Adapun fungsi ideologi secara umum antara lain: Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak. ekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya. !ekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. "endidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya. #ungsi "ancasila sebagai ideologi negara, yaitu: $emperkokoh persatuan bangsa karena bangsa %ndonesia adalah bangsa yang majemuk. $engarahkan bangsa %ndonesia menuju tujuannya dan menggerakan serta membimbing bangsa %ndonesia dalam melaksanakan pembangunan. $emelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa berdasarkan "ancasila. $enjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara. "ancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu: &imensi 'ealita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya. &imensi %dealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik. &imensi #leksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya. Sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis, nilai-nilai dasar yang terkandung dalam "ancasila tentu bersifat abadi, tetapi dalam pengaplikasian atau penjabarannya harus bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan dan dinamika masyarakat %ndonesia. "ancasila sebagai ideologi yang bersifat terbuka dan dinamis tentu bisa
menerima atau mengakomodasi pemikiran(penafsiran yang berasal dari luar sepanjang tidak bertentangan dengan nilai dasarnya tersebut karena hal itu dapat memperkaya tata kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara. erdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, "ancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka. "ancasila adalah pandangan hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat %ndonesia. %si "ancasila tidak langsung operasional, hanya berisi lima dasar, yaitu !etuhanan, !emanusiaan, "ersatuan, !erakyatan, dan !eadilan. !arena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya penafsiran. "ancasila menghargai kebebasan. )al ini tercermin dalam makna sila kedua yang tidak saja mengakui kebebasan dan kesedarajatan manusia %ndonesia, tetapi semua bangsa di dunia. "ancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat, bangsa, dan negara. "ancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin dalam sila pertama. Sila ini mencerminkan semua agama yang ada di %ndonesia. Sebagai ideologi terbuka, "ancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan *aman. )al ini bukan berarti nilai dari "ancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain yang dapat menghilangkan jati diri bangsa %ndonesia. $akna "ancasila sebagai ideologi terbuka adalah nilai-nilai dasar "ancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa %ndonesia dan tuntutan perkembangan *aman dengan memperhatkan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat %ndonesia, serta tidak keluar dari eksistensi dan jati diri bangsa %ndonesia. %deologi "ancasila menghendaki agar bangsa %ndonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa %ndonesia dan dalam ikatan N!'%. "erbandingan %deologi !omunis,+iberal,dan "ancasila .%deologi !omunis %deology !omunis !omunisme adalah salah satu ideologi di dunia.!omunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem sosialisme sebagai alat kekuasaan sebagai "rinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. !omunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap faham kapitalisme di awal abad ke-an, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi
internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dengan komunis reolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangannya yang saling berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia. Secara umum komunisme berlandasan pada teori &ialektika materi oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa /agama dianggap candu0 yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata 1kebenaran materi2. !omunisme merupakan ideologi yang menghendaki penghapusan pranata kaum kapitalis serta berkeinginan membentuk masryarakat kolektif agar tanah dan modal 1faktor produksi2 dimiliki secara sosial dan pertentangan kelas serta sifat kekuatan menindas dari negara tidak berlangsung lagi. &alam setiap upaya-upaya untuk menanamkan ideologinya itu, "aham komunis berusaha mengambil jalan pintas yakni dengan jalan reolusi dengan metode kekerasan. )al inilah yang menyebabkan antipati masyarakat dunia terhadap paham ini. !alau kita membuka lembaran sejarah berikutnya, Afganistan yang pernah berada di bawah jajahan 3nisoiet mengalami tragedi kemanusiaan yang panjang akibat cara-cara kekerasan yang dilakukan "enganut paham komunis tersebut. ciri ciri ideologi komunis . "enganut-penganut komunis mempercayai bahawa sistem kapitalis 1pasaran bebas2 adalah buruk. $engikut mereka, golongan pekerja dalam sistem kapitalis amat menderita. 4. !omunis mempercayai bahawa golongan pekerja harus bersatu dalam kesatuankesatuan sekerja dan lain-lain pertubuhan. !emudian, mereka harus mengadakan reolusi untuk menjatuhkan kapitalis. 5. !omunis percaya bahawa masyarakat baru komunis akan menjadi masyarakat yang tidak berkelas. 6idak akan terdapat lagi golongan penindas dan golongan yang ditindas. Semua orang memiliki kekayaan yang sama 1tidak akan wujud golongan kaya(elit2. 7. !omunis percaya bahawa dalam sebuah negara komunis, semua harta adalah hak milik negara. Orang perseorangan tidak boleh memiliki tanah atau perniagaan. "emilikan harta persendirian adalah merupakan ciri-ciri kapitalis yang perlu dielakkan. Semua harta mesti dimiliki dan diuruskan oleh kerajaan. )arta-harta kapitalis akan dirampas. 8. !omunis anti agama dan tidak mempercayai kewujudan 6uhan. $ereka menganggap bahawa agama adalah candu masyarakat. 4.%deologi +iberal
%&9O+O% +%9'A+%S$9 +iberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. +iberalisme tumbuh dari konteks masyarakat 9ropa pada abad pertengahan. !etika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah. Suatu ideologi dapat digolongkan doktriner apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan terinci dengan jelas, diindoktrinasikan kepada warga masyarakat, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. iasanya sistem nilai atau ideologi yang diperkenankan hidup dalam masyarakat seperti ini hanyalah ideologi yang doktriner tersebut. Akan tetapi, apabila ajaran-ajaran yang terkandung dalam ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci, melainkan dirumuskan secara umum 1prinsip-prinsipnya saja2 maka ideologi tersebut digolongkan sebagai ideologi pragmatis. &alam hal ini, ideologi itu tidak diindoktrinasikan, tetapi disosialisasik an secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Atas dasar itu, pelaksanaannya tidak diawasi oleh aparat partai atau pemerintah, melainkan dengan pengaturan kelembagaan. $aksudnya, siapa saja yang tidak menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tidak akan hidup secara wajar. +iberalisme merupakan salah satu contoh ideologi pragmatis. iasanya tidak satu ideologi saja yang diperkenankan berkembang dalam masyarakat ini, tetapi ada satu yang dominan. +iberalisme sebagai suatu ideologi pragmatis muncul pada abad pertengahan di kalangan masyarakat 9ropa. $asyarakat 9ropa pada saat itu secara garis besar terbagi atas dua, yakni kaum aristokrat dan para petani. !aum aristokrat diperkenankan untuk memiliki tanah, golongan feodal ini pula yang menguasai proses politik dan ekonomi, sedangkan para petani berkedudukan sebagai penggarap tanah yang dimiliki oleh patronnya, yang harus membayar pajak dan menyumbangkan tenaga bagi sang patron. ahkan di beberapa tempat di 9ropa, para petani tidak diperkenankan pindah ke tempat lain yang dikehendaki tanpa persetujuan sang patron 1bangsawan2. Akibatnya, mereka tidak lebih sebagai milik pribadi sang patron. Sebaliknya, kesejahteraan para penggarap itu seharusnya ditanggung oleh sang patron. %ndustri dikelola dalam bentuk gilde-gilde yang mengatur secara ketat, bagaimana suatu barang diproduksi, berapa jumlah dan distribusinya. !egiatan itu dimonopoli oleh kaum aristokrat. $aksudnya, pemilikan tanah oleh kaum bangsawan, hak-hak istimewa gereja, peranan politik raja dan kaum bangsawan, dan kekuasaan gilde-gilde dalam ekonomi merupakan bentuk bentuk dominasi yang melembaga atas indiidu. &alam konteks perkembangan masyarakat itu muncul industri dan perdagangan dalam skala besar, setelah ditemukan beberapa teknologi baru. 3ntuk mengelola industri dan perdagangan dalam skala besar-besaran ini jelas diperlukan buruh yang bebas dan dalam jumlah yang banyak,
ruang gerak yang leluasa, mobilitas yang tinggi dan kebebasan berkreasi. !ebutuhankebutuhan baru itu terbentur pada aturan-aturan yang diberlakukan secara melembaga oleh golongan feodal. ;ang membantu golongan ekonomi baru terlepas dari kesukaran itu ialah munculnya paham liberal. +iberalisme tidak diciptakan oleh golongan pedagang dan industri, melainkan diciptakan oleh golongan intelektual yang digerakkan oleh keresahan ilmiah dan artistik umum pada *aman itu. !eresahan intelektual tersebut disambut oleh golongan pedagang dan industri, bahkan hal itu digunakan untuk membenarkan tuntutan politik yang membatasi kekuasaan bangsawan, gereja dan gilde-gilde. $ereka tidak bertujuan semata-mata untuk dapat menjalankan kegiatan ekonomi secara bebas, tetapi juga mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. $asyarakat yang terbaik 1re*im terbaik2, menurut paham liberal adalah yang memungkinkan indiidu mengembangkan kemampuan-kemampuan indiidu sepenuhnya. &alam masyarakat yang baik, semua indiidu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. )al ini mengharuskan para indiidu untuk bertanggung jawab pada segala tindakannya baik itu merupakan sesuatu untuknya atau seseorang. Seseorang yang bertindak atas tanggung jawab sendiri dapat mengembangkan kemampuan bertindak. $enurut asumsi liberalisme inilah,
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan bakat-bakatnya. %deologi liberalisme ini dianut di %nggris dan koloni-koloninya termasuk Amerika Serikat. "emikiran liberal 1liberalisme2 berkembang sejak masa 'eformasi ereja dan 'enaissans yang menandai berakhirnya Abad "ertengahan 1abad >-?>2. &isebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan 1free from restraint2, karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. %ni berkebalikan total dengan kehidupan arat Abad "ertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para indiidu. "aham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. +iberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi 1priate enterprise2 yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan indiidu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. &alam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. andingkan O@ford $anifesto dari +iberal %nternational: /)ak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. &emokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar 1enlightened2 dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas. $asyarakat yang terbaik 1re*im terbaik2, menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan indiidu mengembangkan kemampuan-kemampuan indiidu sepenuhnya. &alam masyarakat yang baik semua indiidu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. )al ini mengharuskan para indiidu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan. 5.%deologi "ancasila "ancasila dianggap sebagai sebuah ideologi karena "ancasila memiliki nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional. "ancasila telah teruji kokoh dan kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga, "ancasila merupakan wujud dari konsensus nasional, itu semua karena negara bangsa %ndonesia ini adalah sebuah sketsa negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara 'epublik %ndonesia kemudian nilai-nilai dari kandungan "ancasila itu sendiri dilestarikan dari generasi ke generasi.
ideologi pancasila sendiri adalah suatu pemikiran yang beracuan "ancasila. "ancasila dijadikan ideologi dikerenakan, "ancasila memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional. ciri ciri ideologi pancasila %deology pancasila di anut oleh Negara %ndonesia dan bila kita cermati ideology pancasila memiliki ciri-ciri : A. &alam bidang ekonomi menganut a*a* kekeluargaan. . &alam bidang sosial menganut a*a* kegotongroyongan . . &alam bidang politik menganut a*a* musyawarah untuk mufakat . &. &alam bidang agama ,%ndonesia adalah Negara yang religius artinya berketuhanan yang maha esa . erikut adalah faktor internal yang merupakan faktor pendorong korupsi dari dalam diri, dapat dirinci sebagai berikut: a.
Aspek "erilaku %ndiidu
Aspek ini ditandai dengan perilaku indiidu yang memiliki sifat tamak(rakus, moral yang kurang kuat, dan gaya hidup yang konsumtif. b.
Aspek Sosial
"erilaku korup dapat terjadi karena dorongan keluarga. !aum behaioris mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi. !emudian faktor eksternal yang merupakan pemicu perilaku korup yang disebabkan oleh faktor di luar diri pelaku adalah: a.
Aspek Sikap $asyarakat 6erhadap !orupsi
Sikap masyarakat yang berpotensi menyuburkan tindak korupsi terjadi karena nilainilai di masyarakat kondusif untuk terjadinya korupsi, masyarakat kurang menyadari bahwa korban utama korupsi adalah masyarakat sendiri, masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat korupsi, dan $asyarakat kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan. b.
Aspek 9konomi
"endapatan tidak mencukupi kebutuhan. &alam rentang kehidupan ada kemungkinan seseorang mengalami situasi terdesak dalam hal ekonomi. !eterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk mengambil jalan pintas diantaranya dengan melakukan korupsi. c.
Aspek "olitis
%nstabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan kekuasaan sangat berpotensi menyebabkan perilaku korupsi. d.
Aspek Organisasi
"enyebab korupsi yang termasuk dalam aspek organisasi adalah kurang adanya sikap keteladanan pimpinan, tidak adanya kultur organisasi yang benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas, kelemahan sistim pengendalian manajemen, dan lemahnya pengawasan.