Laporan Pendahuluan keperawatan jiwa. Harga Diri RendahDeskripsi lengkap
Laporan Pendahuluan keperawatan jiwa. Harga Diri RendahFull description
LP Dan SP Harga Diri RendahFull description
Full description
Harga Diri Rendah (Situasional)
Full description
Situational low self esteem
nmkkojccdddddddddDeskripsi lengkap
HARGA DIRI RENDAH KRONIS.docxFull description
THYJGGGJFull description
home workFull description
Deskripsi lengkap
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Kondisi pasien Ds : Pasien mengatakan tidak berguna Do : Pasien tampak berbicara sendiri, tampak senang / sedih, menyendiri, tatapan mata kosong b. Diagnosa keperawatan Gangguan konsep diri : harga diri rendah c. Tujuan 1) Pasien dapat menilai aspek positf 2) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya 3) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap 4) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar 5) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan d. Tindakan 1) BHSP, salam terapeutik, perkenalkan diri dengan sopan, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang dan buat kontrak yang jelas (waktu, tempat, topic). 2) Beri kesempatan kepada klien kli en untuk mengungkapkan perasaannya 3) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien 4) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya : mengidentifikasi kemampuan : mempraktekkan kemampuan yang bisa dilakukan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi, salam sejahtera, bagaimana kabarnya?..”. b. Perkenalan dan tujuan
“Selamat pagi, salam sejahtera, perkenalkan nama saya Aisah, saya perawat yang dinas pagi hari ini. Saya dinas dari pukul 07.00 am s/d 02.00 pm, hari ini saya akan merawat mbak. Nama mbak siapa, senang dipanggil siapa?“ c. Validasi “Bagaimana perasaan mbak sekarang?.., bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang mbak rasakan?” d. Kotrak “Berapa lama anda mau berbincang- bincang? Bagaimana kalau 15 menit?” “Dimana enaknya kita berbincang- bincang?”
2. Fase Kerja “Apa hal yang mbak masih bisa lakukan ?.. coba untuk diingat. Bagaimana kalau coba kita lakukan dan kita latih bersama-sama. Mari kita mencoba menyapu ruangan ini bersamasama, bagus sekali mbak. Apa saja hal yang lain yang mbak bisa lakukan?,, selain menyapu?,,”.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang- bincang dengan saya?” b. Evaluasi objektif “Apa saja yang tadi telah kita bicarakan dan lakukan? Bagus?” c. Rencana tindak lanjut “Bagaimana kalau jadwal ini coba dilakukan dan ditambahkan , setuju?” d. Kontrak “Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?’ “Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah mbak miliki? Mau dimana bercakap-cakap? Bagaimanan kalau disini lagi?”