Alasan aku ingin menjadi seorang guru/dosen Sengaja !! memang terselip unsur kesengajaan untuk membuat tulisan tentang alasan mengapa aku begitu bertekad
untuk
menjadi
menempatkannya banyak
sekali
sebagai
alasan
profesi sebagai
seorang catatan
mengapa
guru
dan
pertama.
Tentu
seseorang
memilih
guru dan berhadapan dengan para
siswa yang beranekaragam pola serta tingkah lakunya. Barangkali dari dalam jiwanya telah mengalir sebuah keinginan
besar
sekaligus
pendidik
formalitas
yang
untuk
menjadi
seorang
pengajar
hanya
sekedar
sebuah
atau
mengharuskannya
untuk
menjadi
seorang guru. Contoh : Keinginan awal diprakarsai oleh kedua
orang
tuanya,
bukan
karena
kemauannya
sendiri. Maka sampai disini muncul sebuah anggapan bahwa
“orang
tuaku
pasti
tau
apa
yang
terbaik
untukku” dan pada akhirnya seseorang memilih hal yang bukan kehendaknya anggapan
dasar
dengan berpedoman pada
tersebut.
menyalahkan anggapan
Secara
pribadi
aku
tak
yang telah mendarah daging
itu. Semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Dan
aku,
inilah
alasan
besar
mengapa
aku
ingin
menjadi seorang guru/dosen, beserta panjelasannya…
1. Apa sebutan yang kau berikan untuk orang yang setiap
hari
mengajar
dan
mendidikmu
disekolah ??? Kita tentu telah mengenal orang itu sejak duduk dibangku sekolah dasar, bahkan bagi anak
yang
kemampuan
orang
tuanya
ekonomi
memiliki
yang
cukup
tingkat
memadai,
mereka telah mengenal orang yang kita panggil dengan
sebutan
ditaman
guru
kanak-kanak.
mengenal
huruf
ketika Waktu
alfabet,
masih itu
berada
aku
Mereka
mulai juga
mengenalkan aku pada bilangan 1 sampai 10, bilangan macam
prima
hingga
persamaan
menghitung
linier
dalam
berbagai
matematika.
Kemudian aku bisa mengeja beberapa huruf yang telah dirangkai dalam satu kata, membacanya dan hingga akhirnya aku bisa mengoperasikan semua kata yang dulu masih kubaca dengan tertatih serta mengeluarkan berbagai macam argumen. Dan aku yakin bahwa semua orang yang pernah duduk dibangku sekolah juga mengalami peristiwa yang
sama
seperti
mengajarkanmu ?? orang
tua
kita
aku.
Siapakah
yang
merekalah gurumu, bahkan sendiri
telah
memberikan
kepercayaan kepada para guru untuk mendidik dan mengajar kita disekolah. Dari sini aku coba membandingkan apa yang pernah ayah dan ibu
berikan padaku. Tak jauh berbeda dengan yang pernah
seorang
guru
berikan
pada
muridnya
dalam hal bimbingan dan pengajaran. Jika dulu ibu melatihku berjalan dan kemudian aku bisa berlari maka
seperti
itulah
guru
mengajarkanku
membaca, menulis, berhitung hingga mengenal alam beserta manfaatnya. Jika ayah yang selama ini bekerja keras banting tulang untuk memenuhi segala kebutuhan hidupku, maka seperti itulah kerja
keras
seorang
guru
mengajar
disekolah
setiap hari agar anak didiknya menjadi orang yang sukses dikemudian hari. Aku salah satu pendukung pernyataan : Guru adalah orang tua kedua kita. 2. Sebagian orang mengatakan dengan cetus “kau ingin menjadi guru karena kedua orang tuamu berprofesi sebagai guru“ Ayah dan Ibuku memang seorang guru, namun bukan
berarti
aku
ingin
menjadi
guru
karena
posisi mereka. Mereka pernah menawarkan aku untuk menjadi seorang dokter dengan alasan ingin mewarnai karir dalam keluarga kami. Ayah dan ibuku telah menggeluti dunia pandidikan, tak ada salahnya jika aku berorasi dibidang kesehatan, barangkali itulah yang dimaksudkan oleh ayah
dan
ibu.
Tapi
menjalankan
aku
menolaknya,
sebuah
profesi
aku
yang
tak
mau
tidak
aku
kehendaki. Bagiku seorang guru juga bisa menjadi dokter, dokter pendidikan. Hahahahahaha……. 3. Ini
hanya
sendiri,
sudut
pandangku
bahkan
beberapa
terhadap
diriku
orang
kerab
mengatakan padaku bahwa aku memiliki bakat manjadi
seorang
mengetahui
pengajar.
secara
Aku
pasti
sendiri
alasan
tak
mereka
beranggapan seperti itu tentang aku. Kembali ke statement
awal,
pandang
semua
mereka
seperti
itulah
sejauh
mereka
bagaimana
orang
punya
masing-masing,
penilaian
mereka
mengenal
kepribadianku.
barangkali tentang
siapa
dan
sudut aku
aku
dan
aku, aku
disini
hanya ingin meneruskan perjuangan guru-guru yang pernah
mengajarku ketika duduk dibangku
sekolah atau ketika kuliah nanti. Hahahahaha, mengajar
orang
itu
berpahala
lho
:)
.
yang
terpenting adalah ikhlas dan bisa menjalaninya dengan
penuh
pernah
membaca
bunyinya
:
cinta.
Ohh
sebuah
guru
yaa
satu
kalimat
adalah
lagi,
bijak
pekerjaan
aku yang yang
mengajarkan beberapa pekerjaan lainnya. Setuju sekaliii .. mengapa ??? ambillah contoh seorang insinyur.
Apakah
seseorang
langsung
menjadi
insinyur begitu saja tanpa mengeyam pendidikan terlebih dahulu ??? Tidak. Kita semua sekolah, kita semua belajar untuk dapat menggapai apa yang kita cita-citakan. Pertanyaannya adalah : siapakah yang
mengajar
gurumu
kan
dan .
mendidikmu
kembali
lagi
disekolah pada
??
kalimat
sebelumnya bahkan orang tua kita saja telah memberikan kepercayaan kepada para guru untuk mendidik anak mereka agar berhasil nantinya. Begitu pula untuk beberapa pekerjaan lainnya. yaaaaaahh inilah alasanku :) aku berharap cita-citaku untuk menjadi seorang pengajar bisa terwujud … amin :D