AMDAL sangat dibutuhkan dalam memulai suatu perencanaan wilayah dan kota atau pembangunan, sebagai kajian terkait dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan tersebutDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
amdalFull description
Full description
amdalFull description
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Full description
rangkaian proses produksi PG madukismoFull description
dokumen ini hanya untuk melengkapi tugas kuliah dan bukan merupakan dokumen asli PG madukismo.Full description
Laporan Kerja Praktek Madukismo yogyakarta teknik kimia pabrik spiritus madubaruDeskripsi lengkap
Full description
Dalam bidang perikananFull description
Deskripsi lengkap
KONSEP AMDAL
Berisi penjelasan mengenai apakah AMDAL, bagaimana prosedurnya, dan dokumen apa saja yang tercakup dalam studi Analisis Mengenai Dampak LingkunganFull description
PT. Madu Baru yang beralamat beralamat di desa Kasihan, Kasihan, bantul, Yogyakarta Yogyakarta dibangun dibangun pada tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX. PT. Madu Baru memiliki 2 pabrik yaitu Pabrik Gula (PG) Madukismo yang menghasilkan gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar ) atau gula kristal putih dan Pabrik Alkohol/ Spritus (PS) Madukismo yang menghasilkan alkohol murni dan spiritus bakar. Sebagai komitmen kepada pemerintah dan publik dan untuk menjaga keberlanjutan perusahan perusahannya nya maka PT. Madu Baru telah mengelola mengelola lingkunga lingkungannya nnya dengan pengolahan pengolahan limbah industri dan penanggulangan gangguan lingkungan yang mungkin ditimbulkan yang dibukukan dalam dokumen AMDAL berupa ANDAL, RKL, dan RPL. AMDAL AMDAL (Anali (Analisis sis mengen mengenai ai dampak dampak lingku lingkunga ngan n hidup) hidup) adalah adalah kajian kajian mengen mengenai ai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan yang diatur dalam UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 Pengel Pengelola olaan an limbah limbah dan penang penanggul gulang angan an ganggu gangguan an lingku lingkunga ngan n di PT. Maduba Madubaru ru dibagi menjadi 3 yaitu pengolahan limbah padat, limbah cair serta pengololaan gangguan lingkungan lain yang telah ditimbulkan Limbah Padat 1. Pasir/ Lumpur Lumpur merupak merupakan an kocoran kocoran yang dibawa dibawa oleh nira nira mentah dipisah dipisahkan kan dengan dengan menggunakan dorrclone , yang kemudian dimanfaatkan untuk urug lahan 2. Abu Abu kete ketell uap uap yait yaitu u sisa sisa pemb pembak akara aran n di stas stasiu iun n kete ketell uap uap dita ditamp mpun ung g deng dengan an lori lori jading dan dimanfaatkan juga untuk urug lahan bagi masyarakat. 3. Debu Debu// lange langess dari dari kete ketell uap uap yang yang terb terbaw awaa kelu keluar ar lewa lewatt cero cerobo bong ng asap asap dita ditang ngka kap p dengan menggunakan alat penangkap debu ( dust collector ) dan juga ditampung dalam lori jading juga. 4. Bloton Blotong g yaitu endapan endapan kotoran kotoran dari nira tebu tebu yang terjadi terjadi di stasiu stasiun n pemurnia pemurnian n nira nira dipisahkan dipisahkan dengan dengan alat rotary kemudian dimanfaatkan dimanfaatkan untuk untuk rotary vacuum vacuum filter filter yang kemudian pupuk bagi tanaman lain. Blotong ini juga dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar, karena jumlahnya yang cukup banyak yakni 100 ton per hari BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI GULA Volume Limbah Cair Maksimum persatuan produk 15 m3 / ton product Parameter
Limbah Cair Para Parame mete terr COD BOD Suhu pH Warna
Kand Kandun unga gan n awal awal 70.000 ppm 20.000 ppm 100 C 4-5 coklat °
kehitaman
Kadar Maksimum (mg/l)
BOD5
50
COD TS S Minyak dan Lemak
100 50 20
pH
6-9
Kandungan awal limbah cair di PT. Madubaru tidak sesuai dengan standar baku mutu limbah untuk industri gula oleh karena itu sebelum dibuang dilingkungan, limbah cair tersebut diolah dalam UPLT (Unit Pengolahan Limbah Cair) dengan menggunakan sistem atau cara biologis dilanjutkan dengan absorbsi menggunakan arang aktif. Tahapan dalam UPLT meliputi Bak Pengendap Awal, Bak Aerasi, Bak Pengendap Akhir dan Bak Absorbsi. Adapun limbah cair yang dihasilkan di PT. Madubaru yaitu: 1. Bocoran minyak pelumas yang berasal dari pelumas mesin 2 di stasiun gilingan dan pelumas yang terbawa pada air cucian kendaraan di garasi pabrik. Bocoran minyak pelumas ini dipisahkan dari air limbah di dalam bak penangkap minyak, kemudian ditampung dalam drum-drum untuk kemudian dimanfaatkan kembali. 2. Vinase (slop) yang berasal dari sisa penyulingan alkohol di stasiun sulingan diolah pada UPLC yang ada dalam perusahaan. Sedangkan campuran limbah cair dari PG (misalnya cucian alat-alat produksi dan pendingin mesin) dan limbah cair PS banyak dimanfaatkan untuk irigasi oleh petani di sekitar lokasi pabrik karena mengandung unsure NPK yang diperlukan tanaman untuk tumbuh (untuk pupuk). 3. Limbah soda yang berasal dari cucian paan-paan penguapan di PG yang kandungan COD dan BOD nya cukup tinggi. Jumlahnya relative sedikit, dan pengolahannya diikutsertakan pada UPLC yang telah ada. A. Gangguan Lingkungan yang lain 1. Suara bising: berasal dari bocoran uap yang berlebih di Stasiun Ketel Uap untuk meredam suara tersebut, saat ini telah dilengkapi Silencer (alat peredam suara) di setiap ketel uap. 2. Limbah Gas: bau belerang dan bau busuk yang lain, ditanggulangi pada alat-alat yang terkait (inhouse keeping )
TUGAS MATA KULIAH TEKNIK LINGKUNGAN
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Studi kasus pada PT. Madubaru
Disusun oleh : Samudro Dipo Aji
(09214)
Septi Sedyaning
(09233)
Foni Wijayanti
(09239)
Gilar Adi Kuncoro
(09292)
Rizka Hapsari
(09294)
Yusrina Noor Azizah
(09314)
Fandi Ahmad
(09318)
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011