi sebagian P 5 Lanjutkan inter+ensi
8.
)#/)"/!") 2angguan %ersepsi
5 %asien mengatakan
sensori <
penglihatannya kurang jelas saat
)<""
%englihatan
melihat orang lain dalam jarak
B
jauh 2 5
%asien terlihat menggunakan
kacamata A 5 *asalah belum teratasi P 5 Lanjutkan nter+ensi
BAB I3 PENUTUP