Page 1 of 3
APA ITU HUKUM BUYS BALLOT Hukum Buys Ballot : 1. Angin mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas). 2. Angin yang datang dari belahan Utara dibelokkan ke kanan, sedangkan angin yang datang dari belahan Selan dibelokkan ke kiri. karena gaya coriolis (rotasi bumi)
EL NINO DAN LA NINA El Nino Kumpulan Materi Yang dimaksud El Nino adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan oleh naiknya suhu permukaan laut Samudera Pasifik sekitar khatulistiwa bagian tengah dan timur. Naiknya suhu di Samudera Pasifik ini mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya. Pada saat normal hujan banyak turun di Australia dan Indonesia, namun akibat El Nino ini hujan banyak turun di Samudera Pasifik sedangkan di Australia dan
Indonesia menjadi
kering. La Nina La Nina adalah gejala gangguan iklim yang diakibatkan suhu permukaan laut Samudera Pasifik dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Akibat dari La Nina adalah hujan turun lebih banyak di Samudera Pasifik sebelah barat Australia dan Indonesia. Dengan demikian di daerah ini akan terjadi
hujan lebat dan
banjir di mana-mana. Faktor Penyebab El Nino dan La Nina Pada saat normal angin passat bertiup dari tekanan tinggi Sub Tropis (dari arah timur) menuju tekanan rendah ekuator (barat). Sehingga air hangat Samudera Pasifik berkumpul di pantai Utara Australia dan pantai Indonesia. Hal inilah yang mengakibatkan hujan di Australia dan Indonesia. Namun pada dua tahun sampai tujuh tahun sekali Angin Passat tersebut berubah arah. Yang semula dari arah timur ke barat berubah menjadi arah barat ke arah timur. Hal inilah mengakibatkan El Nino yaitu di Samudera Pasifik dan Indonesia berkurang curah hujan dari biasanya. Kemudian untuk La Nina terjadi karena angin passat bertiup dengan kencang dan terus menerus melewati Samudera Pasifik menuju Australia. Angin Passat ini akan mendorong lebih banyak air hangat di Samudera Pasifik menuju Australia Utara sehingga hujan hanyak turun di Samudera Pasifik Barat, Australia Utara dan Indonesia.
Page 2 of 3
Jenis dan ciri-ciri tanah di Indonesia Dari ratusan jenis tanah di muka bumi, beberapa jenis yang paling banyak dijumpai di Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Tanah vulkanis (andosol) Tanah vulkanis atau tanah andosol (tuff), berasal dari hasil pelapukan debu vulkanis dan material letusan gunung api lainnya. Tanah ini banyak terdapat di daerah gunung api, terutama yang sudah pernah meletus. Jenis tanah ini sangat subur dan baik untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Ciri-ciri tanah vulkanis adalah berwarna kelabu hingga kuning dan peka terhadap erosi. 2. Tanah aluvial Tanah aluvial berasal dari endapan lumpur sungai. Tanah ini banyak ditemukan di sepanjang lembah, pertemuan sungai dan laut, bantaran sungai (kanan kiri sungai), kaki gunung, dataran yang sering dilanda banjir (flood plains), serta muara sungai (delta). Tanah aluvial sangat subur dan cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, tembakau, karet, kelapa, dan kopi. Ciri-ciri tanah aluvial: warna kelabu dan sifatnya peka terhadap erosi. 3. Tanah humus Tanah humus adalah sisa-sisa hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan yang telah diuraikan oleh organisme kecil dalam tanah. Humus memulihkan zat kimia yang berguna bagi tanah, sehingga tumbuhan dapat hidup. Tanah humus sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian. Ciri-cirinya: berwarna kehitaman, subur mengandung bahan organik, dan mudah basah. 4. Tanah laterit Tanah laterit adalah tanah yang terjadi karena adanya pelarutan garam-garaman di dalam batuan, sehingga tinggal oksidasi besi dan aluminium. Pelarutan oleh air hujan terjadi pada daerah bersuhu tinggi. Berbagai mineral yang telah larut dibawa air ke tempat lebih rendah.
Page 3 of 3 Tanah laterit kurang subur, hanya tepat untuk tanaman palawija, hortikultura, dan karet. Tanah ini banyak mengandung zat besi dan aluminium. 5. Tanah kapur (terraroza) Tanah kapur berasal dari pelapukan batuan kapur yang banyak terdapat di daerah pegunungan kapur. Karena kandungan bahannya, tanah ini sangat tepat untuk tanaman jati. Ciri-cirinya: warna putih kecoklatan, keras, dan tidak subur. 6. Tanah gambut (organosol) Tanah gambut adalah tanah yang berasal dari bahan organik (tumbuh-tumbuhan) yang hidup di rawa dan mengalami proses pembusukan tidak sempurna. Ciri-ciri utama tanah ini: memiliki tingkat keasaman tinggi, dan tidak subur, tanpa pe- ngolahan khusus tidak baik untuk lahan pertanian. 7. Tanah mergel Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, tanah liat, dan pasir. Banyak terdapat di lereng pegunungan, dan dataran rendah. Tanah mergel termasuk tanah subur. 8. Tanah regosol Tanah regosol adalah tanah berupa material- material kasar. Terbentuk dari pasir pantai atau material dari gunung api yang belum banyak mengalami pelapukan. Ciri-ciri utama tanah ini adalah berbutiran besar/kasar. 9. Tanah latosol Tanah latosol adalah tanah berbatu-batu, yaitu tanah tua berupa batuan keras yang belum melapuk dengan sempurna. Biasanya terdapat di lereng pegunungan yang mengalami erosi. Tanah jenis ini berciri keras dan tidak subur. 10. Tanah podzolik Tanah podzolik adalah tanah yang terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Tanah jenis ini dijumpai di pegunungan tinggi.