LAPORAN PRAKTIKUM COUMPOUNDING AND DISPENDING
Disusun oleh :
Riaya Shally Retmana
(1720343859)
Rosa Pangestika Islami
(1720343860)
Sandi Mahesa Yudhantara
(1720343861)
Singgih Bayu Adji
(1720343862)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2017
KASUS 5 Apotek ‘Gemilang” merupakan apotek yang sudah buka lebih dari 10 tahun. Di apotek ada 10 dokter praktek, 5 dokter spesialis dan 5 dokter umum. Saat ini arsip di apotek sudah berlebih sehingga tempat tidak mencukupi untuk menyimpan arsip-arsip tersebut. Apotek akan melakukan pemusnahan obat dan arsip-arsip. Daftar arsip-arsip sebagai berikut : No
Nama Arsip
Tahun
1
Faktur pembelian
2010-2015
2
Resep obat non psikotropik dan non narkotik
2010-2015
3
Resep psikotropik
2010-2015
4
Resep narkotik
2010-2015
5
Faktur pembelian
2010-2015
6
Resep obat non psikotropik dan non narkotik
2006-2015
7
Resep psikotropik
2006-2015
8
Resep narkotik
2006-2015
9
Faktur pembelian
2011-Januari 2017
10
Resep obat non psikotropik dan non narkotik
2011-Sep 2016
11
Resep psikotropik
2011-Sep 2016
12
Resep narkotik
2011-Sep 2016
Selain arisp-arsip yang banyak di apotek “Gemilang” ada juga obat-obat yang sudah kadaluwarsa berikut daftar obat-obat yang kadaluwarsa : No
Nama Obat
Tahun ED
Jumlah
1
Nizoral tablet
2010
2 strip
2
Ultraproc suppositoria
2014
1 box
3
Hufalysin syrup
2014
7 botol
4
Ofloxacin 400mg
2013
2 box
5
Proneuron
2013
6 strip
6
Alganax
2012
1 strip
7
Codein 10mg
2014
10 tablet
8
Zenirex syrup
2013
8 fles
9
Renadinac 50mg
2013
3 box
10
Primadex
2014
1 strip
11
Vitazim
2014
1 strip
12
Bronchitin syrup
2014
3 botol
Alur Pemusnahan Obat Kadaluwarsa
Obat Kadaluwarsa
Obat Narkotik/Psikotropik
Obat Non Narkotik/Psikotropik
Obat dimusnahkan sesuai dengan jenis dan sediaan
-Dilakukan oleh Apoteker
-Dilakukan oleh Apoteker
-Disaksikan Dinkes Kab/Kota
-Disaksikan oleh TTK ber SIP/SIK
Buat berita acara pemsunahan
Alur Pemusnahan Resep
Resep Lebih dari 5 Tahun
Obat Narkotik/Psikotropik
Obat Non Narkotik/Psikotropik
Resep Dihitung Jumlah Perlembar
Tidak Dihitung
Ditimbang
-Dilakukan oleh Apoteker -Disaksikan DinKes Kab/Kota -Dimusnahkan
Buat Berita Acara Pemusnahan
Laporkan ke DinKes Kab/Kota
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan
yang
berlaku
meliputi
perencanaan,
pengadaan,
penerimaan,
penyimpanan,
pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelap oran. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2015 tentang
peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi. Dimana pada Pasal 37 dikatakan Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi hanya dilakukan dalam hal: a. diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan/atau tidak dapat diolah kembali; b. telah kadaluarsa; c. tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan dan/atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk sisa penggunaan; d. dibatalkan izin edarnya atau berhubungan dengan tindak pidana.
Pasal 40 A. Pemusnahan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) penanggung
jawab
kefarmasian/pimpinan
fasilitas
produksi/fasilitas
lembaga/dokter
praktik
distribusi/fasilitas
perorangan
pelayanan
menyampaikan
surat
pemberitahuan dan permohonan saksi kepada: 1. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat; 2. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi; atau 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko Obat.
b) Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Dinas Kesehatan Provinsi, Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi. c) Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada huruf b. d) Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk bahan baku, produk antara, dan produk ruahan harus dilakukan sampling untuk kepentingan pengujian oleh petugas yang berwenang sebelum dilakukan pemusnahan. Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi harus dilakukan pemastian kebenaran secara organoleptis oleh saksi sebelum dilakukan pemusnahan.