ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM ARTIKEL
BERJUDUL "FENOMENA MULTIMEDIA"
(Yusron Arfiansyah / 130210401090 / Pendidikan Bahasa Inggris / 2013)
Abstrak
Kajian tentang kalimat efektif ini dilatar belakangi oleh kesulitan
pembaca dalam menulis paragraf yang isi atau maknanya mudah dipahami.
Melalui kajian ini, diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam menulis
paragraf yang efektif.
Kata kunci: Kalimat, Efektif.
1. Pendahuluan
Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis.
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi hendaklah dapat mendukung maksud
secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat
diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai
sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Dalam karangan ilmiah sering kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahasa ilmiah. Hal ini disebabkan oleh kalimat-
kalimat yang dituliskan memiliki konten yang kacau, tidak logis, dan
terkadang bertele-tele. Dengan adanya kenyataan itu, pembaca sukar mengerti
maksud kalimat yang kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif.
Berdasarkan kenyataan inilah penulis tertarik untuk membahas kalimat
efektif dengan segala permasalahannya.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara
tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca
dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti
apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-
kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.
Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya,
unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan.
Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan.
Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan
keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah (Mustakim, 1994:86).
Analisis Artikel
Fenomena Multimedia
Multimedia adalah merupakan media yang diciptakan untuk menyajikan
sesuatu dalam bentuk text, suara, gambar dan lainnya yang dimanfaatkan
untuk berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi dengan melalui teknologi
yang sedang berkembang dengan beragam jenis media. Penggunaan Multimedia
saat ini sangat membantu dalam penyampaian bidang pengetahuan yang bersifat
ilmiah.
Saat ini penggunaan multimedia sering banyak ditemukan untuk kebutuhan
metode pembelajaran dengan mengambil informasi dari multimedia dengan
menyajikan beragam majalah, buku dengan bermacam-macam penulis dan
penerbit. Disini manfaat tersebut dirasakan dalam mencari data yang
berkaitan langsung dengan pembelajaran dengan harga murah dan terjangkau.
Dengan berkembang pesatnya fenomena multimedia ini dapat berdampak
negative bila menyalahgunakan fungsi dari multimedia tersebut seperti
membuat suatu tulisan ilmiah yang bersumber dari multimedia tanpa menulis
pengarang asli dari tulisan tersebut dengan istilah lain plagiat atau
pembajakan karya. Dampak negative lainnya adalah mencari suatu kebenaran
informasi dengan mengubah keaslian informasi tersebut. Hal tersebut perlu
dihindarkan supaya fungsi multimedia menjadi tepat sasaran.
Adanya fenomena tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia
adalah merupakan sarana untuk penyampaian informasi yang dapat berupa
komunikasi, informasi maupun hiburan. Dalam pelaksanaannya multimedia
tersebut harus diiringi dengan fungsi nyata multimedia tersebut agar tidak
terjadi penyimpangan melalui kesadaran sendiri mengetahui bahwa multimedia
ini sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Untuk mengetahui apakah isi karangan di atas menggunakan kalimat
efektif atau tidak, cermatilah analisis berikut ini.
1) Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan
struktur yang dipakai. Kesepadanan kalimat memiliki beberapa ciri,
seperti berikut:
a) Kalimat tersebut mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
b) Tidak mempunyai subyek ganda
c) Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat
tunggal.
d) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
1)
2) Kesejajaran
Kesejajaran adalah penempatan gagasan yang sama penting kedalam
sturktur kebahasaan yang sama.
1)
2)
3) Kelogisan
Kelogisan merupakan suatu syarat dari kalimat efektif selain itu
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Suatu susunan kalimat dianggap
logis apabila kalimat itu mengandung makna yang bisa diterima akal.
Kalimat itu bermakna sesuai dengan kaidah-kaidah nalar secara umum.
4) Terhindar dari kesalahan tatabahasa
Jika diperhatikan kata per kata terdapat kata tidak baku,
seperti kata serapan dari bahsa asing "negative" yang yang seharusnya
menjadi "negatif" pada paragraf ketiga kalimat pertama dan kedua. Selain
itu terdapat kata "adalah merupakan" pada paragraf pertama kalimat
pertama, kedua kata tersebut memiliki makna yang sama sehingga tidak
boleh digunakan bersamaan.
5) Kehematan
Apa yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak
perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat
menambah kejelasan kalimat. Peghematan di sini mempunyai arti penghematan
terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah
tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.
a) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan
subjek.
b) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian
superordinat pada hiponimi (hiponimi adalah hubungan semantik antara
sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran
yang lain) kata.
c) Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman
dalam satu kalimat.
d) Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata
yang berbentuk jamak.
6) Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak
menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata.
7) Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan
pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak
terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak
mencerminkan cara berpikir yang tidak simetris.
Penutup
Berdasarkan hasil analisis, artikel yang berjudul "Fenomena Media"
tersebut belum menggunakan kalimat yang efektif, sebab terdapat beberapa
kesalahan dalam penulisan pola kalimat, susunan kalimat yang tidak teratur,
penggunaan kalimat yang sama artinya, dan beberapa kalimat ejaan yang
ditulis tidak benar, sehingga membuat pembaca sulit untuk mengerti isi atau
makna dari artikel tersebut. Sebaiknya penulis merevisi terlebih dahulu
artikel tersebut, lalu menerbitkan kembali. Sehingga artikel tersebut lebih
sempurna dan mudah dipahami pembaca.
Daftar Rujukan
SumberArtikel. 25 Mei 2012. Fenomena Multimedia. Dipetik 10 Mei 2014, dari
http://sumberartikel-terlengkap.blogspot.com/.
Dim24s'Blog. 07 November 2010. Pengertian Kalimat Efektif. Dipetik 10
Mei 2014, dari http://dim24.wordpress.com/2010/11/07/pengertian-dan-
syarat-kalimat-efektif/.
Academia.edu. Januari 2014. Makalah Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.
Dipetik 10 Mei 2014, dari https://unsri.academia.edu/IkraamNimas.