DISENTRI BASILER
dys (=gangguan) dan enteron (=usus), enteron (=usus), yang berarti Disentri berasal dari bahasa Yunani yaitu dys (=gangguan) radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah. ASI, susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya. Anak umur bulan atau lebih harus diberikan makanan lunak!setengah padat. pad at. "a#arkan "a#arkan makanan setiap $%& jam atau berikan anak makanan sebanyak dia mau. 'emberian makanan sedikit sedikit namun sering lebih dapat diterima daripada diberikan dalam jumlah besar tapi jarang. Setelah diare berhenti, teruskan pemberian makanan satu kali lebih banyak daripada biasanya selama minggu menggunakan makanan yang mengandung banyak gi*i. +bat anti diare anyak obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. +bat%obatan anti diare meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri b akteri hidup (misal lactobacillus, streptokokus faec alis). Antimuntah Antimuntah termasuk klorpromasin, prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di ba#ah - tahun. Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecuali untuk penderita disentri ! kolera. 'enggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti proto*oa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. al ini juga menghamburkan uang 2.TUJUAN
"ujuan dari pembuatan makalah ini asuhan kepera#atan ini adalah untuk membahas membahas mengenai cara mendiagnosis dini dan mekanisme terjadinya pen yakit disentri pada anak. 3. MANFAAT
/anfaat dari asuhan kepera#atan anak dengan disentri ini bermanfaat untuk melakukuan askep yang 0alid mulai dari pengkajian, diagnose kepera#atan, proseskapera#atan, implementasi, e0aluasi. BAB II TINJAUAN TEORI 1.KONSEP DASAR TEORI A.DEFINISI
Disentri berasal dari bahasa yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah . B.ANATOMI FISIOLOGI Usus Besar Intestinu! Ma"#r$
'anjangnya 1 2 3 m, lebar -% cm, lapisan%lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah 4 a. Selaput lender b. 5apisan otot melingkar c. 5apisan otot memanjang d. 6aringan ikat. 2. Fun%si Usus Besar
a. /enyerap air dari makanan b. "empat inggal bakteri koli c. "empat feses A.ETIOLOGI
akteri (7isentri basiler) Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (1 89 kasus disentri yang dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat d an mengancam ji#a disebabkan oleh Shigella 2. o
o
o
Escherichia coli enteroinvasif (:I:;) Salmonella Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
. Amoeba (7isentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia < - tahun'atogenesis "ransmisi 4 fecal%oral, melalui 4 makanan ! air yang terkontaminasi, person%to%person contact. D.GEJALA KLINIS
Disentri &asi'er •
7iare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. 'ada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam %& jam pertama, dan setelah 2% jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.
•
'anas tinggi ($>,-8 &88 ;), appear to?ic.
•
/untah%muntah.
•
Anoreksia.
•
Sakit kram di perut dan sakit di anus saat A.
•
@adang%kadang disertai dengan gejala menyerupai ensefalitis dan sepsis (kejang, sakit kepala, letargi, kaku kuduk, halusinasi).
Disentri a!#e&a •
7iare disertai darah dan lendir dalam tinja.
•
rekuensi A umumnya lebih sedikit daripada disentri basiler (B28?!hari)
•
Sakit perut hebat (kolik)
•
Cejala konstitusional biasanya tidak ada (panas hanya ditemukan pada 2!$ kasus).
E. PATOFISIOLOGI
@uman penyebab (iare menyebar masuk melalui mulut antara lain makanan, minuman yang tercemar tinja atau yang kontak langsung dengan tinja penderita. •
Peri'a)u )*usus !enin%)at)an resi)# ter+a(in"a (iare D "idak memberikan ASI secara penuh &% bulan pertama kehidupan, /enggunakan b otol susu yang tercemar, /enyimpan makanan masak pada suhu kamar dalam #aktu cukup lama, /enggunakan air minuman yang tercemar oleh bakteri yang berasal dari tinja, "idak mencuci tangan setelah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum memasak makanan, "idak membuang tinja secara benar.
•
Fa)t#r "an% !enin%)at)an )erentanan ter*a(a, (iare D "idak memberikan ASI sampai umur tahun, @urang gi*i, ;ampak, Imunodefisiensi ! imunosupressif.
•
U!ur @ebanyakan diare terjadi pada tahun pertama kehidupan, insiden paling banyak 28 bulan (pada masa pemberian makanan pendamping).
•
-ariasi !usi!an Eariasi pola musim diare dapat terjadi melalui letak geografi. 'ada daerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas sedangkan diare karena 0irus (rota0irus) puncaknya pada musim dingin. 'ada daerah tropik diare rota0irus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim kemarau sedangkan puncak diare karena bakteri adalah pada musim hujan.
Infeksi asimtomatik kebanyakan infeksi usus bersifat asimtomatik ! tanpa gejala dan proporsi ini meningkat di atas umur tahun karena pembentukkan imunitas aktif
. PENATALAKSANAAN 2. 'erhatikan keadaan umum anak, bila anak appear to?ic, status gi*i kurang, lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk mendeteksi adanya bakteremia. ila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Faspadai adanya syok sepsis. . @omponen terapi disentri 4 a. @oreksi dan maintenance cairan dan elektrolit. b. 7iet c. Antibiotika d. Sanitasi . a. @oreksi dan maintenance cairan dan elektrolit Seperti pada kasus diare akut secara umum, hal pertama yang harus diperhatikan dalam penatalaksanaan disentri setelah keadaan stabil adalah penilaian dan koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit. . b. 7iet Anak dengan disentri harus diteruskan pemberian makanannya. erikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. 7osis tunggal tinggi 0itamin A (88.888 IG) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri, terutama pada anak yang diduga mengalami defisiensi. Gntuk mempersingkat perjalanan penyakit, dapat diberikan sinbiotik dan preparat seng oralH,>. 7alam pemberian obat%obatan, harus diperhatikan bah#a obat%obat yang memperlambat motilitas usus sebaiknya tidak diberikan karena adanya resiko untuk memperpanjang masa sakit. c. Antibiotika Anak dengan disentri harus dicurigai menderita shigellosis dan mendapatkan terapi yang sesuai. 'engobatan dengan antibiotika yang tepat akan mengurangi masa sakit dan menurunkan resiko komplikasi dan kematian. 'ilihan utama untuk Shigelosis (menurut anjuran F+) 4 @otrimokasa*ol (trimetoprim 28mg!kb!hari dan sulfametoksa*ol -8mg!kg!hari) dibagi dalam dosis, selama - hari. 7ari hasil penelitian, tidak didapatkan perbedaan manfaat pemberian kotrimoksa*ol dibandingkan placebo28. Alternatif yang dapat diberikan 4 o Ampisilin 288mg!kg!hari dibagi dalam & dosis o ;efi?ime Hmg!kg!hari dibagi dalam dosis o ;eftria?one -8mg!kg!hari, dosis tunggal IE atau I/ o Asam nalidiksat --mg!kg!hari dibagi dalam & dosis. 'erbaikan seharusnya tampak dalam hari, misalnya panas turun, sakit dan darah dalam tinja berkurang, frekuensi A berkurang, dll. ila dalam hari tidak terjadi perbaikan, antibiotik harus dihentikan dan diganti dengan alternatif lain.
"erapi antiamubik diberikan dengan indikasi 4 o 7itemukan trofo*oit :ntamoeba hystolistica dalam pemeriksaan mikroskopis tinja. o "inja berdarah menetap setelah terapi dengan antibiotika berturut%turut (masing%masing diberikan untuk hari), yang biasanya efektif untuk disentri basiler. "erapi yang dipilih sebagai antiamubik intestinal pada anak adalah /etronida*ol $8%-8mg!kg!hari dibagi dalam $ dosis selama 28 hari. ila disentri memang disebabkan oleh :. hystolistica, keadaan akan membaik dalam %$ hari terapi. d. Sanitasi eritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tanganJ dengan bersih sehabis membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi. 'rinsip utama pengobatan (iare 2. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya!penyebabnya. . /akanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada gi*i. $. Antibiotik!anti parasit tidak boleh digunakann secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus termasuk diare berat, diare dengan panas kecuali 4 pada disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang efektif untuk shigella, Suspek kolera dengan dehidrasi berat, 7iare persisten, bila diketemukan tropo*oit atau kista C lamblia atau tropo*oit :. histolitika di tinja atau cairan usus, atau bila bakteri patogen ditemukan dalam kultur tinja. "erapi rehidrasi, ertujuan untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat. "erapi rehidrasi oral4 •
Cairan oralit (cairan rehidrasi oral) +ralit adalah campuran gula dan garam. Kasio glukosa 0s natrium paling tidak 2 4 2. Gntuk terapi diare di rumah ibu diberi oralit untuk pemakaian hari. ila memberikan oralit satu kantong harus diberikan sekaligus dan larutan oralit yang tidak digunakan dalam & jam harus dibuang. ila diare terus berlangsung sedangkan oralit sudah habis harus memberikan cairan rumah tangga atau memba#a kembali anaknya ke sarana kesehatan untuk pengobatan.
•
Cairan rumah tangga, /eskipun komposisinya tidak seberat oralit untuk mengobati dehidrasi, cairan larutan seperti sup, air biasa, minuman yogh urt mungkin lebih praktis untuk rehidrasi oral mencegah dehidrasi. ;airan rumah tangga ini harus segera diberikan pada anak pada saat mulai diare dengan tujuan memberi lebih banyak cairan dari biasanya. Ada beberapa cairan yang tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare termasuk sari buah manis yang diperdagangkan, pencahar, stimulansia seperti kopi.
@riteria cairan rumah tangga yang diberikan pada penderita diare 4
2. Aman bila diberikan dalam jumlah banyak. "eh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis harus dihindarkan karena menyebabkan diare osmotik, memperberat dehidrasi. . /udah menyiapkan. $. 7apat diterima oleh penderita. &. :fektif. Gpaya rehidrasi oral tidak tepat untuk 4 •
'engobatan a#al dehidrasi berat, karena cairan harus diganti dengan cepat.
•
'enderita ileus paratikus dan perut kembung.
•
'enderita yang tidak dapat minum.
Gpaya rehidrasi oral tidak efektif untuk 4 •
'enderita dengan pengeluaran tinja yang sangat banyak dan cepat (lebih dari 2ml!kg!jam) serta penderita tidak dapat minum cairan dengan jumlah yang cukup untuk mengganti kehilangannya.
•
'enderita dengan muntah berat dan berulang%ulang.
•
'enderita malabsorbsi glukosaD penderita seperti itu larutan oralit menyebabkan 0 olume tinja meningkat nyata dan tinja mengandung glukosa jumlah besar.
/akanan pada terapi diare ASI, susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya. Anak umur bulan atau lebih harus diberikan makanan lunak!setengah padat. "a#arkan makanan setiap $%& jam atau berikan anak makanan sebanyak dia mau. 'emberian makanan sedikit sedikit namun sering lebih dapat diterima daripada diberikan dalam jumlah besar tapi jarang. Setelah diare berhenti, teruskan pemberian makanan satu kali lebih banyak daripada biasanya selama minggu menggunakan makanan yang mengandung banyak gi*i. +bat anti diare anyak obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. +bat%obatan anti diare meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal lactobacillus, streptokokus faec alis). Antimuntah termasuk klorpromasin, prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di ba#ah - tahun.
Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecuali untuk penderita disentri ! kolera. 'enggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti proto*oa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. al ini juga menghamburkan uang. "anda%tanda memburuknya diare, Ibu harus memba#a anaknya ke sarana kesehatan jika 4 •
tinja cair keluar amat sering.
•
muntah berulang.
•
rasa haus yang meningkat.
tidak dapat makan dan minum seperti biasanya 2.KONSEP DASAR ASUAN KEPERA/ATAN A.PENGKAJIAN
2. Identitas 'erlu diperhatikan adalah usia. :pisode diare terjadi pada tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi adalah golongan umur %22 bulan. @ebanyakan kuman usus merangsang kekebalan terhadap infeksi, hal ini membantu menjelaskan penurunan insidence penyakit pada anak yang lebih besar. 'ada umur tahun atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. @eba nyakan kasus karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric men yebar terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan pera#atannya . . @eluhan Gtama A lebih dari $ ? $. Ki#ayat 'enyakit Sekarang A #arna kuning kehijauan, bercamour lendir dan darah atau lendir saja. @onsistensi encer, frekuensi lebih dari $ kali, #aktu pengeluaran 4 $%- hari (diare akut), lebih dari hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 2& hari (diare kronis). &. Ki#ayat 'enyakit 7ahulu 'ernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari saprofit menjadi parasit), alergi makanan, IS'A, IS@, +/A campak. -. Ki#ayat LutrisiAS 'ada anak usia toddler makanan yang diberikan seperti pada orang de#asa, porsi yang diberikan $ kali setiap hari dengan tambahan buah dan susu. kekurangan gi*i pada anak usia toddler sangat rentan,. ;ara pengelolahan makanan yang baik, menjaga kebersihan dan sanitasi makanan, kebiasan cuci tangan, . Ki#ayat @esehatan @eluarga Ada salah satu keluarga yang mengalami diare. . Ki#ayat @esehatan 5ingkungan 'enyimpanan makanan pada suhu kamar, kurang menjaga kebersihan, lingkungan tempat
tinggal. H. Ki#ayat 'ertumbuhan dan perkembangan a. 'ertumbuhan o @enaikan karena umur 2 $ tahun berkisar antara 2,-%,- kg (rata%rata kg), ' %28 cm (rata%rata H cm) pertahun. o @enaikan linkar kepala 4 2cm ditahun pertama dan cm ditahun kedua dan seterusnya. o "umbuh gigi H buah 4 tambahan gigi susuD geraham pertama dan gigi taring, seluruhnya berjumlah 2& 2 buah o :rupsi gigi 4 geraham perama menusul gigi taring. b. 'erkembangan o "ahap perkembangan 'sikoseksual menurut Sigmund reud B.DIAGNOSA KEPERA/ATAN
2. 'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare atau output berlebihan dan intake yang kurang . Cangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare. $. Kesiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap diare &. Kesiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan frek#ensi diare. -. Kesiko tinggi gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan menurun terus menerus. . @ecemasan anak berhubungan dengan tindakan in0asi0e 0. INTER-ENSI KEPERA/ATAN
7iagnosa 24 Cangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare "ujuan 4 setelah dilakukan tindakan kepera#atan selama $ ? & jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal @riteria hasil 4 o "anda 0ital dalam batas normal (L4 28%8 ?!mnt, SD $%$,-8 c, KK 4 M &8 ?!mnt ) o "urgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak co#ong, GG tidak cekung. o @onsistensi A lembek, frek#ensi 2 kali perhari Inter0ensi 4 2) 'antau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit K! 'enurunan sisrkulasi 0olume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekataj urin. 7eteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit ) 'antau intake dan output K! 7ehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aad ekuat untuk membersihkan sisa metabolisme. $) "imbang berat badan setiap hari K! /endeteksi kehilangan cairan , penurunan 2 kg sama dengan kehilangan cairan 2 lt &) Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, %$ lt!hr K! /engganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral -) @olaborasi 4 'emeriksaan laboratorium serum elektrolit (La, @,;a, GL)
K! koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, GL untuk mengetahui faal ginjal (kompensasi). ;airan parenteral ( IE line ) sesuai dengan umur K! /engganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat. +bat%obatan 4 (antisekresin, antispasmolitik, antibiotik) K! anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan elektrolit agar simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi normal, antibiotik sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk menghambat endotoksin. 7iagnosa 4 'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya intake dan out put "ujuan 4 setelah dilakukan tindakan pera#atan selama dirumah di KS kebutuhan nutrisi terpenuhi @riteria 4 Lafsu makan meningkat meningkat atau normal sesuai umur Inter0ensi 4 2) 7iskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin) K! Serat tinggi, lemak,air terlalu panas ! dingin d apat merangsang mengiritasi lambung dan sluran usus. ) ;iptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangat K! situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan. $) erikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan K! /engurangi pemakaian energi yang berlebihan &) /onitor intake dan out put dalam & jam K! /engetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah makanan. -) @olaborasi dengan tim kesehtaan lain 4 a. terapi gi*i 4 7iet "@"' rendah serat, susu b. obat%obatan atau 0itamin ( A) K! /engandung *at yang diperlukan , untuk proses pertumbuhan 7iagnosa $ 4 Kesiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi dampak sekunder dari diare "ujuan 4 Stelah dilakukan tindakan pera#atan selama $? & jam tidak terjadi peningkatan suhu tubuh @riteria hasil 4 suhu tubuh dalam batas normal ( $%$,- ;) "idak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor, tumor, fungtio leasa) Inter0ensi 4 2) /onitor suhu tubuh setiap jam K! 7eteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh ( adanya infeksi) ) erikan kompres hangat K! merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh $) @olaborasi pemberian antipirektik K! /erangsang pusat pengatur panas di otak 7iagnosa & 4Kesiko gangguan integritas kulit perianal berhubungan dengan peningkatan frek#ensi A (diare)
"ujuan 4 setelah dilakukan tindaka kepera#tan selama di rumah sakit integritas kulit tidak terganggu @riteria hasil 4 "idak terjadi iritasi 4 kemerahan, lecet, kebersihan terjaga @eluarga mampu mendemontrasikan pera#atan perianal dengan baik dan benar Inter0ensi 4 2) 7iskusikan dan jelaskan pentingnya menjaga tempat tidur K! @ebersihan mencegah perkembang biakan kuman ) 7emontrasikan serta libatkan keluarga dalam mera#at perianal (bila basah da n mengganti pakaian ba#ah serta alasnya) K! /encegah terjadinya iritassi kulit yang tak diharapkan oleh karena kelebaban dan keasaman feces $) Atur posisi tidur atau duduk dengan selang #aktu %$ jam K! /elancarkan 0askulerisasi, mengurangi penekanan yan g lama sehingga tak terjadi iskemi dan irirtasi . 7iagnosa - 4 @ecemasan anak berhubungan dengan tindakan in0asi0e "ujuan 4 setelah dilakukan tindakan pera#atan selama $ ? & jam, klien mampu beradaptasi @riteria hasil 4 /au menerima tindakan pera#atan, klien tampak tenang dan tidak re#el Inter0ensi 4 2) 5ibatkan keluarga dalam melakukan tindakan pera#atan K! 'endekatan a#al pada anak melalui ibu atau keluarga ) indari persepsi yang salah pada pera#at dan KS K! mengurangi rasa takut anak terhadap pera#at dan lingkungan KS $) erikan pujian jika klien mau diberikan tindakan pera#atan dan pengobatan K! menambah rasa percaya diri anak akan keberanian dan kemampuannya &) 5akukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik 0erbal maupun non 0erbal (sentuhan, belaian dll) K! @asih saying serta pengenalan diri pera#at akan menunbuhkan rasa aman pada klien. -) erikan mainan sebagai rangsang sensori anak D.IMPLEMENTASI
2./emantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit agar 'enurunan sisrkulasi 0olume cairan menyebabkan kekeringan mukosa dan pemekataj urin. 7eteksi dini memungkinkan terapi pergantian cairan segera untuk memperbaiki defisit ./emantau intake dan output agar 7ehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme. $. /enimbang berat badan setiap hari untuk /endeteksi kehilangan cairan , penurunan 2 kg sama dengan kehilangan cairan 2 lt &. /enganjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, %$ lt!hr untuk /engganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral -. erkolaborasi 4 dalam 'emeriksaan laboratorium serum elektrolit (La, @,;a, GL) untuk koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, GL untuk mengetahui faal ginjal (kompensasi).
E.E-ALUASI
/asalah dikatakan teratasi apabila "anda 0ital dalam batas normal (L4 28%8 ?!mnt, SD $%$,-8 c, KK 4 M &8 ?!mnt ) "urgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak co#ong, GG tidak cekung. @onsistensi A lembek, frek#ensi 2 kali perhari BAB III PENUTUP
@esimpulan dan saran. Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah
anyak obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. +bat%obatan anti diare meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal lactobacillus, streptokokus faec alis). Antimuntah termasuk klorpromasin, prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di ba#ah - tahun. Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecuali untuk penderita disentri ! kolera. 'enggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti proto*oa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. al ini juga menghamburkan uang. DAFTAR PASTAKA
2. @amus @edokteran :disi @etiga. 6akarta 4 @%GID 882 . 7harma, Andi 'ratama. uku Saku 7iare :disi 2. andung 4 agian!S/ I@A @% G'!KSSD 882 $. ehrman, et al. Lelson "e?tbook of 'ediatrics 2th edition. G@ 4 SaundersD 88& &. uku @uliah Ilmu @esehatan Anak Eolume 2. 6akarta 4 agian I@A @%GID 2>>H. -. Candahusada, Srisasi, et al. 'arasitologi @edokteran :disi @etiga. 6akarta 4 @%GID 888. . @umpulan catatan kuliah Ilmu @esehatan Anak 88&%88-. . a b c 5engkong, 6ohn . 'rosedur "etap (Standard +perating 'rocedure) Ilmu @esehatan Anak. 6akartaD 88&.
H. A, 7ini, et al. 'engaruh 'emberian 'reparat Seng +ral "erhadap 'erjalanan 7iare Akut, dalam Abstrak 'ertemuan Ilmiah "ahunan Ilmu @esehatan Anak II Ikatan 7okter Anak Indonesia. atamD 88& >. Lafianti, Sel0i, et al. :fekti0itas 'emberian "rimetoprim%Sulfametoksa*ol pada Anak dengan 7iare 7isentri Akut, dalam Abstrak 'ertemuan Ilmiah "ahunan Ilmu @esehatan Anak II Ikatan 7okter Anak Indonesia. atamD 88& 28. ;ahyono, aryudi Aji, et al. /anipulasi 'erjalanan 7iare 'ada Anak dengan akteri idup, dalam Abstrak 'ertemuan Ilmiah "ahunan Ilmu @esehatan Anak II Ikatan 7okter Anak Indonesia. atamD 88&.