8 Jenis Kecerdasan Anak dan Cara Mengembangkannya Tidak ada anak yang bodoh. Setiap anak memiliki kepintarannya masing-masing. Seorang pakar pendidikan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Thomas Armstrong mengungkapkan, ada delapan jenis kecerdasan anak menurut teori Multiple teori Multiple Intelligences atau kecerdasan multipel. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh pakar pendidikan yang juga dari Universitas Havard, Howard ardner. Howard membaginya menjadi delapan jenis kecerdasan anak, yaitu word smart !kecerdasan !kecerdasan linguistik", number smart !kecerdasan logika atau matematis", self matematis", self smart !kecerdasan intrapersonal", people intrapersonal", people smart ( kecerdasan kecerdasan interpersonal", musik smart !kecerdasan !kecerdasan musikal", picture musikal", picture smart !kecerdasan !kecerdasan spasial", body smart !kecerdasan !kecerdasan kinetik", dan nature smart !kecerdasan !kecerdasan naturalis". Thomas menjelaskan, setiap anak barangkali bisa memiliki delapan jenis kecerdasan ini. Hanya saja, ada anak yang hanya menonjol pada satu atau lebih jenis kecerdasan tersebut. Untuk itu, menurut Thomas, orangtua seharusnya mengenali jenis kecerdasan anak, kemudian membantu mengasah kecerdasannya. #$ukunglah anak sesuai jenis kecerdasannya. Adanya minat, bisa membangun kompetensi anak kemudian hari,% kata Thomas dalam talkshow bertajuk &eda Anak &eda 'intar oleh S-() 'rocal old *yeth +utrition di akarta, amis !/0/(01". Thomas menegaskan, orangtua tidak bisa memaksa bakat yang dimiliki anak. Anak seharusnya didukung sesuai minatnya. Seperti apa 2 tipe kecerdasan anak ini3 &erikut penjelasannya dan cara mengembangkannya. 1. Word smart (kecerdasan (kecerdasan linguistik)
enis kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam berbahasa baik dalam bentuk tulisan maupun saat berbicara. ecerdasan linguistik dapat dilihat ketika anak suka membaca, cepat bisa mengeja kata dengan baik, suka menulis, suka berbicara, dan mendengarkan cerita. ika anak menunjukkan kesukaannya seperti ini, orangtua bisa memberikan buku-buku cerita, mainan huru4 alphabet, kertas untuk menulis, atau mainan yang berkaitan dengan huru4 dan kata-kata lainnya yang bisa menstimulasi kecerdasannya ini. 5rangtua juga bisa mendukung anak dengan sering mengajaknya bercerita, membaca bersama, membacakan dongeng, dan melakukan dialog berdua dengan anak.
2. Number smart (kecerdasan logika atau matematis)
enis kecerdasan ini bisa ditandai ketika anak tertarik dengan angka-angka, menyukai matematika, dan hal-hal yang berbau sains, maupun yang berhubungan dengan logika. Untuk mengasah kemampuannya ini, berikan anak-anak alat berhitung yang menarik, benda-benda untuk dihitung, balok bertulisan angka-angka, pu66le, hingga timbangan untuk mengukur berat. 5rangtua bisa mengajak anak mengunjungi museum ilmu pengetahuan, mengajak anak bermain sambil menghitung, atau bermain monopoli. 3. elf smart (kecerdasan intra!ersonal)
Anak dengan tipe kecerdasan ini cenderung lebih suka bermain sendiri. +amun, ia bisa mengatur emosi dengan baik. Anak ini biasanya memiliki ambisi dan sudah tahu ingin jadi apa saat besar nanti. 7a juga memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan bisa mengomunikasikan perasaannya dengan baik. ika si kecil menunjukkan tanda kecerdasan ini, berikan ia dukungan dengan menyediakan tempat yang nyaman untuk bermain sendiri, boneka, atau mainan untuk main peragaan. 5rangtua bisa mengajak si kecil berbicara mengenai perasaannya dan menanyakan pendapat mereka tentang berbagai hal. &isa juga dengan mengajak mereka melakukan aktivitas yang bersi4at re4lekti4 seperti yoga. ". People smart ( kecerdasan inter!ersonal)
&erbanding terbalik dengan self smart , anak yang memiliki tipe kecerdasan ini lebih suka bermain dengan banyak orang. Anak juga memiliki empati, mampu memahami perasaan orang lain, dan cenderng menonjol sehingga suka memimpin saat bermain. Anak seperti ini sangat cocok diberikan kostum-kostum untuk bermain drama atau teater boneka. 5rangtua bisa mengajak mereka bermain bersama di luar rumah atau sering mengajak si kecil datang ke acara keluarga untuk bersosialisasi. #. Music smart (kecerdasan musikal)
ecerdasan musikal barangkali salah satu tipe kecerdasan yang paling mudah dilihat oleh orangtua. 8iri-ciri anak yang memiliki kecerdasan ini, antara lain suka bernyanyi, menggoyangkan badan atau berjoget ketika mendengar suara musik, suka mendengarkan musik, mengingat lagu, suka memukul-mukul seperti bermain drum, dan main piano. Untuk mendukung minat anak di bidang musik, berikanlah ia alat musik seperti drum kecil, keyboard, piano, pianika, dan berbagai alat musik lainnya. Ajaklah si kecil bermain musik bersama, bernyanyi, mendengarkan musik, bahkan mengajaknya menonton konser musik anak-anak. $. Pictue smart (kecerdasan s!asial)
Anak yang memiliki kecerdasan ini biasanya terlihat dari kesukaannya menggambar, mencorat-coret kertas, mewarnai, suka berimajinasi, hingga suka bermain-main membangun sesuatu menggunaan balok. Untuk anak ini, berikanlah buku gambar, perlengkapan untuk mewarnai seperti kuas dan cat air, dan kamera. Seringlah melakukan kegiatan menggambar bersama hingga mengunjungi museum seni. %. Body Smart (kecerdasan kinetik)
Anak yang memiliki kecerdasan body smart sangat akti4, seperti suka berolahraga, menari, menyentuh berbagai benda dan mempelajarinya, atau membuat sesuatu dengan tangannya. Untuk mendukung kecerdasannya, berikan anak mainan balok-balok kayu, kantong pasir agar ia bisa membuat suatu bangunan atau rumah-rumahan. &isa juga memberikan anak tali untuk bermain lompat tali. Anak seperti ini sangat senang diajak berolahtaga bersama keluarga, membuat prakarya, atau memonton pertunjukkan balet atau teater. 8. Nature smart (kecerdasan naturalis)
Anak-anak yang memiliki kecerdasan naturalis sangat suka bermain di alam. Anak ini juga menyukai binatang, memiliki kepedulian terhadap lingkungan, suka dengan tanaman. Untuk mendukungnya, berikan anak binatang peliharaan, akuarium, sediakan kebun dan tanaman, hingga alat teropong untuk melihat burung-burung. Anak seperti ini sangat suka diajak berjalan-jalan di alam bebas, pergi ke kebun binatang, dan melakukan kegiatan berkebun bersama sambil mengenal jenis tanaman dan hewan atau serangga yang ditemui.
MENGEMBANGKAN KECERDASAN MAJEMUK &y 9ukti Amini Tulisan ini pernah saya sampaikan di Seminar Daerah untuk para guru TK & SD se Kab. urwore!o" tahun #$$%. Terus pernah dipublish ntuk buletin terbatas K'M" punya Da 'ubang )uaya. 9ulanya, pemahaman tentang kecerdasan selama lebih kurang 00 tahun hanya terbelenggu pada kecerdasan otak !7:" saja. Selama ini anak yang dikatakan pandai, bodoh, ideot, embisil dst semata-mata hanya dilihat dari kecerdasan otak. 'andangan terkini mengatakan bahwa kecerdasan itu ada beberapa macam, dimulai dengan ardner cs yang mengemukakan teori tentang kecerdasan majemuk !multiple intelligence". &agi ardner, tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada hanya anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Setiap kecerdasan tersebut berkaitan
dengan bekerjanya salah satu daerah dalam sistem otak manusia. 7tulah yang membuat ardner cenderung mengatakan hal ini sebagai kecerdasan, bukan bakat. 5tak manusia memang sebuah anugerah Allah Swt yang tak ternilai. ecerdasan majemuk ini menjadi sangat strategis ketika diketahui bahwa masa paling potensial untuk mengembangkan 4ungsi otak manusia adalah sebelum usia 2 atau ; tahun. 5leh karena itu, usia 0-2 atau ; tahun ini disebut perkembangan dalam kandungan mencapai (1?, usia 0-; tahun mencapai ; 0? dan pada usia ( tahun memcapai 00?. Sementara itu, perkembangan intelektual seseorang !artinya aspek 4ungsional dari otak manusia untuk berpikir", akan berhenti pada usia 2 tahun, dengan perincian> sampai usia @ tahun mencapai 10?, usia 2 tahun mencapai 20? dan usia 2 tahun mencapai 00?. &erdasar penelitian tersebut terlihat jelas bahwa masa paling pesat untuk pertumbuhan 4isik maupun intelektual manusia adalah pada saat usia dini. Sebagai wujud rasa syukur kita terhadap nikmat Allah yang yang sangat berharga ini, maka kita berkewajiban mengembangkan potensi-potensi tersebut, karena anak adalah amanah Allah yang dititipkan pada kita. +ah, tentang kecerdasan majemuk, awalnya ardner membagi kecerdasan menjadi yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematika, kecerdasan 4isik, kecerdasan visual sosial, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan musik. Selanjutnya muncul kecerdasan yang ke 2 yaitu kecerdasan naturalis. $alam perkembangannya, ardner mengemukakan kemungkinan adanya kecerdasan majemuk yang ke-; yaitu kecerdasan spiritual !S:" atau kecerdasan eksistensial, dan kecerdasan yang ke-0 yaitu kecerdasan moral !B:". &agi kita umat muslim, tentu kecerdasan yang ke-; dan 0 ini yang harus menjadi landasan utama dalam menjalani hidup, jauh lebih penting dari 2 kecerdasan yang lain, terlepas dari apakah ardner mengatakan hal itu sebagai kecerdasan atau sekedar potensi saja. &erikut akan dijelaskan tiap kecerdasan tersebut, sekaligus bagaimana cara mengenali tiap kecerdasan tersebut dan mengembangkannya. 'engenalan terhadap ciri tiap jenis kecerdasan tersebut sangat penting, agar kita mengetahui jenis kecerdasan apa yang dominan pada anak kita, sehingga kita dapat mengarahkan kecerdasan tersebut dengan optimal sesuai minatnya. &iasanya, jenis kecerdasan yang dominan pada anak juga berbanding lurus dengan minatnya, sehingga jika hal ini dikembangkan dengan baik, anak akan tumbuh besar dengan cita-cita yang sesuai dengan bakat dan minatnya. angan sampai karena kita tidak jeli dalam mengenali jenis kecerdasan anak, akhirnya anak merasa dipaksa untuk menjadi ini dan itu di luar keinginannya. . B8BC$ASA+ D7+U7ST7 !*5C$ S9ACT" ecerdasan linguistik yaitu kecerdasan dalam mengolah kata secara e4ekti4 baik lisan maupun tertulis. &agian otak yang bertanggung jawab untuk kecerdasan ini disebut broca area. 8iri-ciri anak cerdas linguistik yang dapat kita amati adalah> lebih awal berbicara dibanding anak lain, suka berargumentasi, suka menulis, suka melucu atau menghibur dengan kata-kata, mudah menghapalkan kata atau tempat baru, suka mengsi TTS, suka mengumpulkan kosa kata baru, membuat kalimat plesetan, mengarang atau mengajar,
serta unggul dalam membaca dan menulis. Strategi mengembangkan jenis kecerdasan ini anatara lain> •
•
•
•
•
•
•
•
•
9engajak anak berdialog atau berdiskusi. $imulai dengan sering bertanya tentang kondisi anak atau lingkungan sekitarnya, menggali berbagai perasaannya. egiatan ini berman4aat untuk pengembangan bahasa dan pengendalian emosinya. 9embacakan cerita. ebiasaan membacakan cerita sebelum tidur perlu dijadwalkan. &uku dapat dipilih oleh anak sesuai minatnya. ika dibiasakan membacakan cerita, maka anak tidak merasakan kegiatan ini sebagai alternati4 bermain tetapi menjadi kebutuhan. Bkspresi dan intonasi penutur cerita juga akan mengarahkan anak untuk lebih mandiri dalam mengeksplorasi bacaan. 9erangkai cerita. &erikan anak potongan-potongan gambar lalu minta ia menyusunnya dan bercerita berdasarkan susunan gambar tersebut. Atau anak dapat diminta bercerita tentang pengalamannya. ika anak sudah dapat menulis, latih anak untuk menuliskan tentang perasaan atau pengalamannya. &ermain kartu huru4 atau kata. $imulai dari huru4 ampelas, kartu huru4, kartu suku kata sampai kartu kata. Ajak anak main tebak-tebakan, misalnya menyebutkan kata dengan awalan atau akhiran huru4 tertentu. &ermain peran, untuk mencoba berbagai peran sosial di sekitarnya, menyatakan peran sesuai jenis kelaminnya, mewujudkan imajinasi dan melatih kerja sama. 9elalui dialog dalam main peran ini anak berlatih berkomunikasi secara verbal dengan orang lain. &ermain teka-teki silang, atau permainan lain yang berorientasi bahasa !monopoli, scrabble". 9emperdengarkan lagu atau dongeng anak-anak, lalu ajak anak ikut bernyanyi mengikutinya. egiatan ini mempertajam pendengaran anak, menuntut anak untuk teliti dalam menyimak dan menirukan kembali kata-kata yang ia dengar, serta menambah kosa kata. 9emutar 4ilm drama atau detekti4 lalu menuliskannya dalam bahasanya sendiri atau menceritakan apa yang diperkirakan akan terjadi pada cerita selanjutnya. &isa juga dengan langsung dijadikan bahan diskusi. 9engisi buku harian, dan menulis surat pada teman. Untuk anak yang belum dapat menulis dengan baik dapat diminta untuk bercerita lalu kita yang membantu menuliskan, anak tinggal menuliskan namanya saja atau menghiasnya. Untuk anak yang sudah dapat menulis awalnya diberikan lembaran terbatas hanya beberapa baris tulisan, selanjutnya ditingkatkan sesuai kemampuan anak.
(. B8BC$ASA+ D57A 9ATB9AT7A !D578 S9ACT" ecerdasan logika yaitu kecerdasan dalam mengolah angka atau menggunakan logika. ecerdasan ini melibatkan sejumlah bagian pusat berpikir pada otak. 8iri-ciri dari kecerdasan ini adalah> mampu berpikir secara abstrak, suka dengan angka dan hitung-menghitung, mudah dalam memahami konsep yang rumit, runut dalam berpikir atau berbicara, mampu berpikir sebab akibat dan mampu menganalisis suatu masalah dengan tepat. Adapun strategi mengembangkan cerdas logika antara lain dengan>
•
•
•
•
•
•
• •
•
&ermain pa6el, dapat juga dengan permainan lain seperti ular tangga atau kartu domino. 'ermainan ini membantu mengasah kemampuan memecahkan masalah menggunakan logika. &ermain dengan bentuk-bentuk geometri, dapat dimulai sejak usia bayi dengan menggantung berbagai bentuk geometri warna-warni. Untuk anak yang lebih besar ajak anak membandingkan perbedaan berbagai bentuk geometri, kegun aan, mengelompokkan, dan mencari contoh benda di sekitar dengan bentuk geometri tertentu. 'engenalan bilangan melalui nyanyian, tepuk, dan sajak berirama. Anak dapat juga membuat tepuk atau lagu versi sendiri untuk mengenal berhitung. 5brolan ringan tentang sebab akibat, bermain tebak-tebakan, bermain tentang perbandingan bilangan dengan topik yang menarik bagi anak. &ermain menyusun pola tertentu, dengan kancing warna-warni atau benda lainnya, pengamatan atas berbagai rutinitas kejadian sehari-hari sehingga anak memahami hubungan sebab akibat. Bksperimen sederhana misalnya bermain mencampur warna atau bermain menuang air ke berbagai wadah dengan bermacam bentuk, mengukur besar kaki, menemukan konsep udara, mengukur panjang-berat-volume suatu benda, , mengamati benda kecil dengan lup, menyeimbangkan batang kayu dan gantungan pakaian. &erjalan-jalan ke luar rumah untuk berinteraksi dengan alam sekitar. 9engajak anak berbelanja, misalnya mengecek barang sesuai da4tar belanja, mencermati berat barang yang dibeli, menghitung uang kembalian, memilih dan mengelompokkan berbagai barang !bermain mengelompokkan atau menyortir benda" 9engenalkan cara menggunakan kalkulator dan komputer.
E. B8BC$ASA+ F7S7 !&5$G S9ACT" ecerdasan 4isik adalah kemampuan menggunakan seluruh bagian-bagain tubuh untuk menyelesaikan masalah atau melakukan suatu gerak yang menghasilkan suatu produk !pertunjukan". &agian otak yang memproduksi kemampuan ini adalah corte di kedua belahan otak !hemisphere". 8iri-ciri dari anak dengan kecerdasan 4isik tinggi anatar lain> mampu melakukan suatu gerakan tubuh yang indah atau bagus, berlari, pandai menari, suka main memasak, menghias rumah, membuat taman bunga atau terampil membuat kerajinan tangan dan cekatan dalam mengerjakan sesuatu. Strategi mengembangkan anak dengan cerdas 4isik antara lain> •
•
•
9engajak anak menari bersama. egiatan ini menuntut keseimbangan dan keselarasan gerak tubuh, dan kekuatan serta kelenturan otot. &ermain peran, karena kegiatan ini menuntut anak menggunakan tubuh untuk berekspresi sesuai peran yang dimainkannya. &ermain drama. egiatan ini mirip bermain peran namun dalam lingkup yang lebih luas. Sebelum bermain drama biasanya ada latihan kelenturan otot. Selain mengandalkan stamina dan kelenturan tubuh drama juga melatih anak
•
•
•
•
bersosialisasi. ika anak tampak berbakat dan berminat dapat dimasukkan di sanggar cerita atau teater. &erolah raga, misalnya berjalan di atas papan titian, berlari, melompat, berenang, buku tangkis, senam irama, dll. &ermain pantomim. omunikasi pada pantomim hanya mengandalkan gerakan tubuh, tidak seperti bermain peran atau drama. egiatan ini sangat mengasah kecerdasan 4isik anak, karena anak perlu membayangkan gerakan dulu sebelum melakuka gerkan. 'antomim juga melatih ksseimbangan dan kelenturan tubuhnya. &ermain menempel-menggunting-mencocok-menjahit, dan berbagai kegiatan keterampilan lainnya disesuaikan dengan usia. 9eniru gerakan orang lain dengan berhadap-hadapan seolah-olah sedang bercermin, untuk melatih kepekaan perubahan gerakan.
@. B8BC$ASA+ I7SUAD S'AS7AD !'78TUCB S9ACT". ecerdasan visual adalah kemampuan untuk berpikir dalam bentuk visualisasi gambar dan mempunyai daya penglihatan yang tinggi. &agian otak yang berperan pada kecerdasan ini adalah hemisphere di bagian kanan belakang. 8iri-cirinya> suka bermain lego, balok atau main rancang bangun lainnya, suka menggambar apa saja yang pernah dilihatnya, mudah mengikuti petunjuk dalam mencari dan mengenali suatu tempat dan mampu dengan tepat memvisualisasikan pemikiran atau gagasannya melalui gambar. Sedang strategi mengembangkannya antara lain> •
•
•
•
•
•
9engajak anak melukis, menggambar atau mewarnai. egiatan ini dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, dan termasuk kegiatan 4avorit anak pada umumnya. &iarkan anak menggambar sesuai imajinasinya, namun bila ingin melihat contoh pun tidak masalah. egiatan ini merangsang kreativitas, mengembangkan imajinasi, ajang ekspresi dan melatih motorik halusnya. 9emberikan kesempatan anak untuk mencorat-coret, biasanya dimulai sejak anak umur 2 bulan. 8oretan merupakan tahap awal dari menggambar dan menulis yang menuntut koordinasi mata-tangan dan dapat digunakan untuk mengembangkan imajinasinya. Siapkan kertas atau dinding khusus agar anak tidak mencorat-coret di sembarang tempat. 9embuat prakarya, misalnya berbagai lipatan kertas yang akan melatih visual spatial anak. egiatan ini juga akan membangun kepercayaan diri anak. 9enggambarkan benda-benda yang disebut dalam sebuah lagu atau sajak, sehinngga selain gembira anak juga dapat melatih visualnya karena harus membayangkan dulu benda-benda yang akan digambarnya. 9engunjungi berbagai tempat untuk memperkaya pengalamannya kemudian meminta anak menggambarkan apa saja yang sudah dilihatnya, misalnya ke kebun binatang atau museum. &ermain balok, lego, stempel atau pa6el, ma6e, rumah-rumahan, bermain ilusi optik kamera, dll.
•
•
• • • •
&ersama-sama ibu menata meja makan, membersihkan rumah, dll sehingga selain melatih visual anak juga membangun kepercayaan diri anak karena dapat mengambil keputusan sendiri. &ermain membuat hiasan dengan pelubang kertas yang lubangnya berbentuk aneka hewan atau benda. &ermain membentuk dengan playdough atau adonan tepung. &ermain dengan video interakti4/games. 9enonton 4ilm animasi. &ermain membaca peta.
1. B8BC$ASA+ 7+TCA'BCS5+AD !SBDF S9ACT" ecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk mengerti tentang dirinya sendiri, mampu bekerja mandiri dan meman4aatkan in4ormasi untuk kehidupannya sendiri. 8iri kecerdasan ini adalah> mampu berpikir re4lekti4, tidak banyak bicara, suka menyendiri, tekun, sering merenung, dan mudah menyelesaikan perasaan negati4 yang dialaminya. Untuk anak yang lebih besar, cirinya antara lain> suka mengisi buku harian, menyukai proyek sederhana yang dirancang sendiri, suka bermeditasi, mampu merancang hal-hal yang ingin dilakukan di masa depan dan konsisten dengan cita-citanya. Sedang strategi mengembangkannya> antara lain dengan> •
• •
• •
•
•
• •
•
9enciptakan citra diri positi4, dengan cara kita sebagai orang tua bersikap tegas dan berwibawa namun tetap hangat dan peduli pada anak sehingga anak hormat pada orang tua dan menerima keberadaan mereka. &ercakap-cakap tentang cita-cita setelah mengukur tinggi dan berat badan. &ercakap-cakap tentang kekurangan dan kelebihan diri dalam suasana santai. &antu anak untuk menemukan dan menyadari kekurangan dirinya yang baru diperbaiki. &ermain peran tentang berbagai pro4esi. 9engisi buku harian atau jurnal sederhana. &agi anak yang belum dapat membaca, diadakan kegiatan mengisi jurnal dengan menggambar kegiatan yang sudah dia lakukan sehari itu. &ermain menghadap cermin dan menceritakan atau menggambar apa yang dilihatnya. 5rang tua perlu mengarahkan bila ada hal-hal yang tidak dapat anak lihat pada dirinya. 9engajak anak berimajinasi menjadi tokoh sebuah cerita dalam buku. &iarkan anak memilih peran yang ia sukai dan orang tua/guru dapat terlibat dalam permainan tersebut. 9embuat jadwal kegiatan sehari-hari. 9embayangkjan diri di masa yang akan datang, misalnya dengan pertanyaan, %ika aku sudah lulus S9U, aku akan....% &iarkan ia mengkhayalkan masa depannya, karena dari kegiatan ini kita dapat mengetahui bagaimana anak memandang dirinya saat ini dan nanti. 9embiasakan pujian terhadap anak kita jika berprestasi, untuk membentuk konsep diri yang positi4 pada dirinya.
). B8BC$ASA+ 7+TBC'BCS5+AD !'B5'DB S9ACT" ecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti maksud, motivasi dan hasrat orang lain serta secara konsekuen bekerja e4ekti4 dengan orang lain. &agian otak yang berperan pada kecerdasan ini adalah lobus 4rontal !corte bagian depan". 8iri-ciri cerdas interpersonal atau cerdas sosial adalah> mudah bergaul dan bekerja sama dengan orang lain, mampu melihat permasalahan dari sisi orang lain, pandai mempengaruhi orang lain, suka memimpin, suka berdiskusi atau menimba pengalaman dari orang lain dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi pada sesama. Strategi mengembangkan jenis kecerdasan ini antara lain dengan> •
•
•
• •
• • •
9embuat peraturan bersama dalam keluarga melalui diskusi, sehingga tiap anak merasa memiliki peraturan tersebut. 'eraturan ini dapat ditulis dan dipajang d i kamar anak atau di luar kulkas. 9emberi kesempatan tanggung jawab di rumah, misalnya mencuci peralatan makannya sendiri, dll. 9elatih anak untuk menghargai perbedaan pendapat antara anak dengan adik, kakak, atau temannya. 9engajak anak berkunjung ke keluarga saudara atau tetangga 9enumbuhkan sikap ramah dan peduli pada sesama, misalnya berkunjung ke panti asuhan atau rumah sakit, memberikan bingkisan sederhana kepada anak jalanan. 9elatih anak mengucapkan terima kasih, minta tolong atau minat maa4. 9elatih kesabaran menunggu giliran. 9embuat sebuah proyek kerjasama dengan seluruh anggota keluarga, misalnya, proyek memelihara kelinci, membuat taman bunga, dll.
. B8BC$ASA+ 9US7AD !9US78 S9ACT" ecerdasan musik adalah kemampuan dalam penampilan, komposisi dan apresiasi bentuk-bentuk musik. Anak disebut cerdas musik bila ia mempunyai kepekaan musik yang tinggi sehingga mudah dalam mengamati, mengkritik, menggubah, memainkan musik atau menyanyikan lagu. &agian otak yang memproduksi kemampuan ini terletak di bagian otak kanan. 8iri-ciri anak yang cerdas musik adalah> mampu bernyanyi dengan nada dan tempo yang benar, suaranya tidak sumbang, mudah mengikuti melodi, suka memainkan alat musik tertentu dan mudah terbawa perasaannya jika mendengarkan musik atau nyanyian. Sedang strategi mengembangkan cerdas musik antara lain> •
• •
&eri kesempatan pada anak untuk melihat kemampuan dirinya, misal dengan pertanyaan> Siapa yang suka musik3 Siapa yang suka bernyanyi3 9engunjungi pemusik atau munsyid untuk menceritakan pengalamannya. arya wisata musik, misalnya ke stasiun radio/televsisi/'H, studio rekaman.
•
•
•
•
•
•
9engajak anak bermain musik, baik alat musik sungguhan maupun alat musik buatan sendiri !misal dari kaleng bekas ditutup kertas semen, konser musik dapur, dsb". 9eminta anak untuk menciptakan sendiri irama, rap atau senandung, dan jika mungkin ditampilkan dengan alat musik. $iskogra4i, yaitu mencari lagu atau lirik potongan lagu yang berhubungan dengan topik tertentu. 9isalnya, pembahasan tentang $'C, anak akan teringat lagu <*akil Cakyat= dari 7wan Fals. 9usik supermemori, yaitu memutarkan musik e4ekti4 di saat santai. 9isalnya memutarkan lagu atau musik yang pelan saat anak- anak bekerja membereskan rumah. 9eminta anak-anak untuk mengarang sebuah lagu sederhana baik mengganti syairnya saja maupun dengan melodinya. 9enirukan berbagai nada, memperdengarkan musik instrumentalia, dan mengajak anak bernyanyi sendiri atau bersama-sama.
2. B8BC$ASA+ +ATUCAD7S !+ATUCB S9ACT" ecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan berbagai 4lora 4auna dan memahami berbagai gejala alam. 8iri-cirinya> suka menikmati keindahan alam, mengoleksi benda-benda yang ditemukan di lingkungannya, mengenali nama berbagai macam tanaman dan binatang yang ada di lingkungannya, menyayangi binatang dan tanaman, menyukai tantangan alam, mempunyai rasa igin tahu yang besar terhadap berbagai gejala alam. Untuk anak yang lebih besar biasanya suka mendaki gunung, camping atau melakukan perjalanan ke daerah pelosok yang belum ia kenal. Sedang strategi mengembangkan cerdas naturalis adalah> • •
•
• •
•
• •
•
• • •
&eri kesempatan pada anak untuk mengetahui kemampuan pada dirinya. 9engunjungi pecinta alam, ahli 6oologi, pengawas hutan dll untuk menceritakan pengalamannya. arya wisata alam, misalnya berjalan-jalan di alam terbuka, mengamati be rbagai jenis binatang di pantai, lalu didiskusikan bersama. 9enceritakan apa yang dilihat ketika memandang ke luar jendela. 9emelihara hewan atau membawa hewan ke kelas dan anak-anak diminta untuk mengamatinya. Bkostudi, misalnya berhitung tentang spesies hewan apa saja yang hampir punah, meramalkan yang akan terjadi jika di bumi tidak ada pohon, dll. &ermain peran sebagai tanaman atau binatang yang diperlakukan semena-mena. 9enanam pohon di halaman rumah dan mencatat perkembangannya, atau membuat kebun/taman sebagai proyek bersama. 9emahamkan tentang pentingnya menghemat air dan membuang sampah pada tempatnya. 9embuat herbarium sederhana. 9enonton 4ilm dokumenter tentang bencana alam, lalu didiskusikan bersama. Simulasi sederhana tentang erosi akibat hutan yang gundul.
;. ecerdasan Bistensial ecerdasan eksistensial adalah kemampuan untuk menempatkan diri dalam jagat raya yang luas, jauh tak terhingga dan menghubungkannya dengan kehidupan selanjutnya !kematian". Sebagaimana dijelaskan di awal, kecerdasan ini diupayakan selalu dominan pada anak, baru diupayakan mengembangkan jenis kecerdasan yang lain. ita bisa berkaca pada generasi sa4us saleh seperti 7bnu Sina, Aljabar, dan lain-lain yang sangat ahli di bidangnya, tetapi mereka juga orang-orang saleh yang terkenal dengan ilmu agamanya yang sangat tinggi. adi, anak boleh menjadi dokter, insinyur, munsyid, atlit atau apa saja pro4esi yang halal sesuai minatnya, tapi tetap syarat utamanya adalah dia harus menjadi orang yang saleh dan alim !berilmu agama". Adapun strategi mengembangkan kecerdasan ini antara lain> •
•
•
9engintegrasikan kandungan agama dalam muatan seluruh materi yang sedang diperbincangkan atau dipelajari bersama anak, sehingga anak dapat merenungkan aspek keimanan/eistensial dari segala sesuatu yang mereka pelajari. 9endampingi anak dalam menekuni cara-cara ilmuwan dan berbagai pro4esi lainnya dalam mewujudkan matra eksistensial dalam hidup mereka, dengan cara silaturahim pada para ilmuwan yang soleh dan memberikan kesempatan pada anak untuk melihat kerja keras mereka serta bercaka-cakap dengan mereka 9enyediakan buku-buku biogra4i atau Sirah tokoh-tokoh muslim dengan gambar yang menarik, dan secara berkala dibacakan di depan anak-anak dilanjutkan dengan diskusi yang akrab. &iasanya, anak akan terkesan, dan spontan menyatakan keinginannya, misalnya> #7bu, aku ingin seperti Umar nanti. adi presiden yang sayang sama rakyatnya,%.