MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS “ANALISIS RISIKO BISNIS”
Dosen Pengampu: Didik Kusno Aji Nugroho
Disusun Oleh:
Nama : Santi Santi Pratiwi Pratiwi NPM : 1502100213 Kelas : B
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN JURAI SIWO METRO 2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis Risiko Bisnis”. Makalah MK Studi Kelayakan Bisnis ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah Analisis Risiko Pajak ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Analisis Risiko Bisnis ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Metro, 20 April 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
KATA PENGANTAR .................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
2
C. Tujuan ...............................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................
3
A. Pengertian Risiko ...............................................................................
3
B. Manajemen Risiko ..............................................................................
4
C. Manfaat Manajemen Risiko ...............................................................
5
D. Tahap-tahap Melaksanakan Manajemen Risiko .................................
6
E. Antisipasi Risiko Bisnis .....................................................................
8
BAB III PEMBAHASAN ...........................................................................
11
A. Kesimpulan .......................................................................................
11
B. Saran ..................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
12
iii
BAB I PENDAULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari aktivitas mengelolah risiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan biasanya berhadapan dengan risiko usaha dan risiko non usaha. Manajemen risiko merupakan desain prosedur serta implementasi prosedur untuk mengelolah suatu risiko usaha. Dimana sering keputusan yang diambil bukan melihat pada besarnya risiko yang akan terjadi namun lebih melihat pada besarnya keuntungan yang akan diterima. Ini di sebabkan karena manusia memiliki sifat yang ambisius untuk meraih keuntungan yang tinggi dan ingin segera meninggalkan masa kesulitan termasuk kesulitan dari segi keuangan. Era sekarang adalah era konsumerisme, dimana berbagai perusahaan menawarkan berbagai bentuk alternatif pilihan produk yang beragam baik dari segi kemasan, cita rasa, manfaat, kualitas hingga harga yang bervariasi. Berbagai kemudahan tersebut mendorong manusia untuk memiliki berbagai produk guna memuaskan dan memudahkan dirinya dalam menjalankan berbagai aktivitas. Karena produk menawarkan berbagai kelebihan yang dapat membantu memberi kemudahan, maka setiap orang berusaha untuk memperoleh kecukupan bahkan kemakmuran finansial guna memudahkan dalam memperoleh berbagai produk tersebut, termasuk dengan memasuki wilayah yang berisiko dan di luar kemampuannya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata risiko dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Secara umum risiko diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak kendaraan lain dijalan, risiko terkena banjir dimusim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-risiko tersebut tidak kita antisipasi dari awal risiko
1
dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengacam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa tujuan perusahaan adalah membangun dan memperluas keuntungan kompotitif organisasi. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan
istilah
peluang
(opertunity),
sedangkan
ketidakpastian
yang
menimbulkan kerugian disebut dengan istilah risiko ( risk ). Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktek, maupun pelatihan kerja. Hal ini secara kongkrit menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa risiko bisnis dan manfaat manajemen risiko bagi perusahaan? 2. Bagaimana tahapan manajemen risiko dan tipe-tipe risiko? 3. Bagaimana mengantisipasi risiko bisnis yang terjadi di perusahaan?
C. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan adalah:
1. untuk mengetahui risiko bisnis dan manfaatnya manajemen risiko bagi perusahaan.
2. Untuk mengetahui tahapan manajemen risiko dan tipe-tipe risiko bisnis. 3. Untuk mengetahui cara mengantisipasi risiko bisnis yang terjadi di perusahaan.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Risiko
Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipergunakan dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Seseorang menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu. Memahami konsep risiko secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Menurut Abas salim risiko adalah ketidak tentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian.. Vaughan yang diterjemahkan oleh herman darmawi (1997 :18) mengemukakan beberapa defenisi risiko sebagai berikut:1 1. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian) chance of loss biasanya dipergunaka untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat sesuatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan. Kerugian, sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas untuk akan munculnya situasi tertentu. 2. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian) Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Defenisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi defenisi ini agak longgar, tidak cocok dipakai dalam analisis kuantitatif. 3. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidak pastian) Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidak pastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko sama dengan ketidak pastian. Dari kesimpulan pengertian risiko pada point 1,2,3 diatas dapat dipahami bahwa risiko mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian. 1
Jumingan. Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)., hal. 59
3
Menurut soekarno risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Hermanto Darmawi (1997 :78) ada dua pendekatan dasar dalam menanggani risiko, yaitu : pengendalian risiko (risk control ) dan pembiayaan risiko (risk financing ). Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
B. Manajemen Resiko
Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko tersebut. Dalam pengertian praktis konsep ini dapat diartikan sebagai proteksi ekonomi terhadap kerugian yang mungkin timbul atas asset dan pendapatan suatu perusahaan. Tujuan manajemen risiko adalah menekan atau menghapuskan resiko, yang apabila terjadi dapat mengakibatkan kerugian atau tidak dapat tercapainya tujuan perusahaan. Kebutuhan akan manjemen risiko dalam konteks ini adalah wajar jika timbul pertanyaan dalam benak kita “mengapa manajer risiko masih dibutuhkan dalam suatu perusahaan jika disitu telah ada independent agent atau broker yang dapat melakukannya? Apakah tidak akan mubasir mempunyai dua orang yang berbeda dengan tugas-tugas dan tanggungjawab yang identik?. Menurut Lester (1987 :23), ada tiga jawaban dasar atas pertanyaan tersebut diatas :2 1. Fungsi-fungsi yang dijalankan oleh manajer risiko adalah tidak sama dengan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh independent agent atau broker, dimana tugas manajer risiko mempunyai skala yang lebih luas dibandingkan hanya membeli proteksi asuransi. 2. Dalam pengalamannya suatu perusahaan sering menghadapi kesulitan untuk merancang program asuransi yang baik tampa adan ya seseorang dari 2
Ibid., hal. 62
4
dalam perusahaan yang benar-benar menanganinya. Broker atau agent dari pihak luar tidak benar-benar menguasai seluk beluk internal bisnis. 3. Ada kecenderungan bahwa agent hanya menjual polis-polis yang mereka sudah kenal saja atau yang mudah didapat dan mereka enggan untuk menganalisa risiko-risiko lain yang tidak tercakup dalam polis standard tersebut. Menurut Irham Fahmi (2010) manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaiman suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan nberbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
C. Manfaat Manajemen Resiko
Dengan diterapkan manajemen risiko diperusahaan ada beberapa manfaat yang akan diperoleh, yaitu : 3 1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manajer menjadi lebih berhati-hati ( prudent ) dan selalu menempatkan ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan. 2. Mampu memberi arah bagi suatu perusahaan dalam melihat pengaruh pengaruh yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang. 3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian khususnya kerugian dari segi finansial. 4. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum. 5. Dengan adanya konsep manajemen risiko (risk manajemen concept ) yang dirancang secara detail maka artinya perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara suistainable (berkelanjutan).
3
Yacob Ibrahim. Studi Kelayakan Bisnis. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)., hal. 110
5
D. Tahap-tahap Melaksanakan Manajemen Resiko
Untuk mengimplementasikan manajemen risiko secara komprehensif ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan yaitu: 4 1. Identifikasi risiko Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa mengindentifikasi setiap bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan. Indentifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan teerlihat. 2. Mengindentifikasi bentuk-bentuk risiko Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifikasi di sini telah mampu dijelaskan secara detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya risiko tersebut. Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan juga sudah mulai mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. 3. Menempatkan ukuran-ukuran risiko Pada tahap ini manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian yang akan digunakan. Data-data yang masuk juga dapat diterima, baik yang berbentuk kualitatif dan kuantitatif serta pemilihan data dilakukan berdasarkan pendekatan metodologi yang digunakan. Dengan kepemilikan rancangan metodologi penelitian yang ada diharapkan pihak manajemen perusahaan telah memiliki fondasi yang kuat guna melakukan pengolahan data. 4. Menempatkan alternatif-alternatif Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan telah melakukan pengolahan data. Hasil pengolahan kemudian dijabarkan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif beserta akibat-akibat atau pengaruh-pengaruh yang akan timbul 4
Jumingan. Studi Kelayakan Bisnis., hal. 66
6
jika keputusan-keputusan tersebut diambil. Berbagai bentuk penjabaran yang dikemukakan tersebut dipilah dan ditempatkan sebagai alternatifalternatif keputusan. 5. Menganalisis setiap alternatif Pada tahap ini dimana setiap alternatif yang ada selanjutnya dianalisis dan dikemukakan berbagai sudut pandang serta efek-efek yang mungkin timbul. Dampak yang mungkin timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang dipaparkan secara komprehensif dan sistematis, denga tujuan mampu diperoleh suatu gambaran secara jelas dan tegas. Kejelasan dan ketegasan sangat penting guna membantu pengambilan keputusan secara tepat. 6. Memutuskan satu alternatif Pada tahap ini setelah berbagai alternatif dipaparkan dan dijelaskan dalam bentuk lisan dan tulisan oleh para manjemen perusahaan maka diharapkan pihak manajer perusahaan sudah memiliki pemahaman secara khusus dan mendalam. Pemilihan satu alternatif dari berbagai alternatif yang ditawarkan artinya mengambil alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ditawarkan termasuk dengan menolak berbagai alternatif lainnya.
Dengan
menyelesaikan
pemilihan
berbagai
satu
alternatif
permasalahan
sebagai
diharapkan
solusi pihak
dalam manajer
perusahaan sudah memiliki pondasi kuat dalam menugaskan pihak manajemen perusahaan untuk bekerja berdasarkan konsep dan koridor yang ada. 7. Melaksanakan alternatif yang dipilih Pada tahap ini setelah alternatif dipilih dan ditegaskan serta dibentuk tim untuk melaksanakan ini, maka artinya manajemen perusahaan sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang dilengkapi dengan rincian biaya. Rincian biaya yang dialokasikan tersebut telah disetujui oleh bagi keuangan serta otoritas pengambilan penting lainnya.
7
8. Mengontrol alternatif yang dipilih tersebut Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihal tim manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer perusahaan adalah melakukan kontrol yang maksimal guna menghindari timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan. 9. Mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih Pada tahap ini setelah alternatif dilaksanakan dan dikontrol dilakukan maka selanjutnya pihak tim manajemen secara sistematis melaporkan kepada pihak manajer perusahaan. Pelaporan tersebut berbentuk data-data yang
bersifat
fundamental
dan
teknikal
serta
dengan
tidak
mengesampingkan informasi yang bersifat lisan. Tujuan melakukan evaluasi dari alternatif yang dipilih tersebut adalah bertujuan agar pekerjaan
tersebut
dapat
terus
dilaksanakn
sesuai
dengan
yang
direncanakan.
E. Antisipasi Risiko Bisnis
Risiko dalam perusahaan ada yang sulit dikendalikan oleh manajemen perusahaan dan risiko yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan. Berikut risiko-risiko tersebut dan cara mengantisipasinya: 5 1. Risiko pada aspek SDM Lima hal utama yang akan dipaparkan berkaitan dengan risiko-risiko dalam aspek SDM dalam hubungannya dengan perencanaan strategi perusahaan yaitu : risiko pada para top eksekutif dan para pekerja inti, risiko pada karyawan, risiko dalam hubungan industri dan perselisihan, risiko stress dan kesehatan yang buruk, risiko bila tidak beretika. Antisipasi yang dapat dilakukan perusahaan harus menciptakan kondisi kerja yang baik, keterbukaan mengenai reward yang dicapai, bekerja secar sistematis, manajemn harus menyampaikan alasan-alasan untuk perbaikan
5
Mujiarto Aliaras Wahid. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan . (Jakarta: Graha Ilmu, 2006)., hal. 45
8
sebelum
perbaikan
dilakukan,
meningkatkan
komunikasi
dengan
karyawan dan memberikan motivasi. 2. Risiko pada aspek keuangan Dalam perusahaan, risiko dalam aspek keuangan cukup tinggi, seperti : biaya produksi yang berlebihan, biaya perusahaan, hutang dan pinjaman yang berlebihan. 3. Risiko pada aspek pemasaran Masalah-masalah di bidang pemasaran dapat mengakibatkan turunnya penjualan serta rusaknya citra perusahaan. Sales yang menurun, market share yang mengecil, kurangnya distribusi barang merupakan sebagian dari tanda-tanda kegagalan pemasaran. Kegagalan pemasaran tidak lepas dari banyak permasalahan yang ada. Berikut ini ada 10 macam pokok permasalahan yaitu : Kebijakan pemerintah, Perubahan permintaan, Perang harga, Pemalsuan, Performance produk yang rendah, Promosi yang kurang baik, Kesalahan dalam merek, Kegagalan dalam mengembangkan produk baru,Masalah distribusi. 4. Risiko pada aspek produksi/operasi Didalam proses produksi/operasi produk barang dan jasa cukup banyak risiko yang perlu diantisipasi. Risiko-risiko tersebut anatara lain mengenai: a. Masalah pemasok. Risiko terjadi apabila perusahaan menggunakan pemasok yang ternyata tidak memenuhi komitmen yang sudah mereka buat. b. Kerusakan kualitas. Risiko karena penarikan kembali barang-barang yang ditawarkan di pasar yang disebabkan dua hal. Pertama karena kualitas dan kuantitas barang yang tidak sesuai. Kedua karena barang yang ditawarkan dipasar adalah produk-produk yang tidak aman dikomsumsi. 5. Risiko pada aspek sistem informasi Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan adalah:
9
a. Berapa nilai data di dalam komputer. Data dapat hilang sebagai akibat dari kesalahan operator, virus, kerusakan hardware atau software, daya listrik maupun akibat vandalisme. b. Risiko komputerisasi. Berikut ini adalah lima risiko utama pada komputer yang data menyebabkan banyak masalah yaitu : pencurian komputer, pemakaian yang tidak di izinkan mengakses komputer, penggunaan disket yang tidak diperiksa, kerusakan perangkat keras atau perangkat lunak, kesalahan pemakaian. c. Minimilisasi risiko komputerisasi. Risiko pemakaian komputerisasi hendaknya diperkecil. Hal-hal ini dapat ditinjau dari aspek hardware, software dan brainware. Perusahaan sebaiknya memiliki asuransi dimana biayanya dimasukkan sebagai bagian dari biaya-biaya system IT-nya. Mengembangkan keahlian dan melatih karyawan untuk menghindari masalah. Perusahaan seharusnya mempunyai copy data yang dilakukan secara rutin dan otomatis. d. Menetapkan
kebijakan.
Hendaknya
manajemen
perusahaan
mempunyai kebijakan yang jelas terhadap system komputerisasi mereka. Kebijakan tersebut mencakup : garis tanggung jawab terhadap system IT, penjagaan data dan system back up, penggunaan disket yang benar dan akses terhadap data
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya. Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko tersebut. Dengan
diterapkan
manajemen
risiko
didalam
perusahaan
akan
memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan dalam mengelolah usahanya. Beberapa tahap dalam melaksanakan manajemen risiko yaitu : identifikasi risiko, mengindetifikasi bentuk-bentuk risiko, menempatka ukuran-ukuran resiko, menempatkan alternative-alternatif, menganalisis setiap alternatif, memutuskan mengontrol
satu
alternatif,
alternative
yang
melaksanakan dipilih
alternative
tersebut,
yang
Mengevaluasi
dipilih, jalannya
alternative yang dipilih. Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dikelolah dengan 4 (empat) cara yaitu : memperkecil risiko, mengalihkan risiko, mengontrol risiko, pendanaan risiko.
B. Saran
Agar supaya dapat mengatasi dan menghindari risiko seorang manajer atau wirausaha perlu menambah pengetahuan tentang keterampilan teknis, keterampilan mengorganisasi, keterampilan memimpin, membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi
pemasaran, strategi
penelitian dan pengembangan dan perlu mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jumingan. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Mujiarto Aliaras Wahid. Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan. Jakarta: Graha Ilmu, 2006. Yacob Ibrahim. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
12