KEPERAWATAN JIWA LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA HARGA DIRI RENDAH
OLEH : AJI PRATAMA P07120015035 KOMANG RISKA DESIYANI P07120015036 NI LUH PUTU EMIK OKT OKTAMI AMI P07120015037
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR PRODI DIV JURUSAN JURUSA N KEPERA KEPE RAW WATAN TK.III / SEMESTER SEMES TER V
2016
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA HARGA DIRI RENDAH
I.
KONSEP DASAR HARGA DIRI RENDAH A.
P!"#$%&! H"& D%#% R!'&(
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 2013) Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negati! "ika ia meyakini dan memandang bah#a dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa $ apa, tidak kompeten, gagal, malang dan kehilangan daya tarik terhadap hidup %rang dengan konsep diri negati! akan cenderung bersikap
pesimistik
terhadap
kehidupan
dan
kesempatan
yang
dihadapinya Konsep diri terdiri atas komponenkomponen berikut ini ' 1) itra tubuh (Body Image) itra tubuh (Body Image) adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya ermasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang ukuran, !ungsi, penampilan, dan potensi *ang secara berkesinambungan dimodi!ikasi dengan persepsi dan pengalaman yang baru (Stuart & Sundeen, 2013) 2) +deal iri (Self Ideal) +deal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar, aspirasi, tu"uan atau nilai personal tertentu (Stuart & Sundeen, 2013) 3) +dentitas iri (Self Identifity)
2
+dentitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian, yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 2013)
-) .eran iri (Self Role) Serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan !ungsi individu di berbagai kelompok sosial .eran
yang diterapkan adalah peran
dimana seseorang tidak
mempunyai pilihan .eran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu (Stuart & Sundeen, 2013) /) arga iri (Self Esteem) arga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri tanpa syarat, #alaupun melakukan kesalahan, kekalahan, tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga (Stuart & Sundeen, 2013) angguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negati! yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (o#send, 2012) arga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri yang negati! mengenai diri atau kemampuan diri (arpenito, , 2004) ari pendapatpendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negati! terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tu"uan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersi!at situasional maupun kronis atau menahun angguan harga diri yang disebut harga diri rendah dapat ter"adi secara'
3
1 arga diri rendah situasional yaitu ter"adi trauma yang tibatiba 5isalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekola", putus hubungan ker"a, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KK6, dipen"ara tibatiba) .ada klien yang dira#at dapat ter"adi harga diri rendah karena' a .rivasi yang kurang diperhatikan, misalnya' pemeriksaan !isik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran
pubis,
pemasangan
kateter,
pemeriksaan
perineal) b arapan akan struktur, bentuk, dan !ungsi tubuh yang tidak tercapai karena dira#at7sakit7penyakit c .erlakuan petugas
kesehatan yang tidak
menghargai,
misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa pen"elasan, tanpa persetu"uan Kondisi ini banyak ditemukan pada klien gangguan !isik 2 arga diri rendah kronik, yaitu perasaan negative terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum sakit atau dira#at Klien mempunyai cara berpikir yang negative Ke"adian sakit dan dira#at akan menambah persepsi negative terhadap dirinya Kondisi ini mengakibatkan respon yang maladaptive, Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan !isik yang kronis atau pada klien gangguan "i#a (6868 6+6%, 201/) ).
R!$&!" R*+,!
5enurut Stuart dan Sundeen (2013) respon individu terhadap konsep dirinya sepan"ang rentang respon konsep diri yaitu adapti! dan maladapti! 1 9espon 8dapti! *aitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat diterima oleh norma $ norma sosial dan kebudayaan 2 9espon 5aladapti! *aitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang tidak dapat diterima oleh norma $ norma sosial dan kebudayaan
9espon 8dapti! adapti!
9espon 5aladapti! 4
8ktualisasi diri
Konsep
arga
diri positi!
diri rendah
Kerancuan identitas
epersonalis asi
Stuart dan Sundeen (2013) mengatakan' a) 8ktualisasi adalah pernyataan diri positi! tentang latar belakang pengalaman nyata yang sukses diterima b) Konsep diri adalah individu mempunyai pengalaman yang positi! dalam beraktualisasi diri c) arga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri adapti! dengan konsep diri maladapti! d) Kekacauan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek psikososial dan kepribadian de#asa yang harmonis e) ipersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistis terhadap diri sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya dengan orang lain
-.
E$%,,"%
1 :aktor .redisposisi ;erbagai !aktor penun"ang ter"adinya perubahan dalam konsep diri seseorang, :aktor ini dapat dibagi sebagai berikut' a :aktor yang mempengaruhi harga diri .engalaman masa kanakkanak dapat merupakan
!aktor
kontribusi pada gangguan atau masalah konsep diri 8nak sangat peka terhadap perlakuan dan respon orang tua %rang tua yang kasar, membenci dan tidak menerima akan mempunyai keraguan atau ketidakpastian 8nak yang tidak menerima kasih sayang maka anak tersebut akan gagal mencintai dirinya dan menggapai cinta orang lain +ndividu yang kurang mengerti akan dan tu"uan kehidupan akan gagal menerima tanggung"a#ab untuk diri sendiri ia akan tergantung pada orang lain dan gagal mengembangkan kemampuan sendiri +a mengingkari kebebasan mengekspresikan
5
sesuatu, termasuk kemungkinan berbuat kesalahan dan men"adi tidak sabar, kasar dan banyak menuntut diri sendiri +deal diri yang ditetapkan tidak dapat dicapai b :aktor yang mempengaruhi penampilan peran .eran sesuai dengan "enis kelamin se"ak dulu sudah diterima oleh masyarakat misalnya #anita dianggap kurang mampu, kurang mandiri,kurang ob"ekti! dan kurang rasional dibandingkan pria .ria dianggap kurang sensiti!, kurang hangat kurang ekspresi! disbanding #anitaSesuai dengan standar tersebut, "ika #anita atau pria berperan tidak seperti la
6
sendiri (Stuart dan Sundeen, 2013) Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal sebagai berikut' a rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristi#a yang mengancam kehidupan b Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai !rustasi 8da tiga "enis transisi peran' 1) ransisi peran perkembangan adalah' perubahan normati! yang berkaitan
dengan
pertumbuhan
.erubahan
ini
termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan normanorma budaya, nilainilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri 2) ransisi peran situasi ter"adi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian 3) ransisi peran sehatsakit ter"adi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit ransisi ini dapat dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, .erubahan ukuran, bentuk, penampilan atau !ungsi tubuh, perubahan !isik yang berhubungan tumbuh kembang normal dan prosedur medis dan kepera#atan (Stuart, 2013) D.
T&!'& '&! G&&
Stuart (2013) mengemukakan tanda dan ge"ala apabila seseorang memiliki harga diri rendah' 1 5engkritik diri sendiri dan orang lain 2 .enurunan produktivitas 3 estrukti! yang diarahkan pada orang lain - angguan dalam berhubungan / 9asa diri pentinng yang berlebihan 4 .erasaan tidak mampu = 9asa bersalah > 5udah tersinggung atau marah berlebihan ? .erasaan negati! tentang dirinya sendiri 10 Ketegangan peran yang dirasakan 11 .andanangan hidup yang pesimis 12 Keluhan !isik 13 .andangan hidup yang bertentangan 1- .enolakan terhadap kemampuan personal
7
1/ estrukti! terhadap diri sendiri 14 .engurangan diri 1= 5enarik diri secara sosial 1> .enyalahgunaan
E.
P,(,! M&*&&(
+solasi sosial (menarik diri)
8kibat
ore .roblem
HARGA DIRI RENDAH
Koping +ndividu idak @!ekti!
.enyebab
.erilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah adalah mengkritik diri sendiri atau orang lain, gangguan dalam berhubungan, rasa diri penting berlebihan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung,
atau
berlebihan,
perasaan
takut
mengenal
tubuhnya
ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesmis, keluhan, pandangan hidup yang berlebihan, penolakan terhadap kemampuan sosial, perguruan dan men"auh diri secara sosial, pengurungan diri, menaruh diri secara sosial, penyalahgunaan
P!&$&&*&!&&! M'%*
5enurut a#ari (2001), terapi pada gangguan "i#a ski
bahkan
metodenya
lebih
sebelumnya erapi yang dimaksud meliputi'
8
manusia#i
daripada
masa
1 .siko!armaka 8dapun obat psiko!armaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat sebagai berikut' a) osis rendah dengan e!ekti!itas terapi dalam #aktu yang cukup singkat b) idak ada e!ek samping kalaupun ada relative kecil c) apat menghilangkan dalam #aktu yang relative singkat, baik untuk ge"ala positi! maupun ge"ala negative ski
9
sendiri dan latihan praktis dalam komunikasi interpersonalherapi kelompok bagi ski
kelompok
stimulasi sensori, therapi aktivitas kelompok stimulasi realita dan therapy aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat dan 8kemat, 200/) ari empat "enis therapy aktivitas kelompok diatas yang paling relevan dilakukan pada individu dengan gangguan konsep diri harga diri rendah adalah therapyaktivitas kelompok stimulasi persepsi herapy aktivitas kelompok (8K) stimulasi persepsi adalah therapy yang mengunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok, hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternati! penyelesaian masalah(Keliat dan 8kemat, 200/)
II.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN A. P!"&%&! K+#&&$&!
1 +dentitas klien meliputi 6ama, umur, "enis kelamin, tanggal dira#at, tanggal pengka"ian, nomor rekam medis 2 :aktor predisposisi merupakan !actor pendukung yang meliputi !actor biologis, !actor psikologis, social budaya, dan !actor genetic 3 :aktor presipitasi merupakan !actor pencetus yang meliputi sikap persepsi merasa tidak mampu, putus asa, tidak percaya diri, merasa gagal, merasa malang, kehilangan, rendah diri, perilaku agresi!, kekerasan, ketidak adekuatan pengobatan dan penanganan ge"ala stress pencetus pada umunya mencakup ke"adian kehidupan yang penuh dengan stress seperti kehilangan yang mempengaruhi kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan ansietas - .sikososial yang terdiri dari genogram, konsep diri, hubungan social dan spiritual / Status mental yang terdiri dari penampilan, pembicaraan, akti!itas motorik, alam perasaan, a!ek pasien, interaksi selama #a#ancara,
10
persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat kosentrasi dan berhitung, kemampuan penilaian, dan daya tilik diri 4 5ekanisme koping' koping yang dimiliki klien baik adapti! maupun maladaptive = 8spek medic yang terdiri dari diagnose medis dan terapi medis > 8nalisa data a Koping +ndividu idak @!ekti! S' Klien memlih diam untuk menyelesaikan masalahnya %' Klien suka menyendiri Klien tampak pendiam b arga diri rendah S' 8danya ungkapan yang menegati!kan diri 5engatakan pandangan hidup yang pesimis 5erasa tidak mampu melakukan sesuatu 5engeluh tidak mampu melakukan peran dan !ungsi sebagaimana mestinya Cngkapan mengkritik diri sendiri, menge"ek dan menyalahgunakan diri sendiri %' Kontak mata kurang, sering menunduk, 5udah marah dan tersinggung 5enarik diri 5enghindar dari orang lain c +solasi sosial dengan menarik diri S' Cngkapan yang terbatas ya tidak tahu %' idak adanya kontak mata Selalu menundukkan kepala ;erdiam diri di kamar 8!ek tumpul, menyendiri 5enolak dia"ak berbincangbincang ). D%&"!,*& K+#&&$&!
1 arga diri rendah kronis
11
-. I!$#!*% K+#&&$&! TGL/
DIAGNOSA
TUJUAN
JAM
KEP. angguan
C5 '
Konsep iri '
Klien
arga
KRITERIA HASIL
Setelah dapat selama
iri berhubungan
INTERVENSI
diberikan askep menit
dalam
;ina
hubungan
D percaya
saling
pertemuan diharapkan C dan mengungkapkan
prinsip kelancaran
dengan orang lain CK dapat tercapai dengan komunikasi therapeutic '
Kronis
secara optimal
kriteria hasil ' 1 Sapa klien dengan ramah 1 @kspresi #a"ah bersahabat dan baik secara verbal dan 2 5enun"ukan rasa senang 3 8da kontak mata non verbal dapat - 5au ber"abat tangan, mau 2 .erkenalkan diri dengan
membina hubungan saling percaya
menyebu t
nama,
mau
men"a#ab salam / 5au duduk berdampingan
sopan 3 anyakan
nama lengkap
klien dan nama panggilan
dengan pera#at 4 5au mengutarakan masalah - / yang dihadapi 4
yang disukai klien elaskan tu"uan pertemuan u"ur dan menepati "an"i un"ukkan sikap empati dan menerima klien apa
adanya = ;eri perhatian pada klien dna perhatikan kebutuhan
12
ubungan saling percaya
dengan merupakan
9endah
CK 1 ' Klien
RASIONAL
dasar
untuk
hub ungan
interaksi selan"utnya
dasar klien CK 2 ' Klien
dapat Setelah diberikan askep selama
mengidenti!ikasi kemampuan
menit dalam D pertemuan dan
diharapkan C dan CK dapat
aspek positi! yang
tercapai dengan kriteria hasil ' 1 Klien dapat menyebutkan
dimilikinya
aspek
positi!
1 iskusikan dan
aspek
kemampuan positi!
yang
dimiliki klien
1 5endiskusikan
dan
kemampuan klien seperti
kemampuan yang dimiliki
menilai realitas, control
klien 2 8spek positi! keluarga 2 Setiap bertemu hindarkan 3 8spek positi! lingkungan dari memberi nilai negati! yang dimiliki klien CK 3 ' Klien
dapat
3 Csahakan
menilai kemampuan yang digunakan
tingkat
memberikan
pu"ian yang realistik Setelah diberikan askep selama
akan
meningkatkan
harga diri klien 3 .u "ian yang realistik
hanya
tercapai dengan kriteria hasil ' 1 Klien menilai kemampuan
13
asuhan kepera#atannya 2 9ein!orcement positi!
melakukan
diharapkan C dan CK dapat
9S
diperlukan sebagai dasar
tidak menyebabkan klien
menit dalam D pertemuan
yang dapat digunakan di
diri atau integritas ego
karena
kegiatan ingin
mendapatkan pu"ian 1 iskusikan dengan klien
2 Klien menilai kemampuan CK - ' Klien
dapat
menetapkan
dan
yang
dapat
digunakan
dirumah pasien
kemampuan dapat
yang masih 1 Keterbukaan
dilakukan
dalam
sakit
kemampuan
sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki
tentang yang
dimiliki adalah prasarat
merencanakan kegiatan
pengertian
dan
Setelah diberikan askep selama 2 Keterbukaan
dan
menit dalam D pertemuan
pengertian
tentang
diharapkan C dan CK dapay
kemampuan yang dimiliki
tercapai dengan kriteria hasil ' 1 Klien memiliki kemampuan
adalah
prasarat
untuk
akti!itas
yan g
dapat
dimiliki
klien
penggunaannya 1 5embentuk
individu
dilakukan setiap hari sesuai
yang bertanggung "a#ab
dengan
terhadap dirinya sendiri
kemampuan'
kegiatan mandiri, kegiatan dengan bantuan sebagaian, kegiatan membutuhkan
14
kemampuan yang masih
mempertahankan 1 9encanakan bersama klien
Setelah diberikan askep selama
tentang
memotivasi untuk tetap
berubah
yang akan dilatih, 2 Klien mecoba sesuai "ad#al harian
untuk berubah 2 .engertian
yang bantuan
total 2 ingkatkan kegiatan sesuai
CK / ' Klien
menit dalam D pertemuan dapat
melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
diharapkan C dan CK dapat tercapai dengan kriteria hasil ' 1 Klien melakukan kegiatan yang telah dilatih, 2 Klien mampu melakukan beberapa
kegiatan
dengan toleransi kondisi 2 Klien klien 3 ;eri contoh pelaksanaan kegiatan
yang
boleh
dilakukan klien
secara
perlu
bertindak
realistik
dalam
kehidupannya 3 ontoh perilaku dilihat
klien
yang akan
memotivasi klien untuk
secara
melaksanakan kegiatan
mandiri 1 ;eri kesempatan pada klien untuk mencoba Setelah diberikan askep selama
kegiatan
yang telah direncanakan
menit dalam D pertemuan
tercapai dengan kriteria hasil ' dapat
meman!aatkan sistem yang ada
pendukung
1. Keluarga
memberi
pu"ian
atas
keberhasilan klien
mandiri
meningkatkan
klien 2 9ein!orcement dapat
3 iskusikan
kemungkinan
pelaksanaan di rumah
kegiatan harian klien
klien
motivasi dan harga diri 2 ;eri
dukungan dan pu"ian, 2. keluaraga memahami "ad#al
kepada dapat
diharapkan C dan CK dapat CK 4 ' Klien
1 5emberikan kesempatan
positi!
meningkatkan
harga diri klien 3 5emberikan kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
15
1 ;eri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara 1 5end orong mera#at
klien
dengan
harga diri rendah 2 ;antu keluarga memberikan
menyiapkan rumah
untuk mampu mera#at klien mandiri di rumah
dukungan
selama klien dira#at
3 ;antu
kelu arga
keluarga lingkungan
2 Support system keluarga akan
sangat
mempengaruhi
dalam
mempercepat
proses
penyembuhan klien 3 5eningk atkan peran serta
keluarga
dalam
mera#at klien di rumah
16
D. I+!$&*% .elaksanaan atau implementasi pera#atan merupakan tindakan dari rencana
kepera#atan yang disusun sebelumnya berdasarkan prioritas yang tela h dibuat dimana tindakan yang diberikan mencakup tindakan mandiri dan kolaborati! .ada situasi nyata sering impelmentasi "auh berbeda dengan rencana, hal ini ter"adi karena pera#at belum terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan tindakan kepera#atan yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan al ini sangat membahayakan klien dan pera#at "ika berakibat !atal dan "uga tidak memenuhi aspek legal Sebelum melaksanakan tindakan yang sudah direncanakan, pera#at perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana pera#atan masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai kondisi saat ini Setelah semua tidak ada hambatan maka tindakan kepera#atan boleh dilaksanakan .ada saat akan dilaksanakan tindakan kepera#atan maka kontrak dengan klien dilaksanakan okumentasikan semua tidakan yang telah dilaksanakan beserta respon klien (Keliat, 2004,) E. E&4&*% @valuasi merupakan proses berkelan"utan untuk menilai aspek dari tindakan yang
dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat@valuasi dilakukan dengan pendekatan S%8.' S ' 9espon subyekti! pasien terhadap kepera#atan yang telah dilaksanakan % ' 9espon ob"ekti! pasien terhadap kepera#atan yang dilaksanakan 8 ' 8nalisa ulang atas data subyekti! dan ob"ekti! untuk menyimpulkan apakah .
masih tetap atau masuk giliran baru ' .erencanaan untuk tindak lan"ut berdasarkan hasil analisa pada respon pasien
DATAR PUSTAKA
17
arpenito, ynda uall2004 Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8 akarta' @ a#ari, 2001 Pendekatan Holistik Pada angguan !iwa Ski"ofrenia akarta' @ Keliat, ;udi 8nna dkk 2004 Proses Keperawatan Kese#atan !iwa akarta' @ Keliat & 8kemat 200/ Keperawatan !iwa$ terapi akti%itas kelompok& akarta' @ 5aramis, E: 200/ 'atatan Ilmu Kedokteran !iwa& Surabaya' 8irlangga Cniversity .ress 6868 6+6% 201/ plikasi su#an Keperawatan Berdasarkan Diagnosa edis * ++D +I',+-'& og"akarta' 5ediaction og"a Stuart, E dan Sundeen, S 2013 Buku Saku Keperawatan !iwa @disi 3 akarta ' @ o#nsend, 5ary 2012 Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri$ Pedoman .ntuk Pem/uatan Ren0ana Keperawatan akarta' @
18