AKUNTANSI UNTUK ENTITAS TEMPAT IBADAH (1) PENDAHULUAN Dalam dunia akuntansi, akuntansi terdiri atas dua yaitu akuntansi untuk bisnis dan akuntansi akuntansi organisasi nirlaba. Dalam organisasi nirlaba dibagi lagi dalam dua kelompok kelompok entitas yaitu entitas pemerintahan dan entitas nirlaba nonpemerintahan. Menurut PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Keuangan Organisasi Nirlaba yang diterbitkan oleh katan Akuntan ndonesia !A" yang dapat di#adikan dasar untuk seluruh organisasi nirlaba nonpemerintah. nonpemerintah. Dalam PSAK No. 45 yang men#adi karakteristik untuk entitas nirlaba ini adalah bah$a sumber daya entitas berasal dari para penyumbang dengan tidak mengharapkan adanya hasil, imbalan atau keuntungan komersial. Selain organisasi pemerintahan yang mana terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, ke%amatan, kelurahan kelurahan dan lain&lain, #uga ada organisasi non pro't lainnya. Organisasi non pro't selain pemerintah ini yang diambil dari berbagai sumber terdiri dari (embaga&lembaga pendidikan, Kesehatan Kesehatan dan kese#ahteraan, kese#ahteraan, (embaga&lembaga (embaga&lembaga Keagamaan, (embaga Amal dan (embaga penyumbang dana. Dalam organisasi mas#id dan gere#a untuk pendanaanya berasal dari sumbangan para #amaah, karena terdapat ke%enderungan dari para penyumbang itu yang ingin mengetahui seberapa besar peran bantuan uang yang mereka sumbangkan dapat membantu organisasi itu maka diperlukan ke#elasan dalam penggunaan dana itu, oleh sebab itu maka akuntansi perlu #uga diterapkan pada dua organisasi ini. )ang )ang men#adi a%uan a%uan dasar penggunaan penggunaan sistem akuntansi akuntansi dalam organisasi organisasi ini adalah *S. An&Nisa !4" ayat + dan *S. *a !5-" ayat / yang memberikan prinsip tentang penga$asan dalam hal organisasi mas#id. 0ntuk organisasi gere#a a%uannya adalah Matius -1- dan (ukas -12 yang men#elaskan bah$a pelayanan mempunyai hak menerima sokongan. sokongan.
AKUNTANSI MASJID Menurut berbagai sumber, Akuntansi mas#id merupakan proses pengidenti'kasian, pengukuran, pengukuran, pen%atatan, dan pelaporan transaksi&transaksi keuangan yang dilakukan dilakukan oleh sebuah organisasi !biasanya disebut takmir" sebagai bentuk pertanggung#a$abannya pertanggung#a$abannya dalam mengelola sumber daya mas#id. Pen%atatan Pen%atatan dilakukan sesuai dengan prinsip keadilan, kebenaran, dan pertanggung#a$aban. Selain sebagai bentuk pertanggung#a$aban takmir mas#id #uga bertindak sebagai pengelola, akuntan akuntansi si mas#id #uga bertu#uan untuk menyediakan inormasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Misalnya peralatan apa yang dibutuhkan se%ara rutin, akti3itas apa sa#a yang harus dilaksanakan, serta bagaimna
mengalokasikan sumber daya mas#id untuk memenuhi kebutuhan&kebutuhan tersebut. Peran akuntansi mas#id yang lain adalah sebagai pengendalian mana#emen. Peroses pen%atatan akuntansi mas#id ini #auh lebih sederhana bila dibandingkan dengan pen%atatan pada akuntansi kon3ensional. Dimulai dengan melakukan identi'kasi sumber pendapatan, misal1 dari iuran PA. Selan#utnya melakukan identi'kasi akti3itas&akti3itas yang akan dilakukan serta alokasi dana yang dibutuhkan dengan melihat sumber dana yang dimiliki, misal 1 kegiatan rutin PA, penyembelihan kurban saat ari 6aya dul Adha, pengadaan khitanan massal bagi $arga kuran mampu, dsd. (angkah terakhir yaitu penyusunan anggaran. Dalam penerapannya, akuntansi mas#id menggunakan basis kas yakni mengakui pendapatan dan biaya pada saat kas diterima dan dibayarkan. Selain itu, akuntansi mas#id menggunakan metode pembukuan tunggal ! single entry method" dimana takmir mas#id tidak perlu membuat #urnal, buku besar, dll. (aporan keuangannya disa#ikan dengan membandingkan antara anggaran yang telah dibuat dengan realisasinya. Kemudian dilaporkan dan die3aluasi setiap bulan atau tiga bulan sekali.
Identifkasi Sumbe Penda!atan Menurut Pepie Diptyana1 7--8, pada organisasi sektor publik, masalah ketidakkonsistenan penerimaan dana merupakan masalah klasik. Sementara itu, pengeluaran dana akibat pelaksanaan akti3itas selalu mun%ul. Oleh karena itu, alokasi #umlah rupiah dan kapan ! timing" penerimaan dana dan pengeluaran dana men#adi penting dan perlu untuk diidenti'kasi agar akti3itas dapat terlaksana dengan baik. Sumber daya disebut #uga dengan akti3a, atau aset. 9enisnya bisa berupa uang !baik tunai maupun di tabungan atau deposito, atau %ek", sediaan habis pakai !seperti obat pembersih lantai, semprot nyamuk, air minum dalam galon, dlsb", perlengkapan !seperti karpet, mi%rophone, dlsb", kendaraan, dan gedung. Sumber daya yang paling likuid adalah uang:dana.
Penda!atan diter#emahkan sebagai peningkatan sumber daya yang asalnya bukan dari pemilik. Pada organisasi sektor publik, pendapatan terbesar umumnya berasal dari penderma. 0ntuk dapat mengendalikan penggunaan pendapatan, maka pendapatan dapat dikelompokkan menurut tu#uan penggunaannya. Bedasakan tu"uan !en##unaan, pendapatan dikelompokkan men#adi dua, yaitu 1!enda!atan teikat tem!$e dan !enda!atan tidak teikat. Pendapatan terikat temporer artinya pendapatan yang tu#uan penggunaannya sudah #elas atau sudah ditentukan penderma. Dikatakan temporer karena pemanaatannya #angka pendek !tidak permanen". ;isa #adi pendapatan yang diterima merupakan perpaduan !mix " antara pendapatan terikat dan temporer.
Misalnya, pendapatan dari sis$a PA !aman Pendidikan Al&*ur
Tabe% 1 & Identifkasi Sumbe Penda!atan N $
Asa%'sumbe !enda!atan
K$d e
Ke%$m!$k Penda!atan (isi den#an tanda ) Pendapatan erikat emporer
Pei$de di!e$%en*a Penda!atan
Pendapatan idak erikat
Identifkasi dan K%asifkasi Akti+itas ,#anisasi Setiap pen%apaian tu#uan akan disertai dengan akti3itas. Selan#utnya, akti3itas dapat menimbulkan biaya. ;iaya membutuhkan sumber dana. Oleh karena akti3itas diturunkan dari tu#uan yang harus di%apai per periode, maka penentuan besarnya kebutuhan dana per periode akibat adanya akti3itas&akti3itas per periode #uga dapat ditentukan.
Tabe% - & Identifkasi Akti+itas Nama'Deski !si Akti+itas (nama kegiatan)
K$de
Tu"uan
Pei$de Pe%aksanaan
Isi dengan alasan atau tujuan dilakukannya aktivitas ini.
(mingguan (M), bulanan (B), 2 minggu sekali (2M), tahunan (T), tidak rutin)
Tujuan aktivitas harus sinkron dengan
Indikat $
tujuan-tujuan organisasi
Pen*usunan An##aan Bebasis Akti+itas (ingkup penerapan anggaran berada dalam irisan antara akuntansi dan mana#emen. Se%ara mana#emen, anggaran disusun sebagai alat pengendalian !untuk menghindari pembelan#aan yang berlebihan, atau pembelan#aan di luar akti3itas yang se#alan dengan tu#uan", sebagai alat moti3asi !misalnya, pada anggaran pendapatan, maka anggaran pendapatan merupakan target pen%apaian", maupun sebagai penilai kiner#a !yang dapat mengaitkan antara biaya dengan akti3itas, serta dapat digunakan sebagai patokan apakah suatu unit ker#a atau bagian telah memenuhi target". Se%ara akuntansi, realisasi atas anggaran diklasi'kasikan dan di%atat berdasarkan bukti. Anggaran disusun berdasarkan hasil e3aluasi atas realisasi atau inormasi akuntansi periode sebelumnya.
An##aan merupakan ren%ana yang disa#ikan dalam satuan mata uang. Penganggaran merupakan proses yang dilakukan organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya pada kebutuhan&kebutuhan yang idak terbatas, atau unlimited demand. >reeman !7--?, Pepie Diptyana 7--8" . Selain untuk keperluan alokasi, anggaran #uga merupakan panduan ! guide" untuk menun#ukkan %apaian organisasi. ;la@ek !7--/, dalam Pepie Diptyana7--8". Periode penyusunan anggaran setiap organisasi dapat berbeda&beda. Ada yang tahunan, ada yang setiap semester, tergantung dari kebutuhan organisasi. Pada umumnya, anggaran ditentukan setiap tahun. Namun, e3aluasinya dilakukan setiap bulan atau tiga bulanan. Menganggarkan pendapatan bukan berarti membentuk organisasi sektor publik men#adi organisasi komersial. Peren%anaan pendapatan !atau anggaran pendapatan" merupakan aktor pengendali ketersediaan dana, kualitas layanan, dan e'siensi. Dengan menganggarkan pendapatan, diharapkan pengelola dapat lebih baik dalam memilih bentuk akti3itas dan mengalokasikan biaya, men#aga rele3ansi akti3itas dengan tu#uan dalam upaya menggapai mimpi organisasi. Salah satu metode penyusunan anggaran yang %ukup layak digunakan untuk memoti3asi pen%apaian tu#uan adalah Pen#an##aan Bebasis Kine"a. Penganggaran berbasis kiner#a dikarakteristikkan dengan mengklasi'kasikan anggaran berdasarkan akti3itas. Anggaran yang telah terkelompok dalam akti3itas& akti3itas akan memudahkan pihak pelaksana anggaran melakukan e3aluasi %apaian atas akti3itas yang dilakukan.
Tabe% . & An##aan Penda!atan dan Bia*a Bebasis Akti+itas AN//A0AN PENDAPATAN DAN BIAA 2Nama Mas"id3 2A%amat Mas"id3 2Taun3
N$ 4 U ut
K$de Deski!si Aku Akun n
Tu"uan Akti+itas
Un it
5 ek
0!'U Jum%a Jad6a% Pe%aksanaan nit (0!) 9a >e Ma Ap Me 9u n b r r i n
5-
7
7-.--
ont oh1 .
--
Penyeleng garaan penga#ian
5-
Pendapata n dari
Mempertah ankan kerukunan antar umat muslim 7.---
iuran
7.
;iaya konsumsi
7--
Perayaan 6amadhan
75-
naB
7
;iaya konsumsi
5-
Memoti3asi umat muslim untuk meramaika n mas#id
7
-
.---
5.---
?.---. ---
Pen*a"ian La!$an An##aan Dan 0ea%isasi An##aan Bedasakan Akti+itas ,#anisasi Output dari akti3itas penganggaran adalah laporan realisasi anggaran. (aporan realisasi anggaran dapat disusun per bulan, per tigabulan, agar %apaian organisasi dapat diketahui se%ara interim. Diharapkan, dengan laporan realisasi anggaran pengelola dapat menge3aluasi keberhasilan akti3itas dan ketersediaan dana. Pada bagian akhir (aporan 6ealisasi Anggaran perlu diberi pen#elasan mengenai mun%ulnya selisih antara anggaran dan realisasi. (aporan 6ealisasi Anggaran #uga akan lebih baik #ika dilengkapi dengan realisasi #ad$al pelaksanaan akti3itas. 9ika ter#adi realisasi, baik realisasi biaya maupun pendapatan, maka pen%atatan harus didasarkan pada bukti4 ;eri kode pada bukti tersebut, dan kelompokkan berdasarkan Kode Pendapatan atau Kode ;iaya. Apabila realisasi sudah di%atat, maka beri tanda bah$a bukti telah dibukukan.
Tabe% 7 & La!$an 0ea%isasi An##aan LAP,0AN 0EALISASI AN//A0AN 2Nama Mas"id3 2A%amat3 Untuk !ei$da dai 2tan##a%3 sam!ai den#an2tan##a%3
Penda!atan Pendapatan dari Akti3itas Pendapatan dari Akti3itas 7
Bia*a ktivitas !" ;iaya A ;iaya ; ktivitas 2"
An##aan
0ea%isasi
Se%isi
CCC
CCC
CCC
&
;iaya ; ;iaya ;iaya D Selisih Pendapatan Dan ;iaya
Inte!etasi Atas La!$an An##aan dan 0ea%isasi Pelaporan keuangan akan lebih baik #ika dilengkapi dengan narasi. Narasi tersebut men%eritakan apa yang telah ter#adi di organisasi sesuai dengan urutan akti3itas yang ada dalam laporan anggaran dan realisasi. Di#elaskan pula inormasi non keuangan dan keuangan, antara lain1 .
Akti3itas apa yang paling banyak membutuhkan biaya pada setiap periode
7.
;erapa sisa dana yang tersedia untuk akti3itas periode berikutnya
?. ukupkah #ash on hand !kas di tangan" untuk membiayai operasional sampai dengan akhir periode 4.
Apakah realisasi kegiatan telah sesuai #ad$al
5. ;agaimana %apaian atas pelaksanaan akti3itas tersebut berdasarkan indikator +.
6ekomendasi untuk periode berikutnya
Sebagai bahan e3aluasi diri organisasi !intern", maka selain inormasi di atas, maka pertanyaan&pertanyaan berikut perlu di#a$ab 1 .
;erapakah yang telah dibelan#akan dan mana bukti belan#anya
7.
Apakah organisasi telah membelan#akan uang sesuai dengan peruntukannya
?.
ematkah %ara pengadaan barang atau #asa untuk melakukan akti3itas
Ped$man Pen#e%$%aan Keuan#an Mas"id Kekayaan a
Pedoman Pengelolaan Keuangan a
Mekanisme penyusunan anggaran
a. Masing&masing bidang ker#a men#abarkan Program Ker#a hasil Musya$arah 9ama
Melakukan identi'kasi kegiatan dan pen#ad$alannya.
%.
Melakukan penghitungan biaya dan pendanaan atas masing&masing kegiatan.
d. Menga#ukan anggaran yang telah disusun masing&masing bidang pada 6apat Ker#a Pengurus. e. Melakukan integrasi keseluruhan pembiayaan dan penerimaan dengan memperhatikan skala prioritas.
7.
;udgeting !penganggaran"
Melalui 6apat Ker#a pengurus menyusun anggaran pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan kegiatan yang akan diselenggarakan. Diusahakan dalam penyusunan anggaran pengurus memiliki sumber dana yang #elas supaya tidak mengalami de'sit. ;eberapa yang perlu diperhatikan antara lain 1 a. b.
Melakukan prioritas kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dana. Pos&pos pengeluaran dan pemasukan ditun#ukkan se%ara #elas.
%. Memberi toleransi anggaran sebesar !F" - G atau lebih sebagai aktor saety. d.
9umlah pengeluaran masing&masing bidang dinyatakan angka&angkanya.
e. Melakukan integrasi seluruh bidang dalam menyusun anggaran dengan menetapkan 6en%ana Ker#a dan Anggaran Pengelolaan !6KAP". E (alu (intas Keuangan .
Pengumpulan
Pengumpulan dana dikoordinasi oleh Pengurus ;idang Dana dan Perlengkapan yang berupaya dalam memenuhi kebutuhan pendanaan untuk keseluruhan akti3itas. Pengurus melakukan beberapa akti3itas penggalangan dana, di antaranya menga#ukan proposal, membuat kotak amal, akti3itas #asa dan ekonomi, dan lain sebagainya.
7.
Pemasukan dan pengeluaran
Dana yang telah dikumpulkan ;idang Dana dan Perlengkapan selan#utnya diserahkan kepada ;endahara dengan diketahui Ketua 0mum. al ini dilakukan dengan mekanisme >orm Penyerahan Dana. Oleh ;endahara selan#utnya dana tersebut dimasukkan dan disimpan dalam kas Keuangan aorm Permintaan 0ang Muka. Apabila disetu#ui, selan#utnya ;endahara mengeluarkan dana sesuai yang dimintakan. Demikian pula, penggunaan dana tersebut dipertanggung#a$abkan kegiatan dengan melampirkan (aporan Keuangan, atau dipertanggung#a$abkan dengan mengisi >orm Pertanggung#a$aban 0ang Muka.
?.
Penga$asan
Akti3itas pengumpulan dana oleh ;idang Dana dan Perlengkapan maupun pengelolaan dana oleh ;endahara perlu dilakukan pengontrolan. al ini dilakukan antara lain melalui1 a. (embar bukti. ;eberapa lembar bukti yang bisa digunakan antara lain1 k$itansi, nota, deklarasi, kupon dan lain sebagainya. b. (embar normasi. normasi pengumpulan dan pengelolaan dana tiap bulan disampaikan oleh ;idang Dana dan Perlengkapan maupun ;endahara. %. Papan Pengumuman. normasi keuangan aorum:(embaga penga$as. ;eberapa orum atau lembaga yang bisa melakukan peng$asan se%ara langsung adalah 1 "
6apat 0mum
7"
6apat Pleno.
?"
Ma#elis Syura
4"
Musya$arah 9ama