Asas-Asas Organisasi dan Fungsi Organisasi Mata Kuliah : Pengembangan Organisasi
Disusun Oleh : Fitri Ayu Andarini NIM : 172141018
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH.THAMRIN JAKARTA 2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Dengan tujuan penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk menambah wawasan mahasiswa dalam materi ini. Selain itu penulisan makalah ini tidak terlepas pula dari tugas mata kuliah Pengembangan Organisasi, penulis berterimakasih kepada : A. Ir.Soeprapto Soebijoso, MBA.MH. Selaku dosen mata kuliah Pengembangan Organisasi B. Keluarga yang banyak membantu baik materi maupun moril, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini.
Jakarta, 20 September 2017
Penyusun
i|Pengembangan Organisasi
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................. ......................................................................i Daftar Isi .............................................. ............................................................................. ii BAB I................................................... .............................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................ ................................. 1 1.1 Latar Belakang ................................................. ............................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ......................................................................................... ................................. 2 BAB II ........................................ ....................................................................................... 3 LANDASAN TEORI ................. ....................................................................................... 3 2.1 Pengertian Organisasi ................................................. .......................................... 3 2.2 Asas-asas Organisasi .................................................................... ........................ 4 2.3 Fungsi Organisasi ......................................................................... ........................ 4 BAB III ................................................ .............................................................................. 5 PEMBAHASAN................................................................................................................ 5 3.1 Pengertian Organisasi ................................................. .......................................... 5 3.2 Asas-asas Organisasi .................................................................... ........................ 7 3.3 Fungsi Organisasi ......................................................................... ...................... 17 BAB IV ................................................ ............................................................................ 21 PENUTUP ............................................................. .......................................................... 21 4.1 Kesimpulan ............................................... .......................................................... 21 4.2 Saran ................................................ ................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22
ii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
iii | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dinamis, ketidakterbatasan kebutuhan manusia dan keterbatasan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhanya telah menghadapkan manusia untuk hidup berorganisasi. hal ini didukung pula dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang tidak memungkinkan hidup wajar tanpa berorganisasi. Organisasi telah dibentuk sejak manusia pertama hidup di muka bumi, sekelompok manusia yang mempunyai orientasi dan tujuan yang relatif sama berhimpun dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi merupakan satu disiplin ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami organisasi secara baik, maka pemakalah akan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan hakikat organisasi dan prinsip-prinsip yang ada di dalamnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang , pengetahuan dan lain-lain. James D. Mooney, mengatakan, “Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”. Suatu organisasi harus dapat menerapkan beberapa prinsip yang memag menjadi landasan dari sebuah organisasi, agar apa yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang inginkan. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai asas-asas organisasi dan dapat kita terapkan pada organisasi yang kita jalani. Sebuah organisasi akan berjalan dengan lancer apabila sejak awal kita sudah dapat menerapak asas-asas serta mengetahui fungsi dari sebuah organisasi, sehingga tidak terjadi tumpeng tindih dalam organisasi yang akan mengakibatkan permasalahan.
1|Pengembangan Organisasi
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Organisasi? 2. Apa yang dimaksud dengan Asas-asas Organisasi? 3. Apa saja Fungsi Organisasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami Asas-asas Organisasi 2. Untuk mengetahui fungsi organisasi 3. Untuk dapat mengimplementasikan Asas-asas Organisasi serta fungsi Organisasi dikehidupan sehari-hari
2|Pengembangan Organisasi
BAB II LANDASAN TEORI
I.
2.1 Pengertian Organisasi
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schien juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi. Sifat organisasi tergantung pada anggota satu sama lain, ini menandakan bahwa organisasi yang dimaksudkan Schien adalah suatu sistem sistem. Menurut Kochler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordirnasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright (1997) ia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi berbeda perumusanya namun ada tiga hal perumusan yang sama dikemukakan yaitu : organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum.
3|Pengembangan Organisasi
2.2 Asas-asas Organisasi atau Prinsip Organisasi
Suatu organisasi tidak lepas pula dari sebuah asas yang dijadikan sebagai prinsip organisasi, macam-macam asas dikemukakan pula oleh James D.Mooney & Alan C.Reily , yaitu : 1. Asas koordinasi (the coordinatifve principle) 2. Asas jenjang (the scalar principle) 3. Asas penyusunan fungsi (the functional principle) 4. Asas staff (the staff principle) 2.3 Fungsi Organisasi
Sebuah organisasi harus teguh dalam menerapakn prinsip-prinsip yang dipakai agar memudahkan jalanya organisasi tersebut. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan organisasi tidak melupakan fungsi dari organisasi. Fungsi organisasi merupakan serangkaian kegiatan penyempurnaan yang dilakukan secara terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Menurut pendapat Abdel Hamed, dkk menyatakan bahwa fungsi organisasi meliputi: a. Analisa aktivitas kerja dan penyempurnaan tatakerja b. Proses pembuatan bagian c. Haluan tata kerja d. Brainstorming e. Efeltivitas kontrol akunting dan pemeriksaan f.
Pembekalan dan perlengkapan
g. Tata ruang kantor h. Perancangan formulir i.
Pemakaian bagan-bagan, tata aliran pekerjaan, usul-usul tentang rancangan, dan
j.
Penyempurnaan tiap tahun, penyusunan meja ujian, pengukuran kerja, nilai permindahan gadai dan keterlambatan.
4|Pengembangan Organisasi
BAB III PEMBAHASAN 3.1
Pengertian Organisasi
Istilah organisasi banyak digunakan untuk mengacu pada kumpulan orang, material, prosedur, ide, atau fakta, sedemikian sehingga tersusun dan terbentuk kombinasi antar bagian-bagian tersebut sebagai suatu keseluruhan yang bermakna (Soetopo, 2001:37). Gibson dkk. (1996:6) mendefinisikan organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Kothler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Wright (1977) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Selanjutnya Amstrong (2009:132) mendefinisikan : “An organization is a group of people who exit to achieve a common purpose. Organization is the process of making arrangements in the form of defined or understood responsibilities and relationship to enable those people to work cooperativelt together”. Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
5|Pengembangan Organisasi
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
6|Pengembangan Organisasi
3.2
Asas-asas Organisasi
Asas-asas organisasi adalah berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Asas organisasi penting bagi manajemen sebagai dasar membantu melaksanakan fungsi pengorganisasian terutama dalam menyusun struktur organisasi, dan dalam menjamin pelaksanaan kegiatan organisasi yang lancar, efektif dan efisien. Bagi pegawai atau pejabat organisasi asas-asas organisasi menjadi pegangan bekerja atau melaksanakan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan penuh tanggungjawab sesuai dengan wewenang yang diberikan. Asas-asas organisasi berperan dua macam yaitu pertama sebagai pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan efesien, dan peranan kedua sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan organisasi agar dapat berjalan lancar. Atas dasar dua macam peranan inilah dapat kiranya disusun defenisi asas-asas organisasi yaitu : “Berbagai pedoman yang sejauh mungkin hendaknya dilaksanakan agar memperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. Pengertian “sejauh mungkin” dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa asas-asas tidak dapat berlaku mutlak, sebaliknya apabila diabaikan dapat mengakibatkan organisasi akan mengalami kesulitan.
Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik atau dalam usaha menyusun organisasi, terdapat beberapa asasasas atau prinsip organisasi sebagai berikut : 1. Perumusan Tujuan dengan Jelas Bila kita melakukan sesuatu aktivitas, maka pertama-tama harus jelas kepada kita apa yang menjadi tujuan aktivitas tersebut. Demikian pula bila kita mengorganisasi atau membuat suatu badan maka yang pertama harus jelas tentang apa yang menjadi tujuan kita.
7|Pengembangan Organisasi
Tujuan adalah hal-hal yang ingin dicapai atau dipelihara baik berupa materi maupun non materi dengan melakukan satu atau lebih kegiatan (aktivitas). Bagi satu badan , tujuan itu akan berperan sebagai berikut : a. Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa b. Landasan bagi organisasi yang bersangkutan c. Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan dan d. Menentukan program , prosedur , kiss me (koordinasi , integrasi , simplikasi, sinkronisasi dan mekanisasi).
2. Pembagian kerja Dalam sebuah organisasi pembagian kerja adalah keharusan yang bersifat mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpeng tindih menjadi amat besar. Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan depertemen-depertemen dan job description dari masingmasing departemen-departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan ditetapkanya pembagian kerja yang jelas sekaligus menetapkan susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi masing-masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan serta wewenng masing-masing unit organisasi. Dalam mengadakan pembagian kerja ada beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai pedoman, yaitu: a. Pembagian kerja atas dasar wilayah atau territorial, misalnya kabupaten membagi tugas pekerjaan atas dasar kecamatan yang terdapat dalam kabupaten tersebut. b. Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksikan, misalnya dalam suatu industri mobil terdapat urusan mobil sedan, jeep dan lain sebagainya. c. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya pada suati grosir semen kedapatan bagian-bagian yang melayani : pemerintahan , kontraktor , masyarakat umum dan lain sebagainya , atau pada sebuah rumah sakit terdapat
8|Pengembangan Organisasi
bagian-bagian: penyakit dalam , penyakit kulit , penyakit mata , penyakit THT dan lain sebagainya. d. Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja) misalnya, dalam suatu perusahaan industry terdapat bagian-bagian: personalia , pembelian , tata usaha , pemasaran dan lain sebagainya. e. Pembagian kerja atas dasar waktu, sehingga terdapat waktu pagi , siang dan malam.
Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari peneran spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tetap pada jabatan yang tepat dan dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan. Oleh karena itu dalam pembagian kerja dalam suatu organisasi ada baiknya antara lain dipedomani halhal sebagai berikut: a. Jumlah unit organisasi harus diusahakan sedikit mungkin dengan kebutuhan b. Sesuatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain c. Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila u nit-unit yang telah ada tidak tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan baru, baik karena beban kerja maupun karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda. d. Secara garis besar dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan aktivitas yang dilakukanya enam macam sifat unit organisasi, yaitu: 1. Unit yang melalukan aktivitas penetapan kebijaksanaan umum bagi seluruh perusahaan 2. Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan kebijaksanaan umum bagi berbagai kegiatan perusahaan 3. Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok perusahaan
9|Pengembangan Organisasi
4. Unit penunjang ( service unit) yang melakukan aktivitas yang membantu memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatan-kegiatanya. 5. Unit pengawasan yang melakukan aktivitas pemeriksaan dan pen gawasan kegiatan-kegiatan unit-unit operasi. 6. Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan keahlian kepada unit pimpinan.
3. Delegasi Kekuasaan ( Delegation of Authority) Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan (pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang merupakan hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat dilaksanakan sebaik baiknya, wewenang atau kekuasaan itu terdiri dari berbagai aspek , antara lain wewenang mengambilan keputusan , wewenang menggunakan sumber daya , wewenang pemerintah , wewenang memakai batas waktu tertentu dan lain sebagainya. Delegasi kekuasan atau pelimpahan wewenang merupakan keahlian pemimpin yang penting dan elementer sebab dengan delegasi kekuasaan seseorang pemimpin dapat melipatgandakan waktu, perhatian dan pengetahuanya yang terbatas. Bahkan dapat dikatakan delegasi kekuasaan merupakan salah satu jalan utama bagi setiap pemimpin untuk percaya akan diri sendiri. Kesanggupan untuk menerima tanggung jawab adalah tes pertama bagi seorang pemimpin, tetapi keberanian mendelegasi kekuasaan pada bawahan merupakan tanda tanya seorang pemimpin yang sukses. Dalam mendelegasi kekuasaan, agar proses delegasi itu dapat efektif, sedikitnya empat hal harus diperhatiakan yaitu: 1. Delegasi kekuasaan adalah anak kembar siam dengan delegasi tugas dan bila keduanya telah ada harus pula dibarengi dengan adanya pertanggungjawaban. Dengan kata lain, proses delegasi meliputi pemberian tugas dan kekuasaan kepada
bawahan
dan
bila
10 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
keduanya
telag
ada
harus
dibarengi
pertanggungjawaban. Dengan kata lain proses delegasi harus mencakup tiga unsur, yaitu: delegasi tugas, delegasi kekuasaan dan pertanggungjawaban. 2. Kekuasaan yang di delegasi harus diberikan kepada orang yang tepat, baik dilihat dari sudut kualitifikasi maupun dari sudut fisik. 3. Mendelegasi kekuasaan kepada seseorang harus dibarengi dengan pemberian motivasi 4. Pejabat yang mendelegasi kekuasaan harus membimbing dan mengawasi orang yang menerima delegasi wewenang. Delegasi kekuasaan mempunyai manfaat ganda, yang terpenting diantaranta manfaat tersebut sebagai berikut: 1. Pemimpin dapat memusatkan perhatianya pada pekerjaan pokok saja 2. Putusan dapat dibuat lebih cepat dan unit yang tepat 3. Inisiatif dan rasa tanggungjawab bawahan dapat dimotiver, sehingga bawahan tidak selalu menunggu perintah atasan 4. Merupakan salah satu cara mendidik atau mengembangkan bawahan sehingga kelak dapat mampu menerima tugas dan tanggung jawab yang lebih besar. Manfaat ganda ini cukup dapat dirasakan oleh para anggota dan pemipin dalam suatu organisasi yang aktif dalam mewujudkan tujuan bersama. 4. Rentangan Kekuasaan Mengenai prinsip rentangan kekuasaan dipergunakan berbagai istilah yang berbeda , seperti : span of authority , span of control (rentangan pengawasan) , span of management dan span of managerial responsibilities. Dalam bahasa Indonesia dipakai istilah-istilah seperti: jenjang pengawasan, jenjang kekuasaan, rentangan kendali, rentangan kontrol dan rentang kekuasaan.
11 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Dengan rentang kekuasaan dimaksudkan berapa jumlah orang yang tepat setepatnya menjadi bawahan seorang pemimpin, sehingga pemimpin itu dapat me mimpin, membimbing dan mengawasi secara berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam menetapkan beberapa jumlah bawahan yang tepat dari seorang pemimpin harus di perhatikan berbagai faktor sebagai berikut: a. Jelas tidaknya tugas, wewenang dan pertanggungjawaban masing-masing orang dalam suatu organisasi. Bila ketiga hal tersebut jelas, semakin banyak orang yang dapat menjadi bawahan seseorang pemimpin. b. Jalinan hubungan kerja dari masing-masing bawahan satu sama lain, semakin kompleks janinan hubungan kerja, semakin sedikit jumlah bawahan dari seorang atasan, demikian sebaliknya. Semakin sederhana janinan kerja masing-masing bawahan, lebih banyak bawahan yang dipimpin, dibimbing dan diawasi seseorang pemimpin. c. Kemampuan orang-orang dalam suatu organisasi, semakin mampu dan semakin terampil bawahan dalan suatu organisasi, semakin banyak orang-orang yang dapat dikendalikan oleh seorang pemimpin demikian sebaliknya. d. Corak pekerjaan, bila corak pekerjaan bawahaan tidak begitu beraneka warna, semakin banyak bawahan yang dapat dibimbing dan diawasi oleh seorang pemimpin. Sebaliknya semakin beraneka warna corak pekerjaan bawahan semakin sukar memimpin untuk membimbing dan mengawasi bawahan dan konseksuensinnya harus diperkecil jumlah bawahan dari seorang pemimpin. e. Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja. Rentangan kekuasaan yang luas dapat diterapkan bila organisasi dalam keadaan labil atau dalam keadaan tumbuh dan terus mengalami perubahan, demikian pula bila terjadi “ Labour trun over” yang tinggi maka sebaliknya diterapkan rentangan kekuasaan yang sempit.
12 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
f.
Jarak dan waktu, bila bawahan seseorang tempatnya berjauhan rentangan kekuasaan harus lebih sempit, misalnya bawahan yang tersebar didaerah yang berjauhan, sebaliknya bila bawahan seseorang tempatnya saling berdekatan, rentangan kekuasaan dapat lebih luas. Demikian pula ila pelaksanaan sesuatu tugas relatif lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit , sebaliknya bila pelaksaan sesuatu tugas relatif singkat , rentanfan kekuasan dapat lebih luas.
5. Tingkat-tingkat Pengawasan Menurut prinsip ini tingkat pengawasan atau tingkat pemimpin hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Di dalam suatu organisasi diusahakan agar terdapat “the least possible number of management lovels” dan “the shorter possible chain of commad”. Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin, selain memudahkan komunikasi pula a gar ada motivasi bagi setiap orang di dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi di dalam struktur organisasi. Sehubung dengan prinsip tingkat-tingkatan pengawasan ini, maka dalam organisasi terdapat berbagai jumlah tingkatan yaitu: a. Dua samapai tiga tingkatan biasanya disebut organisasi pipih atau flat top organization. b. Empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar dan c. Lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam. Setiap organisasi baik organisasi pemerintah, swasta, masyarakat, maupun organisasi dalam bentuk yang lain tentu menghadapi masalah bagaimana organisasinya dapat berjalan dengan baik. Oleh karenanya, perlulah pemahaman yang jelas kepada para pemegang kebijakan atau setiap anggota organisasi untuk memahami dan menguasai asas-asas organisasi sehingga kebuntuan, kebingungan dan hambatan-hambatan teknis yang akan menimbulkan permasalahan dalam menjalankan organisasi tersebut dapat diminimalisir sekecil mungkin. Tentang macam-macam asas organisasi seharusnya dihayati dengan benar.
13 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Ada beberapa pendapat tentang asas-asas organisasi, menurut Henry Fayol di dalam Sutarto (1998: 45) sebagai berikut: 1. Pembagian Kerja 2.
Wewenang dan Tanggungjawab
3.
Disiplin
4.
Kesatuan Perintah
5.
Kesatuan Arah
6.
Kepentingan Individu di bawah Kepentingan Umum
7.
Gaji
8.
Sentralisasi
9.
Ketertiban
10. Keadilan 11. Kestabilan Masa Kerja 12. Inisiatif 13. Kesatuan Jiwa.
Menurut Luther Gulick dan Lyndall Urwick di dalam Sutarto (1998: 47), ada beberapa asas-asas organisasi yaitu: 1. Orang yang layak pada struktur 2. Pengakuan seorang pimpinan puncak sebagai sumber wewenang 3. Yang bersangkutan dengan kesatuan perintah 4. Memakai staff umum dan khusus 5. Departemenisasi berdasarkan tujuan, proses, orang dan tempat 6. Pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian 7. Membuat tanggungjawab sepadan dengan wewenang, dan 8. Mempertimbangkan rentangan kontrol yang tepat.
Sedangkan Stanley Vance di dalam Sutarto (1998: 50) mengemukakan pendapat tentang asas- asas organisasi sebagai berikut:
14 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
1. Asas penyebab 2. Asas keyakinan 3. Asas tujuan 4. Asas pengarahan dan control 5. Asas standarisasi 6. Asas wewenang 7. Asas tanggungjawab 8. Asas pembagian kerja 9. Asas pelimpahan 10. Asas penyusunan fungsi 11. Asas kesatuan struktur 12. Asas perwujudan
Dari berbagai pendapat, maka dapat kita memberikan kesimpulan bahwa asas-asas organisasi tersebut adalah pembagian kerja, wewenang dan tanggungjawab, disiplin, kesatuan perintah, kepentingan individu dibawah kepentingan umum, gaji pegawai, sentralisasi, saluran jenjang, ketertiban, keadilan, kestabilan masa kerja, inisiatif, kesatuan jiwa korps, koordinasi, jenjang, penyusunan fungsi, staff, orang tepat pada struktur yang tepat, pengakuan adanya pucuk pimpinan sebagai sumber wewenang, staff khusus dan umum, departementasi, pelimpahan dan pemakaian asas pengecualian, keseimbangan tanggungjawab dan wewenang, rentangan kontrol, tujuan, wewenang terakhir, penugasan kewajiban, pembatasan, kesamaan, efektifitas organisasi, analisis, komunikasi, penyusunan jenjang, kontrol, pengecualian, pelimpahan, kesederhanaan, standarisasi, spesialisasi, berkelangsungan, fleksibilitas, keseimbangan, hubungan langsung, penyesuaian pada organisasi. Wewenang bertindak, saluran pengawasan dan komunikasi, penunjukkan garis-garis promosi, penugasan secara logis kewajiban-kewajiban, menghormati kemampuan pribadi, sentralisasi wewenang, pembagian fungsi, asas penyebab, asas keyakinan, pengarahan,
15 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
tanggungjawab, kesatuan struktur, asas perwujudan, penanggungjawab tunggal, menanyakan ide bawahan, gabungan fungsi dan jalur staf, peratu ran, penugasan pekerjaan, keseimbangan struktur, desentralisasi, efesiensi, jenjang organisasi, spesialisasi organisasi dan pembagian kerja, kemutlakkan tanggungjawab, jenjang wewenang, pembatasan fungsi, pemisahan dan kemampuan kepemimpinan.
16 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
3.3
Fungsi Organisasi
Pada dasarnya setiap organisasi terdapat satuan kerja tertentu yang secara fungsional bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas tertentu. Penerapan prinsip ini sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, seperti: a. Mencegah timbulnya tumpeng tindih b. Mencegah timbulnya duplikasi c. Mempermudah pelaksaan koordinasi antara satuan kerja karena satuan kerja yang secara bertanggung jawab atas kegiatan tertentulah yang berperan sebagai koordinator d. Memperlancar jalannya pengawasan. Selanjutnya terdapat beberapa fungsi utama da ri sebuah organisasi, yaitu : 1. Untuk memberikan arahan dan pemusatan kegiatan organisasi, mengenai apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan oleh organisasi. 2. Dapat meningkatkan kemampuan anggota organsasi dalam mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan masyarakat. 3. Dapat memberikan pengetahuan yang baru kepada anggotanya
Organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah memenuhi kebutuhan pokok organisasi, mengembangkan tugas dan tanggung jawab, memproduksi hasil produksi dan mempengaruhi orang.
1.
Memenuhi Kebutuhan Pokok Organisasi Setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing-masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut. Misalnya semua organisasi cenderung memerlukan gedung sebagai tempat beroperasinya organisasi, uang atau modal untuk biaya pekerja dan penyediaan bahan mentah atau fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan.
17 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
2. Mengembangkan Tugas dan Tanggung Jawab Kebanyakan organisasi bekerja dengan bermacam-macam standar etis terbaru. Ini berarti bahwa organisasi harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan organisasi maupun standar masyarakat dimana organisasi itu berada. Pada masyarakat kecil yang mempunyai perusahaan besar biasanya perusahaan itu bertanggung jawab terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat tersebut baik disukai maupun tidak disukai. Selain adanya tanggung jawab yang karena adanya standar yang perlu diikuti ada pula tanggung jawab yang diberikan oleh undang-undang. Misalnya kalua organisasi itu berupa suatu pabrik maka ada undang-undang untuk tidak membuat polusi udara atau polusi lingkungan. Ini berarti bahwa organisasi harus memikirkan dan bertanggung jawab mengatasi masalah polusi yang ditimbulkan oleh organsisasinya. Ini merupakan tugas berat bagi sebagian organisasi. 3. Memproduksi Barang atau Orang Fungsi utama dari organisasi adalah memproduksi barang atau orang sesuai dengan jenis organisasinya. Semua organisasi mempunyai produknya masingmasing. Misalnya organisasi pendidikan guru produksinya adalah calon-calon guru. Organisasi tekstil hasil produksina adalah tekstil yang mungkin bermacam-macam jenis dan coraknya. Para ahli dalam pemimpin organisasi banyak menggunakan waktunya untuk memikirkan
peningkatan
dan
penyempurnaan
produksinya.
Hal
ini
akan
memungkinkan organisasi dapat memproduksi hasil organisasinya dalam waktu yang cepat, mudah dan biaya yang seminimal mungkin. Efektivitas proses produksi banyak tergantung kepada ketepatan informasi. Orang-orang dalam organisasi harus mendapatkan dan mengirimkan informasi
18 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
kepada bagian-bagian yang memerlukanya sehingga aktivitas organisasi berjalan dengan lancer. Penyampaian dan pemeliharaan informasi memerlukan proses komunikasi. Oleh sebab itu informasi juga tergantung kepada keterampilan dan berkomunikasi. 4. Mempengaruhi dan Dipengaruhi Orang Sesungguhnya organisasi digerakkan oleh orang-orang yang membimbing, mengelola, mengarahkan dan menyebabkan pertumbuhan organisasi. Orang yang memberikan ide-ide baru, program baru dan arah yang baru. Orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi, dipengaruhi oleh organisasi. Kebanyakan dari orang dewasa menghabiskan waktu kerjanya kira-kira 50-60% dalam organisasi sebagai anggota organisasi (Hunt,1979). Dalam kondisi yang normal orang akan cenderung mengambil karakteristik tertentu dari organisasi di mana dia bekerja. Misalnya: jika dia bekerja ditoko serba ada akan bertambah sensitive terhadap kebiasaan pembeli dan cara mereka menggunakan uang mereka. Begitu juga halnya kalua dia seorang guru makan akan semakin sensitive terhadap tingkah laku anak-anak atau remaja. Hal ini menunjukan bahwa keadaan psikologis dan sosial berhubungan dengan tugas dan jabatn kita. Ada lagi pengaruh dari organisasi dalam cara yang lain, misalknua organisasu surat kabar mempengaruhi kita terhadap apa yang kit abaca, perusahaan mobil mempengaruhi apa kendaraan yang akan kita kendarai dan banyak lagi pengaruh organisasi terhadap orang lain. Sebaliknya organisasi juga dipengaruhi oleh orang, suksesnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuan kualitas anggotanya dalam melaksanakan aktivitas organisasi. Misalnya dalam contoh yang sederhana dalam organisasi sepak bola. Berhasilnya tim sepak bola tersebut sangat tergantung kepada kemmapuan pemain dan pelatihnya. Agar suatu organisasi dapat terus berkembang organisasi hendaknya
19 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
memilih anggota organisasi yang diperlukan yang mempunyai kemampuan yang baik dalam bidangnya dan juga memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk mengembangkan diri mereka masing-masing.
20 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Asas-asas organisasi atau prinsip organisasi merupakan hal yang b ersifat wajib dalam menjalankan suatu organisasi agar dapat tercapai tujuan dari organisasi tersebut. Beberapa para ahli telah memaparkan pendapatnya mengenai prinsip serta fungsi dari suatu organisasi, prinsip atau asas organisasi diterapakan agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan fungsi organisasi tersebut.
4.2
Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu maupun kelompok. Agar suatu organisasi berhasil para anggota harus saling bekerjasama dengan baik dan menjaga kebersamaan agar apabila terjadi masalah dapat diselesaikan dengan baik-baik tanpa jarus mengganggu proses organisasi.
21 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i
Daftar Pustaka
Amstrong, Michael. 2009. Amstrong’s Handbook of Management and Leadership. A Guide to Managing for Result. India: Replika Press Pvt Ltd. Fayol, Henri.1949. General and Industrial Management . New York: Pitman. Gibso dkk. 1995. Organizations. Edisi ke-8. Terjemahan Nunuk Adiarni. 1996. Organisasi. Perilaku , Struktur, Proses. Edisi ke-8, jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara Gulick, Luther.1995.“Manajemen is a Science”,Academy of Mangement Journal , Vol.8, No.1., Maret. Handoko, T. Hani.1995. Manajemen edisi 2, Yogyakarta : BFEE-YOGYAKARTA Koehler, Jerry. W., Anatol, Karl W.E dan Applbau m, Ronald I. Organizational Communication : Behavioral Perspective. New York Holt Rinehart and Winstons, 1981. Siagian, P. Sondang. 1996. “Fungsi-fungsi Manajerial”. Jakarta: Bumi Aksara Soetopo, Hendyat. 2001. “Managemen Pendidikan”. Bahan Kuliah manajemen pendidikan bagi mahasiswa S2. Universitas Negri Malang. Sutarto. (2006). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah M ada University Press. Terry George, R. The Principles of Management Wiryanto, 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit PT GRASINDO : Jakarta. Wright, Robert .Grandfort. The Nature of Organization. California: Dickenson Publishing Company, Inc, 1997. Muhammad, Arni.1995. Komunikasi Organisasi. Penerbit Bumi Aksara : Jakarta
22 | P e n g e m b a n g a n O r g a n i s a s i