"ANTROPOLOGI KESEHATAN"
KONSEP ANTROPOLOGI SOSIAL
DAN ANTROPOLOGI KESEHATAN
OLEH :
I GUSTI AYU GEDE ANDI SUARI (P07120014070)
GUSTI AYU MADE PITRI RAHAYU (P07120014079)
I DEWA AYU AGUNG YULI UMARDEWI (P07120014090)
ANAK AGUNG AYU DWI IRMA RIYANTI (P07120014091)
PRODI JURUSAN DIII KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
PEMBAHASAN
Konsep Antropologi Sosial
Pengertian
Menurut bahasa Yunani, Antropologi berasal dari bahasa latin; "Antrhopos " yang berarti "manusia" , dan "Logos" yang berarti "akal". Dengan begitu Antropology dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, serta kebudayaannya.
Antropology adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat. Perhatian ilmu pengetahuan ini di tujukan pada sifat khusus badani dan cara produksi, tradisi, dan nilai – nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya. Di dalam antropologi memang terdapat banyak ilmu yang membahas tentang manusia, seperti ekologi, biologi, anatomi, psikologi, dan sebagainya.
Berikut definisi antropologi menurut para ahli :
Menurut Ralf dan Harry
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan semua apa yang dikerjakan olehnya.
Menurut David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingin tahuan tentang umat manusia yang tidak terbatas.
Menurut Zerhun Dodda
Antropologi adalah studi ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Menurut William A. Haviland
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, yang berusaha menyusun generalalisasi yang bermanfaat tentang manusia dari perilakunya serta untuk memperoleh pengetahuan yang lengkap tentang keanekaragaman manusia itu sendiri.
Ruang Lingkup
Menurut March Swartz dan David K. Jordan, ruang lingkup antropologi adalah :
Asal muasal hidup manusia dari periode ke periode.
Perkembangan struktur fisik dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Bertugas untuk memahami manusia secara utuh.
2. Antropologi Kesehatan
Kajian antropologi kesehatan mengarah pada manusia dan perilaku seputar masalah kesehatan. Bagaimana perilaku masyarakat yang sampai saat ini masih bertahan dengan pengobatan tradisional, pelaksanaan keluarga berencana, pembukaan praktik klinik pengobatan medis, dan sebagainya.
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja.
Antropologi lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat mengatakan bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosial, budaya (1984;76).
Pengertian Antropologi kesehatan yang diajukan Foster/Anderson merupakan konsep yang tepat karena termasuk dalam pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat di atas. Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Penelitian oleh drg. Yulia Maria dari pascasarjana UI, misalnya yang di lakukan di daerah manggala, kabupaten Tulang Bawang, provinsi lampung menunjukkan bahwa terdapat konstribusi yang sangat menentukan antara seorang dukun beranak dan seorang petugas puskesmas dalam menangani proses kelahiran seorang anak. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap peran roh yang bersifat gaib di satu pihak yang masih melekat dan telah di terimanya pemahaman penting kesehatan dan gizi di lain pihak .
Antropologi juga dapat memberi kepada para dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan hidup di berbagai daerah dengan aneka warna kebudayaan, metode-metode, dan cara untuk mengerti serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Menurut Weaver :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad :
Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaanmanusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan dan Prasad, 1959; 21-22)
Menurut Hochstrasser :
Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).
Menurut Lieban :
Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis (Lieban 1973, 1034)
Menurut Fabrega :
Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit dan penyakit.
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-pola tingkah laku. (Fabrega, 1972;167)
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai Antropologi Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut.
Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan, serta melalui perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang lebih baik.
Sumbangan Antropologi Terhadap Ilmu Kesehatan
Menurut Foster dan Anderson ada empat hal utama yang dapat disumbangkan oleh antropologi terhadap ilmu kesehatan yaitu :
a. Perspektif Antropologi
Terdapat dua konsep dalam perspektif antropologi bagi ilmu kesehatan (a) Pendekatan Holistik, pendekatan ini memahami gejala sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dimana suatu pranata tidak dapat dipelajari sendiri-sendiri lepas dari hubungannya dengan pranata lain dalam keseluruhan sistem. (b) Relativisme Budaya, Standar penilaian budaya itu relative, suatu aktivitas budaya yang oleh pendukungnya dinilai baik, pantas dilakukan mungkin saja nilainya tidak baik dan tidak pantas bagi masyarakat lainnya.
b. Perubahan: Proses dan Persepsi (Perubahan Terencana)
Suatu perubahan terencana akan berhasil apabila perencanan program bertolak dari konsep budaya. Bertolak dari itu, perencanaan program pembaharuan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku kesehatan tidak hanya memfokuskan diri pada hal yang tampak, tetapi seharusnya pada aspek psiko-budaya.
c. Metodologi Penelitian
Ahli antropologi menawarkan suatu metose penelitian yang longgar tetapi efektif untuk menggali serangkaian masalah teoretik dan praktis yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
d. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan pedoman individu atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-premis tersebut memainkan peranan dalam menentukan tindakan individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2008. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:
Foster/Anderson. 1986. Antropologi Kesehatan, Jakarta: Grafiti.
Joyomartono, Mulyono, 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press.
http://sosbud.kompasiana.com/2014/04/17/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup-antropologi-648444.html