ARTIKEL PARIWISATA INDONESIA
Pariwisata Indonesia Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi sektor ekonomi penting penting di Indonesia. Indonesia. Pada tahun 2009,
pariwisata
menempati
urutan
ketiga
dalam
hal
penerimaan devisa setelah
komoditi minyak dan minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. sawit. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,4 juta lebih atau tumbuh sebesar 7.05% dibandingkan tahun sebelumnya. Kekayaan alam dan dan budaya budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis, tropis, 17.508 pulau 17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni, serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa. Eropa. Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia. Pantai-pantai di Bali, Bali, tempat menyelam di Bunaken, Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok , dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang
dituturkan
di
seluruh
kepulauan
tersebut. Candi Prambanan dan Borobudur , Toraja, Toraja, Yogyakarta, Yogyakarta, Minangkabau, Minangkabau,
dan
Bali
merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs daftar Situs Warisan Dunia. Dunia. Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, wayang, keris, keris, batik da batik dan nangklung. angklung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik , sebelas provinsi sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali sekitar lebih dari 3,7 juta disusul, DKI Jakarta, Jakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Yogyakarta, Jawa
Timur , Jawa
Barat, Barat, Sumatera
Utara, Utara, Lampung, Lampung, Sulawesi
Selatan, Selatan, Sumatera Selatan, Selatan, Banten dan Sumatera Barat Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia
untuk
tujuan
liburan,
bisnis Singapura dan Malaysia adalah terbanyak
yang
datang
kawasan Asia (tidak disusul Jepang, Jepang, Korea
ke
termasuk
dua
sementara negara
Indonesia ASEAN)
dari
dengan
38%
untuk
catatan
jumlah
tujuan wisatawan
wilayah ASEAN Sementara
wisatawan RRC berada RRC berada
Selatan, Selatan, Taiwandan Taiwandan India Jumlah
di
pendatang
urutan
dari
pertama
terbanyak
dari
kawasan Eropa berasal Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Belanda, Belanda, Jerman dan Perancis. Perancis. Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia. Indonesia.
SEJARAH
Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah berkembang sejak zaman Indonesia purba, khususnya Jawa kuno abad ke-8; beberapa panel relief di Borobudur menggambarkan Borobudur menggambarkan adegan penjual minuman, semacam warung, kedai, atau rumah makan, serta ada bangunan yang didalamnya ada orang tengah minum-minum dan bersenang-senang, mungkin menggambarkan rumah minum atau penginapan. Indonesia memiliki catatan sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad sejak abad ke-14. Kakawin Nagarakretagama mencatat
bahwa Raja
Hayam
Wuruk telah Wuruk telah
mengelilingi Kerajaan
Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan pejabat negara. Catatan Perjalanan Bujangga Manik , seorang resi pengelana Hindu dari Pakuan Pajajaran yang ditulis pada abad ke-15 menceritakan perjalanannya keliling pulau Jawa dan Bali. Meskipun perjalannya bersifat ziarah, namun kadang-kadang ia menghabiskan waktu seperti seorang pelancong zaman modern: duduk, mengipasi badannya dan menikmati pemandangan di daerah Puncak, khususnya Gunung Gede yang dia sebut sebagai titik tertinggi dari kawasan Pakuan. Setelah masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia pada Indonesia pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang yang berasal dar iBelanda. Belanda. Gubernur jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan biro wisata yang disebut Vereeeging Toeristen Verkeer yang gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbangan Koninklijke Nederlansch Indische Luchtfahrt Maatschapijj (kini disebut
dengan KLM) KLM).
Indes di Batavia, Batavia,Hotel
Hotel-hotel
mulai
bermunculan
Oranje di Surabaya dan Hotel
De
seperti Hotel
Boer di Boer di Medan. Medan.
des Tahun
1913, Vereeneging Touristen Verkeer membuat buku panduan mengenai objek wisata di Indonesia. Sejak saat itu, Bali mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara dan jumlah kedatangan wisman meningkat hingga lebih dari 100% pada tahun 1927. Pada 1 Juli 1947, pemerintah
Indonesia berusaha menghidupkan sektor pariwisata
Indonesia dengan
membentuk badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan. Badan ini segera mengambil alih hotel - hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka. Setelah Konferensi Meja Bundar , badan ini berganti nama menjadi NV HORNET. Tahun 1952 sesuai dengan keputusan presiden RI, dibentuk Panitia InterDepartemental Urusan Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya kembali Indonesia sebagai tujuan wisata. Pada masa Orde Baru, Baru, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia bertumbuh secara perlahan. Pemerintah pernah mengadakan program untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang disebut dengan Tahun Kunjungan Indonesia. Indonesia . Program ini meningkatkan kunjungan turis internasional hingga 400.000 orang. Selain itu it u pada tahun
SEJARAH
Bidang jasa pelayanan yang berkaitan dengan pariwisata mungkin sudah berkembang sejak zaman Indonesia purba, khususnya Jawa kuno abad ke-8; beberapa panel relief di Borobudur menggambarkan Borobudur menggambarkan adegan penjual minuman, semacam warung, kedai, atau rumah makan, serta ada bangunan yang didalamnya ada orang tengah minum-minum dan bersenang-senang, mungkin menggambarkan rumah minum atau penginapan. Indonesia memiliki catatan sejarah kebudayaan pariwisata sejak abad sejak abad ke-14. Kakawin Nagarakretagama mencatat
bahwa Raja
Hayam
Wuruk telah Wuruk telah
mengelilingi Kerajaan
Majapahit yang kini menjadi daerah Jawa Timur menggunakan Timur menggunakan pedati dengan iring-iringan pejabat negara. Catatan Perjalanan Bujangga Manik , seorang resi pengelana Hindu dari Pakuan Pajajaran yang ditulis pada abad ke-15 menceritakan perjalanannya keliling pulau Jawa dan Bali. Meskipun perjalannya bersifat ziarah, namun kadang-kadang ia menghabiskan waktu seperti seorang pelancong zaman modern: duduk, mengipasi badannya dan menikmati pemandangan di daerah Puncak, khususnya Gunung Gede yang dia sebut sebagai titik tertinggi dari kawasan Pakuan. Setelah masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia pada Indonesia pada awal abad ke-19, daerah Hindia Belanda mulai berkembang menjadi daya tarik bagi para pendatang yang berasal dar iBelanda. Belanda. Gubernur jenderal pada saat itu memutuskan pembentukan biro wisata yang disebut Vereeeging Toeristen Verkeer yang gedung kantornya juga digunakan untuk maskapai penerbangan Koninklijke Nederlansch Indische Luchtfahrt Maatschapijj (kini disebut
dengan KLM) KLM).
Indes di Batavia, Batavia,Hotel
Hotel-hotel
mulai
bermunculan
Oranje di Surabaya dan Hotel
De
seperti Hotel
Boer di Boer di Medan. Medan.
des Tahun
1913, Vereeneging Touristen Verkeer membuat buku panduan mengenai objek wisata di Indonesia. Sejak saat itu, Bali mulai dikenal oleh wisatawan mancanegara dan jumlah kedatangan wisman meningkat hingga lebih dari 100% pada tahun 1927. Pada 1 Juli 1947, pemerintah
Indonesia berusaha menghidupkan sektor pariwisata
Indonesia dengan
membentuk badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan. Badan ini segera mengambil alih hotel - hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka. Setelah Konferensi Meja Bundar , badan ini berganti nama menjadi NV HORNET. Tahun 1952 sesuai dengan keputusan presiden RI, dibentuk Panitia InterDepartemental Urusan Turisme yang bertugas menjajaki kemungkinan terbukanya kembali Indonesia sebagai tujuan wisata. Pada masa Orde Baru, Baru, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia bertumbuh secara perlahan. Pemerintah pernah mengadakan program untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asing ke Indonesia yang disebut dengan Tahun Kunjungan Indonesia. Indonesia . Program ini meningkatkan kunjungan turis internasional hingga 400.000 orang. Selain itu it u pada tahun
1992, pemerintah mencanangkan Dekade Kunjungan Indonesia, Indonesia , yaitu tema tahunan pariwisata sampai dengan tahun 2000. Kepercayaan dunia internasional terhadap pariwisata Indonesia mulai mengalami penurunan pada insiden insiden pengeboman pengeboman Bali tahun 2002 yang menyebabkan penurunan wisatawan yang datang ke Bali sebesar 32%.Aksi teror lainnya seperti Bom JW Marriott 2003, 2003, Pengeboman Kedutaan Besar Australia, Australia, Bom Bali 2005 dan Bom Jakarta 2009 j juga uga memengaruhi jumlah kedatangan wisman ke Indonesia. Aksi terorisme di Indonesia ini mengakibatkan
dikeluarkannya
peringatan
perjalanan
oleh
beberapa
negara
sepertiiAustralia dan Britania Raya pada sepert Raya pada tahun 2006 Pada tahun 2008, pemerintah Indonesia mengadakan program Tahun Kunjungan Indonesia 2008 untuk meningkatkan jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan asing ke Indonesia, selain itu program ini sekaligus untuk memperingati 100 tahun kebangkitan nasional Indonesia. Indonesia. Dana yang dikeluarkan untuk program ini sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat yang sebagian besar digunakan untuk program pengiklanan dalam maupun luar negeri. Hasil dari program ini adalah peningkatan jumlah wisatawan asing yang mencapai 6,2 juta wisatawan dibandingkan tahun sebelumnya sebelumnya sebesar 5,5 juta wisatawan. Sebagai upaya dalam meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia melanjutkan program "Tahun Kunjungan Indonesia" pada tahun 2009 dengan target 6,4 juta wisatawan dan perolehan devisa sebesar 6,4 miliar dolar Amerika Serikat, sedangkan pergerakan wisatawan nusantara ditargetkan 229,95 juta perjalanan dengan total pengeluaran lebih dari 128,77 1 28,77 triliun rupiah. Program ini difokuskan ke "pertemuan, insentif, konvensi dan pertunjukan serta wisata laut" Pada tahun 2010, pemerintah Indonesia mencanangkan kembali "Tahun Kunjungan Indonesia serta Tahun Kunjung Museum 2010". Program ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat terhadap museum dan meningkatkan jumlah pengunjung museum. Pada tahun 2011, pemerintah Indonesia menetapkan Wonderful Indonesia sebagai manajemen merek baru pariwisata Indonesia, sementara untuk tema pariwisata dipilih "Eco, Culture, and MICE". Logo pariwisata tetap menggunakan logo "Tahun Kunjungan Indonesia" yang dipergunakan sejak tahun 2008.
OBJEK WISATA
WISATA ALAM
Pemandangan koral dan ikan di d iRaja AmpatPapua AmpatPapua Barat Indonesia memiliki kawasan terumbu karang terkaya di dunia dengan lebih dari 18% terumbu karang dunia, serta lebih dari 3.000 spesies ikan, 590 jenis karang batu, 2.500 jenissmoluska, jeni moluska, dan 1.500 jenis udang-udangan. Kekayaan biota laut tersebut ter sebut menciptakan sekitar 600 titik selam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Merauke. Raja Ampat di Provinsi Papua Barat adalah taman laut terbesar di Indonesia yang memiliki beraneka ragam biota laut dan dikenal sebagai lokasi selam scuba yang baik karena memiliki daya pandang yang mencapai hingga 30 meter pada siang s iang hari. hari . Hasil riset lembaga Konservasi Internasional pada Internasional pada tahun 2001 dan 2002 menemukan setidaknya 1.300 spesies i kan, 600 jenis terumbu karang dan 700 jenis kerang di kawasan Raja Ampat. Bunaken yang terletak terleta k di Sulawesi Utara memiliki 25 titik selam dengan kedalaman hingga 1.556 meter. Hampir 70% spesies ikan di Pasifik Barat dapat ditemukan di Taman Nasional ini. Terumbu karang di taman nasional ini disebut tujuh kali lebih bervariasi dibandingkan dengan Hawaii. Hawaii. Beberapa lokasi lain yang terkenal untuk penyelaman antara lain: Wakatobi, Wakatobi, Nusa Penida, Penida, Karimunjawa, Karimunjawa, Derawan dan Kepulauan Seribu. Seribu.
Taman Nasional Kelimutu.
Terdapat 50 taman nasional di Indonesia, 6 di antaranya termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Taman Nasional Lorentz di Papua memiliki sekitar 42 spesies mamalia yang sebagian besar hewan langka. Mamalia yang ada di kawasan ini antara lain: kangguru pohon, landak irian, tikus air, walabi, dan kuskus. Taman nasional ini memiliki lebih dari 1.000 spesies ikan, di antaranya adalah ikan koloso. Di taman ini terdapat salju abadi yang berada di puncak Gunung Jayawijaya. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang dikenal karena hewan Badak jawa bercula satu yang populasinya semakin menipis. Pengamatan satwa endemik komodo serta satwa lainnya seperti rusa, babi hutan dan burung dapat dilakukan di Taman Nasional Komodo Taman Nasional Kelimutu yang berada di Flores memiliki danau kawah dengan tiga warna yang berbeda.
Ngarai Sianok di kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur dikenal sebagai lokasi wisata pegunungan untuk melihat matahari terbit maupun penunggangan kuda.[37] Pada bulan-bulan tertentu, terdapat upacara kebudayaan Yadnya Kasada yang dilakukan oleh masyarakat Gunung Bromo. Lokasi wisata lain yang terkenal di daerah Jawa Barat adalah Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di Subang. Gunung aktif ini menghasilkan mata air panas yang terletak di kaki gunung yang dikenal dengan nama Ciater dan sering dimanfaatkan untuk spa serta terapi pengobatan. Keanekaragaman flora dan fauna yang ada di seluruh nusantara menjadikan Indonesia cocok untuk pengembangan agrowisata. Kebun Raya Bogor yang terletak diBogor merupakan lokasi agrowisata populer yang telah berdiri sejak abad 19 dan merupakan yang tertua di Asia dengan koleksi tumbuhan tropis terlengkap di dunia. Hingga Maret 2010, Kebun Raya Bogor memiliki koleksi 3.397 spesies jenis koleksi umum, 550 spesies tumbuhan anggrek, serta 350 tumbuhan non-anggrek yang berada di rumah kaca. Taman Wisata Mekarsari merupakan taman buah tropis terbesar dan terlengkap di dunia. Koleksi taman ini mencapai 100.000 tanaman buah yang terdiri dari 78 famili, 400 spesies, dan 1.438 varietas. Wisata belanja
Pusat perbelanjaan Grand Indonesia yang terletak di Jakarta Pusat. Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern.
Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar , namun adapula yang khusus menjual barang barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain - kain batik, Kotagede dengan hasil kerajinan perak , dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya. Pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota-kota metropolitan terutama yang terletak di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Kebanyakan pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170 pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang dibangun pada tahun 1820. Pusat perbelanjaan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya umumnya mengadakan diskon besar pada masa ulang tahun kota untuk meningkatkan daya tarik wisata belanja. Jakarta secara rutin mengadakan pesta diskon Festival Jakarta Great Sale, Semarang dengan nama Semarang Great Sale, sementara Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival.
Wisata belanja
Pusat perbelanjaan Grand Indonesia yang terletak di Jakarta Pusat. Wisata belanja di Indonesia dibagi menjadi dua jenis: pusat perbelanjaan tradisional dengan proses tawar-menawar antara pembeli dan penjual dan pusat perbelanjaan modern. Pasar tradisional umumnya menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari yang berlokasi dalam satu gedung atau jalan tertentu. Beberapa daerah dengan relief sungai-sungai panjang memiliki pasar terapung seperti Pasar Terapung Muara Kuin di Sungai Barito, Banjarmasin dan Pasar Terapung Lok Baintan di Banjar , namun adapula yang khusus menjual barang barang seni atau benda khas setempat seperti Pasar Sukawati di Gianyar yang menjual berbagai kerajinan tangan dan barang seni khas Bali, Pasar Klewer di Solo yang menjual kain - kain batik, Kotagede dengan hasil
kerajinan perak , dan kawasan Malioboro di Yogyakarta yang menjajakan kerajinan khas Yogya. Pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota-kota metropolitan terutama yang terletak di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Kebanyakan pusat perbelanjaan modern dapat ditemukan di kota Jakarta yang memiliki lebih dari 170 pusat perbelanjaan. Jakarta merupakan kota dengan jumlah pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Pusat perbelanjaan tertua yang pernah dibangun di Jakarta yaitu Pasar Baru yang dibangun pada tahun 1820. Pusat perbelanjaan di Jakarta, Semarang, dan Surabaya umumnya mengadakan diskon besar pada masa ulang tahun kota untuk meningkatkan daya tarik wisata belanja. Jakarta secara rutin mengadakan pesta diskon Festival Jakarta Great Sale, Semarang dengan nama Semarang Great Sale, sementara Surabaya mengadakan Surabaya Shopping Festival.
Wisata budaya
Berdasarkan data sensus 2010, Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa. Keberagaman suku bangsa tersebut mengakibatkan keberagaman hasil budaya seperti jenis tarian, alat musik, dan adat istiadat di Indonesia. Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan. Desa Wisata Batubulan yang terletak di Sukawati, Gianyar merupakan desa yang sering dikunjungi untuk pentas Tari Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong. Beberapa tahun belakangan ini beberapa kota di Pulau Jawa mulai mengembangkan konsep karnaval fesyen. Jember Fashion Carnaval secara rutin diadakan sejak tahun 2001 di Kabupaten Jember , Jawa Timur . Karnaval fesyen lainnya namun memfokuskan tema pada batik adalah Karnaval Batik Solo yang pertama kali diadakan pada tahun 2008. Selain karnaval fesyen, adapula karnaval yang diadakan untuk memperingati hari jadi kota seperti
yang diadakan di kota Yogyakarta dengan nama Jogja Java Carnaval dan di kota Jakarta dengan nama Jak Karnaval yang diadakan secara rutin setiap bulan Juni. Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Total jumlah museum di Indonesia berjumlah 80 museum yang tersebar dari Aceh hingga Maluku. Sejumlah museum terletak dalam satu kawasan seperti Kota Tua Jakarta yang memiliki enam museum merupakan daerah yang dikenal sebagai pusat perdagangan pada Zaman Batavia dan Taman Mini Indonesia Indah yang menjadi pusat rekreasi dengan jumlah taman dan museum terbanyak dalam satu kawasan di Indonesia.
Wisata keagamaan
Sejarah mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan
spiritual
di
Indonesia
dengan
adanya
peninggalan
sejarah
seperti candi dan prasasti di beberapa lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar adalah Candi Borobudur yang terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan masuk dalam daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk ke nusantara menggantikan era kerajaan HinduBuddha. Pada masa ini, banyak ditemukan masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam seperti terlihat pada Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus.
SUMBER : WIKIPEDIA
Contoh Artikel Tentang Pariwisata Indonesia Terbaik Contoh Artikel Tentang Pariwisata Indonesia Terbaik - Artikel adalah karya tulis faktual dan menarik yang ditulis dengan panjang tertentu dan untuk dipublikasikan di media cetak, seperti koran, majalah, maupun media elektronik, seperti internet.
Di bawah ini adalah contoh artikel tentang pariwisata di Indonesia yang mengulas tempat wisata yang baru terkenal di Lampung, yaitu Teluk Kiluan.
Melihat Si Cantik Lumba – Lumba di Teluk Kiluan
Bagi para pecinta wisata bahari di Lampung tidak perlu lagi ke tempat yang jauh untuk melihat keindahan alam ini. Karena ternyata, di Lampung sendiri kini telah ditemukan tempat wisata yang telah tertidur sangat lama. Tempat itu dinamai dengan Teluk Kiluan.
Air laut yang menjorok ke daratan ini merupakan surga tersembunyi di pekon Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabuapaten Tanggamus. Pada mulanya tempat ini tidak terkenal seperti Pantai Pangandaran, di pulau Jawa, ataupun pantai Kuta di Bali. Bahkan penduduk lampung sendiri pun belum mengetahui tempat ini. Baru pada sekitar awal tahun 2010, nama Teluk Kiluan mengguncang para pecinta keindahan alam di lampung dan sekitar pertengahan 2011 teluk ini bahkan sudah terkenal hingga sampai ke luar daerah Lampung.
Tempat ini sangat terkenal akan keindahan alamnya yang sangat menyejukkan mata. Suasananya yang masih alami dan airnya yang sangat jernih ditambah lagi dengan tidak ada satupun sampah yang ditemukan di pasir pantai yang halus membuat Teluk Kiluan menjadi primadona bagi para pencinta keindahan.
Tidak hanya memiliki keindahan alam, Teluk Kiluan juga menyimpan sejuta potensi yang sangat luar bisa jika dikembangkan, di antaranya adalah perairannya yang kaya akan ikan, dapat dijadikan tempat wisata pancing, dan alamnya yang indah dapat dijadikan resort.
Daya tarik utama dari Teluk Kiluan adalah melihat atraksi lumba – lumba liar yang berenang bebas di lautan, tentunya, melihat mereka berenang bebas di lautan lebih mengasyikkan daripada menyaksikan atraksi mereka di Gelanggang Samudera Ancol. Ditambah lagi dengan melihat si Cantik ini yang jumlahnya mencapai ratusan melompat – lompat dengan mengiringi kapal yang seolah – olah menyambut kedatangan pengunjung sungguh merupakan sebuah pengalaman yang sangat menakjubkan.
Advertisement
Di teluk ini memang masih banyak dijumpai hewan lucu ini karena perairannya yang masih sangat asri, sehingga mereka masih bisa hidup dan berkembang biak di daerah ini. Ada dua jenis lumba – lumba yang dapat dijumpai di daerah ini, yaitu lumba – lumba hidung botol (Tursiops truncatus), dan lumba – lumba mulut panjang (Stenella longirostris). Konon, jumlah lumba – lumba yang ditemukan di Teluk Kiluan merupakan jumlah yang terbesar di seluruh dunia.
Untuk melihat atraksi ini pengunjung bisa menyewa kapal cadik, yaitu kapal tradisional dengan biaya sekitar Rp. 250.000,- hingga Rp. 300.000,-. Dengan hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit menuju lautan Kiluan, pengunjung tidak memerlukan waktu lama lagi untuk menyaksikan mereka karena lumba – lumba akan segera melompat – lompat dan menari – nari di sekitar kapal. Bahkan mereka akan mendekati kapal sehingga bisa disentuh oleh pengunjung.
Menurut sebagian orang, wisata atraksi lumba – lumba di Teluk Kiluan masih lebih bagus daripada atraksi yang ada di Pantai Lovina, Bali. Hal ini dikarenakan jumlah lumba – lumba di Pantai Lovina hanya memiliki satu jenis lumba – lumba dan jumlahnya lebih sedikit dari jumlah lumba – lumba di Teluk Kiluan.
Untuk mencapai tempat wisata ini, membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 jam dari Kota Bandar Lampung. Karena jalannya yang masih belum memadai, maka tidak disarankan untuk mengendarai mobil sedan apalagi di musim penghujan. Oleh karena itu pengunjung di anjurkan untuk membawa mobil yang memadai di jalanan rusak dan melakukan perjalanan di musim kemarau.
Meskipun, tempat ini terletak cukup jauh dan jalan akses menuju lokasinya yang belum memadai, dijamin setelah tiba di sana, semua kepenatan dan rasa lelah itu akan segera terbayar dengan keindahan Teluk Kiluan dan alam sekitarnya yang menyejukkan hati. Oleh karena itu, jangan segan – segan untuk mampir ke tempat wisata ini dan menyaksikan indahnya atraksi lumba – lumba liar di lautan lepas.
http://www.kelasindonesia.com/2015/06/contoh-artikel-tentang-pariwisata-indonesia-terbaik.html
MAKALAH TENTANG PARIWISATA BY ANITA COMEL TUESDAY, 9 AUGUST 2016 Share : Tweet KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah, karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya,Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas dengan judul Pengembangan Pariwisata Berwawasan Lingkungan Budaya.Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Kepariwisataan dan kebudayaan yang berkembang sebagai kota wisata budaya, yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia dan seringkali luput dari pengamatan kita sebagai masyarakat Indonesia. Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui adat dan kebudayaan khususnya dalam pariwisata indonesia dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia, karena kita adalah bagian dari keluarga besar Indonesia tercinta.
Sigli, 03 Agustus, 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.
Identifikasi Masalah................................................................................. 2
C.
Pembatasan Masalah................................................................................ 2
D.
Perumusan Masalah................................................................................. 2
E.
Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pentingnya Pengembangan Sektor Pariwisata.............................................. 3 2. Kedudukan Lingkungan Budaya dalam Pariwisata..................................... 4 3.Solusi Pengembangan Pariwisata Berwawasan Lingkungan......................... 5 4. Pembangunan dan Nilai Budaya.................................................................. 7 5. Pariwisata Budaya........................................................................................ 8 6.Peluang Alternatif lewat menghormati Keragaman dan Komunitas Budaya 8 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 10 B. Saran....................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan sektor pariwisata ini di satu sisi memberikan keuntungan ekonomis yang cukup tinggi. Keuntungan ekonomis ini membawa pengaruh pada pendapatan negara secara umum dan kesejahteraan masyarakat sekitar secara khusus. Kehadiran wisatawan dapat diartikan sebagai kehadiran rezeki bagi sejumlah orang mulai para pemandu wisata, tukang becak, sampai dengan para pedagang. Dengan demikian, sektor pariwisata bukan sekedar memberikan keuntungan bagi pelaku-pelaku bidang pariwisata melainkan juga memberikan keuntungan sektor-sektor lain di luar pariwisata. Namun, karena tuntutan untuk mencari keuntungan ekonomi semata, ada sejumlah hal yang pada akhirnya terkorbankan atau tidak diperhatikan. Misalnya saja, karena tuntutan penyediaan penginapan bagi para wisatawan, sejumlah tempat dibongkar untuk mendirikan hotel. Karena tuntutan pengembangan pariwisata terjadi pembebasan tanah besar-besaran. Dalam arti yang sangat luas, kebudayaan dapat dinyatakan sebagai keseluruhan masalahmasalah sepiritual, material, segi-segi intelektual dan emosional yang beragam,dan memberi watak kepada suatu masyarakat atau kelompok sosial.Kebudayaan juga dapat pula diartikan sebagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran (logika), kemauan (etika), serta perasaan (estetika) manusia dalam rangka perkembangan pribadi manusia; hubungan manusia dengan manusia,hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Tuhan (Bandem, 1995). Para ahli kebudayaan menekankan pentingnya aspek kebudayaan diperhitungkan dalam pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (1990), adalah kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dirinya dengan belajar. Selanjutnya menurut Koentjaraningrat, ada tujuh unsur kebudayaan secara universal, yaitu; (1). Bahasa, (2). Sistem teknologi, (3). Sitem mata pencaharian atau ekonomi, (4). Organisasi sosial, (5). Sitem pengetahuan, (6). Religi, dan (7). Kesenian. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil, dan pendukungnya terdiri dari kelompok-kelompok suku bangsa yang sangat beragam wujudnya. Jika dipandang dari sudut budaya, di Indonesia terdapat budaya-budaya yang sangat beragam (pluralistik), mulai dari adanya budaya lokal, suatu kebudayaan yang berlaku dalam lingkungan keluarga; kebudayaan daerah, suatu kebudayaan yang disepakati oleh daerah atau suku bangsa tertentu seperti kebudayaan Jawa, Bali, Minang, Sunda, Bugis, Sasak, Dayak, Papua, Madura, dan sebagainya. Wawasan aneka budaya (multikultural) dalam dasawarsa terakhir ini banyak sekali ditampilkan dan dianjurkan dalam berbagai forum (Edi Sedyawati 2002), namun sebenarnya perlu disadari bahwa situasi aneka budaya itu tidak sama di semua negara, meskipun sama-sama mempunyai keanekaragaman budaya.
B. Identifikasi Masalah
Melihat semua hal yang melatar belakangi Kebudayaan pariwisata maka, kami menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada : - Kurangya perhatian dari masyarakat kebanyakan pada lingkungan kebudayaan. Sehingga kurangya pengetahuan masyarakat tentang kepariwisataan lingkungan budaya.
C. Pembatasan Masalah
Karena cangkupan kebudayaan yang begitu luas dan meliputi berbagai aspek kehidupan, maka kami hanya membataskan penelitian hanya dari segi Unsur dan aspek Kebudayaan dan kepariwisataan dari masyarakat bali. Serta perkembangnnya sampai dengan sekarag ini.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut: ”Bagaimana dengan diterapkannya Pariwisata dengan Berwawasan Lingkungan Budaya serta Perkembangannya sekarang ini?”
E. Tujuan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini, yaitu untuk memberikan informasi mengenai Perkembangan pariwisata berwawasan lingkungan budaya yang meliputi beberapa aspek-aspek
dalam meningkatkan kepariwisataan indonesia yang mendorong pengembangan sektor-sektor lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
BAB II PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN BUDAYA 1. Pentingnya Pengembangan Sektor Pariwisata
Dalam kehidupan masyarakat modern, rekreasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang tidak dapat dihilangkan lagi. Hal ini berkaitan erat dengan kesibukan hidup sehari-hari yang pada akhirnya membutuhkan penyeimbang berupa kesantaian dan refresing. Kebutuhan akan kesantaian dan refresing ini perlu mendapat jawaban berupa bisnis rekreasi dan hiburan. Dalam hal ini sektor pariwisatalah yang berkepentingan. Dari sisi lain, pengembangan sektor pariwisata mampu mendorong pengembangan sektorsektor lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Pengembangan kawasan pantai misalnya,akan mendorong pengembangan bidang transportasi baik berupa perbaikan jalan maupun route angkutan kendaraan umum. Perbaikan sarana jalan dan angkutan kendaraan umum mengakibatkan daerah di sekitarnya terbebas dari isolasi, yang pada akhirnya membawa pengaruh pada dinamika kehidupan penduduknya. Di samping itu, pengembangan sektor pariwisata membuka peluang bagi penduduk sekitarnya untuk meningkatkan taraf perekonomian melalui bisnis rumah makan maupun penginapan. Dalam skala yang lebih besar, kesejahteraan dunia membawa pengaruh pada orang-orang dari berbagai penjuru dunia untuk mengenal kebudayaan dari negara lain. Salahsatu caranya adalah dengan mengadakan perjalanan wisata. Keingintahuan ini menghasilkan keuntungan ekonimis berupa masuknya devisa pada keungan negara. Pada akhirnya, bisnis pariwisata memberikan keuntungan yang cukup besar dari berlapis bagi bangsa dan masyarakat. Melihat sejumlah indikator di atas, pengembangan sektor pariwisata tampaknya menjadi sesuatu yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Karena jika sektor ini tidak mendapat perhatian khusus, mata rantai pencarian nafkat mulai dari para tukang becak, pemandu wisata, pengelola perjalanan wisata, sampai keuangan negara akan terpengaruh. Sebaliknya jika sektor ini pendapat perhatian khusus dan pada akhirnya sektor ini menjadi maju, banyak pihak yang diuntungkan.
2. Kedudukan Lingkungan Budaya dalam Pariwisata
Pengembangan pariwisata meliputi berbagai bidang. Di antaranya adalah pengembangan wisata alam (pantai, gunung, gua) dan pengembangan wisata budaya (upacara tradisional, pakaian tradisional, tari). Kedua bidang tersebut sama-sama memiliki daya tarik khusus bagi para wisatawan. Namun, jika kita mau mencoba mencermati kecenderungan para wisatawan khususnya wisatawan mancanegara, bidang yang menjadi daya tarik utama adalah bidang kebudayaan. Pariwisata alam tampaknya hanya menjadi “tempat beristirahat” bagi para wisatawan.
Ketertarikan wisatawan pada bidang budaya dapat diketahui dari berbagai indikator. Pertama, banyaknya wisatawan yang mengunjungi Kraton Yogyakarta. Keingintahuan wisatawan terhadap Kraton Yogyakarta dilandasi oleh keingintahuan akan pusat kebudayaan Jawa. Kedua, banyaknya wisatawan yang tertarik membeli benda-benda tradisional khas. Ketiga, banyaknya wisatawan yang tertarik mempelajari budaya khas seperti menari dan membatik. Keempat, banyaknya wisatawan yang tertarik dengan keramahtamahan kita dalam menanggapi mereka. Dalam jangka panjang, bidang kebudayaan tampaknya akan lebih mendominasi motivasi wisatawan. Hal ini berkaitan erat dengan semakin langkanya nuansa tradisional di negara-negara maju.Karena kelangkaan tersebut, banyak orang ingin mengetahui bentuk-bentuk budaya asli nenek moyang mereka. Jika sektor pariwisata budaya ini benar-benar dikelola oleh pemerintah, Yogyakarta akan mampu bersaing dengan negara-negara lain yang maju dan mempunyai komitmen untuk mengembangkan priwisata budaya seperti Korea dan Jepang. Namun, jika sektor ini justru tidak terperhatikan, dan fokus pengembangan hanya pada pariwisata alam, lama kelamaan para wisatawan akan bosan karena pada dasarnya pariwisata alam bersifat statis dan sekali datang. Namun demikian, jika pengembangan pariwisata budaya ini dikembangkan dengan sembarangan, pengembangan pariwisata ini bisa menjadi bumerang atas kebudayaan itu sendiri. Eksploitasi besar-besaran terhadap pariwisata budaya akan mengakibatkan budaya tersebut kehilangan kualitasnya. Akibatnya, kebudayaan hanya sekedar simbol-simbol mati, tanpa makna.Pembisnisan budaya yang berlebihan juga akan mengaburkan hakikat dari kebudayaan itu sendiri. Pada akhirnya, kebudayaan tercabut dari asal-usulnya, yaitu masyarakat. Pada sektor lain, pengembangan kebudayaan yang hanya diorientasikan pada pariwisata juga akan mengakibatkan para pelakunya terlalu “bisnis oriented”. Bisnis oriented dalam bidang
budaya atau komersialisasi budaya sebenarnya merupakan efek samping terjadinya transformasi budaya dalam proses pembangunan suatu negara. Menurut Suyatno Kartodirdjo (1992:145), ada empat masalah yang timbul sebagai akibat tranformasi budaya, yaitu masalah ketahanan budaya dan konflik nilai, masalah komersialisasi budaya, masalah materialisme dan konsumerisme, dan masalah konflik sosial. Akibatnya, motivasi utamanya bukan lagi menunjukkan keluhuran budaya yang dimilikinya melainkan pada pertimbangan bisnis semata. Jika hal itu terjadi, kebudayaan bisa dimanipulasi demi kepentingan bisnis. Bahkan jika tidak diperhatikan secara sungguh-sungguh hal itu akan mengakibatkan munculnya budaya baru yang tidak berakar pada kepribadian dan identitas bangsa. Transoformasi yang tidak berakar pada kedua hal tersebut akan menghasilkan budaya modern yang
pada gilirannya akan menelan jenis budaya-budaya (tradisional) yang mempunyai nilai-nilai pencerminan kepribadian bangsa dan identitas bangsa (Kartodirdjo, 1992:146). Dalam hubungannya dengan transformasi kebudayaan sebagai akibat pengembangan sektor pariwisata, ada baiknya disimak pendapat dari Sutan Takdir Alisahbana(Rahmanto, 1992:141). Beliau mengatakan bahwa transformasi budaya yang disebabkan oleh penerapan teknologi maju yang terlepas dari perspektif budaya bangsa akan mengakibatkan manusia dikuasai teknologi, dan bukan sebaliknya.
3. Solusi Pengembangan Pariwisata Berwawasan Lingkungan
Permasalahan pokok yang kiranya perlu dicari jalan keluarnya adalah bagaimana kita mampu mengembangkan pariwisata yang berwawasan lingkungan budaya. Dalam hal ini ada beberapa hal yang sekiranya dapat dipertimbangkan sebagai alternatif pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan kebudayaan. Pertama, pembangunan fisik yang memperhatikan kekhasan Yogyakarta. Sebagai bagian dari kebudayaan Jawa, masyarakat Yogyakarta mengenal berbagai bentuk bangunan fisik. Dalam rangka menciptakan lingkungan budaya, fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata seperti hotel, rumah makan, dan rumah penduduk sebaiknya mencerminkan bentuk bangunan khas Yogyakarta. Gedung-gedung bertingkat, rumah dengan bentuk atau corak barat, dan fasilitas perkantoran bergaya Barat sebaiknya dibatasi secara sungguh-sungguh. Dominasi gedung bertingkat dan rumah bergaya Barat mengakibatkan bentuk-bentuk fisik khas Yogyakarta menjadi pudar dan lama kelamaan hilang dengan alasan ekonomis (penghematan tempat). Dalam kaitannya dengan mempertahankan kekhasan budaya Yogyakarta, ada baiknya kit simak pendapat dari P.J. Suwarno (1992). Beliau mengatakan bahwa Sultan yang memegang kekuasaan kharismatik, tradisional, dan legal-rasional menggunakan kekuasaan itu secara bijaksana untuk mentransformasikan Yogyakarta dari tradisional ke modern tanpa menghancurkan tradisi, tetapi menyeleksinya untuk dimanfaatkan dalam modernisasi Yogyakarta. Jika pendapat itu kita hubungkan dengan upaya mempertahankan bentuk fisik khas Yogyakarta, dapat dikatakan bahwa boleh jadi bentuk luarnya adalah bentuk khas Yogyakarta tetapi fasilitas dalamnya dikemas dalam nuansa modern. Kedua, menghidupkan wisata budaya tradisional. Wisata tradisional yang dimaksudkan di sini adalah penyajian berbagai bentuk kebudayaan tradisional kepada para wisatawan. Bentukbentuk kebudayaan tradisional yang dimaksudkan antara lain jathilan, kirab pusaka, sekaten, dolanan bocah, dan upacara adat. Bentuk-bentuk kebudayaan ini sebenarnya memiliki daya tarik tinggi tetapi karena jarang dipertunjukkan secara rutin, para wisatawan kadang-kadang kesulitan menyaksikannya. Ketiga, memberikan pendidikan budaya pada generasi muda. Sumber kemerosotan budaya sebenarnya bermula dari ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kebudayaan bagi kelangsungan hidup sektor pariwisata. Akibat ketidaktahuan ini, banyak generasi muda justru mengikuti kebudayaan asing daripada memelihara kebudayaan sendiri. Sehingga, ketika mereka berhadapan dengan para wisatawan, yang dikedepankan adalah sikap dan perilaku yang meniru
mereka, seperti berbicara dengan bahasa asing, berpakaian dengan gaya asing, dan bahkan berperilaku yang tidak sesuai dengan kebudayaan sendiri. Slamet Sutrisna ( 1992:147) mengatakan bahwa perubahan kebudayaan tidak hanya melibatkan sistem normatif tetapi juga melibatkan sistem kognitif. Dalam hubungannya dengam masyarakat Indonesia yang sedang membangun, budaya keilmuan harus dikembangkan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, pengembangan dan pelestarian lingkungan budaya perlu dihubungkan dengan proses pendidikan bagi generasi penerusnya. Keempat, penghargaan terhadap warisan nenek moyang. Warisan nenek moyang kita berupa tosan aji, gebyog, perabot tradisional, dan barang antik lainnya tampaknya semakin merosot seiring dengan maraknya bisnis barang antik. Banyak sekali perabot tradisional yang diperjualbelikan dan diekspor ke luar negeri. Keuntungan ekonimisnya memang cukup besar, namun kita kehilangan barang-barang warisan nenek moyang. Padahal barang-barang seperti itu juga memiliki nilai sejarah dan memiliki daya tarik pariwisata. Jika pada akhirnya benda-benda seperti itu habis berpindah ke luar negeri, pariwisata kita akan kehilangan obyek yang bisa dipromosikan. Kelima, pengalokasian dana untuk pengembangan kebudayaan. Dalam hubungannya dengan anggaran pembangunan, anggaran pembangunan sarana fisik tampaknya masih menjadi perhatian utama dan menyerap banyak sekali dana. Padahal, pengembangan sarana fisik inilah yang secara langsung menghancurkan lingkungan budaya masyarakat tertentu. Munculnya hotel megah di antara rumah penduduk membawa akibat berubahnya budaya masyarakat sekitarnya. Alangkah baiknya jika dalam waktu mendatang pengalokasian dana untuk pengembangan kebudayaan ditambah atau diperbesar. Masyarakat tradisional sebenarnya masih ingin memainkan jathilan, tayub ataupun slawatan. Namun karena terbentur pada masalah anggaran mereka tidak mampu mengembangkan kebudayaan itu. Jika tersedia anggaran, niscaya mereka akan dengan senang hati mengadakan pertunjukan jathilan secara rutin, mereka akan senang hati mengadakan pertunjukan tayub secara rutin. Apalagi jika para pelaku budaya tersebut mendapat insentif berupa uang lelah atas pentas mereka.
4. Pembangunan dan nilai budaya
Persoalan kompleks disekitar pembangunan bangsa dapat kita pahami bersama yaitu persoalan daya guna, keadilan, dan kesejahteraan yang belum merata. Ada kelemahan yang mewarnai konsep pembangunan yang menekankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan konsep tricking down effect (Tjatra, 2004), dan muncullah berbagai konsep pembangunan alternatif, seperti ecodevelopment dan sustainable development. Pendekatan ekologi – ecodevelopment memandang keberlanjutan pembangunan dari sudut sejarah kebudayaan masyarakat tertentu, keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat biasa, ethno-ecology, dan keadaan alam yang mewarnai ecosistem setempat dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang tinggal dalam lingkungannnya. Budaya modern membedakan dan menyepakati berbagai hubungan politik,ekonomi, budaya antara saat ini dan masa depan (Tian Feng, 1999), untung dan rugi lewat perubahan hari ini dan besok dari strategi berlawanan. Oleh sebab itu, uji coba penting saat ini adalah, memberikan masyarakat mempelajari dan menganalisa “modern dan tradisional”, “seni dan teknologi”, “jiwa dan
tubuh”, “materi dan ruh”, dari sisi positif dan negatif sains dan teknologi modern. Karena lewat jalan
berlawanan kita akan melihat dengan jelas keindahan dan keburukan, kebaikan dan kejelekan, tinggi dan rendah, puas dan serakah, jauh dan dekat, untung dan rugi, dan lain-lain, untuk mengetahui segalanya. Manifesto kebudayaan pluralistik juga merupakan salah satu dari kebudayaan tradisional, demikian juga manifesto ekonomi dan politik pluralistik. Dengan demikian persentuhan antar budaya tidak saja melampaui batas-batas geografis, tetapi juga bersilangan dalam dimensi waktu – bergerak kemasa lampau dan masa depan.
5. Pariwisata Budaya
Banyak pakar budaya yang menganggap bahwa industri pariwisata berdampak kurang baik, bahkan merusak perkembangan seni pertunjukan di negara berkembang(Soedarsono,1999).Industri pariwisata dikatakan merusak, mendesakralisasikan, mengkomersialisasikan seni pertunjukan tradisional, dan sebagainya. Lebih lanjut Soedarsono dalam hasil penelitiannya, bahwa dalam menilai kemasn seni pertunjukan wisata digunakan teori serta konsep yang benar dan cocok, jelas industri pariwisata memperkaya perkembangan seni pertunjukan Indonesia Kebudayaan ekspresif, seperti tarian, musik, dan teater, sekarang ini menjadi bentuk-bentuk hiburan dan komoditi komersial.
6. Peluang alternatif lewat menghormati keragaman dan komunitas budaya.
Secara umum, tradisi-tradisi budaya di Indonesia mengutamakan keselarasan hubunganhubungan orang-perorang dalam masyarakat yang dilandasi prinsip-prinsip rukun dan hormat (Soehardi, 2001:3-26). Artikulasi keselarasan itu berbeda dari masyarakat suku bangsa satu dengan lainnya, tetapi prinsip-prinsip kerukunan yang diwujudka dalam aktivitas gotong-royong dapat dijumpai di semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Perjalanan perkembangan suatu kebudayaan dan masyarakat dalam sejarahnya tidak pernah tertutup dari persinggungan budaya-budaya lain. Dimana kontak-kontak budaya regional, atau antar benua sudah berlangsung dari zaman awal sejarah samapi sekarang (melalui perkembangan komunikasi global seolah-olah antar budaya kini menjadi tanpa batas). Kalau dilihat dari teori evolusi, maka perubahan-perubahan yang terjadi tersebut dapat dipandang sebgai suatu „progress yang sejalan dengan proses evolusi dari ‟
masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Dengan demikian proses perubahan semacam ini dapat dialami hampir semuan bangsa-bangsa di dunia, termasuk suku-suku bangsa di Indonesia; Jawa, Bali, Sunda, Minang, Batak, dan yang lainnya. Kontak masyarakat Bali dengan budaya luar bukan sesuatu hal baru, karena telah terjadi ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat d ilihat dari adanya berbagai „pengaruh luar dalam adat budaya ‟
Bali, seperti pengaruh India, Cina, Arab dan – tentu saja – Jawa (MPLA, 1991; Mantra, 1993; Barth, 1993, dalam Pitana, 1994:156-157). Selanjutnya intensitas kontak kebudayaan Bali dengan kebudayan luar meningkat secara dramatik pada paruh kedua abad ini, yang terkait erat dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat dibidang komunikasi dan transportasi, serta keberhasilah Bali menjadikan dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang terkenal di dunia (ibid, 157). Dari prespektif sejarah, kebudayaan Bali memiliki keterbukaan dengan kebudayaan luar dan
memperlihatkan sifat fleksibel dan adaptif. Potensi ini penting artinya untuk menghindari perbenturan antar budaya. Jika dilihat dari tatanan sejarah nasionalisme Indonesia, juga dapat dipahami bahwa konsep wawasan kebangsaan adalah “persatuan dan kesatuan”. Seperti dari
pernyataan Presiden Soeharto, pada Dharma Santi Penyepian 1997, dalam Dewa Atmaja (2002), “bahwa dari kenyataan keanekaragaman suku ba ngsa, adat istiadat dan budaya di Indonesia yang
penting bukan masing-masing suku, bahasa, atau budayanya, akan tetapi keseluruhan suku bangsa, adat-istiadat, budaya,
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gagasan tentang warisan cultural dipandang sebagai aspek penting yang harus dilindungi dalam rangka mencari identitas nasional dilandasi oleh hasrat sederhana untuk mengabdikan kegemilangan masa silam. Sebagaimana disebutkan di muka, pluraristik (keragaman) budaya
khususnya seni pertunjukkan yang dimilikinya dapat sebagai sumber daya dalam pembangunan pariwisata berwawasan budaya. Selama ini berbagai paguyuban etnis Nusantara yang terdapat di Bali khususnya Denpasar memiliki potensi budaya asalnya namun keberadaannya antara hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat belum bisa dirasakan, sehingga keragaman budaya khususnya seni pertunjukan daerahnya belum terjamah dan dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung pembangunan pariwisata berwawasan budaya. Dengan demikian perlu adanya interaksi dan dialog-dialog yang intensif antara paguyuban etnis nusantara dengan lembaga formal khususnya pemerintah daerah dan organisasi-organisasi sosial lainnya seperti sanggar seni, sekaa-sekaa guna mendukung visi dan misi pembangunan daerah yang berwawasan budaya. B. Saran
Solusi yang sekiranya paling bijaksana adalah membangun simbiosis mutualisma antara pariwisata dan budaya. Artinya, sambil mengembangkan sektor pariwisata, kita juga turut serta melestarikan lingkungan budaya kita. Sambil melestarikan kebudayaan kita, kita mengemas pelestarian tersebut dengan berorientasi pada pariwisata. Jika hal itu dapat teruwujud, semaju apapun negara kita, kebudayaan tradisional akan tetap terpelihara tanpa mengabaikan pengembangan pariwisata.
DAFTAR PUSTAKA
Desky, M.A. 2001. Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa. Kartodirdjo, Suyatno. 1992. “Tranformasi Budaya dalam Pembangun” dalam Tantangan Kemanusian
Universal. Yogyakarta : Kanisius Roem, Mohamad, dkk. 1982. Tahta Untuk Rakyat : Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengkubuwono IX. Jakarta : PT. Gramedia. Sutrisna, Slamet. 1992. “Budaya Keilmuan dan Situasinya di Indonesia” dalam Tantangan
Kemanusiaan Universal. Yogyakarta : Kanisius. Suwarno, P.J. 1992. “Belajar dari Sejarah Yogyakarta untuk Memasuki Era Globalisasi” dalam Tantangan Kemanusiaan Universal. Yogyakarta : Kanisius.
Tnunay, Tontje. 1991. Yogyakarta Potensi Wisata. Klaten :CV. Sahabat. http://yakinchanel.blogspot.co.id/2016/08/makalah-tentang-pariwisata.html
makalah Pariwisata Thursday, 6 August 2015 Pengantar Pariwisata
MAKALAH PENGANTAR KEPARIWISATAAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas segala karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tugas Pengantar Kepariwisataan” dengan baik dan tepat
pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang telah memberi bantuannya dalam penulisan makalah ini. Akhirnya, kami sebagai penyusun menyadari bahwasanya makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun isi. Oleh sebab itu, kami meminta maaf kepada pembaca atas kekurangan-kekurangan tersebut, dan kami sangat mengharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan ke masa yang akan datang. Kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.Semoga Tuhan senantiasa memberikan petunjuk dan membimbing kita.
Pancasari, Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………….
i
DAFTAR ISI…………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…………….……………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah……….……………………………….
1
1.3 Tujuan dan Manfaat…………….……………………….. 1 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Pengertian Pariwisata…………….……………………… 2 2.2 Jenis-Jenis Pariwisata…………….………………………
4
2.3 Objek Wisata di Bali……………………………………..
7
2.4 Istilah-Istilah di Dunia Pariwisata………………………..
13
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………… 19 3.2 Saran………………………………………………….… DAFTAR PUSTAKA…….………………………………………….
19 20
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai manfaat terhadap masyarakat setempat dan sekitarnya. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, yang mampu membuat masyarakat setempat mengalami metamorphose dalam berbagai aspeknya.Pariwisata mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara sekalipun,m anfaat pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek/segi yaitu manfaat pariwisata dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, nilai pergaulan dan ilmu pengetahuan, serta peluang dan kesempatan kerja.
1.2
Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah pengertian dari Pariwisata? 2. Apa saja jenis-jenis pariwisata? 3. Apa saja objek wisata yang ada di Bali ? 4. Apa saja istilah-istilah yang sering muncul dalam dunia Pariwisata?
1.3
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dibuatnya makalah ini adalah agar para pembaca : 1. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang pengertian Pariwisata. 2. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang jenis-jenis pariwisata. 3. Dapat mengerti dan lebih memahami tentang objek wisata yang ada di Bali. 4.
Dapat mengerti dan lebih memahami tentang istilah-istilah yang sering muncul dalam dunia Pariwisata.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pariwisata
1. Menurut Para Ahli
Menurut UU No.10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
Suwantoro (1997) , pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lai dari luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.
James J. Spillane, pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan untuk mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetaui dsesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, dan berziarah.
Soekadijo (1996), pariwisata adalah gejalayang komples dalam masyarakat, di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
Drs. E.A.Chalik, pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Prof. Kurt Morgenroth, kepariwisataan dalam arti sempit, adalah lalu lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu, untuk berpesiar di tempat lain, sematamata sebagai konsumen dari sebagai konsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yang beraneka ragam dari pribadinya.
Prof. Hans. Buchli, kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntuhkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk m aksud tertentu.
Prof. Salah Wahab, pariwisata merupakan suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri(di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang di daerah lain (daerah tertentu), suatu negara atau benua untuk sementara waktu dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan.
Prof. K. Krapt (1942), kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari proses yang bersifat sementara itu.
E. Guyer Freuler, pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan kecintaan yang disebabkan oleh pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat.
Herman V. Schularard (1910), kepariwisataan merupakan sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaiannya dengan masuknya, ada pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk kota, daerah atau negara. Dari semua definisi diatas, ada suatu hal yang sangat menonjol dari batasan-batasan yang dikemukakan tentang pariwisata ialah : a.
Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu
b.
Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain
c.
Perjalanan itu harus dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi
d.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang
dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tersebut.
2.2 Jenis-Jenis Pariwisata 1. Wisata budaya Ini dimaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup, budaya dan seni pada masyarakat daerah yang bersangkutan. Seringnya perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan-kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. Jenis wisata budaya ini jenis yang populer di Indonesia.Jenis wisata ini adalah jenis wisata yang paling utama bagi wisatawan luar negeri yang datang ke negeri ini dimana mereka ingin mengetahui kebudayaan kita, kesenian dan segala sesuatu yang dihubungkan dengan adat istiadat dan kehidupan seni budaya kita. 2. Wisata kesehatan Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat alam arti jasmani an rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas yang mengandung
mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara yang mneyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. 3. Wisata olahraga Ini dimasudkan wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asean Games, Olympiade, Thomas dan Uber Cup, Wimbeldon, Tour de Fance, F1, World Cup dan jenis olahraga lainnya. Macam cabang olahraga yang termasuk dalam jenis wisata olahraga yang bukan tergolong dalam pesta olahraga atau games, misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau diatas pegunungan. 4. Wisata komersial Jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat digolongkan kedalam jenis pariwisata karena bersifat komersial, hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai tujuan tertentu untuk bisnis.Tetapi kenyataannnya, dewasa ini pameran-pameran atau pekan raya yang diadakan banyak sekali dikunjungi oleh orang yang hanya sekedar melihat-lihat.Maka tak jarang pameran atau pekan raya dimeriahkan dengan berbagai atraksi dan pertunjukan kesenian. 5. Wisata industri Erat kaitannya dengan wisata komersial.Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang biasa ke suatu kompleks atau daerah perindustrian yang banyak terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.Hal ini banyak dilakukan di negara-negara yang telah maju perindustriannya dimana masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan ke daerah atau kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang dihasilkan secara massal di negara tersebut. 6. Wisata politik Jenis ini meliputi pejalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun suatu negara/perayaan hari kemerdekaan dimana fasilitas akomodasi, sarana angkutan dan berbagai atraksi diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung.Selain itu peristiwa-peristiwa penting seperti konferensi, musyawarah, kongres atau konvensi politik yang selalu disertai dengan darmawisata termasuk dalam jenis ini. 7. Wisata konvensi
Termasuk dalam jenis wisata politik.Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya, baik yang bersifat nasional maupun internasional.Contoh, Jakarta dengan JCC-nya (Jakarta Convention Center). 8. Wisata sosial Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah (mereka yang tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan. 9. Wisata pertanian Jenis wisata ini adalah pengorganisasia perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat. 10. Wisata maritim (marina) atau bahari Jenis wisata ini banyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar dan lain-lain.Jenis wisata ini dapat juga disebut Wisata Tirta. Indonesia yang merupakan daerah kepulauan kaya akan wisata jenis ini. 11. Wisata cagar alam Wisata ini banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat lain. 12. Wisata buru Jenis wisata ini banyak dilakukan di negara-negara yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memliki izin). Pemerintah yang bijaksana mengatur wisata buru ini demi keseimbangan hidup satwa yang diburu agar tidak punah, dengan memperhitungkan perkembangbiakannya, antara yang lahir dan yang diburu tetap seimbang. 13. Wisata pilgrim/wisata religi Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adat istiadat dan kepercyaan umat atau kelompok masyarakat.Bisa dilakukan perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, makam-makam orang besar atau yang diagungkan. 14. Wisata bulan madu Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka. 15. Wisata petualangan
Dikenal dengan istilah adventure tourism.Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka yang ingin melakukan petualangan atau hal-hal yang menantang, seperti memasuki hutan belantara, mendaki tebing terjal, bungy jumping, arung jeram, wisata kutub, wisata ruang angkasa dan lain sebagainya. Selain jenis-jenis wisata tersebut, masih banyak lagi jenis wisata yang lain, tergantung kepada kondisi dan situasi perkembangan dunia kepariwisataan di suatu daerah atau negara yang ingin mengembangkan industri pariwisatanya.Hal ini tergantung pada selera atau daya kreativitas para profesional yang berkepentingan dalam industri pariwisata ini.Semakin kreatif dan banyak gagasan yang dimiliki, semakin bertambah pula bentuk dan jenis wisata yang dapat diciptakan.
2.3 Objek Wisata Di Bali 1. Lokasi Dreamland Bali, Tempat Wisata Pantai Pasir Putih Lokasi Dreamland Bali terletak di bukit Unggasan, satu jalur menuju Garuda Wisnu Kencana.Pantai dreamland Bali, letaknya sangat terpencil, dan sebaiknya bertanya kepada orang lokal disana, setelah anda melewati GWK (Garuda Wisnu Kencana). Karena berada di tempat terpencil, maka pantai ini jauh lebih bersih dari pada pantai Kuta.Di pantai Dreamland Bali, terdapat lebih banyak wisatawan asing dari pada wisatawan lokal.Mungkin karena ombaknya yang besar, sangat cocok buat penyuka olahraga surfing, dan pantainya yang bersih, yang memberikan kesan nyaman, pada saat anda duduk atau berbaring di pantai Dreamland Bali. Untuk masuk ke lokasi Dreamland Bali, anda tidak di pungut biaya apapun, hanya biaya parkir sebesar Rp 15.000, untuk parkir mobil.Jadi tiket masuk dreamland Bali hanya Rp 15.000 per mobil. Jika anda bukan orang yang suka berenang di pantai, sebaiknya saya sarankan tidak ke pantai ini, karena lokasi Dreamland Bali yang sangat jauh, dan untuk kembali dari pantai ini ke lokasi wisata yang lain, anda akan terkena kemacetan yang cukup parah di jalan by pass Ngurah Rai. Tapi bagi anda yang suka dengan pantai Dreamland Bali dan menginginkan pantai dengan pasir putih yang bersih, maka tempat wisata Dreamland Bali, objek wisata pilihan yang harus anda kunjungi selama liburan di pulau dewata Bali. Saya sarankan, bagi anda yang pertama kali ke pantai dreamland ini, sebaiknya dengan orang yang sebelumnya pernah ke pantai ini, ataupun dengan orang yang telah mengenal dan tahu tentang lokasi Dreamland Bali. Karena bagi orang yang pertama kali datang ke dreamland Bali, akan sedikit susah untuk menemukan lokasi pantai ini.
2. Jimbaran Tempat Wisata Di Bali Yang Wajib Dikunjungi
Disaat anda liburan ke Bali, pastilah ingin wisata pantai di Bali.Salah satu pantai yang wajib anda kunjungi saat liburan ke Bali adalah objek wisata Jimbaran. Jimbaran tempat wisata di Bali adalah nama desa di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Berlokasi di daerah selatan pulau Bali, kurang lebih 15 menit dari bandara internasional Ngurah Rai.Di pantai Jimbaran terdapat cafe-cafe yang menghidangkan makanan laut (seafood).Selain itu kawasan Jimbaran tempat wisata di Bali, juga sangat terkenal dengan terdapatnya hotel-hotel mewah.Sebelum berkembang menjadi tempat wisata, Jimbaran dulunya adalah desa para nelayan.Sebagian besar penduduknya mencari nafkah dengan menjadi nelayan.Saat ini sudah berubah, hampir sebagian besar dalam mencari nafkah, penduduk Jimbaran bergerak dalam bidang pariwisata.Jimbaran tempat wisata di Bali, terletak diantara kawasan pariwisata Nusa Dua dan international airport Ngurah Rai.Kawasan ini juga memiliki pantai dengan pasir putih, dan sangat terkenal dengan warung makanan laut atau seafood cafe, sambil menikmati suasana pantai dan sunset. Jika anda ingin menikmati pemandangan sunset dan hidangan makanan laut yang di bakar, tempat wisata Jimbaran salah satu yang terbaik, yang bisa anda dapatkan di pulau dewata. Begitu banyak tersedia seafood cafe di daerah ini, menawarkan beraneka ragam menu dengan harga yang bervariasi. Waktu terbaik untuk berkujung ke Jimbaran tempat wisata di Bali adalah sebelum matahari terbenam atau sekitar jam 17:00. Jika anda datang pada jam 17:00, pantai sudah tidak panas lagi dan pemandangan sunset belum di mulai. Di saat anda berlibur ke Bali, kami sarankan kepada anda, agar jangan sampai anda melewatkan moment indah ini, selama anda di pulau dewata bersama teman atau keluarga anda.
3. Nusa Dua Tempat Wisata Bali Nusa Dua tempat wisata Bali, banyak orang yang sudah mengenal objek wisata ini.Karena Nusa Dua sangat sering digunakan atau sebagai tempat diadakannya konfrensi berskala besar dan di kunjungi pemimpin negara-negara di dunia.Pemberitaan media masa sangat membantu Nusa Dua, mencapai kepopulerannya sampai sekarang.Tanggal 1 Oktober sampai dengan 8 Oktober, tempat wisata Nusa Dua Bali digunakan sebagai pusat dari penyelengaraan KTT APEC 2013. Nusa Dua tempat wisata Bali, terletak di paling ujung bagian tenggara pulau Bali, dan berjarak sekitar 40 kilometer dari kota Denpasar. Jika dari dari Bandara Internasional Ngurah Rai jaraknya kurang lebih 8 kilometer, atau sekitar tiga puluh menit perjalanan dengan menggunakan mobil. Taman yang
terdapat
di kawasan
Nusa Dua,
kalau boleh saya
katakan adalah
taman terindah di Bali. Apabila anda mengunjungi Nusa Dua, tidak akan terlihat oleh anda bahwa di balik taman terdapat hotel-hotel berbintang lima berstandar internasional yang memperkerjakan ribuan karyawan.
Di Nusa Dua terdapat banyak hotel berbintang lima, yang sering di gunakan sebagai tempat konfrensi bersekala international maupun nasional. Selain itu, Nusa Dua terkenal dengan pantai yang memiliki pasir putih dan air laut yang tenang.Sangatlah cocok bagi anda yang menginginkan wisata pantai pasir putih yang bersih dan tidak terlalu ramai seperti pantai Kuta.Kawasan wisata Nusa Dua dikelola oleh sebuah perusahaan yang bernama BTDC. Nusa Dua sebagai salah satu tempat wisata di Bali, sangat terkesan akan kemewahan dan sangat tertata rapi. Kebersihan sangat terjaga dan pepohonan terpelihara.Bagi anda yang menginginkan untuk menginap di hotel resort, maka lokasi wisata di Bali ini, adalah tempat yang tepat buat anda pilih untuk menginap.
4. New Kuta Green Park Pecatu New Kuta Green Park Pecatu Bali, wahana baru untuk rekreasi air sangat cocok jika anda ingin mengajak anak untuk liburan di pulau dewata. Bagi masyarakat Bali, tempat wisata ini memberikan warna dan pilihan baru untuk rekreasi keluarga selama liburan di Bali dengan anak-anak anda.Memiliki konsep dan beberapa fasilitas, yang sebelumnya belum terdapat di Bali.Kami sebagai penyedia layanan sewa mobil di Bali, selalu siap mengantarkan anda, ke tempat wisata di Bali untuk anak .
Tempat wisata ini, termasuk didalam objek wisata Bali Pecatu Graha (BPG), yang berlokasi di Desa Pecatu, wilayah Kuta Selatan. Bali Pecatu Graha, luas areal 400 hektar, selain tempat wisata ai r, juga terdapat hotel dan kondominium serta lapangan golf.
Fasilitas Yang Tersedia
Kolam anak
Kolam yang memiliki arus
Tempat luncur air (water slide). Terdapat 3 tipe yaitu: Rajawali & Rangkong Slide (tinggi 10 meter) dan Merak Slide (tinggi 8 meter)
Kolam bergelombang (Wave Pool)
bermain papan selancar di kolam bergelombang (Flow Rider)
Bungee Trampoline
Fliying fox
Paint ball
Lazy river
Bird Park / Sanggar Burung
War game
Kolam Apung – walaupn anda tidak bisa berenang dan tidak memekai pelampung, anda tetap akan terapung.
Lounge / Gazebo
Locker room (tempat ganti pakaian)
Penyewaan pelampung, food court dan bar
5. Sanur Awal perkembangan pariwisata di Bali selatan adalah objek wisata Sanur.Sanur murpakan tempat wisata di Bali yang wajib dikunjungi, Karena sangat disukai bagi wisatawan yang menginginkan tempat wisata yang lebih tenang dan tidak ramai. Sanur juga menawarkan pantai pasir putih, tetapi anda tidak akan dapat melihat matahari terbenam di objek wisata sanur. Melainkan matahari terbit yang akan anda dapat lihat disini. Air laut yang tenang, dan pemandangan bawah laut yang masih alami, membuat pantai ini favorit wisatawan untuk melakukan aktivitas yang disebut dengan namaseawalker Sanur. Baca disini untuk lebih detail tentang, Sanur.
6. Tanjung Benoa Tanjung Benoa salah satu kawasan wisata favorit wisatawan domestik. Penyebabnya, objek wisata Tanjung Benoa merupakan pusat wisata bahari di Bali atau lebih dikenal dengan namawatersport Tanjung Benoa dan memiliki pasir putih dengan air laut yang tenang. Selain itu, di kawasan wisata Tajung Benoa juga tersedia banyak hotel dan restoran standar internasional dan tempat makan murah.
7.
Bali Safari Marine Park Kawasan Bali Safari Marine Park, yang dibangun diatas areal seluas 40 hektar.Merupakan
salah satu dari 3 kebun Binatang yang ada di Indonesia.Terletak di tiga desa di Kabupaten Gianyar Bali. Yaitu Desa Lebih, Desa Serongga dan Desa Medahan. Jaraknya 17 km ke arah timur kota Denpasar atau sekitar 1 jam dari bandara Ngurah Rai, dengan melintasi jalan By Pass Ngurah Rai dan By Pass Prof Ida Bagus Mantra. Menyediakan tempat bagi satwa liar di habitat aslinya, yang dibangun dengan perpaduan kebudayaan masyarakat Bali.Ada berbagai jenis satwa langka yang berasal dari 3 negara yaitu Indonesia, India dan Afrika. Terdiri dari 80 species dan 400 ekor satwa langka yang berasal dari
Indonesia misalnya Jalak Putih, Burung Hantu, Tapir, Buaya, Babi Rusa,dan Harimau Sumatra. Dari Negara India antara lain Rusa Tutul, Beruang Himalaya, Nilgai dan Black Buck.Satwa langka dari Afrika juga tidak ketinggalan seperti Kuda Nil, Burung Unta, Singa, Babbon, Zebra dan Blue Wildebeest. Saat berkunjung wisatawan juga dapat menikmati beberapa pertunjukan antara lain, pertunjukan satwa dan pengetahuan tentang satwa di panggung Hanuman, atraksi gajah di kampung gajah yang terdapat museum gajah, wisata naik gajah, dan warung gajah. Ada juga atraksi mandi gajah di taman Ganesha yang memiiki patung Ganesha setinggi 9 meter merupakan pintu masuk menuju Bali Teater. Tempat permandian air suci juga te rdapat disini yang disebut Tirta Sulasih. Berbagai barang kerajinan khas Bali dan aksesoris berbentuk binatang banyak dijual di areal pertokoan yang dikenal dengan nama Peken Bali. Setiap hari diadakan kelas menari Bali dan memainkan alat musik gambelan Bali di Bale Banjar.
2.4 Istilah Istilah Dalam Dunia Pariwisata A
Aisle seat: Kursi di sebelah lorong pesawat atau kereta api
Akomodosi: Hotel atau tempat menginap wisatawan dalam perjalanan wisatanya
Arrival: Jadwal kedatangan
Arunk (Arrival Unknown): Seseorang yang melakukan penerbangan terusan dari suatu kota ke kota berikutnya, tetapi jadwal kedatangannya sebelum penerbangan terusan ini tidak diketahui, contohnya, seseorang dari kota A akan melakukan penerbangan dari kota B ke kota C, tetapi jadwal kedatangannya dari kota A ke kota B tidak diketahui. B
BB (Bed and Breakfast): Suatu hotel yang menyediakan kamar termasuk makan pagi di hotel tersebut. C
Caddy: Tukang angkat-angkat atau pesuruh dalam permainan golf yang membawa tas golf berisikan beberapa stick golf
Cancel: Pembatalan suatu produk yang telah di pesan oleh konsumen sebelumnya.
Cancellation Fee: Biaya atas pembatalan penggunaan jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti, pembatalan pemesanan hotel, tiket pesawat, paket tour dan lai n-lain.
Check In: Melaporkan diri untuk pemakaian jasa yang telah dipesan sebelumnya seperti pada hotel atau pada suatu penerbangan
Check out: Melaporkan diri atas telah berakhirnya pemakaian jasa atau produk wisata yang digunakan
Confidential tariff: Harga yang berlaku antara pihak-pihak tertentu sesuai dengan harga yang telah disepakati dalam perjanjian yang telah dibuat.
Confirmed: Pemesanan suatu produk atau jasa telah disetujui
Contract Rate: Harga perjanjian antara dua penyedia jasa pelayanan pariwisata
Conveyor belt: Ban berjalan di bandara tempat kita mengambil barang/bagasi D
Delay: Penundaan jadwal yang telah ditetapkan seperti jadwal keberangkatan pesawat
Departure: Jadwal keberangkatan
Destination: Destinasi, Daerah yang menjadi tujuan dalam perjalanan wisata.
Direct Flight: Penerbangan langsung tanpa transit
Double bed: Satu buah tempat tidur buat dua orang
Due Date: Tanggal jatuh tempo suatu pembayaran atau bisa juga digunakan sebagai tanggal jatuh tempo atas reservasi atau pemesanan. E
Entertain: Menjamu dimana maksudnya menjamu partner kerja untuk mempererat hubungan kerja
ETA (Estimate Time Arrival): Perkiraan waktu kedatangan suatu penerbangan.
ETD (Estimate Time Departure): Perkiraan waktu keberangkatan suatu penerbangan
Extra bed: tempat tidur tambahan F
Fam Trip: Suatu perjalanan untuk lebih mengenal produk-produk wisata atau destinasi wisata
Free Flow: Secara harfiah diartikan kedalam Bahasa Indonesia berarti mengalir secara bebas, maksudnya adalah semacam tawaran dari perusahaan jasa untuk memberikan pelayanan secara gratis kepada konsumen. Misal pada suatu hotel yang mengadakan suatu acara memberikan free flow soft drink yang berarti konsumen bisa menikmati soft drink sepuaspuasnya dalam acara tersebut.
Full board: Suatu hotel yang menyediakan penginapan termasuk didalamnya memberi konsumsi (Makan Pagi, Siang dan makan malam) kepada tamunya selama menginap di hotel tersebut.
Full Day Tour: Suatu tour yang berlangsung dalam satu hari penuh. G
Go Show: Istilah ini lebih sering di artikan sebagai seseorang yang datang langsung ke Bandara untuk mendapatkan tiket penerbangan tanpa pemesanan sebelumnya
Group rates: Harga kamar suatu hotel yang diperuntukkan bagi suatu rombongan yang datang secara bersama-sama dalam suatu kelompok.
Guest: Tamu/wisatawan
Guide: Dalam bahasa Indonesia lebih familiar di sebut dengan Pramuwisata atau pemandu wisata yang menemani dan memberi informasi kepada wisatawan tentang hal-hal yang dikunjunginya termasuk juga tentang adat-istiadat masyarakat setempat. H
Half Day Tour : Lebih sering digunakan dalam suatu paket tour yang maksudnya suatu tour hanya berlangsung setengah hari.
Host: Tuan Rumah I
In House Guest: Tamu/wisatawan yang sedang tinggal/menginap di suatu hotel
Infant: Berarti bayi yang di dalam penerbangan biasanya di pendekkan menjadi INF yakni bayi masih berusia di bawah 24 bulan
Itinerary: Jadwal perjalanan secara detail termasuk jadwal kedatangan dan keberangkatan seorang wisatawan J
Jet lag: Merupakan suatu perasaan yang sangat lelah sewaktu melakukan penerbangan yang sangat lama L
Landing: Posisi pesawat udara menuju tempat pendaratannya hingga sampai berhenti mendara di Bandara yang ditujunya
Length of Stay: Jangka waktu berapa lama wisatawan tinggal di suatu hotel
LO (Liaison Officer): Petugas Penghubung/perantara yang membantu pengunjung atau tamu untuk mengantar ketempat-tempat tujuannya
Lost and Found (LF): Tempat melaporkan diri jika barang/bagasi tertinggal selama penerbangan M
Meeting: Rapat atau pertemuan N
No Show: Seseorang yang telah memesan suatu produk tapi tidak datang pada tanggal pemesanannya tersebut. O
Occupancy: Tingkat Hunian Kamar suatu hotel
Origin: Daerah asal wisatawan
Over Flow Rates: Harga kamar yang sifatnya khusus terutama pada tamu yang dikirim oleh hotel lain, karena hotel yang bersangkutan sedang penuh. P
Pick Up Time: Waktu penjemputan wisatawan
Porter: Petugas resmi di bandara/pelabuhan yang di menawarkan jasa untuk mengangkat barang/bagasi
Porter fee: Uang/biaya untuk jasa porter
Published rate: Harga kamar suatu hotel yang dijual sesuai dengan yang dipublikasikan kepada masyarakat umum. R
Refund: Pengembalian atas pembayaran konsumen yang telah membayar suatu produk seperti, paket tour, tiket pesawat, akomodasi dll, karena suatu hal konsumen tersebut membatalkan rencana perjalanannya.
Reservasi: Pemesanan suatu produk atau jasa yang akan digunakan.
Reserved: Suatu produk atau jasa telah dipesan sebelumnya dan telah disetujui.
Rooming List: Daftar jumlah kamar yang akan digunakan oleh suatu grup yang akan menginap di suatu hotel.
Runway: Landasan Pacu Pesawat S
Sightseeing: Perjalanan wisata singkat untuk melihat-lihat sekitarnya
Single bed: Tempat tidur buat satu orang
Sunrise: Matahari terbit
Sunset: Matahari terbenam T
Take off : Posisi pesawat udara ketika mulai terbang ke angkasa hingga sudah tidak menyentuh daratan lagi.
Tee: Tempat permulaan atau awal dalam permainan golf
Tee off: Mulai memukul bola dalam permainan golf
Tansfer In: Penjemputan Wisatawan yang baru datang untuk berwisata dari pelabuhan kapal atau dari bandar udara untuk diantar ke tempat penginapannya.
Transfer Out: Pengantaran tamu dari tempat penginapannya ke pelabuhan kapal atau ke bandar udara karena tamu tersebut sudah m au pulang ke negara kediamannya
Travel Agent Rates : Harga kamar berdasarkan perjanjian antara pihak Travel Agent (Biro Perjalanan) dengan pihak hotel.
Transit: Berhenti sebentar di suatu kota untuk pindah ke penerbangan lain.
Twin bed: dua buah tempat tidur terpisah yang masing-masing diperuntukkan buat satu orang U
Upgrade: Meningkatkan/Menaikkan, misal ketika menginap di standard room di upgrade ke superior room V
VIP (Very Importan person) : Orang Penting yang ikut dalam suatu paket wisata seperti seorang komisaris perusahaan atau seorang pejabat pemerintahan dan lain -lain
Voucher: Tanda bukti yang digunakan oleh konsumen untuk mengklaim jasa yang telah dipesannya atau didapatnya kepada perusahaan yang menyediakan jasa sesuai yang tertera di dalam voucher tersebut, dan perusahaan yang bersangkutan akan menagih pembayaran kepada pihak yang menerbitkan/issued voucher W
Walk In Guest: Tamu yang datang sendiri ke hotel tanpa melalui penyedia jasa seperti Travel Agent ataupun melalui jasa seseorang
Weekend rates: Harga kamar yang berlaku untuk akhir pekan seperti pada hari sabtu dan hari minggu
Window seat: Tempat duduk yang letaknya tepat dekat jendela
Window shopping: Pergi ke pusat-pusat perbelanjaan hanya sekedar melihat-lihat
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari uraian diatas, mulai dari pembahasan pertama sampai dengan pembahasan terakhir kami dapat menyimpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Bahwa pariwisata itu adalah asset Negara yang penting. Pariwisata bisa menjadi industry yang memajukan Indonesia , membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat, menciptakan usaha baru yang di kelola oleh suasta dan juga memberikan sebuah industry yang bisa menhasilkan omsed yang sangat menjanjikan.
3.2 Saran
Pariwisata di Indonesia masih sangat kurang direalisasikan dengan baik khususnya kotakota kecil dan menjaga kebersihan lingkungan wisata sering kali tidak di perhatikan dengan baik. Pentingnya tenaga kerja yang professional dalam menunjang pariwisata, selain itu infrastruktur juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan pariwisata, karena dengan adanya
fasilitas-fasilitas yang tersedia akan membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Perlu adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat agar terwujudnya iklim pariwisata yang baik di Indonesia. Sebagai wisatawan yang baik, seharusnya kita dapat menjaga lingkungan khususnya untuk wisatawan domestic (masyarakat Indonesia)
DAFTAR PUSTAKA
Sarasanti, Anggun. (2012). Pengertian Pariwisata, [Online]. Tersedia: http://anggunsarasanti.blogspot.com/2012/10/pengertian-pariwisata-softskill-anggun.html. [17 September 2013]
Wikipedia.(2013). Pariwisata, [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata. [17 September 2013]
Munavizt, Setzer. (2012). Manfaat Pariwista dari Berbagai Segi, [Online]. Tersedia: http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-pariwisata-dari-berbagai-segi.html. [17 September 2013]
Najmi, Nur. (2011). Dampak Positif dan Negatif Pariwisata, [Online]. Tersedia: http://shesagitarius.blogspot.com/2011/11/dampak-positif-dan-negatif-pariwisata.html. [17 September 2011]
Rahayu, Sripanca. (2012). Aspek-aspek Ekonomi Pariwisata, [Online]. Tersedia: http://sripancarahayu.blogspot.com/2012/12/aspek-aspek-ekonomi-pariwisata.html. [17 September 2013]
http://dee-jieta.blogspot.com/2013/06/jenis-pariwisata.html http://pariwisatablogku.blogspot.co.id/2015/08/pengantar-pariwisata.html
Pulau Sabu dan Raijua “Surga Kecil yang Tersesat di Tengah Samudra” 13.19 Shagrath
Rasanya hanya sebagian kecil dari pembaca yang mengenal kedua pulau ini, oleh karena itu tak ada salahnya jika saya memperkenalkannya kepada anda yang belum tahu. Pulau Sabu dan Pulau Raijua adalah dua pulau kecil yang merupakan wilayah dari pemerintahan Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini dimekarkan dari Kabupaten Kupang pada Tahun 2009 lalu. Terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Sabu Barat, Sabu Tengah, Sabu Timur, Hawu LiaE, Hawu Mehara, dan Kecamatan Raijua.
Kabupaten Sabu Raijua (Sarai) memiliki jumlah penduduk sekitar kurang lebih 75.000 orang dengan luas wilayah sekitar 467 Km2 Pulau Sabu dan Raijua memiliki satu Bahasa daerah (Bahasa Sabu) dan memiliki 5 dialek berbeda. Untuk komunikasi seharihari, orang di pulau ini biasanya menggunakan bahasa Melayu Kupang dan daerah Sabu dengan dialeknya masing-masing.
Letak Pulau Sabu dan Raijua yang jauh dari Kota dan Pulau-pulau besar di NTT, seakan membuat keduanya tersesat dalam kesendirian di tengah samudra. Meskipun di kedua pulau ini sudah ada 3 dermaga dan 1 lapangan udara kecil untuk pesawat merpati kecil, tapi tetap saja keduanya terisolir pada bulan-bulan tertentu, yaitu sekitar bulan November-Januari. Pada bulan bulan itu biasanya cuaca tidak bersahabat dan gelombang laut bisa mencapai 3-4 meter sehingga membuat Kapal Fery yang merupakan alat transportasi utama warga pulau ini tidak beroperasi seperti biasa. Alternatifnya yaitu dengan menggunakan pesawat, tapi karena pesawat yang beroperasi ke pulau Sabu hanya pesawat kecil berkapasitas sekitar 20 orang. Maka otomatis orang-orang yang ingin masuk ataupun keluar
dari kedua pulau ini menjadi tersendat. Sungguh ironis memang.
Waktu yang ideal untuk mengunjungi Pulau Sabu dan Pulau Raijua adalah pada bulan February-Oktober. Untuk ke Pulau Sabu yang merupakan pulau terbesar di kabupaten ini, bisa ditempuh Dengan menggunakan kapal Fery anda akan menempuh perjalanan sekitar 13 jam dari dermaga Bolog di Kota Kupang, atau sekitar 12 jam dari Kota Waingapu (Kabupaten Sumba Barat) dan sekitar 13 jam dari Kota Ende (Kabupaten Ende). Sedangkan dengan menggunakan pesawat, memakan waktu perjalanan sekitar 30 menit yang hanya bisa ditempuh dari Bandara El-Tari Kota Kupang menuju Lapangan Udara Terdamu di Kecamatan Sabu Barat. Untuk ke Pulau Raijua sendiri hanya bisa ditempuh dari dermaga seba di pulau sabu menggunakan kapal kayu dan memakan waktu sekitar 1,5-2 jam.
Terlepas dari segala kesusahannya, Pulau Sabu dan Raijua ternyata masih menyimpan pesona keindahan yang tidak mudah anda temukan di tempat lain. Meskipun kondisi tanah di kedua pulau ini tergolong tandus, tapi Air lautnya yang jernih dan pasir putih yang mengintari hampir seluruh bibir pantai kedua pulau ini seolah menjadi pesona tersendiri dari keduanya. Anda tidak usah pergi mencari-cari tempat lagi untuk menikmati keindahan pantai di kedua pulau ini, karena anda hanya cukup pergi ke pantai mana saja maka disitu anda akan disajikan dengan keindahan pantai pasir putih yang benar- benar masih “Perawan”. Satu lagi, semuanya masih gratisss…
Bisa dibilang pantai di Pulau Sabu dan Pulau Raijua tak kalah indah dibandingkan dengan Pantai Kuta dan Pantai Senggigi yang sangat tersohor itu, hanya saja keduanya kalah telak dalam hal fasilitas. Semoga saja dengan dimekarkannya Sabu dan Raijua menjadi daerah otonom sendiri, fasilitas penunjang pariwisata kedua pulau ini menjadi lebih diperhatikan. Selain menikmati pesona keindahan pantainya, anda juga bisa menikmati wisata budaya seperti tarian daerah, jalan-jalan melihat situs adat, kegiatan upacara adat serta membeli berbagai souvenir tradisional khas Pulau Sabu dan Raijua untuk dijadikan kenangkenangan. Bagi anda yang suka berpetualang melihat pesona keindahan alam dan budaya Indonesia yang masih “Perawan” dan tersembunyi, maka berlibur ke Pulau Sabu dan Pulau Raijua adalah sebuah pilihan yang tepat.