ANATOMI TUMBUHAN TUMBUHAN April 19, 2010 2010
Anatomi tumbuhan atau tumbuhan atau fitotomi adalah fitotomi adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
Organologi, Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;
Histologi,, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan Histologi berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
Sitologi,, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel Sitologi organel-organel -organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. l ainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel. sel.
Morfologi tumbuhan juga tumbuhan juga sering kali dikaji bersama-sama dengan dengan anatomi tumbuhan. A. AKAR Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
Akar serabut : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil monokotil.. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil dikotil juga juga
memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dikembangbiakkan dengan cara cangkok cangkok,, atau stek stek)). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh memperkokoh berdirinya tumbuhan.
Akar tunggang : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Anatomi akar terdiri dari:
Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan yang aktif membelah berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di antara kulit dan kayu.
Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan berlubang – lubang halus sehingga membentuk membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh.
B. BATANG Batang tumbuhan mempunyai bentuk berbeda – beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
Batang Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya besar, tinggi, dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini biasanya rimbun. Contohnya : mangga, jati, pohon jambu, dan lainnya.
Batang Tidak Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang. Contohnya : jagung dan tebu.
Batang Semu
Tumbuhan jenis ini berupa pelepah – pelepah yang membentuk batang. Contohnya : pisang. Keterangan struktur anatomi batang, yaitu : 1. Epidermis
: epidermis batang mempunyai sel – sel silika dan
sel – sel gabus, misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang – kadang di lapisi oleh sel kutikula. 2. Periderm
: selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling
mulut membentuk tonjolan berbentuk piala. 3. Kortek
: lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah
epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari sel – sel parenkim. 4. Floem primer
: dibentuk dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar. akar.
5. Floem sekunder
: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem
dan parenkim kayu. 6. Kambium
: lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang
membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. luar. Fungsinya untuk untuk memperbesar batang. 7. Xylem sekunder
: terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem
dan parenkim kayu. 8. Xylem primer primer : dibentuk oleh prokambium prokambium ujung batang batang dan akar. akar. C. DAUN
Daun mempunyai bentuk yang bermacam – macam. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu : ø
Bentuk bulat atau bundar : teratai besar.
ø
Bentuk perisai : daun jarak.
ø
Bentuk jorong : daun nangka dan nyamplung.
ø
Bentuk memanjang : daun sirkaya dan sirsak.
ø
Bentuk lanset : daun kamboja.
Keterangan gambar anatomi daun, yaitu :
Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah . Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O 2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O 2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain
stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
—D. BUNGA Mahkota bunga : untuk memikat serangga yang menolong penyerbukan. Benang sari : merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung sari. Kelopak : pembungkus bunga selagi kuncup. Putik : alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan menjadi bakal buah. Dasar bunga : terletak di pangkal bunga, tempat melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan. Tangkai bunga : tempat melekatnya bunga.
—E. BUAH Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian – bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji. F. BIJI Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :
Kulit biji
Hipokotil
Radikula
: bagian terminal (ujung).
Epikotil
: bagian atas pangkal.
Plumula
Kotiledon
: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
: bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun. : bagian cadangan makanan.
Anatomi Dan Morfologi Tumbuhan Anatomi tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia atau hewan. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
1. Organologi, mempelajari struktur dan f ungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya 2. Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya 3. Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mengkaji berbagai organ tumbuhan, baik bagianbagian, bentuk maupun fungsinya. 1. Organ pada Tumbuhan. Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasar: -
Akar,
-
Batang
-
Daun. Beberapa organ sekunder penting:
-
Bunga
-
Buah
-
Biji
-
Umbi
1. Akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Struktur Anatomi dari Akar terdiri dari:
Epidermis (kulit luar)
Korteks
Endodermis
Silinder Pusat / Stele
Sifat-sifat akar: a.
merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
b. tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya. c.
warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
d. tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah. e.
bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah. Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. 2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. 2. Batang
Struktur Anatomi dari Batang adalah: a.
Epidermis
b. Korteks c.
Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut : 1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf. 2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun. 3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop) 4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. 5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. 6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda. 3. Daun
Merupakan bagian tumbuhan yg biasanya berbentuk lembaran pipih, hijau, dan berfungsi sebagai tmpat pembuatan makanan bagi tumbuhan melalui proses f otosintesis. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga karoten (berwarna jingga), memiliki pigmen lain, misalnya -
xantofil (berwarna kuning),
-
antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Fungsi daun 1. Tempat terjadinya fotosintesis. 2. Sebagai organ pernapasan. 3. Tempat terjadinya transpirasi. 4. Tempat terjadinya gutasi. 5. Alat perkembangbiakkan vegetatif. Anatomi Daun
Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.
4. Bunga
Merupakan alat reproduksi pd angiospermae. Bunga atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik) Fungsi bunga Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8. Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. Serbuk sari (pollen), 13. Kepala sari (anther), 14. Perhiasan bunga (periantheum), 15. Mahkota bunga (corolla), 16. Kelopak bunga (calyx) Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut: a.
Kelopak bunga atau calyx;
b. Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan; c. Alat kelamin jantan jantan atau androecium androecium (dari bahasa bahasa Yunani andros andros oikia: rumah rumah pria) berupa benang sari; d. Alat kelamin betina betina atau gynoecium gynoecium (dari bahasa bahasa Yunani gynaikos gynaikos oikia: "rumah "rumah wanita") berupa putik. 5. Biji
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. 6. Buah
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Buah pada tumbuhan umumnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a. Buah Semu atau buah tertutup, tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk terbentuk dari bakal buah beserta beserta bagian2 lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini, sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi. b. Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yg masih tanggal, bagian ini tidak merupakan bagian buah yg berarti. 7. Umbi Umbi merupakan satu organ dari tumbuhan yang merupakan modifikasi dari organ lain dan berfungsi sebagai penyimpan zat tertentu (umumnya karbohidrat) sebagai cadangan energi (makanan bagi tumbuhan) Organ yang dimodifikasi bisa daun, batang atau akar. Bentuk modifikasi ini biasanya adalah pembesaran ukuran dengan perubahan anatomi yang sangat jelas terlihat. Macam-macam umbi Umbi merupakan istilah generik (umum). Secara biologi, umbi dibedakan berdasarkan organ dasar yang dimodifikasi. dimodifikasi. 1. Umbi lapis (latin: bulbus) merupakan umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat, biasanya dihasilkan oleh famili Alliaceae, amaryllidaceae, dan Liliaceae; 2. Umbi batang (latin: tuber) merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi batang, biasanya dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae dan Asteraceae. Dari umbi batang orang dapat melakukan perbanyakan perbanyakan tumbuhan t umbuhan.. 3. Umbi akar merupakan umbi yang terbentuk dari modifikasi akar. Ketela pohon adalah salah satu contoh penghasil umbi akar. Umbi akar tidak bisa dijadikan bahan perbanyakan.
Jaringan pada Tumbuhan Macam Jaringan Tumbuhan Berdasarkan sifatnya jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu 1. Jaringan meristem a.
Meristem Primer
b. Meristem Sekunder 2. Jaringan dewasa. a.
Jaringan epidermis, terdapat di permukaan organ tubuh tumbuhan.
b. Jaringan parenkim, umumnya sel-sel besar, kaya akan ruang antara sel, disebut sebagai jaringan dasar. dasar. Pada daun ada ada 2 macam yaitu yaitu parenkim palisade palisade dan parenkim parenkim bunga bunga karang (spons) c.
Jaringan penyokong, mengokokoh berdirinya tubuh tumbuhan, diantaranya jaringan kolenkim dan sklerenkim d. Jaringan pengangkut, pengangkut, terdiri atas f loem dan xilem.
Anatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan Ilmu yang mempelajari makhluk-makhluk hidup disebut Ilmu Hayat atau Biologi. Pada garis besarnya, Biologi terdiri atas 2 cabang besar, yaitu: 1. Ilmu Hewan (Zoologi) 2. Ilmu Tumbuhan (Botani) Beberapa cabang Botani antara lain: 1. Morfologi Tumbuhan 2. Anatomi Tumbuhan 3. Fisiologi Tumbuhan 4. Sistematik Tumbuhan 5. Ekologi Tumbuhan 6. Genetika Tumbuhan 7. Geografi Tumbuhan 8. Pertanian 9. Kehutanan Salah satu cabang Botani yang menarik untuk dipelajari adalah Anatomi Tumbuhan. Ilmu ini mempelajari tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan. Adapun materi yang dibahas dalam Anatomi Tumbuhan meliputi: 1. Konsep Sel: Teori dan konsep sel ; Sejarah penelitian sel; Penyelidikan Sel. 2. Protoplasma:Plasma Sel (Sitoplasma), Inti Sel (Nukleus), Plastida 3. Benda-Benda Mati dalam Sel (Benda Ergastis), Bentuk-Bentuk Kristal Kalsium Oksalat 4. Membran Sel dan Dinding Sel: Lapisan-Lapisan Dinding Sel, Fungsi Dinding Sel 5. Pembelahan Sel dan Pembelahan Inti 6. Kromosom 7. Organisasi Internal Tubuh Tumbuhan 8. Jaringan dan Sifatnya 9. Jaringan Muda (Meristem) 10. Jaringan Dasar (Parenkim) 11. Jaringan Pelindung (Epidermis) 12. Jaringan Mekanik (Kolenkim dan Sklerenkim) 13. Jaringan Pengangkut (Floem dan Xilem) 14. Idioblas Organ Tumbuhan Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasiakar, bunga modifikasi dari ranting dan daun. AKAR Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehinggamembentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batangakan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinyamelindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir- butir amylum, dinamakan kolumela. 1. Fungsi Akar a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makananc. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut 2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar kedalam.a. Epidermis b. Korteksc. Endodermisd. Silinder Pusat/Stelea. EpidermisSusunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garamgaram mineralterlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. b. KorteksLetaknya langsung di bawah epidermis, selselnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.c. EndodermisMerupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapatmengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakantitik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yangmenghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebutsel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermismengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Selseltersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.d.Silinder Pusat/SteleSilinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :- Persikel/PerikambiumMerupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arahluar.- Berkas Pembuluh Angkut/VasisTerdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil diantara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim. BATANG Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya. 1. Batang Dikotil Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :a. EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermisuntuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder,lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. b. KorteksKorteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat denganlapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.c. EndodermisEndodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zattepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.d. Stele/ Silinder PusatMerupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadikambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhansekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batangtampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun. 2. Batang Monokotil Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan steleumumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipekolateral tertutup yangartinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium padaMonokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan
lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yangdapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordylinesp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
DAUN Anatomi-daun Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :1. EpidermisEpidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Padaepidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukarangas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.2. Parenkim/MesofilParenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.3. Jaringan PembuluhJaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daundan uraturat daun.
Jaringan Pada Hewan Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh hewan multiseluler, baikpermukaan luar maupun permukaan dalam.Fungsi umum epitel ialah sebagai pelindung (proteksi) dan menyeleksi apa saja yang masuk dan keluartubuhMacam Jaringan EpitelEpitelium pipih selapisLokasi: Peritorium yang membatasi rongga tubuh, endotelium pada permukaan dalam pembuluh darahdan jantung, alveolus paru-paru, dinding luar kapsula. Bowman dalam ginjal, selaput gendang telinga,pleura, timica serosa dari perikardium.Fungsi: Difusi atau filtrasiEpitelium pipih berlapis banyakLokasi: Epidermis kulit, rongga mulut, esofagus, lapisan dalam anus, uretra, vagina.Fungsi: Proteksi/perlindungan.Epitelium kubus selapisLokasi: Kelenjar dan salurannya, permukaan luar ovarium, permukaan dalam lensa mata, epitelberpigmen retina, tubulus reanalis.Fungsi: Sekresi dan absorpsiEpitelium kubus berlapis banyakLokasi: Saluran kelenjar keringat, kelenjar minyak, kelenjar ludah, pengembangan epitel di ovarium dantestis .Fungsi:Sekresi
ANATOMI TUMBUHAN DAN HEWAN DASAR-DASAR ANATOMI TUMBUHAN A. Penger Pengertian tian Anantomi Tumbuhan
Anantomi tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam pada tumbuh tumbuhan (Estiti , 1995) . Sutrian (2004) menyatakan bahwa anatomi tumbuhan mengkaji tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam organ-organ tumbuhan . Berdasarkan definisi diatas , tampak bahwa anatomi tumbuhan tidak hanya mengkaji tentang letak dan fungsi tumbuhan , tetapi juga mengkaji tentang susunan dan bentuk-bentuk organ dalam tumbuh-tumbuhan . B. Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Unit terkecil tumbuhan adalah sel , kumpulan sel disebut jaringan . Jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya disebut jaringan sederhana , sedangkan jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks atau jaringan majemuk (Estiti , 1995) . Dalam tahun 1875 , Sachs membagi jaringan dalam tiga sistem , yakni sistem dermal sistem jaringan pembuluh , dan sistem jaringan dasar . Sistem dermal terdiri atas epidermis , yang merupakan pelindung pertama (primer) untuk bagian luar tubuh tumbuhan , dan periderm , yang menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder . Sistem jaringan pembuluh , terdiri atas xilem yang mengangkut air dan garam dari tanah , dan floem yang mengangkut hasil fotosintesis . Sistem jaringan dasar merupakan jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan namun sekaligus juga menunjukkan spesialisasi . Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua variasinya ; kolenkim yakni jaringan berdinding tebal dan selnya tetap hidup , dan sklerenkim yakni jaringan pengokoh utama dengan dinding tebal , keras dan seringkali terlignitifikasi t erlignitifikasi (berkayu) dengan sel yang biasanya mati (Estiti , 1995). 1. Sistem Dermal
a.
Epidermis Bentuknya beragam , namun kebanyakan berbentuk lempengan ; lapisan luarnya terdiri atas kutikula (lapisan lilin) dan mengalami kutinisasi . Fungsi sebagai pelindung mekanis dan berperan dalam membatasi transpirasi dan pertukaran udara (Estiti , 1995) . Sifat-sifat jaringan epidermis menurut Djumhana dkk (2006) diantaranya adalah :
1) Pada daun , mengalami modifikasi menjadi mulut daun trikoma , sedangkan pada batang mengalami modifikasi menjadi lentisel untuk pertukaran gas . 2) Pada akar , bermodifikasi menjadi bulu-bulu akar untuk menyerap air . 3) Tidak berklorofil , kecuali pada mulut daun dan daun paku-pakuan . 4) Selnya berbentuk kubus , berinti dan tidak mempunyai rongga antar sel . 5) Sebagian jaringan pelindung kebanyakan dilapisi kutikula (lapisan lilin) . b. Periderm
Periderm terdiri atas jaringan gabus (felem) kambium gabus (felogen dan feloderm sel hidup yang dibentuk oleh felogen ke arah dalam) . Felem terdiri atas sel berbentuk lempeng , tersusun rapat , dan dindingnya mengandung suberin (zat gabus) . Felogen dibentuk secara sekunder , terletak dalam jaringan yang telah dewasa di bawah epidermis atau di dalam epidermis . Felogen ke arah luar membentuk felem , dan ke arah dalam membentuk felem , dan terdiri atas sel hidup (Estiti , 1995; Djumhana dkk , 2006) . 2. Sistem Jaringan Pembuluh
a.
Xilem Berdasarkan struktur dan fungsi , xilem merupakan jaringan yang kompleks berasosiasi dengan floem membentuk jaringan yang bersinambungan di seluruh tubuh tumbuhan . Xilem terdiri atas beberapa jenis sel dan berfungsi dalam pengangkutan air , penyimpanan makanan , dan penyokong (Estiti , 1995) 1995) . Xilem tersusun atas trakeid dan trakea . Trakeid terdiri atas sel yang agak memanjang . Dalam irisan melintang , terlihat persegi dengan dinding ujung yang meruncing . Sel-selnya akan mati setelah dewasa , dan hanya sel yang berlignin yang tetap tinggal . Air dapat bergerak secara lateral l ateral diantara dinding selnya karena adanya pit , yaitu lekukan tempat tidak terbentuknya dinding sekuder . Trakea berasal dari trakeid , ujungnya banyak memiliki pori untuk masuknya air dan zat hara . Komponennya lebih pendek dan lebih lebar dari trakeid , berlignin dan dindingnya mengalami penebalan berupa gealang , cincin dan berpilin . Setelah Setel ah dewasa trakea dan trakeid berbentuk bulat panjang , terdiri atas lignin , dan tidak mengandung kloroplas (Mader , 1987 ; Djumharia dkk , 2006) . Pada tumbuhan paku-pakuan dan tusam . Xilem hanya mengandung trakeid (Kimbal , 1992) .
b. Floem Floem merupakan unsur pembuluh tapis yang masing-masing memiliki suatu sel pengiring . Dinamakan pembuluh tapis , karena dinding ujung selnya berlubang . Sel pengiring (pendukung) mempunyai nuklues , sehingga dapat mengambil alih pengendalian umum sel-sel pembuluh tapis (Kimbal , 1992) dengan adanya nukleus tersebut memungkinkan sel pengiring membelah diri sehingga dapat mengawal dan mengawetkan kehidupan di kedua sel (Mader , 1987) sel pengiring terdiri atas serat dan sklereida (Estiti , 1995) . Floem berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis (terutama ka rbohidrat , hormon , dan sedikit asam amino) menyimpan cadangan makanan dan sebagai pendukuang (Estiti , 1995; Djumhana 2006) . 3. Sistem Jaringan Dasar
a.
Parenkim Parenkim merupakan sel hidup , bentuknya bersegi banyak ataupun berbentuk bintang terdapat pada korteks akar batang dan mesofil daun , fungsinya antara lain dalam fotosintesis penyimpanan bahan dan penyembuhan penyembuhan luka (Estiti , 1995) . Jenis-jenis sel parenkim dapat dibedakan menurut bentuk dan fungsinya . Berdasarkan bentuknya sel parenkim dibagi menjadi 3 , yaitu :
1) Parenkim palisade , merupakan penyusun mesofil daun bentuk selnya panjang , dan mengandung banyak kloroplas . 2) Parenkim sponse (bunga karang) sebagai penyusunan mesofil daun , ruang antar selnya relative besar , dengan susunan sel yang tidak teratur , dan 3) Parenkim lipatan , dinding selnya melipat ke arah dalam dan mengandung kloroplas misalnya pada mesofil daun padi dan daun pinus . Berdasarkan fungsinya , parenkim dibagi menjadi 5 yaitu : 1) Parenkim asimilasi , di dalam sel-selnya terdapat kloroplas untuk berfotosintesis , terdapat pada mesofil daun , dan pada batang yang yang berwarna hijau . 2) Parenkim pengangkut , terdapat pada batang dengan sel berbentuk memanjang menurut arah angkut 3) Parenkim air , terdapat pada tumbuhan xerofit , epifit sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi musim kering , tidak mengandung kloroplas , vakuola besar dan mengandung sedikit plasma , kadang berlendir seperti pada lidah buaya (Aloe vera) 4) Parenkim penimbun , terdapat dalam bagian tbuh tanaman , misal pada empulu , batang , umbi dan akar , dan 5) Parenkim udara , ruang antar selnya besar , sel berbentuk bulat atau bintang , misal pada daun Carina (Djumhana dkk , 2006) . b. Kolenkim Bentuknya berkisar antara bentuk prisma sampai memanjang , dengan penebalan dinding sel yang tidak merata , umumnya terjadi di sudut-sudut sel , terdapat di dekat permukaan korteks pada akar , batang , tangkai daun , dan sepanjang tulang daun besar . Fungsi kolenkim sebagai penunjang mekanis/penyokong organ tumbuhan yang muda (Kimbal , 1992 , Estiti . 1995) . Berdasarkan penebalan pada dinding sel , kolenkim dibedakan menjadi 4 yaitu : 1) Kolenkim sudut (angular) pada irisan melintangnya terlihat adanya penebalan disudut-sudut sel . 2) Kolenkim tubular , penebalannya merata di dinding sel , sehingga ruang sel terlihat seperti tabung . 3) Kolenkim lempeng (lamellar) penebalan dindingnya sejajar permukaan organ dan 4) Kolenkim lakunar , penebalannya terdapat di bagian dinding sel yang menghadap rongga antar sel (Djumhana dkk , 2006) . c.
Skelerenkim Dinding selnya tebal , sekunder dan seringkali berlignin . pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang , membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan ataupun terdapat tersendiri di antara sel-sel lain . Sel-selnya berongga dan bukan sel hidup , serta memiliki dinding yang sangat kuat . Fungsi sklerenkim sebagai penyokong bagian tumbuhan yang telah dewasa . Sklerenkim dibedakan menjadi 2 kelompok , yaitu serabut dan sel batu (sklereid) . Serabut terdiri atas sel-sel yang panjang dan sempit , berujung runcing , sel-selnya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang .
Pada saat masih muda dan tumbuh aktif , ujung dindingnya saling merapat dan terlihat runcing . Sklereid berasal dari jaringan parenkim dengan penebalan dinding yang terlihat berlapis-lapis , bentuknya sangat bervariasi dari isodiametrik sampai tidak beraturan . Sel -sel sklerenkim terdapat dalam batang . tulang daun , dan berperan penting sebagai penutup luar pada buah dan biji yang keras . Struktur Jaringan Akar
Dalam irisan membujur , akar memiliki bagian sebagai berikut : 1. Tudung akar (kaliptra) , berfungsi sebagai pelindung berbagai meristem dan melumasi akar untuk mengurangi gesekan antara ujung akar dan butiran tanah pada saat menembus tanah. 2. Daerah meristem, terdapat di sebelah dalam tudung akar yang selalu membelah , tujuannya adalah untuk memperbanyak sel dan mengganti sel-sel yang rusak. 3. Daerah pemanjangan (elongation zone), sel-sel baru yang terbentuk dari meristem membesar dan mengakibatkan akar tumbuh memanjang . 4. Daerah penyerapan, tumbuh rambut-rambut akar, yang merupakan modifikasi dari sel-sel epidermis akar muda . 5. Daerah diferensiasi , merupakan tempat sel-sel menjadi matang, terlihat adanya perbedaan jaringan penyusun akarnya . Dalam irisan melintang, akar memiliki bagian sebagai berikut : 1. Epidermis, merupakan terluar dari akar, selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel . Fungsinya untuk menyerap air dan membentuk rambut akar (trikoblas) 2. Korteks, berada di sebelah dalam epidermis, terdiri dari sel parenkim dinding tipis dengan rongga antar sel untuk pertukaran zat. 3. Endodermis, terdiri atas sel yang saling berhubungan berbentuk silinder memisahkan parenkim korteks dengan silinder pusat/stele dan berkas pengangkut di dalamnya . 4. Stele/silinder
pusat,
bagian
paling
dalam
dan
akar
terdiri
atas
jaringan
perisikel/perikambium, berkas pembuluh angkut dan empulur . Gambar sistem jaringan akar Struktur Jaringan Batang
Batang memiliki bagian buku tempat daun melekat dan bagian ruas yang merupakan bagian di antara dua buku . Pertumbuhan meristem apikal antara batang dikotil dan batang monokotil memiliki perbedaan yang khas . Struktur batang dikotil bervariasi berasal dari meristem apikal yang terus menerus membelah, sehingga batang dapat tumbuh memanjang , kemudian tumbuh berdiferensiasi menjadi jaringan primer . Jaringan primer tersebut meliputi bakal daun, tunas ketiak, epidermis , korteks, ikatan pembuluh, dan empulur . Epidermis biasanya terdiri atas satu lapisan sel yang memiliki mulut daun (stomata) dan rambut (trikomata) . Sel epidermis termasuk sel hidup dan mampu bermitosis . Berfungsi untuk memperluas permukaan apabila terjadi tekanan dari dalam akibat pertumbuhan sekunder . Dinding sel epidermis tidak mudah ditembus air dan berfungsi melindungi batang di bagian dalamnya .
Korteks adalah daerah di antara epidermis dan sel silinder pembuluh paling luar, biasanya terdiri atas parenkim yang dapat berisi kloroplas , di tepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim . Batas antara korteks dan daerah jaringan pembuluh sering tak jelas karena tidak ada endodermis . Pada batang muda jarak ( Ricinus comunis) misalnya . Lapisan korteks terdalam dapat berisi pati dan disebut seludang pati . Namun, beberapa dikotil membentuk pita caspary pada lapisan korteks paling dalam , dan pada beberapa tumbuhan paku menunjukkan endodermis yang jelas . Stele adalah bagian terdalam organ batang tumbuhan, terdiri atas j aringan : 1. Berkas pengangkut, pada tanaman dikotil terdiri atas xilem dan floem yang tersusun dalam ikatan pembuluh , karena letaknya berdekatan . 2. Empulur, terdiri atas jaringan parenkim dengan ruang antar sel yang jelas . Lapisan luarnya terdiri atas sel yang kevil dan rapat . Biasanya berisi kelenjar minyak, kristal dan lain -lain . 3. Perikambium, disebut juga sebagai perisikel merupakan jaringan yang melingkari pembuluh angkut . bagian dalamnya berbatasan dengan floem primer dan bagian luarnya dibatasi oleh endodermis atau dengan korteks, dan 4. Jari-jari empulur, terdiri atas sederetan sel seperti pita radier , mulai dari empulur sampai floem dalam selnya terdapat kristal butir amilum . Struktur batang monokotil memilki meristem apikal yang kecil , yang akan berkembang menjadi bakal daun, tunas ketiak dan epidermis . Jika pada gymnospermae dan dikotil . Letak ikatan pembuluh berada dalam lingkaran , sedangkan pada monokotil letaknya tersebar (terpisah-pisah) berbentuk kolateral, atau dalam dua lingkaran . Tidak ditemukan kambium (kolateral tertutup) , sehingga tidak terjadi pertumbuhan sekunder . Struktur Jaringan Daun
Dalam irisan melintang , daun terdiri atas : 1. Jaringan epidermis , tidak berklorofil . Terdapat dipermukaan dan bawah helaian daun, susunan selnya rapat (kompak) sehingga tidak mempunyai rongga antar sel mengalami modifikasi menjadi mulut daun (stomata) , trikomata, dan kelenjar minyak . 2. Jaringan mesofil, merupakan bagian utama daun, banyak mengandung kloroplas dan ruang antarsel , dapat bersifat homogen atau terbagi menjadi jaringan tiang (palisade) dengan ciri khas selnya memanjang tegak lurus terhadap permukaan helaian daun , susunannya lebih rapat, namun sisi panjang selnya terpisah sehingga udara dalam ruang antarsel tetap dapat mencapai sisi panjang , dan jaringan bunga karang (spons) yang memiliki ruang antarsel l ebih luas . 3. Jaringan pembuluh angkut, tersebar dalam tulang daun dan seluruh helaian daun , xilem terletak di bagian atas menghadap ke jaringan palisade yang berupa rongga udara besar berdinding tebal, sedangkan floem terdiri atas sekelompok sel, dan terletak di sebelah bawah xilem, dan 4. Jaringan sekresi, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses sekresi atau pengeluaran senyawa dan daun tumbuh-tumbuhan . Struktur Jaringan Bunga
Bunga terdiri atas bagian yang steril dan bagian yang fertil (reproduktif) . Bagian steril meliputi sejumlah helai daun kelopak (sepal), kumpulannya disebut kaliks, dan sejumlah helai daun mahkota (petal), kumpulannya disebut korola . Kaliks dan korola, bersama-sama disebut perhiasan bunga (periant) . Jika periant tidak terbagi menjadi kaliks dan korola, setiap helaiannya disebut tepal . Bagian reproduktif adalah benang sari atau stamen (mikrosporofil) dan daun buah atau karpel (megasporofil) . Kesluruhan stamen disebut andresium dan keseluruhan karpel disebut ginesium . Struktur Jaringan Buah
Buah merupakan organ tanaman yang mengandung biji , biasanya berasal dari alat pembiakan betina, namun ada juga bagian-bagian bunga yang ikut serta menyusun buah . Kulit buah sebelum masak tidak mengalami perubahan yang berarti . Pada proses pendewasaan buah , banyak terjadi perubahan . Ada jaringan yang tertekan dan ada jaringan yang meluas . Kulit buah yang telah masak dapat dibedakan menjadi 3 bagian utama , yaitu : 1. Eksokarp, merupakan kulit terluar atau disebut juga epikarp 2. Mesokarp, bagian yang terdapat di tengah umumnya tebal terutama pada buah berdaging . Misalnya papaya , ataupun berbentuk serabut misalnya pada kelapa 3. Endocarp, merupakan kulit terdalam biasanya sangat keras karena mengandung sel-sel batu . Misalnya pada kelapa . GAMBAR IRISAN MELINTANF A. BUAH KELAPA B. BUAH JERUK Struktur Jaringan Biji
Struktur jaringan biji yang masak terdiri atas 3 bagian, yaitu : 1. Embrio, berasal dari zygot (hasil penyatuan gamet jantan dengan sel telur), merupakan sporofit muda yang tidak segera melanjutkan pertumbuhannya , tetapi memasuki masa istirahat (dorman), dikelilingi oleh cadangan makanan untuk menunjang pertumbuhannya sampai mampu berfotosintesis . 2. Endosperm ,dibentuk oleh hasil penyatuan inti sel jantan dengan inti sel sentral , berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan . 3. Kulit biji (integument), berasal dari dinding bakal biji, berfungsi untuk melindungi embrio dan bagian-bagian biji yang ada di dalamnya . DASAR-DASAR ANATOMI HEWAN
A.
Pengertian anatomi hewan
Untuk lebih memahami materi perkuliahan maka di lanjutkan dengan praktikum dengan berpedoman pada LK. Praktikum pada bab ini tentang memahami anatomi hewan, praktikum dilakukan dengan melakukan pembedahan (secoee) hewan dari kelas yang terendah dari flum verbetrata yaitu dari pisces, amphibi, reptil, aves, dan mamalia. Pengamatan anatomi meliputi berbagai sistem organ tubuh, meliputi : sistem integumentum (kulit), sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernafasan (respirasi),sistem sirkulasi darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi dari tiap-tiap spesimen.berdasarkan
praktikum tersebut maka akan diketahui tentang comparativa anatomi ( perbandingan anatomi )dari spesimen terendah ( pisces ) sampai spesimen paling tinggi komplek ( mamalia ).
B.
Sistem tubuh dan fungsi hewan vertebrata
Sistem integumentum (kulit)
Kulit, disebut pula cutis (romawi) atau integumentum commune ialah bagian tubuh paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh dan merupakan satu system organ yang dengan struktur-struktur yan gdibentuknya membangun perlindungan bagi tubuh. Fungsi kulit adalah sebagai berikut :
Sebagai penutup tubuh yang sekaligus memisahkan jaringan di dalam dengan dunia luar serta melindunginya terhadap gangguan yang datang dari luar (proteksi) seperti :
a.
Kekeringan, terutama hewan yang lingkungan hidupnya di air, dengan sekresi yaitu pengeluaran zat-zat oleh kelenjar-kelenjar
b. Panas matahari, kedinginan misalnya pigmentasi yang insentif untuk menahan trikmatahari adanaya bulu-bulu untuk insulasi tubuh c.
Terhadap zat-zat kimiawi oleh selsel epidermis
Sebagai alat untuk pembelaan diri, misalnya :
a.
Pembentuk tanduk
b. Sekresi kelenjar racun c.
Adanya ujung-ujung saraf sensible
Ikut dalam penyelenggaraan pertukaran zat, misalnya :
a.
Respirasi ( pernapasan ) pada kulit ampibia
b. Ekskresi pengeluaran zat yang tak digunakan lagi oleh badan misalnya : keringat, racunracun hal ini penting untuk kehakiman kedokteran, misalnya ekresi dengan garam-garam perak (armgyrosis), alsenicum di tanah tempat penguburan. c.
Akumulasi zat-zat makanan, misalnya lemak dan air susu lama mengandung anaknya pada mamalia.
Sebagai alat untuk penarik jenis kelamin lain (sexuil) Karena seluruh kehidupan menyangkut penyesuaian yang terus menerus antara proses-Proses di dalam organisme terhadap kondisi luar. Maka kulit dengan turunanturunannya yang menjadi perantara dalam hubungan tersebut merupakan organ yang penting. Kulit dapat berpungsi melindungi tubuh dari gangguan mekanis, contohnya : kulit dapat di perkuat dengan adanya sisik, lendir, bulu atau rambut. Kulit dapat berpungsi sebagai isolator dengan perantaraan bulu atau kulit yang berambut (fu). Adanya pigmen digunakan untuk efesiensi absorsi panas atau radiasipanas. Untuk melindungi diri dari sinar ultra violet, umtuk peringatan, mimikri dan pengenalan jeenis lain sesama spesies. Kulit merupakan tempat bagi banyak macam organ sensoris, seperti untuk merasa. Kulit juga dapat di gunakann untuk komunikasi, mempertahankan diri dengan perantaraan tanduk, taji, cakar atau kelenjar bisa, dapat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit.
Suatu penutup tubuh yang terdiri atas epitel berlapis banyak terdapat pada hewan vertebrata. Dalam epitel semacam itu, lapisann sel yang luar mempuyai fungsi melindungi lapisan sel yang dalam. Pada hewan yang hidup dilingkungan yang kering, lapisan sel yang luar mati dan menanduk, lapisan yang menanduk ini untuk pertama kalinya dapat dijumpai pertama kalinya dapat di jumpai pada ampibia dan selanjutnya pada semua hewan yang hidup di darat. Kulit sejati hanya terdapat pada hewan vertebrata dan terdiri atas suatu lapisan luar yang disebut epidermis, berupa suatu epitel dan berasal dari lapisan lembaga ektoderm. Selain itu kulitjuga di bangun oleh suatu lapisan jaringan ikat yang di sebut dermis dan berasal dari lapisan mesoderm. Sistem rangka
Rangka selain berfungsi sebagai penunjang tubuh dan organ vital, bersama-sama dengan otot membangun alat gerak. Selian itu merupakan sumber kalsium. Endoskelet dapat di bagi menjadi :
Rahang sumbu yang terdiri atas, cranium (tengkorak), columna vertebrata, tulang belakang, costae (rusuk), dan sternum (tulang dada)
Rangka anggota yang terdiri atas, gelang pectoral (gelang bahu) dengan rangka anggota depan, gelang pelvic (gelang panggul) dengan rangka anggota belakang
Gelang heterotopik, merupakan tulang yang tumbuh di dalam jantung Sistem otot Berdasarkan sifat-sifat kontraksinya serta struktur histologis dari serabut-serabutnya sistem otot di bedakan menjadi 3 yaitu, :
Smooth muscle fibers (serabut otot polos) Mempunyai sifat-sifat :
Serabutnya panjang dengan kedua ujungnya runcing
Mempunyai satu inti sell, yang terletak central
Tidak bergaris-garis melintang
Sifat kontraksinya :
Non voluntary (tidak di bawah kehendak) Kontraksinya lambat berirama tahan lama
Terdapatnya dalam tubuh pada dinding-dinding alat pencernaan makanan,alat-alat
peredaran darah, pembuluh, kelenjar-kelenjar, gelembung kencing dan uterus Dalam sitoplasma dan serabut-serabut otot terdapat fibrol-fibrol yang merupakan elemen kontraktil tersusun atas deretan-deretan molekul protein.
Cardiac muscle (serabut otot jangtung) Mempunyai sifat-sifat :
Tidak tersusun atas serabut-serabut yang berdiri sendiri, akan tetapi berupa syncithra
yaitu jaringan bbeberapa serabut yang dinding-dinding pembatasnya lebur sehingga susunan seperti jala-jala.
Inti sell banyak terletak sentral
Bergaris melintang, di samping garis melintang masih terdapat garis-garis tebal pada
jarak-jarak tertentu yang disebut discus intercalatus
Sifat kontraksinya non voluntary
Khusus terdapat pada jantung
Skelelet muscle (serabut otot kerangka) Mempunyai sifat-sifat :
Serabut-serabutnya panjang berbentuk slinder
Inti sell banyak terletak eksantris (di tepi sell)
Berbaris melintang
Sifat kontraksinya :
Voluntary (di bawah pengaruh kehendak) Cepat tidak berirama Lekas lelah Sistem pencernaan Bagian pokok sistem pencernaan makanan adalah saluraan pencernaan dan kelenjar pencernaan. Fungsinya adalah untuk memasukan makanan kedalam tubuh, mencerna, mengabsorbsi, dan membuang sisa makanan yang tidak tercerna. Makanan diperlukan, karena merupakan sumber energi, sumber bahan pembangun untuk tubuh, memperbaiki jaringan yang rusak, hasil sekresi, sumber vitaamin, dan mineral. Saluran pencernaan merupakan suatu tabung yang jarang lurus, tetapi berbelok-belok atau melingkar-lingkar, dimulai dengan mulut dan berakhir dengan di anus.bagian utama di saluran ini adalah mulut ( rima oris,farinks, esopagus, lambung,gaster dan usus. Pada vertebrata tinggi gaster umumnya sangat besar dan kadang-kadang sangat kompleks, besar kecilnya gaster tergantung macam dan banayk makanan serta bentuk tubuh hewan tersebut. Burung dan riminantia ( hewan memamah biak ) mempunyai struktur gaster yang lebih kompleks Gastrum ( lambung ) Aves. Gaster terdiri dari proventriculus dan ventriculus, proventriculus dindingnya banyak terdapat kelenjar-kelanjar yang mensekresiakan getah pencernaan, sedangkan pada ventriculus gizard mempunyai dinding otot yang tebal serta lapisan tendo yang keras untuk menghancurkan makanan. Intestinum (usus) Usus herbivora lebih panjang dari pada usus amnipora maupun karnivora. Usus dapat dibedakan menjadi 2 bagian besar :
Intestinum tenue ( usus halus ). Terdiri dari usus 12 jari, jejenum dan ileum.
Intestinum crasum ( usus besar ). Terdiri dari caecum dengan appendix vermiformis ,
colon, rectum dan anus
Hepar ( hati ) Dalam perkembangan embrional mamalia, hati merupakan derival dan saluran pencernaan bagi posterior. Sedangkan elembung empedu merupakan diverticulum dari hati. Pisces, hatinya sangat besar dan terdiri dari dau lobi, manusia mempunyai 5 lobi, sedangkan pada anjing tujuh lobi. Hewan-hewan yang mempunyai tubuh panjang lobi dan thati juga memanjang dan mempunyai tendensi menggabung menjadi satu lobus misalnya pada ular. Vesica felea ( gelembung empedu ) Umumnya menjadi satu dengan jaringan hati, misalnya pada rusa dan beberapa jenis herbivora, burung merpati tidak mempunyai gelembung empedu tetapi mempunyai sepasang pembuluh empedu. Pankreas Pankreas yang merupakan derivat dan saluran pencernaan pada cyclostomata, jaringan pankreas menjadi satu dengan jaringan hati . katak, reptil,burung dan mamalia terdapat terdekat duodenum, pada amnionta pankres mula-mula berasal dari dua diverticulum dibagian veniral dengan salurannya disebut ductuswirsungi, sedangkan satu diverticulum dan bagian dorsal dengan salurannya ductur santorini. Sistem sirkulasi (pernafasan) Pernafasan pada mahluk hidup mempunyai dua arti :
Pengambilan udara pernafasan terutama O2 dan pengeluaran gas CO2 dan uap air
sebagai waster product dari proses pernapasan. Disebut external respiration
Peredaran O2 ke seluruh tubuh jaringan-jaringan tubuh melalui kapiler-kapiler yang
terdapat didalamnya sehingga O2 dapat mengadakan oksidasi terhadap substansi (terutama lemak dan karbohidrat) yang terdapat didalam jaringan itu sehingga diperolehenergi dan panas dalam tubuh Jelasnya bahwa O2 sangat dibutuhkan oleh setiap organisme terutamaa untuk menyelenggarakan oksidasi terhadap substansi yang terdapat dalam sel yang mengandung energi potential yaitu lemak dan karbohidrat. Cara memperoleh O2 dari berbagai organisme (hewan) tidak sama, misalnya :
Pada protozoa : O2 diperoleh melalui proses difusi, melalui pemeriksaan sell
membran. Pada coelenterata (hydra) dan vermes belum terdapat alat khusus untyuk memperoleh O2, jelas haya melalui permukaan dari tubuhnya.
Pada cacing tanah mengambil dan juga menggunakan permukaan tubuhnya.
Pada insecta, O2 diperoleh melalui trancea, untuk menarik O2 dan udara pernapasan
didalam darah terdapat pigmen khusus, yaitu :
Haemoglobin
Haemocyanine Alat pernapasan pada vertebrata Macam-macam alat pernapasan dapat dicermati sebagai berikut :
Pada chordata dan vertebrata semua alat pernapasan berkembang dari laring
Pada chordata rendah dan ikan, alat pernapasannya berupa insang yang tubumbuh dan
faring
Pada dipnoi dengan insang dan paru-paru
Pada amphibia : larvanya menggunakan eksternal gills, dewasanya menggunakan
paru-paru dan permukaan kulitnya.
Pada amniota menggunakan paru-paru. Secara fugsional, saluran pernapasan dapat dibagi dalam conducting portion (bagian
penghantar), yang terdiri dari rongga-rongga dan pipa yang membawa udara dari luar tubuh ke semua bagian paru-paru dan suatu respiratory portion (bagian pernapasan) yang terdiri dari bagian-bagian di dalam paru-paru dimana terjadi pertukaran gas antara udara dan darah. Secara antomis jalan lalu lintaasnya terdiri dari bangunan-bangunan di luar paru-paru dan didalam paru-paru. Sistem sirkulasi (peredaran) Sistem peredaran hewan vertebrata terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, kapiler darah, serta pembuluh linfa, fungsi darah :
Oksigen dari organ pernapasan
Zat makanan didapat dari saluran pencernaan makanan
Hormon dari sistem endoktrin
Substansi lain yang diperlukan untuk memelihara homeostasis dan kekebalan
terhadap penyakit
Sampah metabolisme untuk dibuang oleh organ ekskresi
Arteri
Sifat dan fungsi pembuluh arteri :
Membawa darah menjauhi jantung
Dinidngnya berotot dan elastis mempuyai kemampuan mengembangarteri kecil
disebut arteriol
Arteriol berakhir di kapiller
Vena Sifat dan fungsi pembuluh vena :
Mengangkut darah kembali ke jantung
Vena dimulai dari kapiller
Kurang berotot dan kurang mengandung jaringan elastis, lebih banyak mengandung
serabut kolagen,
Vena terkecil yang dimulai di kapiler disebut venul Walaupun seluruh pembuluh vena akhirnya berakhir di ja ntung, namun ada vena yang
disebut vena vorta yang berakhirkan anyaman kapiler di suatu organ. Dengan demikian
sesuatu sistem porta adalah suatu sisten vena yang bermula dengan kapiler pada sebuah atau beberapa buah organ dan berakhir dengan anyaman kapilerr di organ lain. Jantung Merupakan modifikasi pembuluh darah,dindingny aterdiri atas 3 lapisan sebagai berikut : endokardium, myokardium, dan epikardium. Jantung ikan terdiri atas sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus arteriosus, sinus venosus dindingnya tipis, menerima darah dari sepasang vena kardinalis komunis dan sepasang sinus hepatikus, juga menerima vena koronaria, mekanismenya : darah masuk ke antrium melalui sinus sinostrial dan antrium darah masuk ke ventrikulus melalui lubang atrioventikular. Lubang sinoatrial maupun lubang atriovertrikular dijaga oleh katup-katup yang mencegah darah kembali ke ruang asal. Sistem eksresi (pengeluaran) Hasil metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh berbahaya atau beracun bagi mahluk hidup yang memproduksinya, oleh karna itu harus dibuang, organ yang berperan disebut excretory organ. Secaara umum alat ekresi yang terdapat pada vertebrata ,yaitu:
Intestinum (usus)
Pulmo (paru-paru)
Integumentum (kulit)
Ren (ginjal)
Sistem reproduksi Terdiri dari gonad, gonad jantan disebut testis sedangkan gonad betina disebut ovarium. Proces spermatogenesis ( pembentukan sperma ) terjadi dalam tubulus seminiferus, diantara tubuius seminiferus terdapat jaringan raterstitialyang mengandung sel-sel leyding. Sel ini mengandung kolesterol yang digunakan untuk mensintesa testosteron. Produksi testosteron berada dibawah rangsangan hormon LH (luteinizing hormone) dan ICSH ( intrerstitral cell stimulatinhg hormone ). Terdapat 3 jenis ovarium,yaitu:
Ovarium pada kebanyakan hewan vertebrata merupakan oargan yang padat, bila
matur (masak), maka telur akan diolulasikan ke rongga.
Ovariumnya berbentuk kantung dan rongga ovarium langsung berhubungan dengan
lumen aviduct (saluran telur),
Ovarium berongga, tetapi telur yang masak diovulasikan ke dalam selom
Pada pembahasan kali akan dijelaskan secara lengkap bagian-bagian tumbuhan, struktur tumbuhan, anatomi tumbuhan, morfologi tumbuhan, fungsi akar, fungsi batang, fungsi daun dan fungsi batang, serta jaringan pada tumbuhan, jaringan epidermis dan fungsi stomata. Adakah perbedaan bentuk morfologi tubuh tumbuhan pada gambar di atas? Apakah bentuk struktur tubuh bagian dalamnya juga berbeda? Menurutmu, bagaimana peran kedua tumbuhan tersebut bagi lingkungan? Mari kita bahas pada bab berikut ini.
Struktur Morfologi Tumbuhan Coba kamu amati tumbuhan yang ada di lingkunganmu? Bagianbagian atau struktur morfologis apa saja yang kamu temukan? Struktur morfologi merupakan gambaran bentuk tubuh bagian luar dari suatu organisme. Struktur tumbuhan tingkat tinggi, seperti Gimnospermae dan Angiospermae dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar: Bagian-bagian Struktur Morfologi Tumbuhan
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Struktur morfologi tumbuhan golongan Angiospermae tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya (darat/terestrial). Di saat yang bersamaan, tumbuhan harus mengambil sumber daya dari tanah dan udara. Air dan mineral dari tanah, sedangkan udara adalah tempat tersedianya CO2 dan sinar matahari yang tidak dapat menembus tanah. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki sistem akar yang berada di bawah permukaan tanah dan sistem tunas yang di atas permukaan tanah. Setiap sistem saling membutuhkan satu sama lain. Baca juga: Proses Terjadinya Fotosintesis pada Tumbuhan
Struktur Anatomis Organ Tubuh Tumbuhan Dari hasil pengamatan struktur morfologi tumbuhan sebelumnya, ada berapa macam organ yang dapat kamu temukan pada tumbuhan itu? Organ-organ yang membentuk tubuh tumbuhan Angiospermae terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Setiap bagian tumbuhan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda.
1. Akar Menurutmu, mengapa akar terletak di bawah permukaan tanah? Bagaimanakah strukturnya dan apa fungsinya? Fungsi akar di antaranya untuk
a. menambatkan tumbuhan ke tanah; b. menyerap dan menghantarkan air dan mineral; c. menyimpan makanan. Struktur akar Angiospermae dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akar tunggang pada kelompok tumbuhan dikotil dan akar serabut pada kelompok monokotil. Perbedaan struktur kedua akar ini tampak se perti gambar di berikut.
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Akar
Struktur akar tunggang memungkinkan akar dapat mengambil molekulmolekul air yang berada jauh di bawah tanah. Selain itu, banyak akar tunggang yang merupakan modifikasi bentuk untuk menyimpan cadangan makanan, seperti pada wortel. Akar serabut berpengaruh pada kemampuan tumbuhan untuk menyerap banyak air dan mineral serta sebagai tambatan tumbuhan yang kuat ke dalam tanah. Biasanya pada akar terdapat struktur rambut-rambut akar yang berfungsi memperluas permukaan penyerapan air dan mineral. Rambut akar merupakan perluasan dari sel-sel epidermis akar. Meski secara morfologis akar tunggang dan akar serabut berbeda, st ruktur anatomis jaringan-jaringan yang membentuk kedua akar itu memiliki kesamaan. Coba kamu perhatikan gambar di berikut. Tudung akar merupakan bagian ujung akar yang tersusun oleh sel-sel yang tidak aktif membelah. Tudung akar berfungsi untuk melindungi ujung akar terutama sel-sel meristem akar. Meristem akar merupakan jaringan yang tersusun dari selsel yang akti f
membelah untuk menambah ukuran (panjang) akar. Meristem terletak di sebelah dalam tudung akar. Epidermis merupakan lapisan paling luar yang tersusun oleh satu atau dua lapis sel yang sama dan masih dapat membelah. Fungsinya, melindungi bagian/lapisan dalam. Epidermis ada yang membentuk rambut-rambut akar. Di sebelah dalam epidermis terdapat korteks dan endodermis sebagai penguat/penyokong bentuk akar. Apakah di dalam akar terdapat jaringan pengangkut? Jaringan penyokong dan pengangkut (xilem dan floem) dibatasi oleh perisekel. Xilem/pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun untuk fotosintesis. Floem/ pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke bagian tubuh tumbuhan. Akar pada beberapa tumbuhan polong-polongan memiliki nodul atau bintilbintil akar yang di dalamnya terdapat bakteri simbiotik. Bakteri tersebut dapat mengubah nitrogen atmosfer (N2) menjadi senyawa bernitrogen yang digunakan tumbuhan untuk membentuk protein dan molekul organik lainnya. Bintil akar ini merupakan bentuk hasil hubungan simbiosis antara akar dengan bakteri.
2. Batang Tahukah kamu struktur dan fungsi batang? Secara morfologis, batang terdiri atas a. buku, yaitu tempat melekatnya daun; b. ruas, bagian di antara dua buku; c. tunas aksiler (lateral) yang berpotensi membentuk tunas cabang; d. tunas terminal (ujung/apikal), bagian yang aktif tumbuh dan berkembang membuat batang menjadi lebih tinggi. Batang memiliki fungsi sebagai berikut.
a. menegakkan dan menguatkan tubuh tumbuhan, b. meneruskan air dan zat-zat mineral dari akar ke seluruh tubuh terutama daun, c. mengalirkan zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh, bahkan sampai ke bagian cadangan makanan. Fungsi transportasi zat mampu dilakukan batang karena adanya struktur jaringan-jaringan pembuluh, yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Secara anatomis, xilem tersusun oleh sel -sel panjang berupa trakeid dan unsur pembuluh. Trakeid adalah sel panjang dan tipis dengan ujung runcing. Unsur pembuluh biasanya lebih lebar, pendek, dinding selnya lebih tipis, dan kurang runcing. Floem dibentuk oleh rangkaian sel yang disebut anggota pembuluh tapis. Dinding ujung antara anggota pembuluh tapis disebut lempengan tapis yang memiliki pori sehingga cairan mengalir dengan mudah dari sel ke sel sepanjang pembuluh itu. Jaringan pembuluh xilem dan floem sama-sama terdapat pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki tipe pembuluh batang berbeda. Perbedaan itu terdapat pada susunan jaringan-jaringan pembuluhnya. Susunan jaringan pembuluh pada monokotil tersebar secara kompleks, sedangkan pada dikotil tersusun ‘rapi’ berbentuk lingkaran.
Gambar: Perbedaan Bagian-bagian Struktur Anatomi Batang Dikotil dan Monokotil
Secara anatomis, struktur batang tersusun atas lapisan-lapisan jaringan. Lapisan paling luar adalah epidermis sebagai jaringan pelindung dan dibawahnya terdapat korteks sebagai jaringan penyokong. Korteks hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil. Lapisan terdalam adalah empulur yang tersusun oleh sel-sel dewasa dan kuat sebagai dasar pembentuk batang.
3. Daun Coba bayangkan, apa yang terjadi jika tumbuhan tidak memiliki daun? Daun merupakan organ utama tempat terjadinya fotosintesis. Fotosintesis adalah proses metabolisme pengubahan karbon dioksidasi dan air
menjadi zat gula (dan zat lain) serta oksigen dengan bantuan energi sinar matahari. Struktur-struktur apa yang ada pada ‘dapur kecil’ daun hingga mampu ‘memasak’ makanan Permukaan daun bagian atas dan bawah diselubungi oleh jaringan yang terusun dari satu atau lebih lapis sel, yaitu epidermis. Fungsinya sebagai lapisan pelindung kerusakan fisik dan organisme patogen. Pada epidermis terdapat kutikula berlapis lilin yang berperan mengurangi penguapan air. Di antara sel-sel epidermis terdapat stomata, suatu pori atau celah yang diapit oleh sel penjaga. Stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas, khususnya CO2 antara udara di sekitar daun dengan jaringan fotosintetis dalam daun. Stomata juga berfungsi sebagai jalan penguapan air saat proses transpirasi. Biasanya, jumlah stomata lebih banyak pada lapisan daun bagian bawah. Antara epidermis atas dan epidermis bawah terdapat jaringan dasar yang disebut mesofil. Kebanyakan mesofil daun tumbuhan dikotil te rdiri atas dua bagian, yaitu parenkim palisade di bagian atas dan parenkim spons (bunga karang) di bagian bawah. Parenkim palisade tersusun atas sel berbentuk kolumner yang di dalamnya
terdapat kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil yang berfungsi ‘menangkap’ gelombang cahaya matahari sebagai energi untuk proses fotosintesis. Ini berarti, pada jaringan palisade proses f otosintesis berlangsung.
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Daun
Parenkim spons merupakan suatu ruangan berbentuk labirin udara. Labirin ini dapat dilalui karbon dioksida dan oksigen yang bersirkulasi da ri epidermis/stomata sampai palisade. Daun juga memiliki jaringan pembuluh angkut yang bersambungan dengan xilem dan floem dari batang.
4. Bunga Apakah kamu salah satu orang yang menyukai bunga? Bunga apa yang paling kamu suka? Mengapa kamu menyukai bunga tersebut? Bunga merupakan organ penting bagi tumbuhan, khususnya Angiospermae karena bunga merupakan alat reproduksi dan berperan dalam pewarisan sifat. Fungsi bunga didukung oleh struktur alat reproduksi yang ada pada bunga, yaitu benang sari (stamen) dan putik (pistil).
Gambar: Bagian-bagian Struktur Anatomi Bunga
Benang sari merupakan seperangkat alat reproduksi jantan yang terdiri atas bagian tangkai sari (filamen), kepala sari (anther), dan s erbuk sari (pollen). Putik merupakan alat reproduksi betina yang terdiri atas bagian-bagian tangkai putik (stile), kepala putik (stigma), dan bakal buah (ovary). Serbuk sari (pollen) merupakan sekumpulan sel-sel kelamin (gamet) jantan yang akan membuahi gamet betina di bakal buah. Bakal sel gamet jantan akan mengalami pematangan dengan melakukan pembelahan sel membentuk dua sel aktif serbuk sari. Saat terjadi penyerbukan, yaitu menempelnya serbuk sari ke kepala putik, dua sel tersebut akan menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif yang ada di bawah inti generatif membuat saluran untuk inti generatif menuju kantung bakal buah. Di dalam kantung bakal buah, satu bakal gamet betina akan membelah membentuk sel telur dan sel bakal endosperma. Saat inti vegetatif dan inti generatif mencapai kantung bakal buah, inti vegetatif ak an membuahi sel bakal endosperma. Inti generatif akan membuahi sel telur membentuk embrio. Embrio bersama endosperma akan berkembang menjadi biji sebagai calon individu baru.
Struktur Anatomi Daun (Dikotil dan Monokotil) AdChoices
A.
Struktur
Anatomi
Daun
Daun merupakan organ tanaman yang mempunyai fungsi untuk fotosintesis. Sifat yang penting dari daun adalah pertumbuhan apikalnya cepat berhenti dan tidak mengalami perkembangan meristem sekunder. Secara histologis daun tersususn dari tiga tipe jaringan yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.
Berikut ini merupakan gambar struktur daun secara umum :
Epidermis
Umumnya terdiri dari satu lapisan sel, kloroplas sedikit atau tidak ada sama sekali. Sel terlihat transparan sehingga memungkinkan cahaya matahari menembus lapisan sel tersebut. Terdapat kutikula untuk mengurangi penguapan air yang terlalu berlebihan. Struktur daun biasanya pipih, jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah daun disebut dengan permukaan abaksial. Dalam permukaan abaksial terdapat stomata, sel penutup mengandung kloroplas, berfungsi untuk mengatur membuka dan menutupnya stomata mengendalikan pertukaran gas.
Mesofil
Mesofil terdiri atas jaringan parenkim yang terdapat di sebelah dalam epidermis, mesofil mengalami diferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang berisi kloroplas. Pada kebanyakan tumbuhan terdapat dua tipe parenkim dalam mesofil yaitu parenkim palisade dan parenkim spons.
Parenkim palisade
Sel parenkim palisade memanjang dan penampang melintangnya nampak berbentuk batang yang tersusun dalam deretan. Pada tumbuhan tertentu sel palisade berbeda bentuknya.Sel palisade terletak dibawah epidermis unilateral (selapis) atau multilateral (berlapis banyak). Seringkali terdapt hipodermis diantara epidermis dan jaringan palisade.
Sel parenkim palisade tersusun atas satu atau lebih lapisan, apabila tersusun lebih dari satu lapisan panjang sel pada tiap lapisan sama atau semakin ketengah semakin pendek. sel chlorenchymnya kompak dan teratur. Tidak mempunyai Ruang antarsel. Sel-sel mengandung kloroplas dalam jumlah yang besar. Jaringan palisade biasanya terdapat pada permukaan adaksial daun, contonhya pada Thymelea hirsuta, sel parenkim palisade terdapat pada permukaan adaksial daun. Sedangkan pada tumbuhan xeromorf, misalnya pada Atriplex portulacoides , parenkim palisade terletak pada kedua sisi daun, sedangkan parenkim spons hanya terdapat pada tengah daun saja.
Parenkim Spons
Bentuk sel parenkim spons bermacam-macam. Parenkim spons terdiri dari beberapa lapisan sel yang diatur secara longgar, chlorenchyma bulat atau oval dengan ruang antarsel menonjol. Sel-sel ini mengandung kloroplas sangat sedikit. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dengan yang lainnya. Membedakan antara sel parenkim palisade dengan parenkim spons tidak selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. Apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan, biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada didekatnya.
Jaringan Pengangkut
Jarigan pengengkut pada daun berupa untaian jaringan khusus yang berfungsi sebagai penunjang dan sebagai saluran yang disebut berkas pembuluh. Berkas pembuluh biasanya terletak di tengah-tengah anatra epidermis atas dan bawah, berkas pembuluh terdiri dari dua jenis jaringan yaitu xilen dan floem. Kedua jaringan tersebut bersama-sama membnetuk jaringan pembuluh. Pada daun, berkas pembuluh yang lebih besar dapat dilihat di permukaan daun berupa tulang daun.Tulang daun yang besar dikelilingi oleh parenkim yg sedikit mengandung kloroplas. Tulang daun yang lebih kecil biasanya juga dikelilingi oleh lapisan sel parenkim.
Jaringan sekretori
Pada tumbuhan terdapat sel-sel khusus, misalnya saluran getah, sel-sel kristal, dan kelenjar yang umumnya terdapat pada mesofil daun.
B. Struktur Daun Dikotil dan Monokotil
1. Struktur Anatomi Daun Dikotil pada Nerium oleander Sebagian besar dauin dorsiventral. Daun ini terletak horizontal dengan permukaan atas dan bawah yg berbeda. AdChoices
Berikut merupakan penampang daun Nerium oleander :
Epidermis
Permukaan daun tertutup oleh epidermis yang terdiri dari epidermis atas dan epidermis bawah. Pada bagian atas epidermis terdsapat kutikula yang merupakan diferensiasi dari epidermis, kutikula tebal berfungsi untuk mencegah transpirasi berlebihan dan melindungi dari luka.
Epidermis atas tediri dari lapisan dan tidak terdapat stoma. Pada epidermis bawah hanya terdiri satu lapisan dan dilengkapidengan stomata kriptofor yang dijaga oleh sel penjaga berbentuk ginjal. Sel penjaga mendukung kloroplas. Stomata pori-pori terbuka ke dalam rongga sub stomata dalam mesofil untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Mesofil
Mesofil pada Nerium oleander terdiri dari sel parenkim palisade yang bentuknya memanjang dengan ukuran yang sama tampak seperti batang yang terssusun dalam deretan sehingga tidak terdapat rongga antar sel. Sel parenkim palisade tersusun atas satu lapisan yang terletak di bawah epidermis multilateral. Sedangkan parenkim spons bentuk dan ukurannya berbeda, letaknya tidak beraturan sehingga terdapat ronggan anatarsel satu dengan yang lainnya.
Sel-sel dari jarinagn disekitar vena yang kompak diatur untuk memberikan kekuatan mekanik. Sel-sel ini juga menyimpan makanan dalam bentuk pati dan protein.
Berkas Pengangkut
Pada Nerium oleander mempunyai pertulangan daun menyirip dengan tulang daun yang ukurannya berbeda, tergantung pada tingkat percabangannya. Pertulangan sejajar ini saling berhubungan dengan ikatan yang sangat tipis dan tersebar melewati bagian tengah daun dan membentuk ibutulang, dan disini bercabang menjadi tulang daun yang lebih kecil yang tersebar diseluruh helaian daun. Tulang daun yang lebih ingan parenkim yang kecil dibentuk oleh jaringan parenkim yang miskin kloroplas dan jaringan penyokongnya berupa kolenkim. Oleh karena itu tulang dsaun yang besar tidak mempunyai kontak langsung dengan mesofil.
2. Struktur Anatomi Daun Monokotil Pada Zea mays
Berikut merupakan penampang melintang Zea mays:
• Epidermis
Epidermis pada daun Zea mays terdiri dari epidermis atas dan bawah denan ukuran dan bentuk yang berbeda. Epidermis ini hanya terdiri satu lapis sel atau yang disebut epidermis unilateral. Pada lapisan epidermis ini terdapat sel bulliform yang terletak di epidermis atas. Sel bulliform yaitu sel-sel yang seperti gelembung, berukuran lebih besar, bervakuola besar, berisi cairan sel dan berdinding tipis yang terdiri dari kutin dan kutikula. Sel bulliform permukaan pada daun secara menyeluruh terkadang juga hanya melekuk diantara tulang daun.
Biasanya terdiri dari beberapa sel yang lebar letaknya dengan tulang daun. Sel bulliform ini tumbuh lebih cepat dari pada sel-sel epidermis, hal ini menyebabkan terbentuknya daun-daun yang masih menggulungseperti daun zea mays. Stomata pada zea mays tersebar secara merata dikedua epidermis. Stoma pada zea mays letaknya memanjang dan merupakan deretan-deretan yang sejajar. Stomata pada zea mays terdiri dari sel penutup yang dikelilingi oleh kedua sel tetangga yang sejajar dengannya satu setiap sisi.
• Mesofil
Pada zea mays, jaringan mesofil tersusun atas sel parenkim palisade dan parenkim spons yang berbeda bentuk dan ukurannya. Parenkim palisade pada zea mays terdapat lobus antar selnya dan tampak bercabang.
Sel parenkim palisade terdapat pada epidermis unilateral. Sel parenkim spons bentuknya bermacammacam dan memiliki kekususan dengan adanya lobus yang terdapat antara sel satu dengan yang lain. Untuk membedakan antara sel parenkim palisade dengan spons pada zea mays tidak mudah karena bentuk sel mesofil lebih kurang saama.
• Berkas
pembuluh
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun monokotil, khususnya pada zea mays dibedakan menjadi dua tipe yaitu yang mempunyai satu atau dua lapisan. Lapisan berkas pengangkut dibagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding tipis. Sel selubang berkloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung tepung .
Sel selubang bagian dalam disebut selubung mesotom, selnya lebih kecil dengan dinding tebal dan berisi lamella yang mengandung gabus. Berkas pembuluh tunggal atau dua yang letaknya berdampingan dikelilingi oleh jaringan transfuse.
JARINGAN DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN “JARINGAN DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL”
Disusun Oleh: Nama Nurul Andarwatingrum
Nim
F05112060
Kelas
Reg.A Kelas.B
Kelompok
3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014 ABSTRAK Terdapat tiga jaringan utama pada daun monokotil maupun dikotil yaitu jaringan epidermis terdiri dari epidermis adaxial dan epidermis abaxial, jaringan mesofil terdiri dari palisade mesofil dan spongy mesofil serta jaringan pembuluh terdiri dari xylem dan floem. Selain itu tiap tipe daun dilengkapi dengan stomata. Walau
memiliki sistem jaringan penyusun yang sama akan tetapi posisi dari berbagai jaringan maupun struktur anatomi masing-masing daun tersebut berbeda. Untuk mengetahui letak perbedaan tersebut dilakukanlah pengamatan terhadap struktur anatomi dari preparat awetan daun Zea mays dan daun Ficus sp. serta pengamatan preparat segar daunE ugenia aquea dan daun Caladium sp. Pada hasil pengamatan dapat dilihat bahwa daun yang tergolong kedalam tipe daun monokotil yaitu daun Zea mays dan daun Caladium sp.karena memiliki jaringan pembuluh yang jumlahnya banyak dan tersusun berjajar dengan jarak yang berdekatan selain itu pertulangan daunnya sejajar. Sedangkan daun F icus sp. dan E ugenia aquea daun termasuk kedalam tipe daun dikotil karena jumlah jaringan pembuluhnya lebih sedikit dan jarang serta pertulangan daunnya menyirip.
K ata kunci : J aringan, daun monokotil, daun dikotil
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daun merupakan organ tumbuhan yang memiliki fungsi yang sangat penting, salah satunya adalah sebagai tempat fotosintesis. Dibandingkan dengan organ tumbuhan lainnya, daun memiliki fungsi serta struktur morfologi dan anatomi yang lebih beragam. Oleh sebab itulah para ahli kemudian membagi daun berdasarkan fungsi serta struktur morfologi dan anatomi yang dimilikinya kedalam dua kelompok besar yaitu daun monokotil dan dikotil. Pada daun monokotil dan dikotil masing-masing memiliki ciri dan jaringan khusus yang menjadi keistimewaan dari masing-masing kelompok tumbuhan tersebut. Dan pada praktikum kali ini khusus untuk melihat perbedaan anatomi dari daun monokotil dan dikotil selain dari ciri morfologi yang sudah lebih sering dibahas. Diharapkan setelah melakukan praktikum ini maka praktikan dapat menentukan letak perbedaan antara daun monokotil dan daun dikotil bukan hanya berdasarkan struktur morfologinya melainkan juga berdasarkan struktur anatominya serta dapat melihat bagaimana perbedaan sistem jaringan yang menyusun daun monokotil dan dikotil tersebut.
B. Dasar Teori Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan dikotil, yang memiliki dua kotiledon . Pada tumbuhan dikotil, daun terdiri atas tangkai (petiola) dan helai daun (lamina), sedangkan daun monokotil tidak bertangkai, langsung melekat pada batang. Jaringan penyusun
daun
meliputi
epidermis,
mesofil
(parenkim),
dan
berkas
pembuluh (Campbell, 2003). Epidermis terdapat dipermukaan atas dan dipermukaan bawah daun. Umumnya terdiri dari selapis sel, seperti pada daun Ficus danPiper (sirih). Sel-selnya berdinding tebal dan pada bagian yang menghadap ke luar dilapisi oleh kutikula untuk membatasi penguapan air yang terlalu besar, kadang-kadang pada daun juga dijumpai lapisan lilin atau rambut. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun), yaitu celah yang dibatasi oleh sel penutup. Lapisan epidermis atas berfungsi melindungi bagian dibawahnya. Stomata berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara dan dengan menghubungkan ruang-ruang antar sel di dalam jaringan parenkim dengan atmosfer. Pada tumbuhan darat, stomata terletak dipermukaan bawah daun, sedangkan pada tumbuhan air terdapat di atas permukaan daun (Lakitan, 1996) . Jaringan epidermis atas berbeda dengan epidermis bawah. Permukaan atas daun disebut permukaan adaksial dan permukaan bawah disebut permukaan abaksial. Mesofil daun yang terdapat diantara epidermis atas dan bawah dibedakan menjadi dua macam, yaitu parenkim palisade yang terdiri atas sel yang panjang dan tidak mempunyai ruang antarsel dan parenkim spons yang terdiri atas sel yang berbentuk tidak teratur dengan ruang antar sel yang besar. Parenkim palisade lebih banyak mengandung kloroplas. Bentuk parenkim spons bermacam-macam. Kekhususannya adalah adanya lobus (rongga) yang terdapat antara sel satu dan lainnya. Membedakan antara sel paenkim palisade dengan parenkim spons tidak selalu mudah, khususnya apabila parenkim palisade terdiri atas beberapa lapisan. Apabila palisade terdiri atas beberapa lapisan,
biasanya lapisan paling dalam sangat mirip dengan parenkim spons yang ada di dekatnya (Mulyani, 2006). Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya terdapat jaringan spons saja. Proses fotosintesis terjadi di semua sel penyusun jaringan spons yang berbentuk membulat. Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel sama halnya dengan tumbuhan dikotil, jaringan spons pada tumbuhan monokotil di dalamnya terdapat pembuluh pengangkut. Ciri khas jaringan spons yaitu adanya lekukan-lekukan yang menjadi penghubung antar sel (Syarif, 2009). Persiapan stomata dengan metode replikasi. Parameter yang jumlah dan distribusi daun stomata, lebih jauh lagi klasifikasi data dalam catagorizing beberapa tidak terbatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa jumlah kategori stomata adalah mencapai 24%, cukup 20%, jauh 19%, 14% dan verymuch 23% tidak membatasi kategori. Penyebaran distribusi stomata yang mencapai 68% (melati air axcept) dan stomata paralel mencapai 32% (Haryanti,2010). Jaringan pengangkutan pada daun membentuk suatu system pencabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak diantara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang tulang daun merupakan
berkas
pengangkut
yang
tersusun
dari
xylem
dan
floem
(Starscientist,2009). Jaringan pembuluh suatu daun sambung menyambung dengan xilem dan floem batang. Jejak daun, yang bercabang dari berkas vaskuler dalam batang, menembus melalui tangkai daun ke daun. Didalam daun, tulang daun akan membagi diri secara berulang-ulang dan bercabang diseluruh mesofil. Ini menyebabkan xilem dan floem berhubungan sangat dekat dengan jaringan fotosintetik, yang dapat menyebabkan air dan mineral dari xilem dan mengisi gula dan produk organik lainnya kedalam floem untuk dikirim kebagian lain tumbuhan. Infrastruktur pembuluh juga berfungsi sebagai kerangka yang memperkuat bentuk daun tersebut (Campbell, 2003). Pada kebanyakan daun dikotil, parenkim berkas pengangkut memperluas ke epidermis pada satu atau kedua sisi daun. Sel parenkim yang mencapai epidermis ini disebut perluasan berkas pengangkut, yang berfungsi dalam pengangkutan pada daun. Pada beberapa tumbuhan, perluasan berkas pengangkut mengiringi tulang daun
hampir disepanjang daun, sedangkan pada tumbuhan yang lain tidak terdapat perluasan berkas pengangkut. Berkas pengangkut juga terdapat dalam daun monokotil, khususnya rumput-rumputan yang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang mempunyai 1 (satu) atau 2 (dua) lapisan. Lapisan berkas pengangkut di bagian luar terdiri atas sel parenkim dengan dinding tipis. Sel selubung berisi kloroplas sehingga mengandung tepung yang disebut selubung tepung (Mulyani, 2006). Tumbuhan dikotil dan monokotil masing-masing memiliki perbedaan yang dapat dilihat dari perbedaan daun dan juga batang tumbuhan tersebut. Perbedaan daun dikotil dan monokotil dapat dibedakan menjadi perbedaan secara anatomi serta struktur morfologi, nah disini akan kita bahas tentang ketidaksamaan berdasarkan morfologinya. Pada setiap jenis tumbuhan memiliki struktur mofologi daun yang tidak sama, oleh karena itu perbedaan tersebut dapat digunakan sebagai klasifikasi pada setiap jenis tumbuhan. Mari kita lihat selengkapnya pada uraian berikut: Bentuk tulang daun pada tumbuhan dikotil adalah menyirip, ssebagai contoh dapat dilihat pada tanaman mangga, jambu, rambutan, dan sebagainya. Yang kedua, tulang daun yang menjari pada tumbuhan dikotil, contohnya dapat dilihat pada tanaman pepaya, kapas, dan ketela pohon. Pada tumbuhan monokotil, tulang daun berbentuk melengkung. Pada jenis tumbuhan ini bentuk tulang daunnya membentuk garis lengkung, misalnya pada tumbuhan genjer dan sirih.Tulang daun yang sejajar pada tumbuhan monokotil, tulang daun membentuk garis-garis sejajar yang menyatu pada ujungnya. Contoh pada tanaman padi dan tebu. Tanaman berbunga dengan biji tertutup dalam ovarium atau buah kemajuan evolusi terbaru dan terbesar dalam kerajaan tumbuhan. Tanaman ini disebut angiosperma dan telah ada selama sekitar 125 juta tahun. Mereka mendominasi flora tanaman yang lebih tinggi di bumi saat ini. Angiosperma dibagi menjadi dua kelompok, monokotil dan dikotil, berdasarkan struktur tanaman. Monokotil adalah bentuk singkat dari monokotil berarti satu daun biji. Ini adalah referensi ke daun tunggal yang muncul saat monokotil berkecambah. Monokotil adalah lebih kecil dari dua kelompok, memiliki sekitar 60.000 spesies. Ini termasuk rumput, bunga lili, iris, anggrek, palem, aroids, sedges dan banyak gulma kolam. Struktur monokotil memiliki kesamaan
termasuk vena paralel, ikatan pembuluh tersebar, tidak adanya kayu pertumbuhan sekunder dan bagian bunga dalam kelipatan tiga. Para dikotil terdiri sekitar 190.000 spesies yang mencakup hampir semua akrab pohon non-konifera dan semak-semak dan hampir semua bumbu tahunan termasuk rumput. Dikotil juga merupakan bentuk singkat berasal dari dicotyledon kata mengacu pada daun dua benih hadir setelah perkecambahan. Vena dikotil biasanya netlike, ada cincin vaskular tunggal terus menerus, woody pertumbuhan sekunder hadir di pohon dan semak-semak dan bagian bunga terjadi dalam kelipatan 4s atau 5s. ( Perry, 1991 ) . Di hutan hujan tropis dataran rendah (TLRF) daun monokotil berbeda dari dikotil (eudicots dan magnoliids) dalam dua cara yang mungkin untuk mengurangi kerugian herbivora. Pada umumnya mereka lebih keras, dan mayoritas dari mereka memiliki daun erat dilipat atau digulung sampai tahap akhir pembangunan. Dominy et al. (2008) ditemukan dalam studi daun dewasa tersebar di tiga wilayah hutan hujan yang ketangguhan (baik kekuatan pukulan atau ketangguhan retak) lebih besar pada monokotil. Para penulis yang sama menunjukkan untuk hutan hujan Australia bahwa perbedaan dalam kekuatan pukulan antara monokotil dan dikotil relatif lebih besar untuk daun dewasa (dengan sekitar 30% lahan menghasilkan rata-rata) dibandingkan daun sepenuhnya diperluas dan sepenuhnya tangguh. Studi kritis pada ketangguhan patah daun dikotil telah menunjukkan bahwa determinan utama umumnya tingkat perkembangan serat sekitar ikatan pembuluh (Lucas et al., 1995, 2000), meskipun jaringan lain mungkin penting pada sebagian kecil spesies ( Baca et al., 2000). Di antara monokotil di TLRF besar ketangguhan adalah karakteristik tidak hanya tanaman berdaun kaku, seperti banyak telapak tangan, tetapi juga monokotil dengan daun yang kaya air yang siap menggulung bawah kondisi pengeringan, seperti banyak jahe. Untuk dikotil di TLRF studi klasik Coley (1983) menemukan bahwa ketangguhan yang lebih besar (kekuatan pukulan) berkorelasi sangat negatif dengan tingkat kehilangan luas daun, dan beberapa penulis kemudian telah menemukan korelasi yang sama, meskipun beberapa yang lain tidak menemukan korelasi ( ditinjau oleh Dominy et al., 2008). Meskipun temuan negatif beberapa penulis baru-baru ini, kita berhipotesis bahwa di TLRF monokotil akan ditemukan menderita, rata-rata, kerugian kurang luas luas daun dibandingkan dikotil. ( Peter, 2008 ) .
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun (Zaenal, arif. 2011 ) Tujuan Tujuan praktikum J aringan pada Daun Monokotil dan Dikotil yaitu mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun, kemudian mempelajari tipe daun monokotil dan dikotil, serta posisi dari berbagai jaringan daun. Selain itu juga membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil. METODOLOGI 1. Waktu dan Tempat
Pada praktikum Anatomi dan fisoilogi tumbuhan ini dengan acara jaringan pada daun monokotil dan dikotil yang di lakukan pada tanggal 20 maret 2014 di laboratorium Biologi FKIP Untan pada pukul 13.00 sampai 15.00 WIB.
2. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan pada praktikum ini menggunakan alat antara lain mikroskop, pinset, silet, pipet tetes, kaca objek dan kaca penutup. Sementara bahannya menggunakan air, preparat awetan daun monokotil ( Zea mays) dan preparat awetan daun dikotil (F icus sp. ).Preparat segar menggunakan daun Caladium sp. untuk tumbuhan monokotil dan daun E ugenia aquea untuk tumbuhan dikotil.
3. Cara Kerja a. Preparat awetan Mula-mula memeriksa dengan pembesaran lemah untuk mengamati susunan jaringan yang terdapat pada daun. Kemudian membesarkan satu sektor dari irisan tersebut dengan pembesaran kuat. Setelah itu menggambar hasil pengamatan dan
memberi keterangan pada gambar tersebut. Selanjutnya menuliskan tipe dari masingmasing daun beserta ciri-cirinya. b. Preparat segar Perwakilan kelompok mencari tanaman monokotil dan dikotil yang ada disekitar kampus. Kemudian mengambil bagian daun tanaman tersebut dan selanjutnya menyayat tipis daun segar tersebut dengan menggunakan silet. Kemudian mengamati preparat daun segar tersebut dibawah mikroskop untuk melihat struktur anatominya seperti pada preparat awetan. Lalu menggambar hasil pengamatan tersebut dengan pembesaran yang ada serta memberi keterangan pada bagian-bagiannya.
1. HASIL PENGAMATAN GAMBAR JARINGAN DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DAUN MONOKOTIL
DAUN DIKOTIL
Preparat : Segar Caladiumsp.
Preparat : Segar Eugenia aquea
Besaran : 10 X 10
Besaran : 10 X 10
Keterangan :
Keterangan :
Epidermis adaxial
Jaringan palisade
Epidermis abaxial
Epidermis adaxial
Jaringan palisade
Epidermis abaxial
Xilem
Jaringan spons
Floem
mesofil
Mesofil
Xilem
Jaringan spons
Floem
Preparat : Awetan Zea mays
Preparat : Awetan Ficus sp.
Besaran : 10 X 10
Besaran : 10 X 10
Keterangan :
Keterangan :
Epidermis adaxial
Epidermis adaxial
Jaringan mesofil
Epidermis abaxial
Jaringan spongy
Jaringan spons
Floem Xilem
Jaringan palisade Xilem Floem
2. PEMBAHASAN Dalam praktikum mengenai jaringan pada daun monokotil dan dikotil, yang bertujuan untuk mempelajari sistem dan jenis-jenis jaringan daun monokotil dan dikotil, mempelajari tipe daun monokotil dan dikotil, mempelajari posisi dari berbagai jaringan daun monokotil dan dikotil, serta membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Preparat yang telah disediakan yaitu preparat awetan daun monokotil Zea
mays (jagung) , preparat daun awetan dikotil Ficus sp.dan preparat segar daun monokotil Caladium sp. (keladi ) dan pada preparat segar daun dikotil yaitu E ugenia
aquea ( jambu air ). Hasil pengamatan yang dilakukan yaitu pada preparat awetan Zea mays terdapat Epidermis adaxial, Jaringan mesofil, Jaringan spongy, Floem dan Xilem. Kemudian pada preparat awetan Ficus sp.terdapat Epidermis adaxial, Epidermis abaxial, Jaringan spons, Jaringan palisade, Xilem dan Floem. Sedangkan pada preparat segar Caladiumsp. Terdapat Epidermis adaxial, Epidermis abaxial, Jaringan palisade, Xilem, Floem, Mesofil dan Jaringan spons. Dan sedangkan
pada preparat Segar E ugenia aquea Jaringan palisade, Epidermis adaxial, Epidermis abaxial, Jaringan spons, mesofil, Xilem dan Floem. Dari praktikum ini praktikan menggunakan perbesaran 10 X 10 dan dari pengamatan itu terlihat adanya perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil tidak hanya terletak pada perbedaan struktur anatomi akar dan batangnya, tetapi juga terletak pada susunan anatomi daunnya. Menurut (Fried, 2005 ) bahwa perbedaan yang signifikan antara daun monokotil dan dikotil adalah dalam hal distribusi urat daun atau vena (berkas fibrovaskular). Perbandingan antara daun dikotil dengan daun monokotil yaitu : 1. Pada daun dikotil Daun ditutupi kedua permukaannya masing-masing oleh selapis epidermis. Dinding luar epidermis biasanya tebal dan dilapisi substansi berlilin yang disebut kutin. Permukaan luar epidermis seringkali dilapisi kutikula yang tebal ataupun tipis. Lapisan kutikula ini dibentuk dari kutin. Adanya lapisan kutikula menyebabkan air tidak dapat melewati epidermis dan transpirasi bisa berkurang, hanya sejumlah kecil air yang menguap melalui transpirasi. Epidermis juga mencegah masuknya patogen ke bagian dalam daun. Fungsi lain epidermis adalah melindungi jaringan internal yang lunak dari kerusakan mekanis. Stomata paling banyak ditemukan pada permukaan bawah daun dorsiventral. Stomata sedikit/jarang pada permukaan atas dan bahkan tidak ada sama sekali. Pada daun yang terapung, stomata terdapat pada permukaan atas. Pada daun yang tenggelam, tidak ada stoma. Masing-masing stoma dikelilingi dua sel penutup. Sel-sel penutup merupakan sel hidup dan mengandung kloroplas. Sel penutup ini yang mengatur membuka menutupnya stoma. Letak stomata tersebar pada permukaan daun. Jaringan daun di antara epidermis atas dan epidermis bawah terdiri atas jaringan parenkim berdinding tipis disebut jaringan mesofil.Jaringan mesofil memiliki porsi terbesar jaringan internal daun. Pada umumnya sel-sel mesofil terdiri atas dua tipe, jaringan palisade dan jaringan spongy. Jaringan mesofil selalu mengandung kloroplas. Jaringan palisade biasanya terdiri dari parenkim yang silindris dan panjang serta posisinya tegak lurus dengan permukaan epidermis.
Pada penampang melintang, sel selnya nampak padat, dan dipisahkan satu sama lain oleh ruang antar sel di antaranya. Jaringan palisade bisa selapis atau lebih. Daun yang menerima sinar matahari secara langsung jaringan palisade lebih rapat daripada yang teduh. Jaringan spongy tersusun longgar, tidak beraturan dengan ruang antar sel yang besar di antara sel-selnya. Pada jaringan ini juga terdapat kloroplas, akan tetapi tidak sebanyak pada jaringan palisade. Banyaknya rongga udara lebih memungkinkan untuk pertukaran gas antara sel-sel spongy dengan udara luar. Fungsi ibu tulang daun dan vena lateral untuk menguatkan daun. Jaringan yang berfungsi menguatkan pada daun adalah kolenkim, sklerenkim dan xilem. Pada bagian tengah ibu tulang daun, di bawah epidermis biasanya terdapat sel-sel berdinding tebal yang berfungsi untuk menguatkan daun yaitu jaringan kolenkim. Sklerenkim juga menguatkan daun. Biasanya sklerenkim merupakan suatu berkas bersebelahan dengan floem. Selain berfungsi untuk mengangkut air, trakea dan trakeid dengan ketebalan dindingnya juga berperan dalam menguatkan daun. 2. Pada Daun Monokotil Daun monokotil pada umumnya orientasinya tegak sehingga kedua permukaannya mendapat sinar matahari. Struktur internal hampir sama pada kedua permukaan daun. Stomata terdapat pada kedua sisi. Jaringan mesofil tidak mengalami diferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan spongy, tetapi terdiri atas sel-sel parenkim dengan kloroplas dan ruang antar sel di antaranya. Jadi, menurut ( Campbell, 2003 ) yaitu daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan tulang daun utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama parallel (sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun. Sebaliknya daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama.
KESIMPULAN
Daun merupakan organ yang pertumbuhannya terbatas dan pada umumnya simetris dorsiventral. Pipihnya daun berkaitan dengan fungsinya dalam fotosintesis, karena dengan bentuk daun demikian maka luas daun yang terekspose sinar matahari bisa lebih luas. Sebagian monokotil mempunyai susunan daun unifasial. Kebanyakan tumbuhan dikotil herba, mesofilnya relative tidak terdiferensiasi. Misalnya jaringan tiang tidak ada, atau kurang berkembang, ruang interseluler besar, daun tipis, epidermis dengan kutikula tipis, dan stomata menonjol. Pada tumbuhan dikotil, dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringam spons. Pada tumbuhan monokotil tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya terdapat jaringan spons saja. Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam susunan tulang daun utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama parallel (sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun. Sebaliknya daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki banyak percabangan pada tulang daun utama.
Home » Biologi » IPA » Organ Tumbuhan » Struktur Anatomi Daun dan Fungsi Daun pada Tumbuhan Lengkap
Struktur Anatomi Daun dan Fungsi Daun pada Tumbuhan Lengkap 08:24 BIOLOGI IPA ORGAN TUMBUHAN
Berikut ini adalah pembahasan tentang salah satu organ penting pada tumbuhan yaitu daun yang meliputi struktur daun, struktur anatomi daun, fungsi daun, manfaat daun sirsak untuk kesehatan, khasiat daun sirih merah, manfaat daun salam.
Struktur dan Fungsi Daun Setiap pohon dapat tetap hidup karena daunnya. Meskipun daun mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda beda, semua daun berfungsi sama. Peranan umumnya adalah memproduksi makanan melalui proses fotosintesis. Daun juga mempunyai struktur dalam yang hampir sama, yaitu mempunyai banyak klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis dan stomata yang berfungsi sebagai lubang udara serta mengatur jumlah air yang mengalir melalui seluruh tumbuhan.
Daun yang lengkap adalah daun yang terdiri dari pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Contoh daun pisang, pohon pinang, dan daun bambu.
Daun yang tidak lengkap adalah daun yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun atau pelepah daun dan helaian daun. Pada umumnya tumbuhan mempunyai daun yang tidak lengkap. Seperti batang, daun juga digolongkan menjadi dua, yaitu daun dikotil dan monokotil. Perbedaan daun dikotil dan monokotil dapat kalian pelajari pada Tabel di bawah ini!
Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil
Tabel: Perbedaan Daun Dikotil dan Monokotil
Bentuk morfologi daun (bentuk helaian daun)
a. Bentuk daun lebar di atas tengah daun Bentuk daun seperti ini terdapat pada: 1) Bentuk segitiga terbalik, contoh: daun semanggi. 2) Bentuk bulat telur sungsang, contoh: daun sawo kecik.
b. B entuk ujung daun Bentuk daun seperti ini terdapat pada: 1) Runcing, contoh: daun oleander. 2) Meruncing, contoh: daun sirsak 3) Membulat, contoh: daun teratai 4) Rompang/rata, contoh: daun semanggi 5) Terbelah, contoh: daun bayam 6) Berduri, contoh: daun nenas
c. Bentuk daun lebar di tengah Bentuk daun lebar di tengah terdapat pada: 1) Bentuk bundar, contoh: daun teratai. 2) Bentuk memanjang, contoh: daun srikaya 3) Bentuk lanset, contoh: daun kamboja
d. Bentuk daun yang melebar di pangkal daun Bentuk daun seperti ini terdapat pada: 1) Bentuk bulat telur, contoh: daun kembang sepatu. 2) Bentuk jantung, contoh: daun waru. 3) Bentuk segitiga, contoh: daun bunga pukul empat.
e. Bentuk tepi daun Contoh bentuk daun seperti ini adalah: 1) Berombak, contoh: daun air mata pengantin. 2) Bergerigi, contoh: daun lantana. 3) Beringgik, contoh: daun cocor bebek. 4) Bergigi, contoh: daun beluntas.
f. Susunan tulang daun Contoh bentuk morfologi daun seperti ini adalah: 1) Sejajar, contoh: daun teki. 2) Menjari, contoh: daun ketela pohon.
3) Melengkung, contoh: daun gadung. 4) Menyirip, contoh: daun mangga.
Gambar: Beraneka ragam bentuk tepi daun
Struktur anatomi daun Daun juga mempunyai struktur seperti batang yaitu mempunyai epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut (jaringan vaskuler).
a. E pidermis Pada umumnya daun itu pipih dan lebar, maka untuk melindungi agar penguapan tidak terlalu banyak daun dilapisi kutikula dan kadang-kadang mempunyai lapisan lilin. Epidermis daun terletak di permukaan atas dan permukaan bawah. Pada epidermis bawah ada yang berubah bentuk menjadi stomata (mulut daun) yang dilengkapi dengan sel penutup gunanya untuk mengatur transpirasi dan masuknya gas karbondioksida (CO 2) pada saat fotosintesis berlangsung (siang hari) dan keluarnya oksigen sebagai hasil dari fotosintesis.
b. J aringan pengangkutan ( berkas pengangkutan ) Berkas pengangkutan pada daun berupa xilem dan floem, terdapat pada tulang daun yang susunannya seperti pada batang.
c. Jaringan parenkim Jaringan ini terletak di antara epidermis atas dan epidermis bawah yang disebut mesofil yang berbentuk jaringan pagar (palisade parenkim) dan jaringan spons (spons parenkim). Pada palisade parenkim banyak mengandung klorofil, sehingga jaringan ini berperan dalam fotosintesis. Spons parenkim juga mengandung klorofil tetapi lebih sedikit dibanding palisade parenkim. Spons parenkim terletak di bawah epider mis dan bentuknya memanjang, dan spons parenkim di bawahnya bentuknya tidak teratur dan susunan sel-selnya renggang (terdapat ruang antarsel) maka disebut juga jaringan bunga karang.
Gambar: Struktur Anatomi Daun (a) Struktur daun, dan (b) penampang melintang daun
Fungsi daun Daun memiliki banyak fungsi, selain sebagai tempat membuat makanan melalui proses fotosintesis, daun juga sebagai alat transpirasi, serta sebagai alat pertukaran gas karbondioksida dan oksigen.
Proses membuka dan menutupnya stomata Proses membuka dan menutupnya stomata banyak dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Jika intensitas cahaya kuat, maka sto mata membuka, sebaliknya juga intensitas cahaya rendah (lemah) atau dalam keadaan gelap, stomata akan menutup.
Oleh karena itu, pada siang hari stomata lebih banyak terbuka, sehingga proses transpir asi sangat besar. Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini j uga disebabkan oleh mengembang dan mengkerutnya sel pengawal (sel penutup).
Gambar: Membuka menutupnya stomata
Pada saat cahaya kuat, sel pengawal (penutup) menyerap air dari sel tetangga, yang mengakibatkan sel pengawal mengembang dan tegang. Kondisi ini mengakibatkan bagian dinding sel yang lentur tertarik di belakang ke arah sel tetangga dan bagian dinding sel yang berbatasan dengan lubang stomata ikut tertarik. Hal ini yang menjadikan s tomata terbuka sehingga uap air dari dalam rongga antarsel keluar. Pada saat cahaya lemah atau gelap, sel pengawal kehilangan air karena air dari sel pengawal kembali ke sel tetangga. Hal ini mengakibatkan sel pengawal mengerut dan lemas sehingga stomata tertutup
Penjelasan Susunan Anatomi Pada Daun Lengkap By hisam samPosted on 13/10/2016
DosenPendidikan.Com – Dalam hal ini daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting, biasanya berwarna hijau “Mangandung Klorofil”, dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis.
Untuk hal demikian daun menjadi organ yang sangat penting bagi tumbuhan yang dalam hal melangsungkan hidupnya karena tumbuhan ialah organisme autotrof obligat, yang dimana tumbuhan harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya matahari menjadi energi kimia.
Berbagai Fungsi Daun Ada beberapa fungsi daun yang terbilang penting yang diantaran ya yaitu:
Sebagai tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis terjadi di jaringan parenkim palisade. Sementara itu, pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons. Sebagai organ pernapasan, yang dalam hal ini stomata menjadi salah satu organ pada daun yang memiliki fungsi sebagai organ pernapasan atau respirasi. Sebagai tempat terjadinya transpirasi. Sebagai tempat terjadinya gutasi. Sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
Susunan Anatomi Pada Daun Ada beberapa susunan anatomi pada daun yang diantaranya yaitu:
Epidermis Epidermis merupakan lapisan sel hidup terluar, jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
Mes ofil Mesifil merupakan jaringan pada daun yang terdiri dari yaitu:
Jaringan Tiang “Jaringan Palisade” Yang dalam hal ini merupakan jaringan yang mengandung banyak kloroplas, yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Yang salah satu ciri jaringan ini ialah sel-selnya berbentuk silinder dan tersusun rapat. Jaringan Bunga Karang “Jaringan Spons” Yang merupakan jaringan yang lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
B erkas Pembuluh Ang kut Dalam hal ini berkas pembuluh angkut terdiri dari yaitu:
Xilem “Pembuluh kayu” Floem “Pembuluh tapis”
Dimana pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium, yang sementara itu pada akar, xilem memiliki fungsi untuk mengangkut air dan mineral yang menuju daun. Pada batang, xilem memiliki fungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan. Dan sedangkan floem memiliki fungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
S tomata Stomata ini memiliki fungsi sebagai organ respirasi, yang dalam hal ini stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, lalu mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata terletak pada epidermis bawah, selain stomata tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang. Stomata merupakan struktur bukaan yang terdapat sel penjaga di sampingnya. Pada umumnya stomata terdapat di bawah permukaan daun, tetapi ada pula yang diatas maupun di bawah. Pada tumbuhan teratai, stomata hanya terletak di bagian atas. Tanaman air tidak memiliki stomata sama sekali, sedangkan tumbuhan rumput-rumputan memiliki stomata di atas maupun di bawah. Untuk bentuk sel penjaga pada stomata tanaman dikotil seperti kacang dan berjumlah sepasang. Sel penjaga pada tanaman monokotil seperti rumput memiliki bentuk stomata yang memanjang. Pada stomata juga terdapat sistem miselasi radia yaitu serat selulosa yang mengelilingi sel penjaga. Selolosa ini tidak elastis karena saat air diserap strukturnyab tidak membesar, melainkan memanjang.
Perbedaan Monokotil dan Dikotil INFORMASITIPS.COM 3
informasitips.com – Tumbuhan berbunga (Angiospermae) dapat dibagi menjadi dua, yaitu tumbuhan monokotil dan dikotil. Keduanya sangat mudah dibedakan setelah perkecambahan, karena pada monokotil tumbuh daun tunggal (1 kotiledon), sedangkan dikotil tumbuh dua daun tunggal (2 kotiledon).
Jadi, pengertian monokotil adalah tumbuhan berbunga yang menghasilkan biji dengan 1 kotiledon. Sedangkan pengertian dikotil adalah tumbuhan berbunga (angispermae) yang menghasilkan biji dengan 2 kotiledon dan dapat mengalami pertumbuhan eksogen, seperti pertumbuhan pada batang akibat dari penebalan kambium. Berikut merupakan perbedaan lain dari kedua jenis tumbuhan tersebut. Perbedaan Antara Monokotil dan Dikotil
Yang menjadi dasar utama dalam klasifikasi monokotil dan dikotil adalah jumlah kotiledonnya. Kotiledon adalah daun lembaga yang mengandung nutrisi untuk embrio, sampai embrio tersebut memiliki daun-daun dan dapat memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Jumlah kotiledon pada tumbuhan monokotil adalah satu, sedangkan tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon.
Biji Monokotil: Berkeping 1 Dikotil: Berkeping 2
Tulang Daun Monokotil: Sejajar atau melengkung Dikotil: Menjari atau menyirip
Bunga Monokotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 3 Dikotil: Jumlah mahkota, kelopak, dan benang sari bunga kelipatan 4 atau 5 (dapat berbuah) Jumlah bagian-bagian bunga dan tulang daun tidak selalu dapat dijadikan pembeda dari monokotil dan dikotil karena pada beberapa tumbuhan tidak mengikuti ciri-ciri umum keduanya
Akar Monokotil: Serabut. Ujung akar lembaga dilindungi koleoriza. Terbentuk dari batang (akar adventif) Dikotil: Tunggang. Terbentuk dari percabangan akar utama (radikula). Pada sebagian besar tumbuhan dikotil, akar terbentuk dari ujung bawah embrio (radikula). Radikula membentuk meristem apikal yang selanjutnya membentuk jaringan akar, sedangkan pada tumbuhan monokotil, akar terbentuk dari pembengkakan akar (akar adventif)
Pertumbuhan Sekunder Monokotil: Tidak ada pertumbuhan sekunder. Hanya pertumbuhan memanjang. Dikotil: Biasanya terdapat pertumbuhan sekunder sehingga dapat tumbuh membesar Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil menyebabkan terbentuknya kayu dan kulit pada pohon serta menambah diameter pohon. Pertumbuhan ini tidak terjadi pada tumbuhan monokotil
Berkas Pengangkut Monokotil: Tersebar di seluruh batang tanpa susunan khusus. Tidak memiliki korteks Dikotil: Membentuk cincin (melingkar). Tersusun atas korteks dan stele (xilem dan floem)
Berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem yang terdapat di tulang daun. Xilem terdiri atas pembuluh-pembuluh xilem yang panjang dan berbentuk tabung. Xilem mengangkut air dari akar hingga ke daun untuk menggantikan air yang hilang karena transpirasi, sedangkan floem mendistribusikan produk hasil fotosintesis dari daun ke batang dan seluruh bagian tumbuhan. Xilem dan floem terbentuk dari sel-sel kambium meristematik. Jaringan yang terbentuk dari kambium dan tumbuh ke luar akan membentuk kulit pohon (bark), sedangkan ke dalam membentuk batang kayu (wood). Kayu sebenarnya adalah sel-sel xilem yang telah mati dan mengering. Jaringan yang telah mati akan menjadi keras dan padat karena kandungan lignin di dinding sel sekunder yang menebal. Lignin merupakan polimer fenol kompleks yang membuat kayu keras, padat, dan berwarna coklat
Serbuk Sari Monokotil: Alur tunggal di tiap butir serbuk sari Dikotil: 3 alur
Pembuluh Kayu Monokotil: Tidak memiliki pembuluh kayu. Termasuk jenis rumputrumputan. Dikotil: Memiliki kambium di akar dan batang. Dapat termasuk jenis tumbuhan berkayu maupun rumput-rumputan
Contoh Tanaman Monokotil: Padi, jagung, tebu, pisang, bambu Dikotil: Kacang-kacangan, tomat, mangga, rambutan
Perbedaan Struktur Penampang Melintang antara Monokotil dan Dikotil
Akar
Monokotil : Susunan jaringan dari luar ke dalam:
o o
o o o
Inti besar dan berkembang dengan baik (empulur) Xilem dan floem terletak berselingan dengan jumlah yang sangat banyak Perisikel terdiri atas beberapa sel dan membentuk akar lateral Tidak terdapat kambium Batas ujung akar dan kaliptra jelas
Dikotil :
Tidak terdapat empulur Xilem terletak di bagian tengah akar, sedangkan floem di bagian luar xylem (dibatasi oleh kambium) Pembuluh xilem berdinding tebal, seratnya sedikit, namun parenkim banyak Perisikel terdiri dari selapis sel Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas Batang o o
o
o o
Monokotil
o o
o o o o o
Tidak terdapat rambut pada epidermis Hipodermis (lapisan di bawah epidermis) umumnya berupa sklerenkim Ukuran berkas pengangkut berbeda-beda Terdapat rongga protoxilem Berkas pengangkut dilindungi selubung berkas pengangkut Tidak terdapat parenkim floem Umumnya tidak terdapat pertumbuhan sekunder
Dikotil :
o
o o o o o
Jaringan epidermisnya lapis tunggal dengan kutikula yang tebal. Terdapat rambut pada epidermisnya (multicellular hairs) Hipodermis umumnya berupa kolenkim Ukuran berkas pengangkut seragam Tidak terdapat rongga pada berkas pengangkut Tidak terdapat selubung berkas pengangkut Pembuluh xilem kecil, serat banyak, namun parenkim sedikit
Pertumbuhan xilem membentuk ‘lingkaran tahunan’ yang biasanya digunakan untuk mengetahui umur tumbuhan dikotil Terdapat parenkim floem Pertumbuhan sekunder terjadi karena terbentuknya meristem lateral
o
o o
Daun
Monokotil
o o o o
o
Isobilateral Pembuluh xilem terdiri dari 2 protoxilem dan 2 metaxilem Stomata terdapat di epidermis atas dan bawah (amphistomatic) Terdapat sel kipas (motor/bulliform cells) di epidermis atas yang berfungsi untuk membuka dan menutup daun (daun menggulung) Selubung berkas pengangkut terbuat dari sklerenkim
Dikotil :
o o o o
o
Dorsiventral Pembuluh xilem terdiri dari banyak protoxilem dan metaxilem Stomata hanya terdapat di epidermis bawah (hypostomatic) Jaringan mesofil dibedakan menjadi jaringan palisade dan parenkim spons Selubung berkas pengangkut terbuat dari kolenkim
struktur anatomi daun monokotil dan dikotil October 21, 2011
Tumbuhan Monokotil dan Dikot il
Tumbuhan dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. 1. Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal
(atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan 2. suku padi-padian (Graminae) 3. suku pinang-pinangan (Palmae) 4. suku bawang-bawangan (alliaceae) 5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki adalah :
Bentuk Akar
Memiliki sistem akar serabut
Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Melengkung atau sejajar
Kaliptrogen / tudung akar
Ada tudung akar / kaliptra
Jumlah keping biji atau kotiledon
satu buah keping biji saja
Kandungan akar dan batang Tidak terdapat kambium
Jumlah kelopak bunga
Umumnya adalah kelipatan tiga
Pelindung akar dan batang lembaga
Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza
Pertumbuhan akar dan batang
Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar 2. Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua dan sistem Crouquistmengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliopsida dengan akhiran -opsida . Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil”).
Contoh tumbuhan dikotil :Kacang tanah,Mangga,Rambutan,Belimbing dll Ciri pada tumbuhan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki
adalah :
1. Bentuk akar
Memiliki sistem akar tunggang
1. Bentuk sumsum atau pola tulang daun Menyirip atau menjari 2. Kaliptrogen / tudung akar Tidak terdapat ada tudung akar 3. Jumlah keping biji atau kotiledon Ada dua buah keping biji 4. Kandungan akar dan batang Ada kambium 5. Jumlah kelopak bunga Biasanya kelipatan empat ataulima 6. Pelindung akar dan batang lembaga Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil 7. Pertumbuhan akar dan batang Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Struktur-struktur pada tumbuhan Struktur Anatomi Akar
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis,
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun
perbedaan biji gymnospermae dan angiospermae
Pengertian Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)
Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu : 1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah. 2.Berakar tunggang. 3.Umumnya berupa pohon. 4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu : 1.Cycadales divisio Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii) 2.Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba 3.Coniferales divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar 4.Gnetales divisio Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon) 1.Ordo Cycadales Divisio Cycadophyta Tumbuhan yang termasuk dari Cycadales adalah pakis haji. Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias.
Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Klasifikasi Pakis Haji Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh) Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisio : Cycadophyta (sikad) Kelas : Cycadopsida Ordo : Cycadales Familia : Cycadaceae Genus : Cycas Spesies : Cycas rumphii Miq Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah : 1.Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. 2.Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus4 jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanman yang berbeda. Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan
serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi. 2.Ordo Ginkgoales Divisio Ginkgophyta Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo biloba. Tanaman ini berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah. Klasifikasi Ginkgo biloba Kingdom : Plantae Divisio : Ginkgophyta Class : Ginkgoopsida Ordo : Ginkgoales Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo Spesies : Ginkgo biloba Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir. Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba : ØBerfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas ØUntuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin ØMempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate) Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Peluang agribisnis tannaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina. 3.Ordo Coniferales Divisio Pinophyta Tumbuhan yang termasuk ordo Coniferales adalah pinus atau tusam
(Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii). Klasifikasi Pinus Divisi : Coniferophyta Kelas : Pinopsida Bangsa : Pinales Suku : Pinaceae Marga : Pinus Jenis : Pinus montezumae Lambert. Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu5 dan berumah dua6. Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat – obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman tersebut merupakan peluang dalam agribisnis.
4.Ordo Gnetales Divisio Gnetophyta Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur – sayuran dan emping. Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo) Kerajaan : Plantae Divisi : Gnetophyta Kelas : Gnetopsida Ordo : Gnetales Famili : Gnetaceae Genus : Gnetum Spesies : Gnetum gnemon Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang”
mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di seluruh gurun di dunia.
Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai – helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut. Adapun ciri – ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, serta ada yang berumah satu dan berumah dua. Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di antaranya sebagai berikut : 1.Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji. 2.Bahan industri, cat, dan obat – obatan, misalnya damar. 3.Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus. 4.Sayur – mayur, misalnya melinjo. 2.2.Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae8) berasal dari kata angio = bunga dan spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang
terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae). 1.Tumbuhan Berkeping Tunggal (Monocotyledonae)
Monokotil9 disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang berkecambah dengan satu daun lembaga. Contoh tumbuhan monokotil adalah padi, gandum, dan jagung. Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri, yaitu berakal serabut, batang memiliki ruas-ruas, pertulangan daun sejajar, jumlah mahkoa bunga atau kelopak adalah tiga atau kelipatannya, dan batangnya tidak bercabangcabang. Tumbuhan monokotil memiliki beberapa famili, diantaranya : famili pisang-pisangan (Musaceae), famili rumput-rumputan (Gramineae atau Poaceae), famili nanas-nanasan (Bromeliaceae), famili anggrek-anggrekan (Orchidaceae), famili jahe-jahean (Zingiberaceae), dan famili kelapa
(Palmae). Kalian tentu mengenal keenam famili tersebut. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas ciri-ciri dan fungsi pada setiap famili. a.Famili Pisang-pisangan (Musaceae) Klasifikasi Pisang Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Keluarga : Musaceae Genus : Musa Species : Musa spp Ciri – ciri dari famili pisang-pisangan adalah : 1)Batangnya bercabang semu karena tersusun oleh beberapa pelepah daun yang saling membungkus, 2)bertulangan daun sejajar sehingga mudah sobek, dan 3)Memiliki barisan bunga yang banyak. Contohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis) Manfaat Tanaman
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun. Adapun manfaat dan kegunaan dari famili ini adalah penghasil buahbuahan dan untuk tanaman hias. Selain itu, daunnya dapat digunakan untuk pembungkus makanan, jantung pisang dapat digunakan sebagai sayur atau lalap, dan batangnya digunakan untuk pertunjukan wayang.
Anatomi Daun Dikotil dan Monokotil Sponsors Link
Anatomi daun pada umumnya mempunyai warna hijau yang menjadi ciri khas dari daun itu sendiri. Mengapa daun kebanyakan memiliki warna hijau? Warna hijau yang dihasilkan dari daun ini berasalal dari zat hijau daun yang biasa dikenal dengan nama klorofil. Warna hijau ini mempunyai peran penting dalam menangkap energi yang dihasilkan oleh matahari untuk mendukung proses fotosintesis (proses memasak makanan). ads
Baca juga :
struktur dan fungsi jaringan daun bagian bagian daun fungsi stomata Anatomi Daun
Daun merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang bisa dikatakan sebagai organ penting untuk mendukung kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri. Mengapa demikian? Tumbuhan merupakan makhluk hidup autotrof obligat yang memenuhi keperluannya sendiri dengan menggunakan energi melewati proses konversi dari cahaya matahari sehingga menjadi energi kimia. Sama halnya dengan tumbuhan dikotil, tumbuhan monokotil juga membutuhkan daun untuk kelangsungan hidupnya. Karena memang daun sangat berperan aktif dalam membantu mengubah unsur – unsur hara sehingga bias menjadi makanan. Namun taukah anda apa yang menjadi perbedaan mendasar antara daun dikotil dan juga daun monokotil? Pada artikel kali ini akan membahas mengenai anatomi daun, yuk kita simak bersama – sama penjelasannya! Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil Struktur anatomi secara umum bisa dilihat dari bagian luar dan bagian dalam dari daun. Dalam kehidupan sehari-hari anatomi daun bisa dibedakan menjadi 2, yakni anatomi daun monokotil dan juga anatomi daun monokotil. 1. Struktur Anatomi Daun Bagian Luar Pada daun pun terdapat kategori daun sempurna. Daun dikatakan sempurna apabila terbentuk dari 3 bagian berikut ini yakni, bagian pelepah daun yang digunakan untuk menempelnya daun pada batang, bagian tangkai daun yang digunakan untuk penghubung antara pelepah dengan bagian daun, dan yang terakhir adalah helaian daun itu sendiri. Pada dasarnya daun mempunyai bentuk membulat dilengkapi dengan suatu variasi menjari dan juga memanjang, kemudian bentuk ekstremnya sendiri panjang meruncing. Bagian permukaan daun bisa saja ditumbuhi oleh rambut yang halus dan kecil.
Di antara bagian tangkai daun dan juga pangkal daun kadang ditemukan hiasan daun penumpu. Adalagi ditemukan hiasan lidah – lidah ligula di bagian pelepah dan juga perbatasan helai pada daun tumbuhan rumput – rumputan. Daun pada tumbuhan sukulen bisa digunakan juga untuk melakukan penyimpanan air. Klorofil membuat warna daun menjadi hijau. Klorofil merupakan senyawa pigmen yang mempunyai peran dalam melakukan seleksi terhadap panjang gelombang cahaya, selanjutnya energi yang digunakan diperoleh dari proses fotosintesis. Selain itu daun juga mempunyai jenis senyawa pigmen lainnya seperti contohnya zat karoten yang menimbulkan warna jingga, zat xantofil yang menimbulkan warna kuning, zat antosianin yang menimbulkan warna merah, biru dan juga ungu (dipengaruhi oleh derajat keasaman). Baca juga :
fungsi daun telinga fungsi daun pada tumbuhan struktur anatomi bunga 2. Struktur Anatomi Daun Bagian Dalam Berikut ini penjelasan mengenai struktur anatomi daun yang terdapat di bagian dalam serta fungsi yang dimiliki :
Epidermis Bagian ini pada daun merupakan bagian sel yang hidup di area palin luar dari daun. Jaringan ini dibedakan menjadi 2 bagian yakni bagian epidermis atas dan juga bagian epidermis bawah.
Jaringan Mesofil Jaringan ini dibedakan menjadi dua bagian meliputi jaringan tiang (sering disebut sebagai jaringan palisade) dan jaringan bunga karang (sering disebut sebagai jaringan spons). Jaringan tiang mempunyai banyak kandungan kloroplas yang digunakan untuk membantu dalam proses memasak makanan. Ciri – ciri yang bisa dilihat dari jaringan tiang ialah terdapat sel – sel yang mempunyai bentuk silinder dan juga susunannya terlihat sangat rapat. Sedangkan jaringan bunga karang terlihat lebih berongga jika dibandingkan dengan jaringan tiang. Peran utamanya ialah digunakan untuk tempat penyimpanan semua cadangan makanan yang ada.
Berkas Pembuluh Angkut Berkas pembuluh angkut dibedakan menjadi dua bagian meliputi pembuluh kayu dan juga pembuluh tapis. Pembuluh kayu dikenal sebagai xilem yang mempunyai peran dalam mengangkut air dan juga mineral untuk dibawa ke bagian daun. Sedangkan pembuluh tapis dikenal sebagai floem yang mempunyai peran dalam menyebarkan hasil dari proses fotosintesis dari bagian daun ke seluruh bagian dari tubuh tumbuhan untuk menunjang pertumbuhan.
Stomata Stomata mempunyai peran sebagai alat respirasi yang nantinya akan membantu mengambil gas CO2 yang ada di udara bebas dan selanjutnya akan digunakan untuk membantu proses fotosintesis yang menghasilkan gas O2. Letak dari stomata sendiri berada pada bagian epidermis bawah. Baca juga :
morfologi bunga melati morfologi bunga matahari morfologi bunga mawar 3. Struktur Anatomi Daun Dikotil Pada daun dikotil secara umum memiliki suatu jaringan kutikula yang mempunyai fungsi untuk meminimalisir proses terjadinya penguapan terhadap air melewati permukaan dari daun. Jaringan kutikula adalah hasil dari proses penebalan yang terjadi dari zat kutin yang letaknya pada bagian atas dan juga bawah permukaan daun. Stomata yang ada pada bagian daun dikotil melapisi pemukaan daun bawah dan juga permukaan daun atas. Kelenjar daun dan juga rambut yang ada pada tumbuhan dikotil mempunyai fungsi sebagai media untuk pengeluaran. Urat daun mempunyai fungsi sebagai alat yang digunakan untuk transportaso zat – zat yang letaknya di bagian helai daun. Mesofil merupakan salah satu bagian dari daun yang bisa ditemukan pada bagian lapisan epidermis bawah dan juga lapisan epidermis atas, dimana mesofil digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis. 4. Struktur Anatomi Daun Monokotil Secara umum daun monokotil dapat diketahui karena bentuk daunnya yang mirip dengan bentuk pita. Di bagian pangkal mempunyai lembaran yang digunakan untuk membungkus bagian batangnya. Kemudian posisi pada urat daunnya juga terlihat saling sejajar. Jaringan epidermis dan juga kutikula letaknya terdapat pada bagian lapisan permukaan atas serta bagian lapisan permukaan bawah daun. Stomatanya bisa dilihat terletak secara berderet. Sedangkan bagian mesofil yang mempunyai fungsi dalam membantu membuat suatu zat makanan melewati proses fotosintesis terletak pada bagian cekungan antara urat dari daun. Baca juga :
fungsi mahkota bunga pada tumbuhan fungsi putik pada bunga proses terjadinya penyerbukan pada bunga Berikut perbedaan secara umum yang mendasar antara anatomi daun dikotil dengan anatomi daun monokotil :
Pada daun dikotil ditemukan bagian mesofil yang letaknya di bagian antara lapisan epidermis atas dengan lapisan epidermis bawah. Sedangkan pada daun monokotil ditemukan bagian mesofil letaknya pada bagian cekungan antara urat pada daun. Pada daun monokotil letak stomata bisa ditemukan secara berderet di antara bagian dari urat pada daun. Sedangkan pada daun dikotil, stomata ditemukan pada bagian permukaan atas dan juga permukaan bawah dari daun. Mempunyai dua lapisan jaringan epidermis pada daun monokotil yang letaknya pada bagian permukaan bawah dan juga permukaan atas dari daun. Sedangkan satu lapis jaringan epidermis ditemukan pada daun dikotil, terdapat pengecualian pada tanaman karet. Fungsi Utama Dari Daun Secara umum daun memiliki peran dan ikut andil sebagai bagian dari tumbuhan yakni sebagai berikut :
Bisa dikatakan sebagai alat reproduksi yang bersifat vegetatif. Seperti contohnya ditemukan pada tanaman cocor bebek yang berkembang biak melalui tunas daun. Daun digunakan sebagai tempat gutasi.
Daun digunakan dalam mendukung terjadinya proses transpirasi. Daun mempunyai bagian yang disebut dengan stomata untuk digunakan sebagai organ respirasi. Daun digunakan sebagai tempat aktivitas memasak makanan (fotosintesis). Pada jaringan parenkim palisade biasanya digunakan untuk proses fotosintesis tumbuhan dikotil. Sedangkan pada jaringan spons digunakan sebagai tempat fotosintesis tumbuhan monokotil.
NAMA NIM DOSEN
: DEFIRA SHANTI DEWI : 081411433010 : Prof. HERY PURNOBASUKI,M.Si.,Phd
TUGAS ANATOMI TUMBUHAN 1
1. 2. 3. 4.
Apa Arti Tumbuhan bagi kehidupan Manusia ? Apa pentingnya anatomi tumbuhan bagi kehidupan manusia ? Mengapa Anatomi Tumbuhan memerlukan dan diperlukan cabang ilmu lainnya ? Persiapan dan motivasi apa yang anda telah lakukam dalam mempelajari Anatomi Tumbuhan? 5. Apa yang Anda butuhkan dalam mempelajari anatomi tumbuhan?
JAWABAN
1. Tentu saja Tumbuhan memiliki arti yang sangat penting bagi kehidupan , karena tumbuhan merupakan produsen atau sumber pangan bagi manusia dan hewan tertentu seperti padi, sayuran dan lain sebagainya sebagai makanan manusia, serta dedaunan,Buah-buahan yang merupakan makanan bagi hewan karnivora yang pada akhirnya sebagian hewan tersebut juga menjadi makanan bagi manusia. Serta tumbuhan juga menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis yang Oksigen tersebut sangat diperlukan Oleh makhluk hidup lain untuk berespirasi dan tumbuhan menyerap karbondioksida yang dapat mengurangi efek rumah kaca di atmosfer, tumbuhan juga dapat dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan rumah seperti kayu, dll. 2. sangat penting untuk mempelajari Anatomi Tumbuhan karena untuk mengetahui lebih lanjut dan secara detail struktur dan bagian pada tumbuhan guna mempelajari fungsi pada berbagai macam bagian tumbuhan tersebut yang berguna bagi manusia, dan tidak hanya melihat pada aspek morfologinya. Dan sangat penting memahami anatomi tumbuhan untuk mempergunakan atau mengaplikasikannya dikemudian hari. 3.
Anatomi Tumbuhan memerlukan cabang Ilmu lain karena dalam mempelajari Anatomi tumbuhan kita harus mempelajarinya secara detail dan mengetahui dasardasar pada Tumbuhan itu sendiri yaitu terdapat juga pada Ilmu lain contohnya Morfologi tumbuhan tersebut, karena Ilmu tersebut saling berkaitan. Juga pada Ilmu lain seperti fisika dan kimia contohnya dalam pengamatan bagian tumbuhan yang kecil maka harus menggunakan mikroskop, sedangkan terkadang bahan kimia juga diperlukan dalam pewarnaan bagian pada tumbuhan. Anatomi tumbuhan diperlukan cabang Ilmu lain karena merupakan ilmu dasar yang membantu mempelajari Ilmu lainnya dalam kehidupan contohnya fisiologi tumbuhan yang digunakan untuk mengetahui fungsi tumbuhan dimana sebelum itu kita harus tau struktur tumbuhan itu terlebih dahulu.
4.
Persiapan yang dilakukan adalah saya telah mengambil Ilmu Biologi dasar I biologi dasar II dan morfologi tumbuhan yang dimana Ilmu tersebut berkaitan dengan
Anatomi tumbuhan, yang diharapkan dapat membantu dalam pembelajaran anatomi tumbuhan. Motivasi : Saya berharap dapat belajar Anatomi Tumbuhan dengan baik, menambah wawasan, mengetahui guna , struktur dan cara hidup pada Tumbuhan melalui Ilmu Anatomi Tumbuhan, agar kedepannya menjadi acuan dalam pembelajaran, dan dikemudian hari dapat saya pergunakan dan perkembangkan untuk kehidupan manusia yang lebih baik.
5. Yang diperlukan dalam belajar Anatomi tumbuhan adalah terlebih dahulu belajar beberapa Ilmu lain seperti Biologi dasar I, Biologi dasar II, Morfologi Tumbuhan serta beberapa buku pendamping untuk mendukung pembelajaran serta tekun, disiplin dan kemauan untuk belajar.
MANUSIA BERDASARKAN CABANG ILMU ANATOMI, FISIOLOGI YANG DIKAITKAN DENGAN CABANG ILMU BIOLOGI, BIOKIMIA, FISIKA DAN MIKROBIOLOGI Bab I Pendahuluan
latar Belakang
Bab II Pembahasan
Pengertian cabang ilmu Biologi
anatomi
Fisiologi
Biokmia
Fisika kesehatan
Mikrobiologi
Biologi Reproduksi
Teori sel
Teori Asal Usul kehidupan .
Bab III Penutup
Kesimpulan
Saran .
Daftar Pustaka. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kata Biologi berasal dari bahasa yunani, yaitu bio yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.Sehingga dapat diartikan bahwa biologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tentang kehidupan.Objek kajian biologi berupa benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat indra manusia dan oleh alat bantu (contohnya mikroskop).
Biologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, karena biologi juga merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Layaknya manusia yang saling membantu agar tetap hidup, ilmu biologi dan ilmu lainnya dapat saling menolong agar menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan. Bukti nyata dari hal ini adalah mikroskop yang menjadi jiwa dari biologi ditemukan berdasarkan prinsip fisika(cabang ilmu biologi lainnya).Oleh karena itu biologi bukanlah ilmu yang dapat berdiri sendiri. .Biologi yang berkembang sesuai ilmu teknologi, menghasilkan ribuan penumuan dalam proses penelitiannya. Dengan bantuan teknologi ruang lingkup biologi menjadi semakin luas dan melahirkan banyak cabang untuk memudahkan kita membedakan objek kajian biologi. Beberapa cabang biologi tersebut adalah anatomi, fisiologi, biologi reproduksi, biokimia, fisika kesehatan, mikrobiologi dan lain-lain. Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian cabang ilmu Biologi 2.1.1 Anatomi Kata anatemnein gabungan dari dua kata yaitu anayang berarti atas dan tomien yang berarti memotong. jadi bisa diartikan bahwa Anatomi berarti memotong dan mengangkat tubuh bagian makhluk hidup ke atas untuk mengetahui dan menyelidiki bagian yang ada di dalamnya. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang nama bagian tubuh dan susunan bagian tubuh itu dari bagian yang satu dengan yang lain. Ilmu anatomi dapat dibagi menjadi beberapa cabang, yaitu ilmu urai, morphologi, Zootomi, dan phytotomi. Berikut ini penjelasannya masingmasing : 1. Ilmu urai adalah ilmu yang memisahkan bagian tubuh makhluk hidup 2. Morphologi adalah ilmu yang mempelajari bagian bentuk bangunan makhluk hidup. 3. Zootomi adalah anatomi hewan dan
4. Phytotomi adalah anatomi tumbuh-tumbuhan. 1. Cara mempelajari ilmu anatomi :
Untuk mempelajari anatomi dapat menggunakan dua metode, yaitu: dengan cara makroskopis atau dengan mata telanjang, dan secara mikroskopis yaitu dengan bantuan alat mikroskop. dengan bantuan mikroskop kita bisa mengetahui mulai dari jaringan sampai tingkat sel. Berdasarkan titik berat untuk mempelajari anatomi, maka anatomi dibagi menjadi 7 cabang ilmu, yaitu :. 1. ertologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang sel 2. hystologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang jaringan 3. osteologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang tulang 4. arthrologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang persendian 5. myologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang otot 6. neurologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang syaraf 7. antropologie merupakan ilmu yang mempelajari tentang ukuran organ tubuh
Dari tujuh cabang ilmu di atas, osteologi, arthrologie, dan myologie termasuk dalam kinesiologi (ilmu gerak). Hal ini akan menyangkut tulang (pasif), otot (aktif), gerakan (persendian), sylema neuro moscullar (syaraf otot). Anatomi dalam tinjauannya terdiri atas dua unsur pokok, yaitu alat penggerak aktif dan alat penggerak pasif. 1. Alat penggerak aktif 2. alat dalam : COR (jantung), Pulmo (Paru-paru) 3. otot (muscullus), urat (tendon), jaringan pengikat (ligamen) 4. Alat penggerak pasif 5. Tulang (os), tulang-tulang (ossa)
2.1.2 Fisiologi Fisiologi, dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis
organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan farmakologi. 2.1.3 Biokmia Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang makhluk hidup. Secara tidak langsung biokimia merupakan salah satu disiplin ilmu dari kimia organik dan sains biologi. Biokimia mempelajari seluruh proses kimia yang berhubungan dengan makhluk hidup. Lebih dari 40 tahun biokimia berhasil menjelaskan proses hidup yang merupakan bahasan khusus dalam bidang ilmu botani sampai kedokteran. Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang terjadi dalam sel. Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi molekuler yaitu studi mekanisme molekuler dengan adanya informasi genetik yang terkode dalam DNA. Biokimia diusulkan pertama kali oleh Corl Neuberg pada tahun 1903. Biokimia adalah sains yang menjelaskan struktur dan fungsional makhluk hidup dalam lingkup kimia. Biokimia mengarahkan bidang penelitiannya pada struktur, fungsi, dan interaksi biologi pada makromolekul seperti karbohidrat, lipida (lemak), protein, asam nukleat yang berperan dalam kehidupan.
A.
Sejarah Biokimia
a.
Louis Pasteur
Louis Pasteur merupakan saintis terkenal Perancis yang berperan besar pada penemuan fermentasi dan pentingnya enzim dalam proses tersebut. Louis Pasteur memberikan penjelasan tentang organisme aerob dan anaerob serta hubungannya dengan fermentasi. 1. Emil Fischer
Emil Fischer menemukan bahwa sistem pengikatan enzim dan substrat harus mempunyai bentuk yang sesuai. Dengan demikian, enzim dan substrat bisa saling mengunci. Pada tahun 1981, Fischer mengelusidasi konfigurasi Dglukosa yang sampai sekarang dipakai dalam bahasan kimia organik. Fischer juga menemukan cara pemisahan asam amino dari hidrolisat protein dan struktur primer protein. c.
Hans A dolf K rebs
Pada tahun 1932 Hans Krebs dab Kurt Heneleit mengusulkan siklus urea yang merupakan jalur siklus metabolik pertama yang ditemukan. Pada tahun 1937, Hans Krebs kembali menemukan siklus asam sitrat. d.
E mbden, Meyerhof dan Parnas
Jalur glikolitik yang lengkap diusulkan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof, Carl Neuberg, Jacob Parnas, Otto Wrburg, Gerty Cori, dan Carl Cori. Glikolisi s juga sering disebut sebagai jalur Embden-Meyerhof. e.
J ames Wats on dan Fr ancis C ric k
Watson dan Crick mengusulkan model tiga dimensi DNA dan selanjutnya mengusulkan replikasi DNA. Penemuan ini dinilai sebagai yang terpenting dalam sejarah bioligi karena mengarahkan pada pengertian fungsi gen dalam konteks molekuler. f.
Har G obind K horana
Pada tahun 1964 Khorana berhasil mensintesis poliribonukleotida. Polimer tersebut digunakan sebagai template pada sintesis protein tanpa tanpa sel. PAda tahun 1966 Khoranaand Nirenberg mengelusidasi kode dan fungsi
genetik yang lengkap dari kodon individual untuk masing0masing asam amino pada sintesis protein. g .
A nthoin Lavoi s ier
Penelitian klasiknya tentang oksidasi dan peranannya oleh oksigen mengarahkannya pada proses pembakaran dalam tubuh dan menyimpulkan oksigen digunakan dalam reaksi, karbondioksida terleminiasi dan panas dihasilkan. Lavoisier juga dikenal sebagai bapak biokimia modern.
B.
Sasaran Biokimia
Sasaran studi biokimia adalah sebagai berikut:
Mempelajari struktur dan sifat zat pada konteks sel dan jaringan.
Mempelajari struktur dan sifat zat ketika memasuki sel sebagai sumber energi dan zat yang dilepaskan oleh sel sebagai hasil samping.
Mempelajari aktivitas katalitik enzim
Mempelajari proses perubahan makanan menjadi senyawa yang berguna pada tubuh.
Mempelajari bermacam-macam energi yang diperlukan untuk sel hidup.
2.1.4 Fisika kesehatan Fisika kesehatan merupakan cabang dari ilmu kedokteran dan merupakan salah satu bidang dalam biofisika. Ada 2 (dua) bidang yang termasuk dalam fisika kedokteran yaitu: bidang kedokteran dan bidang fisika. Karenanya fisika kedokteran /kesehatan berperan dalam 2 hal meliputi: 1. Penggunaan ilmu fisika untuk menentukan fungsi tubuh meliputi kesehatan dan penyakit yang dikenal dengan faal fisika/Fisiologi fisika 2. Penggunaan Fisika dalam praktek kedokteran meliputi pengetahuan tentang benda/alat yang dipergunakan dalam bidang kedokteran yaitu al at ultrasonik, laser, radiasi dan sebagainya.
Pada perkembangan selanjutnya fisika kedokteran/kesehatan bekerja pada bidang fisika radiologi, meliputi proteksi radiasi, penggunaan radiasi dalam diagnostik dan pengobatan penderita dengan radiasi. Fisika kedokteran dibagi dalam beberapa sub divisi yaitu: 1. Fisika Kesehatan
2. Kedokteran enginerin
Ilmu fisika kesehatan untuk kebidanan merupakan terapan dari Fi sika kesehatan terutama dalam bidang: 1. Gaya pada tubuh dan di dalam tubuh (mekanika/gaya) 2. Energi yang berubah karena pengaliran panas dan usaha yang di ,lakukan (panas/termodinamika) 3. Gelombang arus listrik yang berkaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk merangsang syaraf sensoris dan alat-alat: EMG, ENG, ERG,EOG,EGG,EEG,ECG,MCG,MEG dan lain-lain 4. Ultrasonik dalam bidang kesehatan untuk diagnostik (dalam kebidanan) dan pengobatan misalnya diatermi, kanker, perkinson dan lain-lain (bunyi / Ultrasonik) 5. Tekanan pada zat cair meliputi Hydrodinamika dan fluida
2.1.5 Mikrobiologi Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi. 2.1.6 BiologiReproduksi Biologi Reproduksi membahas tentang perkembangan organ-organ reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, mulai dari sel, kehamilan,
hingga persalinan. Selain itu, juga membahas mengenai kehidupan neonatus sejak dalam kandungan. 2.2 Teori sel Robert Hooke( Inggris ,1635-1703 ) merupakan orang yang pertama kali memperkenalkanistilahseldalambukunya , Micrographia (1665). Iamengamatisayatantutupbotoldaribatangtumbuhangabus ,Qoercussuber , denganmenggunakanmikroskophasilrancangannya . Dalamsayatangabustersebuttampakruanganataukamar-kamarkecil yang dipisahkanolehdindingtebalmenyerupaisaranglebah .Kamarkamarkeciltersebutiaberinamasel . Padaakhirtahun1678 ,Antony Van Leeuwenhoek (Belanda, 1632-1723) menjadi orang pertama yang melihatbendahidup yang sangatkecil di dalam air rendamanjeramidenganmenggunakanmikroskopsederhana . Padatahun1809 ,Jean Baptiste de Lamarck (Prancis , 1744-1829) menyatakanbahwasetiapmakhlukhidupmerupakankumpulanseldandidalamse tiapselbergerakcairan yang kompleks . Teoritentangseldibangunolehbanyakahlisains ,antara lain sebagaiberikut : 1.Schleiden (1804-1881) danT.Schwann (1810-1882). Schleidenadalahahlianatomitumbuhan ,sedangkan Schwann adlahahlianatomihewan. Schleidendan Schwann berpendapatbahwasetiaptubuhtumbuhandanjugahewantersusundarisel . 2. Felix Durjadin (1835), menyatakanbahwabagianterpentingdariselhidupadalahcairan yang selaluterdapatdidalamsetiapselhidup( protoplasma ). 3. Johannes Purkinje dan Hugo van Mohl (1840), memperkenalkanistilahprotoplasma. 4. Max Schulte (1825-1874), berpendaptbahwaprotoplasmamerupakanstrukturdasarmakhlukhidup yang melangsungkanseluruh proses hidup . 5. Rudolf Virchow (1858), berpendapatbahwasetiapselberasaldariselsebelumnya( omnisceellula e celulla ).
6. Robert Brown ,R.Strasburger , dan C. Bernardberhasilmenemukanintisel (nucleus ).Strasburgermenyatakanbahwasetiapintiselberasldariintiselsebelumn ya yang terbentuklewatpembelahan. Sementaraitu , Bernard menyatakanbahwaintiselmengaturpekerjaanseldanmerupakanstrukturselterp enting . 7. Struktur sel dan struktur organisasi pada makhluk hidup
Tingkatan / Level Struktur Organisasi Pada Mahluk Hidup
1. Organisme atau individu adalah suatu unit kehidupan. Meliputi Manusia, hewan dan tumbuhan . Organisme tersusun atas berbagai sistem organ yang membentuk satu kesatuan di antaranya sistem integumen, pencernaan, sirkulasi, respirasi, ekskresi, muskuloskeletal, endokrin, reproduksi dan lainnya. 1. Sistem organ adalah gabungan sejumlah organ dengan fungsi tertentu. Sistem organ tersusun oleh beberapa organ, misalnya sistem reproduksi wanita tersusun atas organ ovarium, tuba uterina fallopii, uterus, vagina, vulva dan lainnya. Sistem reproduksi pria tersusun atas penis, testis, prostat, vesikula seminalis dan lainnya. 1. Organ adalah gabungan sejumlah jaringan yg memiliki fungsi khusus. Organ tersusun atas jaringan-jaringan, misalnya uterus memiliki jaringan otot bernama miometrium, jaringan endotel bernama endometrium, jaringan saraf, jaringan ikat berupa ligamen-ligamen yang menopang uterus. Penis tersusun atas jaringan kulit, mukosa, jaringan otot, jaringan saraf dan lainlain. 1. Jaringan adalah sekumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Misalnya jaringan kulit merupakan sekumpulan sel-sel berstruktur pipih dan memiliki fungsi pokok yang sama yaitu sebagai penutup tubuh. Jaringan saraf tersusun atas sekumpulan sel-sel panjang bernama neuron dan berfungsi sebagai penyalur impuls saraf. 1. Sel adalah unit terkecil dari kehidupan. Tubuh manusia dewasa memiliki kira-kira 100 triliun sel. Namun di alam ini ada organisme yang hanya memiliki beberapa sel saja, bahkan ada pula yang hanya memiliki satu sel saja, misalnya bakteri. 1. Organel adalah komponen –komponen penyusun sel dan bersifat hidup, salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi khusus yang terapungapung dalam sitoplasma sel eukariot.
2. Molekul/ senyawa adalah gabungan dua atom atau lebih baik dari unsur yang sama maupun dari unsur yang berbeda, jika atomnya berasal dari unsur yang sama disebut molekul unsur, sedang jika atomnya berasal dari unsur yang berbeda disebut molekul senyawa. contoh molekul unsur molekul oksigen O2. 1. Atom adalah bagian dari unsur terdiri dari partikel-partikel terkecil yang ta k dapat dibagi-bagi lagi, tidak dapat dirusak, dimusnahkan, dan diciptakan. Semua atom dari unsur yang sama mempunyai ukuran dan massa yang sama, atom -atom dari unsur yang berbeda memiliki ukran dan massa yang berbeda pula, dengan demikian banyaknya macam atom sama dengan banyaknya macam unsur 1. Ion adalah zat yang tersusun oleh partikel – partikel bermuatan, ukuran dari partikel ini seukuran dengan atom maupun molekul.I Bagian utama dari sel adalah 3 komponen utama : 2. INTI/NUKLEUS 3. MEMBRAN SEL / Plasmolema 4. SYTOPLASMA, meliputi; 1. Organella/Organoid/Metaplasma 2. Paraplasma/Inclution
Struktur Sel
1. Membran Sel (Membran Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluar dari sel. Fungsinya antara lain sebagai berikut. 1. Mengontrol atau mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan lingkungannya. 2. Menjadi tempat reaksi, seperti reaksi terhadap cahaya matahari dan reaksi oksida dalam respirasi. 3. Sebagai reseptor atau penerima rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lainnya, baik zat tersebut berasal dari lingkungan luar sel ataupun bagian lain dari dalam sel itu sendiri. 4. Sebagai pelindung sel agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel. 5. Mengontrol zat-zat yang akan masuk maupun yang akan keluar meninggalkan sitoplasma.
Membran sel tersusun atas lipid, protein, dan karbohidrat. Lipidnya terutama berupa fospolipid yang merupakan molekul-molekul amfifilik artinya setiap
molekul mengandung “kepala” hidrofilik dan “ekor” hidrofobik. Membran sel dapat berfungsi sebagai pelindung sel dengan membentuk lapisan ganda fosfolipid dimana kepala hidrpfilik menghadap ke arah air pada setiap sisi, sedangkan ekor hidrofobik terlindung dari sentuhan air. Membran memiliki dua jenis protein, yaitu protein integral dan periferal. Protein integral yang menembus di antara lapisan fosfolipid, berfungsi sebagai transpor yang membawa zat-zat terlarut yang dibutuhkan sel. Sementara, protein poriferal menempel di lapisan fosfolipid. Pada bagian sel yang menghadap keluar sel, terdapat karbohidrat yang melekat pada protein atau bagian kepala fosfolipid. Karbohidrat yang berikatan dengan protein disebut glikoprotein, sedangkan yang berikatan dengan fosfolipid disebut glikopid. Membran sel secara aktif menentukan zat-zat mana yang dapat dilaluinya dan sekaligus menahan zat mana yang tidak dapat dilaluinya. Berdasarkan kenyataan ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai membran yang bersifat diferensial semipermeabel atau selektif permeable. Dengan cara inilah membran sel berusaha mempertahankan bentuk dan reaksi-reaksi kimia dalam sel agar dapat berjalan terus. 1. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan beserta zat-zat terlarut yang mengisi ruangan di dalam sel dan dibatasi oleh membran sel. Sitoplasma merupakan sistem koloid yang amat dinamis dan senantiasa bergerak. Cairan yang mengisi organel dikenal dengan sitosol. Di dalam sitoplasma maupun sitosol terlalu senyawa organik yang utama untuk kehidupan, ion-ion gas, molekul-molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, gula nukleotida, vitamin, serta protein dan RNA yang membetuk larutan koloid. Larutan koloid tersebut mengakibatkan sitoplasma senantiasa bergerak secara acak, yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak acak ini dipengaruhi oleh muatan listrik ion-ion (elektroforesis). Larutan koloid dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel dan sebaliknya. Sitosol juga merupakan tempat berlangsungnya metabolisme tertentu, seperti glikolisis atau pemecahan glukosa, sintesis protein, sintesis
asam lemak, dan lain-lain. Berbagi proses tersebut dilakukan oleh berbagai organel yang membentuk suspensi di dalam sitoplasma. 1. Organel
Untuk melaksanakan berbagai fungsi hidup, sel dilengkapi berbagai organel, seperti nukleus, mitokondria, ribosom, lisosom, plastida, retikulum endoplasma, badan golgi, dan badan mikro. 1. Nukleus
Nukleus merupakan organel sel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA, dan berbentuk bulat hingga oval bergantung jenis selnya. Nukles adalah organel yang amat vital bagi kehidupan, yaitu mengendalikan seluruh kegiatan sel. Beberapa bagian penting dari nukleus, yaitu:
Membran Inti, membran inti terdiri atas dua lapis yang berfungsi sebagai pembungkus sekaligus sebagai pelindung inti. Membran luarnya mempunyai hubungan langsung dengan Retikulum Endoplasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara membran inti dengan sitoplasma. Pada organisme eukariotik, kecuali sel darah merah mamalia dewasa dan sel floem, nukleusnya terlindung oleh membran inti.
Nukleoplasma, nukleoplasma merupakan cairan inti berbentuk gel yang kaya akan ion-ion, protein, enzim, nukleotida, dan benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin yang memendek, menebal, dan mudah menyerap zat warna disebut Di dalam kromosom tersimpan untaian DNA yang terikat pada protein dasar yang dikenal dengan histon.
Nukleolus , bagian ini tersusun atas kumpulan gen-gen yang memberikan kode RNA ribosom. Sebagai penkode RNA ribosom, struktur ini berfungsi untuk merangkai subunit-subunit penyusun ribosom.
1. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan sistem membran kompleks yang tersusun tidak beraturan membentuk jaring-jaring kerja (retikulum), yang terdapat dalam sitoplasma sel eukariotik. Organel ini bertindak sebagi saluran dalam sitoplasma yang menghubungkan nukleus.
Retikulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yakni RE kasar dan RE halus . RE kasar memiliki ribosom pada permukaannya sehingga berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sementara, RE halus berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. Selain itu, keduanya juga berperan dalam transportasi senyawa kimia yang diperlukan untuk metabolisme sel. 1. Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil di dalam sel dengan diameter lebih kurang 20nm. Ribosom terdapat bebas di dalam sitoplasma maupun melekat pada membran RE ketika proses sintesis protein sedang berlangsung. Jika proses sintesis protein tidak sedang berlangsung ribosom dalam bentuk subunit kecil dan besar. 1. Sentriol
Organel ini terdiri atas sepasang badan berbentuk tabung (silinder) dan merupakan suatu kesatuan yang disebut sentrosom. Sentriol mengandung mikrotubul yang terdiri atas sembilan triplet, terletak di dekat nukleus. Sentriol ini berperan dalam proses pembelahan sel dengan membentu benang spindel. 1. Badan Golgi
Organel ini membentuk struktur seperti jala yang kompleks. Jumlahnya menonjol pada sel kelenjar. Badan Golgi berfungsi untuk:
Mengangkat dan mengubah secara kimia materi-materi yang terdapat di dalamnya.
Menghasilkan lendir, lilin pada tanaman perca, dan sekresi yang bersifat lengket.
Kadang-kadang untuk transpor lemak.
Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
Membentuk Lisosom.
Membentuk enzim-enzim pencernaan yang belum aktif (zimogen, koenzim, dan lain-lain).
Di dalam badan golgi, protein dari RE diikatkan dengan karbohidrat rantai pendek membentuk glikoprotein. Struktur badan golgi bervariasi, yaitu
mulai dari yang bentuknya tidak jelas hingga berbentuk jaring-jaring atau jala. Pada sel tumbuhan, badan golgi sering disebut diktiosom. 1. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berbentuk kantong agak bulat dan dibatasi oleh sistem membran tunggal. Organel ini terdapat pada hampir semua sel eukariotik, terutama pada sel-sel hewan yang memiliki kegiatan fagositik. Lisosom mengandung banyak enzim pencerna hidrolitik, seperti protease, nuklease, Lipase, dan fosfatase yang dibentuk oleh RE kasar. Selanjutnya enzim-enzim tersebut dikirim ke dalam badan golgi. Lisosom berfungsi untuk:
mencerna materi yang diambil secara endositosis.
autofagi, yaitu penghancuran struktur-struktur yang tidak dikehendaki dalam sel.
eksositosis, yaitu pembebasan enzim ke luar sel.
autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel.
1. Mitokondria
Mitokondria merupakan organel sel yang berbentu seperti sosis dan strukturnya sangat kompleks, terdapat pada semua sel eukariotik aerobik. Organel ini merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerobik dalam sel. Mitokondria terlindung oleh membran ganda. Membran dalamnya berlekuklekuk disebut krista, berfungsi untuk memperluas permukaan. 1. Kloroplas
Kloroplas adalah plastida yang mengandung pigmen hijau, kuning, atau merah. Fungsinya sebagai penyelenggara fotosintesis. Di dalam kloroplas terdapat pigmen-pigmen fotosintetik yang terletak pada sistem membran dan bertebaran pada seluruh bahan dasar yang disebut stroma. Peran pigmen fotosintetik pada tumbuhan tinggi adalah untuk menyerap energi cahaya dan kemudian mengubahnya menjadi energi kimia. Badan Mikro (Peroksisom dan Glioksisom)
Badan mikro diselubungi oleh membran tunggal yang berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini berukuran sebesar lisosom dan memiliki dua tipe, yaitu peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom senantiasa berasosiasi dengan organel lain serta banyak mengandung enzim katalase dan oksidase. Pada hewan, peroksisom terkurung di dalam sel-sel hati dan ginjal. Sementara pada tumbuhan terdapat dalam berbagai tipe sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat, metabolisme lemak menjadi karbohidrat, dan perubahan purin dalam sel.
Glioksisom terdapat pada sel tumbuhan. Fungsinya adalah untuk mengoksidasi asam lemak menjadi gula yang berguna untuk pertumbuhan tanaman.
2.3 Teori asal usul kehidupan A .
Teori A biog enes is
Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan ( ). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad. Aristoteles (384-322 SM), adalah seorang filsuf dan tokoh ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Sebenarnya dia mengetahui bahwa telur-telur ikan yang menetas akan menjadi ikan yang sifatnya sama seperti induknya. Telur-telur tersebut merupakan hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walau demikian, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang berasal dari Lumpur. Menurut penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga
. Bila pengertian abiogenesis dan generation
spontanea digabung, maka konsepnya menjadi: makhluk hid up yang pertama kali di bumi berasal dari benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah). Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17,
dimana
menemukan mikroskop sederhana yang
dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolaholah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “ Living in a drop of water “. Tokoh lain pendukung teori ini adalah B.
.
Teori B iogenesis
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. 1.
Redi merupakan orang pertama yang melakukan eksperimen untuk membantah teori abiogenesis. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
Labu I
: diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
Ketiga labu diletakkan di tempat yang sama selama beberapa hari. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Labu I
: dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Menurut Redi belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk. Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya. 2.
Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
Setelah dingin kedua labu diletakkan di tempat yang sama. Beberapa hari kemudian hasilnya sebagai berikut.
Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup menyebabkan gaya hidup (
) dari udara
tidak dapat masuk, sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba). 3.
percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba. Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu. Dengan demikian Pasteur telah membuktikan bahwa teori biogenesislah yang benar. Muncullah ungkapan : “ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang artinya: makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. 2.4 Homeostatis Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis. BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan yakni Biologi memiliki berbagai macam cabang ilmu yang saling terkait satu sama lai n. 3.2 Saran “Tiada gading yang tak retak”, itulah kalimat yang dapat kami ucapkan. Karena itu kami dengan lapang dada menerima segala kritik ataupun saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga materi ini dapat menambah wawasan kita mengenai Biologi dasar dan biologi perkembangan.
Tugas Anatomi Tumbuhan Nama : Inayatul Khoiriyah NIM : 081211431004
Soal! 1. Apa arti tumbuhan bagi kehidupan? 2. Apa pentingnya anatomi tumbuhan bagi kehidupan manusia? 3. Mengapa anatomi tumbuhan memerlukan dan diperlukan cabang ilmu lainnya? 4. Persiapan dan motivasi apa yang anda telah lakukan dalam mempelajari anatomu tumbuhan? 5. Apa yang anda butuhkan dalam mempelajari anatomi tumbuhan?
Jawaban! 1.
- Begitu
penting peranan tumbuhan hijau bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi ini. Karena
tumbuhan selain sebagai produsen pertama pada rantai makan, juga memiliki peranan penting sebagai penghasil oksigen terbesar bagi kelangsungan hidup mahkluk hidup. Serta menangani krisis lingkungan. Selain itu tumbuhan juga memilik peranan fungsi : -
Sebagai paru-paru dunia, tanaman sebagai elemen hijau, pada tumbuhan menghasilkan zat asam(O2) yang sangat diperlukan bagi mahkluk hidup untuk pernafasan.
-
sebagai pengatue lingkungan, vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman dan segar.
-
Pencipta lingkungan hidup (ekologis)
-
Penyeimbangan alam, merupakan pembentuk tempat-tempat hidup alam bagi satwayang hidup disekitarnya.
-
Perlindungan terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahri, gas dan debudebu, kebisingan suara dan kendaran bermotor)
-
Keindahan (estetika)