ASKEP PADA ANAK DENGAN THYPOID TINJAUAN TEORITIS I. •
Pengertian Demam Tipoid Tipoid adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella tiphii yang menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan
•
saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. (Buku (Buku Pedoman Penatalaksanaan Penyakit, hal 117 ). ). Demam Tipoid adalah penyakit infeksi akut usus halus. ( Kapita Selekta Kedokteran, jilid 1, hal
•
421) 421) Demam Demam Tipoid Tipoid adalah penyakit penyakit menular menular yang bersigat bersigat akut yang ditandai ditandai dengan dengan bakteremi bakteremia, a, perubahan perubahan pada system system retikuloe retikuloendote ndotenial nial yang bersifat bersifat difus difus pembentuka pembentukan n mikroabse mikroabses s dan ulserasi nodus payer di distal ileum. (Ilmu (Ilmu Penyakit Anak, hal 1). 1).
II.
Etiologi Etiologi demam tipoid adalah salmonella tiphii, dimana mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negative yang motif, bersifat aerob dan tidak membentuk sopra. Salmonella tiphii dapat tumbuh dalam semua media yang selektif. akteri ini memfregmentasi glukosa dan manosa tetapi tidak dapat memfregmentasi laktosa. Salmonella tiphii bah!a dapat hidup dalam tubuh manusia. Sumber penularan berasal dari tinja dan urin karier, dari penderita pada fase akut dan fase penyembuhan.
III.
•
Manifestasi Klinik Dalam Dalam mingg minggu u pertam pertama, a, keluha keluhan n dan gejala gejala serupa serupa dengan dengan penyak penyakit it infeks infeksii akut akut pada pada umumnya, yaitu " Demam, Demam, nyeri nyeri kepala kepala,, pusing pusing,, nyeri nyeri otot, otot, anorek anoreksia sia,, mual, mual, muntah muntah,, obsti obstipas pasii atau atau diare, diare,
•
perasaan tidak enak di perut, batuk dan epiktaksis. Dalam minggu kedua gejala#gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardi relative, lidah tipoid, hepatomegali, splenomegali, meteorismus, dan gangguan kesadaran.
I.
Patogenesis
Salmonella Typhosa
Saluran $erna
Diserap %leh &sus 'alus
akteri emasuki liran Darah Sistemik
*elenjar +impoid
'ati
+impa
Endotoksin
&sus 'alus
Tukak
endarahan dan erforasi .
'epatumegali
Splenomegali
Demam
-yeri erabaan
Penatalaksanaan
.
emberian antibiotic/ untuk menghentikan dan memusnakan penyebaran kuman. ntibiotik yang dapat digunakan "
a.
*loramfenikoldosis hari pertama 0 1 234 mg, hari kedua 0 1 344 mg, diberikan selama demam dilanjutkan sampai 2 hari bebas demam, kemudian dosis diturunkan menjadi 0 1 234 mg selama 3 hari hari kemudi kemudian. an. eneli enelitia tian n terakh terakhir ir (-el! (-el!an, an, dkk di 5S& 5S& ersah ersahaba abatan tan), ), penggu penggunaa naan n kloramfenikol masih memperlihatkan hasil penurunan suhu 0 hari, sama seperti obat#obat terbaru dari jenis kuinolon.
b. mpisilin 6 moksilin/ moksilin/ dosis 34 7 34 mg 6 kg , diberikan diberikan selama 2 minggu. minggu. c. *otrimoksasol/ 2 1 2 tablet (a tablet mengandung 044 mg sulfametoksasol 84 mg trimetoprim, diberikan selama 2 minggu pula. d. Sefalo Sefalospo spori rin n genera generasi si 99 dan 999. 999. Di Sub bagian bagian enyak enyakit it Tropi Tropik k dan 9nfeks 9nfeksii :*&9 :*&9 5S$ 5S$,, pemberian sefalosporin berhasil mengatasi demam tipoid dengan baik. Demam pada umumnya mengalami reda pada hari ke#; atau menjelang hari ke#0. 2.
9stira 9stirahat hat dan pera! pera!ata atan n profes professio sional nal// bertuj bertujuan uan menceg mencegah ah kompli komplikas kasii dan memper mempercep cepat at pertumbuhan. asien harus tirah baring absolute sampai minimal < hari bebas demam atau
kurang lebih selama 0 hari. obilisasi dilakukan bertahap sesuai dengan pulihnay kekuatan pasien. Dalam pera!atan perlu sekali dijaga hygiene perseorangan, kebersihan tempat tidur, pakaian dan peralatan yang dipakai oleh pasien. asien dengan kesadaran menurun, posisinya perlu diubah#ubah untuk mencegah dekubitus dan pneumonia nipostatik. Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadang#kadang terjadi abstipasi dan retensi urin. ;.
I. . 2. ;.
Diet dan terapi penunjang (simtomatis dan suportif) ertama pasien diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan pasien. =uga perlu diberikan vitamin dan mineral yang cukup untuk mendukung keadaan umum pasien. Pe!eriksaan Pen"n#ang emeriksaan darah tepi " +eukopenia, +imfositosis, neosinofilia, nemia, Trombositopenia. emeriksaan sum#sum tulang " menunjukan gambaran hiperaktif sum#sum tulang. iakan empedu " terdapat basil salmonella typhosa pada urin dan tinja. =ika pada pemeriksaan selama dua kali berturut#turut tidak didapatkan basil salmonella typhosa pada urin dan tinja,
maka pasien dinyatakan betul#betul sembuh. 0. emeriksaan !idal " didapatkan titer terhadap antigen 4 adalah 6244 atau lebih, sedangkan titer terhadap antigen ' !alaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis karena titer ' dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau bila penderita telah lama sembuh.
ASUHAN KEPERA$ATAN PADA ANAK DENGAN TYPHUS A%DOMINA&IS . a.
engkajian " 9dentitas asien " -ama
"
&mur =enis *elamin
" "
lamat gama Suku6angsa Tanggal 5S
" " " "
Tanggal engkajian " 5uangan " Diagnosa edis " -o. e. 5eg " b. 9dentitas enanggung " " -ama yah gama endidikan lamat
" " "
&mur -ama 9bu
" "
gama &mur endidikan lamat
" " " "
2. a.
n &tama enyertai
5i!ayat *esehatan 5i!ayat *esehatan Sekarang *eluhan &tama " demam " demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama ; minggu " anoreksia, nyeri perut, nyeri kepala, jual, muntah, batuk, diare. b. •
5i!ayat *esehatan Dahulu 5i!ayat *ehamilan 6 ersalinan renatal #
*ondisi ibu saat hamil
# # # #
da kelainan 6 tidak, pecahnya ketuban dini -utrisi yang dikonsumsi 6 obat#obatan yang dipakai erapa kali priksa kehamilan di 5S 6 puskesmas Dapat diimunisasi 6 tidak
•
-atal
# # # #
+ahir premature 6 aterm atau posaterm +ahir spontan 6 dengan alat atau spontan +etak bokong atau sungsang atau normal Ditolong oleh siapa
# •
# # # # •
# # #
da cacat ba!aan -eonatal *ondisi bayi !aktu lahir 6 apgar score >arna kulit !aktu lahir da masalah 6 tidak setelah lahir 6 aspirasi ost -atal
+amanya ibu dira!at di 5S setelah persalinan agaimana produksi S9 setelah persalinan pa bayi bisa menetek dengan baik 5i!ayat Tumbuh *embang
agaimana ri!ayat tumbuh kembang bayi 5i!ayat 9munisasi
c. ola *ebiasaan cepat dan dangkal akan dan minum " tidak ada nafsu makan Eliminasi " * " tidak terganggu • •
stensi encer, berbau busuk ergerakan yang berhubungan dengan sikap " aktivitas terbatas karena kelemahan •
gguan karena sering defekasi emilih, mengenakan dan melepaskan pakaian " karena adanya kelemahan tubuh maka •
• • • • •
• •
pasien memerlukan bantuan dalam mengenakan dan melepaskan pakaian Suhu tubuh " terjadi peningkatan *ebersihan dan kesegaran tubuh " perlu bantuan orang lain dalam membersihkan tubuh encegah dan menghindari bahaya " pasien rentang terhadap bahaya karena kelemahan fisik eribadah sesuai keyakinan " umumnya pasien lebih mendekatkan diri kepada Tuhan *omunikasi dengan orang lain " komunikasi terbatas karena adanya kelemahan, adanya keterbatasan dalam mengerjakan dan melaksanakan sesuai dengan kemampuan pasien erpartisipasi dalam bentuk rekreasi " pasien kurang berminat dalam melakukan rekreasi elajar memuaskan keingintahuan yang mengarah pada perkembangan kesehatan " pasien banyak bertanya#tanya tentang penyakitnya
d. • • •
emeriksaan fisik *& *esadaran
" lemah " kompos mentis
TT@
" # Tekanan darah " meningkat # -adi " cepat # 5espirasi " cepat dan dangkal # Suhu " meningkat
• • • • • • • •
• • • • •
*epala ata 'idung ulut
" nyeri tekan, simetris " simetris " simetris " bibir kering dan lidah beslag
Ekstremitas Thoraks *ulit bdomen
" pergerakan terbatas " normal " pucat " # nyeri tekan # kembung " terjadi penurunan berat badan
erat badan
Tinggi badan " nus " kemerahan karena seringnya defekasi -eurology " ada gerak reflek emeriksaan penunjang " # uji serologis # darah # isolasi kreman
ANA&ISA DATA
No Ds1
Data
Dampak Masalah Masalah : Pasien mengatakan Biakan empedu dan widal Peningkatan badannya terasa panas tubuh Do : - Suhu badan meningkat - Bradikardi relatif Teradi peradangan
suhu
Peningkatan suhu tubuh !
Ds : Pasien mengeluh merasa mual disertai dengan demam Do :
Peningkatan suhu tubuh
"ekurangan $airan
#olume
Pasien muntah Suhu tubuh meningkat
%ntake $airan peroral yang kurang
"ekurangan #olume $airan Ds : pasien mengeluh mual dan & tidak ada nasu makan Do : pasien muntah
'noreksia
Perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan tubuh
muntah
pemasukan $airan
(
Ds : Do : )eses en$er
perubahan nutrisi kurang dari yang dibutuhkan *angguan pola Proses peradangan pada eliminasi usus halus Diare *angguan pola eliminasi
+
Pasien mengatakan merasa lemah Do : Pasien tampak lemas
"elemahan %mobilisasi "eterbatasan akti#itas terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam hal nutrisi, eliminasi dan personal hygiene
"eterbatasan akti#itas terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam hal nutrisi eliminasi, dan personal hygiene
ASUHAN KEPERA$ATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Keperawatan 1 Peningkatan suhu Suhu tubuh /bser#asi tanda- Mengetahui keadaan tubuh bd proses kembali normal tanda #ital terutama umum pasien peradangan usus dengan $riteria suhu tubuh tiap ! 0 halus, ditandai hasil . ( am Mengurangi dengan : Ds : tidak demam Berikan kompres peningkatan suhu tubuh Ds : Pasien mengatakan Do : tanda-tanda #ital dingin Memberikan suasana badan terasa panas dalam batas normal 'tur suhu ruangan yang menyenangkan dan Do : Suhu tubuh yang nyaman menghilangkan meningkat ketidaknyamanan Bradikardi relatif ! "urangnya #olume "ebutuhan $airan 4elaskan kepada 'gar pasien dapat $airan bd terpenuhi dengan pasien tentag mengetahui tentang peningkatan suhu $riteria hasil : pentingnya $airan pentingnya $airan dan tubuh, intake $airan Ds : - tidak mual dapat memenuhi peroral yang kurang - tidak demam Monitor dan $atat kebutuhan $airan 2mual, muntah3, Do : - muntah intake dan output 5ntuk mengetahui ditandai dengan : - suhu tubuh dalam $airan keseimbangan intake da Ds : merasa mual disertai batas normal output $airan dengan demam "olaborasi dengan Do : - muntah dokter dalam 5ntuk mengetahui - bradikardi pemberian pemberian dosis yang relati#e antiemetik tepat & Diare bd proses Pola eliminasi "ai pola eliminasi 5ntuk mengetahui peradangan pada sesuai dengan pasien output dan dapat usus halus ditandai kebiasaan sehariditentukan intake yang dengan : hari dengan $riteria Berikan minuman sesuai Ds : hasil : oralit 5ntuk Do : feses en$er Ds : menyeimbangkan Do : konsistensi "olaborasi dengan elektrolit normal dokter dalam obat 5ntuk mengetahui dosis yang tepat menghentikan diare ( Perubahan nutrisi "ebutuhan nutrisi Berikan makanan 5ntuk menimbulkan kurang dari yang terpenuhi dengan yang tidak selera pasien dan dibutuhkan tubuh $riteria hasil : merangsang saluran mengembalikan status bd mual, muntah, Ds : - tidak demam $erna, dan saikan nutrisi anoreksia ditandai - mual dalam keadaan dengan : berkurang hangat Ds : mengeluh mual Do : - tidak ada Monitor dan $atat 5ntuk mengetahui dan tidak ada nafsu muntah makanan yang keseimbangan haluaran makan - porsi makan tidak dihabiskan pasien dan masukan Do : muntah dihabiskan No
+ %ntoleransi akti#itas "ebutuhan sehari- "ai kemampuan 5ntuk mengetahui terutama dalam hari terpenuhi pasien dalam tingkat kemampuan memenuhi setelah diberi memenuhi pasien kebutuhan sehari- tindakan kebutuhan seharihari dalam hal keperawatan hari nutrisi, eliminasi, dengan $riteria Bantu pasien 'gar kebutuhan pasien personal hygiene bd hasil : dalam melakukan dapat terpenuhi kelemahan dan Ds : pasien mengatakan akti#itas imobilisasi ditandai tidak lemah dengan : Do : tampak rileks Ds : pasien mengatakan lemah Do : tampak lemas
'A(TAR PUSTAKA .
ansjoer, rif, dkk. *apita Selekta *edokteran. Edisi ;, jilid 9. edia esculapius " =akarta. AAA.
2.
suriadi dan Buliani, 5ita. suhan *epera!atan pada anak. $v Sagung Seto. =akarta " 244.
%. Konse) Dasar Pen*akit +. Definisi da beberapa definisi thypoid fever menurut beberapa literatur, antara lain" a. Demam tipoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. (-gastiyah, AA< / 33) b. Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari minggu dan terdapat gangguan kesadaran. (Suryadi, 244 / 28) c. Tifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan pencernaan (-ursalam, 2444 / 32)
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k. l. m.
. 2. ;.
Tifus abdominalis (demam thypoid) adalah penyakit infeksi bakteri hebat yang dia!ali diselaput lendir usus dan jika tidak di obati secara progresif menyerbu jaringan diseluruh tubuh. (Tambayong, 244 / 0;) Typhoid feer, also kno!n as enteri" feer, is an illness "aused #y the #a"terium Salmonella Typhi$ %ommon !orld!ide, it is transmitted #y in&estion of food or !ater "ontaminated !ith fe"es from an infe"ted person$ The #a"teria then multiply in the #lood stream of the infe"ted person and are a#sor#ed into the di&estie tra"t and eliminated !ith the !aste$ Thypoid feer sering dikenal sebagai demam tifus, merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi . Secara umum, penyakit ini ditularkan le!at konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan kotoran dari orang yang terinfeksi. akteri kemudian memperbanyak diri di dalam aliran darah orang yang terinfeksi dan diserap ke dalam saluran pencernaan dan ikut tereliminasi bersama kotoran. (!!!.!ikipedia.org, 2443) Typhoid feer is a life'threatenin& illness "aused #y the #a"terium Salmonella Typhi$ Thypoid feer adalah penyakit yang mengancam kehidupan disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi$ (!!!.cdc.gov, 2443) Typhpoid feer is an a"ute illness asso"iated !ith feer "aused #y the Salmonellae Typhi #a"teria$ The #a"teria is deposited in !ater or food #y a human "arrier, and is then spread to other people in the area$ Thypoid feer merupakan penyakit akut yang berhubungan dengan demam disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi . akteri ini tertumpuk di air dan makanan oleh individu pemba!a (carrier) dan disebarkan ke orang lain di area tersebut. (!!!.medicinenet, 244C) Typhoid feer is a seere infe"tion "aused #y a #a"terium, Salmonella Typhi$ S$ Typhi is in the same family of #a"teria as the type spread #y "hi"ken and e &&s, "ommonly kno!n as salmonella poisonin& or food poisonin&$ S$ Typhi #a"teria do not hae omitin& and diarrhea as the most prominent symptoms of their presen"e in humans$ Thypoid feer merupakan infeksi berat yang disebabkan oleh bakteriSalmonella Typhi$ S$ Typhi masih sama famili bakterinya dengan tipe bakteri yang menyebar pada ayam dan telur secara umum diketahui sebagai racun Salmonella atau racun makanan. akteri Salmonella Typhi tidak menyebabkan muntah dan diare sebagai gejala utama penularan penyakit ini pada manusia.(!!!.healthato, 2442) Typhoid feer is an infe"tious feerish disease !ith seere symptoms in the di&estie system in the se"ond phase of the illness$ Thypoid :ever merupakan sebuah penyakit demam akibat infeksi dengan gejala berat pada system pencernaan pada fase kedua penyakit ini.(!!!.netdoctor.co.uk, 244C) Typhoid feer is a #a"terial infe"tion "hara"teri(ed #y diarrhea, systemi" disease, and a rash' most "ommonly "aused #y the #a"teria Salmonella Typhi$ Demam typoid adalah infeksi bakteri dengan ciri#ciri diare, penyakit sistemik, dan jamur yang pada umumnya disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi.(!!!.nlm.nih.gov, 244C) Demam tipoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. (!!!.medicastore, 2440) Tifus bdominalis adalah suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteria. (!!!.google.com, 244<) Tifus bdominalis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh makanan dan minuman yang tercemar. (!!!.keluargasehat.com , 2440) Terdapat tiga jenis Tifus" Tifus endemik ( epidemi" typhus ), juga dikenali sebagai tifus ba!aan kutu louse. Tifus endemik, juga dikenali sebagai tifus ba!aan kutu dan tifus urine (murine typhus ). Tifus s"ru#, juga dikenali sebagai tifus ba!aan ( "hi&&er )
(!!!.ms.!ikipedia.org, 244) =adi kesimpulan dari pengertian thypoid fever di atas adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella thyposa yang mengenai sistem pencernaan khususnya usus halus dengan gejala demam lebih dari minggu, menyebabkan gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. ,.
Etiologi enyebab tifus abdominalis adalah bakteri salmonella thypi yang mempunyai ciri#ciri sebagai berikut" a. asil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar dan tidak berspora. b. empunyai sekurang#kurangnya ; macam antigen, yaitu antigen % (somatik yang terdiri dari at kompleks lipopolisakarida), antigen ' flagella dan antigen @ . (-gastiyah, AA< / 33) Dalam serum pasien terdapat at anti (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen tersebut. (-ursalam, 2444 / 32) *uman salmonella thypi memasuki tubuh melalui mulut dengan perantaraan makanan dan minuman yang telah terkotaminasi. Singkatnya kuman ini terdapat dalam tinja, kemih atau darah. asa inkubasinya sekitar 4 hari. enyakit tifus abdominalis sangat cepat penularannya yaitu melalui kontak dengan seseorang atau he!an yang terinfeksi. embuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit ini. -. #
#
#
#
. a. b.
Patofisiologi *uman masuk melalui mulut. Sebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang vili usus halus kemudian kuman masuk ke peredaran darah (bakterimia primer) dan mencapai sel#sel retikuloendotelial, hati, limfa, dan organ#organ lainnya. roses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel#sel retikulo endoteleal melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh terutama limfa, usus dan kandung empedu. ada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks peyer. 9ni terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. inggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu ketiga terjadi ulserasi plaks peyer. ada minggu ke empat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan sikatrik. &lkus dapat menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar kelenjar#kelenjar mesentrial dan limfa membesar. ejala demam disebabkan oleh endotoksin sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus halus.
Manifestasi Klinis -yeri kepala, lemah lesu. Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama tiga minggu. inggu pertama peningkatan suhu tubuh berfluktuasi. iasanya suhu tubuh meningkat pada malam hari dan menurun pada pagi hari. ada minggu kedua suhu tubuh terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur#angsur turun dan kembali normal. c. angguan pada saluran cerna/ halitosis, bibir kering dan pecah#pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor, mual, tidak ada nafsu makan, hepatomegali, spleenomegali yang disertai nyeri pada perabaan. d. angguan kesadaran/ penurunan kesadaran (apatis, somnolen)
e. f.
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
a$ #$ "$ d$ e$ f$ &$ h$ i$ j$ k$ l$ m$ n$ o$ p$ $ r$ s$
a. b. c. d. e. f. g. h.
intik#bintik kemerahan pada kulit. Epistaksis (Suriadi, 244 / 28;) anifestasi klinis tifus abdominalis " Demam panas makin lama makin tinggi. Selama panas tinggi penderita sering mengigau. *epala terasa sakit. enggigil. erkeringat. +etih, lemah Tidak nafsu makan dan berat badan menurun eradangan pada cabang tenggorokan. ual, muntah. Sakit perut mendadak Terkesan acuh tak acuh bahkan bengong. Tidur pasif. (!!!.medicastore.com, 2440) Signs and Symptoms Seere heada"he )eer *oss of Appetite +eneral dis"omfort, uneasiness, or ill feelin& malaise.ash rose spots- appearin& on the lo!er "hest and a#domen durin& the se"ond !eek of the feer A#dominal tendernees %onstipation, then diarrhea Bloody stools Slo!, slu&&ish, lethar&i" )ati&ue /eakness 0ose#leed %hills elirium %onfusion A&itation )lu"tuatin& mood iffi"ulty payin& attention attention defi"it3allu"inations Tan'a 'an Ge#ala Sakit kepala berat Demam *urang nafsu makan *etidaknyamanan umum6 perasaan demam Terlihat bintik# bintik merah pada dada ba!ah dan abdomen selama dua minggu demam *etegangan abdomen *onstipasi kemudian diare elena
i. j. k. l. m. n. o. p. F. r. s.
+ambat, malas, dan letargi :atigue *elemahan Epistaksis *edinginan Delirium ingung gitasi erubahan mood *esulitan dalam berkonsentrasi (kurang konsentrasi) 'alusinasi (!!!.nlm.nih.gov, 244C)
/. a. b. c.
Pe!eriksaan Diagnostik emeriksaan darah tepi " leukopenia, limpositosis, aneosinofilia, anemia dan trombositopenia. emeriksaan sum#sum tulang " menunjukkan gambaran hiperaktif sum#sum tulang. iarkan empedu " terdapat basil salmonella thyposa pada urine dan tinja. =ika pada pemeriksaan selam dua kali berturut#turut tidak didapatkan basil salmonella typhosa pada urin dan tinja, maka pasien dinyatakan betul#betul sembuh. d. emeriksaan !idal " didapatkan titer terhadap antigen % adalah 6244 atau lebih sedangkan titer terhadap antigen ' !alaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk menegakkan diagnosis karena titer ' dapat tetap tinggi setelah dilakukan imunisasi atau bila penderita telah lama sembuh. (Suriadi, 244 " 28;) &ntuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih, atau gangguan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.(!!!.medicastore.com, 2440) 0. a.
Ko!)likasi erdarahan usus. Sekitar 2G mengalami perdarahan hebat, biasanya perdarahan terjadi pada minggu ke#; b. erforasi usus. Terjadi pada #2G penderita dan menyebabkan nyeri perut yang hebat karena isi usus menginfeksi rongga perut (peritonitis) c. neumonia bisa terjadi pada minggu ke#2 atau ke#; dan biasanya terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tipoid juga bisa menyebabkan pneumonia). d. 9nfeksi kandung kemih dan hati. e. 9nfeksi darah (bakterimia), kadang menyebabkan infeksi tulang (osteomielitis), endokarditis, meningitis, glomerulinitis atau infeksi saluran kemih kelamin. (!!!.medicastore.com, 2440) 1.
Penatalaksanaan enatalaksanaan pada pasien dengan demam tipoid antara lain " a. 9solasi, disinfeksi pakaian dan ekskreta. b. era!atan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah, anoreksia dan lain#lain. c. 9stirahat selama demam sampai dengan 2 minggu setelah suhu tubuh normal kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk/ jika tidak panas lagi boleh berdiri kemudian berjalan di ruangan. d. Diit. akanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. ahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.
e. f.
2.
a.
b. c. d. e. f. g. h. i. j.
%bat pilihan ialah kloramfenikol, kecuali jika pasien tidak serasi dapat diberikan obat lainnya seperti kotrimoksaol. ila terdapat komplikasi, terapi disesuaikan dengan penyakitnya. ila terjadi dehidrasi dan asidosis diberikan cairan secara intravena dan sebagainya. (-gastiyah, AA< " 38) Pen3ega4an &ntuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan" Saat mera!at penderita, baik di rumah maupun rumah sakit, harus lebih seksama dan ekstra hati#hati kala membersihkan tubuhnya maupun benda#benda perlengkapannya, terutama yang mungkin tercemar tinjanya. =angan lupa, selalu mencuci bersih#bersih tangan dengan sabun atau cairan antiseptik setelah mencebokinya. =angan pernah ijinkan anak duduk atau main#main di lantai kamar mandi, karena sisa kotoran yang mungkin tercecer di lantai kamar mandi dapat menularkan penyakit. jarkan cara cebok yang baik dan benar pada anak yang sudah agak besar maupun pengasuhnya. Selalu cuci tangan dengan sabun setiap kali bersentuhan dengan penderita Saat menyiapkan makanan dan minuman, jangan gunakan tangan secara langsung tetapi pakailah alat bantu semisal sendok, garpu atau penjepit makanan. *ala hendak sekolah, bekali makanan lengkap dengan sendok garpu dari rumah yang lebih terjaga kebersihannya ketimbang jajan sembarangan. 'indari atau minimal !aspadai !arung makanan. Tanamkan kebiasaan hidup bersih pada anak dan pengasuhnya. unakan air yang mengalir dari kran untuk mencuci tangan, bukan dari ember atau bak penampung yang jarang dikuras atau dicuci. @aksin tifus peroral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar <4G. @aksin ini hanya diberikan kepada orang#orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan orang#orang yang memiliki resiko tinggi. (!!!.medicastore.com, 2440)
5. Konse) Dasar T"!6"4 Ke!6ang Anak Usia Sekola4 +. (isik 'an !otorik a. ulai bertumbuh sedikitnya 3 cm setahun. b. erat badan" <,< 7 ;4 kg, tinggi badan ,8 7 2A,< cm. c. igi insisi maksilar dan insisi mandibular lateral muncul. d. +ebih !aspada pada pendekatan penampilan baru. e. engulangi kinerja untuk memahirkan. f. 5ahang mulai lebar untuk mengakomodasi gigi permanen. ,. Mental a. emperlihatkan bah!a bagian tertentu hilang dari gambar. b. Dapat meniru gambar permata. c. &langi tiga langkah ke belakang. d. engulang konsep !aktu/ membaca jam biasa atau jam tangan dengan benar sampai seperempat jam terdekat/ menggunakan jam untuk tujuan p raktis. e. asuk kelas dua. f. +ebih mekanis dalam membaca/ sering tidak berhenti pada akhir kalimat, meloncati kata seperti ia, sebuah.
-. a. b. c. d. e. . a. b. c. d.
A'a)tif enggunakan pisau meja untuk memotong daging/ memerlukan bantuan dengan belajar atau bagian sulit. enyikat dan menyisir rambut dengan pantas tanpa bantuan. ungkin mencuri. enyukai dan membantu membuat pilihan. enolakan berkurang dan keras kepala. Personal 7 sosial enjadi anggota sejati dari kelompok keluarga. engambil bagian dalam kelompok bermain. nak laki#laki lebih suka dengan anak laki#laki/ dan anak perempuan bermain dengan anak perempuan. anyak menghabiskan !aktu sendiri/ tidak memerlukan banyak teman.
D. Konse) Dasar Proses Ke)era8atan enurut Doenges, et al (2444) dalam memberikan asuhan kepera!atan pada klien dengan Thypoid :ever menggunakan lima tahap proses kepera!atan, yang meliputi" pengkajian, diagnosa kepera!atan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. +.
a. ) 2) ;) 0) 3) b. ) 2) ;) c. ) 2)
d. ) 2) ;)
Pengka#ian +angkah a!al dari proses kepera!atan adalah pengkajian yang sistematis, kontinyu, valid, dan diperoleh data klien dari data klien hasil !a!ancara dan observasi (Taylor $arol, AA<) dapun hal#hal yang perlu dikaji pada klien dengan Thypoid :ever menurut Doenges, et al (2444/ 08) adalah sebagai berikut" ktivitas6istirahat ejala " *elemahan *elelahan alaise $epat lelah embatasan aktivitas 6 kerja sampai dengan efek proses penyakit. Sirkulasi Tanda " Takikardi (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi) Tekanan darah hipotensi *ulit atau membran mukosa" turgor buruk, kulit kering, lidah kotor, bibir pecah#pecah. 9ntegritas ego ejala" nsietas, ketakutan, emosi kesal. :aktor stress Tanda" enolak, perhatian menyempit, depresi Eliminasi ejala " Tekstur feses bervariasi dari bentuk keras sampai lunak bahkan berair. Defekasi berdarah erdarahan perrektal. Tanda "
)
=ika konstipasi maka bising usus menurun bahkan tidak ada, akan tetapi terjadi diare maka bising usus akan meningkat. 2) %liguri. e. akanan6cairan ejala " ) noreksia, mual6muntah 2) enurunan berat badan ;) +idah kotor Tanda " ) enurunan lemak subkutan 6 masa otot 2) *elemahan, tonus otot dan turgor kulit buruk f. 'igiene Tanda . *etidakmampuan mempertahankan pera!atan diri 2. au badan g. -yeri6 *enyamanan ejala" . -yeri6 nyeri tekan pada kuadran kiri ba!ah. 2.Titik nyeri berpindah, nyeri tekan (artritis). ;. -yeri mata. Tanda" . -yeri tekan abdomen6 distensi. h. *eamanan ejala" . rtritis. 2. eningkatan suhu tubuh ;A # 04o$. ;. englihatan kabur. 0. lergi terhadap makanan atau produk susu (mengeluarkan histamin ke dalam usus dan mempunyai efek inflamasi). i. Seksualitas ejala" :rekuensi menurun6menghindari aktivitas seksual. j. 9nterksi Sosial ejala" . asalah hubungan6 peran sehubungan dengan kondisi. 2. *etidakmampuan aktif dalam sosial. ;. enyuluhan6pembelajaran. ,. Diagnosa Ke)era8atan Diagnosa kepera!atan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana pera!at secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah. (-ursalam, 244/ 32) dikutip dari ($arpenito, 2444) Diagnosa kepera!atan yang sering muncul pada klien dengan Thypoid :ever adalah sebagai berikut " a. 'ipertermi berhubungan dengan proses infeksi
b.
*onstipasi 6 diare berhubungan dengan perubahan proses perencanaan, penurunan aktivitas fisik. c. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan dan mual. d. 5esiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan melalui rute normal (diare dan muntah). e. *urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d kesalahan interpretasi informasi, kurang mengingat. (Doenges, et al, 2444 / 0<) -. Peren3anaan Ke)era8atan Setelah merumuskan diagnosa kepera!atan, langkah berikutnya adalah menentukan perencanaan kepera!atan. erencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengoreksi masalah#masalah yang diidentifikasi pada diagnosa kepera!atan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa kepera!atan dan menyimpulkan rencana dokumentasi. (-ursalam, 244" 3 dikutip dari layer, taptich, and ernocchi#losey, AAC) Tahapan dalam perencanaan ini meliputi " enentukan prioritas, menentukan kriteria hasil, menentukan rencana tindakan dan pendokumentasian. (-ursalam, 244" 32) &ntuk menentukan prioritas masalah penulis mengambil gambaran pada hirarki aslo! dan hirarki *alish (-ursalam, 244" 3; dikutip dari lyer, et al, AAC). 'irarki aslo! yang menjelaskan kebutuhan manusia dibagi dalam lima tahap" () :isiologis/ (2) 5asa aman dan nyaman/ (;) Sosial/ (0) 'arga diri/ (3) ktualisasi diri. (-ursalam, 244" 32) dapun perencanaan berdasarkan masing#masing diagnosa kepera!atan menurut Doenges, et al (2444) adalah" a. 'ipertemi berhubungan dengan proses infeksi Tujuan " 'ipertemi berkurang atau hilang *riteria hasil " # Suhu tubuh dalam batas normal (;C 7 ;<4$). # ebas dari kedinginan 5encana tindakan " andiri ) antau suhu klien (derajat dan pola), perhatikan menggigil6diaforesis. 5 " Suhu ;<,AH$ atau lebih menunjukkan proses infeksi. ola demam dapat membantu dalam diagnosis, misalnya tifoid/ demam remiten (bervariasi). 2) antau suhu lingkungan 5 " Suhu lingkungan6jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal. ;) erikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol. 5 " Dapat membantu mengurangi demam. enggunaan alkohol mungkin dapat menyebabkan kedinginan, peningkatan suhu secara aktual dan dapat mengeringkan kulit. *olaborasi 0) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik 5 " Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus. b.
hasil
*onstipasi 6 diare berhubungan dengan perubahan proses pencernaan, penurunan aktivitas fisik. Tujuan " ola kembali normal " # *lien dapat 6frekuensi dalam batas normal ( 16 hari) # *onsistensi feces lunak # eristaltik usus kembali normal (3#3 16menit) 5encana tindakan "
andiri ) uskultasi bunyi usus 5 " unyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi. 2) Dorong masukan cairan 2.344#;.444 cc6hari. 5 " embantu dalam memperbaiki konsistensi feces bila konstipasi.kan membantu mempertahankan status hidrasi pada diare. ;) njurkan mobilisasi secara bertahap. 5 " *ehilangan tonus muskuler akan mengurangi peristaltik usus atau dapat merusak kontrol sfingter rektal. 0) njurkan mengkonsumsi makanan dengan kadar serat tinggi, seperti buah#buahan (pepaya) dan pudding. 5 " eningkatkan konsistensi feses dan pengeluaran feses. *olaborasi 3) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pelunak feses, seperti" Supositorio saat konstipasi dan antikolinergik seperti " belladonna ketika diare. 5 " # Supositoria dapat meningkatkan regulitas dengan meningkatkan serta atau meningkatkan konstipasi feses. # elladona menurunkan motilitas6peristaltik dan menurunkan sekresi disgetif untuk menghilangkan kram dan diare. c.
hasil
-utrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan dan mual. Tujuan " -utrisi terpenuhi. " # erat badan mengalami peningkatan atau stabil. # Tidak ditemukan tanda#tanda malnutrisi. 5encana tindakan " andiri ) Timbang berat badan setiap hari bila kondisi klien memungkinkan. 5 " emberikan informasi tentang kebutuhan diet6keefektifan terapi. 2) erikan makanan sedikit dan sering. 5 " emaksimalkan intake nutrisi, mencegah mual dan mengurangi iritasi dinding lambung. ;) 'indari makanan yang merangsang, seperti " pedas dan asam serta dingin. 5 " akanan yang merangsang dan dingin dapat menimbulkan mual. 0)
+akukan kebersihan mulut 5 " ulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makan 3) =elaskan pentingnya nutrisi untuk kesembuhan 5 " engetahuan bertambah sehingga termotivasi untuk makan C) *aji pola makan (pola makan klien di rumah, makanan yang disukai dan tidak disukai) 5 " engidentifikasi pola yang memerlukan perubahan dan sebagai dasar mengevaluasi program diet. <) njurkan klien mengkonsumsi makanan berserat seperti pepaya, pudding dan lain#lain. 5 " Serat menahan enim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus intestinal serta dengan demikian dapat menimbulkan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi. *olaborasi 8) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetika, seperti " gestamag syrup. 5 " ntiemetika untuk mencegah mual dan muntah.
d.
hasil
5esiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan rute normal (diare dan muntah). Tujuan " *ekurangan volume cairan tidak terjadi " # Tanda#tanda vital dalam batas normal # 9ntake dan output seimbang # *onsistensi urine normal ( cc6kg 6jam) # Turgor kulit baik 5encana tindakan " andiri ) *aji tanda#tanda vital 5 " 'ipotensi, takikardi dan demam dapat menunjukkan respon terhadap kehilangan cairan. 2) %bservasi terhadap turgor kulit 5 " enunjukkan kehilangan cairan berlebihan 6 dehidrasi. ;) &kur intake dan output 5 " emberikan informasi sebagai pedoman untuk penggantian cairan. *olaborasi 0) *olaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan parenteral. 5 " &ntuk mengganti cairan yang hilang. e.
Tujuan *riteria 'asil
*urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan b.d kesalahan interpretasi informasi, kurang mengingat " engungkapkan pemahamannya tentang kondisi6 proses dan pera!atan dari penyakit tersebut. " engindentifikasi hubungan antara tanda#tanda6 gejala#gejala pada proses penyakit dan hubungan gejala#gejala dengan faktor penyebab. Dengan tepat menunjukkan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan suatu tindakan. emulai perubahan gaya hidup yang perlu dan ikut serta dalam aturan pera!atan. 5encana tindakan" andiri " ) Tentukan persepsi pasien tantang proses panyakit. 5" embuat pengatahuan dasar dan memberikan kesadaran kebutuhan belajar individu 2) *aji ulang proses penyakit, penyebab atau efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung 5" engetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan pasien untuk membuat keputusan informasi atau pilihan tentang masa depan dan kontrol penyakit kronis. ;) *aji ulang obat, tujuan, frekuensi, dosis, dan kemungkinan efek samping 5" eningkatkan pemahaman dan dapat meningkatkan kerja sama dalam program 0) Tekankan pentingnya pera!atan kulit, misalnya tehnik cuci tangan yang baik dan pera!atan perineal yang baik. 5" enurunkan penyebaran bakteri dan resiko iritasi kulit atau kerusakan, infeksi. . Pelaksanaan elaksanaan tindakan kepera!atan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping (-ursalam, 244" C; dikutip dari lyer et al, AAC)
a. ) 2) ;) 0) 3) C) b. ) 2) ;) c.
) 2) ;) /.
a.
b.
a. b. c. d. e.
Dalam pelaksanaan tindakan ada tiga tahapan yang harus dilalui yaitu " persiapan, perencanaan dan dokumentasi (-ursalam, 244" C;) :ase persiapan, meliputi " 5evie! tindakan kepera!atan enganalisa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan engetahui komplikasi yang mungkin timbul enentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan ersiapan lingkungan yang kondusif engidentifikasi aspek hukum dan etik :ase intervensi " 9ndependen " Tindakan yang dilakukan oleh pera!at tanpa petunjuk atau perintah dokter atau tim kesehatan lain. 9nterdependen " Tindakan pera!at yang melakukan kerjasama dengan tim kesehatan lain (gii, dokter, laboratorium dll) Dependen " erhubungan dengan tindakan medis atau menandakan di mana tindakan medis dilaksanakan. :ase dokumentasi erupakan suatu pencatatan lengkap dan akurat dari tindakan yang telah dilaksanakan yang terdiri dari tiga tipe yaitu " Sources %riented 5ecords (S%5) roblem %riented 5ecords (%5) $omputer ssisted 5ecords ($5) E9al"asi Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses kepera!atan yang menandakan seberapa jauh diagnosa kepera!atan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. elalui evaluasi memungkinkan pera!at untuk memonitor IkealpaanJ yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan, dan pe laksanaan tindakan. (-ursalam, 244" <) enurut riffith dan $hristensen evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang sistematik pada status kesehatan klien. Dengan mengukur perkembangan kilen dalam mencapai suatu tujuan, maka pera!at perlu menentukan efektifitas tindakan kepera!atan. (-ursalam, 244" <) da 2 komponen untuk mengevaluasi kualitas tindakan kepera!atan yaitu " roses (:ormatif) dalah evaluasi yang dilaksanakan segera setelah perencanaan kepera!atan dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan. 'asil (Sumatif ) dalah evaluasi yang dapat dilihat pada perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan pera!atan klien. (-ursalam, 244" <3) dapun evaluasi yang diperoleh berdasarkan hasil yang diharapkan pada klien dengan Thypoid :ever, menurut Doenges, et al (2444) adalah sebagai berikut " 'ipertermi dapat teratasi *onstipasi atau diare dapat teratasi -utrisi terpenuhi *ekurangan volume cairan tidak terjadi. engetahuan bertambah.