Teknik Sipil 2010 Universitas UdayanaFull description
Full description
asdasdFull description
Wound PrepareDeskripsi lengkap
CONTOH KURIKULUM 2013
RPP tpdto
engine
CONTOH KURIKULUM 2013
RPP tpdtoDeskripsi lengkap
tukDeskripsi lengkap
okFull description
4.2.2
PEKERJAAN PERSIAPAN TANAH DASAR A. Uraian umum
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan lapisan tanah dasar untuk penghamparan lapis pondasi agregat. Pekerjaan ini termasuk galian atau penggaruan serta pekerjaan timbunan yang diikuti dengan pembentukan, pemadatan, pengujian kepadatan, pengujian bahan tanah atau bahan berbutir dan pemeliharaan permukaan yang disiapkan sampai bahan perkerasan dihampar di atasnya, sesuai dengan gambar dan spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan ini termasuk pekerjaan stabilisasi kapur dan semen. Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar (Subgrade) merupakan bagian dari pekerjaan yang dipersiapkan untuk lapis pondasi agregat (sub base). Tanah dipadatkan sehingga mencapai kepadatan yang dipersyaratkan yaitu 100%
dari dry density maximum. Persiapan
Tanah Dasar (Subgrade) Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Kertosono Ruas Solo – Ngawi Paket 1B meliputi permukaan dan pembentukan kemiringan menurut rencana yang sudah ada dalam gambar rencana (shop drawing). Pemotongan/kupasan dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan kemiringan badan jalan sesuai dengan rencana. B. Persyaratan Material
Tanah dasar dapat dibentuk dari timbunan biasa, timbunan pilihan, atau
tanah asli di daerah galian. Bahan tanah dasar yang digunakan harus sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Teknis, dan memenuhi sifatsifat bahan yang dihampar seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi. Lapisan yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar setebal 20 cm, dikeringkan hingga mencapai kadar air yang disyaratkan dan selanjutnya tanah bongkaran dapat distabilisasi dengan semen atau kapur (sesuai SNI 03-3437-1994 dan SNI 03-4147-1996) dan dikembalikan atau diganti dengan material yang memenuhi persyaratan kemudian dipadatkan
hingga mencapai
100% dari
kepadatan
kering maksimum sesuai ketentuan
SNI 03-1742-
1989 atau 95% SNI 031743-1989 untuk granular material. C. Spesifikasi Pekerjaan a. Gambar Rencana
Berikut ini pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 adalah gambar penampang melintang jalan pada proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Kertosono Ruas Solo – Ngawi Paket 1B :
Gambar 4.6 Tipikal Potongan Melintang Jalur Utama Daerah Galian
Gambar 4.7 Tipikal Potongan Melintang Jalur Utama Daerah
Timbunan
b. Peralatan
1) Dump Truck 2) Excavator 3) Bulldozer dengan roda rantai 4) Sheepfoot Roller 5) Motor Grader 6) Vibro Roller 7) Water Tank D. Metode Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar a. Urutan Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar 1) Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar dengan Galian
1. Pembersihan lahan dan pembongkaran dengan bulldozer. 2. Pengangkutan sampah yang ada di lokasi (waste) dengan
excavator ke dump truck. 3. Memotong (menggali ) tanah sesuai level standar ± 20 cm yang sudah diukur oleh surveyor. 4. Pengangkutan sisa tanah yang sudah digali (dipotong) dengan excavator ke dump truck untuk dibawa ke disposal
area jika tanah tidak sesuai spesifikasi (jelek), jika tanah masih dalam keadaan baik bisa dibawa ke quarry untuk digunakan pada daerah yang membutuhkan timbunan tanah biasa. 2) Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar dengan Timbunan
1. Mengangkut tanah timbunan dari quarry dengan dump truck dan dihampar ke lokasi badan jalan yang akan ditimbun. 2. Meratakan hamparan tanah timbunan dengan motor grader. 3. Memadatkan tanah timbunan dengan berulang-ulang dan disiram air
vibrator roller
dengan water tank,
penyiraman pada material untuk menyesuaikan kadar air dari material
hamparan
mencapai 100 %.
tersebut
hingga
kepadatan
tanah
3) Persiapan Bahu Jalan
1. Marking tiap 50 m di center line rencana jalan. 2. Marking untuk elevasi rencana jalan di center line harus dicek secara periodik. 3. U-Ditch, drain dan outlet untuk drainase di sisi kiri atau kanan sepanjang konstruksi subgrade harus dibuat dan dijaga untuk melindungi dari air permukaan atau air hujan 4. Pemadatan spesifikasi
sub grade
dilakukakan sesuai dengan
b.
Diagram Alir Pekerjaan
Bagan Alir Pekerjaan Persiapan Bahu Jalan dapat dilihat pada Gambar 4.8 berikut ini.
Gambar 4.8 Bagan Alir Pekerjaan Persiapan Bahu Jalan
c. Ilustrasi pekerjaan 1) Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar dengan Galian
1. Pembersihan lahan dan pembongkaran dengan bulldozer. Dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Pembersihan dengan bulldozer
2. Pengangkutan sampah yang ada di lokasi (waste) dengan
excavator ke dump truck. Dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Penganktan sampah dengan excavator ke
dumptruck 3. Memotong (menggali ) tanah sesuai level standar ± 20 cm yang sudah diukur oleh surveyor. Dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Galian dengan bulldozer
4. Pengangkutan sisa tanah yang sudah digali (dipotong) dengan excavator ke dump truck untuk dibawa ke disposal
area jika tanah tidak sesuai spesifikasi (jelek), jika tanah masih dalam keadaan baik bisa dibawa ke quarry untuk digunakan pada daerah yang membutuhkan timbunan tanah biasa. Dapat dilihat pada Gambar 4.12.
Gambar 4.12 Pengangkutan galian dengan excavator ke dump
truck 2) Pekerjaan Persiapan Tanah Dasar dengan Timbunan
1. Mengangkut tanah timbunan dari quarry dengan dump truck dan dihampar ke lokasi badan jalan yang akan ditimbun. Dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Penghamparan oleh dumptruck
2. Meratakan hamparan tanah timbunan dengan bulldozer, Dapat dilihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Penghamparan dengan bulldozer
3. Memadatkan tanah timbunan dengan berulang-ulang dan disiram air
vibrator roller
dengan water tank,
penyiraman pada material untuk menyesuaikan kadar air dari material
hamparan
tersebut
hingga
kepadatan
tanah
mencapai 100 %. Dapat dilihat pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Pemadatan dengan vibrator roller 3) Persiapan Bahu Jalan
1. Marking tiap 50 m di center line rencana jalan. 2. Marking untuk elevasi rencana jalan di center line harus dicek secara periodik. 3. U-Ditch, drain dan outlet untuk drainase di sisi kiri atau kanan sepanjang konstruksi subgrade harus dibuat dan dijaga untuk melindungi dari air permukaan atau air hujan 4. Pemadatan subgrade dilakukakan sesuai dengan spesifikasi d. Pengendalian Mutu 1) Penerimaan Bahan
1. Bahan untuk dasar perkerasan sebelum diangkut ke lapangan di tempat sumbernya harus di uji kelayakannya sebagai material tanah dasar perkerasan. 2. Setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan 1 (satu) pengujian untuk menentukan bahan tanah dasar memenuhi ketentuan seperti yang disyaratkan dalam Pasal 3.2.4.
2) Pengujian Mutu Bahan
Bahan timbunan harus dilakukan pengujian berupa: 1. Analisa Saringan sesuai SNI 03-1968-1990. 2. Hidrometer sesuai SNI 03-3423-1994. 3. Kepadatan Ringan sesuai SNI 03-1742-1989. 4. Kepadatan Berat sesuai SNI 03-1744-1989. 5. CBR Laboratorium sesuai SNI 03-1744-1989. 6. Atterberg Limit sesuai SNI 03-1966-1990 dan SNI 03-1967-1990. 3) Ketentuan kepadatan Tanah Dasar pada Daerah Galian
1. Lapisan tanah pada kedalaman 20 cm dari elevasi permukaan tanah dasar rencana harus terdiri dari timbunan dengan material yang memenuhi persyaratan tanah dasar dan harus dipadatkan 100% kepadatan maksimum sesuai SNI 03-1742-1989. 2. Tanah asli di bawah tanah dasar sedalam 20 cm harus memenuhi persyaratan tanah timbunan dan mempunyai kepadatan minimum 95% kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-17424) Ketentuan Kepadatan Tanah Dasar pada Timbunan Lapisan tanah
pada kedalaman 20 cm atau lebih dari permukaan elevasi tanah dasar mempunyai nilai kepadatan sampai dengan 100% dari kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 031742-1989 atau 95% SNI 031743-1989.