ANALISIS JURNAL
PENURUNAN KELUHAN DRIBBLING KELUHAN DRIBBLING PASIEN PASCA TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE MELALUI KEGEL’ MELALUI KEGEL’S S EXCERCISE
Oleh: KELOMPOK 2 1. 2. #. +. -.
Mashuda Adi Suryawa wa %ei Kris&i K'(alia )elia Sil*iyai Lulu, Miarsih R'y %u %udha %u %udis&ira
!"2#111!1!1$ !"2#111!1!#2 !"2#111!1!++ !"2#111!1!-1 !"2#111!1!/1
PRO0RAM PENIIKAN NERS PRO0RAM SUI ILMU KEPERA3AAN UNI)ERSIAS JEM4ER 2!1-
ANALISIS JURNAL
PENURUNAN KELUHAN DRIBBLING PASIEN PASCA TRANSURETHRAL RESECTION OF THE PROSTATE MELALUI KEGEL’S EXCERCISE
Disusun guna memenuhi tugas pada Program Pendidikan Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh: KELOMPOK 2 1. 2. #. +. -.
Mashuda Adi Suryawa %ei Kris&i K'(alia )elia Sil*iyai Lulu, Miarsih R'y %udha %udis&ira
!"2#111!1!1$ !"2#111!1!#2 !"2#111!1!++ !"2#111!1!-1 !"2#111!1!/1
PRO0RAM PENIIKAN NERS PRO0RAM SUI ILMU KEPERA3AAN UNI)ERSIAS JEM4ER 2!1KAA PEN0ANAR
A5AR ISI
4A4 1. PENAHULUAN
1.1. La&ar 4ela,a6
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah pembesaran prostat atau hiperplasia prostat (Rahardjo !""")# Sjamsuhidajat dan $ong (%&&') menjelaskan BPH merupakan hiperplasia kelenjar periuretral ang mendesak jaringan prostat ang asli ke perier# Pembesaran prostat menebabkan penempitan lumen uretra prostatika sehingga menghambat aliran urin# Keadaan ini menebabkan peningkatan intra*esikal ke seluruh bagian kandung kemih sampai pada kedua muara ureter sehingga akibat tekanan tinggi menimbulkan aliran balik urin dari kandung kemih ke ureter dan menimbulkan reluk *esikoureter# Reluks *esiko ureter menebabkan hidroureter hidronerosis dan
pada akhirna akan
menebabkan gagal ginjal (Purnomo %&&')# +ejala Dribbling adalah gejala ang paling sering mun,ul pada pasien ang mengalami BPH# Dribbling adalah ang terjadi karena pembesaran kelenjar prostat-BPH menebabkan obstruksi pada urethra sehingga urin akan tertahan di sekitar uretra akibat instabilitas relaksasi singter uretra oleh karena pembesaran lumen di sekitar prostat leher bulibuli hingga ke urethra ekternal maupun internal# Hal ini di tandai oleh di*ertikuli membran sekitar# BPH atau kelainan kelenjar prostate merupakan penakit ang sering ditemukan khususna di negara berkembang seperti .ndonesia# Di .ndonesia BPH merupakan urutan kedua setelah batu saluran kemih dan diperkirakan ditemukan pada '&/ pria berusia diatas '& tahun dengan angka harapan hidup rata0rata di .ndonesia ang sudah men,apai 1' tahun (2ur3an %&&4)# Transuretral Resection of The Prostate (56RP) merupakan salah satu tindakan pembedahan untuk mengatasi obstruksi pada saluran kemih# 56RP merupakan tindakan pembedahan *ia endos,op transuretral tanpa melakukan pembedahan-insisi terbuka# 7ngka mortalitas pasien 56RP sebesar !0%/ sedangkan angka keberhasilan 56RP dalam mengatasi gejala klinik akibat BPH sebesar 88/ (9eslie %&&1)# Dribbling akibat pas,a 56RP disebabkan oleh lumen
sekitar leher buli0buli lesi sehingga impuls sara ang diteruskan menuju urethra terganggu# Hal ini mengakibatkan ase pengosongan urin terganggu akibat maksimalisasi relaksasi singter urethra kurang# Kelemahan otot dasar pel*is akibat BPH ataupun pas,a operasi prostat dapat menjadi penebab timbulna dribbling (Sjamsuhidajat : $ong %&&')# Kegel’s exercise-latihan otot dasar pel*is pas,a 56RP dapat memperbaiki keluhan tersebut# ;hang et al# (!""8) menerangkan bahwa pemberian latihan otot dasar pel*is dapat memperbaiki urodinamik pada kasus inkontinen urin khususna dalam mengatasi keluhan dribbling # 9atihan otot dasar pel*is atau Kegel’s exercise dapat meningkatkan resistensi uretra disertai dengan penggunan otot dasar pel*is se,ara sadar oleh pasien sehingga dapat men,egah keluhan dribbling pas,a 56RP# 2ungsi penokong dari otot dasar pel*is dapat membantu menokong organ sekitar pel*is sehingga peran dari singter uretra dalam urodinamik pas,a 56RP menjadi meningkat seiring perbaikan sensitiitas singter uretra ase pengosongan kandung kemih# Porru et al# (%&&!) menjelaskan dampak latihan dini kegel’s exercise setelah pasien menjalani operasi 56RP menunjukkan hasil perbaikan kemampuan berkemih# Kemampuan ini ditandai dengan penurunan keluhan dribbling setelah berkemih dan penurunan episode inkontinen urin pas,a 56RP# 5ibaek et al# (%&&<) menge*aluasi eek pengaruh latihan otot dasar pel*is sebelum pasien menjalani 56RP# Pre operati*e latihan otot dasar pel*is menunjukkan peningkatan ang signiikat terhadap daa tahan otot dasar pel*is pas,a 56RP meskipun se,ara klinik keterkaitan peningkatan status urodinamik pas,a 56RP tidak ada perbedaan# 2enomena dan gambaran tersebut menjelaskan bahwa dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk kegel’s exercise merupakan hal ang penting dalam mengatasi dribbling pasien pas,a 56RP# Pemberian latihan tersebut tidak hana bermanaat memperbaiki urodinamik namun dapat mengurangi resiko retensi urine pasien pas,a 56RP Sehingga dapat menunjukan pula bentuk tindakan mandiri perawat sebagai perawat medikal bedah#
1.2. u7ua
Menganalisis hubungan kegel’s exercise dengan keluhan dribbling setelah berkemih dan penurunan episode inkontinen urin pas,a 56RP di RSD dr# Soebandi $ember#
1.#. Ma8aa&
Mengetahui hubungan kegel’s exercise dengan keluhan dribbling setelah berkemih dan penurunan episode inkontinen urin pas,a 56RP di RSD dr# Soebandi $ember#
4A4 2. ISI JURNAL
2.1 Judul Ar&i,el
Penurunan Keluhan Dribbling Pasien Pas,a Transurethral Resection Of The Prostate Melalui Kegel’s Excercise 2.2 Peulis9Peeli&i
a# 7bdul Madjid (PS.K 2K 6ni*ersitas Hasanudin Makassar "&%=' .ndonesia) b# Dewi .rawat (Program Studi Magister 2akultas .lmu Keperawatan 6ni*ersitas .ndonesia Depok !1=%= .ndonesia) ,# 5uti Nuraini (2akultas .lmu Keperawatan 6ni*ersitas .ndonesia Depok !1=%= .ndonesia) 2.#
Na(aJural
$urnal Keperawatan .ndonesia >olume != No# % $uli %&!!? hal !%!0!%1
2.+ Ri6,asa Jural a. Problem
Dribbling
ang
terjadi
karena
pembesaran
kelenjar
prostat-BPH
menebabkan obstruksi pada urethra sehingga urin akan tertahan di sekitar uretra akibat instabilitas relaksasi singter uretra oleh karena pembesaran lumen di sekitar prostat leher bulibuli hingga ke urethra ekternal maupun internal# Hal ini di tandai oleh di*ertikuli membran sekitar# Dribbling akibat pas,a 56RP disebabkan oleh lumen sekitar leher buli0buli lesi sehingga impuls sara ang diteruskan menuju urethra terganggu# Hal ini mengakibatkan ase pengosongan urin terganggu akibat maksimalisasi relaksasi singter urethra kurang# Kelemahan otot dasar pel*is akibat BPH ataupun pas,a operasi prostat dapat menjadi penebab timbulna dribbling (Sjamsuhidajat : $ong %&&')#
. Intervention
Penelitian menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dengan pre-test and pasca-test ith control group# Populasi adalah seluruh pasien pas,a 56RP dengan keluhan dribbling ang berada di RS @ dan RS A# Penentuan jumlah sampel ( sampling ) dalam penelitian menggunakan metode restriksi aitu penerapan kriteria pembatasan dalam memilih subjek penelitian# 7dapun kriteria sampel antara lain? (!) kriteria inklusi? tidak mengalami gangguan kogniti tidak mengalami gangguan persaraan spinal cord in!ur" tidak mengalami striktur uretra sudah menjalani operasi 56RP tidak mengalami gangguan ungsi ginjal le*el PS7 menunjukkan !& ng-ml mengalami keluhan dribbling pas,a 56RP mampu melakukan kegel’s exercise tidak mendapatkan obat0obatan ang membuat dialatasi otot disetujui oleh dokter untuk dilakukan kegel exercise# dan bersedia menjadi responden# Sedang (%) kriteria eksklusi? mengalami penakit terminal mengalami pel$ic floor prolaps stadium %& mengalami gejala ineksi pada saluran kemih konstipasi dan mengalami konstipasi batuk kronik atau bronkhitis kronik serta asma#
! Com"#r#tion
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner dan lembar obser*asi# 9embar kuesioner terkait karakteristik responden keluhan dribbling dan kepatuhan melakukaan kegel’s exercise# 9embar obser*asi terkait inormasi keluhan dan kepatuhan responden melakukan kegel’s exercise selama empat minggu- %8 hari# Pengisian lembar kuesioner dilakukan oleh responden berdasarkan inormasi keluhan dribbling dan intensitas kegel’s exercise selama = minggu# Peneliti melakukan kunjungan atau pertemuan di setiap mingguna# Kuesioner ang digunakan menurut Burns dan +ro*e (%&&!) bahwa *aliditas konstruk menguji kesesuaian antara deinisi konseptual dan deinisi operasional# Hasil uji realibilitas terhadap modiikasi kuesioner keluhan dribbling dan tingkat kepatuhan pada nilai r tabel (&=%4) menunjukkan nilai r alpha (&=88) artina
realibilitas kuesioner keluhan dribbling dan tingkat kepatuhan dinatakan reliabel# Hasil corrected item-total uji *aliditas diperoleh rC &=1" dimana r ang diperoleh lebih besar dari r tabel sehingga disimpulkan pertanaan *alid# 9embar $oiding dair" dalam penesuaian tidak dilakukan suatu uji# 7sumsi peneliti didasarkan pengunaan $oiding dair" sejenis digunakan berdasarkan tujuan dan ungsi pengamatan ang akan diobser*asi# d. O$tome
Hasil uji analisis rerata lama keluhan dribbling responden ang patuh melakukan kegel’s exercise adalah !<%' hari (SDC %"81 hari) sedangkan untuk rerata lama keluhan dribbling responden tidak patuh melakukan kegel’s exercise adalah %=#!< hari (SDC %=84 hari)# 5erlihat perbedaan nilai mean antara responden ang patuh melakukan kegel’s exercise dan responden ang tidak patuh melakukan aitu 1"% hari (SDC &'&4 hari)# 7da perbedaan ang bermakna antara lama keluhan dribbling responden ang patuh melakukan kegel’s exercise dan responden ang tidak patuh melakukan kegel’s exercise (pC &&&=? α=0,05)#
4A4 #. PEM4AHASAN
#.1 ANALISIS ISI JURNAL ;urai,a isi 7ural se
Porru et al# (%&&!) menjelaskan dampak latihan dini kegel’s exercise setelah pasien menjalani operasi 56RP menunjukkan hasil perbaikan kemampuan berkemih# Kemampuan ini ditandai dengan penurunan keluhan dribbling setelah berkemih dan penurunan episode inkontinen urin pas,a 56RP# 5ibaek et al# (%&&<) menge*aluasi eek pengaruh latihan otot dasar pel*is sebelum pasien menjalani 56RP# Pre operati*e latihan otot dasar pel*is menunjukkan peningkatan ang signiikat terhadap daa tahan otot dasar pel*is pas,a 56RP meskipun se,ara klinik keterkaitan peningkatan status urodinamik pas,a 56RP tidak ada perbedaan# Hasil analisis menurut tingkat kepatuhan pada kelompok inter*ensi ada = orang (=&/) responden patuh melakukan kegel’s exercise dan ada 1 orang (1&/) responden tidak patuh melakukan kegel’s exercise# Sedangkan pada kelompok kontrol ada !& orang (!&&/) responden ang tidak melakukan# Hasil penelitian menjelaskan =&/ responden ang patuh melakukan latihan menunjukkan perubahan keluhan dribbling pada minggu ke0% dan minggu ke04 bahkan ! responden diantarana dalam !4 hari sudah tidak menunjukkan keluhan dribbling # Pada kelompok inter*ensi ada seorang responden (!&/) tidak mengalami keluhan dribbling pada minggu ke0% dan empat responden (=&/) tidak mengalami keluhan dribbling di minggu ke04# Sedangkan kelompok kontrol tidak ada responden ang tidak mengalami keluhan dribbling di minggu ke0% dan < responden (<&/) tidak mengalami keluhan dribbling di minggu ke04# Darmojo (%&&") menjelaskan bahwa dribbling merupakan obstrukti urethra akibat pembesaran prostat striktur urethra dan kanker prostat ang dapat menebabkan inkontinensia pada pria lanjut usia# Hal ini ditandai dengan adana urin ang menetes setelah berkemih Dribbling ang terjadi karena pembesaran kelenjar prostat-BPH menebabkan obstruksi pada urethra !%= sehingga urin akan tertahan di sekitar urethra akibat instabilitas relaksasi singter urethra oleh karena
pembesaran lumen di sekitar prostat leher bulibuli hingga ke urethra ekternal maupun internal ditandai ada di*ertikuli membran sekitar# Dribbling akibat pas,a 56RP disebabkan lumen sekitar leher buli0buli lesi sehingga impuls sara ang akan diteruskan menuju urethra terganggu# Hal ini mengakibatkan ase pengosongan urin terganggu akibat relaksasi singter urethra kurang maksimal# Kelemahan otot dasar pel*is akibat BPH ataupun pas,a operasi prostat dapat menjadi salah satu penebab timbulna dribbling (Sjamsuhidajat : $ong %&&')#
#.# IMPLIKASI KEPERA3AAN ;a6ai(aa a>li,asi dari >eeli&ia >ada >ra,&i, ,e>erawa&a=
Dribbling
ang
terjadi
karena
pembesaran
kelenjar
prostat-BPH
menebabkan obstruksi pada urethra sehingga urin akan tertahan di sekitar uretra akibat instabilitas relaksasi singter uretra oleh karena pembesaran lumen di sekitar prostat leher bulibuli hingga ke urethra ekternal maupun internal# Hal ini di tandai oleh di*ertikuli membran sekitar# Dribbling akibat pas,a 56RP disebabkan oleh lumen sekitar leher buli0buli lesi sehingga impuls sara ang diteruskan menuju urethra terganggu# Hal ini mengakibatkan ase pengosongan urin terganggu akibat maksimalisasi relaksasi singter urethra kurang# Kelemahan otot dasar pel*is akibat BPH ataupun pas,a operasi prostat dapat menjadi penebab timbulna dribbling (Sjamsuhidajat : $ong %&&')# Paterson Pinno,k dan Marshall (!""<) ang menjelaskan keluhan dribbling setelah berkemih merupakan hal ang sangat memalukan pada sebagian pria khususna pada pasien ang telah menjalani operasi 56RP# Kegels eEer,ise-latihan otot dasar pel*is pas,a 56RP dapat memperbaiki keluhan tersebut# Paterson Pinno,k dan Marshall (!""<) dan ;hang et al# (!""8) menerangkan bahwa pemberian latihan otot dasar pel*is dapat memperbaiki urodinamik pada kasus inkontinen urin khususna dalam mengatasi keluhan dribbling # 9atihan otot dasar pel*is atau Kegel’s exercise dapat meningkatkan resistensi uretra disertai dengan penggunan otot dasar pel*is se,ara sadar oleh
pasien sehingga dapat men,egah keluhan dribbling pas,a 56RP# 2ungsi penokong dari otot dasar pel*is dapat membantu menokong organ sekitar pel*is sehingga peran dari singter uretra dalam urodinamik pas,a 56RP menjadi meningkat seiring perbaikan sensitiitas singter uretra ase pengosongan kandung kemih# 9atihan otot dasar pel*is atau Kegel’s exercise ang dilakukan dengan benar dapat menguatkan otot dengan meningkatkan resistensi uretra melalui penokongan pada otot dasar pel*is ang dilakukan se,ara berulang0ulang# Penggunaan otot se,ara sadar oleh pasien untuk men,egah dribbling pas,a 56RP dapat membantu terbentuk reseptor sara pas,a reseksi prostat sehingga sensitiitas urethra terhadap sensorik somatik kembali peka# Selain itu siat sel sara ang re*ersibel dapat membantu pemulihan urodinamik pas,a 56RP khususna terhadap keluhan dribbling # Hal ini dibuktikan dengan perkembangan penurunan keluhan setiap minggu (Baum %&&4)# Baum (%&&4) menjelaskan bahwa latihan otot dasar pel*is atau Kegel’s exercise ang dilakukan dengan benar dapat menguatkan otot dengan meningkatkan resistensi uretra melalui penokongan otot dasar pel*is ang dilakukan berulang0ulang# Penggunan otot se,ara sadar oleh pasien untuk men,egah dribbling pas,a 56RP dapat membantu terbentuk reseptor sara pas,a reseksi prostat sehingga sensitiitas urethra terhadap sensorik somatik kembali peka#
#.- KELE4IHAN AN KEKURAN0AN JURNAL #.# Keleiha da Ke,ura6a Jural
4#4#! Kelebihan $urnal a# Pada jurnal ini membahas tentang pentingna latihan kegel dan upaa pemeliharaan keseimbangan ungsi isiologis berkemih tubuh guna menghindari komplikasi terkait post op BPH# b# $urnal menekankan bahwa penanganan pasien post op BPH di ruang rawat inap merupakan tindakan mandiri perawat#
,# Pada jurnal ini turut dijelaskan parameter umum pemantauan pasien post op BPH d# $urnal penelitian menggunakan kelompok kontrol dan kelompok inter*ensi
4#4#% Kekurangan $urnal a# Pada jurnal kurang dijelaskan se,ara spesiik kriteria pasien ang memerlukan perawatan intensi b# Pada jurnal tidak menunjukkan perawatan lanjutan ang perlu dilakukan jika kondisi pasien mengalami kondisi memburuk pada saat dilakukan perawatan# ,# Dalam jurnal tidak di,antumkan se,ara jelas tentang deinisi oprasional latihan kegel
4A4 +. KESIMPULAN
+.1 KESIMPULAN
!# Keluhan dribbling pada kelompok inter*ensi berhenti mulai hari ke0!4 sedang pada kelompok kontrol berhenti mulai hari ke0%= %# Penurunan lama keluhan dribbling padaresponden ang patuh melakukan kegel’s exercise berhenti mulai hari ke0!4 sedang pada responden tidak patuh melakukan latihan kegel’s exercise berhenti mulai hari ke0%& 4# ada perbedaanang bermakna pada rerata lama keluhan dribbling responden diantara tingkat kepatuhan melakukan kegel’s exercise pada kelompok inter*ensi dan kelompok kontrol
+.2 SARAN
Penentu kebijakan di rumah sakit maupun laanan kesehatan di masarakat hendakna agar dapat mengembangkan protap inter*ensi keperawatan dalam pelaksanaan manajemen konser*ati pasien dengan keluhan dribbling khususna pasien pas,a operasi prostat# Perawat dalam merawat pasien dengan keluhan dribbling dapat mengutamakan pemilihan kegel’s exercise sebagai bentuk dari inter*ensi keperawatan ang berkaitan dengan latihan isik sehingga dapat memberi eek positi bagi pasien dengan keluhan dribbling khususna pada manajemen pasien pas,a operasi prostat# Kegel’s exercise pada pasien dengan keluhan dribbling dalam penelitian ini menunjukkan ada penurunan keluhan dribbling # Hal ini dapat dijadikan untuk dibuatkan suatu program atau standar operasional prosedur terhadap pasien dengan keluhan dribbling pas,a 56RP sehingga dapat dijadikan tindakan antisipati bagi pasien sebelum menjalani operasi 56RP#
A5AR PUSAKA
Baum N# (%&&4)# Pel$ic floor exercise for men# Diperoleh dari httpF--www#neilbaum#,om-arti,les-uiGpel*i,GeEer,ises#shtml ;hang 9#P# 5sai H#9# Huang 5#S# ang M#5# Hsieh 9#M# : 5sui H#K# (!""8)# 5he earl ee,t o pel*i, loor mus,le eEer,ise ater transurethral prostate,tom# ' (rolog"# !1& (%) =&%I=&'# 2ur3an# (%&&4)# E$aluasi biakan urin pada penderita )P* setelah pemasangan kateter menetap+ Pertama kali dan berulang # MedanF Bagian .lmu Bedah 2akultas Kedokteran 6ni*ersitas Sumatera 6tara# Diperoleh dari httpF--librar#usu#a,#iddownload-k-bedah0ur3an#pd# Paterson $# Pinno,k ;#B# : Marshall# >#R# (!""<)# Pel*i, loor eEer,ises as a treatment or postmi,turition dribble, )r ' (rol # <" (1) 8"%I8"< (.SSNF &&&<0!44!)# Porru D# ;ampus +# ;aria 7# Madeddu +# ;u,,hi 7# Ro*ereto B# S,arpa M#R# Pili P# : 6sai J# (%&&!)# .mpa,t o earl pel*i, loor rehabilitation ater transurethral rese,tion o the prostate# eurolog" and urodinamics %& (!) '4I'"# Purnomo B#B# (%&&')# Dasar-dasar urologi (Jdisi ke0%)# $akartaF Penerbit Sagung Seto# (Hal <"I8!)# Rahardjo D# (!""")# Prostat .Kelainan / kelainan !inak# diagnosa dan penanganan0# $akartaF Subbagian 6rologi Bagian Bedah 2akultas Kedokteran 6ni*ersitas .ndonesia 7sian Medi,al# Sjamsuhidajat R# : $ong de## (%&&')# Buku ajar ilmu bedah (Jdisi %)# $akartaF Penerbit Buku Kedokteran J+;# (Hal <8%I<81)# 5ibaek S# Klarsko* P# 9und H#B# 5homsen H# 7ndresen H# S,hmidt $#;# : Niemann #M# (%&&<)# Pel*i, loor mus,le training beore transurethral rese,tion o the prostateF 7 randomiLed ,ontrolled blinded stud# 1candina$ia 'ournal of (rolog" and ephrolog" =! (=) 4%"I44=#
LAMPIRAN JURNAL
1. SOP 4ILA AA %0 SESUAI 0 JURNAL 2. JURNAL IN00RIS LEN0KAP 3. JURNAL9ar&i,el PENUKUN0