Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Down SyndromeFull description
Full description
LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN DENGAN SEKUNDER AMENORE A. Konsep Konsep Das Dasar ar Pen Penyak yakit it 1. Peng engertia tian Amenno Amennorhe rheaa adalah adalah tidak tidak ada atau atau terhent terhentiny inyaa haid haid secara secara abnorm abnormal. al.
Dalam kamus istilah kedokteran, Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstru menstruasi asi pada pada seoran seorang g wanita. wanita. Hal tersebu tersebutt normal normal terjadi terjadi pada pada masa masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus – hipoisis – aksis indung telur serta organ reproduksi yang yang sehat. Amenore adalah istilah medis untuk tidak adanya periode menstruasi, baik secara permanen permanen atau sementara. sementara. Amenorrhea Amenorrhea dapat diklasiikasikan diklasiikasikan sebagai primer atau sekunder. Dalam amenore primer, periode menstruasi tidak pernah dimulai !berdasarkan umur 1"#, sedangkan amenore sekunder dideinisikan sebagai tidak adanya menstruasi selama tiga siklus berturut$ turut atau jangka waktu lebih dari enam bulan pada wanita yang sebelumnya menstruasi. Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak aktor internal seperti perubahan sementara di tingkat hormonal, stres, dan penyakit, serta aktor ekstern eksternal al atau lingku lingkunga ngan. n. Hilang Hilang satu period periodee menstru menstruasi asi jarang jarang tanda tanda masalah serius atau kondisi medis yang mendasari, tapi amenore dari durasi yang lebih lama mungkin menandakan adanya suatu penyakit atau kondisi kronis. %. &las &lasi iik ikas asii Amenor Amenoree dibeda dibedakan kan menjad menjadii % golong golongan, an, yaitu yaitu amenore amenore primer primer dan amenore sekunder. a. Amen Amenor orea ea prim primer er terj terjad adii bila bila seor seoran ang g wani wanita ta pada pada usia usia 1" tahu tahun n belum mendapatkan menstruasi tetapi perkembangan organ seksual sekunder nya normal. b. Amenorea sekunder terjadi bila seorang wanita tidak mendapatkan menstru menstruasi asi selama selama ' siklus siklus menstr menstruasi uasi atau selama selama " bulan bulan pada pada wani wanita ta yang yang sebel sebelum umny nyaa meng mengala alami mi mens menstru truasi asi.. ()alu ()aluasi asi awal awal amenore baik yang primer maupun sekunder sering sama terlepas dari
kapan mulai terjadinya amenore, kecuali dalam situasi klinis yang tidak biasa. '. Penyebab* aktor predisposisi a. Hymen imperorate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. &eluhan pada kejadian ini biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan operasi b. +enstruasi ano)ulatiore, yaitu rangsangan hormon$hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid*hanya sedikit. Pengobatannya dengan ter api hormone c. Amenorrhoe sekunder, yaitu biasanya pada wanita yang pernah menstruasi sebelumnya. Penyebab amenorrhoe sekunder ini karena hipotensi, anemia, ineksi atau kelemahan kondisi tubuh secara umum, stress psikologis. d. Disungsi Hipotalamus kelainan organik, psikologis, penambahan e. . g. h.
berat badan Disungsi hipoise tumor dan peradangan Disungsi -)arium kelainan congenital, tumor (ndometrium tidak bereaksi Penyakit lain penyakitmetabolik, penyakit kronik, kelainan gii, kelainan hepar dan ginjal.
/. Patoisiologi Disungsi hipoise. 0erjadi gangguan pada hipoise anterior, gangguan dapat berupa tumor yang bersiat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi terganggu. &elainan kompartemen 2 !lingkungan#. 3angguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya
pelepasan
neurotransmitter
seperti
serotonin
yang
dapat
menghambat pelepasan gonadrotropin. &elainan o)arium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan o)arium ! gonadal disgenesis #. &egagalan o)arium premature dapat disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian olikel, dapat juga merupakan proses autoimun dimana olikel dihancurkan. +elakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang banyaksehingga cadangan kolesterol tubuh
habis dan bahan untuk pembentukan hormone steroid seksual ! estrogen dan progesterone # tidak tercukupi. Pada keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah deisiensi estrogen dan progesterone yang memicu terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan deriat morin. (ndorphin menyebabkan penurunan 3n4H sehingga estrogen dan progesterone menurun. Pada keadaan tress berlebih cortikotropin realiinghormone dilepaskan. Pada peningkatan 54H terjadi opoid yang dapat menekan pembentukan 3n4H. 6. 3ejala &linis 0anda dan gejala yang muncul diantaranya a. 0idak terjadi haid b. Produksi hormone estrogen dan progesterone menurun. c. 7yeri kepala d. 8adan lemah ". Pemeriksaan Diagnostik*Penunjang Pada amenorrhea primer apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi !indung telur, rahim, perekatan dalam rahim#. +elalui pemeriksaan 9S3, histerosal Pingograi, histeroskopi dan +agnetic 4esonance maging !+4#, apabila tidak didapatkan tanda$tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormone :SH dan ;H setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorrhea sekunder maka dapat dilakukan pemeriksaan 0hyroid Stimulating Hormon !0SH# karena kadar hormone thyroid dapat mempengaruhi kadar hprmone prolaktin dala m tubuh.
<. Penatalaksanaan +edis Dapat
dilakukan
secara
non$armakologi
dan
armakologi
treatment.+odalitas terapi untuk amenore digunakan untuk mengembalikan siklus normal menstruasi. Dapat dilakukan secara non$armakologi dan armakologi treatment.+odalitas terapi untuk amenore digunakan untuk mengembalikan siklus normal menstruasi.
0ujuan pengobatan termasuk menjaga kekuatan tulang, mencegah keropos tulang, pemulihan o)ulasi dan meningkatkan kesuburan. Pendekatan umum untuk keberhasilan terapi amenore tergantung pada identiikasi yang tepat dari penyebab dasar pada gangguan mentruasi. Pada pasien amenore sekunder dengan hipoestrogen maka pemberian kalsium dan )itamin D penting untuk menghindari dampak negati pada kesehatan tulang. Pada pasien amenore sekunder dengan hipoestrogen maka pemberian kalsium dan )itamin D penting untuk menghindari dampak negati pada kesehatan tulang. a. 0erapi 7on$armakologi 0erapi non$armakologi untuk amenore ber)ariasi tergantung pada penyebab yang mendasari. Pada wanita usia muda yang melakukan kegiatan olahraga berlebihan kemungkinan dapat menjadi penyebab dasar amenore, maka treatmentnya adalah pengurangan terhadap e=ercise yang berlebihan. b. 0erapi :armakologi Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet dan olahraga adalah terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan akti)itas isik yang berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita yang mengalami Amenorrhea Primer. Amenore primer maupun sekunder dengan hipoestrogen maka perlu diberikan estrogen !dengan progestin#. Hal ini dapat diberikan dalam bentuk kontrasepsi oral !-5#. 0ujuan terapi estrogen ada dua yaitu untuk mengurangi risiko osteoporosis dan meningkatkan kualitas hidup. >ika hiperprolaktinemia diidentiikasi sebagai penyebab amenore, penggunaan bromocriptine atau cabergoline, agonis dopamin, menghasilkan penurunan konsentrasi prolaktin dan kembalinya menstruasi ?. &omplikasi
&omplikasi yang paling ditakutkan adalah inertilitas. &omplikasi lainnya adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen 2 dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. &omplikasi lainnya muncul gejala$gejala lain akibat hormone seperti osteoporosis. B. Konsep Dasar Asuan Kepera!atan 1. Pengkajian a. Anamnesis Anamnesis yang akurat berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan sejak kanak$kanak, termasuk tinggi badan dan usia saat pertama kali mengalami pertumbuhan payudara dan pertumbuhan rambut kemaluan. Dapatkan pula inormasi anggota keluarga yang lain !ibu dan saudara wanita# mengenai usia mereka pada saat menstruasi pertama, inormasi tentang banyaknya perdarahan, lama menstruasi dan periode menstruasi terakhir, juga perlu untuk ditanyakan. 4iwayat penyakit kronis yang pernah diderita, trauma, operasi, dan pengobatan juga penting untuk ditanyakan. &ebiasaan$kebiasaan
dalam kehidupan
seksual, penggunaan narkoba, olahraga, diit, situasi dirumah @ sekolah dan kelainan psikisnya juga penting untuk dianyakan. b. Pemeriksaan :isik Pada pemeriksaan isik yang pertama kali diperiksa adalah tanda$ tanda )ital dan juga termasuk tinggi badan, berat badan dan perkembangan seksual. Pemeriksaan yang lain adalah 1# &eadaan umum a# Anoreksia$cacheksia, bradikardi, hipotensi, dan hipotermi. b# 0umor hipoise$perubahan pada unduskopi, gangguan lapang pandang, dan tanda$tanda sara kranial. c# Sindroma polikistik o)arium$jerawat, akantosis, dan obesitas. d# nlammatory bowel disease$:isura, skin tags, adanya darah pada pemeriksaan rektal. e# 3onadal dysgenesis !sindroma lambatnya perkembangan payudara. %# &eadaan payudara a# 3alactorrhea $ palpasi payudara.
0urner#$
webbed
neck,
b# 0erlambatnya pubertas$ diikuti oleh rambut kemaluan yang jarang. c# 3onadal dysgenesis !sindroma 0urner#$ tidak berkembangnya payudara dengan normalnya pertumbuhan rambut kemaluan. '# &eadaan rambut kemaluan dan genitalia eksternal a# Hiperandrogenisme$ distribusi rambut kemaluan dan adanya rambut di wajah. b# Sindroma insensitiitas androgen$ 0idak ada atau jarangnya rambut ketiak dan kemaluan dengan perkembangan payudara. c# 0erlambatnya pubertas$ tidak disertai dengan perkembangan payudara. d# 0umor adrenal atau o)arium$ clitoromegali, )irilisasi. e# +assa pel)is$ kehamilan, massa o)arium, dan genital anomali. /# &eadaan )agina a# mperorasi himen$ menggembung atau edema pada )agina eksternal. b# Agenesis !Sindroma
4okitansky$Hauser#$
menyempitnya
)agina tanpa uterus dan rambut kemaluan normal. c# Sindroma insensitiitas androgen$ menyempitnya )agina tanpa uterus dan tidak adanya rambut kemaluan. d# 9terus 8ila uterus membesar, kehamilan bisa diperhitungkan. e# 5er)i= Periksa lubang )agina, estrogen bereaksi dengan mukosa )agina dan sekresi mukus. Adanya mukus adalah tanda bahwa estradiol sedang diproduksi oleh o)arium. &ekurangan mukus dan keringnya )agina adalah tanda bahwa tidak adanya estradiol yang sedang diproduksi. %. Diagnosa &eperawatan a. Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan b. 3angguan citra tubuh berhubungan dengan bioisik, tahap perkembangan, perseptual, dan penyakit c. Harga diri rendah situasional berhubungkan dengan gangguan ungsional !amenorrhea sekunder # d. &urang pengetahuan berhubungan dengan kurang inormasi yang didapat tentang penyakitnya !amenorrhea# '. 4encana &eperawatan 7o 1
Diagnosa &eperawatan Ansietas berhubungan
0ujuan dan &riteria Hasil NO" #
nter)ensi N$" #
dengan perubahan dalam status kesehatan
% % %
An&iety se'(%)ontro' An&iety 'e*e' "opin+
An&iety
Re,u)tion
-penurunan ke)easan/
Kriteria Hasi' #
$ &lien mampu mengidentiikasi dan
$ 3unakan
pendekatan
yang menenangkan mengungkapkan gejala cemas $ 7yatakan dengan jelas $ +engidentiikasi, mengungkapkan harapan terhadap dan menunjukkan tehnik untuk pelaku pasien mengontol cemas $ >elaskan semua $ 2ital sign dalam batas normal $ Postur tubuh, ekspresi wajah, prosedur dan apa bahasa akti)itas
tubuh
dan
tingkat
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
yang
dirasakan
selama prosedur $ 0emani pasien untuk memberikan keamanan
dan
mengurangi takut $ 8erikan inormasi aktual
mengenai
diagnosis,
tindakan
prognosis $ ;ibatkan keluarga untuk mendampingi klien $ nstruksikan pada pasien
untuk
menggunakan tehnik relaksasi $ Dengarkan
dengan
penuh perhatian $ dentiikasi tingkat kecemasan $ 8antu pasien mengenal situasi
NO" $ 8ody image berhubungan dengan $ Sel estem ena)eent bioisik, tahap Kriteria Hasi' # $ &aji secara )erbal dan perkembangan, perseptual, $ 8ody image positi non )erbal respon dan penyakit $ +ampu mengidentiikasikan klien terhadap kekuatan personal tubuhnya $ +endeskripsikan secara aktual $ +onitor rekuensi perubahan ungsi tubuh mengkritik dirinya $ +empertahankan interaksi $ >elaskan tentang sosial pengobatan,
perawatan, kemajuan dan
prognosis
penyakit $ Dorong
klien
mengungkapkan perasaannya $ dentiikasi
arti
pengurangan
melalui
pemakaian alat bantu $ :asilitasi kontak dengan indi)idu '