Akuntansi Modal Bank KELOMPOK 4: HAFILIA PONGGOHONG SUSANTI ASSA SARWINDASARI RIKI KUMAUNANG
Materi: 2
1
Klasifikasi Modal Bank
2
Rasio Kecukupan Modal BPR
3
Rasio Kecukupan Modal Bank Umum
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Definisi modal bank 3
Modal bank Dana investasi pemilik untuk pendirian badan usaha usaha untuk membiayai kegiatan usaha bank dan memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Klasifikasi Modal Bank 4
Modal inti (Tier 1): Modal inti yaitu modal yg telah disetor secara efektif oleh pemiliknya.
Modal sumbangan; modal yg diperoleh kembali dr sumbangan saham (modal donasi)
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Cadangan umum; cadangan yg dibentuk dr cadangan laba ditahan atau laba bersih setelah pajak.
Cadangan tujuan, bagian laba yg dikurangi pajak yg disisihkan untuk tujuan tertentu.
Laba ditahan; saldo laba bersih yg telah dikurangi pajak.
Laba tahun lalu; laba2 tahun lalu setelah dikurang pajak.
Laba tahun berjalan; setelah dikurangi taksiran hutang pajak (hanya 50%).
Contoh: 5
a. Tanggal 2 januari 2012 telah diterima setoran awal dana dari Bapak Surya Darma untuk modal bank berupa uang tunai Rp 500.000.000, aktiva tetap tetap berupa berupa tanah senilai Rp 600.000.000, kendaraan baru dan belum disusut senilai Rp 200.000.000, inventaris kantor senilai Rp 200.000.000. setoran ini dicatat dalam bentuk saham biasa untuk 150.000 lembar dengan nilai nominal nominal Rp 10.000 per lembar, kurs 103%. b. Tanggal 10 januari 2012 dijual saham biasa 10.000 lembar dengan nominal Rp 5000, kurs 97%. Pembayaran diterima tunai. Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Tanggal 2/1/2012
Rekening Dr. Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
6 545.000.000
Dr. AT. Tanah Dr. AT. Kendaraan Dr. AT. inventaris kantor
600.000.000 200.000.000 200.000.000
Cr. Modal disetor saham biasa
1.500.000.000
Cr. Agio saham
Dr. Kas Dr. Disagio saham Cr. Modal disetor saham biasa Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
45.000.000
48.500.000 1.500.000 50.000.000
Contoh transaksi pemesanan saham 7
a. Tanggal 15 juni 2012 Bank Mitra Buana menerima pesanan saham 100.000 lembar saham biasa dari PT Mirana dengan kurs 102. Harga nominal per lembar Rp 10.000. uang muka pesanan saham diterima 60% tunai. b. Tanggal 30 juni 2012 pesanan saham tersebut dilunasi secara tunai.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Tanggal 15/6-2012
Rekening Dr. Kas
Debit (Rp)
8
Dr. Piutang- PT Mirana
612.000.000 408.000.000
Cr. Modal saham dipesan
1.000.000.000
Cr. Agio saham
30/6-2012
Dr. Kas
Kredit (Rp)
20.000.000
408.000.000
Dr. Modal saham dipesan 1.000.000.000 Cr. Piutang
–
PT Mirana
Cr. Modal disetor-saham biasa
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
408.000.000 1.000.000.000
Bila pesanan saham yang dilakukan oleh PT Mirana tidak dilunasi, dan bank Mitra Buana mengembalikannya sebesar 80% dari nilai yang telah dibayar, dibay ar, maka jurnalnya: 9 Tanggal 15/6-2012
Rekening Dr. Agio saham
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
20.000.000
Dr. modal saham yang dipesan 1.000.000.000
Cr. Piutang
–
PT Mirana
408.000.000
Cr. Kas
489.000.000
Cr. Pendapatan lain-lain
Keterangan : Telah Diterima Tunai Dikembalikan 80% Pendapatan lain-lain =
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
122.400.000
= Rp 612.000.000 = Rp 489.600.000 Rp 122.400.000
Pembelian Kembali Saham 10
•
•
Saham yang dibeli kembali dari peredaran disebut Saham treasuri.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
•
•
Tujuan pembelian kembali saham : -mempertahankan struktur kepemilikan modal -menghindari hostile takeover -memenuhi tuntutan regulasi
11
Perlakuan akuntansi atas saham treasuri ada 2 :
Selisih harga jual dg harga perolehannya tidak diakui sebagai laba atau rugi. Penyajiannya di neraca dikurangkan dari modal saham. Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
•
•
1. Dicatat sebagai harga perolehan 2. dicatat sebesar harga nominal
Contoh: a. Tanggal 1 juni 2012 Bank ABC melakukan emisi 12 saham biasa 100.000 lembar dengan nominal Rp 5000 per lembar. Kurs 106. b. Tanggal 30 juni 2012 Bank ABC membeli kembali 10.000 lembar sahamnya dengan kurs 103. c. Tanggal 30 juli 2012 Bank ABC menjual kembali saham treasuri sebanyak 10.000 lembar dengan kurs 104. d. Tanggal 1 agustus 2012 Bank ABC menjual menjua l kembali 10.000 lembar saham treasuri dengan kurs 96.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Metode harga perolehan Tanggal 1/6-2012
Rekening Dr. Kas
Debit (Rp)
13
530.000.000
Cr. Modal saham
500.000.000
Cr. Agio saham
30/6-2012
Dr. saham treasuri
30.000.000
51.500.000
Cr. kas
30/7-2012
Dr. kas
51.500.000
52.000.000
Cr. Saham treasuri
51.500.000
Cr. Tambahan modal- ST
1/8-2012
Dr. kas Dr. tambahan modal - ST Cr. Saham treasuri
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Kredit (Rp)
500.000
48.000.000 3.500.000 51.500.000
Metode harga nominal Tanggal 1/6-2012
Rekening Dr. Kas
14
Debit (Rp) 530.000.000
Cr. Modal saham
500.000.000
Cr. Agio saham
30/6-2012
Dr. saham treasuri Dr. agio saham
30.000.000
50.000.000 1.500.000
Cr. kas
30/7-2012
Dr. kas
51.500.000
52.000.000
Cr. Saham treasuri
50.000.000
Cr. Agio modal saham
1/8-2012
Dr. kas Dr. agio modal saham Cr. Saham treasuri
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Kredit (Rp)
2.000.000
48.000.000 2.000.000 50.000.000
Penarikan kembali saham treasuri 15
Contoh : Misalkan setelah terjadi transaksi pembelian kembali saham treasuri di Bank ABC pada tanggal 30 juni 2012, Bank ABC menyatakan menarik 10.000 lembar saham treasuri tersebut pada tanggal 15 juli 2012. Maka pencatatannya adalah : Berdasarkan metode harga perolehan Tanggal 15/62012
Rekening
Debit (Rp)
Dr. modal saham Dr. agio saham Cr. Tambahan modal treasuri Cr. Saham treasuri
50.000.000 3.000.000 –
Sh.
1.500.000
Berdasarkan metode harga nominal Tanggal
Rekening
15/7-2012 Dr. modal saham Cr. Saham treasuri Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Kredit (Rp)
Debit (Rp)
51.500.000 Kredit (Rp)
50.000.000 50.000.000
Modal pelengkap (Tier 2): 16
Modal Pelengkap terdiri dari; •
•
•
Cadangan revaluasi AT; cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali AT setelah disetujui Direktorat Jenderal Pajak PPAP; penyisihan yang dibentuk untuk menampung kerugian yang timbul akibat tidak diterimanya kembali Aktiva Produktifnya. Modal pinjaman; Modal yang mempunyai sifat tidak dijamin oleh bank ybs, tidak dapat ditarik atau dilunasi sebelum mendapat persetujuan BI,pembayaran bunga dapat ditangguhkan
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Akuntansi pinjaman pinjaman subordinasi subordinasi Akuntansi Akuntansi untuk pos ini ini prinsipnya17sama sama dengan akuntansi akuntansi pinjaman pinjaman diterima. Pencatatan dimulai dari komitmen disepakati, kemudian pada saat realisasi, dan pencatatan selama periode pinjaman subordinasi berupa angsuran pokok dan bunga. Tanggal/keteranga Rekening Debit (Rp) n Komitmen ditanda Dr. fasilitas pinjaman subordinasi tangani Disetujui dan belum direalisasi Saat pinjaman direalisasi
Cr. Fasilitas pinjaman Subordinasi disetujui dan belum direalisasi Dr. giro BI Cr. Pinjaman subordinasi
Penyesuaian bunga Dr. biaya bunga Akhir setiap akhir Cr. Bunga yang masih periode harus dibayar Pembayaran bunga Dr. bunga yang masih harus Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Kredit (Rp)
Modal pelengkap tambahan (Tier 3) 18 1. Bank dapat memperhitungkan modal pelengkap tambahan untuk tujuan perhitungan Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) secara individu dan/atau secara konsolidasi dengan perusahaan anak. 2. Modal pelengkap tambahan dalam perhitungan KPMM hanya dapat digunakan untuk memperhitungkan memperhitungkan risiko pasar. 3. Pos yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap tambahan adalah pinjaman subordinasi jangka pendek pendek yang memenuhi criteria criteria yg ditetapkan. 4. Modal pelengkap tambahan untuk memperhitungkan memperhitungkan risiko pasar hanya dapat digunakan dengan memenuhi criteria : a. Tidak melebihi 25% dari bagian modal inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan memperhitungkan risiko pasar b. Jumlah modal pelengkap pelengkap dan modal modal pelengkap tambahan tambahan paling paling tinggi sebesar sebesar 100% dari modal modal inti 5. Modal pelengkap yang tidak digunakan dapat ditambahkan untuk modal pelengkap tambahan dengan memenuhi persyaratan pada poin 4 ini. 6. Pinjaman subordinasi sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku dan melebihi 50% modal ini, dapat digunakan sebagai komponen modal pelengkap tambahan dengan tetap memenuhi persyaratan persyaratan sebagaimana dimaksud dimaksud pada poin 4 ini.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Rasio kecukupan modal BPR 19
Tata cara perhitungan kecukupan modal bank perkreditan rakyat dapat dilakukan dengan cara: 1. Dalam menghitung ATMR, pos pos aktiva diberikan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau risiko yang didasarkan pada jenis aktiva, golongan debitur, penjamin atau sifat barang jaminan. 2. Dengan memperhatikan prinsip pada angka 1 maka rincian bobot risiko adalah: –
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
0%
a. Kas b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) c. Kred Kredit it dengan dengan agunan agunan berupa berupa SBI, tabunga tabungan n dan deposito deposito yang yang diblokir diblokir pada BPR BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan emas dan logam mulia, sebesar nilai terendah antara agunan dan baki debet. d. Kredit kepada Pemerintah Pusat. Giro, depos deposito ito berjang berjangka, ka, sertifi sertifikat kat depos deposito, ito, tabunga tabungan serta tagihan tagihan lainnya lainnya kepad kepada a bank bank lain. 20 n serta Kredit kepada kepada atau yang dijamin dijamin oleh bank lain lain atau Pemerintah Pemerintah Daerah.
20%
a. b.
40%
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh hak tanggungan pertama dengan dengan tujuan untuk dihuni.
50%
a.
Kredit Kredit kepada kepada atau atau yang yang dijamin dijamin oleh oleh BUMN BUMN atau BUMD. BUMD. Yang Yang dimaksu dimaksud d dengan dengan BUMN BUMN sebagai sebagai penja penjamin min adalah lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. Yang dimaksud dengan BUMD sebagai penjamin adalah BUMD yang melakukan usaha sebagai perusahaan penjamin dan melakukan perjanjian kerjasama penjaminan kredit dengan lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. b. Kredit kepada kepada pegawai/pensiunan, pegawai/pensiunan, yang memenuhi memenuhi persyaratan sbb: 1. Pegawa Pegawai/p i/pens ensiun iunan an yang yang men meneri erima ma kredi kreditt ada adalah lah:: a. Pegawai Pegawai negeri negeri sipil sipil (PNS), (PNS), anggota anggota TNI/POLR TNI/POLRI, I, pegawai pegawai lemba lembaga ga negara negara atau atau pegawai pegawai BUMN/B BUMN/BUMD; UMD; b. Pensiunan PNS, pensiunan anggota TNI/POLRI, pensiunan pegawai lembaga negara atau pensiunan pegawai BUMN/BUMD; 1. Pegawai/ Pegawai/pens pensiuna iunan n dijamin dijamin dengan dengan asura asuransi nsi jiwa jiwa dari dari perusahaa perusahaan n asuransi asuransi yang memil memiliki iki kriteri kriteria: a: a. Memili Memiliki ki izin izin usaha usaha dari dari instan instansi si yang yang berwe berwena nang; ng; b. Laporan keuangan terakhir telah diaudit oleh akuntan publik dan memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas solvabilitas minimun sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku; dan c. Tida Tidak k meru merupa paka kan n piha pihak k terk terkai aitt deng dengan an BPR BPR.. 1. Pembayara Pembayaran n angsuran/p angsuran/pelu elunasa nasan n kredit kredit bersumbe bersumberr daru gaji/pen gaji/pensiun siun berdas berdasarka arkan n Surat Kuasa Kuasa Memotong Memotong Gaji/Pensiun kepada BPR. Dalam hal pembayaran gaji/pensiun dilakukan melalui bank lain atau BUMN lain, maka BPR harus memiliki perjanjian kerjasama dengan bank lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan pemotongan gaj/pensiun dalam rangka pembayaran angsuran/pelunasan angsuran/pelunasan kredit; dan 2. BPR manyimpa manyimpan n asli surat surat pengang pengangkatan katan pegaw pegawai ai atau surat surat keput keputusan usan pensiu pensiun n atau Kartu Kartu Registr Registrasi asi Induk Induk Pensiun (KARIP) dan polis pertanggungan pertanggungan asuransi jiwa debitur. Kredit kepada usaha mikro dan kecil. Kredit kepada usaha mikro adalah kredit dengan plafon sampai dengan Rp. 50.000.000,00 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) –
85%
100%
a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh perorangan, koperasi atau kelompok dengan perusahaan lainnya. b. Aktiva tetap dan inventaris (nilai (nilai buku). Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
21
3. Aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan atau Macet dalam perhitungan ATMR dinilai sebesar nilai buku yaitu setelah dikurangi dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) khusus dari aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Penilaian kualitas aktiva produktif (KAP) dan PPAP mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai KAP dan PPAP BPR
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
TATA CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL MINIMUM 22
1. Perhitungan kebutuhan modal didasarkan pada ATMR yang dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal pos-pos aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan atau Macet dilakukan dengan cara mengalikan nilai buku dengan bobot risiko masing-masing. Dalam hal ini ATMR mengacu pada SE no. 8/28/DPBI/2006 dan untuk Kualitas Aktiva Produktif mengacu pada PBI no. 8/19/PBI/2006. 2. Menjumlahkan ATMR dari masing-masing pos aktiva. 3. Menjumlahkan modal inti dan modal pelengkap untuk mengetahui jumlah modal BPR. 4. Menghitung modal minimum dengan cara mengalikan jumlah ATMR dengan 8% (delapan perseratus). 5. Menghitung kekurangan modal dengan cara membandingkan jumlah modal minimum pada angka 4 dengan jumlah modal pada angka 3. 6. Menghitung KPMM dengan cara membandingkan jumlah modal BPR pada angka 3 dengan ATMR pada angka 2.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
Rasio kecukupan modal bank umum 23
Penggunaan metode standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar dituangkan dalam SE BI No. 9/33/DPNP tanggal 18 desember 2007.
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4
24
Akuntansi Perbankan Perbankan Kelompok Kelompok 4