Ada banyak klasifikasi jenis cekungan sedimen, dengan menggunakan kriteria yang berbeda dan tentu saja oleh orang yang berbeda pendapat. Terminologi yang digunakan pun macam-macam, bahkan kadang saling bertentangan. Untungnya, tujuan klasifikasi cekungan ini cuma 1, yaitu untuk membantu analisis evolusi struktur dan stratigrafi cekungan dalam rangka mencari hidrokarbon. Jika sebuah cekungan berhasil dikelompokkan ke jenis cekungan tertentu, orangorang berharap agar hal-hal yang sudah diketahui mengenai jenis cekungan itu dapat diterapkan di tempat lain, menjadi semacam analog. Di bawah ini ringkasan beberapa jenis klasifikasi cekungan: 1. Yang sederhana berdasarkan hubungan antara morfologi/bentuk cekungan dan kapan sedimen mengisinya: - Syn-depositional: sedimentasi bersamaan dengan subsidence, jenis facies sedimen pengisi cekungan akan dipengaruhi oleh perubahan akomodasi, pola penyebaran facies dapat diprediksi; di bagian pinggiran facies dangkal, di tengah cekungan facies yang lebih dalam.
- Post-depositional: cekungan terbentuk lebih belakangan dibandingkan dengan sedimentasi yang lebih dulu terjadi. Pola penyebaran facies sedimen-sedimen yang lebih tua tidak dikontrol oleh morfologi cekungan yang terbentuk belakangan tapi mengikuti cekungan yang terbentuk lebih awal
- Pre-depositional: cekungan terbentuk lebih dulu, lalu subsidence terjadi dengan cepat karena tektonik sehingga lokasi depocentre dalam banget, baru kemudian sedimen masuk ke cekungan setelah tektonik berhenti.
2. Berdasarkan jenis litosfer dan gaya struktur (structural style) Kingston et al. (1983): - Continental interior sag: posisi di dalam kontinen, sag artinya subsidence karena loading, tanpa tektonik - Continental interior fracture: posisi di dalam kontinen, fracture artinya rekah (patahan ekstensional) - Passive continental margin, margin sarg: di pinggir kontinen, passive margin
- Oceanic sag: di laut (kerak samudra), sag - Basins related to subduction: berkaitan dengan subduksi - Basins related to collision: berkaitan dengan tabrakan - Strike slip basin: berkaitan dengan sesar mendatar
3. Berdasarkan mekanisme pembentukan - proses thermal - stretching (memelar, ekstensional) - loading - strike slip
4. Berdasarkan posisinya terhadap lempeng tektonik Jenis klasifikasi ini yang sering digunakan. Dapat dibagi lagi berdasarkan:
a. Divergent plate settings (lempengnya saling menjauh) - Rift basin: di kerak kontinen, biasanya berasosiasi dengan volkanisme dan juga doming - Proto-ocean rift trough: di laut, kerak samudera terbentuk - Continental rises dan terraces: di pinggiran kontinen dekat batas lempeng kontinental-samudera - Passive margin: di pinggiran kontinental ditandai dengan progradasi sedimen ke arah "distal" - Failed rifts: rift margin yang tidak aktif, rifting berhenti - Intracratonic rift: sag basin di dalam kraton yang di bawahnya ada rift - Oceanic basins: cekungan dialasi kerak samudera pada lempeng-lempeng divergen
b. Convergent plate settings (lempengnya saling mendekat) - Trenches (Palung): terbentuk oleh subduksi - Trench slope basins: depresi struktur lokal di komplek subduksi
- Forearc basins: antara komplek subduksi dengan busur magma - Intra-arc basins: terletak didalam busur magma - Back-arc basins: di belakang busur magma - Inter-arc basins: terletak di antara 2 busur magma - Remnant oceanic basins: cekungan samudera yang sudah mengecil dan terperangkap pada zona tabrakan lempeng - Foreland basins: terbentuk di depan kerak kontinen yang mengalami thrust fault, juga disebut foredeep - Piggy-back basins: terletak di atas punggung thrust fault dan dibatasi thrust fault di belakang
c. Tranform plate settings - Pull-a-part atau transtensional basins - Trenspressional basins - Transrotational basins
Pembentukan
cekungan
sedimen
erat hubungannya dengan
gerakan kerak dan proses tektonik yang dialami lempeng. Ingersol danBusby (1995) menunjukkan
bahwa
cekungan
dalam 4 (empat) tataan tektonik: divergen,
sedimen intraplate,
dapat
terbentuk
konvergen
dan
transform). Menurut Dickinson, 1974 dan Miall, 1999; klasifikasi cekungan sedimen dapat berdasarkan pada: 1.tipe dari kerak dimana cekungan berada, 2.posisi cekungan terhadap tepi lempeng, 3.u n t u k c e k u n g a n y a n g b e r a d a d e k a t d e n g a n t e p i l e m p e n g , t i p e interak si lempeng yang terjadi selama sedimentasi, 4.Waktu
pembentukan
cekungan.
dan basin
fill terhadap
tektonik yangberlangsung,5 . B e n t u k
Cekungan Intrakraton (Intracratonic Basin)
Cekungan intrakraton (Gambar 10.1A) umumnya cukup
besar terletak
suatu b e n u a y a n g j a u h d a r i t e p i a n l e m p e n g . S u b s i d e n
ditengah
p a d a cekungan
je ni s in i um um nya di se ba bk an ol eh pe ne bal an ma nt el -l it osf ird an be mb eb an an ol eh batuan sedimen atau gunungapi (Boggs, 2001).Beberapa cekungan intrakton ini
diisi
o l e h e n d a pa n
sedimen evaporit
k l a s ti k a
yang
laut,
k a r b on a t , a t a u
diendapkan mulai
dari
laut
epikontinental sampai darat. Cekungan tua jenis ini diantaranya adalah C ek u ng an A m a d e u s d a n C a r p e n t ar i a
di
A u s t r a l i a , C e k u n g an
Parana
di
A me ri ka
latin, dan Cekungan Paris di Perancis. Sedangkan contoh cekungan modern jenis ini adalah Cekungan Chad di Afrika. Renggang (Rift)
Cekungan
akibat
perenggangan
ini
umumnya
sempit
tetapi
me ma nj an g, d i b a t a s i o l e h l e m b a h p a t a h a n ( G a m b a r 1 0 . 1 B ) . . U k u r a n b e r k i s a r d a r i beberapa km sampai sangat lebar seperti pada Sistem Renggangan Afrika Tim ur , di ma na mempunyai lebar 30-40 km dan panjang hampir 300 km.Cekungan ini dapat terbentuk oleh berbagai tataan tektonik, namun yangpaling umum oleh divergen. Perenggangan lempeng benua seperti antaraAmerika Utara dan Eropa terjadi pada Trias menghasilkan P un gg un ga n T e n g a h A t l a n t i k ( M i d - A t l a n c t i c
Ridge ). Siste m
rengg angan
pada Afrika Timur merupakan contoh sistem renggangan modern.
Aulakogen (Aulacogen)
Aulakogen
adalah
jenis
khusus
dari
renggangan
yang
menyudut
b e s a r terhadap tepian benua, dimana umumnya dianggap sebagai renggangantetapi gagal dan kemudian
diaktifkan
kembali
selama
tektonik
konvergen( G a m b a r 1 0 . 1 C ) . P a l u n g y a n g s e m p i t t a p i p a n j a n g d a p a t m e n g g a p a i sampai kraton benua dengan sudut besar dari lajur sesar. Sedimen yangmengisi cekungan
jenis
ini
dapat
berupa
sedimen
darat
(misalnya
kipasa l u v i u m ) , e n d a p a n p a p a r a n , d a n e n d a p a n y a n g l e b i h d a l a m s e p e r t i e n d a p a n t u r bi t . C o n t o h a u l a k o g e n d i a n t a r an y a R e n g g a n ga n R e e l f o o t y
a n g b e r u m u r P a l e o z o i k d i m a n a S u n g a i M i s i s i p i m e n g a l i r d a n P a l u n g Benue yang berumur Kapur dimana Sungai Niger membelahnya.
Cekungan tepian benua
Cekungan tepian benua dicirikan oleh kehadiran baji yang sangat besardari sedimen yang ke arah laut dibatasi oleh lereng landai dari benua dansembulan. Ketidakterusan struktur
dijumpai
di
bawah
sistem
ini,
antarak e r a k b e n u a n o r m a l d a n k e r a k p e r a l i h a n ( G a m b a r 1 0 . 1 D ) . S e d i m e n terendapkan
pada
sistem
ini:
pada
paparan
berupa
pasir
neritik
dangkal,l u m p u r , k a b o n a t d a n e n d a p a n e v a p o r a s i ; p a d a l e r e n g a n t e r d i r i a t a s lumpur
hemipelagik;
dan
pada
sembulan
benua
berupa
endapan
turbit.Cekungan renggangan (rift basin) dapat berhubungan dengan cekungantepian benua.
Contoh
yang
baik
dari
cekungan
pantaiAmerika dan bagian selatan-timur Blake Plateau,Palung
Lembah
jenis
ini
adalah
Kanada
(Cekungan
Baltimore, Cekungan
George Bank dan
C e k u n g a n N o v a s e c t i o n ) yang terbentuk pada akhir Trias- awal Jura oleh renggangan dan terpisahnya Pangea lap isa n teb al
dari
. Beberapa cekunga it u dari enda pan
kla stik a ark osik dan
laut membentuk enda pan
lakustrin;
berselingan dengan batuan gunungapi basa. Cekungan yang lain berhubungan dengan laut, membentuk sedimen yang berkisar dari endapan evaporit sampai delta, turbit, dan serpih hitam.
Cekungan berhubungan dengan subduksi
Subduksi ditunjukkan dengan aktifnya tepian benus yang mana umumnya dicirikan oleh adanya palung laut dalam, busur gunungapi aktif, rumpang parit-busur (arc-trench gap) yang memisahkan keduanya.
Ta ta an
su bd uk si
te rj ad i
benua dibandingkan pada busur samudera.
le bi h
ba nya k pa da
te pi an
Sedimen terendapkan pada sistem subduksi ini lebih dikuasai oleh endapan silisiklastik yang umumnya berupa batuan gunungapi berasaldari busur gunungapi. Endapan ini dapat berupa pasir dan lumpur
yang te re nd ap ka n pa da
paparan, lumpur dan endapan turbit terendapkan dalam air yang lebih dalam pada lereng, cekungan, dan parit. Sedimen pada parit dapat berupa endapan terigen yang terangkutoleh
arus
turbit
dari
daratan,
bersamaan
dengan
sedimen
dari
lempengsamodra yang tersubduksikan. Ini umumnya membentuk kom p l e k s a k r a s i . B a t u an c a m p u r a d u k ( m e la n g e ) d a p a t t e r b e n tu k p a d a d a e r a h a k rasi ini, yang dicirikan oleh percampuran dari batuan berbagai jenisyang tertanam
pada
massa
dasar
yang
matrix).C o n t o h y a n g b a i k d a r i s i s t e m
mengkilap
subdu ksi
ini
(sheared
adal ah
subdu ksi
Su ma te ra , Jepang, Peru, Chili dan Amerika Tengah. Contoh cekungan busur muka purba
di
antaranya
adalah
cekungan
busur
muka
Great
Valley,
Midland Valley, Inggris dan Coastal range, Taiwan. Contoh busur
belakang
Kalifornia; cekungan
d i a n t a r a n y a t e r j a d i p a d a J u r a A k h i r – A w a l
K a p u r terbentuk di belakang Busur Andean di Chili selatan.
Cekungan berhubungan patahan mendatar/transform
Patahan
yang
dapat
membentuk
cekungan
ini
adalah
patahan
mendatar
yang menoreh dalam kerak sampai membatasai dua lempeng yang berbeda (transform fault) dan patahan yang terbatas dalam suatu lempeng dan hanya menoreh bagian atas kerak (Sylvester, 1988). Cekungan yang berhubungan dengan patahan mendatar region al antar
t e r b e n t u k s e p a n j a n g p u n g g u n g p e m e k ar a n , s e p a n j a n g b a t a s p a t a h a n lempeng,
pada
tepian
benua
dan
daratan
dalam
lempeng
benua.
Gerakan sepanjang patahan mendatar regional dapat membentuk berbagai
cekungan
nendatar
(pull-apart
basin).
Cekungan
yang
dibentuk
karena patahan mendatar umumnya kecil, garis tengahnya hanya beberapa
puluh
kilometer,
walaupun
ada
beberapa
yang
sampai
km.K a r e n a p a t a h a n m e n d a t a r t e r b e n t u k p a d a b e r b a g a i t a t a a n
50
g e o l o g i , cekungan ini dapat diisi sedimen laut maupun darat. Ketebalan sedimen cenderung sangat tebal, karena kecepatan sedimentasi yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah sekitarnya yang berelevasi tinggi, dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya
perubahan
fasies
secara
banyak terdapat sepanjang Patahan Sumatra
lokal.
Di
Indonesia
Cekungan
jenis
ini