ANALISA SISTEM KERJA DIGESTER DI PTP NUSANTARA V SEI ROKAN UJUNG BATU - RIAU
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh :
HAMZAH YUSUF 11155103058
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2016
KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Puji syukur kehadhirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan rahmat, kekuatan dan kesabaran kepada penulis sehingga laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan. Dalam Kerja Praktek ini, kami melaksanakannya di pabrik PKS PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) SEI ROKAN, dengan tugas khusus “ Analisa
Sistem Kerj a Digester ”. Hambatan selalu penulis hadapi, baik dalam pelaksanaan maupun dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Akan tetapi berkat izin Allah SWT dan berkat bimbingan, bantuan, serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat melalui hambatan yang dihadapi hingga akhirnya laporan kerja praktek dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah memberikan semangat, dukungan moril Maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis. 2. Bapak Prof. DR.H. Munzir Hitami, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri SultanSyarif Kasim Riau. 3. Bapak Dr. HARTONO, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 4. Bapak DR. Alex Wenda, ST. M.Eng, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 5. Ibu Ewi Ismaredah, M.Kom, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 6. Bapak Aulia Ullah, ST.,M.Eng selakuKoordinator Kerja Praktek yang banyak Membantu penulis dalam masalah Kerja Praktek. 7. Bapak Jufrizel ,ST,MT,selaku Pembimbing Kerja Praktek penulis yang selalu Memberikan dorongan dan semangat dalam menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek. 8. Bapak Ir.H.Affandi, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan kerja Praktek di PT. Perkebunan Nusantara V sei rokan serta banyak berbagi pengetahuan dan wawasannya sehingga menambah pengalaman penulis di dunia kerja.
9. Bapak Dezindra,ST, selaku pembimbing Kerja Praktek yang telah memberikan bimbingan dilapangan serta membantu penulis dalam hal pengumpulan data Laporan Kerja Praktek ini. 10. Teman-teman
seperjuangan
Jurusan
Teknik
Elektro
khususnya
Konsentrasi
Instrumentasi yang selalu memberikan dorongan dan semangat nya kepada penulis selama ini. 11. Serta seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya yang Membantu penulis dari awal melaksanakan Kerja Praktek sampai penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan semoga tugas laporan ini bermanfaat, kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaannya, dan dapat berguna bagi penulis dan pembaca pada umumnya, Sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Amin Yaa Rabbal „Alamin……….
Pekanbaru, 04 januari 2016 Penulis
Hamzah Yusuf Nim : 11155103058
ANALISA SISTEM KERJA DIGESTER DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI ROKAN
HAMZAH YUSUF 11155103244 Tanggal Seminar : 04 januari 2016
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan SyarifKasim Riau Jl. HR. Soebrantas, Km 15 No. 155 Panam, Pekanbaru
ABSTRAK Produk yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit (PKS) adalah berupa minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Kelapa Sawit ( Kernel ). Proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari beberapa stasiun antara lain statiun penerimaan buah, stasiun perebusan, stasiun penebah, stasiun kempa, stasiun klarifikasi, stasiun pengolahan biji. Dalam industri pengolahan minyak kelapa sawit faktor kehilangan inti kelapa sawit (IKS) merupakan faktor yang harus dihindari karena dapat mengurangi pendapatan serta dapat mengurangi hasil produksi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Tujuan dilakukan analisa ini untuk menganalisa beberapa standar losses atau kehilangan inti pada fibre cyclone sesuai dengan standar losses yang telah di tentukan dan mengetahui persen kehilangan (losses) inti sawit pada fibre cyclone. Hasil rata – rata yang di peroleh dari analisa kehiliangan losses inti pada fibre cyclone ini 0,23 % lebih sedikit dari standar yang ditetapkan.
Kata Kunci :analisa sistem kerja digester
ANALISA SISTEM KERJA DIGESTER DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V SEI ROKAN
HAMZAH YUSUF 11155103058 Date of Seminar : 04 januari 2016
Department of Electrical Engineering Faculty of Sains and Technology State Islamic University of Sultan SyarifKasim Riau Jl. HR. Soebrantas, Km 15 No.155 Panam, Pekanbaru
ABSTRACT The products produced palm oil mill (MCC) is a rough form of palm oil or Crude Palm Oil (CPO) and palm kernel (Kernel). Palm oil processing process consists of several stations, among others statiun acceptance of fruit, boiling station, station thrasher, felts station, station clarification, seed processing station. In palm oil processing industry l oss factor palm kernel (IKS) is a factor that should be avoided because it can reduce the income and can reduce the production of palm kernel oil or Palm Kernel Oil (PKO). The purpose of this analysis to analyze some of the losses or loss of core standards on fiber cyclone losses in accordance with the standard that has been set and determine percent loss (losses) on fiber palm kernel cyclone. The average yield obtained from the analysis of the fiber core losses kehiliangan cyclone is 0.23% less than the standard set.
Keywords: systems analysis work digester
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Silinder drum .................................................................................................IV-2 Gambar 4.2 Motor listrik....................................................................................................IV-2 Gambar 4.3 Gear box.........................................................................................................IV-3 Gambar 4.4 Penampang tabung digester............................................................................IV-3 Gambar 4.5 Shaft Blade and Explleer................................................................................IV-5 Gambar 6.1 Digester1,2,dan 3............................................................................................VI-1 Gambar 6.2 Digester 4,5,6,7 dan 8.....................................................................................VI-2
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Usaha Kebun PTPN V......................................................................................III-2 Tabel 3.2 Produksi Kelapa Sawit Pertahun......................................................................III-2 Tabel 3.3 Produksi karet pertahun....................................................................................III-3 Tabel 3.4 Produksi Kakao pertahun.................................................................................III-3
DAFTAR SINGKATAN
TBS
: TANDAN BUAH SEGAR
CPO
: Crude palm oil
PKS
: Pabrik kelapa sawit
IKS
: Inti kelapa sawit
PKO
: Palm kernel oil
APD
: Alat Pelindung Diri
PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap RB
: Recovery Boiler
SAF
: Secondary Air Fan
SOP
: Standart Operating Prosedure
5K
: Keringkasan, Kebersihan, Kerapian, Ketepatan dan Keselamatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang semakin maju. Hal ini perlu diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang siap dan mampu menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan. Sehingga mahasiswa sebagai calon tenaga profesional harus memiliki bekal yang cukup, tidak saja menguasai ilmu yang bersifat teoritis tetapi juga mampu untuk mengimplementasikannya ke kondisi yang nyata. Dalam hal ini pihak Jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU telah menyiapkan suatu program berupa mata kuliah Kerja Praktek yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami ilmu elektro teknik secara lebih terarah, karena pada dasarnya ilmu yang diperoleh pada bangku kuliah lebih bersifat ideal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini telah mengubah pola pikir masyarakat dan menyebabkan munculnya industri-industri yang canggih. Sesuai dengan kebutuhannya, tiap-tiap industri tersebut membutuhkan sarana-sarana pendukung yang memadai juga agar kontinuitas usahanya tetap bertahan dan berlangsung baik. Berkenaan dengan hal di atas, maka kami mengajukan permohonan untuk dapat melakukan kerja praktek di Perusahaan Pabrik Kelapa Sawit PTP Nusantara V (persero). Mengingat Perusahaan ini merupakan disiplin ilmu teknik elektro dibagian listrik. Berdasarkan pengetahuan yang kami dapat dari kampus akan sangat berguna jika kami mempraktekkannya di bidang yang kami jalani yaitu yang berhubungan dengan elektro. Karena jika kita lihat dengan kenyataan sekarang ini kita sangat membutuhkan listrik,dan kita harus berusaha bagaimana cara mengoptimalkan listrik untuk yang lebih baik lagi. berdasarkan hal diatas, Maka kami ingin mempelajari bagian elektris dari perusahaan Pabrik Kelapa Sawit PTP NusantaraV Sei Rokan (persero) ini.
I.2 TUJUAN
Laporan kerja praktek ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang digester. Adapun tujuan dari kerja praktek yang dilakukan penulis diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat pada bangku perkuliahan terhadap dunia usaha / industri. 2. Menciptakan tenaga kerja yang berjiwa besar dan berbudi luhur dalam menyesuaikan diri terhadap kemajuan IPTEK. 3. Memberikan keahlian pada praktikan yang dapat dihandalkan sebagai bekal untuk membuat dirinya menjadi produktif, maupun dapat meningkatkan taraf hidup dan menjadikan bekal keahlian profesional dalam usaha meningkatkan martabat dirinya. 4. Memberikan bekal dasar pada praktikan untuk berdiri dalam mengembangkan diri secara berkelanjutan. Dengan adanya kerja praktek ini, agar dapat meningkatkan kemampuan penalaran untuk menghadapi terobosan era globalisasi dimasa yang akan datang. 5. Memahami lebih dalam tentang generator, yang dipelajari selama teori dalam perkuliahan.
1.3 Batasan Masalah
Dalam kerja praktek ini penulis membatasi permasalahan menganalisa digester di pabrik kelapa sawit PTP Nusantara V Sei Rokan (persero). Yang mana mengetahui bagaimana cara sistem kerja pada digester tersebut. Dan mengetagui apa-apa saja yang mempengaruhi pemrosesan pada digester tersebut.
BAB II
SASARAN DAN MANFAAT 2.1. Sasaran 2.1.1. Bagi Mahasiswa
a. Mempersiapkan mahasiswa sebelum terjun ke dunia profesinya setelah menamatkan pendidikan di jurusan Teknik Elektro. b. Mahasiswa
berlatih
mengamati,
membandingkan,
menganalisis,
dan
menerapkan llmu pengetahuan yang diperoleh di perkuliahan pada lingkungan kerja. c. Mahasiswa mengenal dan mempelajari tingkah laku (attitude), kemampuan berkomunikasi (Communication Skill), dan kerjasama (teamwork) yang diperlukan dalam mengembangkan interpersonal skill (human relation) di dunia kerja. d. Mahasiswa belajar sistem manajemen dan organisasi di suatu institusi.
2.1.2. Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau
a. Menjalin komunikasi produktif antara jurusan teknik elektro uin suska riau dengan dunia kerja b. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Praktek (KP) terkait implementasi bidangi lmu Teknik Elektro di dunia kerja
2.1.3. Bagi Institusi Tempat Kerja Praktek (KP)
a. Melakukan penjaringan/seleksiawal untuk mengisi kebutuha ntenaga kerja baru. b. Menjalin kerjasama yang produktif dengan Perguruan Tinggi, yaitu Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau. c. Peluang mencari solusi dari masalah keteknikan yang belum sempat dikerjakan karena kesibukan rutin.
2.2. Manfaat
Melalui pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan sasaran-sasaran diatas tersebut dapat terwujud yang mana membuat antara jurusan teknik elektro uin suska riau dengan institusi kerja praktek dapat terus berlanjut kedepannya. Dan juga ilmu yang didapat ditempat kerja praktek dapat di implementasikan oleh mahasiswa kerja praktek dikemudian harinya. Dari pelaksanaan kerja praktek di ptpn nusantara v sei rokan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain : 2.2.1
Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan ilmu yang didapatkan secara teoritis di bangku kuliah. b. Mengembangkan potensi diri baik di secara akademis maupun secara teknis. c. Menganalisa setiap peluang permasalahan yang terjadi di dunia kerja dan mencari solusi untuk perbaikan. d. Menguji kemampuan mahasiswa dalam berkreasi sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.
2.2.2
Bagi Jurusan Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU
1. Menjalin kerjasama produktif antara jurusan teknik elektro uin suska riau dengan dunia kerja. 2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi jurusan Teknik Elektro Konsentrasi instrumentasi uin suska riau untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri. 3. Membuka peluang penelitian bagi dosen dosen Pembimbing Kerja Praktek terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja.
2.2.3
Bagi Ptpn V Nusantara Sei Rokan
1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya uin suska riau. 2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh badan usaha atau institusi yang terkait. 3. Dapat memberikan pengertian mengenai kondisi yang ada pada ptpn nusantara v ujung batu.
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PABRIK KELAPA SAWIT PTP NUSANTARA V (Persero) .
3.1 Sejarah Perusahaan PTPN V PKS Sei Rokan
PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) merupakan perkebunan yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV dan PTP V di Provinsi Riau. Secara efektif perseroan mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 1996 dengan kantor pusat berada di pekanbaru. Landasan hukum perseroan ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 10 tahun 1996 tentang penyetoran modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian perusahaan perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara V.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan PTPN V (Persero) 3.2.1 Visi
Menjadi perusahaan perkebunan yang tangguh, mampu tumbuh dan berkembang dalam persaingan global. 3.2.2 Misi
Mengelola agro industri secara efisien bersama mitra untuk kepentingan stakeholders, berwawasan lingkungan, berdasarkan prinsip good corporate governance dan menciptakan nilai tambah perusahaan secara berkelanjutan.
3.3 Tempat dan Komoditi Usaha
Saat ini kantor pusat perseroan berada di Jalan Rambutan No.43 Pekanbaru dengan unit usaha yang tersebar diberbagai kabupaten yang ada di riau. Hingga tahun 2011. PTPN V mengusahakan komoditi kelapa sawit, karet dan kakao dengan areal konsesi seluas 90.492,70 hektar. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 57.979,69 ha, karet 14.322 ha dan kakao seluas 1.224 ha.
Selain penanaman komoditi pada areal sendiri + inti, PTPN V juga mengelola areal plasma milik petani seluas 74.526 ha untuk tanaman kelapa sawit seluas 56.665 ha dan tanaman karet 17.861 ha. Disamping itu PTPN V mengelola 2 unit usaha rumah sakit. a. Kebun-kebun PTPN V memiliki 24 unit usaha kebun, sebagai berikut: NO 1
Sei Kencana
9
Tanjung Medan
17
Sei Galuh
2
Terantam
10
Tanah Putih
18
Sei Pagar
3
Tamora
11
Bagan Sinembah
19
Sei Rokan
4
Lubuk Dalam
12
Bagan Batu
20
Sei Intan
5
Sei Buatan
13
Air Molek
21
Sei Tapung
6
Sei Lindal
14
BukikSelasih/Danau Tigo
22
Sei Siasam
7
Sei Berlian
15
Binio/Pandan Wangi
23
RS. Tandun
8
Tandun
16
Sei Garo
24
RS. Sri rokan
Tabel 3.1 Usaha Kebun PTPN V Sumber: buku data ptp nusantara v b. Unit-unit Kegiatan/Usaha
Selain unit usaha kebun PTPN V juga memiliki sejumlah 18 unit pabrik pengolahan: 1. Pabrik CPO
: 12 unit
2. Pabrik Karet RSS
: 2 unit
3. Crumb Rubber
: 3 unit
4. Pabrik Kakao
: 1 unit
c. Produksi Setiap Tahun
Kelapa Sawit CPO
439.4545 Ton
Inti Sawit
95.627 Ton
Tabel 3.2 Produksi Kelapa Sawit Pertahun
Sumber: buku data ptp nusantara v Karet SIR – 3L
4.221 Ton
SIR – 3 WF
469 Ton
SIR 1 dan 10
11.041 Ton
RRS
45 Ton
Cutting
2.910 Ton
Tabel 3.3 Produksi karet pertahun
Sumber: buku data ptp nusantara v
Kakao
Tabel 3.4 Produksi Kakao pertahun
Sumber: buku data ptp nusantara v
905 Ton
BAB IV TEORI 4.1 Digester Digester merupakan satu mesin pengadukan brondolan untuk memisahkan fibre dari nut dan melepaskan minyak dari “oil bearing cells”. Screw Press merupakan pengepresan brondolan
untuk mendapatkan
rendemen
yang maksimal
dan
kernel
pecah
yang
minimal. Digester atau bejana pengaduk dilengkapi dengan lengan pengaduk (long and short arms) yang berfungsi untuk merajang buah, sehingga terjadi pelepasan pericarp dan biji sambil pemecahan kantong-kantong minyak. Disamping itu dilengkapi pula dengan pemanas untuk mempersiapkan massa brondolan agar lebih mudah dipress oleh screw press. Volume digester berpengaruh terhadap kehilangan minyak. Digester yang terlalu penuh akan memperlama proses pengadukan, sehingga perajangan akan menjadi sempurna, karena ketinggian buah dalam digester akan menimbulkan tekanan di dasar digester semakin tinggi dan tahanan lawan terhadap pisau semakin tinggi dan pemecahan kantong minyak danpemisahan serat dengan serat lain semakin sempurna. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengadukan, yaitu : A. Kematangan buah yang direbus, jika buah mentah maka daging buah sulit dilepas dari
nut dan sulit dilumat.
B. Volume digester minimal ¾ penuh C. Waktu pengadukan pada digester yang baik adala h ±20 menit. D. Temperature yang terlalu rendah dapat mengakibatkan minyak sulit dipress karena kekentalan minyak rendah 4.2 Sistem Kerja Digester 4.2.1 Fungsi :
A. Melepaskan sel-sel minyak dari pericarp dengan cara mencabik dan mengaduk. B. Memisahkan pericarp dan nut. C. Menghomogenkan massa brondolan sebelum diumpan ke press. D. Menaikkan dan mempertahankan temperatur brondolan pada suhu antara 90 – 95 oC. E. Mengalirkan minyak yang timbul dalam digester akibat adanya proses digestion.
4.2.2 Spesifikasi dan Komponen Digester :
1. Berbentuk tabung silinder, bagian dalam linear plate stainless steel dan bottom plate (9 -12mm), bagian luar diisolasikan.
Gambar 4.1 silinder drum
(Sumber : ptpn v sei rokan) 2.
String
Arm
4
set
blade
plus
1
Expeller
dipasang
melintang
berselang seling. Digerakkan oleh elektro motor 30 HP dengan putaran 1.450 rpm dan di reducer oleh gear box sehingga mencapai putaran poros digester 25 rpm. Bagian bawah poros ditumpu
oleh bearing/bushing
pada
Stuffing
untuk mempertahankan suhu.
Gambar 4.2 Motor listrik
(Sumber : ptpn v sei rokan)
Box. Dilengkapi
Steam Injection
Gambar 4.3 Gear box (reducer)
(Sumber : ptpn v sei rokan)
Gambar 4.4 Penampang tabung digester
Sumber : www.google.com 4.2.3 Pemanasan
Untuk menaikkan suhu adonan dalam digester perlu diberi panas dalam bentuk sistem pemanasan mantel dengan uap (steam jacket) yang berfungsi untuk mempertahankan dan menaikkan suhu adonan dalam bejana dengan cara injeksi steam kedalam mantel. Suhu adonan yang dikehendaki adalah 90 0C dengan alasan bahwa pada suhu tersebut minyak sudah mencair dan mudah keluar dari kantong-kantong minyak, sedangkan yang masih berbentuk emulsi akan pecah menjadi minyak dan cairan lainnya serta kerusakan minyak seperti oksidasi dan hidrolisis relatif belum terjadi.
Semakin tinggi suhu digester, maka perajangan semakin baik dan akan memperinggan daya kerja screw press serta akan mengurangi biji pecah. Oleh sebab itu suhu digester perlu dipertahankan pada tingkat yang telah ditetapkan. Pada umumnya digester dipanasi dengan menggunakan uap yang bertekanan 3 kg/cm2 dan pada beberapa pabrik diberikan uap langsung. Pemakaian tekanan 3 kg/cm2 dalam jacket mantel dapat menyebabkan pemanasan yang berlebihan terhadap buah yang kontak dengan dinding bejana, oleh sebab itu perlu diturunkan tekanan pada mantel, yaitu 2 kg/cm2 atau setara dengan suhu 132,9 0C. Pada beberapa pabrik juga dirancang dengan menggunakan uap langsung kedalam bejana. Penggunaan uap langsung dalam bejana digester akan dapat menyebabkan pengaruh negatif, yaitu : 1. Menambah jumlah air yang terkandung dalam adonan yang dapat menurunkan gesekan antara pisau dengan adonan (batter) 2. Menurunkan tekanan uap pada boiler. Hal ini akan menurunkan kebutuhan uap pada turbin uap. 3. Menyebabkan kerusakan mutu, dimana pemanasan yang berlebihan akan merangsang terjadinya proses oksidasi minyak serta akan menurunkan derajat pemucatan (bleaching) yang dikenal dengan penurunan DOBI 4. Menyebabkan kegosongan pada inti, sehingga lebih dari 50% produksi inti berwarna coklat yang tidak disukai oleh konsumen. Biji yang gosong umumnya sulit dipecah dalam cracker, meskipun pecah namun inti masih melekat pada cangkang. Oleh sebab itu upaya penggunaan uap langsung pada bejana digester perlu diindarkan. ama pemanasan terbaik adala menit tergantung dari kecepatan mencapai suu . 4.2.4 Pengeluaran Minyak
Seperti diuraikan diatas, bahwa minyak yang terdapat dalam adonan akan menurunkan efisiensi pengadukan, maka minyak tersebut perlu dipisahkan dengan cara mengalirkannya. Bila minyak tersebut tidak dipisahkan, maka akan masuk kedalam screw press dan akan menurunkan kapasitas olah alat kempa (press). Pemisahan minyak dilakukan dengan membuat lubang di dasar bejana yang dihubungkan dengan pipa. Minyak ini kurang mengandung non oil solid (NOS), jika dibandingkan dengan minyak yang keluar dari screw press serta akan menurunkan losses dalam serat atau biji. Dengan pemisahan minyak tersebut, akan dapat menurunkan jumlah biji yang pecah didalam screw press dan efisiensi penekanan
dalam screw press dapat meningkat, yaitu bertambah besarnya nilai perbandingan biji terhadap adonan, sehingga daya ekstraksi minyak lebih baik. 4.2.5 Pengaduk (Stirrer)
Alat pengaduk berfungsi antara lain untuk : A. Mencegah terjadi penumpukan dalam digester, sehingga lebih mudah bergerak terutama kedalam alat press. B. Memindahkan panas dan mantel, yaitu mengatur agar adonan bergantian dalam mengabsorbsi panas C. Melumatkan buah, sehingga lebih mudah untuk dikempa di screw press dan kehilangan minyak yang terjadi semakin kecil D. Mengeluarkan minyak yang dipermukaan sel yang pecah.
Gambar 4.5 Shaft Blade and Explleer
Sumber : ptpn v sei rokan Dalam pengadukan perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu : 1. pengadukan yang lebih tinggi akan menyebabkan kurang memberikan nilai positif karena terjadi pembuangan energy 2. Jumlah pisau pengaduk yang lebih banyak akan menyebabkan pelumatan yang berlebihan, sehingga akan terjadi penggenangan minyak di dasar screw press. Hal ini tentu juga akan memperkecil gaya gesekan buah dengan pisau dan penambahan jumlah pasangan pisau akan menambah bearing serta kurang ekonomis. Jumlah pisau yang sesuai adalah 4 pasang dengan kedudukan berselang antara satu pasang dengan pasangan berikutnya 3. Bentuk pisau dibuat sedemikian rupa, yaitu dapat mengangkat dan menekan buah dengan cara menyapu. Pisau pengaduk mudah mengalami korosi oleh asam, maka pisau dibuat dari mangan silicon
4. Berdasarkan hasil percobaan bahwa putaran yang lebih tinggi akan menyebabkan genangan minyak dalam alat, yang akan mempersulit pengadukan dan juga sama halnya dengan jumlah pisau yang diperbanyak. Oleh sebab itu dianjurkan agar putaran yang ditetapkan adalah 26 rpm.
BAB V LANGKAH KERJA Langkah kerja dalam pelaksanaan kerja praktek ANALISA SISTEM KERJA DIGESTER di PT. PTP NUSANTARA V SEI ROKAN, meliputi beberapa tahapan yaitu : 5.1
Pengenalan Perusahaan
Padapengenalan perusahaan ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan , a. Pengenalan Perusahaan dan bagian - bagianya. b. Pengenalan aturan – aturan perusahaan. c. Pengenalan alat – alat safety. d. Pengenalan proses pengolahan TBS menjadi minyak. e. Pengenalan alat-alat proses pengolahan buah sawit.
5.2
Survey Lapangan
Survey lapangan ini merupakan salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan di area kerja yaitu di stasiun press bersama pembimbing lapangan, dimana disini pembimbing memperkenalkan semua area kerja, peraturan-peraturan, bagian-bagian dan alat-alat yang menjadi tanggung jawab di area stasiun press tersebut.
5.3
Pengumpulan Data
Pengumpulan data – data pada kerja praktek ini didapati dari berbagai cara yaitu : a. Penelitian / pengamatan dilapangan. b. Pengambilan sampel dilapangan. c. Pengumpulan data dari arsip-arsip proyek. d. Study literature.
5.4
Analisa Data
Setelah mendapatkan data – data yang dibutuhkan maka selanjutnya menganalisa data Dengan bimbingan kepada Pembimbing I danPembimbing II di Pt. Ptp Nusantara V Sei Rokan.
5.5
Penyusunan Laporan
Setelah melakukan bimbingan kepada Pembimbing I dan Pembimbing II dan semua data yang diperlukan telah terkumpul selanjutnya melakukan penyusunan laporan sesuai dengan format yang telah ditetapkan di Panduan Kerja Praktek AC 04.
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1
Digester 1,2 dan 3 (STARK)
Salah satu jenis digester yang ada di pabrik PTPN V SEI ROKAN yang memiliki 3 jenis digester yang sama. Berikut ini merupakan data-data digester yang digunakan di pabrik PTPN V SEI ROKAN menurut buku data yang ada di pabrik tersebut :
Gambar 6.1 Digester 1,2 dan 3 Sumber : Ptp nusantara V sei rokan
Nama mesin/peralatan
:
Digester
Nomor urut pemasangan
:
1,2 dan 3
Banyak nya
:
3 unit
Nomor inventaris
:
141.001B, 141.002B, 141.003B.
Merek
:
Stark
Type
:
-
Nomor seri
:
-
Pabrik pembuatan
:
-
Tahun pembuatan
:
1983
Tahun pemakaian
:
1984, 1984, 1984
Kapasitas
:
10-15 ton TBS/jam
6.2
Digester 4,5,6,7 Dan 8 ( PT. Sempurna Jaya Laju)
Ini merupakan digester yang di buat oleh PT. Sempurna Jaya Laju, yang mana nomor unit nya adalah 4,5,6,7, dan 8.
Gambar 6.2 Digester 4,5,6,7 Dan 8 Sumber : Ptp nusantara V sei rokan
Nama mesin/peralatan
:
Digester
Nomor urut pemasangan
:
4,5,6,7 dan 8
Banyak nya
:
5 unit
Nomor inventaris
:
141.004B, 141.005B, 141.006B, 141.007B, 141.008B
Merek
:
PT. Sempurna Jaya Laju
Type
:
LD. 3200
Nomor seri
:
-
Pabrik pembuatan
:
PT. Sempurna Jaya Laju
Tahun pembuatan
:
1987
Tahun pemakaian
:
1987, 1987, 1987,1987,1987
Kapasitas
:
Digester ini merupakan digester yang sudah termasuk lama digunakan di pabrik ptp nusantara V tersebut. Dan digester ini satu persatu sudah termakan oleh usia sehingga proses kerja nya yang harus selalu di perhatikan agar tidak kelebihan beban. Apa bila kelebihan beban pada digester maka brondolan sawit yang berjalan ke arah digester akan menumpuk sehingga terjadi tumpah nya berondolan ke luar area digester. Semua proses terjadi nya minyak semua nya tergantung pada digester, sebagaimana digester merupakan otak terjadi nya minyak. Fungsi digester adalah mencabik-cabik dan mengoyak-ngoyak berondolan yang sudah di rebus di perebusan sebelum di proses ke digester. Fungsi dari digester yang mengoyak-ngoyak atau mencabik-cabik berondolah adalah untuk di salur kan ke proses selanjut nya, yaitu mesin press. Dan buah brondolan yang sudah di cabik-cabik kemudian di press oleh mesin press yang berfungsi untuk mengeluarkan serat dan mimyak yang terkandung pada berondolan yang sudah di proses pada digester tersebut. Mesin press selalu terikat pada digester, apabila digester berhenti maka mesin press tersebut akan berhenti berproses.
F aktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan atau pelumatan : 1. Pisau pengaduk harus dan terpasang sebanyak 5 tingkat, tingkat pisau bagian atas berfungsi sebagai pelumat dan pisau di bagian bawah berfungsi sebagai pengadukan berat mendorong massa buah keluar dari digester. 2. Pisau pengaduk harus cukup panjang untuk mencegah lapisan pericar menempel pada dinding. Bila hal ini terjadi maka perpindahan panas akan terhalang, yang berakibat menurunkan efisiensi kerja dari alat tersebut. 3. Digester harus terisi penuh setiap saat, agar waktu tinggal massa buah lebih lama dan memperoleh efek pengadukan yang maksimum. 4. Pemanasan dengan uap pada temperatur 95ºC – 98ºC. 5. Jumlah lubang perforasi di bottom plate 1,200 buah Ø 5 mm atau 1,800 Ø 4 mm. Dipasang pipa indeksi steam di bottom plate.
6. Waktu pengadukan yang ideal adalah 20 menit, bila digunakan kempa hidrolik dan 30 menit untuk kempa ulir. 7. Putaran pisau pengaduk normal adalah 23 – 25 rpm. 8. Jarak pisau dengan dinding 2 cm. 9. Pembersihan dan pemeriksaan bagian dalam digester dilakukan setiap minggu.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1
Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek di PT. Perkebunan Nusantara V SEI ROKAN, khusus nya pada proses analisa sitem kerja digester. Dari hasil perhitungan dan pembahasan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu,:
1.
Mutu bahan baku (TBS) tandan buah segar yang masuk harus sesuai kriteria mutu panen yang baik.
2.
Proses perebusan yang sempurna.
3.
Menjaga digester agar tetap berproses dan tidak kelebihan beban.
4.
Alat (srew press) harus bagus, tekanan srew press sesuai SOP pabrik.
7.2
Saran
Dalam kesempatan kali ini penulis menyarankan PT. Perkebunan Nusantara V SEI ROKAN, dalam setiap perawatan yang di harapkan di kontrol dengan lebih baik dan memaksimalkan efesiensi penggunaanya serta terus di sesuaikan dengan kebutuhan dari bahan baku yang kandang kala dalam ukuran yang berfariasi , guna meminimalkan lagi angka kehilangan yang terjadi. Dan untuk menghasilkan mutu inti kelapa sawit (IKS) yang baik sesuai dengan standar mutu pabrik, maka penulis menyarankan beberapa hal yaitu sebagai berikut : 1. Pada pengolahan inti kelapa sawit sebaiknya diperhatikan pada proses perebusannya, karena baik buruknya kualitas mutu inti kelapa sawit banyak ditentukan di stasiun perebusan. 2. Untuk mempemperoleh mutu inti kelapa sawit yang sesuai dengan standar mutu sebaiknya diperhatikan juga kadar kotoran yang berasal dari sisa-sisa pemposesan buah, sehingga tidak merugikan dalam perdagangan.