Amil nawasikh (reksi yang masuk pada frasa predikatif/ klausa nominal) adalah adalah ‘ Amil nawasikh
yang yang yang yang dapat dapat merusa merusakk atau atau menghi menghilan langka gkann hukumn hukumnya ya mubtadā’ khobar dan menetapkan hukum yang lain. ‘ Amil nawāsikh terdiri terdiri atas atas kāna wa akhowātuhā, inna wa
‘amil
akhowātuhā, dan dzanna wa akhowātuhā . Kāna wa akhowātuhā
merupakan salah satu ‘amil nawāsikh yang berupa fi’il (Kafrawi (Kafrawi
tanpa tahun : 71). 1. Kāna Kāna Wa Akho Akhowā wātu tuhā hā 1.1. Pengamalan Kāna Wa Wa Akhowātuhā Akhowātuhā
Merafa’ kan kan mubtadā’ dan menashabkan khobar (l!"akihi tanpa tahun: #7). Mubtadā’ setela setelahh dimasu dimasuki ki
kāna
dis diseb ebut ut
ismnya kāna da dan khobar setelah setelah
dimas dimasuki uki
kāna
disebut
khobar nya nya kāna (l!$hulayaini %&&': 1). 1.2. 1.2. Makna Makna Kāna Kāna Wa Wa Akhowātuhā a. *+,, *+,,- mensif nsifaati ism deng dengan an khobar
dal dalam am zaman yang telah lewat ( zaman
madli) ada kalanya beserta faedah terus menerus atau 2 mensifati ism dengan khobar dalam 0 dalam waktu siang 4+5 4+5 men menssifa ifati ism dengan khobar dalam dalam waktu malam 689 689 men mensi sifa fati ti ism dengan khobar dalam dalam waktu dluha ;<9 ;<9 mens mensif ifat atii ism dengan khobar dalam dalam waktu pagi 6=>9 6=>9 men mensi sifa fati ti ism dengan khobar dalam dalam waktu sore
tidak.
b. 3. d. e. f. g. ?+< pindah pindah dari dari satu satu sifat ke sifat sifat yang yang lain (l!@am (l!@amidi idi tanpa tanpa tahun: tahun: 7%) h. ABC me menafik fikan zaman hal (sekaran (sekarang) g) ketika dimutlakkan dimutlakkan (tidak
diqoyyidi
dengan zaman madli atau istiqbal ) i. DEF+ DEF+>> dan dan saud saudar aran anya ya mens mensifa ifati ti ism dengan khobar se3ara se3ara terus menerus (l! @amidi tanpa tahun: 7) G. HEI+> tetap dan dan terus menerus menerus (Jbnu Malik tanpa tahun: #&) 1.3. Pembagian Pembagian Kāna Kāna Wa Wa Akhowātuhā a. Pemba mbagian kāna dari segi pengamalannya
embagian i.
1. %. . #. `. '. 7. .
kāna dari segi pengamalannya dibagi menGadi tiga yaitu:
Fi’il yang yang dapat mengamalkan dengan tanpa syarat meliputi:
+L NO+P Q R ST U F Q *+- *+- V 2 2 Q 0 +L NO+P Q R ST U F Q 0 EW XO +Y Q R ST U F Q 4Q +5 Q 4+5 U Q9 689 +Z ? O [ Q \ ] B U ^O_ O_ QC UE 6 Q 8 Q I ]W U ; QC UE ER T U RO O U Q9 ;<9 Q ; Q< +BcO OQ R ST UF Q 6= Q > U Q9 6=>9 + B U O ? Q W ] U = V CE ? Q +< Q ?+< +L NO+P Q R ST U F Q A Q B U QC ABC
ii.
Fi’il yang
mengamalkan dengan syarat didahului
nafi atau syibhul nafi
(nahi dan doa) meliputi: Q EF Q+> Q DEF 1. +L NO+P Q R ST UF Q D %. +L T UW O - Q jUW Q; U Q Q jW5 Q B UQC EO +c Q=O . ] Q_ UT Q Q U > ] E Q Oq Q V _ Q UE+> Q _E #. += C O+ Q [W SL UZQ iii. Fi’il yang mengamalkan dengan syarat didahului BqWCET?RLCE+> yaitu HEI vontoh: Q >OE[ QI Q QR V> ] xOZUEQ 9 +L XQ? UIO +; B UO> ] zQ> UI ] +> Q xOZUEQ +L XQ? UIO +; B UO> ] b. Pembagian kāna dari segi ketashrifannya
Fi’il yang
ketashrif dari
pengamalan fi’il madlinya.
kāna wa akhowātuhā
dapat beramal sebagaimana
Kāna wa akhowātuhā
dalam segi ketashrif annya
dibagi menGadi tiga bagian yaitu: i.
Fi’il yang sempurna tashrifannya ({TWCE 0>+-) |aitu fi’il yang dapat ketashrif menGadi fi’il madli, mudlori’
dan amar,
meliputi: ?+< 6=>9 ;<9 689 4+5 0 2 *+- ii. Fi’il yang kurang tashrifannya ({TWCE }P+) |aitu fi’il yang hanya dapat ketashrif menGadi fi’il madli dan mudlori’ _E+> q+> jW5+> DEF+> meliputi: iii. Fi’il yang tidak dapat ketashrif |aitu fi’il yang hanya dalam bentuk fi’il madli meliputi: ABC HEI
3.
Pembagian kāna dari segi butuh atau tidaknya khobar
Kāna Wa Akhowātuhā
dilihat dari segi butuh atau tidaknya
khobar
dapat
dibagi menGadi tiga bagian yaitu: i.
Fi’il tam dan naqish Fi’il tam adalah fi’il
yang 3ukup dengan ism yang diba3a rafa’ . vontoh: 4Q+5 Q
Q q ]. Fi’il naqish adalah fi’il yang tidak 3ukup dengan ism yang diba3a S• H O~ U^ QC U+5 O * rafa’, akan tetapi butuh pada khobar yang diba3a nashob. vontoh: EW XO+Y Q R ST UF Q 4Q+5 Q. dan semua saudaranya dapat digunakan sebagai Q yang mudlori’nya DE€T. ke3uali 6 Qq Q A Q B UQC dan D QEF
Kāna
fiil tam
ii. Fi’il naqish saGa
] E€ Q EF Q (Jbnu Malik tanpa tahun: #1) QT Q D Meliputi: 6 Qq Q A Q B UC Q dan D 1. RNE€CE *+- ( Kāna ambahan)
dan
naqish
Kāna dapat ditambahkan di antara
dua sesuatu yang saling menetapi seperti:
a. Mubtadā’ dan khobar 3ontoh: ‚ SNO+P Q *+- R ST UF Q Q ]ƒ „ U>O *+- R U b. Fi’il dan fail 3ontoh: Q ~ UT ] ‚ UC Q 3. !hilah dan maushul 3ontoh: \ ] ]> UW Q- UQ9 *+- U…OC VE †Q+ Q ] ? UW Q> Q d. !ifat dan maushuf 3ontoh:‚ ‡NO+P Q *+- 0 ] W Q5 O 4 ‡ U e. Mā dan fi’il ta’a""ub 3ontoh:H QR V^ Q Q ˆ U> Q ‚ Qƒ ZO V < Q EQ *+-+> Q f. @uruf "ar dan ma"rurnya, akan tetapi Garang terGadi vontoh: ‰ Q OC UE O> Q~ V= Q Y Q L ]C UE *+- 6ƒ QZQ Š 6> Q+= Q Q W ‡‹ U5 Q 6 Q U 5 OQ9 6 U cO5 Q ]EW O EW 2. Inna wa akhowātuhā
#nna wa akhawatuha
Œerta
inna
adalah: sekelompok
harf (kata
depan) yang mendahului
dan saudara!saudaranya beramal(bekerGa) menashabkan
isim
isim.
dan
merafakan khabar 2.1.
Contoh Inna dan saudara-saudaranya :
a. *E$inna% artinya : sesungguhnya |aitu: huruf taukid (penguatan). yang bekerGa menasabkan isim dan merafakan khbar. b. *E$anna% artinya: bahwa. uga disebut huruf taukid (penguatan) yang Guga berfungsi menasabkan isim dan merafakan khabar. 3. 0C (la’alla) artinya: semoga barangkali mudah!mudahan. Žisebut huruf tar"iy yaitu: mengharapkan sesuatu yang mungin terGadi. d. zBC (laita) artinya: seandainya semoga mudah!mudahan. disebut huruf tamanny maksudnya adalah: mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terGadi (mustahil). e. *+-(kaanna) artinya: seolah!olah seakan!akan seperti seumpama. kaanna disebut huruf tasybih (menyerupakan) maksudnya yaitu: menyamakan suatu benda atau orang dengan sesuatu yang lain yang sama karakter atrau sifatnya. f.
ˆ‹C (lakinna) artinya: tetapi namun bagaimanapun Žisebut huruf istidrak (susulan) maksudnya adalah: kata yang menyusul kalimat sebelumnyadengan kalimat sesudahnya. 3ontoh: aid seorang yang pemberani tapi ia bakhil.
g. ( &aa) &aa adalah huruf nafikan Genis ( harfun linafiyyil "insi)
2.2.
Tanda
(nasab
a. b.
ntuk IW_> ‚YE adalah: \q ntuk c„> adalah: ˆT
3.
ntuk ‚C+Y W-R> ’L adalah: ˆT
d.
ntuk ‚C+Y “”> ’L adalah: W=-
e.
ntuk ’L W=‹ adalah: \q
2.3 Tanda
’q? (ra!a"
a.
ntuk IW_> ‚YE
adalah: dhammah
b.
ntuk c„> adalah: *E
3.
ntuk ‚C+Y “”> ’L adalah:4E
d.
ntuk ‚C+Y W-R> ’L
adalah:*[
2.# Tempat- tempat harus diba$a Inna .
a.
Žipermulaan kalimat sesudah lla huruf tambih sesudah Kalla.
b.
ila menempati Gawab sumpah.
3.
Œesudah kata –ala dan tasrif kata –a!la.
d.
ila pada khabarnya terdapat —am ibtida.
e.
ila Gumlah sesudahnya menGadi @a!lun.
f.
ila menempati tempat ˜aat.
g.
ila menempati tempat khabar dari isim in.
h.
ila menempati tempat shilat mawshul.
2.%
Tempat- tempat diba$a &nna.
a.
bila menempati tempat Fa’il
b.
ila menempati tempat ˜aibul "ail
3.
ila menempati tempat Maful bih.
d.
ila menempati tempat Mubtada’
e.
ila menGadi khabar dari mubtada’ .
f.
ila menGadi Mathuf
g.
ila menepati tempat khabar K a!na dan saudar!saudaranya.
h.
ila menGadi Mathuf .
i. G.
ila sesudah huruf "ar . ila menempati tempat Mudhof ilaih.