Pemberian Injeksi Intravena Melalui Selang Infus (Bolus)
A.
Definisi
Menurut Ambarawati (2009), pemberian obat secara injeksi (parenteral) merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan dengan menggunakan spuit. njeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik. njeksi intra!ena (bolus) adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah !ena atau melalui karet selang in"use dengan menggunakan spuit. #edangkan pembuluh darah !ena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung. njeksi intra!ena bertujuan untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi perenteral lain, menghindari terjadinya kerusakan jaringan serta memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
B. Indikasi
$. %bat obat yang di berikan harus berdasarkan program pengobatan . 2. #ebelum menyiapkan obat suntikan . &acalah dengan teliti petunjuk pengobatan yang ada dalam catatan catata n medik atau status pasien . 'aitu 'aitu nama obat , dosis , waktu , dan cara pemberiannya . . ada waktu menyiapkan obat ,bacalah dengan teliti label atau etiket obat dari tiap * tiap obat . %bat * obat yang kurang jelas etiketnya tidak boleh diberikan kepada
pasien . +. erhatikan teknik septic dan aseptic . . #puit dan jarum suntik tidak boleh dipergunakan untuk menyuntik pasien lain sebelum disterilkan . -. #puit yang retak atau bocor , dan jarum suntik yang sudah tumpul atau berkarat atau ujungnya bengkok , tidak bolah dipaki la gi . . Memotong ampul dengan gergaji ampul harus dilakukan secara hati * hati , agar /. tidak melukai tangan dan pecahnya tidak melukai tangan dan pecahnnya tidak masuk kedalam otot . asien yang telah mendapat suntikan harus diawasi untuk beberaapa waktu , sebab ada kemungkinan timbul reaksi allergi dan lain * lain . 9. &agi pasien yang berpenyakit menular malalui peredaran darah ( misalnya pasien hepatitis ) harus digunakan jarum dan spuit khusus . $0. #etiap selesai penyuntikan peralatan harus dimasukkan ke dalam larutan desin"ektan , lalu disterilakan dan disimpan di dalam tempat khusus .(11# 3 200-) ontraindikasi 4 $. asien allergi terhadap obat (misalnya menggigil, urticaria, shock, collaps, dan lain5lain). 2. ada bekas suntikan dapat terjadi abscess, nekrose atau hematoma. . apat menimbulkan kelumpuhan ( 11# 3 200-).
C. Tujuan tindakan
a. Mendapatkan reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada injeksi parenteral
lainnya.
b. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, !itamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral. c.
Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit
d.
Menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
e.
Memperbaiki keseimbangan asam basa
".
Memasukkan obat dalam jumlah yang besar
g.
Memberikan tran"usi darah
h.
Menyediakan medium untuk pemberian obat intra!ena
i.
Membantu pemberian nutrisi parenteral
j.
Memonitor 6ekanan 7ena #entral (87)
D. Masala !e"era#atan
ama
4 y. #
:mur
4 2+ tahun
Agama
4 slam
#uku
4 ;awa
ekerjaan
4 bu rumah tangga
erkawinan
4 awin
amar
4 #oka
Alamat
4 &ogor
o.reg
4 $--29/
eluhan utama
4 yeri pada ulu hati, disertai mual.
iagnosa
4
$. %asionalisasi Tindakan
engan pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah !ena atau melalui karet selang in"use dengan menggunakan spuit melalui pembuluh darah !ena yang menghantarkan darah ke jantung maka njeksi intra!ena bertujuan untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi perenteral lain, menghindari terjadinya kerusakan jaringan serta memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.
&. Prosedur Tindakan
ersiapan Alat a.
#arung tangan satu pasang
b.
#puit steril ml atau ml atau spuit imunisasi
c.
&ak instrument
d.
om
e.
erlak dan alasnya
".
&engkok
g.
=asta"el atau tempat cuci tangan
h.
apas alkohol
i.
%bat injeksi dalam !ial atau ampul sesuai kebutuhan pasien4
%ndancentron $ amp 8e"opera>one $ gr j. k.
a"tar pemberian obat =askom berisi larutan chlorine 0,?
rosedur emberian 6indakan $. Memberikan dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan. 2.
Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
.
Memasang sampiran
+.
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
-.
Memakai sarung tangan
.
Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan cara mengutik5ngutik spuit
/.
Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
9.
Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
$0. Menghapushamakan atau mendesin"eksi karet selang in"us (bolus) dengan kapas alkohol, secara sirkular dengan diameter @ cm $$. Mengklem cairan in"use. $2. Menusukkan jarum ke dalam karet selang in"us (bolus) dengan tangan yang dominan $. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk selang in"us $+. Memasukkan obat perlahan5lahan ke dalam !ena $. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum keluar. $-. eriksa kecepatan tetesan cairan in"use. $. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar
$/. Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine 0,? selama $0 menit $9. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih 20. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
1!aluasi 6ingkat keberhasilan yang diperoleh setelah dilakukan 6indakan emberian njeksi ntra!ena Melalui #elang n"us (bolus) pada y. # dengan
asien Merasa nyaman dan rasa nyeri sedikit berkurang
2.
asien dapat beristirahat dengan tenang
.
ebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
'. !esenjangan Teori
emberian obat melalui selang karet in"use (bolus)biasanya dilakukan dengan cara menghentikan aliran in"us atau diklem, namun cara ini mempunyai e"ek samping rasa sakitnyeri, karena obat5obatan yang diinjeksikan langsung masuk ke pembuluh darah. emberian injeksi melalui selang intra!ena juga dapat dilakukan dengan cara tanpa diklem atau tanpa menghentikan aliran in"us, namun cara ini sangat jarang sekali dilakukan oleh tenaga medis karena dianggap kurang e"ekti", walaupun secara teoritis tindakan ini memiliki beberapa keuntungan yang utama, karena obat dimasukkan secara bersamaan dengan cairan in"us, !iskositas obat menjadi turun sehingga pasien tidak begitu merasa nyeri (&urner, 2009).
Adapun persamaan antara tindakan injeksi !ia bolus di lapangan dengan teori yang diperoleh di akademik yaitu4 $.
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
2.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih.
.
Mencari daerah penyuntikan obat pada karet selang in"us (bolus)
+.
Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan.
.
Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar.
-.
Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan.
.
!esim"ulan
njeksi intra!ena (bolus) adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah !ena atau melalui karet selang in"use dengan menggunakan spuit. emberian obat melalui intra!ena dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pemberian obat intra!ena secara langsung dan pemberian obat intra!ena secara tidak langsung. emberian obat secara tidak langsung terdiri dari dua cara, yaitu melalui intra selang (baik mengklem atau tidak mengklem selang in"use) dan secara drip. :ntuk memberi kenyamanan pada pasien, maka dalam memberikan tindakan harus dapat memilih cara pemberian injeksi intra!ena dengan baik, dalam mengatasi rasa nyeri dan komplikasi yang rendah.