Anneks V Pedoman ASEAN: Uji Stabilitas dan Waktu Simpan Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan (OTSK) Informasi Dokumen Versi dokumen ini diadaptasi ASEAN Traditional Medicines And Health Supplements Scientific Committee Meeting (ATSC) ke 20 pada 26-29 Agustus 2013 di Bangkok dan disahkan pada pertemuan ACCSQ Traditional Medicines And Health Supplements Product Working Group (TMHSPWG) pada 15-16 November 2013 di Yogyakarta, Indonesia. Indonesia. Pendahuluan Stabilitas adalah faktor penting pada kualitas OTSK. Stabilitas ditentukan dengan sejumlah pengujian yang dilakukan, yaitu untuk memastikan spesifikasi produk jadi tidak berubah pada saat pengemasan dan penyimpanan pada kondsi tertentu dalam batas waktu simpan Tujuan dilakukan uji stabilitas OTSK adalah untuk menentukan waktu simpan produk jadi di dalam sistem wadah tertutup pada kondisi penyimpanan yang direkomendasikan, dimana produk jadi masih mempertahankan spesifikasi fisik, mikrobiol mikrobio logi dan/atau kimia. kimi a. Tujuan Pedoman ini ditujukan untuk memberikan rekomendasi pada uji stabilitas inti yang dibutuhkan oleh produk; namun demikian, pedoman ini masih memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan berbagai macam situasi praktis yang berbeda, yang mungkin dihadapi karena pertimbangan ilmiah tertentu dan karakteristik produk yang dievaluasi. Rancangan 1. Umum Rancangan uji stabilitas produk hendaknya berdasar pada sifat alami produk. Rancangan tersebut meliputi: Pemilihan bets bets Spesifikasi /parameter pengujian Frekuensi Frekuensi pengujian Kondisi penyimpanan Sistem wadah tertutup
2. Pemilihan Bets Data stabilitas hendaknya disiapkan untuk bets dengan formula dan bentuk sediaan yang sama dalam sistem wadah tertutup yang ditujukan untuk pemasaran. Data stabilitas minimal diperoleh dari 2 bets, baik yang berasal dari skala pilot,
skala primer (primary scale), skala produksi, atau kombinasinya. Proses manufaktur bets tersebut hendaknya mensimulasikan proses manufaktur bets produksi yang memiliki kualitas dan spesifikasi yang sama seperti bets yang dipasarkan. Uji stabilitas hendaknya dilakukan sesuai dengan kekuatan produk dan/atau jenis sistem wadah tertutup dimana produk jadi dikemas, kecuali dilakukan bracketing/matrixing seperti tercantum pada Appendiks I.
3. Spesifikasi/Parameter Pengujian Uji stabilitas hendaknya meliputi pengujian fisik, kimia dan mikrobiologi produk jadi yang rentan mengalami perubahan selama penyimpanan dan jika kondisi penyimpanan diubah akan mempengaruhi kualitas. Daftar parameter pengujian sebagai panduan tipe uji stabilitas tercantum pada lampiran 2. Daftar pengujian untuk masing-masing produk tidak dimaksudkan untuk dilakukan secara lengkap, tidak juga diharapkan bahwa setiap uji harus dimasukkan pada protokol uji stabilitas untuk produk jadi tertentu.. Untuk produk yang mengandung bahan tanpa penanda (marker ) yang diketahui, parameter fisik dapat digunakan sebagai indikator pengganti pada penyimpanan, jika pemakaian parameter tersebut dapat dibenarkan. Parameter fisik produk jadi dapat diperiksa dengan paling sedikit satu dari metode uji berikut: 1. Analisis organoleptik; pemeriksaan penampakan secara umum 2. Kriteria ilmiah lain yang valid Produk yang mengandung lebih dari satu bahan aktif, pengujian kadar tidak dibutuhkan untuk semua bahan aktif, cukup dilakukan untuk satu bahan aktif, dan dalam beberapa kasus, lebih dari satu bahan aktif atau penanda pengganti yang diketahui rentan terhadap perubahan selama penyimpanan dan yang mungkin mempengaruhi kualitas produk kombinasi. Justifikasi yang valid harus dilaporkan. 4. Frekuensi Pengujian Untuk uji stabilitas dipercepat dan jangka panjang (real time), frekuensi pengujian hendaknya cukup untuk menetapkan profil stabilitas produk jadi. Uji dipercepat, direkomendasikan minimal 3 waktu pengujian, termasuk waktu awal dan akhir, misalnya pada bulan ke-0, 3 dan 6 untuk lama pengujian 6 bulan. Frekuensi uji jangka panjang, hendaknya dilakukan setiap 3 bulan pada tahun pertama, setiap 6 bulan pada tahun kedua dan satu kali setiap tahun hingga waktu simpan yang ditentukan. Frekunsi pengujian yang umum ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Frekuensi Pengujian yang Umum Kondisi Penyimpanan Frekuensi Pengujian Jangka panjang Bulan ke-0, 3, 6, 9, 12, 18, 24 dan sekali/tahun hingga waktu simpan yang ditentukan Dipercepat Bulan ke-0, 3 dan 6 Desain reduksi uji stabilitas, contohnya matrixing dan bracketing, dimana frekuensi pengujian dikurangi atau kombinasi faktor tertentu tidak semua diuji pada semua titik waktu, dapat dilihat pada lampiran 1. Ketika suatu perkiraan (berdasar hasil pengembangan) dibuat, dapat terjadi hasil uji stabilitas dipercepat yang mungkin mencapai perubahan kriteria yang signifikan, misal saat parameter yang diuji diluar spesifikasi, dapat disarankan penambahan pengujian hendaknya dilakukan dengan penambahan sampel pada titik akhir waktu atau dengan menambah titik waktu ke-4 pada rancangan uji. Jika perubahan signifikan terjadi pada 3 bulan pertama pengujian pada uji dipercepat, justifikasi hendaknya diberikan untuk mengatasi dampak jangka pendek di luar kondisi penyimpanan pada label, contoh pada saat pengiriman atau penanganan. Justifikasi ini dapat diberikan, jika tepat, dengan menguji satu bets produk pada waktu yang lebih singkat dari 3 bulan, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering. Pengujian tidak perlu dilanjutkan pada bulan berikutnya jika perubahan yang signifikan sudah terjadi dalam rentang waktu 3 bulan, dan waktu simpan harus berdasarkan pada waktu sesungguhnya. Prinsip ini dapat diterapkan pada produk seperti salep, krim, atau suppositoria yang mustahil untuk diuji pada kondisi dipercepat dimana pengujian jangka panjang diperlukan. Jika perubahan signifikan terjadi antara 3 sampai 6 bulan pengujian pada uji dipercepat, waktu simpan harus berdasarkan pada data waktu jangka panjang. 5. Kondisi Penyimpanan Secara umum, OTSK sebagai produk jadi hendaknya dievaluasi pada kondisi penyimpannannya (dengan toleransi yang tepat) yang menguji stabilitas thermal (stabilitas terhadap panas) pada kondisi penyimpanan yang direkomendasi dan, jika dapat dilakukan, sensitifitas pada kelembaban atau potensi terjadi hilangnya pelarut. Kondisi penyimpanan dan waktu pengujian yang dipilih hendaknya cukup melingkupi penyimpanan, pengiriman, dan pemakaian tertentu, contoh, setelah rekonstitusi atau pengenceran yang direkomendasi pada label. Temperatur spesifik yang direkomendasikan dan kondisi kelembaban relatif penyimpanan yang diaplikasikan pada uji stabilitas dan jenis sistem wadah tertutup harus berdasarkan pada sifat produk dan tipe kemasan primer yang digunakan, sesuai dengan kondisi penyimpanan yang direkomendasikan pada
label produk. Kondisi penyimpanan secara umum ditunjukkan pada Tabel 2: Tabel 2 Kondisi Penyimpanan Secara Umum Jenis Sistem Wadah Tertutup/Uji Kondisi Penyimpanan Produk pada kemasan primer yang 30°C ± 2°C / 75% RH ± 5% RH permeabel terhadap uap air Produk pada kemasan primer yang 30°C ± 2°C impermeabel terhadap uap air Uji dipercepat 40°C ± 2°C / 75% RH ± 5% RH Jika data yang diberikan berdasar pada kondisi yang kurang dari yang dipersyaratkan (contoh, 30°C / 65% RH), data hendaknya disertai dengan data tambahan yang membenarkan dilakukannya evaluasi keilmiahan yang sesuai. Faktor yang dapat dipertimbangkan: Apakah ada ketidakstabilan Apakah data disediakan dalam kondisi dipercepat Tipe sistem wadah tertutup
Kondisi penyimpanan lain dapat diperbolehkan, jika terjustifikasi. Contoh tersebut dapat termasuk: Produk sensitif panas yang hendaknya disimpan pada kondisi temperatur rendah yang nantinya akan didesain untuk temperatur penyimpanan jangka penjang Produk yang mengandung bahan aktif yang kurang stabil dan formulasi yang tidak cocok untuk penyimpanan pada temperatur tinggi (contoh suppositoria) akan membutuhkan uji stabilitas jangka panjang Saat kondisi temperatur rendah digunakan, uji dipercepat 6 bulan hendaknya dilakukan minimal 15°C di atas temperatur penyimpanan sesungguhnya (bersama dengan kondisi kelembaban relatif pada temperatur tersebut). Sebagai contoh, produk yang disimpan pada kondisi dalam lemari pendingin selama jangka panjang, uji stabilitas dipercepat hendaknya dilakukan pada 25°C± 2°C, 60% RH ± 5% RH. Kondisi pengujian jangka panjang akan direfleksikan pada pelabelan dan waktu simpan. Kondisi penyimpanan secara umum untuk uji stabilitas produk yang disimpan pada lemari pendingin direkomendasikan pada Tabel 3 Uji Kondisi Penyimpanan Jangka panjang 5°C ± 3°C Dipercepat 25°C ± 2°C / 60% RH ± 5% RH Produk yang dapat berubah sifat fisik atau bahkan kimianya pada penyimpanan suhu rendah, misal suspensi atau emulsi yang dapat mengendap atau krim, minyak dan sediaan semi solid yang dapat mengalami peningkatan kekentalan.
6. Sistem Wadah Tertutup Uji stabilitas hendaknya dilakukan pada produk dalam sistem wadah tertutup primer yang ditujukan untuk pemasaran termasuk, jika memungkinkan, kemasan sekunder. Produk jadi yang dikemas pada kemasan primer yang tidak tertembus kelembaban tidak dipersyaratkan untuk diuji pada kondisi kelembaban tinggi. Umumnya, kemasan tidak tertembus kelembaban termasuk aluminium/blister aluminium, HDPE atau botol kaca dengan penutup logam atau HDPE. Saat menggunakan kemasan yang dapat tertembus kelembaban, pertimbangan hendaknya diberikan pada stabilitas isi dalam kondisi kelembaban tinggi. Kelembaban dapat memberikan efek tidak diinginkan pada stabilitas fisik dan kimia produk jadi. Perbedaan permeabilitas pada berbagai bahan kemas hendaknya dipertimbangkan, contohnya efek tingginya kelembaban pada bentuk sediaan solid yang dikemas pada kemasan yang permeable terhadap kelembaban hendaknya didukung oleh data dan sebuah indikasi, seperti “ Simpan pada tempat kering atau terlindungi dari lembab” hendaknya dicantumkan pada label. Contoh dari kemasan permeabel terhadap kelembaban termasuk blister polivinil klorida (PVC), botol LDPE, botol kaca atau HDPE yang ditutup dengan polipropilen. 7. Evaluasi Pendekatan sistematis hendaknya disesuaikan pada presentasi dan evaluasi informasi stabilitas, seperti hasil dari uji fisik, kimia dan mikrobiologi. Setiap evaluasi hendaknya mempertimbangkan tidak hanya uji kadar, tetapi juga pengujian lainnya. Presentasi hasil uji stabilitas yang direkomendasikan seperti pada lampiran 3. 8. Pelabelan Kondisi penyimpanan yaitu temperatur, cahaya dan kelembaban yang tercantum pada label hendaknya berdasarkan pada evaluasi uji stabilitas produk. Kalimat peringatan, seperti “Hindarkan dari cahaya dan/atau”Simpan pada tempat kering” dapat disertakan, tetapi hendaknya tidak digunakan untuk menyembunyikan masalah stabilitas produk jadi. Instruksi spesifik mengenai kondisi penyimpanan hendaknya disediakan. Istilah seperti “kondisi lingkungan” atau “temperatur ruang” hendaknya dihindari.
Kamus Uji Kadar Prosedur uji untuk mengukur atau menentukan kuantitas bahan aktif atau penanda pada produk jadi. Bets Sejumlah produk jadi yang diproduksi dalam satu siklus produksi dan dari suatu formula spesifik yang seragam karakteristik dan kualitasnya (esensi dari satu bets produksi adalah homogenitasnya). Bets Skala Pilot Bets dari zat atau produk yang diproduksi dengan suatu prosedur yang mewakili dan mensimulasikan bets skala produksi lengkap. Skala pilot secara umum minimum terdiri dari sepersepuluh skala produksi lengkap. Bets Skala Primer Bets produk yang diproduksi dengan prosedur lengkap yang mewakili dan mensimulasi bets skala produksi lengkap. Skala primer dapat terdiri dari sepuluh hingga seratus persen dari produksi skala lengkap. Bets Skala Produksi Bets produk yang dibuat pada skala produksi lengkap dengan menggunakan alat produksi pada fasilitas produksi yang digunakan secara spesifik pada aplikasi. Sistem Wadah Tertutup keseluruhan komponen kemasan bersama dengan isi dan melindungi bentuk sediaan. Keseluruhan komponen termasuk komponen kemasan primer dan komponen kemasan sekunder, jika diperlukan untuk memberikan perlindungan tambahan pada produk jadi. Sistem pengemasan ekuivalen dengan sistem wadah tertutup. Disintegrasi Kecepatan tablet atau kapsul terpecah pada waktu yang ditentukan saat ditempatkan pada medium cair dan di bawah kondisi percobaan yang ditentukan pada referensi seperti pada farmakope resmi. Disolusi Kuantitas bahan aktif yang terlarut pada waktu tertentu, ditetapkan sebagai persentase dari kandungan yang dituliskan pada label produk.
Waktu Kedaluarsa Tanggal yang tercantum pada label wadah produk jadi yang menunjukkan waktu sebelum suatu bets produk diharapkan masih memenuhi spesifikasi waktu simpan jika disimpan pada kondisi yang ditetapkan. Kekerasan/Friabilitas Ketahanan dari pemecahan tablet, diukur dengan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan tablet tersebut. Wadah Impermeabel Wadah yang memberikan pertahanan permanen terhadap gas/udara dan pelarut, misalnya tube aluminium tersegel untuk sediaan semi solid, ampul kaca tersegel untuk larutan. Kandungan Air Pengukuran kandungan air bebas pada produk saat dikelilingi oleh udara pada kelembaban relatif dan temperatur tertentu. Kandungan Mikroba Jumlah mikroorganisme termasuk bakteri, kapang, dan jamur yang ada pada produk. pH Nilai pH suatu larutan dalam air adalah angka yang menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. pH adalah logaritma negatif (basis 10) dari konsentrasi ion hidrogen (per liter). Nilai pH dari larutan netral adalah 7. Larutan asam memiliki pH dibawah 7, sedangkan larutan basa memiliki pH lebih dari 7, hingga 14. Waktu Simpan (dapat diartikan dengan waktu kedaluarsa) Periode waktu saat suatu produk diharapkan tetap pada spesifikasi yang disetujui jika produk disimpan pada kondisi yang disebutkan pada label kemasan. Spesifikasi Daftar pengujian, referensi dan prosedur analisa, serta kriteria penerimaan yang berupa angka batas, rentang, atau kriteria lain untuk pengujian yang disebutkan. Spesifikasi memberikan suatu set kriteria yang hendaknya dipenuhi oleh suatu zat, produk, atau bahan baku pada setiap tahap produksi, untuk dinyatakan diterima untuk pemakaian. “Sesuai dengan spesifikasi” berarti suatu zat atau produk, saat diuji dengan prosedur analisis yang dicantumkan, akan memenuhi kriteria penerimaan. Spesifikasi adalah standar kualitas yang penting yang diajukan dan dijustifikasikan oleh produsen dan disetujui oleh pihak regulasi yang berwenang sebagai syarat penerimaan.
Protokol Uji Stabilitas Sebuah dokumen yang menjelaskan alasan, tujuan, metodologi, dan metode statistik dari uji stabilitas yang menjelaskan istilah dan kondisi dimana uji stabilitas harus dilaksanakan dan diatur. Uji Stabilitas Uji stabilitas jangka panjang dan dipercepat dilakukan pada bets pertama sesuai dengan yang dijelaskan pada protokol uji stabilitas untuk memastikan atau mengkonfirmasi periode pengujian ulang suatu zat atau waktu kedaluarsa produk jadi.
Uji Stabilitas Dipercepat Uji stabilitas didesain untuk meningkatkan kecepatan degradasi kimia atau perubahan fisika produk jadi dengan menggunakan kondisi penyimpanan yang ekstrim sebagai bagian dari uji stabilitas yang formal. (data dari pengujian ini, ditambah dengan uji stabilitas diperpanjang (long term stability ), dapat digunakan untuk menilai efek kimia jangka panjang pada kondisi yang tidak dipercepat dan untuk mengevaluasi efek jangka pendek di luar kondisi penyimpanan label seperti saat pengiriman. Hasil dari uji stabilitas dipercepat tidak selalu memprediksikan perubahan fisik; lihat juga Stabilitas dan penjelasan yang berhubungan). Uji Stabilitas Jangka Panjang Uji stabilitas pada kondisi penyimpanan yang direkomendasikan untuk periode pengujian ulang atau waktu simpan yang diajukan untuk pelabelan.
Kondisi Penyimpanan Kondisi yang dimaksudkan untuk penyimpanan produk jadi yang dituliskan pada label wadah berdasarkan uji stabilitas. Data Pendukung Data selain dari uji stabilitas formal yang mendukung prosedur analisis, periode uji ulang yang diajukan atau waktu simpan, dan klaim label penyimpanan. Kekentalan Kecenderungan cairan untuk tidak mengalir (diam) karena tarik menarik molekul (kohesi). Kekentalan adalah sifat cairan yang dekat dengan ketahanannya untuk mengalir.
Lampiran 1. Desain Reduksi (Bracketing dan Matrixing) Desain uji lengkap adalah dimana sampel dari setiap kombinasi semua faktor desain diuji pada setiap titik waktu, sedangkan desain reduksi adalah desain uji dimana sampel untuk setiap faktor kombinasi tidak semua diujikan pada setiap titik waktu. Desain reduksi dapat menjadi alternatif yang sesuai dari desain lengkap ketika berbagai faktor desain lengkap terlibat. Setiap desain reduksi hendaknya memiliki kemampuan untuk memperkirakan waktu dengan baik. Sebelum suatu desain reduksi dipertimbangkan, asumsi tertentu hendaknya dinilai dan dijustifikasi. Risiko potensial saat menetapkan waktu simpan yang lebih pendek menggunakan desain reduksi hendaknya dipertimbangkan karena pengurangan jumlah data yang didapat dibandingkan dengan data yang diambil dari desain lengkap. Selama desain uji reduksi dilakukan, perubahan pada pengujian lengkap atau pengujian yang sedikit dikurangi dapat dipertimbangkan jika diberikan justifikasi dan prinsip desain lengkap serta desain reduksi diikuti. Akan tetapi, pengaturan yang tepat hendaknya dibuat menjadi analisis statistik, jika dapat dilakukan, untuk melibatkan penambahan ukuran sampel sebagai hasil dari perubahan. Setelah desain diubah, pengujian penuh atau sedikit terkurangi hendaknya dilakukan selama titik waktu yang tersisa pada uji stabilitas. Bracketing Bracketing adalah desain waktu stabilitas dimana hanya sampel pada tempat ekstrim faktor desain tertentu, misalnya kekuatan, ukuran wadah dan/atau isi, dan diuji pada semua titik waktu sebagai desain lengkap. Desain ini berasumsi bahwa stabilitas pada tingkat tengah (level antara/ intermediate level ) telah trewakili oleh stabilitas sampel ekstrim yang diuji. Contoh Desain Contoh dari desain bracketing ditunjukkan pada lampiran Tabel 1 di bawah. Contoh ini didasarkan pada produk yang tersedia dengan tiga kekuatan dan tiga ukuran wadah. Pada contoh ini, didemonstrasikan bahwa wadah HDPE 15 ml dan 500 ml benar-benar mewakili contoh ekstrim. Bets untuk setiap kombinasi yang dipilih hendaknya diuji pada setiap titik waktu seperti desain lengkap.
Lampiran Tabel 1: Contoh desain bracketing Kekuatan 50 mg Bets 1 2 3 1 Ukuran 15 ml T T T wadah 100 ml 500 T T T ml Keterangan: T=sampel yang diuji
75 mg 2
3
1 T
T
100 mg 2 3 T T
T
T
Matrixing Matrixing adalah desain waktu stabilitas dimana suatu bagian dari jumlah total sampel dari semua kombinasi faktor akan diuji pada titik waktu tertentu. Pada titik waktu yang berikutnya, bagian lain dari sampel untuk semua kombinasi faktor akan diuji. Desain ini berasumsi bahwa stabilitas dari setiap bagian sampel yang diuji mewakili stabilitas dari semua sampel pada waktu yang diberikan. Perbedaan pada sampel untuk produk jadi yang sama hendaknya diidentifikasi sebagai, contoh, melingkupi bets yang berbeda, perbedaan kekuatan, perbedaan ukuran dari sistem wadah tertutup yang jenisnya sama, dan jika memungkinkan di beberapa kasus, perbedaan sistem wadah tertutup. Saat sistem pengemasan sekunder berperan pada stabilitas dari produk jadi, matrixing dapat dilakukan pada sistem pengemasan. Setiap kondisi penyimpanan hendaknya diperlakukan terpisah dalam desain matriks tersendiri. Matrixing hendaknya tidak dilakukan pada sifat pengujian berbeda. Akan tetapi, desain alternatif matriks untuk sifat pengujian yang berbeda dapat digunakan jika terjustifikasi. Contoh rancangan Contoh dari rancangan matriks pada titik waktu untuk produk dengan dua kekuatan (S1 dan S2) ditunjukkan pada lampiran Tabel 2. Istilah “reduksi setengah” dan “reduksi sepertiga” merujuk pada strategi pengurangan yang awalnya diaplikasikan pada desain uji lengkap. Sebagai contoh, reduksi setengah awalnya mengurangi satu dari dua titik waktu dari desain uji lengkap dan reduksi sepertiga mengurangi satu dari tiga. Pada contoh yang ditunjukkan pada lampiran Tabel 2, pengurangan kurang dari sepertiga karena dimasukkannya pengujian lengkap dari semua kombinasi faktor pada beberapa titik waktu. Contoh berikut termasuk pengujian lengkap pada awal, akhir dan titik waktu 12 bulan seperti ditunjukkan pada lampiran Tabel 2
Lampiran Tabel 2: Contoh dari desain matrixing pada titik-titik waktu untuk produk dengan kekuat an “Reduksi Setengah” Titik waktu 0 (bulan) Kek S1S1 Bets T uata 1 n Bets T 2 S2S2 Bets T 1 Bets T 2
3
6
T
9
12
T
T
T
T
T
T
T
T
T
Paling sedikit 6 dari 12 titik waktu
18
24
36
T
T
T
T T
T
T T
Paling sedikit 4 dari 8 titik waktu
Contoh desain matriks pada titik waktu untuk produk dengan kekuatan “Pengurangan Sepertiga” Titik waktu (bulan) Kek S1S1 Bets uata 1 n Bets 2 S2S2 Bets 1 Bets 2
0 T
3 T
6
T
T
T
T T
T T
9 T
12 T
18 T
T
T
T
T
T
T
T
Paling sedikit 8 dari 12 titik waktu
Titik waktu 0 (bulan) Kek S1S1 Bets T uata 1 n Bets T 2 S2S2 Bets T 1
3
6
T T
36 T T
T
T
T
T
Paling sedikit 6 dari 8 titik waktu
9
12
18
24
36
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T T
24 T
T
Titik (bulan)
S2S3
waktu 0 Bets 2 Bets 1 Bets 2
T
3 T
T T
6
T T
9
12
T
T
T
T
T
T
Paling sedikit 12 dari 18 titik waktu
T = Sampel yang diuji
18
T
24
36
T
T
T
T
T
T
Paling sedikit 8 dari 12 titik waktu
Lampiran 2: Tabel parameter yang menunjukkan stabilitas untuk obat tradisional dan suplemen kesehatan Tabel daftar parameter untuk setiap bentuk sediaan ditunjukkan sebagai pedoman untuk tipe-tipe pengujian berikut untuk disertakan pada uji stabilitas. Bentuk sediaan obat tradisional Parameter Uji/ Bentuk Sediaan
ki t p le
ia
d o a
k n a
K g
a
ij
K
o
U
v v v v
v v v v
v v v v v
v v v v v
v v v v v
v v v v v
a
s u
s
b fr D
K
a g
v
V
v v v v v
v v v v
ai
K g ij r o
e U
v v v v
b
lu rf D
i e
a r
Serbuk Oral Kapsul Keras Kapsul Lunak Tablet Salut dan Tidak
k
r a
n a
K
v
n a
s u
s
v v v
v v v
V
a p
K
v v v v
l/
m
ki
e
r a
p u
t
G
R
S
e a
m r
m
s a
n V
e p
u a
al n
m
ai r
n
p
s u
s o
d
i
n
a a
i
u H
P
n r
b
o a
U oi
n si
ikt k
ol
i k
e u
r
g
n g
P
l a
g
at d
r
e
v
i a
n a
n i
v
n
g s
S
e K
n
i si
R
e af
v
a
o
t s
G
v
ir
s il
d
k K
a
at
e
u m
V
v v v v v
/i
s
a
o a
s
a
le
te
v v v v
v
r
r
m
s a
n
m
v v v v v
v v
p
u a
K
e p
v v v v
Bentuk sediaan suplemen kesehatan et Parameter Uji/ Bentuk ni ki ki si t / Sediaan t si n d r
p
v
v
a
a H
v v
v v v
r
n m
ia r
n
si
r
ki
d k
n
p
s
i o
al
u
b u
o
a
e
s
a /l
n
d
si
n
p
r
oi g
i
s o
i
P
a
n
U
k ol
at
i
ikt
g a
n
u
r
n
g lu
e
r
d
n
e a
i
a s
e
a r
ir /i
s a
et
Serbuk Oral Kapsul Keras Kapsul Lunak Tablet Salut dan Tidak Salut Pil/Pellet Tidak Salut Suspensi Larutan Emulsi Semisolid (salep/krim/gel/lotion /pasta) Plaster Granul Kantong Infusa Herbal Teh Celup Herbal Pastilles
k
r
li
tai
s a
a
n r
r
in is
/
t si
l n
et ki
K
e
s e
fi P
e
n
Parameter Uji/ Bentuk Sediaan
ki t p le d o a
k n a
K
K
Salut Pil/Pellet Tidak Salut Suspensi Larutan Emulsi Granul
v v v v v
g ij r o
U
v v v v v
K
e
s u
s
b
lu rf D
si
v
si a
r g
a p
v
v
r a
v v v
K
v v v v v
V
v
v
e
u r
e
p u
t R
S
m G
e af
s K
v
m
s a
n a
m
n m
ia r
n H
V
v v v
ki
d k
p
s
i o
o
la
u
b u
n a
e
s
a /l
n
d s
o
n
p
r
oi g
i
i
i
P
a
n
U
k lo
at n
s
ikt
g a
g
u
r
n
a /i
e
a r
d
s a
et a
ia
li
tai k
r
a
a
s
n
e a
i
a is
n r
r
ri in
/
t si
l n
et ki
e i
P
e
n
Lampiran 3: Presentasi Direkomendasikan Nama Produk Bentuk Sediaan : Kekuatan Kemasan Ukuran Kemasan
Parameter Uji (yang diterapkan)
dari
Tabel
:
Diperiksa oleh
Stabilitas
0
3
Frekuensi Pengujian 6 9 12 18
Karakteristik Organoleptis Kadar (...+...%) Kekerasan/Fria bilitas Disolusi/Disint egrasi Kandungan Air Viskositas pH Kandungan Mikroba Variasi Ukuran Granul/Partikel Kemampuan Resuspensi Sifat Penempelan Kesimpulan: Disiapkan oleh
Uji
Kondisi Penyimpanan No. Bets Tanggal Produksi Tanggal Pelaporan Periode Uji
: : :
Level yang diperbolehka n/Kriteria Penerimaan
Hasil
Disetujui oleh
yang
: : : : :
24