BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan peristiwa alami yang terjadi pada wanita, namun kehamilan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin terutama pada kehamilan trimester pertama. Wa Wanita nita hamil trimester pertama pada umumnya mengalami mua, muntah, nafsu makan berkurang dan kelelahan. Menurunnya kondisi wanita hamil cenderung memperberat kondisi klinis wanita dengan penyakit infeksi infeks i antara lain infeksi HIV!I"#$%&. HIV!I"#$%&. HIV'!I"# adalah topic yang sangat sensiti(e dan lebih banyak sehingga banyak penelitian melibatka anakanak yang rentan untuk terjangkit HIV. HIV. #etiap usaha dilakukan untuk memastikan bahwa keluarga akan merasa baik $)&. *eny *enyak akit it
!I"#
+!c +!cui uired red
Immu Immuno node defic ficien iency cy
#ynd #yndrom romee-
meru merupa paka kan n
suat suatu u
syndro syndrome' me'kum kumpul pulan an gejala gejala penya penyakit kit yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh etro( etro(iru iruss yang yang menye menyeran rang g sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. "engan rusaknya sistem kekebalan tubuh, maka orang orang yang yang terinf terinfeksi eksi mudah mudah diseran diserang g penyak penyakitp itpeny enyaki akitt lain yang yang beraki berakibat bat fatal, fatal, yang yang dikenal dikenal dengan dengan infeksi infeksi oportunist oportunistik. ik. Kasus !I"# pertama kali ditemukan oleh Gottlieb Gottlieb di !merika #erikat pada tahun %/0% dan (irusnya ditemukan oleh Luc Montagnier pada tahun %/01$1&. !cuir !cuired ed immuno immunodef deficie iciency ncy syndro syndrome me +!I"#+!I"#- adalah adalah penyeba penyebab b penyak penyakit it dan kematian yang terkemuka di kalangan perempuan dan anakanak di negaranegara dengan tingkat infeksi human immunodeficiency (irus +HIV- yang tinggi. 2ransmisi HIV dari ibu ke anak +Mother 2o 3hild 2ransmission 2ransmission 4 M323- adalah rute infeksi HIVpada anak yang paling signifikan. 5eberapa inter(ensi telah terbukti efektif dalam mengurangi M232 termasuk pilihan persalinan secara caeseran, substitusi menyusui dan terapi antiretro(iral selama kehamilan, persalinan, dan pasca melahirkan. 6ika inter(ensi ini diterapkan dengan benar maka dapat mengurangi M232 sebesar )7 $8&. 9rangorang 9rangorang yang yang terinfeksi positif positif HIV yang mengetahu mengetahuii status mereka mungkin mungkin dapat memberikan manfaat. :amun, seks tanpa perlindungan antara orang yang yang berisiko membawa membawa HIV seropositif seropositif sebagai sebagai super infeksi, penularan infeksi seksual, dan kehamilan kehamilan yang tidak direncanakan dapat membuat penurunan kesehatan seksual dan reproduksi. Hal ini jelas bahwa banyak pasangan yang harus didorong untuk melakukan tes HIV untuk memastikan status mereka dengan asumsi bahwa mereka mungkin terinfeksi karena pernah
memiliki hubungan seksual denga seseorang yang telah diuji dan ditemukan seropositif HIV$;&. Komunikasi seksualitas antara orangtua dan anak telah diidentifikasi sebagai factor pelindung untuk seksual emaja dan kesehatan reproduksi, termasuk infeksi HIV. HIV. Meningkatkan kesehatan seksual dan reproduksi remaja merupakan prioritas dunia. Inter(ensi yang bertujuan untuk menunda perilaku seksual, mengurangi jumlah pasangan seksual dan meningkatkan penggunaan kondom. "ari penelitian yang dilakukan di negara berkembang menunjukkan bahwa pendidikan seksualitas memiliki potensi untuk memberikan dampak positif pada pengetahuan, sikap, norma dan niat, meskipun mengubah perilaku seksual sangat terbatas$<&. =(olusi infeksi HIV menjadi penyakit kronis memiliki implikasi di semua pengaturan perawat klinis. #etiap perawat harus memiliki perawatan klinis. #etiap perawat harus memiliki memiliki pengetahuan pengetahuan tantang pencegahan pencegahan,, pemeriksaan, pemeriksaan, pengobatan, pengobatan, dan kronisitas kronisitas dari penyakit dalam rangka untuk memberikan perawatan yang berkualitas tinggi kepada orang orang dengan atau a tau berisiko untuk HIV.
1.2 Tujuan Penulian
!dapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat > a. Memahami tentang penyakit HIV'!I" b. Mengetahui etiologi pada HIV'!I"# c. Memahami patoghenesis pada HIV'!I"# !. Memahami manifestasi klinis pada HIV'!I"# e. Mengetahui cara pemeriksaan diagnostik HIV'!I"# ".. Memahami pengobatan HIV'!I"# g. Mengetahui asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan HIV'!I"# 1.# Peru$uan Maala% !dapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, antara lain > a. !pa pengertian HIV'!I"# b. 5agaimana etiologi pada HIV'!I"#? c. 5agaimana patoghenesis pada HIV'!I"#? d. 5agaimana manifestasi klinis pada HIV'!I"#? e. 5agaimana pemeriksaan diagnostik HIV'!I"#? f. 5agaimana pengobatan HIV'!I"#? j. 5agaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan HIV'!I"# BAB II TIN&AUAN TE'(I 2.1. Pengertian
HIV + Human immunodeficiency Virus - adalah (irus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan !I"#, sedangkan !I"# sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. !I"# +!cuired Immunodeficiency #yndrome- adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya defisiensi tersebut sepertii keganasan, obatobat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan sebagainya + ampengan @ AaurentB ,%//C > %C%-. !I"# adalah penyakit yang disebabkan oleh (irus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia +H. 6H. Wartono, %/// > D/-. !I"# merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh +dr. 6H. #yahlan, #KM. dkk, %//C > %C-. Infeksi pada kehamilan adalah penyebab morbiditas ibu dan neonatal yang sudah diketahui. 5anyak kasus dapat dicegah, dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai penyakit infeksi yang sering ditemukan yang dapat terjadi dalam kehamilan. 2.2. Etiologi
*enyebab infeksi adalah golongan (irus retro yang disebut human immunodeficiency (irus +HIV-. HIV pertama kali ditemukan pada tahun %/01 sebagai retro(irus dan disebut HIV%. *ada tahun %/0< di !frika ditemukan lagi retro(irus baru yang diberi nama HIV). HIV) dianggap sebagai (irus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV%. Maka untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
2ransmisi infeksi HIV dan !I"# terdiri dari lima fase yaitu > %. *eriode jendela. Aamanya 8 minggu sampai < bulan setelah infeksi. 2idak ada gejala. ). Ease infeksi HIV primer akut. Aamanya %) minggu dengan gejala flu likes illness.
1. Infeksi asimtomatik. Aamanya %%; atau lebih tahun dengan gejala tidak ada. 8. #upresi imun simtomatik. "iatas 1 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, 5 menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut. ;. !I"#. Aamanya ber(ariasi antara %; tahun dari kondisi !I"# pertama kali ditegakkan. "idapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist. 3ara penularan HIV> %. Melakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terinfeksi. Kondom adalah satu4satunya cara dimana penularan HIV dapat dicegah. ). Melalui darah yang terinfeksi yang diterima selama transfusi darah dimana darah tersebut belum dideteksi (irusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril. 1. "engan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi. 8. Wanita hamil dapat juga menularkan (irus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui. *enularan secara perinatal %. Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya. ). *enularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga (irus dari ibu dapat menular pada bayi. 1. 5ayi juga dapat tertular (irus HIV dari ibu sewktu berada dalam kandungan atau juga melalui !#I 8. Ibu dengan HIV dianjurkan untuk *!#I
Kelompok resiko tinggi> %. Aelaki homoseksual atau biseks. ). 9rang yang ketagian obat intra(ena 1. *artner seks dari penderita !I"# 8. *enerima darah atau produk darah +transfusi-. ;. 5ayi dari ibu'bapak terinfeksi. 2.#. Maca$ in"eki HI)
!tas dasar interaksi HIV dengan respon imun pejamu, infeksi HIV dibagi menjadi tiga 2ahap %. Tahap dini, fase akut , ditandai oleh (iremia transien, masuk ke dalam jaringan limfoid, terjadi penurunan sementara dari 3"8F sel 2 diikuti serokon(ersi dan pengaturan replikasi (irus dengan dihasilkannya 3"0F sel 2 anti(irus. #ecara klinis merupakan penyakit akut yang sembuh sendiri dengan nyeri tenggorok, mialgia non spesifik, dan meningitis aseptik. Keseimbangan klinis dan jumlah 3"8F sel 2 menjadi normal terjadi dalam waktu <%) minggu. ). Tahap menengah, fase kronik , berupa keadaan laten secara klinis dengan replikasi. (irus yang rendah khususnya di jaringan limfoid dan hitungan 3"8F secara perlahan menurun. *enderita dapat mengalami pembesaran kelenjar limfe yang luas tanpa gejala yang jelas. 2ahap ini dapat mencapai beberapa tahun. *ada akhir tahap ini terjadi demam, kemerahan kulit, kelelahan, dan (iremia. 2ahap kronik dapat berakhir antara C%D tahun. 1. 1. Tahap akhir, fase krisis, ditandai dengan menurunnya pertahanan tubuh penderita secara cepat berupa rendahnya jumlah 3"8F, penurunan berat badan, diare, infeksi oportunistik, dan keganasan sekunder. 2ahap ini umumnya dikenal sebagai !I"#. *etunjuk dari 3"3 di !merika #erikat menganggap semua orang dengan infeksi HIV
dan jumlah sel 2 3"8F kurang dari )DD sel'Gl sebagai !I"#, meskipun gambaran klinis belum terlihat. + obbins, dkk, %//0 > %81 -
2.*. Pato"iiologi
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel 24helper dengan melekatkan dirinya pada protein 3"8. #ekali ia berada di dalam, materi (iral +jumlah (irus dalam tubuh penderita- turunan yang disebut :! +ribonucleic acid- berubah menjadi (iral ":! +deoyribonucleic acid- dengan suatu enBim yang disebut re(erse transcriptase. Viral ":! tersebut menjadi bagian dari ":! manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan (irus4(irus HI. =nBim lainnya, protease, mengatur (iral kimia untuk membentuk (irus4(irus yang baru. Virus4(irus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh infeksi dan penyakit4penyakit yang lain. "ibutuhkan waktu untuk menularkan (irus tersebut dari orang ke orang. espons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan sel4sel yang terinfeksi dan mengantikan sel4sel yang telah hilang. espons tersebut mendorong (irus untuk menghasilkan kembali dirinya. 6umlah normal dari sel4sel 3"8F2 pada seseorang yang sehat adalah 0DD4%)DD sel'ml kubik darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel4sel 3"8F 24nya terhitung dibawah )DD, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi4infeksi oportunistik. Infeksi4infeksi oportunistik adalah infeksi4infeksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. *ada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat infeksi4infeksi
tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi seorang pengidap HIV hal tersebut dapat menjadi fatal.
2.+. Perio!e Penularan HI) ,a!a Ibu %a$il
%.*eriode *renatal 2imbulnya HIV pada wanita hamil diperkirakan meningkat +Minkoff, %/0C-. #ejarah kesehatan, uji fisik dan tes laboratorium harus merefleksikan pengharapan ini jika wanita dan bayinya menerima perawatan yang tepat. *ara wanita yang termasuk dalam kategori beresiko tinggi terhadap infeksi HIV mencakup> %. Wanita dan atau pasangannya yang berasal dari wilayah geografis dimana HIV merupakan sesuatu yang umum. ). Wanita dan atau pasangannya yang menggunakan obatobatan yang disuntikkan melalui pembuluh darah. 1. Wanita yang menderita #2" tetap dan kambuhan. 8. Wanita yang menerima tranfusi darah dari pengidap HIV. ;. Wanita yang yakin bahwa dirinya mungkin terjangkit HIV. 2es HIV sebaiknya ditawarkan kepada wanita beresiko tinggi pada awal mereka memasuki perawatan prenatal. :amun, soronegati(itas pada uji prenatal pertama bukan jaminan untuk titer negati(e yang berlangsung. Misalnya, seorang wanita berusia )8 tahun yang mendapatkan perawatan prenatal selama 0 minggu mempunyai hasil tes western blot yang negati(e. :amun, setelah terinfeksi HIV, serum antibody membutuhkan waktu sampai %) minggu untuk berkembang. 2es western blot harus diulangi dalam % atau ) bulan dan pada
trimester ketiga. 2es prenatal rutin dapat membantu mengidentifikasi wanita yang terinfeksi HIV +Eoster, %/0C Kaplan et al, %/0C Minkoff, %/0C hoads et al, %/0C-. 2es ini juga dapat mengungkap Jonhorhea, #iphilis, Herpes yang tetap dan menjadi lebih lama, 3.2rakomatis, Hepatic 5, Micobacterium tuberculosis, 3andidiasis +oropharingeal atau infeksi Vagian 3hronic-, 3ytomegalo Virus +3MV-, dan 2oophlasmosis. #ekitar separuh penderita !I"# mengalami peningkatan titer 3MV. Karena masuknya penyakit 3MV memiliki bahaya yang serius terhadap janin, para wanita hamil dianjurkan dengan yang terinfeksi HIV. #ejarah (aksinasi dan kekebalan telah didokumentasikan. 2iter untuk cacar dan rubella ditentukan dan tes kulit tuberkulosa +"eri(asi protein yang dimurnikan'puri(iet protein deri(atif +**"-- telah dilakukan (aksinasi sebelumnya dengan (aksin rekonbi(ak Hb dicatat karena (aksin tersebut berisi produk darah manusia +Vaksin ini sekarang bebas dari darah manusia dan produkproduk darah-. Wanita dapat menjadi calon yang menerima ho " Imunoglobulin. *enularan HIV belum ditemukan adanya (aksin h. *roses persiapan melibatkan alcohol ethyl yang membuat (irus tidak aktif. Vaksin ini dibuat dari darah yang diambil dari kelompok donor regular yang tidak dikenali. "arah yang digunakan untuk memproduksi (aksin menjalani tes darah yang dapat mendeteksi darah adanya HIV +Erancis, 3hin, %/0C, MMW, %/0C-. 5eberapa ketidaknyamanan yang dihadapi pada masa prenatal +seperti kelelahan, anoreksia, dan penurunan berat badan- menyiratkan tandatanda dan gejal gejala infeksi HIV. "iagnosa yang berbedabeda terhadap seluruh keluhan dan gejala infeksi yang disebabkan kehamilan dibenarkan. 2andatanda utama infeksi HIV yang semakin memburuk mencakup turunnya berat badan lebih dari %D7 dari berat badab sebelum kehamilan, diare kronis lebih dari %bulan dan demam +kambuhan atau konstan- selama lebih dari % bulan. ntuk mendukung system, wanita hamil harus mendapat nutrisi yang optimal, tidur, istirahat, latihan, dan reduksi stress. 6ika infeksi HIV telah didiagnosa, wanita tersebut diberitahukan mengenai konsekwensi yang mungkin terjadi pada bayi. ). *eriode Intrapartum *erawatan wanita yang sakit saat melahirkan tidak diubah secara substansial untuk infeksi tanpa gejala dengan HIV +Minkoff,%/0C-. 3ara kelahiran didasarkan hanya pada pertimbangan obstetric karena (irus melalui plasenta pada awal kehamilan. Eokus utama pencegahn penyebaran HIV nosocomial dan perlindungan terhadap pelaku perawatan.
esiko penularan HIV dianggap rendah selama kelahiran (aginal.. =*M +=lektrinic Eetal Monitoring- eksternal dilakukan jika =*M diperlukan. 2erdapat kemungkinan inokulasi (irus ke dalam neonatus jika dilakukan pengambilan sempel darah pada bayi dilakukan atau jika elektroda jangat kepala bayi diterapkan. "isamping itu, seseorang yang melakukan prosedur ini berada pada resiko tertular (irus HIV. 1. *eriode *ostpartum. Hanya sedikit yang diketahui tentang tindakan klinis selama periode postpartum yang dapat dilakukan pada wanita yang terinfeksi HIV. Walaupun periode postpartum pertengahan tercatat signifikan +update, %/0C-, tindak lanjut yang lebih lama telah mengungkap frekwensi penyakit kilinis yang tinggi pada ibuibu yang anaknya menderita penyakit +#kott, %/0; Minkoff et al, %/0C-. 2indakan pencegahan uni(ersal dilakukan terhadap ibu dan ba yi, seperti yang dilakukan terhadap semua pasien. Wanita dan bayinya diarahkan pada dokter yang berpengalamn dalam pengobatan !I"# dan keadaankeadaan yang menyertainya. *engaruh infeksi pada bayi dan neonatal mungkin tidak jelas. Karena (irus yang melalui plasenta, darah di tali pusat akan menunjukkan antibody HIV baik apabila bayi terinfeksi ataupun tidak. #elama itu antibody yang melalui palang plasenta mungkin tidak terdapat pada bayi yang tidak terinfeksi sampai usia %; bulan. Ketika infeksi HIV menjadi aktif banyak infeksi lain yang biasa menyertai pada orang dewasa terjadi pada bayi. Komplikasi yang menyertai infeksi HIV pada bayi mencakup =nchephalopati, Microchephalli, "efisit Kognitif, system saraf pusat +3:#'central ner(ous system- Ahympoma, 3erebro Vaskuler !ccident, gagal pernapasan dan Ahympaclenophaty. 2.-. Gejala HI) AID
%. Jejala mayor %. 55 menurun lebih dari %D7 dalam % bulan ). "iare kronik yang berlangsung lebih dari % bulan 1. *enurunan kesadaran dan adanya gangguan neurologis 8. "emensia ' HIV =nsefalopati
). Jejala minor %. 5atuk menetap lebih dari % bulan ). "ermatitis generalist 1. !danya herpes Boster yang berulang 8. Kandidiasis orofaringeal ;. Herpes simple kronik progresif <. Aimfadenopati generalist C. Infeksi jamur berulang pada kelamin wanita 0. etinitis 3ytomegalo(irus 2./. Pe$erikaan !iagnotik
%. 2es untuk diagnosa infeksi HIV >
Western blot
*)8 antigen test
Kultur HIV
).2es untuk deteksi gangguan system imun.
Hematokrit.
A="
3"8 limfosit
asio 3"8'3" limfosit
#erum mikroglobulin 5)
Hemoglobulin
2.0. Pengobatan
9bat4obatan !ntiretro(iral +!V- bukanlah suatu pengobatan untuk HIV'!I"# tetapi cukup memperpanjang hidup dari mereka yang mengidap HIV. *ada tempat yang kurang baik pengaturannya permulaan dari pengobatan !V biasanya secara medis direkomendasikan ketika jumlah sel 3"8 dari orang yang mengidap HIV'!I"# adalah )DD atau lebih rendah. ntuk lebih efektif, maka suatu kombinasi dari tiga atau lebih !V dikonsumsi, secara umum ini adalah mengenai terapi !ntiretro(iral yang sangat aktif +H!!2-. Kombinasi dari !V berikut ini dapat mengunakan> %. :ucleoside !nalogue e(erse 2ranscriptase Inhibitors +:2IL-, mentargetkan pencegahan protein re(erse transcriptase HIV dalam mencegah perpindahan dari (iral :! menjadi (iral ":! +contohnya !2, ddl, dd3 @ 123-. ). :on4nucleoside
e(erse
2ranscriptase
Inhibitors
+::2ILs-
memperlambat
reproduksi dari HIV dengan bercampur dengan re(erse transcriptase, suatu enBim (iral yang penting. =nBim tersebut sangat esensial untuk HIV dalam memasukan materi turunan kedalam sel4sel. 9bat4obatan ::2I termasuk> :e(irapine, dela(irdine +escripta-, efa(irenBa +#usti(a-. 1. *rotease Inhibitors +*I- mengtargetkan protein protease HIV dan menahannya sehingga suatu (irus baru tidak dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dilepaskan. *encegahan perpindahan dari ibu ke anak +*M232-> seorang wanita yang mengidap HIV+F- dapat menularkan HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan masa menyusui. "alam ketidakhadiran dari inter(ensi pencegahan, kemungkinan bahwa bayi dari seorang wanita yang mengidap HIV+F- akan terinfeksi kira4kira );741;7. "ua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan HIV'!I"# dari ibu ke anak. 9bat4obatan tersebut adalah> %. idu(idine +!2- dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari %84)0 minggu selama masa kehamilan. #tudi menunjukkan bahwa hal ini menurunkan angka penularan mendekati
dimulai pada masa persalinan sekitas 107. 5eberapa studi telah menyelidiki pengunaan dari idu(idine +!2- dalam kombinasi dengan Aami(udine +123). :e(irapine> diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar )41 hari. "iperkirakan bahwa dosis tersebut dapat menurunkan penularan HIV sekitar 8C7. :e(irapine hanya digunakan pada ibu dengan membawa satu tablet kerumah ketika masa persalinan tiba, sementara bayi tersebut harus diberikan satu dosis dalam 1 hari. *ost4eposure prophylais +*=*- adalah sebuah program dari beberapa obat anti(iral, yang dikonsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang 1D hari, untuk mencegah seseorang menjadi terinfeksi dengan HIV sesudah terinfeksi, baik melalui serangan seksual maupun terinfeksi occupational. "ihubungankan dengan permulaan pengunaan dari *=*, maka suatu pengujian HIV harus dijalani untuk menetapkan status orang yang bersangkutan. Informasi dan bimbingan perlu diberikan untuk memungkinkan orang tersebut mengerti obat4obatan, keperluan untuk mentaati, kebutuhan untuk mempraktekan hubungan seks yang aman dan memperbaharui pengujian HIV. !ntiretro(irals direkomendasikan untuk *=* termasuk !2 dan 123 yang digunakan dalam kombinasi. 3"3 telah memperingatkan mengenai pengunaan dari :e(irapine sebagai bagian dari *=* yang berhutang pada bahaya akan kerusakan pada hati. #esudah terkena infeksi yang potensial ke HIV, pengobatan *=* perlu dimulai sekurangnya selama C) jam, sekalipun terdapat bukti untuk mengusulkan bahwa lebih awal seseorang memulai pengobatan, maka keuntungannya pun akan menjadi lebih besar. *=* tidak merekomen dasikan proses terinfeksi secara biasa ke HIV'!I"# sebagaimana hal ini tidak efektif %DD7 hal tersebut dapat memberikan efek samping yang hebat dan mendorong perilaku seksual yang tidak aman.
BAB III AUHAN EPE(AATAN PADA IBU HAMIL DENGAN HI)3AID #.1
Pengkajian
%. 5iodata Klien ). iwayat *enyakit 6enis infeksi sering memberikan petunjuk pertama karena sifat kelainan imun. mur kronologis pasien juga mempengaruhi imunokompetens. espon imun sangat tertekan pada orang yang sangat muda karena belum berkembangnya kelenjar timus. *ada lansia, atropi
kelenjar timus dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. 5anyak penyakit kronik yang berhubungan dengan melemahnya fungsi imun. "iabetes meilitus, anemia aplastik, kanker adalah beberapa penyakit yang kronis, keberadaan penyakit seperti ini harus dianggap sebagai factor penunjang saat mengkaji status imunokompetens pasien. 5erikut bentuk kelainan hospes dan penyakit serta terapi yang berhubungan dengan kelainan hospes > •
Kerusakan respon imun seluler +Aimfosit 2 -
2erapi radiasi, defisiensi nutrisi, penuaan, aplasia timik, limfoma, kortikosteroid, globulin anti limfosit, disfungsi timik congenital. •
Kerusakan imunitas humoral +!ntibodi-
Aimfositik leukemia kronis, mieloma, hipogamaglobulemia congenital, protein liosing enteropati +peradangan usus%.
*emeriksaan Eisik +9bjektif- dan Keluhan +#ubyektifa-
!ktifitas ' Istirahat
Jejala > Mudah lelah,intoleran acti(ity,progresi malaise,perubahan pola tidur.
2anda > Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologi aktifitas + *erubahan
2", frekuensi 6antun dan pernafasan -.
b-
#irkulasi
Jejala > *enyembuhan yang lambat +anemia-, perdarahan lama pada cedera.
2anda > *erubahan 2" postural,menurunnya (olume nadi perifer, pucat ' sianosis,
perpanjangan pengisian kapiler. c
Integritas dan =go Jejala
>
#tress
berhubungan
dengan
mengingkari doagnosa, putus asa,dan sebagainya.
kehilangan,mengkuatirkan
penampilan,
d-
2anda > Mengingkari,cemas,depresi,takut,menarik diri, marah. =liminasi
Jejala > "iare intermitten, terus menerus, sering dengan atau tanpa kram abdominal,
nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi
2anda > Eeces encer dengan atau tanpa mucus atau darah, diare pekat dan sering, nyeri
tekan abdominal, lesi atau abses rectal, perianal, perubahan jumlah, warna dan karakteristik urine. e-
Makanan ' 3airan
Jejala > !noreksia, mual muntah, disfagia
2anda > 2urgor kulit buruk, lesi rongga mulut, kesehatan gigi dan gusi yang buruk,
edema f-
Hygiene
Jejala > 2idak dapat menyelesaikan !K#
2anda > *enampilan tidak rapi, kurang perawatan diri.
g-
:eurosensoro
Jejala
>
*using,
sakit
kepala,
perubahan
status
mental,kerusakan
status
indera,kelemahan otot,tremor,perubahan penglihatan.
2anda
>
*erubahan status mental,
ide
paranoid,
ansietas,
refleks
normal,tremor,kejang,hemiparesis,kejang. h
:yeri ' Kenyamanan Jejala > :yeri umum ' local, rasa terbakar, sakit kepala,nyeri dada pleuritis.
tidak
2anda > 5engkak sendi, nyeri kelenjar,nyeri tekan,penurunan rentan gerak,pincang.
i-
*ernafasan
Jejala > I#K sering atau menetap, napas pendek progresif, batuk, sesak pada dada.
2anda > 2akipnea, distress pernapasan, perubahan bunyi napas, adanya sputum.
j-
Keamanan
Jejala > iwayat jatuh, terbakar,pingsan,luka,transfuse darah,penyakit defisiensi imun,
demam berulang,berkeringat malam.
2anda > *erubahan integritas kulit,luka perianal ' abses, timbulnya nodul, pelebaran
kelenjar limfe, menurunya kekuatan umum, tekanan umum. k-
#eksualitas
Jejala > iwayat berprilaku seks dengan resiko tinggi, menurunnya libido,
penggunaan pil pencegah kehamilan.
2anda > Kehamilan,herpes genetalia.
l-
Interaksi #osial
Jejala > Masalah yang ditimbulkan oleh diagnosis, isolasi, kesepian, adanya trauma
!I"#.
2anda > *erubahan interaksi.
).*emeriksaan "iagnostik a-
2es Aaboratorium
2elah dikembangkan sejumlah tes diagnostic yang sebagian masih bersifat penelitian. 2es dan pemeriksaan laboratorium digunakan untuk mendiagnosis Human Immunodeficiency Virus +HIV- dan memantau perkembangan penyakit serta responnya terhadap terapi Human Immunodeficiency Virus +HIV-
%.#erologis
2es antibody serum
#krining Human Immunodeficiency Virus +HIV- dan =AI#!. Hasil tes positif, tapi bukan merupakan diagnosa
2es blot western
Mengkonfirmasi diagnosa Human Immunodeficiency Virus +HIV
#el 2 limfosit
*enurunan jumlah total
#el 28 helper
Indikator system imun +jumlah N)DDO
20 + sel supresor sitopatik -
asio terbalik + ) > % - atau lebih besar dari sel suppressor pada sel helper + 20 ke 28 mengindikasikan supresi imun.
*)8 + *rotein pembungkus HIV-
*eningkatan nilai kuantitatif protein mengidentifikasi progresi infeksi
Kadar Ig
Meningkat, terutama Ig !, Ig J, Ig M yang normal atau mendekati normal
eaksi rantai polimerase
Mendeteksi ":! (irus dalam jumlah sedikit pada infeksi sel perifer monoseluler.
2es *H#
Kapsul hepatitis 5 dan antibody, sifilis, 3MV mungkin positif
). :eurologis
==J, MI, 32 #can otak, =MJ +pemeriksaan saraf-
2es Aainnya
#inar P dada
Menyatakan perkembangan filtrasi interstisial dari *3* tahap lanjut atau adanya
komplikasi lain
2es Eungsi *ulmonal
"eteksi awal pneumonia interstisial
#kan Jallium !mbilan difusi pulmonal terjadi pada *3* dan bentuk pneumonia
lainnya.
5iopsis
"iagnosa lain dari sarcoma Kaposi
5ronkoskopi ' pencucian trakeobronkial "ilakukan dengan biopsy pada waktu *3*
ataupun dugaan kerusakan paruparu
1. 2es !ntibodi 6ika seseorang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus +HIV-, maka system imun akan bereaksi dengan memproduksi antibody terhadap (irus tersebut. !ntibody terbentuk dalam 1 4 %) minggu setelah infeksi, atau bisa sampai < 4 %) bulan. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang terinfeksi awalnya tidak memperlihatkan hasil tes positif. 2api antibody ternyata tidak efektif, kemampuan mendeteksi antibody Human Immunodeficiency Virus +HIV- dalam darah memungkinkan skrining produk darah dan memudahkan e(aluasi diagnostic. *ada tahun %/0; Eood and "rug !dministration +E"!- memberi lisensi tentang uji kadar Human Immunodeficiency Virus +HIV- bagi semua pendonor darah atau plasma. 2es tersebut, yaitu >
2es =nBym 4 Ainked Immunosorbent !ssay + =AI#!-
Mengidentifikasi
antibody
yang
secara
spesifik
ditujukan
kepada
(irus
Human
Immunodeficiency Virus +HIV-. =AI#! tidak menegakan diagnosa !I"# tapi hanya menunjukkan bahwa seseorang terinfeksi atau pernah terinfeksi Human Immunodeficiency Virus +HIV-. 9rang yang dalam darahnya terdapat antibody Human Immunodeficiency Virus +HIV- disebut seropositif.
Western 5lot !ssay
Mengenali antibody Human Immunodeficiency Virus +HIV- dan memastikan seropositifitas Human Immunodeficiency Virus +HIV
Indirect Immunoflouresence
*engganti pemeriksaan western blot untuk memastikan seropositifitas.
adio Immuno *recipitation !ssay + I*! -
Mendeteksi protein dari pada antibody.
#. 2
Diagnoa e,era4atan
%. esiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko. ). esiko tinggi penularan infeksi pada bayi berhubungan dengan adanya kontak darah dengan bayi sekunder terhadap proses melahirkan. 1. esiko tinggi defisit (olume cairan berhubungan dengan output cairan berlebih sekunder terhadap diare 8. Intolerans akti(itas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.
;. *erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi Bat giBi. <. 2idak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan yang orang dicintai. 5.
(encana e,era4atan
2ujuan
:o "iagnosa
%
esiko
dan
Kriteria
hasil tinggi
berhubungan
infeksi *asien
akan
dengan infeksi
bebas setelah
imunosupresi, malnutrisi dan dilakukan pola hidup yang beresiko.
Inter(ensi
tindakan
keperawatan
selama
1Q)8
dengan
jam
kriteria hasil>
2idak ada luka atau
infeksi baru. ). gunakan teknik aseptik pada
setiap
tindakan
3uci
sebelum
tangan
meberikan
tindakan.
2anda (ital dalam
batas
normal
+2"R%%D'CD,
R%<
)8, :R
tandatanda
in(asif.
eksudat.
%. Monitor
*emeriksaan leukosit
normal +
1. !njurkan pasien metoda mencegah
terpapar
terhadap lingkungan yang patogen. 8. Kumpulkan
spesimen
untuk tes lab sesuai order. ;. !tur
pemberian
antiinfeksi sesuai order
)
esiko tinggi infeksi +kontak Infeksi
HIV
pasien- berhubungan dengan ditransmisikan infeksi HIV, adanya infeksi dilakukan
tidak setelah tindakan
%. !njurkan orang
pasien
penting
atau
lainnya
nonopportunisitik dapat ditransmisikan.
yang keperawatan
selama
1Q)8
dengan
jam
metode
mencegah
transmisi HIV dan kuman
kriteria hasil>
patogen lainnya.
kontak pasien dan
tim
kesehatan
tidak
). Junakan darah dan cairan tubuh
terpapar HIV
precaution
bial
merawat pasien. Junakan
2idak
patogen
terinfeksi
lain
masker bila perlu.
seperti
253. 1
esiko tinggi defisit (olume "efisit (olume cairan cairan berhubungan dengan dapat output
cairan
teratasi
berlebih dilakukan
sekunder terhadap diare
setelah tindakan
keperawatan
selama
%Q)8
dengan
jam
%. Kaji
konsistensi
frekuensi
feses
dan dan
adanya darah. ). !uskultasi bunyi usus
criteria hasil>
perut lunak %. !tur agen antimotilitas
tidak tegang feses lunak, warna
normal
kram perut hilang,
dan psilium +Metamucilsesuai order ). 5erikan ointment ! dan ", (aselin atau Binc oside 1. Mendeteksi adanya darah dalam feses
D.
I$,le$entai
"idasarkan pada diagnosa yang muncul baik secara aktual, resiko, atau potensial. Kemudian dilakukan tindakan keperawatan yang sesuai berdasarkan :3*.
E.
E6aluai
"isimpulkan berdasarkan pada sejauh mana keberhasilan mencapai kriteria hasil, sehingga dapat diputuskan apakah inter(ensi tetap dilanjutkan, dihentikan, atau diganti jika tindakan yang sebelumnya tidak berhasil
BAB I) PENUTUP
*.1. ei$,ulan
HIV + Human immunodeficiency Virus - adalah (irus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan !I"#. *enyebab infeksi adalah golongan (irus retro yang disebut human immunodeficiency (irus +HIV-. 3ara penularan HIVmelakukan penetrasi seks, melalui darah yang terinfeksi, dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terinfeksi, wanita hamil. *enularan secara perinatal terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak secara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga (irus dari ibu dapat menular pada bayi. Kelompok resiko tinggi> lelaki homoseksual atau biseks, orang yang ketagian obat intra(ena, partner seks dari penderita !I"#, penerima darah atau produk darah +transfusi-, bayi dari ibu'bapak terinfeksi. Jejala mayor infeksi HIV adalah 55 menurun lebih dari %D7 dalam % bulan, diare kronik yang berlangsung lebih dari % bulan, penurunan kesadaran dan adanya gangguan neurologis, demensia ' HIV ensefalopati. Jejala minor> batuk menetap lebih dari % bulan, dermatitis generalist, adanya herpes Boster yang berulang, kandidiasis orofaringeal, herpes simple kronik progresif, limfadenopati generalist, infeksi jamur berulang pada kelamin wanita, retinitis cytomegalo(irus. *.2. aran
"engan dibuatnya makalah HIV pada ibu hamil ini, diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi para pembaca terutama pemahaman yang berhubungan dengan bagaimana melakukan sebuah proses asuhan keperawatan maternitas ter utama pada ibu hamil yang juga menderita HIV.
DA7TA( PUTAA
3arpenito, Aynda 6uall. )DD<. Diagnosis Keperawatan. 6akarta> =J3
"oengoes, Marilynn, dkk, )DDD, Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi 1, alih bahasa > I Made Kariasa dan :i Made #, =J3, 6akarta Kuswayan.
)DD/. Apa
itu
HIVAID!".
http>''www.kswann.com'WhatisHIV!I"#.pdf.
Aamongan, %D "esember )D%D. %1.DD WI5 +access onlineSati, Ida. )D%D. AID! pada i#u hami$ . http>''www.docstoc.com'docs'. Aamongan, %D "esember )D%D. %1.%D WI5 +access online-