Uji lanjutan untuk : Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
Dituang 10 ml medium Cetreminde Agar dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat.
Diambil ose bulat dan dilewatkan diatas lampu spritus hingga panas (memijar).
Dengan 1 ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium Tryticae Selective Broth dan digoreskan pada medium Cetreminde Agar.
Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37 C selama 1 x 24 jam.
Diamati jika terbentuk koloni dengan warna hijau biru maka positif untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa.
S.aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat dengan diameter 0,5-0,7 mm dan mempunyai dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan, asam teikoik, fibronectin binding protein, clumping factors dan collagen binding protein. Komponen utama dinding sel adalah peptidoglikan yang menyusun hampir 50% dari berat dinding sel. Bakteri ini adalah bakteri psikrofilik dan mesofil yang dapat hidup pada rentang suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35°C – 37°C, suhu minimum 6,7° C dan suhu.
Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia dan hewan. Kemampuan bakteri atau mikroorganisme lainnya untuk menginfeksi tubuh tergantung pada sistem imunitas tubuh, jika sistem imun kuat, maka bakteri tersebut akan kalah menghadapi sistem imun tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan jika sistem imun kalah, maka dapat terinfeksi adanya bakteri tersebut. Mengapa bakteri ini termasuk berbahaya? Karena bakteri jenis ini termasuk mudah dalam penyebarannya. Dimana dapat masuk melalui jerawat, melalui makeup yang pemakaiannya bergantian, melalui membran mata atau hidung, dan lain sebagainya.
2. Bakteri Staphylococcus aureus
Klasikasi Staphylococcus aureus
Kingdom :Monera
Divisio :Firmicutes
Class :Bacilli
Ordo :Bacillales
Family :Staphylococcaceae
Genus :Staphilococcus
Species :Staphilococcus aureus
P.aeruginosa tidak boleh diobati dengan terapi obat tunggal karena tingkat keberhasilan rendah dan bakteri dengan cepat jadi resisten. Pola kepekaan bakteri ini bervariasi secara geografik. Maka, diperlukan tes kepekaan sebagai pedoman untuk pemilihan terapi antimikroba. Penisillin bekerja aktif terhadap P. Aeruginosa antara lain : tikarsilin, mezlosilin, dan pipeasilin digunakan dengan dikombinasikan bersama aminoglikosida biasanya gentamisin, tobramisin/ amikasin. Obat lain yang aktif terhadap P. aeruginosa antara lain aztreonam; imipinem; kuinolon baru, termasuk siprofloksasin. Sefalosporin generasi baru, seftazidim dan sefoperakson aktif melawan P. aeruginosa. Seftazidim digunakan secara primer pada terapi infeksi P. Aeruginosa.
Pseudomonas aeruginosa berbentuk batang dengan ukuran sekitar 0,6 x 2 µm. Bakteri ini terlihat sebagai bakteri tunggal, berpasangan, dan terkadang membentuk rantai yang pendek. P.aeruginosa termasuk bakteri gramnegatif. Bakteri ini bersifat aerob, katalase positif, oksidase positif, tidak mampu memfermentasi tetapidapat mengoksidasi glukosa/karbohidrat lain,tidak berspora, tidak mempunyai selubung (sheat) dan mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak. Bakteri ini dapat tumbuh di air suling dan akan tumbuh dengan baik dengan adanya unsur N dan C. Suhu optimum untuk pertumbuhan P. aeruginosa adalah 42˚C. P. aeruginosa mudah tumbuh pada berbagai media pembiakan karenakebutuhan nutrisinya sangat sederhana. Di laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya digunakan asetat (untuk karbon) dan ammoniumsulfat (untuk nitrogen).
Penyakit yang ditimbulkan Pseudomonas aeruginosa:
o Infeksi pada luka dan luka bakar menimbulkan nanah hijau kebiruan
o Infeksi saluran kemih.
o Infeksi pada saluran napas mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis.
o Infeksi mata.
MACAM BAKTERI dalam KOSMETIK
Bakteri Pseudomonas Aeruginosa
Kerajaan:
Bacteria
Filum:
Proteobacteria
Kelas:
Gamma Proteobacteria
Ordo:
Pseudomonadales
Famili:
Pseudomonadaceae
Genus:
Pseudomonas
Spesies:
Pseudomonas aeruginosa
Orang yang menderita masalah kulit seperti jerawat dan komedo, harus dengan rajin merawat dan menjaga kebersihan kosmetik yang digunakannya. Kuas dan aplikator kosmetik dapat dengan mudah menjangkau daerah jerawat. Jika Anda berbagi dengan teman Anda yang berjerawat bukan tidak mungkin Anda akan tertular.
Menggunakan kosmetik yang telah kedaluarsa juga dapat menyebabkan infeksi. Kosmetik lama harus dibuang dan diganti sesuai kebutuhan. Biasanya, lipstik memliki umur 2-3 tahun, alas bedak 1-2 tahun, bedak 1-2 tahun, blush on 4-6 bulan, maskara 3-4 bulan, dan eye shadow 3-6 bulan.
Walaupun sudah mencoba untuk berhati-hati dalam memilih kosmetik yang akan dipakai, namun pemicu bakteri tidak hanya disebabkan oleh bahan pembuat kosmetik yang tidak sesuai, juga dikarenakan penggunaan alat kosmetik yang bergantian dengan orang lain. Ahli kecantikan mengingatkan bahwa kosmetik, termasuk lipstik, kuas maskara, spon bedak, pensil alis yang digunakan bersama-sama dengan teman atau keluarga Anda dapat menjadi media penyebaran kuman. Kondisi itu rentan menyebabkan infeksi di seluruh kulit.
Dermatolog Dr Rashmi Shetty mengatakan bahwa kuas dan aplikator kosmetik dapat dengan mudah membawa bakteri dari orang yang satu ke yang lain. Bahkan, wadah yang lembab dan gelap adalah tempat yang sangat cocok bagi bakteri untuk berkembang biak.
"Terkadang spon bedak dapat lembab jika Anda tidak mencuci dan mengeringkannya dengan baik. Hal itu akan menjadi tempat yang baik bagi bakteri untuk berkembang," ujarnya, dikutip dari Times of India.
KOSMETIK dengan MIKROBA
Kosmetik kini merupakan benda yang umum kita jumpai dimana saja, khususnya bagi seorang wanita pastinya tidak akan lepas dari yang namanya peralatan kosmetik. Karena seperti yang sudah kita ketahui, kosmetik sangat membantu menutupi kekurangan pada wajah sekaligus membuat penampilan menjadi lebih cantik dan menarik. Namun akhir-akhir ini marak juga kosmetik murah dengan kualitas yang buruk beredar di pasaran, tentunya jika kosmetik tersebut digunakan akan berdampak negatif bagi penggunanya.
Adapun gejala dan penyakit yang dapat timbul antara lain adalah mual-mual, bengkak merah, demam tinggi mendadak, diare, sakit kepala, ruam, dan nyeri otot, sedang ermacam-macam infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan
Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Untuk mencegah pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba, beberapa antimikroba adalah ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki sifat antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan kadar konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Selain itu ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.
Terjadinya penyakit akibat infeksi bakteri adalah diakibatkan ketahanan tubuh tidak kuat menahan invasi bakteri S.aureus. Sehingga untuk menghindari tidak terinfeksi bakteri adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
UJI CEMARAN MIKROBA pada KOSMETIK
Uji yang pertama adalah melakukan uji bebas staphylococcus aureus dengan menggunakan uji koagulasi, dan uji bebas pseudomonas auruginosa menggunakan uji oksidasi dan pigmen. Uji kedua yang dilakukan adalah uji bebas salmonella dengan menggunakan singkelit dan uji bebas escherichiacoli dengan menggunakan singkelit.
Uji ALT Bakteri
Disiapkan 3 cawan petri yang steril dan diberi label 10-2,,10-3, dan 10-4 (diambil 3 pengenceran terakhir).
Diambil 1 ml dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-2, 10-3 dan 10-4 kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam cawan petri steril.
Dituang 10 ml medium Nutrient Agar kedalam cawan petri.
Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri membentuk angka 8.
Diinkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
Diamati dan dihitung jumlah koloni bakteri.
STUDI KASUS
Salah satu masalah kesehatan yang cukup mencengangkan dialami oleh seorang ibu muda di Australia setelah meminjam peralatan kosmetik milik sahabatnya. Ibu muda bernama Jo Gilchrist tersebut awalnya ingin tampil cantik ketika menyambut hari Valentine di tahun 2015. Sempat merasa kurang pede dengan kondisi jerawat di wajahnya, akhirnya Jo memutuskan untuk meminjam brush make up milik sahabatnya.
Setelah menggunakan brush make up sahabatnya untuk menyamarkan jerawat, wanita berusia 27 tahun ini sempat merasakan sedikit rasa sakit di bagian punggungnya. Namun kala itu Jo tidak terlalu menggubris rasa sakit tersebut karena ia menganggap rasa sakit tersebut adalah akibat dari gestur tubuhnya yang kurang tepat. Lama kelamaanrasa sakit di bagian punggung tersebut semakin parah dan membuat Jo tidak dapat beraktivitas. Ia bahkan sempat menyatakan bahwa rasa sakit tersebut jauh lebih parah daripada rasa sakit saat melahirkan. Dengan keadaan kesehatan yang memburuk, akhirnya Jo Gilchrist dipindahkan dari tempat tinggalnya di Warwick ke Brisbane supaya bisa segera mendapatkan penanganan darurat.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium dan analisis dokter di Rumah Sakit Princess Alexandra Brisbane, terungkaplah fakta bahwa Jo terjangkit infeksi yang disebut MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus) atau yang dikenal dengan istilahstaph. Pada kondisi tubuh yang normal dan sehat, setiap manusia biasanya membawa bakteri staph pada bagian hidung atau kulit. Bakteri staph bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui sentuhan langsung atau penggunaan handuk, peralatan kebersihan dan kosmetik secara bergantian. Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terdapat pada jerawat, bisul atau bagian kulit yang sedang terbuka. Walaupun tidak berbahaya untuk orang normal, namun orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang leah justru bisa mengalami masalah infeksi yang serius karena bakteri staph. Seperti kejadian yang dialami oleh Jo Gilchrist.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kosmetika merupakan suatu bahan yang dapat digunakan untuk mempercantik atau merawat diri. Secara definitif kosmetika diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari kandungan bahan dan manfaat yang dihasilkan oleh pemakaian bahan tersebut terhadap penampilan dan kecantikan seseorang
Kosmetika adalah suatu campuran bahan yang digunakan pada tubuh bagian luar dengan berbagai cara untuk merawat dan mempercantik diri sehingga dapat menambah daya tarik dan menambah rasa percaya diri pemakaian dan tidak bersifat mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit tertentu.
Kosmetika yang beredar dipasaran Indonesia ada dua macam, yaitu kosmetika tradisional, kosmetika modern.
Efek Kosmetik terhadap Kulit merupakan sasaran utama dalam menerima berbagai pengaruh dari penggunaan kosmetika. Ada dua efek atau pengaruh kosmetika terhadap kulit, yaitu efek positif dan efek negative.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17151219/Analisa_kosmetik
http://putrirsekarini.blogspot.co.id/2015/04/mikroba-pada-alat-kosmetik-yang.html
https://rgmaisyah.wordpress.com/2013/12/29/uji-mikrobiologi-sediaan-kosmetik-review-jurnal/
http://www.scribd.com/doc/108505675/HK-03-1-23-08-11-07331-TAHUN-2011-Tentang-Metode-Analisis-Kosmetika#scribd
Karnen B. Reaksi Kulit Terhadap Kosmetika. Rapat Konsultasi KeamananKosmetika. Dirjen POM Depkes RI, Jakarta 1979
a b "Cosmetics and Your Health – FAQs". Womenshealth.gov. November 2004
https://id.wikipedia.org/wiki/Kosmetik
http://www.kawaiibeautyjapan.com/article/1193/cacat-karena-makeup
Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Pres
Anonim, 2012. "Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Terapan". Universitas Muslim Indonesia : Makassar.
Ditjen POM, 1987. "Farmakope Indonesia Edisi III". Depkes RI : Jakarta.
Uji lanjutan untuk : Bakteri Staphylococcus aureus
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
Dituang 10 ml medium Vogel Johnson Agar ke dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat.
Ose bulat tadi diambil sampel uji positif dari medium PW dan digoreskan pada medium Vogel Johnson Agar.
Dinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
Diamati jika terbentuk koloni hitam zona kuning, maka positif untuk Staphylococcus aureus.
Bakteri Staphylococcus aureus
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
Diambil 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml medium Pepton Water serta dihomogenkan.
Diinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
Diamati jika ada kekeruhan/endapan maka positif untuk penduga Staphylococcus aureus.
Uji ALT Kapang
Disiapkan 3 cawan petri yang steril dan diberi label 10-1,,10-2, dan 10-3 (diambil 3 pengenceran awal).
Diambil 1 ml dari tiap tingkat pengenceran yaitu 10-1, 10-2 dan 10-3 pengenceran dan masing-masing dimasukkan kedalam cawan petri steril.
Dituang 10 ml medium Potato Dextrosa Agar dan dibiarkan setengah memadat.
Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri membentuk angka 8 dibiarkan memadat.
Diinkubasi pada suhu 25 o C selama 3 x 24 jam.
Diamati dan dihitung jumlah koloni kapang
PENYEBAB INFEKSI OLEH MIKROBA
Mikroorganisme, misalnya bakteri dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, termasuk manusia dan binatang, dimana mereka secara normal bertempat tinggal dan hidup. Untuk bekerja bakteri meningkatkan kemampuannya untuk bertahan dan meningkatkan kemungkinan melakukaan penyebaran. Dengan melakukan suatu penyakit asimptomatika atau penyakit yang bersifat ringan dan tanpa menyebabkan kematian inang, mikroorganisme secara normal hidup dalam tubuh manusia, dan kemungkinannya dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Disamping itu ada juga beberapa mikroorganisme menginfeksi manusia, karena adanya kesalahan dalam siklus hidup normal organism, organism tersebut belum menyesuaikan diri dengan manusia dan penyakit yang dihasilkannya kemungkinan cukup berat. Beberapa bakteri dapat disebarkan melalui tangan dari satu orang ke orang lainnya. Seperti Stahylococcus aureus dalam nares anterior pada rongga hidung kemungkinan saat menggosok hidung, membawa Staphylococcus pada tangannya, dan menyebarkan bakteri tersebut ke bagian tubuh orang lain, sehingga menimbulkan infeksi. Beberapa pathogen yang bersifat oppurtunistik yang meneyebabkan infeksi nosokomial disebabkan dari satu pasien lain melalui tangan- tangan personal rumah sakit.
PENGERTIAN MIKROBIOLOGI FARMASI
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros = sangat kecil, bios = makhluk hidup, dan logos = ilmu. Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 mm yang hanya dapat dilihat menggunakan alat yaitu mikroskop.
Makhluk hidup yang sangat kecil tersebut disebut dengan mikrobia, mikroba, mikroorganisme, protista atau jasad renik, yang meliputi protozoa, algae, fungi, bakteri dan virus.
PENGGOLONGAN KOSMETIK
Jenis kosmetik meliputi krim perawatan kulit, losion, bedak, parfum, lipstik, kuteks, perias muka dan mata, minyak rambut, lensa kontak berwarna, pewarna rambut, deodoran, sanitizer, produk perawatan bayi, perawatan rambut, sabun, garam mandi, serta semua produk perlengkapan mandi. Penggunaan kosmetik, khususnya di bagian muka dan mata, disebut dengan "riasan", "dandanan", atau "make up".
Kebanyakan perusahaan kosmetik memisahkan kosmetik menjadi dua jenis, yakni kosmetik rias dengan kosmetik perawatan. Perbedaannya adalah :
Kosmetik rias umumnya digunakan sebagai riasan untuk area muka atau wajah, misalnya bedak, lipstik, pensil alis, perona pipi,perona mata, celak, dan maskara. Lebih luasnya, kosmetik rias juga termasuk produk untuk merias kuku dan rambut seperti kuteksdan cat rambut.
Kosmetik perawatan meliputi produk yang digunakan untuk merawat tubuh, termasuk krim kulit, losion tangan dan tubuh (hand body lotion), deodoran, parfum, sabun, masker muka, dan sebagainya.
ANALISIS CEMARAN BAKTERI DALAM KOSMETIK
DISUSUN :
LAURENSIA PRAHARSIWI SUTRISNO (201451323)
M. DEWANGGA A. (201551229)
LASTRI HUTAGALUNG (201551428)
AGOESTIEN P. (201551109)
SRI UTAMI RETNO A. (201551092)
VELLA NUR AZIZAH (201551091)
Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dilakukan pengerjaan secara aseptis.
Diambil 1 ml dari pengenceran 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 ml medium Tryticae Selective Broth lalu dihomogenkan.
Dinkubasikan pada inkubator pada suhu 37˚C selama 1 x 24 jam.
Diamati jika ada kekeruhan/endapan maka positif untuk penduga Pseudomonas aeruginosa.
Pengujian ini dilakukan untuk kosmetik.
PENGERTIAN KOSMETIK
Berdasarkan Permenkes RI No.445/MenKes/Per/V/1998 yang dimaksud dengan Kosmetika adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.
PENDAHULUAN
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Eye shadow merupakan salah satu jenis dari preparat dekoratif yang memerlukan bahan yang sangat aman dan cara pemakaian yang hati-hati karena dikenakan pada kulit dekat mata, biasanya pada kelopak mata atas. Warna-warnanya mulai dari gray-blue, gray green sampai olive green.
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
"
"
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
"
"
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
1/27/2016
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
1/27/2016
#