BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Sampel tanah komposit merupakan campuran tanah yang diamil dari beberapa titik pengambilan pada suatu luasan lahan tertentu. Cara pengambilan tanah dapat dilakukan secara acak atau sistematik. Pengertian pengamilan tanah secara acak adalah pengambilan sampel tanah dari bagian mana saja dalam suatu bidang lahan dengan luasan tertentu. Tanah mempunyai sifat kompleks, terdiri atas komponen padat yang berinteraksi dengan cairan dan udara. Komponen pembentuk tanah merupakan padatan, cairan dan udara jarang berada dalam kondisi setimbang selalu berubah mengikuti perubahan yang terjadi atas permukaan tanah yang dipengaruhi dipengaruhi oleh suhu udara, angin dan sinar matahari. Pengamilan contoh tanah merupakan contoh terpenting dalam program uji tana. Analisis kimia dari contoh tanah yang diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan status kadar hara tanah dan dapat digunakan digunakan sebagai petunjuk petunjuk penggunaan pupuk pupuk dan kapur secara efisien, rasional rasio nal dan menguntungkan. Namun hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang diambil tidak mewakili areal yang diminta rekomendasinya dan tidak dengan cara yang benar. Beradasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahw pengambilan contoh tanah adlah suatu yang sangat penting dilakukuan guna meningkatkan kesuburan tanah, maka perlu dilakukan praktikum tentang pengamilan dan persiapan sampel tanah untuk analisis parameter kesuburan kimia tanah.
1.2 Tujuan praktikum Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pengambilan contoh tanah yang bisa digunakan penetapan kadar air, pH, bahan organik, tekstur dan kandungan hara tanah.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tanah mempunyai sifat kompleks, terdiri atas komponen padatan dengan cairan dan udara. Komponen pembetuk tanah yang berupa padatan, cair dan udara jarang berada dalam kondisi kesetimbangan, selalu berubh mengikuti perubahan yang terjadi diatas permukaan yang dipengaruhi oleh suhu udara, angin dan sinar matahari. Untuk bidang pertanian, tanah merupaka media tumbuh tanaman. Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari agar dapat memberikan madia tumuh yang ideal bagi tumbuhan (Poerwowidodo, 2006). Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji tanah. Anilisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk mengukur kadar hara, menetapkan status kadar hara tanah dan dapat digunakan sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanh yang diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan cara yang benar. Oleh karena itu pengamilan contoh tanah merupakan tahapan penting di dalam program uji tanah (Hardjowigeno, 2001). Contoh tanah biasa atau contoh tanah-tanah terganggu untuk penetapan penetapan kadar air, tekstur dan konsistensi. Pengangkutan contoh tanah terutama untuk penetapan kerapatan, pH dan permeabilitas harus hati-hati. Guncanagnguncangan dapat merusak struktur tanah harus dihindarkan. Dianjurkan untuk peti khusus yang besarnya disesuaikan dengan jumlah tabung. Waktu penyimpanan perlu diperhatikan. Contoh tanah yang terlalu dalam ruangan yang panas akan mengalami perubahan, karena terjadi pengerutan dan aktivitas jasad mikro (Hakim, 2007).
BAB 3 METODE PRAKTIKUM
3.1 Pelaksanaan praktikum Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa 23 Mei 2017 pukul 14.00-15.00 WITA di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Mataram dan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Mataram Narmada Nusa Tenggara Barat.
3.2 Alat dan bahan Alat – alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau/atau gunting, emer, gelas, plastik, dan alat tulis menulis. Sedangkan bahan yang diginakan adalah sepetak lahan pada hamparan luas lahan.
3.3 Prosedur kerja Prosedur kerja pada praktikum ini adalah: 1). Diambil sampel tanah dalam keadaan lembab 2). Diersihkan dari krikil atau tanaman gulma sebelum sampel tanah diambil 3). Dibuat satu titik pengambilan sampel dengan pisau sedalam 10-20 cm 4). Diambil sampel tanah seukuran gelas plastik, lalu dicampur sampel tanah dari beberapa titik sampai homogen 5). Dikeringanginkan sampel tanah yang telah dambil 6). Dicatat hasil analisis kimia yang telah didapat.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil pengamatan Tabel hasil status kesuburan tanah Kelompok
Metode
Status kesuburan
5
Zig-zag
Tinggi
6
Zig-zag
Sedang
7
Diagonal
Sedang
8
Diagonal
Rendah
4.1 Pembahasan Sampel tanah komposit merupakan campuran tanah yang diambil dari beberapa titik pengambilan pada suatu lahan tertentu. Cara pengambilan contoh tanah dapat dilakukan secara acak, diagonal, atau sistematik. Pengertian pengambilan secara acak adalah pengamilan sampel tanah dari bagian mana saja dalam satu bidang lahan dengan luasan tertentu. Pengambilan tanah secara diagonal dilakukan dengan cara menarik garis diagonal pada satu bidang lahan tersebut kemudian sampel tanah diamil pada setiap titik yang terdapat dengan garis diagonal dengan tidak ada ketetapan jumlah titik pengambilan sampelnya. Pengertian secara sistematik adalah sistem pengambilannya telah ditentukan terlebih dahulu. Contoh satu bidang lahan dibagi dalam 5 unit sub bidang lahan kemudian setiap sub unit bidang, sampel tanah diambil secara zig-zag. Keadaan lahan yang perlu diperhatikan sebelum pengambilan sampel tanah adalah keseragaman kemiringan tanah, dan kondisi tanaman. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan sampel tanah komposit yang homogen. Setiap luasan lahan sekitar 3-5 ha, cukup diwakili dengan satu unit sampel tanah komposit. Sampel tanah diambil dari kedalaman 0-20 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan bor tanah. Pada setiap metode pengambilan, tingkat kesuburan yang didapatkan berbeda-beda, hal tersebut disebakan karena pada setiap titik pengambilan mengalami tingkat pencucian/leaching yang bereda-beda sehingga
unsur hara yang terkandung dinlapisan top soil ikut larut ke dalam lapisan tanah dibawah top soil. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah pengairan yang dilakukan secara terus menerus serta bisa juga karena hujan dengan intensitas tinggi yang membuat genangan air pada permukaan tanah. Pada praktikum ini diamil sampel dari 4 lokasi yang berbeda dari 4 kelompok. Kelompok 5&6 menggunakan metode pengambilan zig-zag, dan kelompok 7&8 menggunakan metode pengambilan diagonal, setelah mendapatkan hasil analisis kesuburan kimia tanah (ktk, kb, P2O5, k-total, c-organik) dari masing-masing kelompok, maka didapatkan juga status kesuburan tanah disetiap lokasi, status kesuburan tanah di lokasi kelompok 6&7 yaitu sedang yang berarti tingkat kesuburannya masih bisa digunakan untuk lahan pertanian. Sedangkan pada lokasi kelompok 5 status kesuburannya tinggi yang berarti tanah pada lokasi tersebut masih mengandung unsur hara yang lengkap dan jumlah cukup sehingga sangat cocok dijadikan lahan pertanian. Kemudian untuk lokasi kelompok 8 ststus kesuburan tanahnya rendah yang berarti perlu penambahan pupuk dan bahan organik lain guna menambah kandungan hara di dalam tanah dan butuh pengolahan yang teratur agar kandungan hara di dalamnya tetap terjaga.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa: 1). Cara pengambilan sampel tanah dapat dilakukan secara acak, diagonal, maupun sistematik(zig-zag) dengan menggunakan bor tanah. 2). Dari 4 lokasi yang berbeda, hanya satu status kesuburannya masih tinggi, hal tersebut disebabkan karena tanah pada lokasi tersebut masih sangat terjaga kesuburannya dan masih sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
5.2 Saran Sebaiknya kita harus tetap menjaga kesuburan tanah dengan cara mengolahnya agar tetap terjaga kandungan unsur hara di dalamnya dan bisa digunakan sebagai lahan pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N, dkk. 2007. Dasar-dasar ilmu
tanah.
Penerbit Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Hardjowigeno. Sarwono. 2001. Ilmu tanah. Mediyatama. Sarana Perkasa. Jakarta.
Poerwowiddodo. 2007.
Ganesha Tanah .
Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.