Akibat Sanitasi Yang Buruk Terhadap Kesehatan Manusia ? ? Kondisi lingkungan hidup seperti sanitasi yang buruk bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan air di sekitar menjadi terkontaminasi oleh adanya berbagai macam virus, v irus, bakteri, maupun jenis parasit lainnya. Kondisi air yang terkontaminasi bisa menyebabkan timbulnya b erbagai macam penyakit serta meningkatkan resiko terjadinya penularan dari pen yakit-penyakit tersebut. Berikut ini beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kondisi sanitasi yang buruk, di antaranya : 1. Diare - yaitu suatu penyakit yang saat ini telah menjadi penyebab utama terjadinya kasus kematian anak di negara-negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi berbagai jenis mikroorganisme seperti virus, bakteri, maupun jenis parasit lainnya. Pada umumnya, bakteri penyebab diare adalah Entero Pathogenic Escherichia Coli (EPEC). 2. Disentri - yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri shigella yang terjadi pada usus manusia yang bisa mengakibatkan terjadinya diare yang disertai oleh darah dan lendir. 3. Kolera - adalah kondisi diare akut yang menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi, penyakit ini disebabkan oleh bakteri vibrio cholera. 4. Demam Tifoid (Typhoid disease) - yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhosa yang banyak hidup di makanan dan air yang kotor. 5. Hepatitis (hepatitis A dan E) - yaitu suatu penyakit yang timbul akibat terjadinya peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh racun berbaha ya seperti bahan kimia maupun agen penyebab infeksi. 6. Gastroenteritis - yaitu suatu penyakit yang timbul akibat ak ibat infeksi usus dan perust yang disebabkan oleh berbagai jenis virus. 7. Cacingan - penyakit yang disebabkan oleh larva atau telur cacing atau parasit lainnya yang masuk ke dalam perut manusia. 8. Scabies (kudis) - yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh sejenis kutu yang dinamakan Sarcoptes scabiei. 9. Trachoma - yaitu peradangan yang terjadi pada selaput mata yang bisa menular melalui air mata. Penyakit ini disebarkan oleh sejenis lalat bernama Musca sorbens. 10. Giardiasis - suatu penyakit yang terjadi akibat infeksi pada usus kecil yang disebabkan oleh parasit giardia lamblia.
1. 2. 3. 4. 5.
A. 1.
2.
3.
SANITASI LINGKUNGAN Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Kondisi tersebut mencakup : Pasokan air yang bersih dan aman Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimis Udara bersih dan aman Rumah yang bersih dan aman HASIL PENELITIAN SANITASI LINGKUNGAN DI SEKITAR RUMAH Factor Sosial Ekonomi Umur Umur atau usia yang di miliki masyarakat sekitar yaitu sebagian besar atau rata-ratanya (15 tahun - 50’an) usia dewasa sampai lansia karena kebanyakan anak -anak sekolah, kuliahan dan usia lanjut yang telah hidup lama. Dengan demikian secara fisik, rata-rata responden mempunyai potensi besar untuk melakukan pengelolaan sumberdaya alam. Pendidikan Pendidikan yang di maksud adalah jenjang pendidikan formal yang di miliki responden. Dan kebanyakan terdapat pendidikan jenjang sekolah atas (SMA). Pendapatan Pendapatan juga merupakan salah satu factor social ekonomi yang memperngaruhi dari suatu sanitasi masyarakat. Karena untuk kehidupan yang layak dan mampu di miliki responden untuk menciptakan sanitasi yang baik.
B. Persepsi Masyarakat Mengenai Sanitasi Sekitar Rumah 1. Pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup Pemahaman mengenai pengertian lingkungan hidup, pemahaman tentang lingkungan yang rusak, dampak lingkungan yang rusak, upaya pengelolaan lingkungan yang sudah rusak yang di miliki masyarakat sekitar rumah yaitu 80% tahu. Jadi tingkat pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup adalah pada umumnya sudah tahu. Sehingga mudah terkontrol dan cukup baik untuk masyarakat lebih menciptakan lingkungan yang sehat.
2. Tentang kebersihan lingkungan Persepsi masyarakat tentang kebersihan lingkungan masih rendah yaitu sekitar 50%. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar rumah sangat kurang memperhatikan kebersihan lingkungan yang seharusnya di jaga, lingkungan yang kotor akan menjadi tempat berkembangbiakan berbagai macam mikroorganisme, bakteri dan virus, lingkungan yang kotor akan memberikan dampak negative terhadap kesehatan masyarakat, sehingga peran pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan sangat di perlukan. 3. Tentang pengelolaan sampah
Sampah adalah suatu bahan atau benda yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Pengelolaan sampah adalah proses yang dimulai dari pengumpulan sampah di rumah, tempat pengumpulan sampah sementara dan di tempat pembuangan akhir sampah atau pemusnahan. Persepsi masyarakat di sekitar rumah tentang sampah juga sangat kurang baik karena masih ada sampah yang tidak buang pada tempatnya, yang seharusnya pembuangan sampah basah dan kering harus di pisahkan tetapi masih saja di satukan dan buang sembarang tempat, tanpa di ketahui sampah yang berserahkan akan akan menjadi tempat bersarangnya beberapa jenis vector penyakit, sampah yang berserahkan juga tentunya akan berdampak ne gative terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, sehingga peran pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan sampah sangat di perlukan. 4. Tentang penyediaan air bersih Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan sebagainya. Penyediaan air bersih yang terdapat pada masyarakat sekitar rumah cukup baik karena masyarakat tahu dan cukup melakukan tindakan yang baik seperti air yang di perlukan yaitu air bersih dan air yang tidak bersih sangat mengganggu kesehatan dan selain peran pemerintah, masyarakat sekitar juga di libatkan dalam pengelolaan air bersih. System penyediaan air bersih pada masyarakat sekitar rumah sangat di pengaruhi oleh dukungan dan persepsi masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan program penyediaan air bersih dan menjaga atau memelihara sumber air yang ada.
5. Jamban keluarga Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran tersebut tidak menjadi penyebab penyakit dan mengotori lingkungan. Di tinjau dari sudut kesehatan lingkungan, kotoran manusia/tinja merupakan masalah yang sangat penting. Masyarakat di sekitar rumah pada umumnya membuang tinjanya di kakus/WC. Dan pengetahuan serta persepsi masyarakat cukup baik tentang pembuangan tinja seperti : setiap orang harus membuang tinjanya di WC, tinja yang dibuang secara sembarangan akan menjadi tempat bersarangnya beberapa jenis vector penyakit, tinja yang berserahkan akan memberikan dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat dan masyarakat juga melibatkan dirinya untuk pengelolaan pembuangan tinja yang sehat. 6. Perumahan Sanitasi perumahan adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan dan pengawasan terhadap struktur fisik, dimana orang menggunakan sebagai tempat berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sarana sanitasi tersebut antara lain ventilasi, suhu, kelembaban, sarana pembuangan sampah, sarana pembuangan kotoran manusia dan penyediaan air bersih. Namun persepsi masyarakat tentang perumahan yang layak huni masih rendah yaitu sekitar 43%. Karena di lihat dari persepsi masyarakat tentang perumahan kurang baik dan kurang memahaminya seperti setiap orang harus mempunyai tempat tinggal yang layak/sehat, rumah sebagai tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan, rumah yang tidak sehat akan
memberikan kontribusi yang besar terhadap kejadian beberapa jenis penyakit, seharusnya juga selain pemerintah, masyarakat juga harus dilibatkan dalam penyediaan rumah yang sehat bagi masyarakat. Tapi hal itu masih minim untuk masyarakat di sekitar rumah untuk menciptakan sanitasi perumahan yang sehat dan aman. 7. Pengelolaan lingkungan Kesehatan lingkungan adalah karakteristik dari kondisi lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Untuk itu kesehatan merupakan salah satu dari enam usaha dasar kesehatan masyarakat. Partisipasi masyarakat sekitar rumah masih rendah dalam melakukan upaya pengelolaan lingkungan seperti kegiatan kerja bakti atau kegiatan gotong royong, kurang mengikuti kegiatan pertemuan kepada anggota masyarakat lainnya dalam menjaga dan memelihara lingkungannya, kurang mengajak keluarga dan tetangga untuk selalu menjaga lingkungannya agar tetap sehat dan lestari, kurang memberikan ide dan masukan kepada pemerintah, kurang ikut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pemerintah. 8. Perlindungan lingkungan Partisipasi masyarakat dalam perlindungan lingkungan juga sangat kurang baik karena di lihat dari masyarakat sekitar rumah masih membuang sampah sembarangan, membuang limbah secara tidak saniter, dan tempat berkembangbiakkan berbagai vector penyakit yang rawan dari akibat buang sampah sembarangan. Partisipasi masyarakat masih rendah dalam melakukan upaya perlindungan lingkungan, tingkatnya masih sekitar 50%. C. Upaya Pengelolahan Lingkungan Peran serta masyarakat di sekitar rumah dalam pengelolaan lingkungan di tunjukkan oleh keterlibatan dalam perencanaan pelaksanaan kegiatan dan kegiatan perlindungan. Dari tinjauan kehidupan masyarakat sekitar, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan masih berada pada kategori rendah sampai yang sedang yaitu sekitar 43%-63%. Rendahnya partisipasi tersebut di sebabkan karena warga masyarakat tidak mempunyai kepedulian terhadap pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah. Warga masyarakat setempat tidak peduli karena mereka merasa tidak di ajak, tidak di beri upah, atau mereka merasa tidak mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Gambaran Aktivitas Untuk Menciptakan Sanitasi Lingkungan Yang Baik Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin Menguras, menutup dan menimbun (3M) Tidak membiarkan adanya air yang tergenang Membersihkan saluran pembuangan air Menggunakan air yang bersih KESIMPULAN Persepsi masyarakat di sekitar rumah setempat tentang pengelolaan lingkungan hidup masih rendah di sebabkan kurangnya pemahaman tentang system pengelolaan lingkungan hidup. Factor social ekonomi memegang peranan penting dan sangat berpengaruh terhadap persepsi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan di sekitar rumah warga setempat.