ANGINA PEKTORIS ST STABIL ABIL
A. Defini Definisi si Angi Angina na Pektor Pektoris is Angina Angina pectoris pectoris berasal dari bahasa yunani yang berarti “ cekikan dada” dada” yaitu
gang ganggu guan an yang yang serin sering g terja terjadi di karen karenaa ather atherosc oscler leroti oticc heart heart disease disease.. Terjadi erjadinya nya seranga serangan n angina angina menunj menunjuka ukan n adanya adanya iskemi iskemia. a. Iskemia Iskemia yang yang terjadi terjadi pada pada angina angina terbatas pada durasi serangan dan tisak menyebabkan kerusakan permanaen jaringan miokar miokard. d. Namun, Namun, angina angina merupa merupakan kan hal yang yang mengan mengancam cam kehidu kehidupan pan dan dapat dapat menyebabkan disritmia atau berkembang menjadi infark miokard. 5 Angina pektoris adalah keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung. ecara klinik bentuk bentuk angina angina dibedakan atas dua bentuk, yaitu angina stabil dan tidak stabil. Angina tidak stabil meru merupak pakan an bent bentuk uk yang yang lebih lebih berat berat yang yang dapa dapatt berk berkem emba bang ng menj menjad adii dan! dan!at atau au merupa merupakan kan bentuk bentuk a"al infark infark miokar miokard d sehing sehingga ga penderi penderita ta perlu perlu diperi diperiksa ksa dan diobser#asi lebih lanjut di rumah sakit. Angina Angina pektor pektoris is merupak merupakan an suatu suatu syndro syndrome me klinis klinis yang yang ditand ditandai ai dengan dengan episode atau perasaan tertekan di depan dada akibat kurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke jantung tidak adekuat atau dengan kata lain, suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat Angina pektoris adalah suatu sindrom kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang seringkali menjala menjalarr ke lengan lengan kiri. kiri. akit akit dada dada tersebu tersebutt biasan biasanya ya timbul timbul pada pada "aktu "aktu pasien pasien melakukan suatu akti#itas dan segera hilang bila pasien menghentikan akti#itasnya. $ B. Klasif Klasifika ikasi si Angin Angina a Pektori Pektoriss %lasifi %lasifikasi kasi klinis klinis angina angina pada pada dasarny dasarnyaa bergu berguna na untuk untuk menge# menge#alu aluasi asi mekani mekanisme sme
terjadinya iskemik. &alaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari tahun ke tahun, akan tetapi pada umumnya dapat dibedakan ' tipe angina( ) *. +lassic +lassical al effor effortt angina angina ang angina ina klasi klasikkada ada nekrop nekropsi si biasan biasanya ya didapat didapatkan kan aterosk aterosklero lerosis sis korone koronerr. ada ada keadaan keadaan ini, ini, obstruksi obstruksi koroner koroner tidak selalu menyebabkan menyebabkan terjadinya iskemik seperti "aktu istirahat. Akan tetapi bila kebutuhan aliran darah melebihi jumlah yang dapat mele"ati obstruksi tersebut, akan tetapi iskemik dan timbul gejala angina. Angina pektoris akan timbul pada setiap aktifitas yang dapat meningkatkan denyut
1
jantung, tekanan darah dan atatus inotropik jantung sehingga kebutuhan / 0 akan bertambah seperti pada aktifitas fisik, udara dingin dan makan yang banyak. 0. 1ariant angina angina rin2metal3entuk ini jarang terjadi dan biasanya timbul pada saat istirahat, akibat penurunan suplai /0 darah ke miokard secara tiba4tiba. enelitian terbaru menunjukkan terjadinya obsruksi yang dinamis akibat spasme koroner baik pada arteri yang sakit maupun yang normal. eningkatan obstruksi koroner yang tidak menetap ini selama terjadinya angina "aktu istirahat jelas disertai penurunan aliran darah arteri koroner. '. nstable angina angina tak stabil ! ATIstilah lain yang sering digunakan adalah Angina preinfark, Angina dekubitus, Angina kresendo. Insufisiensi koroner akut atau indroma koroner pertengahan. 3entuk ini merupakan kelompok suatu keadaan yang dapat berubah seperti keluhan yang bertambah progresif, sebelumnya dengan angina stabil atau angina pada pertama kali. Angina dapat terjadi pada saat istirahat maupun bekerja. ada patologi biasanya ditemukan daerah iskemik miokard yang mempunyai ciri tersendiri. C. Etiologi Angina Pektoris Stabil Angina ektoris yaitu rasa nyeri dada yang disebabkan oleh ketidak cukupan
suplai oksigen ke otot jantung myocardinal ischemic-. 6ada terasa ada beban berat ditambah dengan suhu badan panas seperti terbakar. 7erah menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, hingga tembus ke punggung. 3iasanya juga disertai sesak napas, mual muntah, keringat dingin dan jika semakin berat akan mengakibatkan pingsan. enyebab Angina ektoris dipengaruhi berbagai faktor yang beresiko faktor erdiposisi dan faktor presipitasi-* *. 8aktor erdiposisi a. 9erokok erokok berat, sangat beresiko terkena angina pektoris dan serangan jantung, sebab dengan merokok, nikotin, karbonmonoksida dan 2at lainnya yang terkadung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. :al ini mempermudahkan kolesterol untuk melekat di dinding pembuluh darah yang mengalami kerusakan hingga akhirnya membentuk plak dalam koroner. elain itu, merokok juga bisa menimbulkan kejang atau pemendekan otot arteri sehingga mengurangi aliran darah ke jantung. b. %olesterol 2
%olesterol tinggi bisa menyebabkan terjadinya ateroklerosis penimbunan deposit lemak- atau plak pada arteri koroner pembuluh darah jantung-. Akibatnya, arteri koroner
semakin menyempit karena
dindingnya
bertambah tebal dan keras oleh timbunan lemak sehingga aliran darah menjadi kurang lancar. c. :ipertensi Tekanan darah tinggi menimbulkan aliran darah terlampau kuat yang lama ; kelamaan mengakibatkan pengikisan pada dinding arteri koroner. 6inding
yang rusak
memudahkan
terjadinya
endapan
kolesterol.
eningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi #askuler terhadap pemompaan darah dari #entrikel kiri. Akibatnya kerja jantung bertambah, sehingga #entrikel kiri hipertrofi untuk meningkatkan kekuatan pompa. 3ila proses aterosklerosis terjadi, maka penyediaan oksigen untuk miokard berkurang. Tingginya
kebutuhan oksigen karena hipertrofi
jaringan tidak sesuai dengan rendahnya kadar oksigen yang tersedia. d. tress tress bisa meningkatkan kadar hormon epinefrin yang menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. :al itu mempermudah terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah. e. Akti#itas Akti#itas fisik terlalu berat dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. kebutuhan 0. 8aktor resipitasi a. sia Angina pektoris biasanya menyerang orang yang lebih tua dari $5 tahun karena jika usianya sudah tua maka akan lebih rentan terkena angina sebab elastisitas dari otot4otot telah berkurang, regenerasi sel telah berkurang, hormon dan kerja jaringan telah berkurang pula, tetapi dapat pula terjadi pada orang dengan usia 0<4an atau '<4an tahun. :al ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat meski masih di usia muda. :indari kebiasaan merokok dan atasi masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan kolesterol tinggi sejak dini. enyakit4penyakit tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit pada jantung. b. =enis %elamin
3
>ang sering berisiko terkena angina pektoris adalah pria, karena pria berakti#itas lebih berat daripada "anita, dan karena akti#itas yang terlalu berat dapat meningkatkan kebutuhan oksigen jantung. c. :ereditas 7enetik8aktor keturunan berhubungan dengan angina pektoris serta penyakit jantung lainnya. Tetapi faktor keturunan mungkin saja disebabkan oleh kecendrungan ba"aan terhadap kolestrol tinggi dalam darah sebagai akibat memakan makanan yang mengandung lebih banyak kolesterol. %ecendrungan menuju penyakit jantung ba"aan juga bisa tercermin dari faktor risiko, seperti diabetes, hipertensi dan obesitas ba"aan.
D. Patofisiologi Angina Pektoris Stabil
9ekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidak adekuatan suplai oksigen ke sel4sel miokardium yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner aterosklerosis koroner-. Tidak diketahui secara pasti apa penyebab ateriosklerosis, namun jelas bah"a tidak ada faktor tunggal yang bertanggungja"ab atas perkembangan ateriosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyakit arteri koroner yang paling sering ditemukan. e"aktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner berdilatasi dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. Namun apabila arteri koroner mengalami kekakuan atau menyempit akibat aterosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan
akan oksigen, maka terjadi
iskemik
kekurangan
suplai darah-
miokardium. Angina ectoris adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi N/ nitrat /ksida- yang berfungsi untuk menghambat berbagai 2at yang reaktif. 6engan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang. enyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila belum mencapai )5 ?. 3ila penyempitan lebih dari )5 ? serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang.
4
el4sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. 9etabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan p: miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kebutuhan energi sel4 sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel4sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. roses ini tidak menghasilkan asam laktat. 6engan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.0,)
E. Manifestasi Angina
Klinis Pektoris
Stabil
Angina ektoris yaitu rasa nyeri dada yang disebabkan oleh ketidak cukupan suplai oksigen ke otot jantung myocardinal ischemic-. 6ada terasa ada beban berat ditambah dengan suhu badan panas seperti terbakar. 7erah menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, hingga tembus ke punggung. 3iasanya juga disertai sesak napas, mual muntah, keringat dingin dan jika semakin berat akan mengakibatkan pingsan. @asa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin dan lemas. asien terus menerus mengubah posisinya di tempat tidur. :al ini dilakukan untuk menemukan posisi yang dapat mengurangi rasa sakit, namun tidak berhasil. %ulit terlihat pucat dan berkeringat, serta ektremitas biasanya terasa dingin.$ Angina ektoris memiliki keluhan nyeri dada yang mempunyai ciri khas sebagai berikut(
Bokasi nyeri. asien merasakan nyeri dada di daerah sternum tulang dadaatau di ba"ah sternum substernal-, atau dada sebelah kiri dan kadang4kadang menjalar ke lengan kiri sampai kelingking, dapat menjalar ke punggung, rahang, leher. Nyeri dada juga dapat timbul di tempat la in seperti di daerah ulu
hati. %ualitas nyeri. merupakan nyeri yang tumpul, seperti rasa tertindih atau berat di dada, rasa desakan yang kuat, seperti diremas4remas atau dada mau pecah
5
dan biasanya pada keadaan yang berat disertai keringat dingin dan sesak
napas. Tidak jarang keluhan hanya berupa rasa tidak enak di dada . Nyeri berhubungan dengan akti#itas seperti olahraga, terburu4buru-, hilang dengan istirahat. Nyeri juga dapat dipresipitasi oleh stress fisik, stress
emosional, kemarahan, ketakutan, atau frustasi %uantitas nyeri. Nyeri yang pertama kali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit sampai kurang dari 0< menit. 9enurut C+ 7uideline 0<<$, nyeri dada ini biasanya terjadi singkat, yaitu dari *4*< menit 5. 3ila lebih dari 0< menit dan berat maka harus dipertimbangkan sebagai angina tak stabil unstable angina pectoris D A- dan dimasukkan kedalam sindrom koroner akut. Nyeri dapat dihilangkan dengan nitrogliserin sublingual dalam hitungan detik sampai beberapa menit. Nyeri tidak terus menerus tetapi hilang timbul dengan intensitas yang makin bertambah atau makin berkurang sampai terkontrol.
7radasi beratnya nyeri dada berdasarkan +anadian +ardio#askuler ociety sebagai berikut (*,
%las I
Akti#itas sehari4hari seperti jalan kaki, berkebun, naik tangga *40 lantai dan lain4lain tak menimbulkan nyeri dada. Nyeri dada baru timbul pada latihan yang berat, berjalan cepat serta terburu4buru "aktu kerja atau berpergian
%las II
Akti#itas sehari4hari agak terbatas, misalnya A timbul bila melakukan akti#itas lebih berat dari biasanya, seperti jalan kaki 0 blok, naik tangga lebih dari * lantai atau terburu4buru, berjalan menanjak atau mela"an angin dan lain4lain
6
%las III
Akti#itas sehari4hari nyata terbatas. A timbul bila berjalan *40 blok, naik tangga * lantai dengan kecepatan yang biasa
%las I1
A bisa timbul "aktu istirahat sekalipun. :ampir semua akti#itas dapat menimbulkan angina, termasuk mandi, menyapu, dan lain4lain
A. Peeriksaan Diagnostik Angina Pektoris Stabil *. emeriksaan C%7 etiap penderita dengan gejala yang mengarah pada angina harus dilakukan C%7
*0 lead. Namun hasil C%7 akan normal pada 5< ? dari penderita dengan angina pectoris. 6epresi atau ele#asi segmen T menguatkan kemungkinan adanya angina dan menunjukkan suatu ischemia pada beban kerja yang rendah. 0. 8oto thoraks ada penderita angina pectoris biasanya normal. 8oto thoraks lebih sering menunjukkan kelainan pada penderita dengan ri"ayat infark miokard atau penderita dengan nyeri dada yang bukan berasal dari jantung. 9anfaat pemeriksaan foto thorak secara rutin pada penderita angina masih dipertanyakan. '. emeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina pektoris. &alaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark jantung akut sering dilakukan pemeriksaan en2im +%, 7/T atau B6:. Cn2im tersebut akan meningkat kadarnya pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal. dan penanda inflamasi akut jika nyeri dada cukup berat dan lama en2im +%, +%93, +@!hs +@, troponin-. emeriksaan lipid darah seperti kolesterol, :6B, B6B, trigliserida dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko seperti hiperlipidemia dan!atau diabetes melitus. . Ckokardiografi dilakukan untuk menentukan adanya stenosis aorta, luasnya iskemia saat nyeri dada
berlangsung,
menganalisis
fungsi
miokardium
segmental.
3ila
ekokardiografi dilakukan dalam "aktu sampai '< menit setelah serangan angina, dapat terlihat adanya segmen miokardium yang mengalami disfungsi. egmen ini akan pulih kembali setelah hilangnya iskemia akut. 5. ji latih beban ji latih beban dengan monitor C%7 merupakan prosedur yang sudah baku. 6ari segi biaya, tes ini merupakan termurah bila dibandingkan dengan tes echo. ntuk mendapatkan informasi yang optimal, protocol harus disesuaikanuntuk masing4 masing penderita agar dapat mencapai setidaknya $ menit. elama C%7, frek"ensi, tekanan darah harus dimonitor dengan baik dan direkam pada tiap
7
tingkatan dan juga pada saat abnormallitas segmen T. metode yang dipakai pada uji beban yaitu dengan menggunakan treadmill dan sepeda statis. Interpretasi C%7 uji latih beban yang paling penting adalah adanya depresi dan ele#asi segmen T lebih dari * mm. 3iasanya uji latih beban dihentikan bila mencapai E5? dari denyut jantung maksimal berdasarkan umur, namun perlu diperhatikan adanya #ariabilitas yang besar dari denyut jantung maksimal pada tiap indi#idu. Indikasi absolute untuk menghentikan uji beban adalah penurunan tekanan darah sistolik lebih dari *< mm:g dari tekanan darah a"al meskipun beban latihan naik jika diikuti tanda ischemia yang lain ( angina sedang sampai berat , ataFia yang meningkat, kesadaran menurun, tanda4tanda penurunan perfusi seperti sianosis. ada penderita yang tidak bisa di diagnosa dengan uji latih beban berdasarkan C%7, maka dilakukan uji latih beban dengan pencitraan. Isotop yang biasa digunakan adalah thalium40*<. Tes uji latih ekokardiografi dianalisa berdasarkan penilaian penebalan miokard pada saat uji latih dibandingkan dengan saat istirahat. 7ambaran ekokardiografi yang mendukung adanya ischemia miokard adalah ( penurunan gerakan dinding pada * atau lebih segmen #entrikel kiri, berkurangnya ketebalan dinding saat sistol atau lebih segmen pada saat uji latih beban, hiperkinesia kompensasi pada segmen dinding yang berkaitan atau yang tidak ischemia. $. Kateterisasi jantung dengan angiografi: 6iindikasikan pada pasien dengan iskemia yang diketahui dengan angina atau nyeri dada tanpa kerja, pada pasien dengan kolesterolemia dan penyakit jantung keluarga yang mengalami nyeri dada, dan pasien dengan C%7 istirahat abnormal. :asil abnormal ada pada penyakit katup,
gangguan
kontrakstilitas,
gagal
#entrikel,
dan
abnormalitas
sirkulasi.Catatan: * pasien dengan angina tidak stabil mempunyai arteri koroner yang tampak normal. ). Injeksi Ergonovine (Ergotrate): asien yang mengalami angina saat istirahat menunjukkan hiperspastik pembuluh koroner. pasien dengan angina istirahat biasanya mengalami nyeri dada, peninggian T, atau depresi dan!atau peningkatan B1C6, penurunan tekanan sistolik sistemik, dan!atau penyempitan arteri koroner derajat tinggi. 3eberapa pasien juga mengalami disritmia #entrikuler berat-. !. Tata Laksana Angina Pektoris Stabil
*. Teknik in#asif seperti percutaneous transluminal coronary angioplasty +TA- dan dapat menurunkan serangan angina klasik. 6engan +TA, lesi aterosklerotik 8
berdilatasi dengan bantuan kateter yang dimasukkan menembus kulit ke da lam arteri femoralis atau brakialis dan didorong ke jantung. etelah berada di pembuluh yang sakit, balon di dalam kateter digembungkan. :al ini akan memecah plak dan meregangkan arteri. 6engan bedah pintas, potongan arteri koroner yang sakit diikat, dan diambil arteri atau #ena dari tempat lain untuk dihubungkan ke bagian yang tidak sakit. Aliran darah dipulihkan melalui pembuluh baru ini. embuluh yang paling sering digunakan untuk transplantasi adalah #ena safena atau arteri mamaria interna. @espons a"al terhadap +TA tampaknya baik, tetapi pembuluh sering 0<4 - kembali mengalami sklerosis dalam beberapa bulan. emasangan slang artifisial, atau stent , ke dalam arteri agar tetap terbuka memperbaiki keberhasilan teknik ini. Stent yang dilapisi obat dapat menurunkan frekuensi restenosis stent . 3edah pintas koroner menghilangkan nyeri angina tetapi tampaknya tidak memengaruhi mortalitas jangka panjang.*, 0. embedahan embedahan dengan coronary artery bypass graft +A37- tidak menjamin hidup yang panjang atau mencegah serangan infark miokars, tetapi dapat mengurangi angina sehingga pasien mampu melakukan kegiatan4kegiatan dan memulihkan kualitas hidupnya. Tujuan dari bypass adalah memperbaiki suplai oksigen ke miokardium. 1ena yang sering digunakan untuk grafting adalah #ena safena. 6okter juga sering menggunakan arteri mamaria internal.*, '. %arena penyebab angina adalah insufisiensi oksigen untuk memenuhi kebutuhan energi jantung, pengobatan angina ditujukan untuk menurunkan kebutuhan energi( *. Istirahat memungkinkan jantung memompa lebih sedikit darah penurunan #olume sekuncup- dengan kecepatan yang lambat penurunan kecepatan denyut jantung-. :al ini menurunkan kerja jantung sehingga kebutuhan oksigen juga berkurang. osisi duduk adalah postur yang dianjurkan se"aktu beristirahat. ebaliknya, berbaring, meningkatkan aliran balik darah ke jantung sehingga terjadi peningkatan #olume diastolik akhir, #olume sekuncup, dan curah jantung. 9engontrol emosi, mengurangi kerja yang berat dimana membutuhkan banyak oksigen dalam akti#itasnya, mengurangi konsumsi makanan berlemak, dan istirahat yang cukup. 6isarankan untuk mengubah gaya hidup antara lain menghentikan konsumsi rokok, menjaga berat badan ideal, mengatur pola makan, melakukan olah raga ringan secara
9
teratur, jika memiliki ri"ayat diabetes tetap melakukan pengobatan diabetes secara teratur, dan melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid. 0. Nitrogliserin dan nitrat lain bekerja sebagai dilator kuat sistem #ena sehingga menurunkan aliran darah #ena kembali ke jantung. enurunan aliran balik #ena menurunkan #olume diastolik akhir sehingga jantung dapat mengurangi #olume sekuncupnya. Nitrat menyebabkan dilatasi sistem arteri, menurunkan afterload beban hilir- yang harus dila"an oleh pompa jantung dan meningkatkan aliran darah koroner. Arteri koroner yang sedang mengalami spasme dapat berdilatasi. emua efek ini menurunkan ketidakseimbangan kebutuhan #ersus suplai oksigen, dan nitrogliserin yang diberikan secara sublingual di ba"ah lidah- biasanya meredakan angina. '. enyekat adrenergik beta meredakan angina dengan menurunkan kecepatan denyut dan kontraktilitas jantung sehingga kebutuhan oksigen berkurang. penyekat saluran kalsium menurunkan afterload yang harus dila"an oleh pompa jantung dengan mendilatasi arteri dan arteriol di se belah hilir. enyekat salluran kalsium tidak boleh digunakan pada pasien berisiko mengalami gagal jantung. . Terapi oksigen untuk mengurangi kebutuhan oksigen jantung. 5 5. /bat4obatan. /bat4obatan yang sering digunakan untuk angina pektoris dapat dilihat pada tabel di ba"ah ini. ' No *
7olongan
/bat
%egunaan
1asodilator
Nitrogliserin,
1asodilator
Amyl,
perifer
Nitrate,
mengurangi
angina pektoris
organik,
Isosorbide
resistensi
akibat penyakit
hipersensitid
orbitrate-
periferG
arteri koroner,
terhadap isosobide,
mengurangi
gagal jantung
nitrogliserin.
tekanan
Indikasi encegahan dan
untuk pengobatan
%ontraIndikasi :ipersensitif terhadap nitrat
darah kongestif
diastolikG
terutama bila
=angan diberikan
mengurangi
disebabkan oleh
pada pasien
preload G
miokard akut,
hipo#olemia yang
#asodilatasi
hipertensi
tidak terkoreksi !
koronaria untuk pulmoner,
dehidrasi karena
memperbaiki
risiko menginduksi
emergensi
distribusi suplai hipertensi selama
hipotensi. 10
darah
0
ke operasi
TI%, trauma
miokardium
pembedadahn
kepala, anemia berat 3erkontra4indikasi
Agens
ropanolol
9engurangi
jantung6igunakan untuk
penyekat
Inderal-,
kebutuhan
mengobati atau
dengan bradycardia,
beta4
9etaprolol
oksigen
mencegah
sebelumnya ada
adrenergik
Bopressor-
miokardium
gangguan yang
tingkatan A1 block
dengan
meliputi migrain,
yang tinggi, sindrom
mengurangi
arrhythmias,
sakit sinus dan
kecepatan
angina pectoris,
kegagalan B1 yang
Nadolol +orgardAtenolol
denyut jantungG hipertensi,
tak stabil.
Tenormin-
menurunkan
0. 7unakan dengan
tekanan
menopause, dan
darahG gangguan
mengurangi
kecemasan.
kontraktilitas jantung
hati4hati pada pasien bronchopasma, asma, atau penyakit
dan
sumbatan
output kalsium
pernapasan. 7unakan dengan hati4hati dengan tingkatan block pertama, depresi, pasien dengan 16, dan pasien yangmenggunakan
'
3loker
1erapamil
9encegah
kalsium
Isoptin-
transportasi ion mengobati
pada pasien yang
kalsium
ke tekanan darah
jelas4jelas
dalam
sel tinggi
mengalami kerugian
Nifedipn rocardia-
6igunakan untuk
insulin. *. 3erkontra4indikasi
miokardium dan
hipertensi-,
gagal jantung,
6iltia2em
menghambat
angina, dan
meskipun
+ardi2em-
kegiatan
gangguan irama
#asoselecti#e
inotropik
dan jantung tertentu.
kronotropik,
dihydropyridine seperti Amlodipine, 11
mengurangi
8elodipine- dapat
beban jantung
bertahan pada pasien penderita penurunan B1C8. 0. :@ yang mengatur kalsium antagonist berkontra4 indikasi dengan pasien penderita bradycardia, gangguan batang sinus H A1 nodal block.
G. Ko"likasi Angina Pektoris Stabil
*. enyakit arteri %oroner atau =antung koroner coronary artery diseaseenyakit ini ditandai adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Cndapan lemak ateroma- terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. roses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. Ateroma bisa menonjol ke dalam arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. =ika ateroma terus membesar, bagan dari ateroma bisa pecag dan masuk ke dalam aliran darah atau bisa terbentuk bekuan darah di permukaan ateroma tersebut. upaya bisa berkontraksi dan memompa secara normal, otot jantung miokardiummemerlukan pasokan darah yang kaya oksigen dari arteri koroner. =ika penyumbatan arteri koroner semakin memburuk, bisa terjadi iskemik berkurangnya pasokan darah- pada otot jantung, menyebabkan kerusakan pada jantung.
12
:al ini akan mengakibatkan otot janrtung di daerah tesebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan komplikasi utama dari penyakit arteri koroner yaitu angina pectoris nyeri dada-. 0. Aritmia ! 6istrimia Terjadi akibat iskemia pada miokardium atau ketidakseimbangan eletrolit akibat penurunan curah jantung. erangan jantung seringkali merusak sistem listrik jantung yang mengontrol irama jantung. :al ini dapat menyebabkan problem seperti terjadi aritmia. 3ila sistem listrik tersebut lenyap, kondisinya akan amat berbahaya. '. Infark 9iokard Infark miokard atau nekrosis iskemik pada miokardium, diakibatkan oleg iskemia miokard yang berkepanjangan yang bersifat irre#ersibel. &aktu yang diperlukan bagi sel ; sel otot jantung mengalami kerusakan adalah iskemia selama *5 ; 0< menit. Infark miokard hampir selalu terjadi di #entrikel kiri dan dengan nyata mengurangi #entrikel kiri, makin luas daerah infark makin kurang daya kontraksinya. Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 8enton, 0<<-. %linis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria '5455 tahun, tanpa gejala pendahuluan Nyeri dada penderita infark miokard serupa dengan nyeri angina tetapi lebih intensif dan berlangsung lama serta tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin . yok %ardiogenik yok kardiogenik terjadi akibat kurang mampunya #entrikel kiri ! kanan memompa cukup banyak darah, sehingga tekanan sistol rendah, perfusi perfier kurang dengan gejala kulit lembab dan dingin, takikardia, bingung dan kurang menghasilkan urin. 6i perifer terjadi metabolisme anaerob yaitu asam laktat dan dapat menimbulkan asidosis metabolik yang dapat berakhir fatal. enyebab syok kardogenik adalah infark miokard, namun kardiomiopati, distrimia dan embloisme puolmonal dapat menekan fungsi miokard dapat mencetus syok kardiogenetik
#. Prognosis
9akin luas arteri koroner yang terkena atau makin buruk penyumbatannya, maka prognosisnya makin jelek.
13
6A8TA@ TA%A *. Alaeddini
=.
Angina
ectoris.
e9edicine
+ardiology.
A#ailable
from
(
http(!!emedicine.medscape.com!article!*5<0*54o#er#ie" 0. +or"in, Cli2abeth.0<<<. uku Saku !atofisiologi edisi ".=akarta.C7+. '. 7una"an 7. 8armakologi dan terapi. Cdisi ke 5. =akarta ( 8akultas %edokteran ni#ersitas Indonesia. 0<<). :al ( '$*4)0 . %im 8oF, +hairperson, et al., 7uidelines on The 9anagement of table Angina ectoris. Curopean :eart =ournal 0<<$. doi(*<.*<'!eurheartj!ehl<<0 5. Nila"ati, ri, dkk.0<ourself %olesterol.=akarta( enebar lus $. @ahman A9. Angina ektoris tabil, In ( 3uku Ajar enyakit 6alam, ed.5, jilid II. CditorsG udoyo A&, etiyohadi 3, et al. =akarta( Interna ublishingG 0<<.p.*)'54 ). el"yn A, 3raun"ald C. Ischemic :eart 6isease, In :arrisonJs rinciples of Internal 9edicine, *$th ed. CditorsG %asper 6B, 8auci A, et al. Ne" >ork ( 9c7ra"4:ill +ompanies, Inc.G 0<<5. p. *'54)
14