Anti Tetanus Serum & Tetanus Toksiod a. Pemberian Anti Tetanus Serum Suntikan tetanus ada 2 macam, yaitu anti tetanus serum (ATS) dan vaksin tetanus toxoid. ATS sebanyak 1500 IU merupakan serum yang dapat langsung mencegah timbulnya tetanus. Sementara itu, vaksin tetanus toxoid 0,5 ml tidak untuk mencegah tetanus saat itu, namun untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap tetanus, sehingga mencegah terjadinya tetanus di kemudian hari bila ternyata luka tersebut masih mengandung kuman, juga mencegah tetanus pada kejadian lain dalam jangka waktu kira-kira 6 bulan bila tanpabooster . Indikasi suntikan ATS (Anti Tetanus Serum) Luka cukup besar (dalam lebih dari 1 cm) Luka berbentuk bintang Luka berasal dari benda yang kotor dan berkarat Luka gigitan hewan dan manusia Luka tembak dan luka bakar Luka terkontaminasi, yaitu: luka yang lebih dari 6 jam tidak ditangani, atau luka kurang dari 6 jam namun terpapar banyak kontaminasi, atau luka kurang dari 6 jam namun timbul karena kekuatan yang cukup besar (misalnya luka tembak atau terjepit mesin) Penderita tidak memiliki riwayat imunisasi tetanus yang jelas atau tidak mendapatbooster selama 5tahun atau lebih b. Pemberian Tetanus Toksiod (Profilaksis the american college of surgeon committee on Trauma Imunisasi pasif dengan human immune globulin tidak diindikasikan jika pasien tersebut sudah mendapat suntikan toksoid minimal 2 kal i sebelumnya. Pasien dengan imunisasi lengkap yaitu, pasien yang sudah mendapat booster dalam 10 tahun terakhir, tidak memerlukan penatalaksanaan tambahan untuk luka-luka non tetanus biasa. Jika luka dicurigai mengandung tetanus, injeksi 0,5 ml toksoid tetanus booster yang dapat diabsorbsi harus diberikan jika pemberian terakhir telah lebih dari 5 tahun yang lalu. Pasien dengan riwayat imunisasi lengkap tetapi booster yang didapat sudah melewati masa 10 tahun harus mendapat toksoid tetanus untuk semua luka tembus. Pasien dengan riwayat imunisasi pernah mendapat sekali injeksi atau kurang, atau riwyatnya tidak diketahui harus mendapat toksoid tetanus untuk luka nontetanus. Untuk luka yang dicurigai tetanus dapat diberikan ATS.
Imunisasi tetanus toxoid (TT) Jenis imunisasi ini minimal dilakukan lim a kali seumur hidup untuk mendapatkan kekebalan penuh. Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2 dilakukan sebulan setelah TT1 (dengan perlindungan tiga tahun). Tahap berikutnya adalah TT3, dilakukan enam bulan setelah TT2 (perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu tahun setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah TT4 (perlindungan 25 tahun). Imunisasi tetanus sebelumnya (dosis) Tidak jelas 0-1 2 3-lebih
Luka kecil dan basah Toksoid TIG
Luka-luka lainnya Toksoid TIG
Td Td Td -(xx)
Td Td Td -(xx)
-
Ya Ya -(x) -
Keterangan; TIG
: Tetanus Imun Globulin (manusia)
Td
: Tetanus difteri toksoid
-
: Tidak diberikan
Ya
: Diberikan
x
: Kecuali luka lebih dari 24 jam
xx
: Kecuali telah lebih dari 10 tahun pemberian toksoid yang terakhir
xxx
: Kecuali telah lebih dari 5 tahun pemberian toksoid yang terakhi
tetanus toksoid PROFILAKSIS TETANUS
JENIS LUKA
BELUM IMUNISASI AKTIF (IA) ATAU IA TDK LENGKAP
IA LENGKAP 1-5 th
5-10 th
> 10 th
Ringan, bersih
Mulai atau melengkapi TT 0,5 cc IM s/d lengkap
TIDAK PERLU
TT 0,5 CC
TT 0,5 CC
Berat, bersih,
ATS 1500 IU
TT 0,5 CC
TT 0,5 CC
ATS 1500 IU
cenderung tetanus
TT 0,5 cc
cenderung tetanus,
ATS 1500 IU
kotor
TT 0,5 cc hingga lengkap AB
TT 0,5 CC TT 0,5 CC
TT 0,5 CC
ATS 1500 IU
AB
TT 0,5 CC AB
Klasifikasi Wagner untuk kaki diabetic Tingkat Derajat 0
Karakteristik kaki Tidak ada ulserasi, tetapi beresiko tinggi walaupun tidak ada ulserasi, untuk menjadi kaki diabetik. Penderita dalam kelompok ini perlu mendapat perhatian khusus. Pengamatan berkala, perawatan kaki yang baik dan penyuluhan penting untuk mencegah ulserasi.
Derajat I
Ulkus superfisial, tanpa infeksi disebut juga ulkus neuropatik, oleh karena itu lebih sering ditemukan pada daerah kaki yang banyak mengalami tekanan berat badan yaitu di daerah ibu jari kaki dan plantar. Sering terlihat adanya kallus.
Derajat II
Ulkus dalam, disertai selulitis, tanpa abses atau kelainan tulang Adanya ulkus dalam, sering disertai infeksi tetapi tanpa adanya kelainan tulang.
Derajat III
Ulkus dalam disertai kelainan kulit dan abses luas yang dalam.
Derajat IV
Gangren terbatas yaitu hanya pada ibu jari kaki, tumit Penyebab utama adalah iskemi, oleh karena itu disebut juga ulkus iskemi yang terbatas pada daerah tertentu.
Derajat V
Gangren seluruh kaki Biasanya oleh karena sumbatan arteri besar, tetapi juga ada kelainan neuropati dan infeksi.