BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Poliomielitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus polio dan biasanya biasanya menyerang menyerang anak-anak dengan gejala lumpuh layuh akut (AFP=Acute Flaccid Paralysis).
Polio Polio adala adalahh peny penyaki akitt yang yang sangat sangat menul menular ar yang yang diseba disebabka bkann oleh oleh virus. virus.Pol Polio io menyerang sistem saraf, dan dapat menyebabkan kelumpuhan total dalamhitungan jam. Virus ini memasuki tubuh melalui mulut dan berkembang biak dalam usus. Gejala awal adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah,kekakuan pada leher dan nyeri pada anggota badan. Satu dari 2 infeksimenyebabkan kelumpuhan ireversibel !biasanya di kaki". #i antara mereka yanglumpuh, $% sampai &% meninggal ketika otot pernapasan mereka mereka lumpuh. lumpuh.!http !http'(( '(( www. www. )itbang. )itbang. #epkes.g #epkes.go.id o.id".#i ".#i *ndonesi *ndonesiaa banyak banyak dijumpa dijumpaii penyakit polio terlebih pada anak-anak anak-anak halini disebabkan oleh asupan gi+i yang kurang. #isampi #isamping ng asupan asupan gi+i juga dapatdip dapatdipenga engaruhi ruhi oleh faktor faktor keturuna keturunann dari orang orang tua, apalagi dengan kondisi di negeriini yang masih banyak dijumpai keluarga kurang mampu sehingga kebutuhan gi+ianaknya kurang mendapat perhatian.Peran serta pemerintah disini sangat diharapkan untuk membantu dalam menangani masalah gi+i buruk yang masih banyak ditemui khususnya di daerah terpenil atau yang jauh dari fasilitas pemerintah, sehingga sulit terjangkau oleh masyarakat pinggiran.alau hal ini tidak mendapat perhatian, maka akan lebih banyak lagi anak-anak *ndonesia yang menderita penyakit polio. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h
dapun rumusan masalah yang kelompok angkat dalam makalah ini,antara lain ' &. /aga /agaima imana na konsep konsep Polio Poliomy myeli eliti tis0 s0 2. /agaima /agaimana na asuhan asuhan keperawata keperawatann pada anak dengan dengan Poliomy Poliomyeliti elitis0 s0 C. Tujuan juan
1enambah pengetahuan mahasiswa tentang konsep teori dan asuhan keperawatan
dengan Poliomyelitis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
A. De!"n"s"
Poliomilitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus dengan
predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi kelumpuhan serta autropi otot. Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralysis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. gen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus !PV", masuk ketubuh melalui mulut, menginfeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir kesistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan !paralysis". las"!"kas" #"rus
Golongan' Golongan *V !!"ss34" 5amilia' Piornaviridae Genus' 6nterovirus Spesies' Poliovirus B. Et"$l$g"
Penyebab poliomyelitis 5amily Peornavirus dan Genus virus, dibagi 7 yaitu ' &. /runhilde 2. )ansing 7. )eon 8 #apat hidup berbulan-bulan didalam air, mati dengan pengeringan (oksidan. 1asa inkubasi ' 9-&-7$ hari
C. %ejala l"n"s
-
Poliomielitis terbagi menjadi empat bagian yaitu ' Poliomielitis asimtomatis ' Setelah masa inkubasi 9-& hari, tidak terdapat gejala karena
-
daya tahan tubuh ukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali. Poliomielitis abortif ' :imbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri kepala, nyeri
-
tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen. Poliomielitis non paralitik ' Gejala klinik hamper sama dengan poliomyelitis abortif , hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul &-2 hari kadangkadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam atau masuk kedalam fase ke2 dengan nyeri otot. has untuk penyakit ini dengan hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada batang otak, ganglion spinal dan kolumna posterior.
-
Poliomielitis paralitik ' Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau ranial. :imbul paralysis akut pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus. dapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain '
/entuk spinal. Gejala kelemahan ( paralysis atau paresis otot leher, abdomen, tubuh, diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas.
/entuk bulbar. Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa gangguan pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi.
/entuk bulbospinal. #idapatkan gejala ampuran antara bentuk spinal dan bentuk bulbar.
adang ensepalitik. #apat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor dan kadang kejang.
D. Pat$!"s"$l$g"
Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. :idak semua
neuron yang terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan fungsi neuron dalam 7-; minggu sesudah timbul gejala. #aerah yang biasanya terkena poliomyelitis ialah ' &. 1edula spinalis terutama kornu anterior, 2. /atang otak pada nuleus vestibularis dan inti-inti saraf ranial serta formasio retikularis yang mengandung pusat vital, 7. Sereblum terutama inti-inti virmis, ;. terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang nuleus rubra, $. :alamus dan hipotalamus, ?. Palidum dan 9. orteks serebri, hanya daerah motorik. E. Penatalaksanaan Me&"s
&. Poliomielitis aboratif - #iberikan analgetk dan sedative - #iet adekuat - *stirahat sampai suhu normal untuk beberapa hari,sebaiknya diegah aktifitas yang berlebihan selama 2 bulan kemudian diperiksa neurskeletal seara teliti. 2. Poliomielitis non paralitik
-
-
Sama seperti aborif - Selain diberi analgetika dan sedative dapat dikombinasikan dengan kompres hangat selama &$ @ 7 menit,setiap 2 @ ; jam. 7. Poliomielitis paralitik Perawatan dirumah sakit *stirahat total Selama fase akut kebersihan mulut dijaga 5isioterafi kupuntur *nterferon ;. Poliomielitis asimtomatis tidak perlu perawatan.Poliomielitis abortif diatasi dengan istirahat 9 hari jika tidak terdapat gejala kelainan aktifitas dapat dimulai lagi.Poliomielitis paralitik(non paralitik diatasi dengan istirahat mutlak paling sedikit 2 minggu perlu pemgawasan yang teliti karena setiap saat dapat terjadi paralysis pernapasan. 5ase akut ' nalgetik untuk rasa nyeri otot.)okal diberi pembalut hangat sebaiknya dipasang footboard !papan penahan pada telapak kaki" agar kaki terletak pada sudut yang sesuai terhadap tungkai..Pada poliomielitis tipe bulbar kadang-kadang reflek menelan tergaggu sehingga dapat timbul bahaya pneumonia aspirasi dalam hal ini kepala anak harus ditekan lebih rendah dan dimiringkan kesalah satu sisi. Sesudah fase akut ' ontraktur.atropi,dan attoni otot dikurangi dengan fisioterafy. :indakan ini dilakukan setelah 2 hari demam hilang.
F.
$m'l"kas"
omplikasi yang dapat terjadi pada penderita poliomielitis antara lain ' 1. 1elena ukup berat sehingga memerlukan transfusi, yang mungkin diakibatkan erosi 2.
usus superfisial. #ilatasi lambung akut dapat terjadi mendadak selama stadium akut atau konvalesen !dalam keadaan pemulihan kesehatan( stadium menuju kesembuhan setelah serangan
3.
penyakit( masa penyembuhan", menyebabkan gangguan respirasi lebih lanjut. Aipertensi ringan yang lamanya beberapa hari atau beberapa minggu , biasanya pada
4.
stdium akut, mungkin akibat lesi pusat vasoregulator dalam medula. Blkus dekubitus dan emboli paru, dapat terjadi akibat berbaring yang lama di tempat tidur, sehingga terjadi pembususkan pada daerah yang tidak ada pergerakan !atrofi
5.
otot" sehingga terjadi kematian sel dan jaringan" Aiperkalsuria, yaitu terjadinya dekalsifikasi ! kehilangan +at kapur dari tulang( gigi"
6.
akibat penderita tidak dapat bergerak. ontraktur sendi,yang sering terkena kontraktur antara lain sendi paha, lutut, dan
7.
pergelangan kaki. Pemendekan anggota gerak bawah,biasanya akan tampak salah satu tungkai lebih pendek dibandingkan tungkai yang lainnya, disebabkan karena tungkai yang pendek
G.
8.
mengalami antropi otot. Skoliosis,tulang belakang melengkung ke salah satu sisi, disebabkan kelumpuhan
9.
sebagian otot punggung dan juga kebiasaan duduk atau berdiri yang salah. elainan telapak kaki, dapat berupa kaki membengkok ke luar atau ke dalam.
Pen(egahan
Cara penegahan dapat dilalui melalui ' &. *munisasi 2. jangan masuk daerah endemis 7. jangan melakukan tindakan endemis :empatkan anak yang sakit di kamar terpisah, jauh dari anak-anak lainnya. *bu harus menui tangan setiap kali menyentuhnya. Perlindungan terbaik terhadap polio ialah dengan memberikan vaksin polio(pemberian kekebalan. Seorang anak yang aat akibat polio harrus makan makanan bergi+i dan melakukan gerak badan untuk memperkuat ototototnya. Selama tahun pertama, sebagian kekuatan dapat pulih kembali. BAB III ASUHAN EPERA)ATAN
A. P E N % A J I A N
*. I & e n t " t a s
a . * de nt it as P as ie n 4ama
' n. D
Bsia
' 7 tahun
Eenis elamin
' )aki-laki
Suku ( bangsa
' Eawa( *ndonesia
lamat
' Setro /aruBtara Gg.9 4o.$, Surabaya
gama
' *slam
#iagnosa
' Poliomyelitis
b. *dentitas Penanggung Eawab ' 4ama
' :n. P
Bmur
' ; tahun
Eenis kelamin
' )aki-laki
Pendidikan( pekerjaan ' S):( wiraswasta Aubungan dg klien
' ayah klien
+. R ", a -a t e s eh a ta n e ' er a, a t an
a" eluhan Btama ' pasien merasa lemas di sekujur tubuhnya. b" 3iwayat Penyakit Sekarang ' akak pasien menyatakan bahwa adiknya tiba-tiba merasa lemas di sekujur tubuhnya, dengan gejala awal demam !Suhu 7F, C", kemudian disertai pusing, hingga sekarang tidak mampu berdiri dan berjalan. *munisasi polio !-". " 3iwayat Penyakit sebelumnya ' -
3iwayat :umbuh embang anak ' *munisasi ' Aepatitis /-& diberikan waktu &2 jam setelah lahir, /CG diberikan saat lahir, Polio oral belum pernah diberikan
-
Status Gi+i ' /aik :ahap perkembangan anak menurut teori psikososial ' lien n. D menari kebutuhan dasarnya seperti kehangatan, makanan dan minuman serta kenyamanan dari orang tua sendiri.
d" 3iwayat esehatan eluarga' - omposisi keluarga ' eluarga berperan aktif terutama ibu klien n. D dalam merawat -
klien. )ingkungan rumah dan komunitas ' )ingkungan sekitar rumah berada di area pemukiman kumuh.
. Pengkaj"an Pemenuhan e/utuhan
a. Pola 4utrisi
Sebelum sakit ' nor mal . Selama sakit ' n a f s u m a k a n
berkura ng.
b. Pola 6liminasi Sebelum sakit ' // ' normal &H sehari, warna kulit keoklatan, tekstur lunak, aroma terapik. / ' normal, warna kunimg, aromatik. Selama sakit
'
// ' konstipasi / ' normal, warna kuning, aromatik. . ktivitas dan )atihan emampuan Perawatan #iri & 2 7 ; emampuan melakukan 3<1 I emampuan 1obilitas di tempat tidur I emampuan makan(minum I emampuan toileting I emampuan 1andi I emampuan berpindah I emampuan berpakaian I et. ' J 1andiri &J 1enggunakan alat bantu 2 J dibantu orang lain 7 J #ibantu orang lain dan alat
; J :ergantung :otal
d. :idur dan *stirahat Sebelum sakit ' & j a m s e h a r i , 2 j a m t i d u r s i a n g d a n F j a m t i d u r malam. Selama sakit
' sering terbangun.
e. onsep diri klien belum mampu memaparkan konsep dirinya karena klien masih berusia 7tahun. f. SeKual dan 3eproduksi lien belum berkeluarga g. Pola Peran Aubungan Sebelum sakit ' *nteraksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan baik. Selama sakit ' pasien mengalami perubahan pada interaksi keluarga, teman, dan lingkungan. ktivitas meningkat, tetapi terganggu. h. 1anajemen oping Stress Sebelum Sakit ' /aik. Selama sakit ' klien belum mampu memaparkan seara tepat keadaan jiwanya karena klien masih balita, klien dibantu dengan orang tua !ibu" untuk menyelesaikan masalahnya. i. Sistem 4ilai dan eyakinan
Sebelum sakit ' pasien beragama *slam. Selama sakit ' pasien tidak pernah melaksanakan sholat karena keterbatasan aktivitas
akibat nyeri sendi. B. Pemer"ksaan 0"s"k
&. /& !breath"
' 33 normal, :idak ada penggunaan otot bantupernafasan Suhu
7F,LC /2 !blood" /7!brain /; !bladder" /$ !bowel" /? !bone"
' normal ' gelisah !rewel" dan pusing ' normal ' mual muntah, anoreksia, konstipasi ' letargi atau kelemahan, tungkai kanan mengalamikelumpuhan,
2. 7. ;. $. ?.
pasien tidak mampu berdiri dan berjalan Pemer"ksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium ' pada pemeriksaan sampel feses ditemukan adanya Poliovirus. Pada pemeriksaan serumditemukan adanya peningkatan antibody.
C. Anal"sa Data N$.
&.
Data DS 1 pasien
mengatakan lemas,
mual muntah.
Et"$l$g"
- anoreksia -mual muntah
D2 ' konstipasi
2.
DS 1 - kakak
pasien mengatakan
Masalah 3 Perubahan
nutrisi
kurang dari kebutuhan.
-proses infeksi
- hipertermi
Paralysis
-gangguan mobilitas
belum pernah diimunisasi polio D2 1
7.
demam, S' 7F,L, adanya
peningkatan antibody DS 1 kakak pasien mengatakan badan pasien lemas disekujur tubuhnya, tungkai kanan sulit digerakkan D2 '
tidak mampu berdiri dan
fisik
berjalan, letargi
D. D"agn$sa ke'era,atan sesua" 'er"$r"tas
&. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b(d anoreksia, mual dan muntah d(d DS 1 pasien mengatakan lemas, mual muntah. D2 ' konstipasi 2. Aipertermi b(d proses infeksi d(d DS 1 - kakak pasien mengatakan belum pernah diimunisasi polio D2 1 demam, S' 7F,L, adanya peningkatan antibody 7. Gangguan mobilitas fisik b(d paralysis d(d DS 1 kakak pasien mengatakan badan pasien lemas disekujur tubuhnya, tungkai kanan sulit digerakkan D2 ' tidak mampu berdiri dan berjalan, letargi
E. Ren(ana Asuhan e'era,atan N$ .
D"agn$sa ke'era,atan
Tujuan
Inter#ens"
Ras"$nal
*.
Perubahan nutrisi
ebutuhan nutrisi anak
a. aji pola makan
kurang dari
terpenuhi. riteria Aasil'
anak dan output anak b. olaborasi dengan b. Bntuk menakupi
kebutuhan tubuh - Pasien memperlihatkan b(d anoreksia,
peningkatan berat
mual dan muntah d(d
badan yang progresif - 4ilai laboratorium pasien !albumin,
DS 1 pasien
protein,
mengatakan
elektrolit"menunjukkan
lemas, mual muntah. D2 ' konstipasi
nilai normal - 1ual muntah berkurang dan nafsu makan bertambah.
ahli gi+i dalam
masukan sehingga
pemberian nutrisi . /erikan makanan
output dan intake
seara adekuat d. /erikan nutrisi kalori, protein,vitamin
proses infeksi d(d 1 - kakak
DS
kembali normal dalam waktu &K 2; jam.
pasien
riteria hasil '- Suhu
mengatakan
normal 7?,$LC- 79,$LC
belum
pernah - 4adi dan pernapasan
diimunisasi polio D2 1
dalam rentan normal !4J
demam, S' M &?K( menit , 33J 7-
7F,L,
adanya ; K(menit"
dengan seimbang d. 1engetahui
badan f. /erikan makanan
dan merangsanganak
sering
b(d :ujuan suhu akan
kebutuhan nutrisi
perkembangan anak e. 1enambah masukan
porsi sedikit tapi
Aipertermi
seimbang . 1enukupi
dan mineral e. :imbang berat
kesukaan anak g. /erikan makanan
+.
a. 1engetahui intake
a. Pantau suhu tubuh b. Eangan pernah menggunakan usapa n alohol saat mandi(kompres . Aindari mengigil. d. ompres mandi hangat durasi 27 menit.
untuk makan lebih banyak f. 1empermudah proses penernaan.
a. Bntuk menegah kedinginan tubuhyang berlebih b. #apat menyebabkan efek neurotoksi . 1engurangi penguapan tubuh d. #apat membantu
peningkatan
mengurangi
antibody
demam
.
Gangguan
:ujuan' #alam waktu 7 a. :entukan aktivitas a. 1emberikan b. Catat dan terima mobilitas fisik b(d K 2; jam, klien mampu informasi untuk keadaan paralysis d(d melaksanakan mengembangkan kelemahan DS 1 kakak pasien aktivitasfisik sesuai renana perawatan !kelelahan yang mengatakan dengan bagi program ada". badan pasien kemampuannya.riteria rehabilitasi. . *ndetifikasi fator b. elelahan yang lemas disekujur hasil ' faktor yang dialami dapat tubuhnya, tungkai - lien dapat ikut serta mempengaruhi mengindikasikan kanan sulit dalam program latihan. kemampuan keadaan anak. digerakkan - :idak terjadi kontraktur untuk aktif seperti . 1emberikan D2 ' tidak sendi. pemasukan kesempatan untuk mampu berdiri /ertambahnya makananyang memeahkan dan berjalan, kekuatan otot. tidak adekuat. masalah untuk letargi - lien menunjukan d. 6valuasi mempertahankan tindakan untuk kemampuan atau meningkatkan meningkatkan mobilitas untuk melakukan mobilitas. mobilisasi seara d. )atihan brjalan dpt aman e. olaborasi dengan fisioterapis
meningkatkan keamanan dan efektifan anak untuk berjalan.
0. Catatan Perkem/angan N$ .
&.
D4. e'era,atan
Im'lementas"
E#aluas"
Perubahan nutrisi
a. 1engkaji pola makan anak S ' keluarga klien mengatakan b. berkolaborasi dengan ahli gi+i kurang dari klien sudah tidak mual muntah dalam pemberian nutrisi kebutuhan tubuh b(d < ' nafsu makan meningkat . memberikan makanan seara adekuat anoreksia, mual dan d. memberikan nutrisi kalori, ' masalah keperawatan muntah d(d DS 1 pasien
mengatakan lemas,
protein,vitamin dan mineral teratasi e. menimbang berat badan P ' lanjutkan asuhan f. memberikan makanan kesukaan anak g. memberikan makanan porsi sedikit keperawatan
mual muntah.
tapi sering
D2 ' konstipasi
2.
Aipertermi b(d proses infeksi d(d DS 1 -kakak pasien
mengatakan belum pernah diimunisasi
a. memantau suhu tubuh b. Eangan pernah menggunakan usapan alohol saat mandi(kompres7. . menghindari mengigil.;. d. mengompres mandi hangat durasi 2-7 menit.
S ' kakak pasien mengatakan tidak demam lagi, < ' S' 79L ' masalah keperawatan terapai sebagian
polio
P ' lanjutkan asuhan
D2 1demam, S'
keperawatan
7F,L, adanya peningkatan 7.
antibody Gangguan mobilitas a. menentukan aktivitas b. menatat dan terima keadaan fisik b(d paralysis kelemahan!kelelahan yang ada". d(d . mengindetifikasi fator-faktor DS 1 kakak pasien yangmempengaruhi kemampuan mengatakan badan untuk aktif seperti pemasukan pasien lemas makananyang tidak adekuat. disekujur tubuhnya, d. mengevaluasi kemampuan tungkai kanan sulit digerakkan D2 '
tidak mampu
berdiri dan berjalan, letargi
S ' kakak pasien mengatakan pasien masih lemas < ' pasien belum mampu berjalan ' masalah keperawatan belum terapai P ' lanjutkan asuhan
untuk melakukan mobilisasi seara keperawatan aman e. olaborasi dengan fisioterapis
BAB I5 PENUTUP
A. es"m'ulan
Poliomielitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan
oleh virus. gen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus !PV", masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki alirandarah dan mengalir ke sytem syaraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan !paralisis". Poliomielitis adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus 34 keil yang terdiri atas tiga strain berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen kasus terjadi pada anak berusia antara 7 hingga $ tahun. 1asa inkubasi polio dari gejala pertama berkisar dari 7 hingga 7$ hari. Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan. B. Saran
epada masyarakat agar terhindar dari penginfeksian penyakit poliomeilitis yang
disebabkan oleh virus yang disebut dengan polio virus ini adalah' Eagalah sanitasi lingkungan anda, sanitasi lingkungan merupakan hal yang sepele namun sangat penting. pabila sanitasi lingkungan kita tidak dijaga, maka dapat menimbulkan berbagai maam penyakit tidak hanya penyakit poliomielitis, Eagalah makanan ataupun minuman yang akan dikonsumsi karena hal ini sangat penting dimana makanan atau minuman menjadi tempat perantara penyebaran penyakit poliomielitis. Bntuk penegahannya yaitu diberikan vaksin polio idealnya pada anak-anak agar dapat diantisipasi penyakit poliomielitis ini. DA0TAR PUSTAA
/runner N Sudarth, 27, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah d ! "#l $ , 6GC, jakarta )ong C, /arbara. Perawatan Medikal Bedah. "#lume %. Bandun& ' Oayasan *P Pajajaran8 &? )ynda Euall Carpenito, lih bahasa Oasmin sih, &9. 'ia&n#sa Keperawatan ed . 6GC.Eakarta 1arilyn 6. #oenges, et al, &9. *encana Asuhan Keperawatan. 6GC. jakarta Padmosantjojo, 3.1.2. Keperawatan bedah sara+ ba&ian bedah sara+ . 5B*. Eakarta Smelt+er Su+anne C. 22. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner , Suddarth. Alih bahasa A&un& -aluy# dkk. dit#r M#nica ster dkk. d. !."#lume $. Eakarta ' 6GC.
Sylvia . Prie, lih bahasa dji #harma, &$. Pat#+isi#l#&i k#nsep klinik pr#ses pr#ses penyakit ed. /. 6GC. Eakarta