Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Puskesmas Umbulharjo I JlVeteran no 43, telpon : (0274) 419704 Yogyakarta
KERANGKA ACUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS Umbulharjo I No .
A. PENDAHULUAN Di Indonesia angka kematian ibu, bayi dan balita masih cukup tinggi, penyebab terbesar kematian ibu adalah perdarahan 30-35%, infeksi 20-25% dank arena penyebab yang lainnya. Demikian dalnya dengan kematian bayi, balita masih sbesar 56 per 10.000 kelahiran hidup.Penyebab terbanyak dari kematian bayi adalah asfiksia neonatorum50-60%, infeksi 20-25% dan trauma persalinan 5-10%. Berbagai upaya dalam pelayanan di KIA-KB telah dilakukan baik secara langsung maupun tidak untuk menekan angka kematian dan kesakitan ibu, angka kematian dan kesakitan bayi dan balita.Untuk itu berdasarkan hal di atas masalah yang di hadapi tentang tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi dan balita, diperlukan upaya-upaya peningkatan pelayanan khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.Peningkatan sumber daya petugas kesehatan dan juga peningkatan pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk menurunkan AKI dan Angka Kematian Bayi dan Balita serta menekan jumlah pertumbuhan penduduk. 2. Tujuan Khusus a. Mengembangkan SDM terutama pada pengembangan pelayanan di KIA b. Memberikan pelayan kesehatan kepada masyarakat yang bermutu dan professional c. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan meningkatkan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA
1. 2. 3. 4. 5.
Pelayanan ibu hamil Pelayanan bayi dan balita sakit Pelayanan bayi dan balita sehat Pelayanan KB Pelayanan kesehatan calon pengantin
D. TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan pokok KIA-KB dilaksanakan baik didalam gedung maupun pelayanan diluar gedung.Untuk pelayanan didalam gedung dilaksanakan di Puskesmas Induk dan pelayanan diluar gedung dapat melalui kegiatan posyandu. E. BIAYA F. SASARAN 1. PUS 2. Bayi dan Balita 3. Ibu hamil, ibu nifas G. JADWAL Jadwal kegiatan disesuaikan dengan jadwal pelayanan dalam gedung dan pelayanan di luar gedung. H. PELAKSANA Bidan
I.
HASIL YANG DI HARAPKAN 1. Sasaran terlayani dengan baikdan tepat sesuai prosedur. 2. Cakupan hasil kegiatan meningkat/ memenuhi target. 3. Angka kematian dan kesakitan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita dapat diturunkan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Umbulharjo I
koordinator KIA-KB
Dr. Rachmawati G NIP. 19581208 198901 2002
Puji Sayekti NIP. 1
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN DATA SASARAN IBU HAMIL PUSKESMAS MAGELANG UTARA NO.
A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas bidan yaitu memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan sehingga dapat diketahui secara dini tanda dan gejala kehamilan, sehingga AKI dapat diturunkan. Mengingat pentingnya pelayanan terhadap ibu hamil maka dibutuhkan data sasaran ibu hamil, untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah ibu hamil di wilayah Puskesmas Magelang Utara 2. Mengetahui jumlah ibu hamil dengsan resiko 3. Mengetahui jumlah kematian ibu hamil 4. Dapat menentukan jumlah sasaran untuk tahun depan C. SASARAN Seluruh ibu hamil yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA Pengelola dan pelaksana pokja KIA-KB G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat menjadikan dasar dalam pembuatan data sasaran ibu hamil.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
Ketua Pokja KIA-KB
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN DATA SASARAN IBU BERSALIN PUSKESMAS MAGELANG UTARA No.
A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas bidan yaitu memberikan pelayanan persalinan yang aman bagi ibu dan bayi dan dapat terpantau dengan baik, sehingga AKI dapat diturunkan. Mengingat pentingnya pelayanan terhadap ibu bersalin maka dibutuhkan data sasaran ibu bersalin untuk mengetahui berapa jumlah ibu bersalin yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah ibu bersalin di wilayah Puskesmas Magelang Utara 2. Mengetahui jumlah ibu bersalin yang di tolong dengan dukun terlatih 3. Mengetahui jumlah kematian ibu bersalin 4. Dapat menentukan jumlah sasaran untuk tahun depan C. SASARAN Seluruh ibu bersalin yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA Pengelola dan pelaksana pokja KIA-KB
G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat menjadikan dasar dalam pembuatan data sasaran ibu bersalin.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
Ketua Pokja KIA-KB
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN DATA SASARAN IBU NIFAS PUSKESMAS MAGELANG UTARA No.
A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas bidan yaitu memberikan pelayanan persalinan hingga nifas yang aman bagi ibu dan bayi dan dapat terpantau dengan baik, sehingga AKI dapat diturunkan. Mengingat pentingnya terhadap ibu nifas maka dibutuhkan data sasaran ibu nifas untuk mengetahui berapa jumlah ibu nifas yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah ibu nifas di wilayah Puskesmas Magelang Utara 2. Mengetahui jumlah kematian ibu nifas
C. SASARAN Seluruh ibu nifas yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA Pengelola dan pelaksana pokja KIA-KB G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat menjadikan dasar dalam pembuatan data sasaran ibu nifas.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
Ketua Pokja KIA-KB
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN DATA SASARAN BAYI BARU LAHIR PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas bidan yaitu memberikan pelayanan pada bayi baru lahir yang aman sehingga AKB dapat diturunkan.Mengingat pentingnya pelayanan terhadap bayi baru lahir maka dibutuhkan data sasaran bayi baru lahir untuk mengetahui berapa jumlah bayi baru lahir yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah BBL 2. Mengetahui jumlah kematian BBL 3. Dapat menentukan jumlah untuk tahun depan
C. SASARAN Seluruh BBL yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA Pengelola dan pelaksana pokja KIA-KB G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat menjadikan dasar dalam pembuatan data sasaran bayi baru lahir.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN DATA SASARAN BAYI DAN BALITA PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Salah satu tugas bidan yaitu memberikan pelayanan pada bayi dan balita sehingga tumbuh kembang bayi dan balita dapat terpantau dengan baik, sehingga AKB dapat diturunkan. Mengingat pentingnya pelayanan terhadap bayi dan balita maka dibutuhkan data sasaran bayi dan balita untuk mengetahui berapa jumlah bayi dan balita yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah bayi dan balita 2. Mengetahui jumlah kematian bayi dan balita 3. Dapat menentukan jumlah untuk sasaran tahun depan
C. SASARAN Seluruh ibu bersalin yang ada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA Pengelola dan pelaksana pokja KIA-KB G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat menjadikan dasar dalam pembuatan data sasaran bayi dan balita.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN ANC (ANTENATAL CARE) PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Dalam upaya menurunksan AKI dan AKB dibutuhkan pelayanan asuhan kebidanan yang berkualitas. Dalam memberikan asuhan kebidanan memerlukan pentingnya pemberdayaan ibu dan keluarga dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama masa kehamilan, persalinan dan neonatal.Pelaksanaan KIA mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling terhadap ibu hamil, serta keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya dengan sehat dan selamat.Sehingga angka kematian dan kesakitan ibu hamil, bersalin dan neonatal dapat berkurang. B. TUJUAN UMUM Untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, neonatal dan anak. C. TUJUAN KHUSUS 1. Memantau kemajuan kehamil;an dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan bayi. 3. Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayi dengan trauma seminimal mungkin. D. SASARAN Bumil dari umur 0 minggu sampai 40 minggu E. WAKTU Sesuai jadwal F. TEMPAT Puskesmas Magelang Utara G. PELAKSANA Bidan H. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Sasaran terlayani dengan baik, target persalinan oleh tenaga kesehatan, penjaringan resti bumil dapat tercapai, cakupan target bumil dapat terpenuhi. 2. Angka kesakitan dan kematian ibu dan neonatal dapat berkurang.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN MTBM PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi baru lahir telah dilaksanakan program Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Dari hasil kegiatan tersebut pada tahun , kematian bayi sejumlah kasus, sedangkan kematian neonatal kasus, dari data tersebut menunjukkan prosentase kematian neonatal terhadap kematian bayi ………%. Jumlah kematian bayi 0-7 hari adalah , sehingga prosentase kamatian bayi 0-7 hari terhadap kematian neonatal adalah %. Adapun kasus yang ditemukan pada hasil kunjungan neonatal secara berurutan adalah……………………………………………………………………………………………….. B. TUJUAN UMUM Untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan. C. TUJUAN KHUSUS 1. Menilai dan membuat klasifikasi bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan 2. Menentukan tindakan dan memberikan pengobatan 3. Memberikan konseling bagi ibu 4. Memberikan pelayanan tindak lanjut D. SASARAN Bayi muda umur 1 har sampai 2 bulan E. PELAKSANA Bidan F. TEMPAT Puskesmas Magelang Utara G. WAKTU Sesuai jadwal H. BIAYA I. HASIL YANG DIHARAPKAN Angka kesakitan bayi muda 1 hari sampai 2 bulan dapat tertangani dengan baik sesuai harapan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
drg. Ani Prahamawaty Dewi
Ketua Pokja KIA-KB
dr. Diana Mayasari H
NIP. 19620331 198801 2 001
NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN MTBS PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Pneomoni, diare, malaria, campak dan gizi buruk merupakan penyebab lebih dar 70% kematian anak dibawah 5 tahun. Dewasa ini terdapat beberapa cara yang cukup efektif serta dapat dikerjakan untuk mencegah sebagian kematian tersebut, berupa perawatan anak yang menderita penyakit-penyakit tersebut difasilitasi rawat jalan. B. TUJUAN UMUM Untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan anak umur 2 bulan sampai 5 tahun. C. TUJUAN KHUSUS 1. Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit umur 2 bulan Sampai 5 tahun 2. Menentukan tindakan dan memberikan pengobatan 3. Memberikan konseling bagi ibu 4. Memberikan pelayanan tindak lanjut D. SASARAN Balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun E. PELAKSANA Bidan F. TEMPAT Puskesmas Magelang Utara G. WAKTU Sesuai jadwal H. BIAYA I. HASIL YANG DIHARAPKAN 1. Angka kesakitan dan kematian balita 2 bulan sampai 5 tahun dapat tertangani dengan baik sesuai harapan. 2. Ibu dan keluarga diharapkan segera membawa balita sakit ke petugas kesehatan yang telah terlatih agar dapat mendapatkan pengobatan yang tepat. 3. Ibu dan keluarga mampu melaksanakan perawatan di rumah dan tahu kapan harus segera kembali. Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. PENDAHULUAN Pada masa remaja mengalami situasi pubertas dimana akan mengalami perubahan yang mencolok secara fisik maupun emosional/ psikologi. Secara psikologis masa remaja merupakan masa persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahap perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu menjadi dewasa. Kematangan biologis remaja perempuan di pedesaan biasanya diikuti dengan perkawinan usia beliayang mengantarkan remaja pada resiko kehamilan dan persalinan, sementara kematangan biologis remaja laki-laki dan perempuan di perkotaan dibayang-bayangi kemungkinan lebih dini usia pertama aktif seksual, kehamilan tidak diinginkan, aborsi, aborsi tidak aman, infeksi saluran reproduksi termasuk penyakit menular seksual akibat kecacatan yang dialami. B. TUJUAN UMUM Menjaga kesehatan reproduksi remaja baik keadaan sehat jasmani, psikologis dan sosial yang berhubungan dengan fungsi dan sistem reproduksi remaja. C. TUJUAN KHUSUS 1. Remaja mampu memahami kesehatan reproduksi 2. Remaja mampu memahami pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara utuh 3. Remaja mengerti permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan dirinya dan cara penanganannya 4. Memberikan pelayanan tindak lanjut 5. Memberikan konseling D. SASARAN Remaja E. PELAKSANA Bidan F. TEMPAT Puskesmas Magelang Utara G. WAKTU Sesuai jadwal H. HASIL YANG DIHARAPKAN Kehamilan tidak diinginkan, aborsi, aborsi tidak aman, infeksi saluran reproduksi termasuk penyakit menular seksual akibat kecacatan yang dialami, tidak dialami oleh remaja.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PELACAKAN KEMATIAN MATERNAL PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mengetahui penyebab kematian ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas maka perlu dilakukan pelacakan secara akurat penyebab dari kematian tersebut dan kematian ibu dapat diturunkan seminimal mungkin sehingga AKI akan berkurang. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah kematian ibu di wilayah Puskesmas Magelang Utara 2. Mengetahui penyebab dari kematian tersebut C. SASARAN Keluarga, rumah sakit, kader kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA bidan G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat dipergunakan dengan baik agar AKI dapat diturunkan seminimal mungkin
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PELACAKAN KEMATIAN PERINATAL/ NEONATAL PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No.
A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mengetahui penyebab kematian perinatal/ neonatal perlu dilakukan pelacakan secara akurat penyebab dari kematian tersebut dan kematian bayi dapat diturunkan seminimal mungkin, sehingga AKB akan berkurang. B. TUJUAN 1. Mengetahui jumlah kematian bayi di wilayah Puskesmas Magelang Utara 2. Mengetahui penyebab dari kematian tersebut C. SASARAN Keluarga, rumah sakit, kader kesehatan yang berada di wilayah Puskesmas Magelang Utara D. WAKTU Setiap akhir bulan E. LOKASI Ruang KIA F. PELAKSANA bidan G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat dipergunakan dengan baik agar AKB dapat diturunkan seminimal mungkin
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN KB PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA No. A. PENDAHULUAN Penyelenggaraan kegiatan KB adalah salah satu upaya dalam menurunkan angka kelahiran dan meningkatkan cakupan PUS menjadi peserta/akseptor KB aktif, dengan harapan pelanggan KIAKB lebih dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak. B. TUJUAN 1. Menurunkan angka kelahiran 2. Meningkatkan angka akseptor KB aktif 3. Mengetahui jumlah PUS 4. Mencegah komplikasi KB C. SASARAN Seluruh PUS di wilayah kerja Puskesmas Magelang Utara D. TEMPAT PELAKSANAAN Ruang KIA Puskesmas Magelang Utara dan Pustu E. WAKTU Setiap hari F. PELAKSANA Seluruh bidan G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat dipergunakan dengan baik agar cakupan KB aktif dapat ditingkatkan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS MAGELANG UTARA TAHUN 2012 No. A. PENDAHULUAN Dalam upaya meningkatkan angka harapan hidup penduduk Indonesia tahun 2012 dan untuk memberikan suatu kesehatan bagi lansia, maka dibutuhkan pelayanan kesehatan bagi lansia yang seoptimal mungkin dengan dibentuknya posyandu lansia disetiap wilayah yang ada di Puskesmas Magelang UtaraPuskesmas Magelang Utara dengan harapan setiap lansia dapat terpantau dalam kesehatannya. B. TUJUAN 1. Meningkatkan angka harapan hidup 2. Membantu pelayanan kesehatan unruk lansia 3. Setiap lansia dapat terpantau kesehatannya C. SASARAN Seluruh lansia di wilayah kerjaPuskesmas Magelang Utara D. TEMPAT PELAKSANAAN Seluruh posyandu lansia di Puskesmas Magelang Utara E. WAKTU Satu bulan sekali F. PELAKSANA Seluruh bidan G. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dapat dipergunakan dengan baik agar cakupan kesehatan lansia lebih dapat ditingkatkan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PEMBAHASAN KINERJA DAN UPAYA PERBAIKAN PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA TAHUN 2012 No. A. PENDAHULUAN Pertemuan pembahasan kinerja dan upaya perbaikan program KIA-KB adalah suatu kegiatan dari pengelola dan pelaksana program KIA-KB dalam rangka membahas hasil kerja program KIAKB terhadap tugas yang diberikan kepada pelaksana program KIA-KB Puskesmas Magelang Utara. Perlunya diadakan pertemuan pembahasan kinerja dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan masingmasing pelaksana program adalah dengan harapan dapat dijadikan sebagai acuan program KIA-KB untuk mengetahui sejauh mana pencapaian program KIA-KB selama 1 tahun. B. TUJUAN Agar pelaksana program KIA-KB dapat mengetahui kekurangan target masing-masing program. C. TEMPAT PELAKSANAAN Pertemuan pembahasan kinerja dan upaya perbaikan program KIA-KB dilaksanakan di ruang KIAKB Puskesmas Magelang Utara. D. WAKTU Setiap akhir bulan E. SASARAN Tim Akreditasi Pokja KIA-KB F. PELAKSANA Tim Akreditasi Pokja KIA-KB
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PERTEMUAN PEMBAHASAN MEMFASILITASI KEMUDAHAN AKSES PELANGGAN PROGRAM KIA-KB PUSKESMAS MAGELANG UTARA
A. PENDAHULUAN Prosedur ini mencakup kegiatan memfasilitasi pada sasaran agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah.Manajemen menjamin kemudahan akses pelayanan dengan sasaran. B. TUJUAN - Tujuan umum Menyamakan persepsi anggota Pokja KIA-KB dengan sasaran agar informasi yang dibutukan dapat diterima dengan mudah -
Tujuan khusus Memudahkan sasaran mengakses informasi program KIA-KB
C. PESERTA Pelaksana program KIA-KB D. MATERI Prosedur yang mencakup kegiatan memfasilitasi pada sasaran agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Manajemen menjamin kemudahan akses pelayanan dengan sasaran E. WAKTU Pertemuan dilaksanakan pada tanggal
di ruang KIA-KB.
F. PENUTUP Demikian kerangka acuan ini kami buat untuk dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN PELAYANAN RUJUKAN KEBIDANAN PROGRAM KIA-KB Nomor :……………………………. A. PENDAHULUAN Rujukan yang optimaldan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa ibu dan bayinya. Sangat sulit utuk menduga kapan penyulit akan terjadi, untuk itu perlu di upayakan pelayanan rujukan yang optimal dan tepat waktu yang menjadi syarat bagi keberhasilan upaya penyelamatan jiwa ibu dan bayinya. Setiap pemberi pelayanan kebidanan harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan yang mampu untuk penatalaksanaan kasus-kasus gawat darurat obstetric dan bayi baru lahir.Informasi tentang pelayanan yang tersedia di tempat rujukan ketersediaan pelayanan purna waktu, biaya pelayanan dan waktu jarak tempuh ke tempat rujukan adalah wajib diketahui setiap pemberi pelayanan kebidanan. B. TUJUAN 1. Mempercepat dalam penanganan gawat darurat obstetri untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian bumil atau perinatal 2. Untuk mengurangi angka kesakitan bumil, bulin, bufas dan bayi C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIANNYA 1. Pelayanan rujukan bumil, bulin, bufas 2. Pelayanan rujukan bayi dan balita D. TEMPAT PELAKSANAAN/ LOKASI Tempat dan lokasi pelaksanaan di 5 kelurahan dan di Puskesmas Magelang Utara E. WAKTU Setiap saat F. SASARAN Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan balita G. PELAKSANA Bidan
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
drg. Ani Prahamawaty Dewi
Ketua Pokja KIA-KB
dr. Diana Mayasari H
NIP. 19620331 198801 2 001
NIP. 19830317 200903 2 006
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENJARINGAN GIZI BURUK
A. PENDAHULUAN Masalah gizi buruk mempunyai dimensi yang sangat luas baik terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia maupun penyebabnya. Gizi buruk secara langsung maupuntidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasa anak, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktifitas. Gizi buruk secara langsung disebabkan oleh kurangnya asupan makanan dan penyakit infeksi serta secara tidak langsung disebabkan oleh ketersediaan pangan, sanitasi, pelayanan kesehatan, pola asuh, kemampuan daya beli keluarga, pendidikan dan pengetahuan. Hasil susenas menunjukkan adanya penurunan prevalensi balita gizi buruk yaitu 10,1% pada tahun 1998 menjadi 8,1% pada tahun 1999 dan menjadi 8,3% pada tahun 2001. Namun ada tahun 2002 terjadi peningkatan kembali prevalensi gizi buruk dari 8,0% menjadi 8,3% pada tahun 2003 dan kembali meningkat pada tahun 2005 menjadi 8,8%. Berdasakan hasil Riskesdas 2007 prevalensi gzi buruk menurun menjadi 5,4 %. Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia terjadi penurunan kasus gizi buruk yaitu pada tahun 2005 dari 76.178 kasus menjadi 50.106 kasus pada tahun 2006 dan 39.080 kasus pada tahun 2007. Penurunan kasus gizi buruk ini belum dapat dipastiksan karena penurunan kasus yang terjadi kemungkinan juga disebabkan oleh adanya kasus yang tidak dilaporkan. Gizi buruk merupakan masalah yang perlu penanganan yang serius dari berbagai pihak. Kasus gizi buruk adalah kasus yang terjadi jika dalam pemeriksaan antropometri (BB/U atau BB/TB) dibawah 60% standart WHONCHS dan secara klinis terdapat tanda-tanda yang mengarah pada tanda marasmus, kwashiorkor maupun marasmic-kwashiorkor. Oleh karena itu perlu dilakukan penjaringan gizi buruk dengan tujuan semua kasus gizi buruk yang ada di wilayak kerja puskesmas dapat ditangani sesuai dengan tatalaksana penanganan gizi buruk.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Semua kasus gizi buruk yang ada di wilayah kerja puskesmas dapat ditangani sesuai dengan tata laksana penanganan gizi buruk. 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan data berat badan dan panjang/tinggi badan balita b. Mendapatkan data status gizi balita c. Mencegah timbulnya penyakit komplikasi pada balita dengan status gizi buruk C. METODOLOGI 1. Sasaran Puskesmas Puskesmas Magelang Utara melaksanakan pemantauan status gizi buruk dengan sasaran semua bayi dan balita yang ada di posyandu setempat. 2. Data yang dikumpulkan Data yang dikumpulkan adalah tanggal pengukuran, nama anak, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, berat badan, cara pengukuran, panjang/ tinggi badan, status gizi yang ada d KMS. Setelah data didapat dilakukan penilaian status gizi dan jika dalam pemeriksaan antropometri (BB/U atau BB/TB) di bawah 60% standart WHO NCHS dan secara klinis
terdapat tanda tanda yang mengarah pada tanda marasmus, kwashiorkor maupun marasmic-kwashiorkor maka dilakukan pemeriksaan klinis sebelum dilakukan PMT pemulihan. 3. Waktu pengumpulan data Pengumpulan data dilaksanakan setiap bulan 4. Alat Untuk pengukur berat badan digunakan dacin yang masih baik dan mempunyai ketepatan pengukuran 0,1 kg Untuk anak usia < 2 tahun atau belum bisa berdiri sendiri dengan tegak digunakan ukuran panjang badan (PB), dengan cara anak diukur dengan posisi tiduran telentang Untuk anak lebih > 2 tahun digunakan ukuran tinggi badan (TB) yaitu microtois, dengan cara anak diukur dalam posisiberdiri tegak, tangan lurus menempel di samping badan dan telapak rapat menghadap ke badan. Ketelitian alat ukur panjang./tinggi badan adalah 0,1 cm
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DISTRIBUSI TABLET Fe
I.
PENDAHULUAN Suplementasi besi atau pemberian tablet/ sirup besi merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan dan penanggulangan anemia, karena jenis enemia yang terbanyak di Indonesiaadalah “anemia kekurangan besi”. Selain itu suplementasi besi merupakan cara cara yang efektif karena kandungan besinya padat dan dilengkapi dengan asam folat. Cara ini juga efisien, karena tablet besi harganya sangat murah dan dapat terjangkau oleh masyarakat luas serta mudah didapat. Anemia kekurangan besi dan juga anemia kekurangan asam folat sebenarnya tidak perlu bila makanan sehari hari cukup mengandung besi asam folat.Namun sumber makanan kaya besi umumnya terdapat pada protein hewani seperti hati, ikan dan daging yang harganya mahal dan belum sepenuhn ya terjangkau oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia. Walaupun terdapat sumber makanan nabatiyang kaya besi seperti daun singkong, kangkung, dan sayuran u lainnya, namun besi dalam makanan tersebut lebih sulit penyerapannya.Dibutuhkan porsi besarsumber nabati tersebut untuk mencukupi kebutuhan besi dalam sehari, yang jumlah tersebut tidak mungkin terkonsumsi. Sehingga dalam kondisi kebutuhan besi tidak terpenuhi dari makanan,maka pilihan untuk memberikan besi guna mencegah dan menanggulangi anemia menjadi sangat efektif dan efisien. Anemia tergantung derajat beratnya dapat mengakibatkan gangguan ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah resiko mendapatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), resiko pendarahan sebelum dan pada saat persalinan, yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya bilamana ibu hamil tersebut menderita anemia berat. Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, yang bila terjadi [pada anak sekolah akan mengurangi kapasitas dan kemampuan belajar. Sedangkan pada orang derwasa akan menurunkan produktifitas kerja. Disamping itu penderita anemia lebih mudah terserang infeksi.Hal ini tentunya sangat merugikan dalam upaya pengembangan sumber daya manusia.
II.
TUJUAN 1. Mencegah terjadinya anemia gizi besi pada ibu hamil 2. Menurunkan prevalensi anemia gizi besi pada ibu nifas
III.
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN TABLET Fe 1. Sasaran a. Ibu hamil sampai masa nifas Dalam hal ini, ibu hamil mendapat prioritas utama karena kelompok ini mempunyai prevalensi anemia yang tertinggi yaitu 63,5%. Juga kelompok ini yang paling rentan, karena anemia dapat membahayakan ibu dan bayinya.Sedangkan ibu nifas yang memerlukan besi yang cukup dala ASInya untuk diberikan kepada bayinya, tidak diberikan secara tersendiri. Karena pemberian pada masa kehamilan sudah dianggap cukup.Pada ibu hamil yang pemberian Fe 1 pada trisemester III, dapat diteruskan sampai Fe 3 pada masa nifas.
2. Pengadaan dan Distribusi a.Pengadaan Preparat Pengadaanpreparat besi dalam bentuk tablet dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak swasta atau masyarakat.Dewasa ini tidak seluruh pengadaan dilaksanakan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah melalui jalur kesehatan hanya menyediakan sekitar 50% kebutuhan tablet besi untuk ibu hamil. Hal ini membuka kesempatan untuk sektor lain, pihak swasta dan masyarakat untuk berperan serta dalam menyediaka tablet besi secara swadaya. Pengadaan dari sektor pemerintah diutamakan diberikan kepada sasaran di daerah tertinggal, pemegang kartu sehat dan pada masyarakat berpenghasilan rendah. Dari sektor kesehatan, pengadaan tablet besi dilaksanakan oleh masing-masing provinsi/ kabupaten dengan memanfaatkan dana APBN, APBD berdasarkan kebutuhan yang dianjurkan oleh tiap tiap provinsi/kabupaten/ kota. b. Distribusi Yang dimaksud distribusi disini adalah pembagian tablet besi dari tingkat pusat sampai ke tempat-tempat sarana pelayanan dimana tablet besi diberikan langsung ke sasaran. Tablet besi dari produsen dikirim langsung ke gudang farmasi di tingkat kabupaten/kota yang kemudian didistribusikan ke puskesmas. Dari puskesmas tablet tersebut didistribusikan ke posyandu, puskesmas pembantu dan PKD. Ibu hamil atau ibu nifas mendapatkan tablet besi melalui petugas di sarana playanan diatas. 3. Tempat pemberian a. b. c. d. e.
Puskesmas/ puskesmas pembantu PKD Posyandu Rumah sakit pmerintah/ swasta Pelayanan swasta (bidan, dokter praktek swasta dan poloklinik)
4. Dosis dan cara pemberian a. Dosis pencegahan : diberikan kepada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan kadar Hb. b. Ibu hamil sampai masa nifas : sehari 1 tablet (60 mg elemental iron dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya, sampai 42 hari setelah melahirkan. Mulai pemberian pada waktu pertama kali ibu hamil pemeriksaan kehamilannya ( K1 )
Dinas Kesehatan Kota Magelang Puskesmas Magelang Utara Jl. A. Yani no. 244A, Magelang. Telp (0293)363575 Kode Pos 56144
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN A UNTUK IBU NIFAS I.
PENDAHULUAN Saat ini di Indonesia masih terjadi kecenderungan meningkatnya Kurang Vitamin A (KVA) pada ibu dan balita di daerah miskin perkotaan. Selain itu pada beberapa provinsi di Indonesia telah ditemukan kasus-kasus baru yang terjadi pada anak penderita gizi buruk, sehingga KVA masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia hingga saat ini. Hasil kajian dari berbagai studi menyatakan bahwa Vitamin A merupakan zat gizi yang esensial bagi manusia, karena zat gizi ini sangat penting dan konsumsi makanan kita cenderung belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar. Pada anak balita akibat KVA akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian, mudah terkena penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia dan akhirnya kematian. Akibat lain yang berdampak sangat serius dari KVA adalah buta senja dan manifestasi lain dari Xeropthalmia termasuk kerusakan kornea ( keratomalasia ) dan kebutaan. Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kematian dan angka kesakitan, karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi seperti campak, diare, dan ISPA ( Infeksi Saluran Pernafasan Akut ). Vitamin A juga bermanfaat untuk kesehatan mata dan membantu proses pertumbuhan. Oleh karena itu vitamin A sangat penting untuk kesahatan dan kelangsungan hidup. Ibu nifas yang cukup mendapat vitamin A akan meningkatkan kandungan vitamin A dalam Air Susu Ibu (ASI), sehingga bayi yang disusui lebih kebal terhadap penyakit. Disamping itu kesehatan ibu lebih cepat pulih.Upaya perbaikan status Vitamin A harus di mulai sedini mungkin pada masa kanak-kanak terutama anak yang menderita KVA. Komitmen global pada Millenium Development Goal 2000 dan Health for All in the TwentyFirst Century 1998, Fit for Children 2002, disepakati bahwa eradikasi kemiskinan dan kelaparan akan menjadi setengahnya pada tahun 2015 serta peningkatan kesehatan dan status gizi ibu dan anak. Bali consensus on Partnerships with and for children in the East Asia and Fasific Region 5-7 Mei 2003 menyebutkan bahwa masa kritis anak terjadi pada 2t tahun pertama kehidupan. Kurang gizi pada anak selama periode kritis tersebut beresiko dan berdampak negative pada kelangsungan didup anak selanjutnya. Hasil pertemuan Internasional Vitamin A Consultative Groups (IV ACG) pada bulan Februari 2003 di Maroko, merekomendasikan pemberian 2 kapsul vitamin A 2 kali @ 200.000 SI untuk ibu nifas perlu diterapkan dalam program. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan panduan yang berisi informasi yang berkaitan dengan vitamin A untuk praktisi kesehatan di lapangan.
II.
TUJUAN a. Mencegah kekurangan vitamin A ( KVA ) b. Menurunkan prevalensi KVA pada anak balita c. Meningkatkan status vitamin A pada ibu nifas
III.
PRIORITAS PROGRAM
Prioritas program pemberian kapsul vitamin A adalah wilayah dengan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
IV.
Prevalensi KEP tertinggi Cakupan imunisasi rendah Cakupan pemberian ASI Eksklusive rendah Kejadian luar biasa Campak, ISPA dan diare tinggi Keluarga miskin Konsumsi sumber vitamin A rendah
SASARAN PROGRAM Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah : Waktu ibu melahirkan sampai 6 minggu setelah kelahiran ( 0-42 hari )
V.
WAKTU PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A Diberikan sebanyak 2 x 200.000 SI dalam kurun waktu 2 hari berturut-turut ada masa nifas : a. 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah diminum segera setelah melahirkan. b. 1 kapsul vitamin A 200.000 SI warna merah kedua diminum pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama. c. Pelaksanaan pemberian bersamaan dengan pemberian imunisasi hepatitis B kepada bayi umur 0 – 7 hari pada kunjungan neonatal I. d. Apabila kapsul vitamin A tidak diberikan pada kunjungan neonatal I, maka dapat diberikan pada kunjungan neonatal II ( 8 – 28 hari ) atau pada kunjungan neonatal III (minggu ke enam setelah persalinan.
Mengetahui Kepala Puskesmas Magelang Utara
Ketua Pokja KIA-KB
drg. Ani Prahamawaty Dewi NIP. 19620331 198801 2 001
dr. Diana Mayasari H NIP. 19830317 200903 2 006