PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAITON Jl. Raya Paiton No. 302 A Sukodadi-Paiton-Probolinggo-67291 Telp. (0335) 771039 E-Mail :
[email protected]
PROBOLINGGO KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN DOFU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAITON A PENDAHULUAN Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Kegiatan pokok tersebut kita lakukan secara terpadu dan menyeluruh untuk pelayanan kepada masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Puskemas Paiton berorientasi pada 2 sasaran, dimana terdapat sasaran program dan pelayanan perorangan Untuk menerapkan standarisasi pelayanan dan progam, Puskesmas Paiton memiliki 2 tujuan, yakni
tujuan umum dan tujuan khusus. Dimana tujuan umumnya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan sebagai sarana untuk menerapkan standarisasi pelayanan dan program yang dijalankan agar tercapai pelayanan yang bermutu sesuai dengan harapan pada visi dan misi yang dicanangkan. Sedangkan tujuan khusus puskesmas paiton ada tiga yakni pertama Untuk mendapatkan gambaran pencapaian hasil dan mutu pelayanan di Puskesmas Paiton, kedua untuk mendapatkan gambaran manajeman dan informasi sebagai bahan analisa kinerja, guna mencari permasalahan dan pemecahan yang dilakukan oleh Puskesmas Paiton,serta tujuan khusus yang ke tiga untuk mendapatkan bahan masukan bagi Puskesmas Paiton, sebagai bahan perencanaan tahun yang akan datang. Puskesmas paiton memilki Visi dan beberapa misi demi meningkatkan derajat Kesehatan yang optimal, dimana tersebut adalah “Terwujudnya masyarakat Paiton yang mandiri dalam hidup sehat melalui pembangunan kesehatan yang optimal ”, sedangkan misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Paiton adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional, yakni yang pertama menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, kedua menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektoral dan lintas terkait, ketiga membangun kesadaran perilaku hidup bersih sehat dengan memberdayakan dan mendorong kemandirian masyarakat sehingga PHBS menjadi kebutuhan dan keempat mengupayakan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan prima yang bermutu secara optimal Puskesmas Paiton juga menerapkan tata nilai yang dapat disimpulkan dengan
“
CEPAT, TEPAT, dan BERKUALITAS” yang di maksud dengan Cepat bahwa semua petugas Puskesmas Paiton cepat dalam melaksanakan pelayanan baik itu pelayanan yang berhubungan dengan kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas. Tepat, dimaksudkan bahwa semua petugas Puskesmas Paiton tepat dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berkualitas, dimaksudkan semua petugas Puskesmas Paiton senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan prima di semua kegiatan yang diselenggrakan oleh Puskesmas Paiton, baik di dalam lintas program maupun di lintas sektoral. B LATAR BELAKANG Salah satu strategi pembangunan kesehatan nasional untuk mewujudkan “Indonesia Sehat 2010” adalah menerapkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan harus mempunyai kontribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat dan perilaku sehat. Sebagai acuan pembangunan kesehatan mengacu kepada konsep “Paradigma Sehat” yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif)
dan
pemulihan
(rehabilitatif)
secara
menyeluruh
dan
terpadu
dan
berkesinambungan. Oleh sebab itu daerah harus memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah sampai memilih prioritas penanggulangan masalah kesehatan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan daerah, serta mencari sumber-sumber dana yang dapat digunakan untuk mendukung penyelesaian masalah. Dalam hal ini imunisasi merupakan upaya prioritas yang dapat dipilih oleh semua wilayah mengingat bahwa imunisasi merupakan upaya yang efektif dan diperlukan oleh semua daerah. Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Penyakit lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu ditingkatkan programnya adalah tetanus maternal dan neonatal serta campak. Untuk tetanus telah dikembangkan upaya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (MNTE) sedangterhadap campak dikembangkan upaya Reduksi Campak (RECAM). ERAPO, MNTE dan RECAM juga merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua Negara di dunia. Disamping itu, dunia juga menaruh perhatian terhadap mutu pelayanan dan menetapkan standar pemberian suntikan yang aman (safe injection practices) yang dikaitkan dengan pengelolaan limbah tajam yang aman (save waste disposal management), bagi penerima suntikan, aman bagi petugas serta tidak mencemari lingkungan. Walaupun PD3I sudah dapat ditekan, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata. Kegagalan untuk menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan merata dapat menimbulkan letusan (KLB) PD3I. Untuk itu, upaya imunisasi perlu disertai dengan upaya surveilans epidemiologi agar setiap peningkatan kasus penyakit atau terjadinya KLB dapat terdeteksi dan segera diatasi. Dalam PP Nomor 25 Tahun 2000 kewenangan surveilans epidemiologi, termasuk penanggulangan KLB merupakan kewenangan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Selama beberapa tahun terakhir ini, kekawatiran akan kembalinya beberapa penyakit menular dan timbulnya penyakit-penyakit menular baru kian meningkat.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa upaya imunisasi perlu terus ditingkatkan yaitu dengan cara drop out and follow up (DOFU) untuk mencapai tingkat population imunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi sehingga dapat memutuskan rantai penularan PD3I. C TUJUAN 1. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata rantai penularan sehingga tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat 2. Tujuan Khusus - Tercapainya angka kesembuhan yang tinggi - Tercapainya cakupan penemuan penderita D RENCANA KEGIATAN Upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat tetanus di wilayah kerja Puskesmas Paiton, direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut : 1. Pendataan bayi balita 18-36 bulan se wilayah kec Paiton 2. Mini lokakarya tingkat puskesmas 3. Advokasi E CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada 13 Desa se-kecamatan Paiton pada bayi balita 18-36 bulan selama........hari oleh........orang petugas. Dan memberikan vaksinasi DPT 4 dan Campak 2 pada bayi balita 18-36 bulan. F SASARAN bayi balita 18-36 bulan se wilayah kec Paiton G PENDANAAN Kegiatan ini didanai oleh bantuan operasional kesehatan ( BOK ) Th anggaran 2016, sebesar 1.560.000 H JADWAL KEGIATAN Terlampir I
EVALUASI PELAKSANAAN Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
J
PENCATATAN DAN PELAPORAN Sistem pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap selesei pelaksanaan. Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari : -
Buku KIA dan kohort
K PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR
LINTAS PROGRAM Dokter
: Konsultan
Bidan
: Pelaksana
Perawat
: Pelaksana
LINTAS SEKTOR Kades/Pamong Desa : Pelindung Kader/ PKK
: Pengerak Masyarakat
Mengetahui Kepala Puskesmas Paiton
Paiton, Maret 2016. Koordinator Imunisasi
dr. NINA KARTIKA, M.Mkes NIP. 19690328 200212 2 004
U TAM I NIP. 19641008199203 2 008