Arah Kebijakan Ekonomi dan Politik Park Geun Hye dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Korea Selatan Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Politik Pemerintahan Korea Selatan Dosen Pengampu: Enggar Furri Herdianto S.IP., M.A
Disusun Oleh: Ina Nafilla Zahra
14323025
Galang Bagas W
14323060
Febi Eka Putri
14323077
Qodri Khoirina
14323074
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta 2017
LATAR BELAKANG
Presiden Park Geun Hye merupakan presiden Korea Selatan yang ke 18 dan presiden perempuan pertama di Korea Selatan. Pada awalnya, Park dinilai sebagai sosok yang mampu memimpin korea mengingat keberhasilan ayahnya yang pernah menjadi presiden Korea Selatan terkait industrialisasi Korea Selatan1. Tetapi, Park sendiri menjadi salah satu tokoh yang menjadi sorotan dunia internasional terutama di dalam negara Republik of Korea atau Korea Selatan terkait skandal kasus korupsi yang dilakukannya. Terlepas dari hal tersebut, sebagai seorang presiden Park sendiri memiliki barbagai kebijakan baik itu domestik maupun internasional. Dalam arah kebijakan internasional sendiri Park dikenal dengan Trust-politic policy dan lebih fokus dalam masalah keamanan Korea Selatan itu sendiri2. Disisi lain, Park tentu memiliki arah kebijakan ekonomi dan politik sendiri selama dalam kepemimpinanya. Dimana dalam arah kebijakan tersebut tentu memberikan dampak tersendiri bagi perkembangan Korea Selatan baik itu ketika kepemimpinan Park ataupun ketika kepemimpinannya telah berakhir. Kemenangan Park pada pemilu tahun 2012 tentunya tidak lepas dari faktor nama besar ayahnya yang dimana ayahnya terkenal sebagai salah satu tokoh pembangunan bagi Korea Selatan namun juga ayahnya juga tidak luput dari stigma bahwa pada masa pemerintahan ayahnya cenderung sedikit otoriter dan hal Park pada saat itu meminta maaf kepada publik atas perbuatan yang dilakukan oleh ayahnya pada masa itu. 3 Namun terlepas dari hal tersebut,Park memiliki kebijakan-kebijakan yang baru demi pembangunan Korea Selatan meliputi aspek politik, ekonomi dan keamanan. Park di beberapa kesempatan sendiri mengatakan akan memperhatikan sektor
1
Maria Rita, ‘Tragisnya Jalan Hidup Park Geun-hye, Presiden Korea Selatan’, 10 Maret 2017 , diakses 4 Juni 2017 2 Evita, ‘Evolusi Kebijakan Luar Negeri Korea Selatan terhadap Korea Utara: Trust-Politik Policy Park Geun-Hye’, 2015 , diakses 4 Juni 2017 3 BBC, ‘Park Geun-hye, presiden perempuan pertama di Korsel’, 20 Desember 2012
pembangunan ekonomi dimana Korea Selatan masih banyak kesenjangan kesejahteraan masyarakat dimana lapangan pekerjaan Korea Selatan yang masih sedikit sehingga menimbulkan tingginya pengangguran. Dalam sektor politik pun tentu banyak perubahan yang harus dilakukan oleh Park Geun Hye terutama permasalahan hubungan politik dengan Korea Utara yang selalu menjadi masalah di setiap rezim pemerintahan yang berkuasa. Tugas berat diemban oleh Park karena rezim pemerintahan sebelumnya yang dipegang oleh Lee Myung Bak karena pada masa itu hubungan politik selatan dengan utara mengalami ketegangan dimana kebijakan kerjasama antara selatan dan utara hampir diberhentikan.4 Lantas bagaimana Park Geun Hye akan menyelesaikan persoalan ini dan yang menarik bagaimana statusnya sebagai presiden perempuan pertama Korea Selatan tentunya banyak harapan dari warga negara Korea Selatan kepada dirinya dan mengharapkan perubahan yang lebih baik dibanding pemerintahan sebelumnya.
RUMUSAN MASALAH:
Bagaimana Arah Kebijakan Ekonomi dan Politik Park Geun Hye dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Korea Selatan ?
4
Moon, C. (2011). Between Principle and Pragmatism: What Went Wrong with the Lee Myung-bak Government's North Korean Policy? Journal of International and Area Studies, 18(2), 1-10.
BAB I PENDAHULUAN
Arah Kebijakan Politik Park Geun Hye
Arah kebijakan politik Park Geun Hye berfokus pada menjalin hubungan baik dengan Korea Utara untuk menjaga keamanan domestik, sebab ancamam uji coba nuklir ke-3 yang diprakarsai oleh Korea Utara dapat memicu ketegangan di Semenanjung Korea dan mengancam nilai kemanan yang tertuang dalam konstitusi Korea Selatan.5 Oleh karena itu, hal inilah yang mengilhami Presiden Park Geun Hye pada masa pemerintahannya dalam ranah politik untuk menggagas Unifikasi atau penyatuan semenanjung Korea guna meredakan tensi yang ada. Keseriusan pemerintah Park Geun Hye dalam menjaga keamanan dan menciptakan perdamaian bisa dilihat pada dibentuknya Mentri Unifikasi pada tahun 2013 oleh presiden Park Geun Hye dalam mengupayakan proses terciptanya kepercayaan untuk mencapai dialog antar Korea 6 dengan menunjuk Kilh Jae Ryoo selaku professor dari Universitas Studi Korea Utara, Seoul sebagai menteri Unifikasi untuk memulihkan homogenitas nasional bahwa Korea Utara dan Selatan adalah satu rumpun.7 Tidak hanya itu, presiden Park Geun Hye Juga melakukan opini public melalui trust building sebab Geun-hye meyakini bahwa dengan memperkokoh kepercayaan dapat menciptakan
5
KBS, Arah kebijakan unifikasi, diplomasi dan keamanan Presiden baru Park Geun-hye dan prediksi hubungan antar-Korea ke depan (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 6 VOA Indonesia, Menteri Unifikasi Korea Selatan Berharap ada Kemajuan dalam Hubungan Antar Korea (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 7 Republika, Menteri Korsel Desak Korut Terima Tawaran Dialog , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017)
keamanan agar warga penduduk hidup dengan bahagia.8 Nilai-nilai tersebut tentu sejalan dengan konstitusi yang ada di Korea Selatan. Alhasil, hal ini mendapatkan dukungan penuh masyarakat Korea Selatan. Sebab, kebijakan tersebut tentu tidak akan berhasil, jika tidak ada dukungan dari dalam masyarakat itu sendiri.
Arah Kebijakan Ekonomi Park Geun Hye
Kebijakan ekonomi Park Geun Hye dikenal dengan istilah ‘Geunhye-nomic’ atau juga dikenal dengan slogan ‘demokratisasi ekonomi’ dan ‘ekonomi kreatif’ yang bertu juan untuk distribusi perekonomian dengan lebih baik dan mencegah penurunan tingkat ek onomi yang drastis melalui pertumbuhan yang berkelanjutan9 . Kebijakan ekonomi kreatif ini pada dasarnya telah dilakukan oleh beberapa presiden Korea Selatan sejak tahun 1990an. Tetapi, arah kebijakan ekonomi yang ingin dilakukan Park pada awal pemerintahannya melalui program ekonomi kreatifnya ini lebih berpusat pada new market dan job creation.Dalam arah kebijakan ekonomi kreatifnya ini, pemerintahan Park juga berpusat pada pengembangan science-technology dan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam rehabilitasi ekonomi, pemerintahan Park mengajukan 22 tugas ekonomi kreatif seperti pembangunan ekosistem ekonomi kreatif, mempromosiakan usaha kecil dan menengah, pengembangan industri dan new market. Pemerintahan Park memang cukup serius dalam program ekonomi kreatifnya ini, dimana pada tahun 2015 pemerintahan Park mengeluarkan anggaran dana sebesar 8.3302 triliun won untuk anggaran ekonomi kreatif lintas sektor. Yang mana jumlah tersebut lebih tinggi dari anggaran yang dikeluarkan pada tahun 2014 sebesar 7.1 triliun won.
8
Sindo News, Korsel Siap Betemu Jong-Un Bahas Unifikasi (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 9
___, ‘Park 's economic policy’ 26 Maret 2013 , (Diakses pada tanggal 5 Juni 2017)
Source: KEIA.org
Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwasanya dalam pengembangan ekonomi kreatif ini, Park sendiri cukup memperkatikan masalah science and technologi10. Dalam masalah pekerjaan, Park sendiri sebenarnya cukup memperhatikan masalah produktivitas tenaga kerja akibat demografi yang tidak merata. Dalam kebijakan ini, Park sendiri berupaya untuk merubah sistem upah yang mana sebelumnya berdasar pada sistem senioritas dalam pekerjaan menjadi sistem yang lebih fleksibel pada kualitas jasa. Dari kebijakan tersebut Park sendiri mengharapkan terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih luas dan mengurangi pengangguran yang terjadi11.Untuk mendukung kebijakannya tersebut, Park senidri memang telah membangun National Happiness Fund deng an anggaran mencapai 959 triliun won pada akhir 2012 dengan tujuan membantu orang yang berpenghasilan rendah.Dalam arah kebijakan ekonominya, Park sendiri juga sangat terfokus pada sektor penelitian dan pengembangan dalam menyokong ekonomi kreatifnya.
10
Cha Doo-Won (2015), Building A Creative Economy: The Creative Economy Of The Park Geun-Hye Administration, Korea’s Economy, vol 30, pp.36-41 , 11 ___, ‘South Korea's President Park Geun Hye calls for nation to 'desperately' push for economic reforms,’ 6 Agustus 2015, , (diakses pada tanggal 5 Juni 2017)
Dimana, perusahaan-perusaahaan besar seperti Samsung dan LG sendiri telah menghabiskan milyaran dolar setiap tahunnya untuk berinvestasi dalam sektor R&D pemerintah. Kebijakan Park terhadap masalah pajak juga semakin ketat dibandingkan pemerintahan yang sebelumnya. Karena memang arah kebijakan Park sendiri lebih pada kelompok usaha kelas kecil dan menengah. Terkait hal ini, pada awal kepemimpinan Park sendiri, pajak atas pendapatan perusahaan di korea mencapai 3.5 persen dari PDB. Yang mana rata-rata negara pajak pendapatan hanya sekitar 2.9 persen dari PDB, dan hal ini menempatkan Korea Selatan pada posisi ke-5 terkait tarif pajak tertinggi12. Bahkan kredit pajak maksimum untuk orang yang memiliki dua anak pada tahu n 2017 menjadi 500.000 won per tahun, dan hal tersebut naik dari 300.000 won pada tahun sebelumnya13.
12
___, ‘Current state of the tax system by sector’, 8 agustus 2013 , (Diakses pada tanggal 5 Juni 2017) 13 Cynthia Kim, ‘South Korea to expand tax benefits for R&D spending to drive new growth,’ 28 Juli 2016 , (Diakses pada tanggal 5 Juni 2017)
BAB II PEMBAHASAN
Dampak Perkembangan Korea Selatan pada Masa Kepemimpinan Park Geun Hye
Setiap dimulainya suatu rezim pemerintahan yang baru tentunya setiap pemimpin baru akan selalu melakukan pembaharuan terhadap negaranya dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang nantinya akan memberikan perkembangan positif secara signifikan. Presiden Park Geun Hye dengan statusnya sebagai presiden perempuan pertama Korea Selatan tentunya b anyak diharapkan oleh masyarakat akan membawa perubahan yang lebih baik. Dalam arah kebijakan politiknya, Park dinilai melakukan pendekatan yang soft dimana Park lebih memilih untuk melakukan hubungan baik dengan Korea Utara. Melalui kebijakan trust building process untuk melakukan tindak lanjut terhadap normalisasi hubungan antara selatan dan utara. Melalui kebijakan tersebut, Park berusaha menjaga hubungan baik demi perdamaian dengan membentuk keamanan yang solid serta mendorong Korea Utara untuk turut serta percaya terhadap Korea Selatan.14 Dalam implementasinya , apa yang dijanjikan pada kampanye Park Geun Hye nyatanya tidak berhasil dijalankan tentang rekonsiliasi atau perbaikan hubungan dengan Korea Utara karena usaha tersebut tidak didukung dari pihak Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong-Unpada saat itu.15 Pada akhirnya yang menjadi concern dari pemerintahan Park Geun Hye tidak dapat dilakukan dan sempat memanas hubungannya kembali ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal dan belum lagi konflik kecil yang terjadi di zona demiliterisasi korea seperti pembelotan yang pernah terjadi di tahun 2016 menyebabkan sedikit terganggu hubungan politik Korea Selatan dan Korea Utara.16 Pada masa Park Geun Hye juga hubungan politik dengan jepang mengalami ketegangan yang cukup tinggi dimana yang menjadi penyebab dari buruknya hubungan ini yaitu konflik historis
14
KBS, Arah kebijakan unifikasi, diplomasi dan keamanan Presiden baru Park Geun-hye dan prediksi hubungan antar-Korea ke depan (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 15 Quinones, C. (2015). Korea’s New Leaders and Prospects for Reconciliation. Asian Survey, 55(4), 691-695. 16 BBC, ‘Membelot,tentara Korea Utara lewati Zona Demiliterisasi’,2016,
yang melibatkan kedua negara tersebut seputar korban-korban perbudakan seks selama perang dunia ke dua.17 Dalam sektor perekonomian pun, Park Geun Hye tidak dapat disebut berhasil dalam membangun ekonomi Korea Selatan dimana pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mengalami pertumbuhan paling rendah sejak tahun 2012 yaitu hanya mengalami pertumbuhan yang sangat lambat di angka 2,6 persen imbas dari pelemahan ekonomi domestik yang terjadi di kuartal IV 2015. 18 Hal tersebut berdampak pada berkembangnya jumlah pengangguran dan kesenjangan ekonomi di masyarakat Korea Selatan walaupun secara sekilas dari luar terlihat industri Korea Selatan cukup berkembang berkat adanya Chaebol yang turut serta membangun ekonomi Korea Selatan namun nyatanya itu tidak berpengaruh dan membuat kesenjangan ekonomi di masyarakat Korea Selatan semakin tinggi dan pemerintah belum menemukan solusi dalam hal tersebut. Kesenjangan yang paling terlihat yaitu perbedaan pendapatan antara pekerja pria dan wanita yang cukup besar,dari kasus tersebut bisa disimpulkan bahwa kesetaraan gender belum mampu diselesaikan oleh pemerintah Korea Selatan terutama dalam bidang pendapatan ketenaga kerjaan.Masih belum jelas penyebab terjadinya kesenjangan pendapatan antar gender dibanding negara maju lainnya karena persamaan gender merupakan tolak ukur nilai universal dan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan secara serius namun sebagai presiden yang memiliki gender perempuan nyatanya belum berhasil memperjuangkan kesetaraan pria dan perempuan dan sepertinya hal tersebut tidak menjadi concern dari pemerintahan Park geun hye.19 Pada akhirnya yang paling menjadi klimaks dari pemerintahan Park Geun Hye adalah skandal suap dan menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan pembocoran dokumen negara kepada rekan dekatnya untuk mendapatkan sejumlah dana.20 Peristiwa ini menjadi akhir dari rezim pemerintahan yang tidak cukup sukses dalam membangun Korea Selatan di sektor politik dan ekonomi dan Park Geun Hye memiliki image buruk sebagai presiden perempuan Korea Selatan 17
Jin Man,L., ‘pertikaian Korea Selatan-Jepang Rugikan Kerjasama Hadapi Korea Utara’, 2017 18 Duta, D.K. , ‘Hanya Tumbuh 2,6%, Ekonomi Korea Terendah Sejak 2012’, 2016, 19 KBS World, ‘Kesenjangan Pendapatan antara Pria dan Wanita di Korea Perlu segera Diatasi’, 20 BBC, ‘Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye ditangkap’, 2017,
yang pertama namun sudah menjadi buruk karena skandal yang dilakukan oleh dirinya sendiri karena telah menyalahgunakan kekuasaan. Pertumbuhan ekonomi yang rendah sehingga menyebabkan pengangguran yang tinggi dan sempitnya lapangan pek erjaan yang terbatas dan juga perbaikan hubungan politik dengan negara-negara yang rawan konflik gagal menjadikan catatan sejarah keburukan presiden perempuan pertama dan tentunya memiliki dampak yang cukup serius bagi domestik Korea Selatan.
Dampak Terhadap Perkembangan Korea Setelah Kepemimpinan Park Geun Hye
Telah kita ketahui bersama bahwa Park Geun Hye merupakan satu-satunya presiden perempuan pertama Korea Selatan, meskipun begitu ia terlibat kasus dimana memaksanya untuk segera turun dari jabatannya. Pada bulan desember tahun 2016 yang lalu, Park Geun Hye sudah resmi di cabut jabatannya sebagai presiden Korea Selatan oleh Majelis Nasional. Alasan dicabutnya jabatan Park Geun Hye sebagai presiden Korea Selatan karena diduga melakukan korupsi dengan memeras uang perusahaan Korea Selatan dan mempercayakan urusan negara kepada rekannya yaitu Choi Soon Sil. Sementara jabatannya dicabut, Perdana Menteri Korea Selatan yaitu Hwang Kyo Ahn naik jabatan untuk sementara waktu untuk mengisi jabatan yang kosong sebagai kepala negara. Setelah Park Geun Hye turun dari jabatan sebagai presiden, ia meninggalkan sejumlah masalah yang belum terselesaikan, diantaranya: Pertama, terjadinya kekac auan politik akibat kasus korupsi yang dilakukan Park Geun Hye. Kedua, penurunan ekonomi serta kekacauan terkait perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan sebagai dampak dari kasus korupsi oleh mantan presiden Park. Ketiga, terkait permasalahan terbesar yaitu pengangguran kaum muda di Korea Selatan. Permasalahan pertama yaitu terkait kekacauan politik dan krisis yang terjadi di pemerintahan Korea Selatan. Kasus korupsi yang dilakukan presiden Park menimbulkan aksi demo oleh masyarakat yang mendesak pemerintahan untuk lebih transparan dan menghilangkan seagala tindakan terkait korupsi. Maka, untuk mengakhiri kekacauan politik yang terjadi Park Geun Hye dicabut jabatannya sebagai presiden kemudian diadakan pemilu yang baru. Pemilu yang baru diadakan pada tanggal 9 Mei 2017. Serta dengan dicabut jabatannya sebagai presiden maka
hak kekebalan yang dimilikinya tidak berlaku lagi sehingga dapat dijatuhi tindak pidana. Hal ini juga mempengaruhi terkait perubahan tatanan politik Korea Selatan, dimana pihak oposisi mendapat kesempatan untuk memimpin perolehan suara.21 Setelah Park Geun Hye dicabut jabatannya sebagai presiden Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan tetap melakukan upaya yang terbaik agar pemerintahan tetap berjalan stabil. Kejadian ini merupakan situasi yang belum pernah terjadi sehingga pemerintah Korea Selatan dituntut untuk lebih waspada lagi terkait jalannya pemerintahan agar tetap stabil. Selain itu, pihak pemerintah dan perdana menteri lebih memastikan pasar uang dan valuta asing tetap stabil serta meningkatkan keamanan untuk menghadapi kemungkinan provokasi oleh negara tetangganya yaitu Korea Utara. Diharapkan juga setelah kepemimpinan presiden yang ba ru akan meningkatkan ekspor Korea Selatan dan memberikan stabilitas terkait politik dan ekonomi yang sebelumnya terguncang akibat kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan presiden Park Geun Hye. 22 Terjadinya kasus yang dialami Park Geun Hye merupakan kelemahan dari sistem demokrasi yang dianut oleh Korea Selatan. Dikhawatirkan terkait skandal yang terjadi pada presiden Park Geun Hye akan terus berlanjut pada kepemimpinan selanjutnya, jika sistem pemerintahan korea tidak mengalami perubahan. Ketegangan politik yang terjadi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Korea Selatan, serta menghambat dalam pengeluaran amandemen konstitusi yang baru.23 Permasalahan kedua yaitu, terkait penurunan ekonomi dan dampak terhadap perusahaan perusahaan besar korea yang ikut dituduh dalam kasus korupsi dan suap. Seperti yang kita ketahui Chaebol merupakan perusahaan keluarga yang paling besar di Korea Selatan. Kesuksesan yang dialami oleh Chaebol tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mendukung perusahaan berbasis keluarga di Korea Selatan ini. Siapapun yang menjabat di pemerintahan Chaebol tetap memiliki hubungan yang erat dengan pemerintah. Oleh karena itu, terkait kasus yang terjadi pada Park Geun Hye membawa dampak yang cukup significant bagi perusahaan Chaebol di Korea Selatan.
21
Scott Snyder, “With President Park Geun Hye Officially Out of Office, Whats Next For South Korea?”, https://www.forbes.com/sites/scottasnyder/2017/03/10/with-president-Park-geun-hye-officially-out-of-office-whatsnext-for-south-korea/#6c1c64c32f82, (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 22 Katharine H.S. Moon, “Park leaves Behind a Divided South Korea”, Foreign Affairs, https://www.foreignaffairs.com/articles/south-korea/2017-03-17/Park-leaves-behind-divided-south-korea, (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 23 Nyshka chandran, “South Korea’s President Park Geun Hye under Pressure over Choi Soon Sil, faces calls to resign”, CNBC, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017)
Perusahaan ini kemudian makin disorot oleh masyarakat korea dan dunia internasional.24 Kasus Park Geun Hye memberi dampak bagi perusahaan Chaebol seperti terlibatnya pewaris salah satu perusahaan Chaebol terbesar di Korea Selatan yaitu Samsung yang dituduh melakukan aksi suap terhadap rekan Park Geun Hye.25 Selain berdampak pada perusahaan-perusahaan besar dikorea, juga berdampak terhadap rendahnya tingkat produktivitas pekerja di Korea Selatan karena sistem yang kurang berjalan dengan baik pada masa pemerintahan Park Geun Hye.26 Perusahaan-perusahaan besar terpaksa memecat beberapa karyawan karena meningkatnya kerugian. Serta perusahaan besar seperti Lotte group harus menunda sementara bisnisnya karena anggota keluarganya yang terlibat terkait tuduhan korupsi. Produksi industri menjadi turun hingga 2 % pada September lalu dan ekspor menurun hingga 3,2 % pada oktober lalu. Meskipun begitu perekonomian korea tidak akan terlalu menurun dan mungkin hanya memiliki efek sedikit dalam jangka panjang.27 Permasalahan ketiga, yaitu permasalahan yang paling besar terkait pengangguran kaum muda yang tinggi. Tingkat pengangguran kaum muda meningkat dari tahun sebelumnya meskipun pada masa pemerintahannya Park Geun Hye memiliki rencana untuk mengurangi pengangguran bagi kaum muda di Korea Selatan dengan mengeluarkan anggaran sekitar 1,9 triliun won untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan pelatihan bagi kaum muda di Korea Selatan. Pemerintah berusaha menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sector public dan meningkankan layanan kesejahteraan bagi para pengangguran, namun hal ini tidak berkelanjutan terutama dalam bidang ekonomi.28
24
Evan Ramstad, “South Korea’s Economic Challenges After the Park Geun Hye Era”, Center for Strategic and International studies, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 26 Euan McKirdy, Paula Hancocks and K.J. Kwon, “South Korea’s Parliament Votes to Impeach President Park Geun Hye”, CNN, (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 27 Jiyeun Lee, Kanga Kong, and Natasha Khan, “Presidential Scandal Distracts Korea from Economic scandals”, Bloomberg, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) 28 Hooyeon Kim, “The Biggest Unsolved Problem Korea Ex Leader Park Leaves Behind”, Bloomberg, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017)
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Sebagai presiden pertama perempuan di Korea Selatan, Park Geun Hye telah melakukan banyak pembaharuan khususnya dalam bidang ekonomi dan politik. Seperti di bentuknya Menteri Unifikasi dalam penyatuan semenanjung Korea Selatan juga pengembangan Ekonomi Kreatif. Namun pada pengimplementasiannya, dari segi politik kebijakan Park Geun Hye nyatanya tidak berhasil dijalankan dengan maksimal sebab usaha perbaikan hubungan dengan Korea Utara karena usaha tersebut tidak didukung dari pihak Korea Utara yang dipimpin oleh Kim Jong-Un. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan meng alami titik paling rendah sejak tahun 2012 yang menyebabkan pengangguran yang tinggi dan sempitnya lapangan pekerjaan yang terbatas. Tidak berhenti sampai disitu, bahkan turunnya Park Geun Hye dari jabatan sebagai presiden, meninggalkan sejumlah problematika yang belum terselesaikan seperti terjadinya kekacauan politik akibat kasus korupsi yang dilakukan Park Geun Hye, juga penurunan ekonomi serta kekacauan terkait perusahaan-perusahaan besar di Korea Selatan sebagai dampak dari kasus korupsi oleh mantan presiden Park yang menurunkan citra dan kapabilitas perempuan dalam memimpin.
DAFTAR PUSTAKA:
BBC, ‘Membelot,tentara Korea Utara lewati Zona Demiliterisasi’,2016, BBC, ‘Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye ditangkap’, 2017, Bona ventura, “Ekonomi Korea Selatan, Presiden dan Chaebol”, Sindo News, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Evan Ramstad, “South Korea’s Economic Challenges After the Park Geun Hye Era”, Center for Strategic and International studies, (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Jiyeun Lee, Kanga Kong, and Natasha Khan, “Presidential Scandal Distracts Korea from Economic scandals”, Bloomberg, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Hooyeon Kim, “The Biggest Unsolved Problem Korea Ex Leader Park Leaves Behind”, Bloomberg, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Katharine H.S. Moon, “Park leaves Behind a Divided South Korea”, Foreign Affairs, https://www.foreignaffairs.com/articles/south-korea/2017-03-17/Park-leaves behind-divided-south-korea, (Diakses pada tanggal 6 juni 2017) KBS World, ‘Kesenjangan Pendapatan antara Pria dan Wanita di Korea Perlu segera Diatasi’, Nyshka chandran, “South Korea’s President Park Geun Hye under Pressure over Choi Soon Sil, faces calls to resign”, CNBC, , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017)
Scott Snyder, “With President Park Geun Hye Officially Out of Office, Whats Next For South Korea?”, https://www.forbes.com/sites/scottasnyder/2017/03/10/with president-Park-geun-hye-officially-out-of-office-whats-next-for-southkorea/#6c1c64c32f82, (Diakses pada tanggal 6 juni 2017) Quinones, C. (2015). Korea’s New Leaders and Prospects for Reconciliation. Asian Survey, 55(4), 691-695. Jin Man,L., ‘pertikaian Korea Selatan-Jepang Rugikan Kerjasama Hadapi Korea Utara’, 2017 Duta, D.K. , ‘Hanya Tumbuh 2,6%, Ekonomi Korea Terendah Sejak 2012’, 2016, ___, ‘Current state of the tax system by sector’, 8 agustus 2013 , diakses 5 Juni 2017 Cynthia Kim, ‘South Korea to expand tax benefits for R&D spending to drive new growth,’ 28 Juli 2016 , diakses 5 Juni 2017 Cha Doo-Won (2015), Building A Creative Economy: The Creative Economy Of The Park Geun-Hye Administration, Korea’s Economy, vol 30, pp.36-41 ,
____, ‘South Korea's President Park Geun Hye calls for nation to 'desperately' push for economic reforms,’ 6 Agustus 2015, , diakses 5 juni 2017 ____, ‘Park's economic policy’ 26 Maret 2013 , diakses 5 Juni 2017 Moon, C. (2011). Between Principle and Pragmatism: What Went Wrong with the Lee Myung-bak Government's North Korean Policy? Journal of International and Area Studies, 18(2), 1-10. Maria Rita , ‘Tragisnya Jalan Hidup Park Geun-hye, Presiden Korea Selatan’, 10
Maret 2017
, diakses 4 Juni 2017 Evita, ‘Evolusi Kebijakan Luar Negeri Korea Selatan terhadap Korea Utara: TrustPolitik Policy Park Geun-Hye’, 2015, diakses 4 Juni 2017 BBC, ‘Park Geun-hye, presiden perempuan pertama di Korsel’, 20 Desember 2012 KBS, Arah kebijakan unifikasi, diplomasi dan keamanan Presiden baru Park Geun-hye dan prediksi hubungan antar-Korea ke depan (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) VOA Indonesia, Menteri Unifikasi Korea Selatan Berharap ada Kemajuan dalam Hubungan Antar Korea (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Republika, Menteri Korsel Desak Korut Terima Tawaran Dialog , (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017) Sindo News, Korsel Siap Betemu Jong-Un Bahas Unifikasi (Diakses pada tanggal 6 Juni 2017)