Latar Belakang
Sebagai seorang manusia terkadang pertentangan demi pertentangan pemikiran kerap terjadi, sehingga keadaan itu semua menjadikan manusia saling musuh-memusuhi.
Terkadang pertentangan ini terjadi hanya karena satu alasan yaitu "perbedaan agama". Dari sinilah mulai munculnya pemikiran dari suatu agama untuk meneliti agama lain dengan berbagai motif, baik itu hanya meneliti, memperdalam, bahkan mencoba untuk menghancurkan.
Kemusyrikan perkembangan pemikiran maupun akidah yang ditimbulkan pada berbagai Agama pada saat itu, dalam Islam tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Karena umat Islam berpedoman pada Al-qur`an yang merupakan sumber akidah Islam yang tidak akan pernah berubah walaupun dalam berbagai bentuk perubahan yang sedang terjadi pada suatu masa. Karena Allah telah menjaganya.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-qur`an, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.
Namun jika kita melihat pandangan Barat terhadap Islam, maka kita hanya akan melihat kedengkian yang timbul dari mereka, sehingga banyak sekali dari mereka yang mempelajari tentang Islam itu sendiri yang disebut "Orientalis".
Jadi, disini pemakalah mengangkat judul A.J. Wensinkc, yaitu salah satu Orientalis yang cukup terkenal pada masanya dengan berbagai kritiknya terhadap Al-quran dan pemikirannya tentang Islam itu sendiri.
A.J. Wensinkc
Arent Jan Wensikc(1882-1939) seorang yang cukup populer, baik itu dikalangan muslim maupun nonmuslim. Berasal dari Belanda dan merupakan seorang yang piawai dalam berbahasa Syria dan Arab. Pada tahun 1912 Wensick diangkat menjadi guru besar bahasa Ibrani di Leiden, ia merupakan seorang yang sangat mencintai Yahudi. Bahkan ia mengatakan mengenai pentingnya Yahudi untuk menguasai Arab.
Dia adalah salah satu murid Houtsman, De Goeje dan Snouck Hurgronje, dan di kemudian hari menggantikan posisi Snouck Hurgronje di Universitas Leiden tahun 1927. Ia mencurahkan perhatian tenaga dan fikiranya untuk mempelajari hadits dan berusaha menyusun kamus daftar lafadz Hadits-hadits yang mu'tabar.
Wensinck benar-benar menjadi sangat tenar, bahkan di dunia Arab. Strateginya untuk membuat tenar dirinya hingga bisa mampu membuat beberapa orang Arab terpukau dengan pengetahuan Islamnya, benar-benar berhasil.
Ia juga terlibat pada proyek sebuah penerbitan Enzyklopedia Islam, dimulai tahun 1913 hingga selesai 1938. Enzyklopedia Islam ini muncul dalam berbagai bahasa, seperti Perancis, Inggris dan Arab.
Ia memberikan berbagai gambaran mengenai Islam dengan tradisinya, bukan dengan syariat-syariat Islam yang sebenarnya. Ia menggambarkan Islam dengan ilmu orientalis yahudinya, hingga orang Islam benar-benar tidak sadar bahwa umat Islam dijauhkan dalam memahami ajaran Islam yang sebenarnya.
Pada tahun 1933 ia pernah mengaku tertarik dengan Islam hingga akhirnya ia bersyahadat, dan ia diakui sebagai muallaf. Lalu Wensinck membuat berbagai infiltrasi ilmu Islam dengan Orientalis Yahudinya, bahkan tak jarang ia memutar-balikkan ajaran Islam dengan sekehendaknya.
Cara strategi inilah yang sama digunakan gurunya, Snouck Hurgronje. Hingga ia mampu membuat doktrin-doktrin dalam agama Islam yang dibumbu-bumbui dengan bermacam ajaran yang lainnya yang tidak ada hubungannya dengan Islam, bahkan bertentangan dengan Islam. Ia juga beberapa kali mengkaburkan ajaran Islam yang sebenarnya. Hingga akhirnya ia ketahuan berada pada sebuah gereja di Belanda dan mengaku sebagai seorang kristen. Dia juga sempat menulis sebuah literatur mengenai Gereja dan Kristus yang diterbitkan di Belanda.
Walaupun demikian Wensinck dianggap sangat berhasil mengaburkan ajaran Islam. Bahkan tesisnya yang berjudul "Mohammad en de Yoden le Medina" (Muhammad dan orang Yahudi di Madinah). Dijadikan poin rujukan bagi beberapa ulama dan umat Islam. Terutama pada sebuah pasal-pasal Piagam Madinah, yang hingga kini dijadikan sebagai rujukan pembelajaran dibeberapa sekolah di Indonesia.
A.J. Wensinkc dan Pemikiran Tentang Islam
Dalam bab pertamanya sang orientalis menyamakan aqidah Islam dengan aqidah Masehi dalam bidang perkembangan dan pertumbuhan sepanjang sejarah, lewat generasi demi generasi sesudah Isa dan Muhammad SAW. Wensinkc tidak hanya menanggapi Islam itu sendiri tetapi juga apa yang ada dalam Islam, yaitu Al-quran, Muhammad SAW dan Hadist.
Kritiknya terhadap Al-quran
Menurutnya Al-quran tidak memberikan pengertian adanya bentuk akidah Islam secara jelas, yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk membedakan dengan agama lain atau dalam membedakan dengan berbagaifirqah-firqah dalam Islam yang ada.
Kritiknya terhadap Muhammad SAW.
Dia beranggapan bahwa Muhammad mudah terpengaruh oleh lingkungan, yang menyebabkan perbedaan dakwahnya di Mekkah dengan di Madinah.
Muhammad memberikan kabar gembira kepada kaum musyrik quraisy dengan datangnya agama baru. Beliau hanya mengulang-ulang kisah Nabi-Nabi yang banyak disebut dalam Taurat dan Injil untuk memberi peringatan terhadap orang-orang yang mendustakan Rasul dan untuk memantapkan pengikutnya yang sedikit itu. Namun ketika beliau sudah hijrah ke Madinah dan telah kuat posisinya dan banyak pengikutnya, beliau membuat suatu kekuatan dan menyingkirkan kaum Yahudi karena tidak menerima risalah.
Muhammad tidak lagi menceritakan kisah-kisah umat dan para nabi yang diutus sebelumnya yang dia sering ulang-ulang di Mekkah untuk menasehati kaumnya. Beliau mengalihkannya pada UU, peperangan, pembagian harta rampasan perang, pembatasan hubungan dengan kabilah lain, serta mewajibkan kepada manusia untuk memeluk Islam dengan pedang.
Muhammad yang sebelumnya seorang da`i yang bertaqwa di Mekkah menjadi seorang politikus dan penguasa di Madinah dan tidak memikirkan segi aqidah dan membentuknya dengan gambaran yang jelas.
Kritiknya terhadap Hadist
Mayoritas hadist hanyalah ucapan para sahabat, tabi`in dan tabi` tabi`in.
Hadist-hadist maudhu` yang telah menjelaskan dan merincikan aqidah Islamiyah, membuat susunan kalimat syahadat dan rukun Islam.
A.J. Wensinkc Dan Karyanya
Karya ilmiah pertamanya adalah risalah sarjana tingkat pertama dengan judul Muhammed en de Joden te Medina dalam bahasa belanda (Leiden, Brill, 1908). Pada tahun 1916, A J Winsinck menegaskan Obsesinya di majalah ZDMG, dengan meyusun konkordasi Indeks alfabetis dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang terdapat dalam Kutub as-Sittah, Musnad ad-Darimi. Ahmad bin Hanbal, dan Muwatta'nya Imam Malik. Dalam mewujudkan obsesinya ini Wensinck mengorganisir 38 pakar dari berbagai negara. Awal ide pemikiran itu kembali pada tahun 1916 dimana ia mulai menulisnya. Buku tersebut di tulis dalam delapan jilid.
Jilid pertama selesai dikerjakan pada tahun 1936, dari huruf Alif hingga Huruf Ha'. Sedang jilid yang lain di sempurnakan setelah sepeninggal Wensinck. Sejak tahun 1932 proyek raksasa ini di tangani oleh Persatuan Akademi Dunia. Setelah jilid pertama selesai kemudian diikuti dengan jilid selanjutnya hingga sempurna.
A J Winsinck juga membuat sebuah buku yang berkenaan dengan akidah Islam, perkembangan dan sejarahnya. Buku tadi tercetak di Cambirge university Press dua kali. Edisi pertama dicetak pada tahun 1932 yaitu pada saat Wensinkc sibuk menyusun indeks hadits Nabawi. Kemudian dicetak pada tahun 1965.
Dan Mu'jam al-Mafahras Li Alfazh al Hadis al Syarif oleh Wensinck dkk. Sebuah literatur ensikopedia yang mencakup kitab hadis enam yang terkenal (kutub as-Sittah al-Masyhurah). Ditambah dengan Musnad al-Darimi, al-Muwaththa' Imam Malik, dan al-Musnad Imam Ahmad bin Hanbal.
Penutup
Kesimpulan
A.J. Wensinkc adalah seorang orientalis yang sangat piawai dalam berbahasa. Dia adalah salah seorang orientalis yahudi yang sangat membenci Islam. Dalam mengembangkan doktrin doktrinnya kedalam Islam hampir tidak beda jauh dengan gurunya Snouck.
Dalam mengkaji Islam, dia menyanggah beberapa hal yang selama ini dipercayai oleh muslim sendiri, baik itu yang ada didalam Al-qur`an, Nabi Muhammad SAW, maupun Hadits.
Wensinkc juga menulis beberapa buku tentang Islam yang cukup terkenal diantaranya sampai sekarang, seperti Mu'jam al-Mafahras Li Alfazh al Hadis al Syarif.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Abdul Hamid Ghurab, Ru'yah Islamiyyah lil Istisyraq (London: al-Muntadan al-Islami) th. 1991.
Abdurrahman Badawi ,Ensiklopedi tokoh Orientalis ( Yoyakarta: LkiS ) th. 2003.
Dr. Farid Wajdi Ibrahim, Ma, Orientalisme dan Sikap Umat Islam.(Yogyakarta; Lanarka Publisher) th. 2006.
Dr. Farid Wajdi Ibrahim, Ma, Orientalisme dan Sikap Umat Islam. Yogyakarta;Lanarka Publisher, 2006. Hal;74.
Abdurrahman Badawi ,Ensiklopedi tokoh Orientalis ( Yoyakarta: LkiS ) th 2003.
Dr. Farid Wajdi Ibrahim, Ma, Orientalisme dan Sikap Umat Islam. Yogyakarta;Lanarka Publisher,2006. Hal;75.
Ahmad Abdul Hamid Ghurab, Ru'yah Islamiyyah lil Istisyraq (London: al-Muntadan al-Islami) th1991.hal; 140-145.
Dr. Farid Wajdi Ibrahim, Ma, Orientalisme dan Sikap Umat Islam. Yogyakarta; Lanarka Publisher, 2006. Hal; 75
7