MANAJEMEN RANTAI PASOK DALAM LAYANAN TIK
" Analisis Perusahaan Samsung Electronics Co., Ltd. "
Oleh :
Muhammad Farid
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2017
Company Profile
Samsung Electronics Co., Ltd. adalah perusahaan pembuat perangkat elektronika terbesar di dunia, dan berkantor pusat di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan. Samsung Electronics dibentuk pada 1969 di Daegu, Korea Selatan dengan nama Samsung Electric Industries yang pada mulanya memproduksi perangkat elektronik seperti TV, kalkulator, kulkas, pendingin ruangan dan mesin cuci. Pada 1981, perusahaan ini telah memproduksi lebih dari 10 juta TV hitam-putih. Pada 1988, perusahaan ini bergabung dengan Samsung Semiconductor & Communications. Perusahaan ini adalah perusahaan Korea Selatan yang terbesar dan merupakan ikon dari Samsung Group, yang merupakan konglomerasi terbesar di Korea Selatan.
Samsung Electronics adalah pemimpin pangsa pasar di dunia untuk lebih dari 60 produk, diantaranya adalah :
Semikonduktor
DRAM
SDRAM
Flash Memory
Hard Drive
Penampil Digital
LCD
Plasma
OLED
Perangkat elektronik
TV
Pemutar DVD
Pemutar Blu-ray
Home cinema
set-top box
Proyektor
Perangkat bergerak
Handphone
Pemutar MP3
Kamera Digital
Camcorder
Perangkat komputer
Monitor
Laptop
UMPC
Drive CD dan DVD
Printer laser
Faksimil
Perangkat rumah tangga
Kulkas
Mesin cuci
Microwave
Pemanas Air
Oven
Penyedot debu
Pendingin ruangan
VISI dan MISI
Visi :
"Inspire the World, Create the Future."
Misi :
"To inspire the world with innovative technologies, product, and designs that enrich People's lives and contribute to a socially responsible, sustainable future."
Introduction Supply Chain Samsung
Rantai pasokan Samsung mencakup lebih dari 2.700 pemasok di berbagai industri di seluruh dunia. Dalam rangka membangun rantai pasokan yang berkelanjutan dan ekosistem bisnis yang kompetitif, Samsung mengejar strategi manajemen rantai pasokan dengan mengikuti visi, misi dan filosofi.
Samsung mendukung semua pemasok sehingga mereka dapat mematuhi kode etik sebagai pemasok dan mengoperasikan bisnis mereka berdasarkan hukum yang berlaku dan standar internasional. Samsung mengelola risiko dengan menilai lingkungan kerja mereka, termasuk aspek keberlanjutan seperti lingkungan dan hak asasi manusia. Samsung mengejar penguatan daya saing bersama dan pertumbuhan melalui dukungan yang terus menerus bagi pemasok. Samsung juga melarang penggunaan mineral tidak etis ditambang untuk produk samsung dan setia melakukan kegiatan secara keseluruhan untuk tujuan ini. Samsung melakukan yang terbaik untuk memahami kebutuhan pelanggan, gaya hidup, dan perubahan perilaku. Samsung juga mendengarkan saran dari pelanggan dan mitra dan mencerminkan mereka dalam kegiatan bisninsnya, terutama untuk meningkatkan produk dan layanan kami.
Samsung mengelola rantai pasokan berdasarkan kebijakan yang adil dan transparan. Kebijakan ini dijelaskan secara lebih rinci dalam kode etik pengadaan, kode etik supplier, dan sistem pengadaan. Selain itu, untuk meminimalkan dan mengatasi berbagai risiko yang bisa terjadi dalam rantai pasokan, Samsung mendefinisikan risiko dan mengoperasikan sistem manajemen yang terintegrasi. Terakhir, Samsung secara aktif mendukung pemasok sehingga mereka dapat terus tumbuh karena kami melakukan berbagai inisiatif kerjasama win-win untuk membangun menengah dan jangka panjang kemitraan dengan mereka.
Strategic Fit
Identify the Needs of the Customer Segment being Served
Pada era modern ini konsumen membutuhkan teknologi yang semakain canggih dalam membantu menjalankan berbagai aktifitas sehari hari. Oleh karena itu, PT Samsung Electronics menyediakan bermacam produk elektronik sesuai kebutuhan saat ini dan mengembangkan ke teknologi masa depan.
Quantity of Product of Needed in each lot
Samsung Electronics, pada tahun 2017 akan mengurangi produksi pada smartphone dikarenakan persaingan pasar yang masuk yaitu produk Apple dengan iPhone. Pengurangan produksi pada smartphone Samsung seca otomatis akan mengurangi jumlah produksi massal pada Samsung Electronics.
Response Time Customers Will Tolerate
PT. Samsung Electronics memiliki pabrik produksi sendiri yang terletak di kota-kota besar yang dapat menjangkau semua wilayah dengan lebih cepat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyalurkan hasil produksi kepada distributor dan konsumen dapat lebih cepat dan relative tepat waktu.
Variety of Product Needed
Samsung menciptakan produk dengan kualitas tinggi dan bermacam-macam sehingga menjangkau seluruh segmen. Produk-produk tersebut yaitu :
DRAM, SRAM, Flash memory, mobile phones, TFT-LCDs, Computer monitors, Big-screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players, dan lain-lain.
Service Level Required
PT Samsung Electronicsmemberikan pelayanan dengan menyediakan Service Center yang lengkap dan terlatih untuk setiap negara sehingga memudahkan customer dalam menanyakan atau meminta bantuan terkait produk Samsung.
Price of the Products
Produk yang ditawarkan Samsung ditetapkan sesuai pada biaya dan tingkat kualitas produk yang berbeda-beda untuk setiap produknya.
Desire Rate of Innovation in the Product
Dengan produk yang Samsung miliki saat ini, PT Samsung Electronics mencoba mengembangkan beberapa produk yang sudah dimiliki, dilihat dari produk smartphone a5 2015 dikembangkan dengan ditambah fitur fitur menarik dan mengupdate spesifikasi yang dimilikinya menjadi Samsung a5 2016, a5 2017.
Supply chain drivers and obstacle
Drivers of supply chain performance
facilities : perusahaan Samsung sendiri berasal dari negara koreaTaegu, kantor pusat Samsung sendiri berada di Seocho Samsung Town di Seoul, Korea Selatan, gudang perusaahn Samsung tentu nya berada di Seoul Korea Selatan setelah tahap finishing dan packing akan dikirm ke bebrapa Negara yang menjadi konsumen Samsung untuk di Indonesia sendiri gudang Perusahaan Samsung berada di Jababeka Raya. Setiap tahun PT. Samsung Indonesia memproduksi 14,4 juta unit pertahun.
Prosedur penyimpanan persediaan barang digudang Samsung yaitu sebagai berikut.
Pihak Gudang. Persediaan barang dagang Samsung disimpan dalam gudang Samsung. Dalam pengaturan penyimpanan, barang dagang Samsung disimpan berdasarkan jenis persediaan barang dagang secara teratur dengan tipenya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam mengontrol barang dagangan. Prosedur penyimpanan barang dagang Samsung dilakukan dengan cara mencatat barang masuk serta barang keluar secara manual menggunakan kartu stok dan juga secara terkomputerisasi menggunakan software.
Branch Controller Setiap 6 bulan sekali pihak gudang dengan pihak BC akan melakukan stok opname untuk semua jenis barang yang ada digudang. Hal ini dilakukan untuk mencocokkan data dalam sistem dengan fisik barang yang ada di gudang dalam menunjang pengendalian internal atas barang persediaan dagangan yang ada.
Inventory : untuk memanajemeni persedian barang perusahaan Samsung tentunya akan menggunakan 6 tahapan.
Pengelolaan Gudang Penyimpanan
Menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang Efektif dan Efisien
Perawatan Persediaan
Selalu melakukan Stock Opnam
Pengecekan Persediaan Secara Berkala
Penyimpanan Persediaan yang Teratur dalam Pengelompokan
Information
Peran informasi disini sangat penting bagi perusahaan karena untuk mempermudah berlangsungnya perusahaan baik jangka pendek atau pun jangka panjang agar semakin berkembang, seperti yang kita ketahui jantung supply chain management adalah informasi dan ada beberapa karakteristik informasi antara lain ( accurate, accessible in a timely manner, the right kind, providers supply chain visibility ). Contoh ketika barang yang berada dalam PO di setiap kota kosong maka akan langsung menghubungi pusat, ataupun dalam mendengarkan kritik dan saran setiap konsumen.
Sourcing
Untuk mencari bahan baku perusahaan Samsung sendiri mencari bahan baku yang tentunya sangat rendah guna menekan biaya dalam produksi.
Pricing
Untuk harga Samsung lebih menekankan pada kualitas produk. Sehingga penentuan harga ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas masing-masing produk tersebut.
A framework for structure drivers
Sumber: Chopra Sunil
Transportation in Supply Chain Management
Samsung adalah memproduksi berbagai konsumen dan peralatan elektronik industri dan produk-produk seperti semikonduktor, komputer pribadi, peripheral, monitor, televisi, dan peralatan rumah tangga termasuk AC dan oven microwave. Perusahaan juga memproduksi sistem jaringan akses internet dan peralatan telekomunikasi termasuk ponsel. Dalam pendistribusian alat ini Samsung menggunakan tranportasi yaitu TruckLoad untuk pengiriman produk, instalansi, pengumpulan, penyimpanan, pembongkar ke CDC (Central Distribution Center) Negara atau wilayah yang akan dikirimi barang-barang dari Samsung tersebut, setelah berada di CDC pendistribusian menggunakan Less Than Truckload untuk dikirim ke toko-toko atau konsumen. Layanan transportasi dan pendistribusian produk Samsung ini kepada agen untuk 58 pusat distribusi internasional. Dengan menggunakan sistem G-TMS untuk perancangan transportasi diharapakan dapat memberikan kepuasan pelanggan dan berlangsung secara optimal dan sistem WMS untuk memaksimalkan efisiensi penyimpanan dalam gudang. Dengan kedua sistem ini dapat memberikan manfaat bagi Samsung untuk pendistribusian stok produk yang habis di gudang. (https://selc.co.kr/eng/intro.jsp) and (2016-samsung-sustainability-report-eng). Perusahaan Samsung menghabiskan 3,733,045 milions untuk transportasi ke seluruh dunia. (2016-samsung-sustainability-report-eng).
Transportasi TruckLoad yang digunakan Samsung.
Analisis Transportasi Samsung pada Supply Chain Management :
Samsung menggunakan transportasi TruckLoad dan Less Than Truckload untuk pendistribusian barang. Dimana TruckLoad adalah pengiriman barang denga jumlah yang besar dan jarak tempuh yang panjang dengan kapasitas lebih dari 17,5 -20 tons. Sedangkan Less Than Truckload adalah pengoprasiannya bergantung pada kapasitas yang diangkut dan jarak tempuh, pengiriman barang yang melayani banyak konsumen dengan permintaan yang sedikit sehingga bisa masuk langsung pengirimannya ke toko-toko atau konsumen. Dengan demikian Samsung menggunakan 2 metode transportasi ini karena dapat mempermudah perusahaan dalam mengirimkan barang dari CDC hingga ke konsumen. Dalam analisis design options for a transportation netwok Samsung menggunakan all shipments via central DC karena barang yang belum terbeli akan disimpan digudang. DC Samsung sudah tersebar di seluruh dunia. Dengan ini Samsung dapat menyimpan barang yang sudah siap di jual belikan hingga sampai ke tangan konsumen.
Sourcing Decision dalam SCM
Sourcing Decision Making Criteria
Untuk sumber spesifik produk mobile, berlawanan dengan pengembangan produk, saat ini preferensinya adalah perusahaan berbasis Cina. Tidak seperti semikonduktor, kebanyakan dari afiliasi komponen ponsel Samsung yaitu berbasis di Cina. Rute mudah untuk menjadi pemasok adalah untuk bekerja sama dengan R&D Samsung. Menjadi pemasok untuk produk yang sudah ada lebih sulit, dan otomatis jika ingin menjadi pemasok maka harus berurusan dengan divisi usaha Samsung itu sendiri. Kriteria pengambilan keputusan untuk pemasok kendaraan mobile dan terhubung (berlawanan dengan mitra-mitra R&D) tidak sangat bervariasi dari satu divisi produk ke divisi produk lainnya di Samsung. Umumnya, Samsung mengharuskan vendor untuk menjamin tiga kondisi, yaitu:
Kegiatan VE / VA (Value Added Engineering),
kualitas yang sangat baik dan tanggal pengiriman, dan
harga yang kompetitif.
Integrated Procurement System
Pada bulan Mei 2014, Samsung mendirikan sebuah sistem pengadaan terpadu untuk digunakan di seluruh tempat kerja dan dengan pemasok di seluruh dunia disebut Global Supplier Relationship Management (G-SRM). Sistem G-SRM ini memungkinkan perusahaan untuk menganalisis rincian biaya, efisiensi biaya, dan kondisi pengadaan dari pemasok masing-masing daerah dengan cara multilateral untuk 100 persen bagian yang dibeli. Selain itu, Samsung secara interaktif berbagi informasi SCM yang diperlukan untuk perdagangan dengan pemasok melalui sistem tersebut, dan menggunakan G-SRM untuk pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen pemasok secara keseluruhan dan manajemen risiko rantai pasokan. Selain itu, Samsung menambahkan fungsi manajemen lingkungan kerja yang terintegrasi dengan sistem G-SRM sehingga pemasok dapat menggunakannya sebagai bagian dari praktek manajemen internal mereka. Supplier Code of Conduct, Supplier Code of Conduct Guide, dan Self-Assessment Checklist dibagi melalui G-SRM, sementara pemasok aktif memanfaatkan G-SRM untuk meningkatkan lingkungan kerja mereka dengan mendaftarkan tugas perbaikan dan status kegiatan peningkatan informasi menjadi tersedia.
Open Sourcing System
Samsung telah terus menjalankan program untuk menentukan mitra bisnis dengan teknologi baru yang berorientasi pada masa depan dan ide-ide inovatif. Dalam kaitannya dengan sejumlah Pusat Pengadaan Internasional (IPC) yang menilai masing-masing daerah tren teknologi dan sumber pemasok baru di lokasi strategis di seluruh dunia, Samsung mengoperasikan sebuah proses Open Sourcing yang memungkinkan setiap perusahaan dengan teknologi kelas dunia dan biaya yang kompetitif untuk mengusulkan peluang bisnis dengan Samsung. Perusahaan yang ingin melakukan bisnis dengan Samsung dapat membuat proposal melalui situs portal pengadaan (www.secbuy.com) di Sistem G-SRM Samsung untuk kemudian Samsung akan memeriksa pengajuan tawaran mereka. Sebagai hasil dari saluran pengadaan ini, total 900 proposal telah ditinjau pada tahun 2015, dengan 45 kasus diadopsi untuk aplikasi untuk berbagai line-up produk Samsung.
Risk Management
Supplier Risk
Samsung telah mengoperasikan proses dan sistem yang diperlukan untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut dan untuk mengatasi potensi risiko terkait pemasok dalam rantai pasokan. Dengan memantau status keuangan dari pemasok, kepatuhan secara teratur dengan hak asasi manusia & tenaga kerja, serta lingkungan & peraturan keselamatan, manajemen mineral konflik, sesuai dengan pembatasan bahan strategis, dan penggunaan bahan non-berbahaya, Samsung mencegah dan mengelola faktor risiko terlebih dahulu dengan menggunakan in-house system Samsung.
Procurement Process Risk
Tujuan utama Samsung di area ini adalah untuk benar-benar memberantas korupsi, mismanagement, dan setiap pelanggaran peraturan yang bisa dan mungkin terjadi selama proses pengadaan. Proses bisnis abnormal yang berkaitan dengan korupsi dan mismanagement terus dicegah secara fundamental melalui sistem Samsung, sementara semua kegiatan bisnis Samsung ditangani dengan transparansi penuh. Selain itu, Samsung juga melakukan inspeksi rutin di tempat dan memantau untuk memeriksa kepatuhan terhadap peraturan dan mengenai perdagangan yang adil dan subkontrak.
Information Technology
Sistem TI memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam pencarian, penyimpanan, dan penyebaran informasi melalui database sebagai media penyimpanan yang dapat diakses secara real-time. Dalam kaitannya pada proses operasional khususnya bidang rantai pasokan, informasi yang ada akan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan menghasilkan optimalisasi terhadap proses yang dilakukan. Penggunaan teknologi informasi secara efektif dapat mendukung kesuksesan reantai pasokan.
Perusahaan mengelola resiko rantai pasok melalui G-ERP dan G-SCM sehingga dapat mengontrol resiko perusahaan secara menyeluruh dan mencegah berbagai faktor resiko menggunakan sistem self-assessment melalui pembentukan berbagai sistem sepeti G-EHS dan G-SRM. Samsung mendirikan G-SRM sebagai sebuah sistem pengadaan terpadu untuk digunakan seluruh tempat dengan para supplier di seluruh dunia. Sistem G-SRM ini memungkinkan untuk menganalisis biaya rinci, efisiensi biaya, dan kondisi pengadaan dari pemasok masing-masing daerah dengan cara multilateral. Juga dapat secara interaktif berbagi informasi SCM yang diperlukan untuk perdagangan dengan pemasok melalui sistem yang sama, dan menggunakan G-SRM untuk pekerjaan yang berhubungan dengan manajemen pemasok secara keseluruhan dan manajemen risiko rantai pasokan. Selain itu, fungsi manajemen lingkungan kerja yang terintegrasi dengan sistem G-SRM sehingga pemasok dapat menggunakannya sebagai bagian dari praktek manajemen internal mereka.
Dengan adanya berbagai sistem yang mendukung proses operasional rantai pasok dapat mendukung monitoring rantai pasok secara global mulai dari pengembangan, pengadaan, produksi, logistis, penjualan, pelayanan, mendeteksi perubahan pasar dan situasi yang abnormal sehingga meminimalisir resiko manajemen rantai pasok perusahaan.
Green Information System
Green Management Information System mendukung kinerja perusahaan melalui sistematisasi informasi yang relevan, dan meningkatkan daya saing dan mendukung penggunaan strategis. Sistem ini memaksimalkan efisiensi melalui standarisasi lingkungan dan keselamatan kerja.
EDI Implementation
Penerapan EDI system dalam perusahaan bertujuan untuk mengintegrasikan dengan sistem ERP mitra dalam rangka sinkronisasi data penjualan dan data saham antar sistem ERP. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menerapkan metodologi bridging untuk memastikan semua sistem dapat terintegrasi dengan satu sama lain melalui saluran EDI. Selain itu juga memastikan data yang tidak lengkap atau tidak akurat yang akan menyebabkan masalah besar untuk rantai pasokan. Seluruh dealer Samsung yang telah terintegrasi dengan sistem EDI secara otomatis telah teringrasi dengan sistem Samsung DMS.
Coordination In Supply Chain Management
Koordinasi merupakan salah satu hal yang penting dalam proses rantai pasokan. Koordinasi yang tidak baik dapat menimbulkan adanya kesalahan informasi yang berakibat fatal bagi perusahaan. Terlebih lagi jika berhubungan dengan pihak luar yang membutuhkan koordinasi secara baik sehingga pihak luar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan baik itu dalam permintaan raw material maupun fasilitas pendukung seperti transportasi dan lain sebagainya. Jika tidak ada koordinasi yang baik antar kedua belah pihak tentu akan menimbulkan kerugian satu sama lain.
Untuk meminimalisir adanya miskoordinasi yang terjadi, perusahaan Samsung memanfaatkan EDI system sebagai salah satu tools yang membantu proses komunikasi kepada para partners, supplier, retailer, dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan perusahaan. Samsung berhubungan dengan para mitranya melalui Value Added Network (VAN) untuk memungkinkan proses yang efisien dari faktur dan pesanan pembelian.
Designing the Distribution Network dalam SCM
Jaringan distibusi yang digunakan oleh Perusahaan Samsung Electronics lebih condong menggunakan model distribution storage with carrier delivery (Chopra dan Meindl, 2010). Model distribusi produk ini lebih bersifat top down dimana para produsen atau manufaktur telah menunjukan keagenan ke distributor tertentu untuk memasarkan produknya ke daerah atau negara tertentu. Pola permintaan dari konsumen diteruskan ke distributor yang dilanjutkan ke produsen. Setelah produk tersedia, produsen akan memberikan produknya ke distributor untuk diberikan ke konsumen. Dalam hal ini biasanya distributor akan melakukanfungsi penyimpanan storage bilamana produk mempunyai nilai yang tidak terlalu signifikan baik ditinjau dari harga produk itu sendiri maupun biaya simpannya. Tetapi untuk produk yang cukup mahal dan biaya simpan juga memerlukan perlakuan khusus, maka fungsi penyimpanan dilakukan oleh produsen misalnya kulkas, komputer, dan produk elektronik lain yang diproduksi samsung.
Proses distribusi yang dilakukan setelah proses produksi yang bahan materialnya diambil dari vendor atau supplier. Kemudian setelah proses produksi dilakukan di pabrik produk akan dikirim ke Regional Distribution Center dan Branch Warehouse. Regional Distribution Center merupakan tempat distribusi utama dimana produk akan di distribusikan ke wilayah-wilayah lain yang jauh atau berbeda pulau. Sedangkan Branch Warehouse digunakan sebagai pusat inventory untuk satu regional wilayah distribusi yang menyimpan stock produk apabila ada permintaan dari dealer atau retailer. Setelah itu produk dari Branch Warehouse dikirim ke Distributor, Direct Dealer dan Modern Retailer sesuai dengan jumlah permintaan dan jenis produk yang dipesan. Terakhir konsumen dapat membeli produk melalui retailer, Dealer resmi Samsung, dan Sub Dealer.
Sumber: Samsung.com
Network Design dalam SCM
Komponen dalam Desain Jaringan Distribusi
Variety: Terdapat 1000 tipe produk dari seluruh line-up produk Samsung yang dapat didistribusikan: 400 tipe produk audio-video, 100 tipe produk home appliances, 150 tipe produk AC, 50 tipe produk smart phone, dan 300 tipe produk IT.
Value (€/Kg): rentang harga mula dari €13 untuk produk home appliances hingga €1000 untuk produk smart phone.
Density (Kg/m3): berkisar dari 110 Kg/m3 untuk produk home appliances sampai 1200 Kg/m3 untuk produk smart phone.
Risk of obsolescence: dari 3 bulan untuk produk smart phone hingga 1 tahun untuk produk home appliances dan AC.
Contribution Margin: bervariasi tergantung tipe produknya, mulai dari 14% untuk audio-video hingga 30% untuk smart phone.
Tingkat Layanan
Time cycle (order-delivery): 3-5 hari kerja ketika appointment tidak diminta.
Completeness (item fill rate): sulit untuk memasok 100% karena pesanan biasanya multiproduk dalam keluarga produk yang sama, sehingga 95% dari kelengkapan dipertimbangkan. Satu-satunya kasus dengan 100% adalah sesuai dengan ponsel yang disampaikan langsung dari pabrikan ke pelanggan.
Returnability: karena arus balik tidak terlalu penting maka hanya sesuai dengan hanya 1% dari total arus.
Karakteristik Design Network
.
Global Network Samsung
Menurut data dari Sustainability Report Samsung Electronics bahwa pada akhir tahun 2015 Samsung berhasil mempertahankan 199 pusat operasi global, meliputi manufaktur cabang, penjualan cabang, pusat design, pusat penelitian, dan 15 kantor utama di seluruh dunia. Penyebaran jaringan global dari bisnis Samsung Electronic ditunjukan pada gambar diatas, dimana penyebarannya meliputi wilayah Eropa, Africa, Timur Tengah, CIS, Jepang, Korea, Cina, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Asia Barat Daya.
Salah satu contoh desain jaringan Samsung Electronic yaitu yang berada di Eropa. Tiga pabrik di Eropa, terletak di Hongaria dan Slovakia, menghasilkan produk untuk audio-video dan unit bisnis IT, sedangkan pabrik di Asia (Korea Selatan, China) memproduksi smart phone, produk home appliances dan AC. Pabrik-pabrik tersebut sangat terspesialisasi dan khusus dan gudang mereka mengelola hanya satu keluarga produk karena pelatihan personil, keamanan produk dan pengelolaan aliran berbeda satu sama lain.
Logistik ditangani dengan cara yang unik di Samsung sehingga mencakup banyak proses administrasi. Proses logistik Samsung lebih kompleks dari yang dijelaskan di dalam model rantai nilai dasar biasa. Blok-blok bangunan inti untuk komponen ditambah dengan gabungan dari komponen yang bersumber dari internal dan eksternal dikirim langsung ke pabrik perakitan, baik dari Korea atau langsung ke pabrik luar negeri dengan Samsung Electronics Logitech yang menangani logistik inbound dan outbound dan Samsung melangkah lebih jauh dalam menangani pembayaran dan proses-proses dengan perusahaan outsourcing dengan sangat baik dan efektif dengan sistem ERP global yang dikelola oleh Samsung SDS.
Network Design In an Uncertain Environment
The Impact of Uncertainty on Network Design Decisions
Ada 80 perusahaan yang memasok operasi Samsung di Indonesia. Namun, kami hanya bisa mengidentifikasi 28 di antaranya saat menulis ini. Dari 28 perusahaan, 22 perusahaan adalah perusahaan manufaktur peralatan elektronik (EMS) dan enam perusahaan non-EMS, penanganan kemasan, manufaktur styrofoam, dan produksi buku manual. Dari 22 perusahaan EMS, 20 di antaranya merupakan perusahaan pemasok langsung dan dua sisanya adalah perusahaan pemasok tidak langsung. Jumlah kendaraan yang digunakan setiap produksi selalu berubah.
Pada 2012, Samsung menetapkan target penjualan di Indonesia sebesar US $ 1,5 miliar, dengan kontribusi penjualan terbesar diperkirakan berasal dari ponsel dan produk tablet, serta produk elektronik rumah tangga. Sasaran Samsung Indonesia adalah menyumbang setidaknya 1 persen dari pendapatan global Samsung dan menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua di kawasan Asia Tenggara. Pada 2011, penjualan Samsung di Indonesia merupakan yang terbesar ketiga di Asia Tenggara, dan menyumbang sekitar 0,5 persen dari total pendapatan Samsung di seluruh dunia sebesar US $ 145,2 miliar. Pabrik Samsung ini berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp.125 triliun (US $ 12,6 miliar) pada tahun 2011.
(Sumber : http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia)
Evaluating Network Design Decisions Using Trees
Secara keseluruhan, 89 persen atau 25 perusahaan pemasok Samsung berlokasi di Bekasi, dan 23 di antaranya berada di dalam enam kawasan industri terbesar di Cikarang, wilayah Bekasi. Ada 12 perusahaan yang berada di Kawasan Industri Jababeka, enam perusahaan di Kawasan Industri MM2100, tiga perusahaan di Kawasan Industri Internasional Bekasi (BIIE), satu di Kawasan Industri Silicon Delta, satu di Kawasan Industri Techno Boston dan satu di Hyundai Industrial Estate.
75 persen perusahaan pemasok ini berasal dari Korea Selatan dan semuanya berada di Kawasan Industri Cikarang. Dari data ini, jelas bahwa Samsung memilih perusahaan pemasok Korea yang berlokasi di Cikarang: Selain menjadi strategi atau sarana untuk mengintegrasikan rantai pasokan secara efisien, ini juga merupakan hasil dari kebijakan yang melarang impor langsung komponen elektronik. Dari semua ini, dapat disimpulkan bahwa hampir semua komponen yang digunakan oleh Samsung dibuat oleh pemasok yang telah mendirikan pabriknya di Indonesia. Dengan memusatkan jaringan rantai pasokan mereka di wilayah Cikarang, Samsung secara efektif mengendalikan proses produksi. Rantai pasokan terpadu ini juga telah mengurangi biaya transportasi dari satu lokasi produksi ke tempat produksi lainnya.
Samsung juga telah mengembangkan strategi diversifikasi rantai pasokan. Ada beberapa komponen serupa yang dipasok oleh beberapa pemasok secara bersamaan, seperti PT. Samindo Electronic dan PT. Shibaura Shearing Indonesia yang memasok PCB utama untuk produk TV. Begitu juga dengan PT. Wooin Indonesia, PT. Korean Star Industry, dan PT. Samooin Indonesia memasok PCB utama untuk produk DVD untuk Samsung. Strategi ini mengurangi ketergantungan Samsung pada pemasok tunggal, sekaligus untuk memastikan daya saing di antara para pemasoknya.
Tidak semua perusahaan pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang sama dengan Samsung karena mereka memiliki skala pesanan yang berbeda. Misalnya, perusahaan seperti Samoin memiliki tingkat ketergantungan yang lebih kecil di Samsung dibandingkan dengan Samindo, karena sebagian besar produksi Samoin ditujukan untuk ekspor langsung ke perusahaan induknya di Korea (yang bukan anggota Grup Samsung). Hubungan kekuatan ini memiliki dampak besar pada cara Samsung dapat mendikte dan menekan perusahaan pemasoknya untuk menghancurkan aktivitas serikat pekerja.
(Sumber : http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia)
DAFTAR PUSTAKA
Chopra, Sunil dan Peter Meindl. 2010. Supply chain management: Strategy, planning, and operations.
https://unstats.un.org/unsd/trade/events/2016/newyork-egm/
http://www.supplychainquarterly.com/news/20120828-gartner-says-samsung-has-the-best-supply-chain-in-asia/
https://www.politesi.polimi.it/
http://www.supplychainopz.com/2013/09/7-supply-chain-transformations-samsung.html
http://www.samsung.com/
https://getright.com.my
https://id.wikipedia.org
(https://selc.co.kr/eng/intro.jsp)
2016-samsung-sustainability-report-eng
https://unstats.un.org/unsd/trade/events/2016/newyork-egm/
https://manufakturindo.com/company/detail/samsung-electronics-indonesia.html
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150703152602-185-64171/16-pabrik-ponsel-beroperasi-di-indonesia-ini-daftarnya/
http://www.kompasiana.com/niaatwindari/6-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-mengelola-persediaan-di-gudang_565a9e04f37e61091b74ed16
http://tekno.liputan6.com/read/2318172/samsung-pangkas-jumlah-produksi-smartphone-hingga-tahun-depan
http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia
http://www.amrc.org.hk/content/workers%E2%80%99-struggle-samsung-electronics-indonesia