askep KNF

ASUHAN KEPERAWATAN CA NASOFARING Untuk Memenuhi Tugas Sensori Persepsi

Disusun Oleh : 1. Aufa Aufa Aldhe ldhea a Onai Onaish sha a . Didi Didi Wah!ud h!udii ".

PROGRA# STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WA$U%O UNGARAN &1'

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.













(A( I PENDAHU$UAN

A. $a)a* $a)a* (ela+an, (ela+an,

Tumor nasofaring adalah tumor ganas yang berasal dari sel epitel nasofaring. Penyakit ini adalah tumor ganas yang relatif jarang ditemukan pada beberapa tempat seperti Amerika Utara dan Eropa dengan insiden penyakit 1 per 100.000 penduduk. Tumor ganas ini lebih sering terdapat di Asia Tenggara termasuk ina! "ongkong! Singapura! Malaysia dan Tai#an dengan insiden antara 10 $ %& kasus per 100.000 penduduk. 'i Timur (aut )ndia! insiden pada daerah endemik antara *% $ %0 kasus per 100.000 penduduk.'i Eskimo! Alaska! Alaska! +reenland! +reenland! dan Tunisia insidennya juga meningkat yaitu 1%,*0 kasus per 100.000 penduduk per tahun. -arsin -arsinoma oma nasofa nasofarin ring g -/ -/ merupak merupakan an tumor tumor ganas ganas kepala kepala dan leher leher yang yang terbany terbanyak ak ditemukan di )ndonesia yaitu sekitar 203 dan menduduki urutan ke,% dari seluruh keganasan setelah tumor ganas mulut rahim! payudara! getah bening! dan kulit 4oe5in! *001. 'i )ndonesia! tumor ganas ini termasuk dalam urutan pertama tumor ganas pada kepala dan leher leher dengan dengan angka angka mortal mortalita itass yang yang 6ukup 6ukup tinggi tinggi.. 7enis 7enis penyakit penyakit ini sangat sangat tinggi tinggi populasinya di /egara,negara Asia tertentu! sehingga menimbulkan dugaan bah#a faktor geneti6 ikut berperan dalam pathogenesis penyakit. Penyakit karsinoma nasofaring -/ juga memiliki gejala yang berbeda,beda dari setiap pasien! sehingga para medik sering mengalami kesulitan saat harus melakukan diagnosa tanpa bantuan spe6ialis atau pakar dalam hal ini dokter spe6ialis penyakit Telinga Telinga "idung dan Tenggorokan Tenggorokan T"T. (. Tujuan Penulisan

o

o

untuk mengetahui definisi dan etiologi kanker nasofaring untuk mengetahui patofisiologi! manifestasi klinik dan penatalaksanaan kanker nasofaring













(A( II TIN-AUAN PUSTAKA PUSTAKA A. Knse/ Pen!a+i) Pen!a+i)

1. 'efinisi -arsin -arsinoma oma nasofa nasofari ring ng adalah adalah sebuah sebuah kanker kanker yang yang bermul bermulaa tumbuh tumbuh pada pada sel epitelial batas permukaan badan internal dan eksternal sel didaerah nasofaring ameri6an 6an6er asosiety!*011. asosiety!*011. -arsinoma nasofaring adalah keganasan yang mun6ul pada daerah nasofaring area diatas tengorokan dibelakang hidung. -arsin -arsinoma oma nasofa nasofarin ring g adalah adalah tumor tumor ganas ganas yang yang berasa berasall dari dari epitel epitel mukosa mukosa nasofaring atau kelenjar yang terdapat di nasofaring. Tumor ini tumbuh dari epitel yang meliputi jaringan limfoit! dengan predileksi di fosa di fosa Rossenmuller pada nasofaring yang merupakan merupakan daerah transisio transisional nal dimana epitel epitel kubid berubah menjadi skuamosa dan atap nasofaring. Asroel! *00*. *. Etiologi Terja Terjadin dinya ya -/ mungki mungkin n multif multifakt aktori orial! al! proses proses karsin karsinogen ogenesi esisny snyaa mungki mungkin n men6akup banyak tahap. aktor yang mungkin terkait dengan timbulnya -/ adalah8 1 -ere -erent ntan anan an +ene +eneti tik k 9alaupun 9a laupun karsinoma nasofaring tidak termasuk tumor genetik! tetapi kerentanan terhadap karsinoma karsinoma nasofaring nasofaring pada kelompok kelompok masyarakat masyarakat tertentu relatif lebih menonjol menonjol dan memiliki agregasi familial. Analisis korelasi menunjukkan gen "(A human leuko6yte antigen kemungkinan adalah gen kerentanan terhadap karsinoma nasofaring! mereka berkaitan dengan sebagian besar karsinoma nasofaring Pandi! 1:;& dan /asir! *00: . * )nfeks )nfeksii












mengandung antibody )g + terhadap antigen kapsid >irus <A E= dan seringkali pula terhadap antigen dini EA? antigen kapsid >irus <A E= dan seringkali pula terhadap antigen dini EA? dan antibody )g A terhadap <A <A,)gA! sering dengan titer yang tinggi. tinggi. "ubungan ini juga terdapat pada pasien di Amerika yang mendapat mendapat karsinoma karsinoma nasofaring aktif. =entuk,bentuk anti,E=< ini berhubungan dengan karsinoma nasofaring tidak berdifrensiasi undifferentiated undifferentiated  dan karsinoma nasofaring non,keratinisasi nonnonkeratinizing  yang yang aktif aktif dengan dengan mikro mikrosko skop p 6ahaya 6ahaya tetapi tetapi biasan biasanya ya tidak tidak berhubu berhubung ng dengan tumor sel skuamosa atau elemen limfoid dalam limfoepitelioma /asir! *00: dan /asional an6er )nstitute! *00:. & akt aktor or (ing (ingkun kunga gan n
&. Mani Manife fest stas asii -lini -liniss +ejala dan tanda yang yang sering ditemukan pada kanker nasofaring adalah 8 A. +eja +ejala la 'ini 'ini -arena -arena -/ bukanla bukanlah h penyakit penyakit yang yang dapat dapat disemb disembuhk uhkan! an! maka maka diagnos diagnosis is dan pengobatan yang sedini mungkin sangat diperlukan.. a. +ej +ejala ala tel teliinga8 nga8 •

Sumbatan tuba eusta6hius atau kataralis. Pasien Pasien mengel mengeluh uh rasa rasa penuh penuh di teling telinga! a! rasa rasa berden berdengung gung kadang, kadang,kad kadang ang disert disertai ai dengan dengan ganggua gangguan n pendeng pendengara aran.+ n.+eja ejala la ini merupak merupakan an gejala gejala yang yang sangat dini.

•

4adang telinga tengah sampai perforasi p erforasi membran timpani.

•

-eadaan ini merupakan kelainan lanjutan yang terjadi akibat penyumbatan muara tuba! dimana rongga telinga tengah akan terisi 6airan. airan yang diproduksi diproduksi makin lama makin banyak! banyak! sehingga sehingga akhirnya akhirnya terjadi terjadi perforasi perforasi













•

Epistaksis 'inding 'inding tumor tumor biasanya biasanya rapuh sehingga sehingga oleh rangsangan rangsangan dan sentuhan sentuhan dapat terjad terjadii perdar perdaraha ahan n hidung hidung atau atau epista epistaksi ksis. s. -eluar -eluarny nyaa darah darah ini biasan biasanya ya berulang,ulang! jumlahnya sedikit dan seringkali ber6ampur dengan ingus! sehingga ber#arna kemerahan.

•

Sumbatan hidung Sumbatan hidung yang menetap terjadi akibat pertumbuhan tumor ke dalam rongga hidung dan menutupi koana. +ejala menyerupai pilek kronis! kadang, kadang disertai dengan gangguan pen6iuman dan adanya ingus kental. +ejala telinga telinga dan hidung ini bukan merupakan gejala yang khas untuk penyakit ini! karena juga dijumpai pada infeksi biasa! misalnya pilek kronis! sinusitis dan lainlainnya. Epistaksis juga sering terjadi pada anak yang sedang menderita radang. "al ini menyebabkan keganasan nasofaring sering tidak terdeteksi pada stadium dini 4oe5in @ Anida! *00 dan /ational an6er )nstitute! *00:.

=. +eja +ejala la (anj (anjut ut a. Pembes Pembesaran aran kelenja kelenjarr limfe limfe leher leher Tidak semua benjolan leher menandakan kekhasan penyakit ini jika timbulnya di daerah samping leher! &,% 6m di ba#ah daun telinga dan tidak nyeri. =enjolan biasanya berada di le>el )),))) dan tidak dirasakan nyeri! karenanya sering diabaikan oleh pasien. Sel,sel kanker dapat berkembang terus! menembus kelenjar dan mengenai otot di ba#ahnya. -elenjarnya menjadi lekat pada otot dan sulit digerakan. -eadaan ini merupakan gejala yang lebih lanjut. Pembesaran kelenjar limfe leher merupakan gejala utama yang mendorong pasien datang ke dokter.













b. +ejala akibat perluasan tumor ke jaringan sekitar -arena -arena nasofa nasofarin ring g berhub berhubunga ungan n dengan dengan rongga rongga tengkor tengkorak ak melalu melaluii beberap beberapaa lubang! maka gangguan beberapa saraf otak dapat terjadi! seperti penjalaran tumor melalui foramen laserum akan mengenai saraf otak ke )))! )
Merupakan penatalaksanaan pertama untuk un tuk -/.

•

4adiasi 4adiasi diberikan diberikan kepada seluruh seluruh stadium stadium )!))!)))! )!))!)))!)< )< lokal lokal tanpa metastasis metastasis jauh dengan sasaran radiasi tumor primer dan -+= leher dan suprakla>ikula.

•

Ma6am pemberian radioterapi 8 radiasi eksterna ! radiasi interna dan radiasi















•

Ma6am kemoterapi 8 kemoterapi neodeju>an! kemoterapi adju>an! kemotrapi konkomitan

6. )munoterapi •

'engan 'engan diketa diketahui huinya nya kemungk kemungkina inan n penyebab penyebab dari dari karsin karsinoma oma nasofa nasofarin ring g adal adalah ah >iru >iruss epist epistei ein n bar bar! maka maka pada pada pend pender erit itaa -/ -/ dapa dapatt dibe diberi rika kan n imunoterapi.

d. pera perasi si F pembed pembedaha ahan n • •

Tindakan operasi berupa diseksi leher radikal dan nasofaringektomi. 'iseksi leher dilakukan jika masih ada sisa kelenjar pas6a radiasi atau adanya kekambuhan kelenjar dengan syarat bah#a tumor primer sudah dinyatakan

•

bersih yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologi dan serologi. /asofaringektomi merupakan suatu operasi paliatif yang dilakukan pada kasus yang kambuh atau adanya residu pada nasofaring yang tidak berhasil diterapi dengan 6ara lain.

=. -epe -epera ra#a #ata tan n a. %. -om -ompli plikasi kasi •

"ipotiroidsme

•

"ilangnya jangkauan gerak

•

"ipoplasia struktur otak dan tulang MaGbook! *000 dan /asir! *00:.













2. Path#ay













1. Pengg Penggol olon onga gan n a /asof /asofar arin ing g8 Ukuran tumor T T T0 T1

Tumor Tidak tampak tumor Tumor terbatas pada satu lokasi saja Tumor terdapat pada dua lokalisasi T* atau lebih tetapi masih terbatas pada rongga nasofaring Tumor telah keluar dari rongga T& nasofaring Tumor telah keluar dari rongga TD nasofaring yang telah merusak tulang tengkorak atau saraf saraf otak 1. 4egi 4egion onal al (im (imfe fe /od /odes es /0 /1

Tidak ada pembesaran Terdapat Terdapat pembesaran tetapi homolatral dan masih bisa di gerakan Terdapat Terdapat pembesaran kontralateralFbiltral dan masih dapat di /* gerakan Terdapat Terdapat pembesaran baik! homolateral! kontralateral! bilateral yang /& sudah melekat pada jaringan sekitar 1. Meta Metata tase se 7auh 7auhM M M0 M1

Tidak ada metatese jauh Metatase jauh 1. Stad Stadiu ium m Tumo Tumorr /asof /asofar arin ing g













1. -ere -erent ntan anan an +en +enet etik ik 9alaupun a /asofaring tidak termasuk tumor genetik! tetapi kerentanan terhadap a 9alaupun /asofaring pada kelompok masyarakat tertentu relatif menonjol dan memiliki fenomena agregasi familial. Analisis Analisis korelasi menunjukkan gen "(A  "uman lueko6yte antigen  dan gen pengode en5im sitokrom pD%0*E  CP*E1 kemungkinan adalah gen kerentanan terhadap a /asofaring! mereka berkaitan dengan timbulnya sebagian besar a /asofaring . Penelitian menunjukkan bah#a kromosom pasien a /asofaring menunjukkan ketidakstabilan! sehingga lebih rentan terhadap serangan berbagai faktor berbahaya dari lingkungan dan timbul penyakit. 1. irus E= memba#a antigen yang spesifik spesifik seperti antigen kapsid >irus  <A ! antigen membran  MA ! antigen dini  EA! antigen nuklir  E=/A  ! dll. irus >irus E= termas termasuk uk <A,)gA! EA,)gA! E=/A! dll ! dengan frekuensi positif maupun rata,rata titer geometriknya jelas lebih tinggi dibandingkan orang normal dan penderita jenis kanker lain! dan titernya berkaitan positif dengan beban tumor. Selain itu titer antibodi dapat menurun se6ara bertahap sesuai pulihnya kondisi pasien dan kembali meningkat bila penyakitnya rekuren atau memburuk. *. 'i dalam dalam sel sel a /asofaring /asofaring dapat dideteksi dideteksi 5at petanda petanda >irus E= seperti seperti '/A >irus dan E=/A. &. Epitel Epitel nasofaring nasofaring di luar luar tubuh tubuh bila diinfeksi diinfeksi dengan galur galur sel mengandu mengandung ng >irus E=! E=! ditemukan epitel yang terinfeksi tersebut tumbuh lebih 6epat ! gambaran pembelahan inti juga banyak. D. 'ilaporkan 'ilaporkan >irus >irus E= di ba#ah ba#ah pengaruh pengaruh 5at karsinoge karsinogen n tertentu tertentu dapat menimbu menimbulkan lkan karsinoma tak berdiferensiasi pada jaringan mukosa nasofaring fetus manusia. Ada beberapa mediator yang dianggap berpengaruh untuk timbulnya karsinoma nasofaring ialah8













&. -ontak -ontak dengan dengan 5at karsin karsinogen ogenik. ik. Sering kontak dengan 5at yang dianggap bersifat karsinogen yaitu 5at yang dapat menyebabkan kanker! antara lain =en5opyrene! =en5oathra6ene sejenis dalam arang batubara! gas kimia! asap industri! asap kayu dan beberapa ekstrak tumbuhan,tumbuhan. D. 4as 4as dan dan ketu keturu runa nan. n. -ejadian -/ lebih tinggi ditemukan pada keturunan Mongoloid dibandingkan ras lainnya.'i Asia terbanyak adalah bangsa ina! baik yang negara asalnya maupun yang perantauan.4as Melayu yaitu Malaysia dan )ndonesia termasuk yang banyak terkena. %. 4adang 4adang -ron -ronis is di di daera daerah h nasof nasofari aring. ng. 'ianggap dengan adanya peradangan! mukosa nasofaring menjadi lebih rentan terhadap karsinogen lingkungan. 2. akt aktor or (ing (ingku kung ngan an aktor lingkungan juga berperan penting. Penelitian akhir,akhir ini menemukan 5at berikut berkaitan dengan timbulnya a /asofaring 8 1. "idrokarbon "idrokarbon aromati aromatik! k! pada keluarga keluarga di area area insiden insiden tinggi tinggi kanker nasofar nasofaring ing ! kandungan &!D ben5piren dalam tiap gram debu asap men6apai 12!;& ug! jelas lebih tinggi dari keluarga di area insiden rendah. *. Unsur renik renik 8 nikel nikel sulfat sulfat dapat mema6u mema6u efek efek karsinognesi karsinognesiss pada proses proses timbulny timbulnyaa kanker nasofaring. &. +olongan +olongan nitrosam nitrosamin in 8 banyak terdapa terdapatt pada penga#et penga#et ikan asin. asin. Terk Terkait ait dengan dengan kebiasaan makan ikan asin #aktu #ak tu ke6il! di dalam air seninya terdeteksi nitrosamin >olatil yang berefek mutagenik. .0 Pa)fisil,i















Toksisitas Toksisitas dari radioterapi dapat men6akup Kerostomia! hipotiroidisme! fibrosis dari leher dengan hilangnya lengkap dari jangkauan gerak! trismus! kelainan gigi! dan hipoplasia struktur otot dan tulang diradiasi. -omplikasi ini terjadi selama atau beberapa hari setelah dilakukann ya radioterapi. 4etardasi pertumbuhan dapat terjadi sekunder akibat radioterapi terhadap kelenjar hipofisis. Panhypopituitarism hipofisis. Panhypopituitarism dapat terjadi dalam beberapa kasus. -ehilangan pendengaran sensorineural mungkin terjadi dengan penggunaan 6isplatin dan radioterapi.Toksisitas radioterapi.Toksisitas ginjal dapat terjadi pada pasien yang menerima cisplatin. cisplatin. Mereka yang menerima bleomycin beresiko bleomycin beresiko untuk menderita fibrosis paru. steonekrosis dari mandibula merupakan komplikasi langka radioterapi dan sering dihindari dengan pera#atan gigi yang tepat MaGbook! *000 dan /asir! *00:.

•

Prognosis

Prognosis karsinoma nasofaring se6ara umum tergantung pada pertumbuhan lokal dan metastasenya.-arsinoma skuamosa berkeratinasi 6enderung lebih agresif daripada yang n on keratinasi dan tidak berdiferensiasi! #alau metastase limfatik dan hematogen lebih sering pada ke,* tipe yang disebutkan terakhir.Prognosis buruk bila dijumpai limfadenopati! stadium lanjut! tipe histologik karsinoma skuamus berkeratinasi. Prognosis juga diperburuk oleh beberapa faktor seperti stadium yang lebih lanjut!usia lebih dari D0 tahun! laki,laki dari pada perempuan dan ras ina daripada ras kulit putih Arima! *002 .













"asil pengobatan yang dinyatakan dalam angka respons terhadap penyinaran sangat tergantung pada stadium tumor. Makin Makin lanjut stadium tumor! makin makin berkurang responsnya.Untuk stadium ) dan ))! diperoleh respons komplit ;03 $ 1003 dengan terapi radiasi.Sedangkan stadium ))) dan )
•

4adiasi Eksterna F Teleterapi Teleterapi 4adiasi )nterna F =rakhiterapi

•

)ntra>ena

•

Setelah diberikan radiasi! maka dilakukan e>aluasi berupa respon terhadap radiasi. 4espon dinilai dari penge6ilan tumor primer di nasofaring. Penilaian respon radiasi berdasarkan 6riteria 9"! antara lain8 • •

•

•

omplete 4esponse8 menghilangnya seluruh kelenjar getah bening yang besar. Partial 4esponse 8 penge6ilan kelenjar getah bening sampai %03 atau lebih. /o hange 8 ukuran kelenjar getah bening yang menetap. Progressi>e 'isease 8 ukuran kelenjar getah bening membesar *%3 atau lebih.













*. -emungkinan -emungkinan besar besar kanker kanker masih ada! ada! meskipun meskipun tidak tidak ada bukti se6ara se6ara makrosk makroskopis. opis. &. Pada tumor tumor dengan derajat derajat keganasa keganasan n tinggi terjad terjadii karena tinggi tingginya nya resiko resiko kekambuhan kekambuhan dan metastasis jauh. D. -emo -emote tera rapi pi neoa neoadju dju>a >ant nt Pemberian kemoterapi adju>ant yang dimaksud adalah pemberian sitostatika lebih a#al yang dilanjutkan pemberian radiasi. Maksud dan tujuan pemberian kemoterapi neoadju>an untuk menge6ilkan tumor yang sensitif sehingga setelah tumor menge6il akan lebih mudah ditangani dengan radiasi. -emoterapi neoadju>an telah banyak dipakai dalam penatalaksanaan kanker kepala dan leher. Alasan utama penggunaan kemoterapi neoadju>an pada a#al perjalanan penyakit adalah untuk menurunkan beban sel tumor sistemik pada saat terdapat sel tumor yang resisten.
&. -emo -emote tera rapi pi 6on6 6on6ur urre rent nt -emoterapi diberikan bersamaan dengan radiasi. Umumnya dosis kemoterapi yang diberikan lebih rendah. =iasanya sebagai radiosensiti5er. -emoterapi sebagai terapi tambahan pada -/













'engan diketahuinya kemungkinan penyebab dari -/ adalah E=
•

Pera#atan paliatif

"al,hal yang perlu perhatian setelah pengobatan radiasi.Mulut terasa kering disebabkan oleh kerusakan kelenjar liur mayor maupun minor se#aktu penyinaran. +angguan lain adalah mukositis rongga mulut karena jamur! rasa kaku didaerah leher karena fibrosis jaringan akibat penyinaran! sakit kepala! kehilangan nafsu makan dan kadang,kadang muntah atau rasa mual. Pera#atan paliatif diindikasikan langsung untuk mengurangi rasa nyeri! mengontrol gejala dan memperpanjang usia.

•

Pen3e,ahan

Pemberian >aksinasi pada penduduk yang bertempat tinggal di daerah dengan risiko tinggi. Penerangan akan kebiasaan hidup yang salah serta mengubah 6ara memasak makanan untuk men6egah kesan buruk yang timbul dari bahan,bahan yang berbahaya. Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang tidak sehat! meningkatkan keadaan sosial,ekonomi dan berbagai hal yang berkaitan dengan kemungkinan,kemungkinan faktor penyebab.Akhir sekali! melakukan tes













Penyakit tumor nasofaring ini lebih banyak di derita oleh laki,laki daripada perempuan. 1. Usia Tumor nasofaring dapat terjadi pada semua usia dan usia terbanyak antara D%,%D tahun. 1. Alamat (ingkungan tempat tinggal dengan udara yang penuh asap dengan >entilasi rumah yang kurang baik akan meningkatkan resiko terjadinya tumor nasofaring serta lingkungan yang sering terpajan oleh gas kimia! asap industry! asap kayu! dan beberapa ekstrak tumbuh,tumbuhan. 1. Agama Agama tidak mempengaruhi seseorang terkena penyakit tumor nasofaring. 1. Suku uku =angsa gsa -arsinoma nasofaring jarang sekali ditemukan di benua Eropa! Amerika! ataupun seania! insidennya umumnya kurang dari 1F100.000 penduduk.)nsiden di beberapa negara Afrika agak tinggi! sekitar %,10F100.000 penduduk./amun pen duduk./amun relatif sering ditemukan di berbagai Asia Tenggara Tenggara dan hina. 'i 44! #alaupun karsinoma nasofaring jauh lebih sering ditemukan daripada berbagai daerah lain di dunia! mortalitas rata,rata nasional hanya 1!;;F100.000! pada pria















=iasanya di dapatkan adanya keluhan suara agak serak! kemampuan menelan terjadi penurunan dan terasa sakit #aktu menelan atau nyeri dan rasa terbakar dalam tenggorok.Pasien mengeluh rasa penuh di telinga! rasa berdengung kadang,kadang disertai dengan gangguan pendengaran.Terjadi pendengaran.Terjadi pendarahan dihidung yang terjadi berulang,ulang! berjumlah sedikit dan ber6ampur dengan ingus! sehingga ber#arna kemerahan. 1. 4i#ay 4i#ayat at -ese -esehat hatan an Sekar Sekaran ang g Merupakan informasi sejak timbulnya keluhan sampai klien dira#at di 4S. Menggambarkan keluhan utama klien! kaji tentang proses perjalanan penyakit samapi timbulnya keluhan! faktor apa saja memperberat dan meringankan keluhan dan bagaimana 6ara klien menggambarkan apa yang dirasakan! daerah terasanya keluhan! k eluhan! semua dijabarkan dalam bentuk PJ4ST. Penderita tumor nasofaring ini menunjukkan tanda dan gejala telinga kiri terasa buntu hingga peradangan dan nyeri! timbul benjolan di daerah samping leher di ba#ah daun telinga! gangguan













nyeri saat menelan makanan oleh pasien dengan tumor nasofaring sehingga terdengar suara berdengung pada telinga. 1. Sist Sistem em per perna nafa fasa san n 7alan nafas bersih tidak ada sumbatan! klien tampak sesak! tidak menggunakan otot bantu nafas dengan frekuensi pernafasan *2 KF menit! irama nafas klien teratur! jenis pernafasan spontan! nafas dalam! klien mengalami batuk produktif dengan sputum kental ber#arna kuning! tidak terdapat darah! palpasi dada klien simetris! perkusi dada bunyi sonor! suara nafas klien ronkhi! namun tidak mengalami nyeri dada dan menggunakan alat bantu nafas. Pada sistem ini akan sangat terganggu karena akan mempengaruhi pernafasan! jika dalam jalan nafas terdapat sputum maka pasien akan kesulitan dalam bernafas yang bisa mengakibatkan pasien mengalami sesak nafas. +angguan lain mun6ul seperti ronkhi karena suara nafas ini menandakan adanya gangguan pada saat ekspirasi.













1. Sist Sistem em uro uroge geni nita tall =alan6e 6airan klien dengan intake 1&00 ml! output %00 ml! tidak ada perubahan pola kemih retensi urgen6y! disuria! disuria! tidak lampias! nokturia! no kturia! inkontinensia! anunia! #arna =A- klien kuning jernih! tidak ada distensi kandung kemih! tidak ada keluhan sakit pinggang. Tumor nasofaring tidak sampai melebar sampai daerah urogenital sehingga tidak mengganggu sistem tersebut. 1. Sist Sistem em inte integu gume men n Turgor kulit klien elasti6! temperature kulit klien hangat! #arna kulit pu6at! keadaan ku lit baik! tidak ada luka! kelainan kulit tidak ada! kondisi kulit daerah pemasangan infuse baik! tekstur kulit baik! kebersihan rambut bersih. 9arna 9arna pu6at yang terlihat pada pasien menunjukkan adanya sumbatan yang ada di dalam tenggorokan sehingga pasien terlihat pu6at.













'ua buah kateter dimasukkan masing,masing kedalam rongga hidung kanan dan kiri! setelah tampak di orofaring! uung katater tersebut dijepit dengan pinset dan ditarik keluar selanjutnya disatukan dengan masing,masing ujung kateter yang lainnya. 1. Peme Pemeri riks ksaa aan n saraf saraf 6ran 6rania iall 'itujukan pada ke6urigaan paralisis otot mata! kelompok otot kunyah dan lidah kadang perlu diperiksa berulang kali barulah ditemukan hasil positif 'esen! *00;. 1. T S6an Pemeriksaan tomografi! T S6an nasofaring merupakan pemeriksaan yang paling diper6aya untuk menetapkan stadium tumor dan perluasan tumor. Pada stadium dini terlihat asimetri dari resessus lateralis! torus tubarius dan dinding posterior nasofaring













mulut! massa tumor akan terlihat lebih jelas. =iopsi tumor nasofaring umumnya dilakukan dengan anestesi topikal dengan Kylo6ain 103. 1. Peme Pemeri riks ksaa aan n dar darah ah Untuk mengetahui adanya metastasis jauh. Analisa data 'ata

'S8 ,'8 1. Suara pasien

Etiologi sesak nafasBersihan jalan nafas nafas tidak efektifPenumpukan lendir

Masalah -epera#atan















makanan&. pasien tampak

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Anoreksia













pernafasan dalam rentang yang peralatan pendukung. normal 1.

Pantau adanya

kebutuhan yang diperlukan pasien selama pera#atan. 1. Untuk mengetahui tanda













mampu istirahat dan tidur&. "asil pemeriksaan fisik normal!

yang sering terjadi terutama dalam kanker! meskipun respon indi>idu













'iagnosa Tujuan -epera#atan =ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan 7alan nafas

Tindakan Mengajarkan batuk efektif

E>aluasi S8 pasien mengatakan? Osaya merasa lebih nyaman dengan posisi ini sus.I8 pasien













. Sa*an

Pera#at sebaiknya mengetahui mengenai penyakit tumor nasofaring! sehingga apabila















askep KNF

Recommend Documents