1. DEFI DEFINI NISI SI AMENO MENORE REA A Amenorea adalah keadaan tidak adanya adanya menstruasi menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturutturut. Amenorea terbagi menjadi amenorea fisiologik dan patologik. Amenorea Amenorea fisiologik yaitu terda terdapa patt dala dalam m masa masa sebe sebelum lum pube puberta rtas, s, masa masa keha kehamil milan an,, masa masa laktas laktasi, i, dan dan sesud sesudah ah menopa menopause. use. Ameno Amenorea rea patolog patologik ik yaitu yaitu amneorea amneorea yang yang terjadi terjadi karena karena sebab sebab tertentu tertentu diluar diluar amenorea fisiologik. Amenorea dapat dibagi dibagi menjadi menjadi amenorea amenorea primer dan dan amenorea amenorea sekunder. sekunder. 1.
Amenorea rea prim prime er ada adalah lah apa apabila ila seo seoran rang wa wanit nita beru berumu murr 18 ta tahun ke ata atas s
tidak pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer terjadi pada 0.1 – .!" wanita usia reproduksi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan genetik. .
Amen Amenor orea ea sek sekun unde derr adal adalah ah pend pender erit ita a per perna nah h men menda dapa patk tkan an mens menstr trua uasi si,, teta tetapi pi
kemudian kemudian tidak tidak mendapa mendapatkan tkan lagi lagi atau atau # siklus siklus setelah setelah sebelumn sebelumnya ya mendap mendapatka atkan n siklus siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 – !". Adanya amenorea sekunder lebih menun menunjuk juk kepad kepada a seba sebab-s b-seb ebab ab yang yang timbu timbull kemud kemudian ian dala dalam m kehid kehidup upan an wanit wanita, a, sepe seperti rti gangguan gi$i, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.
2. ETIO ETIOLO LOGI GI AMENO MENORE REA A %enyebab amenorea sekunder& a. %enurun %enurunan an berat badan badan se'ara se'ara drastis drastis (akibat kemiskin kemiskinan, an, diet yang yang salah, anoreks anoreksia ia ner)osa, bulimia ner)osa, akti)itas ner)osa, akti)itas fisik yang sangat berat dan penyebab lainnya*. b. +besi +besita tas s yang yang ekstr ekstrem. em. '. %enyakit %enyakit kronis kronis yang yang diderita diderita dalam dalam jangka jangka waktu waktu yang yang lama. lama. d. Abnormalitas Abnormalitas organ genital wanita wanita (tidak (tidak adanya adanya uterus, )agina, septum )agina, )agina, stenosis stenosis ser)ikal, dan selaput dara yang terlalu tebal*.
e. ubuh mengalami kelainan seperti hipoglikemia (kadar gula darah se'ara abnormal rendah*, hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif*, hipertiroidisme (kelenjar tiroid bekerja se'ara berlebihan*, cystic fibrosis (penyakit yang diturunkan atau diwariskan dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat*, atau cushing’s disease (kadar kortikosteroid berlebihan*. f.
anita yang pernah mengalami kelainan penyakit polikistik ovarium mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit Amenorrhea.
g. Adanya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau Sindrom Sawyer . h. adar hormone prolaktin di dalam tubuh 'ukup tinggi ( hiperprolaktinemia *. i.
ehamilan.
j.
/tres.
k. etidakseimbangan mekanisme sistem hormon reproduksi wanita.
%enyebab tersering dari amenorea primer adalah&
%ubertas terlambat
egagalan dari fungsi indung telur
Agenesis utero)aginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan )agina*
angguan pada susunan saraf pusat
imen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan )agina normal.
%enyebab amenore sekunder& 1. %enurunan berat badan yang drastis . +lah raga yang berlebihan 3. 2emak tubuh kurang dari 1!-1"e4treme 5. 6engkonsumsi hormon tambahan !. +besitas #. /tres emosional . elainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal* 8. +bat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil 7, fenotia$id* . %rosedur dilatasi dan kuretase 10.elainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta* dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau pembedahan*.
3. TANDA DAN GEJALA AMENOREA anda amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 1# tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis*, atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan menstruasi. ejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea.
ejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore&
/akit kepala
Galaktore (pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang menyusui*
angguan penglihatan (pada tumor hipofisa*
%enurunan atau penambahan berat badan yang berarti
9agina yang kering
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria*, perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.
4. PATOFISIOLOGI AMENOREA 6enstruasi adalah siklus teratur peluruhan lapisan rahim akibat interaksi hormon yang diproduksi oleh hipotalamus, hipofisis, dan o)arium. ipotalamus, hipofisis, dan o)arium
membentuk a4is endokrin fungsional, yang dikenal sebagai a4is %+, dengan regulasi hormon dan reaksi umpan balik, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. /iklus menstruasi yang teratur dapat diprediksi jika hormon estradiol dan progesteron dikeluarkan o)arium se'ara teratur sesuai respon rangsangan dari hipotalamus dan hipofisis. estradiol yang beredar merangsang pertumbuhan endometrium. %rogesteron yang diproduksi oleh korpus luteum setelah o)ulasi merubah endometrium proliferasi menjadi endometrium sekretori. :ika kehamilan tidak terjadi, endometrium sekretori ini luluh selama periode menstruasi.
Hipotalamus !ipo"isis #a$ o%a&ium m'm('$tu) a*is '$#o)&i$ "u$+sio$al ,a$+ #i)'$al s'(a+ai a*is HPO #'$+a$ &'+ulasi !o&mo$al #a$ &'a)si umpa$ (ali). ipotalamus, terletak di sistem saraf pusat, melepaskan gonadotropin-releasing hormone (n;* terus menerus, yang diangkut ke hipofisis anterior, di mana ia mengikat reseptor n; untuk menstimulasi gonadotropin. /ebagai respon terhadap rangsangan oleh n;, sel-sel ini mengeluarkan gonadotropin folli'le-stimulating hormone (* dan luteini$ing hormone (2*. /elanjutnya, hormon ini
merangsang o)arium
untuk mensintesis
dan
mengeluarkan hormon steroid. %elepasan hormon melalui a4is (%+* hipotalamus-hipofisiso)arium diatur dengan umpan balik negatif hormon steroid pada gonadotropin di hipofisis anterior dan inhibisi langsung pada tingkat hipotalamus. /timulasi dan inhibisi negatif
melengkapi jalur antara hipotalamus, hipofisis, dan o)arium. /etiap gangguan a4is ini dapat mengakibatkan amenorea. 6enetapkan adanya disfungsi primer sangat penting dalam menentukan patofisiologi amenore. Amenorrhea terjadi jika hipotalamus dan pituitari gagal dalam memberikan stimulasi gonadotropin pada o)arium, sehingga produksi estradiol tidak memadai dan atau terjadi kegagalan o)ulasi dan kegagalan produksi progesteron. Amenorrhea juga dapat terjadi jika o)arium gagal menghasilkan jumlah estradiol yang 'ukup meskipun stimulasi gonadotropin normal oleh hipotalamus dan hipofisis. =alam beberapa kasus, hipotalamus, hipofisis, dan o)arium semua dapat berfungsi normal, namun amenore dapat terjadi karena kelainan uterus seperti perlekatan dalam rongga endometrium, defek pada ser)iks, septum uteri, dan hymen imperforata. -. PEMERISAAN DIAGNOSTI AMENOREA =ari klasifikasi diatas dapat kita lihat bahwa gejala amenorea dijumpai pada penyakitpenyakit atau gangguan-gangguan yang berma'am-ma'am. /udah jelas bahwa untuk menegakkan diagnosis yang tepat berdasarkan etiologi, tidak jarang diperlukan pemeriksaanpemeriksaan yang beraneka ragam, rumit dan mahal harganya. =alam kebanyakan kasus, )ariabel klinis saja tidak 'ukup untuk menentukan mekanisme patofisiologis mengganggu siklus haid. /emua wanita yang hadir dengan 3 bulan amenore sekunder harus memiliki penilaian diagnostik dimulai pada kunjungan pertama. Anamnesis yang baik dan lengkap sangat penting. 1. apakah amenorea itu primer atau sekunder> . apakah ada hubungan antara amenorea dan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan emosional> 3. apakah ada kemungkinan kehamilan> 5. riwayat menstruasi sebelumnya, usia saat pertama kali menstruasi, lama menstruasi, banyaknya perdarahan, periode menstruasi terakhir> !. apakah ada
riwayat
infeksi
rongga panggul,
riwayat
trauma,
operasi,
pengobatan> #. apakah anggota keluarga lain (ibu atau saudara wanita* ada yang mendapatkan menstruasi berselang 1 tahun> . apakah penderita menderita penyakit akut atau menahun>
8. apakah ada gejala-gejala penyakit metabolik> . kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seksual, olahraga, diet, situasi di rumah, ada tidaknya kelainan psikis> 10. apakah terdapat gejala-gejala klinis seperti gejala )asomotor, panas badan, gala'torrhea, nyeri kepala, lemah badan, pendengaran berkurang, perubahan pada penglihatan, dan lain-lain. 6engambil sejarah pasien sangat penting untuk menguraikan etiologi potensial amenore sekunder. /ering kali, keterbatasan waktu tidak mengi$inkan praktisi untuk memperoleh riwayat menyeluruh dan re)iew gejala pada kunjungan pertama. %enjadwalan kunjungan ulang terhadap e)aluasi yang lebih menyeluruh mungkin diperlukan. /esudah anamnesis, perlu dilakukan pemeriksaan umum yang seksama. 1. keadaan umum & a.
77? 7 (@6*
b.
Anoreksia-'a'heksia
. apakah 'iri-'iri kelamin sekunder tumbuh dan berkembang dengan baik atau tidak 3. apakah ada tanda hirsutisme
pada pemeriksaan ginekologik umumnya dapat diketahui & 1. adanya aplasia )aginae, . keadaan klitoris, 3. aplasia uteri, 5. adanya tumor, !. keadaan o)arium, dan sebagainya.
=engan anamnesis, pemeriksaan umum dan pemeriksaan ginekologik, banyak kasus amenorea dapat diketahui sebabnya.
Apabila pemeriksaan klinik tidak memberi gambaran yang jelas mengenai sebab amenorea, maka dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut & 1. %emeriksaan foto roentgen dari thoraks terhadap tuberkulosis pulmonum, dan dari sella tursika untuk mengetahui apakah ada perubahan pada sella tersebut. =engan
pemeriksaan foto roentgen dari sella tursika dapat ditentukan ada tidaknya tumor hipofisis. . %emeriksaan sitologi )agina untuk mengetahui adanya estrogen yang dapat dibuktikan berkat pengaruhnya. 3. es toleransi glukosa untuk mengetahui adanya diabetes mellitus. 5. %emeriksaan mata untuk mengetahui keadaan retina, dan luasnya lapangan )isus jika ada kemungkinan tumor hipofisis. !. erokan uterus untuk mengetahui keadaan endometrium, dan untuk mengetahui adanya endometritis tuberkulosa. #. %emeriksaan metabolisme basal atau jika ada fasilitasnya, pemeriksaan 3, dan 5 untuk mengetahui fungsi glandula tiroidea.
%emeriksaan yang biasa dilakukan adalah& 1. Biopsi endometrium . rogestin withdrawal 3. adar prolaktin adar prolaktin lebih dari 00 ng ? m2 tidak diamati, ke'uali dalam kasus adenoma hipofisis prolaktin-mensekresi (prolaktinoma*. /e'ara umum, kadar prolaktin serum berkorelasi dengan ukuran tumor. 5. adar hormon (misalnya testosteron* estosteron dan
dehydroepiandrosterone sulfat& 6endapatkan tes-tes ini tidak
diperlukan pada wanita dengan tidak ada bukti kelebihan androgen. !. es fungsi tiroid #. es kehamilan . adar !SH (follicle stimulating hormone* "H (luteini#ing hormone*, TSH (thyroid stimulating hormone* ingkat dalam kisaran menopause merupakan indikasi dari ketidak'ukupan o)arium primer atau kegagalan o)arium prematur. %eriksa rentang referensi untuk laboratorium dimana tes dilakukan. emungkinan ke'il, kadar yang sangat tinggi adalah karena adenoma, hipofisis fungsional -mensekresi.:ika hal ini terjadi, kadar estradiol serum akan ditinggikan (bukan menurun, seperti yang terlihat pada insufisiensi o)arium primer atau kegagalan o)arium prematur* dan hiperstimulasi o)arium dengan pembesaran, o)arium kistik mungkin ada.
2 meningkat pada defisiensi 1-0-lyase, defisiensi 1-hydro4ylase, dan kegagalan o)arium premature. 8. $ariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom . B s'an kepala (jika diduga ada tumor hipofisa*.
%emeriksaan-pemeriksaan yang memerlukan fasilitas khusus & 1. 2aparoskopi & dengan laparoskopi dapat diketahui adanya hipoplasia uteri yang berat, aplasia uteri, disgenesis o)arium, tumor o)arium, o)arium polikistik (sindrom /tein2e)enthal* dan sebagainya. . %emeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita se'ara genetik seorang wanita. Akan tetapi, kromatin seks positif belum berarti bahwa penderita yang bersangkutan seorang wanita yang genetik normal oleh karena kromatin seks positif dijumpai pula pada gambaran kromosom 55 CCD, 55 CCC, atau gambaran mosaik seperti CC?C+, CCCD atau CCDD. 3. %embuatan
kariogram
dengan pembiakan
sel-sel
guna mempelajari
hal-ihwal
kromosom, antara lain apabila fenotipe tidak sesuai dengan genotipe. 5. %emeriksaan kadar hormon. =i atas sudah disebut pemeriksaan 3 dan 5 untuk mengetahui fungsi glandula tiroidea. /elain itu, pemeriksaan-pemeriksaan kadar , 2, estrogen, prolaktin, dan 1-ketosteroid mempunyai arti yang penting. %ada defisiensi fungsi hipofisis misalnya kadar rendah, sedang pada defisiensi o)arium umumnya kadar tinggi dan kadar estrogen rendah. %ada hiperfungsi glandula suprarenalis kadar 1-kelosteroid meningkat.
P'm'&i)saa$ P'$u$/a$+ %ada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (o)arium, uterus, perlekatan dalam rahim* melalui pemeriksaan E/, histerosalpingografi, histeroskopi, dan 6agneti' ;esonan'e @maging (6;@*. Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormon dan 2. /etelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorea sekunder, maka dapat dilakukan pemeriksaan hyroid /timulating ormone (/* karena kadar hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuh. /elain itu kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. =ilakukan pula tes progesteron (pemberian obat hormon progesteron*, bila hasil positif pada kadar prolaktin dan
tiroid yang normal maka amenore yang terjadi disebabkan karena siklus ano)ulasi. 7ila kadar prolaktin tinggi diagnosisnya hiperprolaktinemia, bila / tinggi maka diagnosisnya adalah hipotiroidisme. 7ila hasil tes progesterone negatif dan diagnosis belum jelas dilakukan tes estrogen dan progesterone (yaitu minum obat hormone estrogen selama 1 hari* dan hormone progesterone 10 hari terakhir * bila setelah obat habis timbul haid lanjutkan pemeriksaan hormone . :ika tinggi dan pasien berusia lebih 30 tahun, indikasi untuk pemeriksaan kromosom. :ika didapati mosaik dengan kromosom D, peluang !" tumor ganas o)arium. :ika normal atau rendah lakukan B-/'an kepala adalah tumor hipofisis. 7ila tidak timbul haid, permasalahan pada rahim. /indrom asherman adalah yang paling mungkin. Apabila kadar hormon / dan prolaktin normal, maka Fstrogen atau %rogestogen Bhallenge est adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium dalam rahim. /elanjutnya dapat die)aluasi dengan 6;@.
0.PENATALASANAAN AMENOREA %engobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. 7elajar untuk mengatasi stress dan menurunkan akti)itas fisik yang berlebih juga dapat membantu. erapi amenorea diklasifikasikan berdasarkan penyebab saluran reproduksi, penyebab o)arium, dan penyebab susunan saraf pusat.
A. /aluran reproduksi 1. Aglutinasi labia (penggumpalan bibir labia* yang dapat diterapi dengan krim estrogen
. elainan bawaan dari )agina, hymen imperforata (selaput dara tidak memiliki lubang*, septa )agina ()agina memiliki pembatas diantaranya*. =iterapi dengan insisi atau eksisi (operasi ke'il*
3. /indrom 6ayer-;okitansky-uster-auser. /indrom ini terjadi pada wanita yang memiliki o)arium normal namun tidak memiliki rahim dan )agina atau memiliki keduanya namun ke'il atau mengerut. %emeriksaan dengan 6;@ atau ultrasonografi (E/* dapat membantu melihat kelainan ini. erapi yang dilakukan berupa terapi non-bedah berupa dilatasi (pelebaran* dari tonjolan di tempat seharusnya )agina berada atau terapi bedah dengan membuat )agina baru menggunakan skin graft
5. /indrom feminisasi testis. erjadi pada pasien dengan kromosom 5#, CD kariotipe, dan memiliki dominan C-linked sehingga menyebabkan gangguan dari hormon testosteron. %asien ini memiliki testis dengan fungsi normal tanpa organ dalam reproduksi wanita (indung telur, rahim*. /e'ara fisik ber)ariasi dari wanita tanpa pertumbuhan rambut ketiak dan pubis sampai penampakan seperti layaknya pria namun infertil (tidak dapat memiliki anak*
!. %arut pada rahim. %arut pada endometrium (lapisan rahim* atau perlekatan intrauterine (dalam rahim* yang disebut sebagai sindrom Asherman dapat terjadi karena tindakan kuret, operasi sesar, miomektomi (operasi pengambilan mioma rahim*, atau tuberkulosis. elainan ini dapat dilihat dengan histerosalpingografi (melihat rahim dengan menggunakan foto roentgen dengan kontras*. erapi yang dilakukan men'akup operasi pengambilan jaringan parut. %emberian
dosis
estrogen
setelah
operasi
terkadang
diberikan
untuk
optimalisasi
penyembuhan lapisan dalam rahim
7. angguan +)arium 1. =isgenesis gonadal. =isgenesis gonadal adalah tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut. erapi yang dilakukan dengan terapi penggantian hormon pertumbuhan dan hormon seksual
. egagalan +)ari %rematur. elaianan ini merupakan kegagalan dari fungsi indung telur sebelum usia 50 tahun. %enyebabnya diperkirakan kerusakan sel telur akibat infeksi atau proses autoimun
3. umor o)arium. umor indung telur dapat mengganggu fungsi sel telur normal
B. angguan /usunan /araf %usat 1. angguan hipofisis. umor atau peradangan pada hipofisis dapat mengakibatkan amenorea. iperprolaktinemia (hormone prolaktin berlebih* akibat tumor, obat, atau kelainan lain dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran hormon gonadotropin. erapi dengan menggunakan agonis dopamin dapat menormalkan kadar prolaktin dalam tubuh. /indrom /heehan adalan tidak efisiennya fungsi hipofisis. %engobatan berupa penggantian hormon agonis dopamin atau terapi bedah berupa pengangkatan tumor.
. angguan hipotalamus. /indrom polikistik o)ari, gangguan fungsi tiroid, dan /indrom Bushing merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan hipotalamus. %engobatan sesuai dengan penyebabnya.
3. ipogonadotropik, hipogonadism. %enyebabnya adalah kelainan organik dan kelainan fungsional (anoreksia ner)osa
atau bulimia*.
%engobatan untuk
kelainan fungsional
membutuhkan bantuan psikiater.
Fa&ma)olo+is Agonis =opamin merupakan satunya terapi medis khusus disetujui untuk membalikkan sebuah patologi yang mendasari yang mengarah ke amenore. =alam kebanyakan kasus, agonis dopamin efektif mengurangi hiperprolaktinemia. erapi gonadotropin atau terapi n; pulsatile ditujukan pada wanita yang menginginkan kesuburan namun tetap ano)ulasi karena gangguan hipotalamus atau hipofisis. /etelah diagnosis ditegakkan, untuk beberapa wanita dengan oligomenore atau amenore yang tidak ingin menjadi hamil, oral kontrasepsi dapat menjadi pilihan yang baik untuk memulihkan siklus menstruasi dan diberikan penggantian estrogen. idak adanya kehamilan harus didokumentasikan sebelum kontrasepsi oral terapi dimulai. %ada pasien dengan amenore atau oligomenorrhea withdrawal bleeding harus diinduksi dengan suntikan progesteron atau mg !-10 medroksiprogesteron selama 10 hari. erapi penggantian hormon, yang terdiri dari estrogen dan progestin, diperlukan untuk perempuan
dengan
defisiensi
estrogen
tetap
karena
fungsi
o)arium
tidak
dapat
dipulihkan. %eran pengganti androgen saat ini tidak jelas dan merupakan subjek in)estigasi yang sedang berlangsung.
PENGAJIAN 1. =ata subyektif a. 7iodata Emur & - Esia reproduktif 0-3! tahun, wanita yang pernah mendapat haid, tapi kemudian tidak dapat haid selama 3 bulan (6anuaba, 18 & 3*.
- %ubertas, ibu hamil, ibu meneteki, menopause (/ulaiman /astrawinata, 181 & 31* %ekerjaan & - 7eresiko terhadap wanita-wanita yang bekerja sering terpapar radiasi (radiologi* (/ulaiman /astrawinata, 181 & 31* %ergantian lingkungan dapat menimbulkan amnore karena stress (/ulaiman /astrawinata, 181 & * b. eluhan utama idak adanya haid selama 34 siklus berturut-turut atau lebih (%usdiknakes, 1 & *. '. ;iwayat kesehatan - Adanya gangguan pankreas (=6*, adanya tumor, radang, distruksi, hipotyroidea, kretinisme (/arwono, 00# & 0#-08*. - Adanya kelainan gi$i, gangguan pada hepar dan ginjal (/ulaiman /astrawinata, 181 & 3* d. ;iwayat kebidanan 1* aid - %ola haid sebelumnya teratur, kemudian tidak datang haid selama 3 bulan?lebih (/arwono, 00# & 0*. * ehamilan dan persalinan - %ernah mengalami histerektomi (sarwono, 00# & 08* - %ada wanita yang tidak hamil, tapi ingin sekali hamil (/arwono, 00# & 1*. - =apat untuk membantu menentukan amenore primer atau sekunder (/arwono, 1 & 08* e. ;iwayat penyakit yang pernah diderita elainan organik pada serebrum berupa radang (en'ephalitis*, tumor, trauma dan sebagainya dapat disertai amenore, tetapi peranan gejala ini ke'il. %enting untuk diagnosis ialah anamnesis dan gambaran klinik yang bersangkutan dengan kelainan-kelainan itu (/arwono, 00# & 11*. f. %ola kebiasaan sehari-hari Gutrisi & Amenore bisa terjadi pada anoreksia ner)osa, tidak ada nafsu makan, gangguan gi$i berat, tetapi tanpa letargi dan rasa nyeri diepigastrium (/arwono, 00# & 11*. Aktifitas & %ada amenore yang disebabkan anoreksia ner)osa penderita masih tetap aktif (/arwono, 00# & 1*. @stirahat & %ada wanita dengan stressor yang tinggi dapat mengganggu pola istirahat?tidur (/arwono, 00# & 13* /eksual & %ada amenore karena insufisiensi hipotesis biasanya disertai adanya penurunan libido (/arwono, 00# & 15* g. ;iwayat ketergantungan %ada sindrom amenore galaktore ditemukan pada kasus-kasus wanita yang memakai alat penenang (%honothia$ine* dalam jangka lama (/arwono, 00# & 13*. h. ;iwayat psikososial eadaan kejiwaan dengan syo'k emosional karena trauma atau kejadian yang menyedihkan serta pergantian lingkungan dapat menimbulkan amenore. %sikosis yang paling sering ditemukan bersama amenore adalah penyakit yang disertai depresi (/arwono, 00# & 11*. i. ;iwayat 7
%ada wanita dengan sindrom amenore galakfore dapat pola ditemukan pada wanita-wanita yang telah menghentikan minum pil kontrasepsi (/arwono, 00# & 13*. . =ata obyektif a. eadaan umum & baik b. anda-tanda )ital %ada amenore karena anoreksia ner)osa dapat terjadi bradikardi dan suhu yang lebih rendah dari normal (/arwono & 11*. '. 7erat badan Amenore sering memyertai pada wanita yang mengalami obesitas (kelebihan berat badan* (/arwono, 00# & 08*. d. inggi badan %ada sindrom turner dapat dijumpai tubuh yang pendek tidak lebih dari 1!0 'm (/arwono, 00# & 18*. e. %emeriksaan fisik 6enurut /arwono %, 00# & 11-18 6ata & 6engetahui keadaan retina, luas lapang panjang, )irus, jika ada kemungkinan tumor hipofisis yang dapat menyebabkan amenore. hora4 & - Amenore pada sindrom turner disertai adanya dada berbentuk perisai dengan puting susu jauh ke lateral, payudara tidak berkembang, rambut ketiak sedikit?tidak ada. - erjadi pula pada sindrom feminisasi, yaitu hipoplasia puting susu, rambut ketiak sedikit?tidak ada. - 6ammae mengeluarkan 'airan seperti air susu pada kasus sindrom amenore galakkore Abdomen & %ada amenore karena 'ushing sindrom didapatkan adanya striae terutama pada dinding perut. enetalia & - ;ambut pubis bisa normal?sedikit?tidak ada - Alat-alat genetalia mengalami antrifi pada anoreksia ner)osa, sindrom amenore galaktore dan insufisiensi hipofisis. - Amenore pada sindrom feminisasi testikuler )agina tidak ada dan pendek atau buntu, ser)iks dan uterus tidak ada. - Amenore pada tumor o)arium dan sindrom adreno genital didapatkan pembekuan klitoris Fkstremitas & %ada amenore karena sindrom turner disertai tanda ruas tulang tangan dan kaki pendek, osteoporosis. f. %emeriksaan penunjang 1* Apabila pemeriksaan klinik tidak dapat memberi gambaran yang jelas mengenai sebab amenore, maka dapat dilakukan pemeriksaan, sebagai berikut & -
- %emeriksaan sitologi )agina & untuk mengetahui adanya estrogen yang dapat dibuktikan berkat pengaruhnya. - %emeriksaan sitologi )agina & untuk mengetahui adanya =6. - erokan uterus & untuk mengetahui keadaan endometrium adanya endometritis tuberkulosa. - %emeriksaan metabolik basal & jika perlu pemeriksaan 3 dan 5 untuk mengetahui fungsi glandola tiroidea - %emeriksaan mata & keadaan retina dan lapang panjang, )irus jika ada kemungkinan tumor hipofisis (anifa , 00# & 0*. * Eji laboratorium pertama adalah terhadap peta B - :ika positif, maka wanita hamil - :ika negatif, dapatkan nilainya /, prolaktin dan uji tantangan progesteron (pro)era !-10 mg per os tiap hari selama !-10 hari* - adar / dan prolaktin normal yang bergabung dengan darah yang diambil dari uji tantangan progesteron ano)ulasi (9arney, 00 & !!*.
DIAGNOSA EPERAATAN a.
Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
b.
angguan 'itra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit
'.
arga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan fungsional (amenorrhea primer*
d.
urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat tentang penyakitnya (amenorrhea*
INTERENSI EPERAATAN
No. Dia+$osa 1
Tu/ua$ #a$ H /etelah
dilakukan
I$t'&%'$si asuhan
1. aji tingkat ke'emasan & ringan, sedang,
keperawatan selama .. 4 5 jam 'emas
pasien
dapat
berat, pani' . 7erikan kenyamanan dan ketentraman hati teratasi 3. 7eri dorongan pada pasien untuk
dengan kriteria hasil &
mengungkapkan
H Bemas berkurang H
idak
menunjukan
perilaku
pikiran
dan
perasaan
untuk mengeksternalisasikan ke'emasan 5. Anjurkan distraksi seperti nonton t),
agresif
dengarkan
radio,
permainan
untuk
mengurangi ke'emasan. !. /ingkirkan stimulasi yang berlebihan 2
/etelah
diberikan
asuhan
keperawatan selama .. 4 5 jam pasien
diharapkan
tidak
mengalami gangguan 'itra tubuh
1. unakan pendekatan yang menenangkan . 7erikan informasi fa'tual mengenai diagnosis, tindakan prognosis 3. =engarkan dengan penuh perhatin 5. @dentifikasi tingkat ke'emasan
dengan kriteria hasil & •
6engidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala
'emas •
3
6engungkapkan
tehnik
mengontrol 'emas /etelah diberikan
asuhan
keperawatan selama .. 4 5 jam pasien
diharapkan
mengalami
harga
diri
tidak rendah
dengan kriteria hasil & H
6engungkapkan penerimaan diri se'ara )erbal
1. etapkan
hubungan
saling
perawat dan pasien . Biptakan batasan
per'aya terhadap
pengungkapan negati)e 3. 7antu untuk mengidentifikasi
respon
positif terhadap orang lain 5. 7antu penyusunan tujuan yang realitas untuk men'apai harga diri rendah yang tinggi !. 7erikan penghargaan dan pujian terhadap pengembangan pasien dalam pen'apaian tujuan
4
/etelah
dilakukan
asuhan
keperawatan selama .. 4 5 jam pasien
mampu
menjelaskan
penyakit dan mampu mengenal penyakitnya dengan kriteria hasil& H
pasien
mengetahui
penyakitnya
tentang
1. 6engkaji
tingkat
pengetahuan
pasien
tentang penyakit yang dideritanya . 6emberikan pengajaran sesuai dengan tingkat pemahaman pasien 3. 6emberikan informasi dari sumber
yang
akurat
dipertanggungjawabkan
dan
sumberdapat
DAFTAR PSTAA
7agian +bstetri I inekologi <. Enpad. 13. Ginekologi . Flstar. 7andung Barpenito, 2ynda :uall. 000. Buku Saku %iagnosa $eperawatan . :akarta & FB =ifa =anis. $amus $edokteran. itamedia %ress. alle, =anielle. Bharette, :ane.000. &encana Asuhan $eperawatan 'nkologi . :akarta & FB /aifidin, Abdul 7ari,dkk. 001. Buku Acuan (asional elayanan $esehatan )aternal dan (eonatal . Dayasan 7ina %ustaka /arwono %rawirohardjo I :G;-%+@. :akarta