Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Tabel 3.4. Ringkasan
Dampak Lingkungan Yang Timbul dan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) serta Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
NO.
3.1. A 1.
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLA AN LINGKUNGA N HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAU AN LINGKUNG AN HIDUP
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga dan masyarakat Desa Matabondu di depan dan disamping lokasi kegiatan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan prakonstruk si dan konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
TAHAP PRA KONSTRUKSI Sosialisasi Persepsi Sumber dampak persepsi berasal dari dampak sosialisasi kegiatan pada tahap pra konstruksi pembangun an GedungOla h Raga
Persepsi yang berkembang di lingkungan sosial masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan pembangun an Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Masyarakat yang berpersepsi positif semakin meningkat dari hasil wawancara menunjukkan dari total responden (50 orang) yang ada di sekitar lokasi rencana pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur di Desa Matabondu menunjukkan semua responden menerima dengan baik, sehingga persepsi
Pada saat memasang papan informasi seabiknya ditempatkan pada daerah-daerah yang mudah dilihat oleh masyarakat, minimal didepan lokasi kegiatan atau disekitar jalan poros dekat lokasi. Melakukan penyampaian kepada semua tokoh masyarakat disekitar lokasi terutama pemerintah Desa Matabondu. Koordinasi dengan dinas Kehutanan dan Lingkungan, Kooordinasi Koordinasi dengan
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu, sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pra konstruksi, dan tahap konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau dengan melakukan wawanccara malalui daftar petanyaan, kusioner ditabulasi dan diolah secara deskriptif. Metode pemantauan: Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat sekitar lokasi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (10 –15%) dari populasi
III -76
Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Kehutanan dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
masyarakat terkait dengan kegiatan sosialisasi sifatnya masih positif 2
Pemerintah Setempat
.
Keresahan Dampak keresahan masyarakat bersumber dari adanya perubahan Persepsi Masyarakat yang negative terhadap rencana pembangun an gedung olah raga, hal ini diakibatkan dari informasi yang diterima masyarakat yang kurang jelas
Masyarakat yang mengalami keresahan akibat kegiatan sosialisasi yang kurang intens dilapngan dan informasi yang kurang jelas dan tidak sampai dimasyarakat
Jumlah masyarakat yang resah semakin berkurang dari adanya informasi yang sudah diterima masyarakat dengan jelas tentang rencana pembangunan gedung olah raga
Pada saat memasang papan informasi seabiknya ditempatkan pada daerah-daerah yang mudah dilihat oleh masyarakat, minimal didepan lokasi kegiatan atau disekitar jalan poros dekat lokasi. Melakukan penyampaian kepada semua tokoh masyarakat disekitar lokasi terutama pemerintah Desa Matabondu Melakukan Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka Timur dan Badan Lingkungan Hidup Daerah kabupaten Kolaka
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu, sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pra konstruksi, dan tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau dengan melakukan wawanccara malalui daftar petanyaan, kusioner ditabulasi dan diolah secara deskriptif. Metode pemantauan: Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat sekitar lokasi. Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak (10 –15%) dari populasi
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga dan masyarakat Desa Matabondu di depan dan disamping lokasi kegiatan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan prakonstruk si dan konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -77
Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Kehutanan dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu. .
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
B
Pembebasan Lahan
1.
Pendapatan Pendapatan bersumber dari biaya kompensasi lahan yang diterima masyarakat dari pemerintah
Terciptanya sumber pendapatan bagi masyarakat pemilik lahan yang akan dijadikan lokasi pembanguna n gedung olah raga
Pendapatan yang diterima masyarakat sesuai dengan harga yang sudah disepakati antara pemilik lahan dengan pemerintah
2
Pembebasan lahan dilakukan dengan melibatkan instansi pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan masyarakat pemilik lahan. Melakukan Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka Timur Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kolaka
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu, sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau dengan melakukan wawanccara malalui daftar petanyaan, kusioner ditabulasi dan diolah secara deskriptif. Metode pemantauan: Melakukan wawancara terhadap masyarakat sekitar
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu, khususnya masyarakat pemilik lahan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pembebasa n lahan
Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Kehutanan dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu. .
Persepsi Sumber dampak persepsi berasal dari dampak turunan kegiatan pemberian kompensasi
Persepsi positif yang berkembang di masyarakat lahan
Masyarakat yang berpersepsi positif semakin meningkat dari adanya penerimaan bayaa hasil kompensasi lahan yang
Pada saat pembebasan lahan berlangsung Melakukan Koordinasi dengan dinas Kehutanan dan Lingkungan, Koordinasi dengan
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu, Kecamatan Tirawuta tepatnya di
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan
Badan Lingkungan Hidup Daerah
sekitar lokasi pembangunan
berlangsung
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Melakukan wawancara malalui daftar petanyaan, kusioner ditabulasi dan diolah secara deskriptif.
Metode pemantauan: Melakukan wawancara
Pemantauan lingkungan di lakukan di Desa Matabondu Kecamatan Tirawuta
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pembebasa n lahan
III -78
Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Kehutanan dan Lingkungan
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
dari pembebasa n lahan
diberikan oleh pemerintah
kabupaten Kolaka Koordinasi dengan Pemerintah Setempat
gedung olah raga
langsung dengan masyarakat sekitar lokasi.
berlangsung
3
.
Keresahan Keresahan masyarakat merupakan dampak turunan dari persepsi akibat pembebasa n lahan untuk kegiatan pembangun an gedung olah raga
Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Masyarakat yang mengalami keresahan akibat kegiatan pembebasan lahan dilokasi kegiatan
Jumlah masyarakat yang resah semakin berkurang dari adanya kegiatan pembebasan lahan yang dilakukan dengan baik oleh pihak pemerintah.
Pada saat melakukan pembebasan lahan dilokasi rencana pembangunan gedung olah raga Melakukan penyampaian kepada semua tokoh masyarakat disekitar lokasi terutama pemerintah Desa Matabondu Melakukan Koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka Timur dan Badan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu, sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau dengan melakukan wawanccara malalui daftar petanyaan, kusioner ditabulasi dan diolah secara deskriptif. Metode pemantauan: Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat sekitar lokasi. Terutama masyarakat pemilik lahan
Pemantauan lingkungan di lakukan di Desa Matabondu terutama di sekitar lokasi kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pembebasa n lahan berlangsung
Hidup Daerah kabupaten Kolaka
Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Kehutanan dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu. .
III -79
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
3.2. A. 1
TAHAP KONSTRUKSI Mobilisasi Tenaga Kerja Kesempatan Kerja Sumber Terciptanya terciptanya kesempatan kesempatan kerja yang kerja dapat berasal dari diakses oleh kegiatan penduduk mobilisasi lokal di Desa tenaga kerja Matabondu selama tahap konstruksi pembangun an GedungOla h Raga
selama tahap konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga.
Rencana pembangunan GedungOlah Ragakan melakukan perekrutan tenaga kerja selama tahap konstruksi. Selama tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Ragaakan merekrut sebanyak 66 orang atau sekitar 4,56% dari jumlah penduduk Kabupaten Kolaka Timur yang mencari kerja.
Memberikan skala prioritas kepada penduduk di Desa Matabondu untuk direkrut sesuai peraturan-ketenagaan kerja dan kebutuhan perusahaan dalam
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu. sekitar lokasi kegiatan mobilisasi tenaga kerja,
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja, tahap
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga kerja Metode pemantauan: Melakukan pengamatan
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobiliasasi tenaga kerja
proses Pembangunan GedungOlah Raga. Malakukan penyampaian kepada semua tenaga kerja untuk saling bekerja sama dengan baik selama kegiatan konstruksi berlangsung. Memberikan jaminan sosial dan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sesuai dengan peraturan-perundangundangan yang berlaku (Jamsostek). Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka
tahap konstruksi pembangunan Gedung Olah Raga
konstruksi pembanguna n Gedung olah Raga
langsung untuk data mengumpulkan primer dengan metode wawancara semi terstruktur. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah memanfaatkan kesempatan kerja sebagai tenaga kerja konstruksi. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak (10–15%) dari populasi.
masyarakat Desa Matabondu dibelakang lokasi kegiatan,
pada tahap konstruksi tahap konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -80
Dinas PU dan Perumahan BPJS Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
2
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Sumber Peningkatan Upah kerja yang dampak pendapatan akan diberikan peningkatan pendapatan berasal dari dampak kesempatan kerja selama tahap konstruksi pembangun an GedungOla h Raga
bersumber dari penerimaan upah kerja yang diberikan oleh pihak pelaksana pekerjaan kepada tenaga kerja konstruksi serta keuntungan dari usaha yang dilakukan oleh warga sekitar.
pada setiap tenaga kerja minimal Rp. 50.000,- (tenaga non skill), maka setiap tenaga kerja akan memperoleh upah kerja sebesar Rp. 1.300.000,- Bila tenaga kerja non skill direkrut dari masyarakat sekitar lokasi kegiatan yang memiliki tingkat pendapatan di bawah Rp. 1.000.000,- maka besaran dampak dari kegiatan ini yaitu terjadinya peningkatan
Timur Melakukan koordinasi dengan Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu dalam proses perekrutan tenaga kerja lokal. Memberikan kompensasi uang
Pengelolaan lingkungan di
Pengelolaan lingkungan
lembur pada tenaga kerja setiap waktu kerja melewati jam kerja yang sudah ditetapkan oleh kontraktor dan pemrakarsa selama tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Raga. Memberikan upah tenaga kerja minimal sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Provinsi Sulawesi Tenggara. Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur Melakukan koordinasi dengan Camat
Desa Matabondu. sekitar lokasi kegiatan mobilisasi tenaga kerja, tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
dilakukan selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja, tahap konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Memantau tenaga kerjaupah minimal = Upah Minimum Provinsi (UMP) Memantau apakah terjadi peningkatan pendapatan Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung untuk mengumpulkan data primer dengan metode wawancara. Teknik penentuan responden secara purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa responden yang dipilih telah bekerja sebagai tenaga buruh atau satpam. Jumlah responden yang akan diwawancarai
Pemantauan lingkungan di
Pemantauan lingkungan
Desa sekitarMatabondu lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan masyarakat Desa Matabondu dibelakang lokasi kegiatan,
hidup dilakukan selama kegiatan mobiliasasi tenaga kerja pada tahap konstruksi tahap konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -81
Dinas PU dan Perumahan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu. .
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
pendapatan diatas Rp. 300.000,-/bulan bagi masyarakat yang diterima sebagai tenaga kerja konstruksi. 3
Perubahan Sikap dan Persepsi Sumber Perubahan Sikap dan dampak sikap dan persepsi positif sikap dan persepsi diperkirakan persepsi berasal dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja selama tahap konstruksi pembangun an Gedung Olah Raga
positif timbul dari tenaga kerja dan keluarganya di sekitar lokasi kegiatan.
semua muncul pada tenaga kerja yang direkrut sebagai pekerja konstruksi yaitu sekitar 66 orang.
Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu dalam proses perekrutan tenaga kerja lokal.
sebanyak (10 –15%) dari populasi
Memberikan penyuluhan kepada para pekerja agar
Pengelolaan lingkungan di Desa
Pengelolaan lingkungan dilakukan
memelihara hubungan dengan pekerja lain dan menjaga keamanan/ketertiban. Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar. Ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan dengan masyarakat di Desa Matabondu dan sekitarnya Menyelesaikan konflik sosial secara musyawarah dengan melibatkan para tokoh agama, LPM, BKM, Camat dan Kepala Desa. Melakukan pendekatan
Matabondu. sekitar lokasi kegiatan mobilisasi tenaga kerja, tahap konstruksi pembangunan Gedung Olah Raga
selama kegiatan mobilisasi tenaga kerja, tahap konstruksi pembanguna n Gedung Olah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau terjadinya
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu
Pemantauan lingkungan hidup
perubahan masyarakatsikap pada Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif. Memantau kemungkinan terjadinya konflik sosial. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui kelompok terarah (FGD) untuk menampung dan mengakomodasi
sekitar lokasi kegiatan mobilisasi tenaga kerja,
dilakukan selama kegiatan mobiliasasi tenaga kerja pada tahap konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -82
Dinas PU dan Perumahan BLHD Kabupaten Kolaka Polsek Kecamatan Tirawuta Camat Tirawuta dan Kepala Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kepada pemerintah daerah (Camat, Kepala Desa, LPM dan Organisasi sosial kemasyarakatan dan Polsek Tirawuta) untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan setiap terjadi keresahan masyarakat yang mengarah kepada
B. 1
terjadinya keamanan.gangguan Mobilisasi-Demobilisasi Peralatan & Material Bangunan Kualitas udara (CO, SO2, NO2, Partikulat Debu) Menurunnya Penurunan Jumlah partikel Semua kendaraan yang kualitas debu dihasilkan digunakan diwajibkan Kualitas udara dan dari kegiatan menggunakan filter Udara peningktan emisi dan kebisingan. (Penuruna pengangkutan kebisingan material & Melakukan perawatan n bersumber peralatan adalah peralatan seperti Konsentras dari sekitar buldozer, excavator, i SOx, kegiatan 0,0065 lb/mile. stone walls dan NOx, CO, mobilisasi compacting engine Pb dan dan secara periodik agar partikel demobilisasi tidak menghasilkan gas debu di peralatan buang yang dapat udara. konstruksi menurunkan kualitas udara. Kendaraan yang digunakan harus membatasi kecepatan kendaraan. Semua kendaraan yang digunakan diwajibkan
pendapat, aspirasi masyarakat terkena dampak.
Lokasi pengelolaan di dalam lokasi Pembangunan Gedung Olah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui kondisi kualitas udara ambien. Metode pemantauan: Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang
Lokasi pemantauan dilasanakan dalam lokasi Pembangunan GedungOlah Raga dan di Jalan Kolaka Kendaridepan lokasi kegiatan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi
III -83
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Kabupaten Kolaka Timur 5. Satuan lalulintas Polsek Kecamatan
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
menggunakan filter emisi dan kebisingan. Membersihkan bak dan roda kendaraan angkutan bahan dan material, utamanya pada saat keluar dari lokasi tapak proyek. Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus memasang papan
dipersyaratkan. Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume Sampler), data dianalisa di
peringatan ”BAHAYA tentang KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISASISA BANGUNAN selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi . 2
Transportasi (Aksesibilitas) Timbulnya Gangguan dampak aksesibilita transportasi s (gangguan aksesibilitas ) yang bersumber dari kegiatan mobilisasi dan
Kegiatan mobilisasi material bangunan dilakukan pada sore hari dan pada hari hari libur. pada jam ini volume lalulintas rata-rata sebesar 170
Tidak melakukan mobilisasi-demobilisasi alat-berat dan peralatan serta pengangkutan material dan bahan bangunan di luar waktu puncak Jalan Kolaka – Kendari pada pagi hari pukul 07.00 – 08.00 sore hari dan pada hari kerja
Tirawuta .
laboratorium dengan metode grafimetrik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
Lokasi pengelolaan lingkungan di Jalan Kolaka KendariJalur depan lokasi Pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui terjadinya gangguan kemacetan lalu lintas, kerusakan badan jalan, dan potensi kecelakaan lalulintas. Metode pemantauan: - Melakukan pengamatan
Lokasi pemantauan lingkungan di depan Jalan Kolaka –Kendari Jalur depan lokasi Pembangunan GedungOlah Raga
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan
III -84
Dinas PU dan Perumahan Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur Satlantas Polsek Tirawuta
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
demobilisasi peralatan konstruksi
smp/jam. Aksesibilitas pada saat kegiatan mobilisasi dilakukan diperkirakan volume lalulintas tidak signifikan mengalami peningkatan
Memasang rambu atau papan pengumuman kurang lebih 100 m dari akses jalan keluar masuk tapak proyek. Isi pengumuman “Hati-hati 100 m kedepan kendaraan proyek keluar masuk dan “Mohon Maaf Atas Gangguan Perjalanan
langsung di lapangan.
- Melakukan
konstruksi
pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak tertentu lalu dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku. Mengetahui penambahan volume
Anda”
mengingat jumlah peralatan yang akan dimobilisasi dalam jumlah yang kurang.
Membatasi kecepatan kendaraan angkutan peralatan konstruksi maksimum 40 km/jam dengan muatan sesuai batas tonase kendaraan Mengatur sistem transportasi mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi sehingga tidak secara bersamaan berada pada jalur jalan yang sama. Memelihara jalan dan memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat kegiatan pengangkutan peralatan konstruksi i dan demobilisasi peralatan konstruksi Jika kegiatan mobilisasi
dan penumpukan kendaraan akibat kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi Metode pemantauan: Melakukan pengamatan volume kendaraan yang masuk dan keluar pada lokasi parkir pengembangan GedungOlah Raga, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku.
III -85
BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
dan demobilisasi peralatan konstruksi dilakukan hingga malam hari maka di sekitar titik akses keluar masuk kendaraan proyek dipasang lampu penerangan berwarna kuning dan dilengkapi dengan lampu penerangan jalan 5.
Perubahan Timbulnya Perubahan Sikap dan Persepsi masyarakat merupakan dampak turunan dari terjadinya gangguan aksesibilitas dan menurunnya kualitas udara. Bersumber dari kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi
SiSikap kap dan Keresahan Masyarakat dan Persepsi Hasil wawancara Menjalin interaksi sosial Persepsi dengan dan komunikasi yang masyarakat masyarakat harmonis antara pihak Keresahan menunjukkan dari pemrakarsa dan Masyarakat total responden masyarakat sekitar. dan Konflik (50 orang) yang Menyelesaikan konflik Sosial ada di Kel secara musyawarah Matabondu dengan melibatkan para menunjukkan tokoh agama, LPM, pada umumnya BKM, Camat dan responden Kepala Desa. menerima Melakukan koordinasi dengan baik dengan pihak Camat, Berdasarkan Kepala Desa dan hasil wawancara LPM/BKM dan Polsek yang dilakukan Tirawuta untuk pada 50 menyelesaikan masalah respondenmenun secara kekeluargaan jukkan respon setiap terjadi keresahan yang positif masyarakat yang terhadap rencana mengarah kepada kegiatan terjadinya gangguan sehingga keamanan akibat
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu di sekitar lokasi mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi , pembangunan Gedung Olah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi pembanguna n Gedung Olah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau terjadinya perubahan sikap pada masyarakat Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif. Memantau terjadinya Keresahan Masyarakat/ konflik sosial. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi pembangun an Gedung Olah Raga
III -86
Dinas PU dan Perumahan BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi . 6
Kesehatan Masyarakat Terjadinya Kesehatan gangguan masyarakat kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Bersumber dari kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi
Penyakit yang berpotensi meningkat adalah penyakit saluran pernafasan bagian atas dan penyakit mata.
Melakukan penyiraman pada jalan yang Melakukan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat, khususnya melakukan tindakantindakan prefeventif
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu. sekitar lokasi mobilisasi dan demobilisasi
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama mobilisasi dan demobilisasi
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui jumlah penduduk yang mengalami gangguan kesehatan Metode pemantauan:
terjadinya ISPA, diare dan gatal-gatal. Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, khususnya yang berdekatan langsung dengan pemukiman penduduk Desa Matabondu sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi Mengurangi intensitas kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi, terutama pada saat penduduk sedang beristirahat pada siang hari.
peralatan konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
peralatan konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan pekerja/mekanik dan masyarakat sekitar serta selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas Dahlia di Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur.
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan kegiatan mobilisasi dan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama mobilisasi dan
demobilisasi peralatan konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
demobilisasi peralatan konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -87
Dinas PU dan Perumahan Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
C 1
Mobilisasi Material Bangunan Kualitas udara (CO, SO2, NO2, Partikulat Debu) dan Kebisingan Menurunnya Penurunan Terjadinya Semua kendaraan yang kualitas digunakan diwajibkan Kualitas peningkatan udara dan menggunakan filter Udara Jumlah peningktan emisi dan kebisingan. (Penuruna partikel debu kebisingan Melakukan perawatan n dihasilkan dari bersumber peralatan seperti Konsentras kegiatan dari buldozer, excavator, pengangkutan i SOx, kegiatan stone walls dan NOx, CO, material & mobilisasi compacting engine Pb dan peralatan
material bangunan
partikel debu) di udara. Peningkata n Kebisingan
adalah sekitar
secara periodik agargas tidak menghasilkan buang yang dapat menurunkan kualitas udara. Mobilisasi dan demobilisasi peralatan konstruksi tidak boleh dilakukan pada hari libur mengingat pada hari libur jalan Kolaka Kendarivolume sangat padat. Kendaraan yang digunakan harus membatasi kecepatan kendaraan. Semua kendaraan yang digunakan diwajibkan menggunakan filter emisi dan kebisingan. Membersihkan bak dan roda kendaraan angkutan bahan dan
Lokasi pengelolaan lingkungan dilakukan di dalam lokasi Pembangunan GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka -Kendari.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui kondisi kualitas udara ambien. Metode pemantauan: Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan
menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume Sampler) kemudian dianalisa di laboratorium dengan metode grafimetrik.
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lokasi Pembangunan GedungOlah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari.
Pemantaua n lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan
III -88
Dinas PU dan Perumahan BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
material, utamanya pada saat keluar dari lokasi tapak proyek. Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta “DILARANG
KERAS SAMPAHMEMBAKAR ATAU SISASISA BANGUNAN” selama kegiatan mobilisasi material bangunan . 2
Transportasi (Kemacetan Lalulintas dan Aksesibilitas) Timbulnya Kemacetan Untuk ruas Jalan Kendaraan pengangkut dampak Lalulintas Kolaka yang digunakan harus transportasi dan Kendarimasih membatasi kecepatan (kemacetan Gangguan memiliki Tingkat kendaraan. lalulintas aksesibilitas Pelayanan Jalan Semua kendaraan yang bersumber rerata pada level digunakan diwajibkan dari C, dimana menggunakan filter kegiatan pergerakan emisi dan kebisingan. mobilisasi kendaraan sudah Menggunakan material terpengaruh dari kendaraan yang layak bangunan kondisi kendaraan pakai dan sesuai disekitarnya. Jika dengan kemampuan mobilisasi tekanan gandar jalan material yang dilalui. bangunan Membatasi kecepatan digunakan kendaraan angkutan
Mengetahui tingkat kebisingan Metode pemantauan: Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
Pengelolaan lingkungan dilakukan di dalam lokasi Pembangunan GedungOlah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di dalam lokasi kegiatan mobilisasi material bangunan pada tahap konstruksi
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui penambahan waktu perjalanan adalah terjadinya gangguan kemacetan lalu lintas, kerusakan badan jalan, dan potensi kecelakaan lalulintas. Metode pemantauan: - Melakukan pengamatan langsung di lapangan. - Melakukan
Lokasi pemantauan lingkungan dilakukan di dalam lokasi Pembangunan GedungOlah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari.
Pemantaua n lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan
III -89
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur 3. Satlantas Polsek Tirawuta 4. BLHD Kabupaten Kolaka 5. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kendaraan truck dengan intensitas penganguktan 10 trayek perhari maka setiap jamnya volume lalulintas akan bertambah sekitar 2 sampai 3 kendaraan per jamnya.
maksimum 40 km/jam dengan muatan sesuai batas tonase kendaraan Memasang ramburambu lalulintas pada jalur jalan yang dilalui utamanya pada daerah Perumahan yang dilalui. Mengatur sistem transportasi pengangkutan material dan bangunan, sertabahan pengangkutan mobilisasi material bangunan sehingga tidak secara bersamaan berada pada jalur jalan yang sama. Memelihara jalan dan memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan akibat kegiatan mobilisasi material bangunan . Jika kegiatan mobilisasi material bangunan dilakukan hingga malam hari maka di sekitar titik akses keluar masuk kendaraan proyek dipasang lampu penerangan berwarna kuning dan dilengkapi dengan lampu penerangan jalan.
pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak tertentu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku. Mengetahui
Desa Matabondu.
penambahan volume dan penumpukan kendaraan akibat beroperasinya tempat parkir Gedung Dinas PU dan Perumahan). Metode pemantauan: Melakukan pengamatan volume kendaraan yang masuk dan keluar pada lokasi parkir pengembangan GedungOlah Raga, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku.
III -90
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur dan Satlantas Polsek Kabupaten Kolaka Timur selama mobilisasi material bangunan . Perubahan Sikap dan Persepsi Keresahan Masyarakat dan Konflik Sosial Timbulnya Sikap dan Dari hasil Pengelolaan Memberikan perubahan Persepsi wawancara lingkungan di penyuluhan/pengarahan
3
sikap dan persepsi masyarakat adalah dampak turunan dari gangguan aksesibilitas dan menurunnya kualitas udara. Keresahan masyarakat dan konflik merupakan dampak turunan dari berkembang nya sikap dan persepsi yang negatif.
Masyarakat Keresahan Masyarakat dan Konflik Sosial
yang pada dilakukan 50 orang responden di Desa Matabondu menunjukkan semua responden menerima dengan baik rencana kegiatan pembangunan GedungOlah Raga. Sekitar 30,00 % responden yang terganggu pada saat kegiatan konstruksi berlangsung Sekitar 100,00 % responden
kepada paradan pengemudi kendaraan pekerja agar tetap memelihara kondisi kendaraan Mengurangi intensitas kegiatan pengangkutan peralatan dan alat berat terutama pada saat penduduk sedang beristirahat pada siang hari. Menjalin interaksi sosial dan komunikasi yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar. Melakukan koordinasi dengan pihak Camat, Kepala Desa dan LPM/BKM dan Polsek Tirawuta untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan
Desa sekitarMatabondu lokasi kegiatan mobilisasi material bangunan untuk pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan pembanguna n untuk GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Memantau perubahan terjadinya sikap pada masyarakat Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif. Memantau terjadinya Keresahan Masyarakat/ konflik sosial. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.
Pemantauan lingkungan di
Pemantaua n
1. Dinas PU dan Perumahan
Desa Matabondu. sekitar lokasi kegiatan mobilisasi material bangunan untuk pembangunan GedungOlah Raga
lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan
2. BLHD Kabupaten Kolaka 3. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -91
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Dampak bersumber dari kegiatan mobilisasi material bangunan
yang alami perubahan sikap dan persepsi bahwa pada saat konstruksi, jalan di depan lokasi kegiatan akan terjadi kemacetan. Besaran
setiap terjadi keresahan masyarakat yang mengarah kepada terjadinya gangguan keamanan akibat kegiatan mobilisasi material bangunan
dampak 50 orangsekitar responden yang mengalami keresahan social 4
Kesehatan Masyarakat Terjadinya Kesehatan gangguan masyarakat kesehatan masyarakat merupakan dampak turunan dari menurunny a kualitas udara dan meningkatn ya kebisingan bersumber dari kegiatan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan sebagian besar responden sering menderita penyakit batuk (52 %), sakit kepala sekitar 8 %. Dengan adanya kegiatan pembangunan GedungOlah Raga diperkirakan
Melakukan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat, khususnya melakukan tindakan-tindakan prefeventif terjadinya ISPA, diarea dan gatalgatal. Mengurangi intensitas kegiatan mobilisasi material bangunan, terutama pada saat penduduk sedang beristirahat pada siang hari.
Pengelolaan lingkungan di, Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan mobilisasi material bangunan untuk pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan mobilisasi material bangunan pembanguna n untuk GedungOlah Raga
Mengetahui jumlah tenaga kerja/buruh yang mengalami gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pekerja/buruh. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.,
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan mobilisasi bahan material ,
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan kegiatan mobilisasi bahan material pada tahap konstruksi pembangun an GedungOlah
III -92
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
mobilisasi bahan material
penyakit batuk berpotensi meningkat. Selain itu iritasi pada mata juga akan muncul akibat meningkatnya konsentrasi partikel debu di sekitar lokasi kegiatan.
D 1
Pekerjaan Pemasangan Pondasi Kualitas Udara (SOx, NOx, CO dan Pb) Menurunny Kualitas Pada saat a kualitas udara, Bising kegiatan udara dan Geteran pekerjaan (SOx, NOx, pondasi CO dan Pb) dilakukan serta diperkirakan
Raga
Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja agar melakukan pembongkaran material bangunan sesuai standar operasional prosedur tentang pencegahan pencemaran kualitas udara Pihak pemrakarsa kontraktor harus dan memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISA-SISA BANGUNAN selama kegiatan mobilisasi bahan material.
Pengaturan waktu kerja pada mesin dan alat konstruksi (crane, hammer, dozer, dan lain-lain). Pemasangan pagar
Pengelolaan lingkungan didalam lokasi kegiatan pekerjaan pemancangan
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui kondisi kualitas udara ambien. Metode pemantauan:
Pemantauan lingkungan didalam lokasi kegiatan pekerjaan pemasangan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan
III -93
1. Dinas PU dan Perumahan 2. K BPJS Kesehatan Kabupaten
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
peningkatan partikultas debu yang bersumber dari aktifitas pekerjaan pemasanga n pondasi.
konsentrasi partikel debu akan meningkat. Peningkatan partikel debu diperkirakan jauh dibawah 172 µg/Nm3 dan hanya menyebar di dalam lokasi kegiatan pada jarak yanglokasi tidak jauh dari kegiatan. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di dalam lokasi kegiatan sebesar 54,5 - 62,8 dBA dan di sekitar lokasi kegiatan sebesar 63,5 77,2 dBA. Pada saat kegiatan pemancangan dilakukan diperkirakan tingkat kebisingan dan debu akan menyebar sampai di luar lokasi tapak proyek. Tingkat
pada lokasi kerja, bahan dapat terbuat dari seng. Mengisolasi lokasi pekerjaan dengan barrier yang memiliki ketebalan cukup solid setinggi 3 m, hingga dapat berfungsi sebagai peredam kebisingan. Menggunakan material beton yang sesuai dengan kapasitas sangga bangunan Menggunakan konstruksi beton yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk gedung bertingkat Pelaksanaan sambungan mekanis tulang beton, tata cara pendetailan penulanan beton, penggunaan besi tulang beton serta penggunaan agregat dan pencampuran beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Konstruksi penutup tanah di lokasi parkir, taman dan areal
tiang pondasi pembangunan GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka -Kendari.
pemancangan tiang pondasi
Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara
tiang pondasi pembangunan GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka -Kendari.
pemasanga n tiang pondasi pada tahap konstruksi.
deskriptif dengan baku membandingkan mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume Sampler) kemudian dianalisa di laboratorium dengan metode grafimetrik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui tingkat kebisingan dan
Kolaka Timur 3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur 4. BLHD Kabupaten Kolaka 5. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -94
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kebisingan dan debu semakin besar persebarannya..
terbuka lainnya menggunakan material tidak kedap air seperti paving blok. Pondasi batas tapak proyek dilapisis dengan geotekstil guna mencegah terjadinya kebocoran pada saat banjir Menyiapkan tempat
getaran Metode pemantauan: Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang
penampungan padat di dalam limbah lokasi kegiatan yang dilakukan pengangkutan secara teratur. Melakukan kegiatan penyelidikan tanah untuk mengetahui tingkat kedalaman tiang pondasi yang harus dilakukan, serta untuk mengetahui Matabondu, dukung tanah terhadap bangunan yang akan dibangun. Menggunakan material konstruksi pondasi yang sesuai dengan spesifikasi bangunan yang akan dibangun. Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus
dipersyaratkan.
III -95
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISA-SISA BANGUNAN selama pekerjaan pemancangan tiang pondasi 3.
Perubahan Sikap dan Persepsi, Keresahan Masyarakat Sikap dan Sikap dan Pada umumnya Persepsi Persepsi responden setuju negatif Keresahan dengan adanya muncul Masyarakat rencana kegiatan akibat dan Konflik dengan alasan: adanya Sosial 1) terjadinya kebisingan perubahan fisik dan debu lingkungan yang yang ada di sekitar muncul lokasi rencana akibat kegiatan. pekerjaan Walaupun dari pemasanga total responden n pondasi menerima yang rencana kegiatan dilakukan. tetapi muncul Dampak juga rasa keresahan ketergangguan masyarakat mereka pada dan konflik saat konstruksi sosial berlangsung,
Melakukan sosialisasi kepada warga sekitar. Menjalin interaksi sosial dan komunikasi yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar. Mengurangi intensitas kegiatan pekerjaan pemasangan tiang pondasi terutama pada saat penduduk sedang istrahat . Menyelesaikan konflik sosial secara musyawarah dengan melibatkan para tokoh agama, LPM, BKM, Camat dan Kepala Desa. Melakukan koordinasi
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu. sekitar lokasi pekerjaan pemasangan tiang pondasi untuk pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama pekerjaan pemasangan tiang pondasi tahap konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Memantau terjadinya perubahan sikap pada masyarakat Memantau banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif. Memantau kemungkinan terjadinya konflik sosial. Melakukan koordinasi dengan BLHD dengan LPM dan Kepala Desa. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuesioner dan
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi kegiatan pekerjaan pemasang tiang pondasi pada tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaa n lingkungan di Desa Matabondu. sekitar lokasi kegiatan pekerjaan pemasanga n tiang pondasi pada tahap konstruksi pembangun an GedungOla h Raga
III -96
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
merupakan dampak turunan dari sikap dan persepsi negatif yang berkemban g di lingkungan sekitar lokasi
diantaranya adalah peningkatan kebisingan dan debu serta terjadinya gangguan lalulintas di jalan Kolaka -Kendari.. Sikap dan Persepsi ini akan
dengan pihak Camat, Kepala Desa dan LPM/BKM dan Polsek Tirawuta untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan setiap terjadi keresahan masyarakat yang mengarah kepada terjadinya gangguan
kegiatan.
melahirkan dampak lanjut dalam bentuk munculnya keresahan masyarakat dan konflik sosial. Dampak kegiatan pekerjaan pondasi bangunan terhadap tingkat keresahan masyarakat yaitu sekitar 30,00 % dari total responden yang merasa akan terganggu akibat munculnya dampak kebisingan dan debu serta penurunan
keamanan akibat kegiatan pekerjaan pemasangan tiang pondasi. Melakukan koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kabupaten Kolaka Timur, Camat Tirawuta, Kepala Desa dan LPM Matabondu.
tabulasi silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui kelompok terarah (FGD) untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, aspirasi masyarakat dampak. terkena
III -97
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kualitas udara pada saat konstruksi berlangsung.
6
Kesehatan Masyarakat Gangguan Kesehatan kesehatan Masyarakat masyarakat bersumber
Besaran dampak dari kegiatan ini terhadap penurunan
dari meningkatn ya suara kebisingan di sekitar lokasi kegiatan.aki bat pekerjaan pemasanga n tiang pondasi
tingkat kesehatan masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi kegiatan tidak berpengaruh dan memberikan kontribusi terhadap gangguan pernafasan pada masyarakat.
Melakukan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat, khususnya melakukan tindakan-
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu.
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama
Mengetahui jumlah tenaga kerja/buruh yang mengalami gangguan kesehatan
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi
Pemantaua n lingkungan di Desa
1. Dinas PU dan Perumahan 2. BPJS Kesehatan
tindakan terjadinyaprefeventif ISPA, diarea dan gatal-gatal. Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, khususnya yang berdekatan langsung dengan pemukiman penduduk sebelum melaksanakan kegiatan pekerjaan tanah. Mengurangi intensitas pekerjaan pemancangan tiang pondasi, terutama pada saat penduduk sedang beristirahat pada siang hari. Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja agar melakukan pekerjaan pemasangan tiang
sekitar lokasi pekerjaan pemasangan tiang pondasi untuk pembangunan GedungOlah Raga
pekerjaan pondasi dengan tiang pancang tahap konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
dan kecelakaan kerja. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pekerja/buruh. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.,
pekerjaan pemasangan tiang pondasi tahap konstruksi Pembangunan GedungOlah Raga,
Matabondu. sekitar lokasi kegiatan pekerjaan pemasanga n tiang pondasi tahap konstruksi pembangun an GedungOla h Raga
Kabupaten Kolaka Timur 3. Dinas Tenaga Kerja dan TransmigrasiK abupaten Kolaka Timur 4. BLHD Kabupaten Kolaka 5. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -98
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
pondasi sesuai SOP tentang pencegahan pencemaran kualitas udara khususnya mengurangi peningkatan partikulat debu di udara.
E. 1
– Konstruksi Bangunan Pekerjaan Struktur Kualitas Udara (SOx, NOx, CO) dan Partikulat Debu ( Pb), Bising dan Getaran Menurunnya Penurunan Hasil analisis Mengisolasi lokasi kualitas Kualitas kualitas udara di pekerjaan dengan
udara dan kebisingan bersumber dari pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
Udara dan Penigkatan Kebisingan
dalam lokasi dari tapak proyek semua parameter masih memenuhi baku mutu yang berlaku. Kecepatan angin sebasar 3,4 sampai 5,9 meter/detik dengan arah dari Utara Timur Laut ke Tenggara Barat Matabondu. Kecepatan angin sebesar 17 knots, maka diperkirakan jarak penyebaran partikel sekitar 80 meter dari titik sumber. Pemukiman
pagar lokasi keliling yang memiliki ketebalan cukup solid setinggi 3 m, untuk menghindarkan sebaran debu ke luar lokasi kerja (terutama di sekitar wilayah pemukiman dan sekolah dan asrama TNI) Tanah kering disiram sebelum pekerjaan tanah dilakukan Sisa-sisa material akibat pembersihan lahan langsung dibuang ke lokasi pembuangan material yang ditentukan tanpa ada detention time (penundaan waktu) di lokasi kerja Memasang cerobong
Pengelolaan lingkungan di
Pengelolaan lingkungan
dalam lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka -Kendari.
hidup di dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Mengetahui kondisi kualitas udara ambien. Metode pemantauan: Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel
Pemantauan lingkungan di
Pemantauan lingkungan
Dinas PU dan Perumahan
sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Di, Desa Matabondu
hidup dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
BPJS Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -99
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
masyarakat yang ada di sekitar jalur jalan yang akan ditingkatkan memiliki jarak diatas 100 meter dari tapak proyek.
asap pada mesin generator set yang dilengkapi dengan alat filter emisi dan kebisingan. Menjaga kebersihan lokasi dari debu-debu material Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus memasang papan
di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume Sampler) kemudian dianalisa di laboratorium dengan metode grafimetrik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku
peringatan ”BAHAYA tentang KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISA-SISA BANGUNAN selama pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
3
Hidrologi (Infiltrasi/Resapan Air) Dampak Hidrologi(Infiltr Akan terjadi Hidrologi asi/Resapan aliran air (Infiltrasi/res Air) permukaan di apan Air) dalam akibat pengoperasian pekerjaan dan struktur – pemeliharaan konstruksi Gedung Olah
Pengadaan area terbuka hijau secara proporsional yang dilengkapi dengan sumur resapan. Membangun area parkir yang tidak kedap, pola aliran
Pengelolaan lingkungan di dalam lokasi kegiatan pembangunan Gedung Olah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari.
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi
mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui tingkat kebisingan Metode pemantauan: Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui elevasi muka air tanah Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi pekerjaan struktur – konstruksi bangunan pembangunan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi
III -100
Dinas PU dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Timur
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
bangunan
Raga.
diatur ke empat sisi dimana terdapat lubang resapan (biopore). Membuat sistem drainase yang memadai dan dilengkapi dengan saringan/ filter untuk lubricant pollutants Melakukan pemadatan
bangunan
pengukuran pada kedalaman air sumur penduduk. Memantau perubahan pola aliran. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan.
GedungOlah Raga
bangunan
tanah untuk lokasi bangunan Gedung Gedun Olah Ragadan fasilitas pendukungnya pada saat C (koefisien Run Off) mendekati Angka 1. Membangun saluran drainase di sekeliling GedungOlah Raga Menjaga berfungsinya saluran drainase dan gorong-gorong di sekeliling areal GedungOlah Raga. Menjaga terpadunya pengaliran air dengan sistem drainase yang ada. Terapkan sistem pembuangan airbuangan yang terlindungi.
III -101
BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
4
Kualitas Air Menurunnya kualitas air bersumber dari pekerjaan
Permukaan Penurunan Kualitas air Permukaan
struktur – konstruksi bangunan
Menyediakan bak sampah dan memisahkan sampah organik dan anorganik pada wadah tertutup
Pengelolaan lingkungan dilaksanakan di sekitar lokasi kegiatan sumur
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui terjadinya pencemaran air atau
Pemantauan lingkungan di dilakukan di sekitar lokasi kegiatan sumur
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Pekerjaan Umum
serta melakukan sistem pengangkutan limbah padat (sampah) dilakukan secara teratur. Melakukan pemeliharaan peralatan secara berkala, sehingga dapat mengurangi volume kegiatan pekerjaan struktur GedungOlah Raga. Menampung limbah cair yang dihasilkan dari operasional gedungl. Menampung sisa-sisa minyak/pelumas pada drum-drum, membuang air genangan yang terdapat pada kalengkaleng oli/minyak. Limbah cair dari dapur, WC/ kamar mandi dialirkan masuk ke dalam septik tank yang
penduduk di sekitar lokasi pembangunan GedungOlah Raga.
pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
perubahan kualitas air permukaan. Metode pemantauan: Melakukan pengambilan sampel air pada badan air di sekitar lokasi dan pada STP GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur dengan menggunakan botol sampel dan selanjutnya dianalisa di laboratorium dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi dengan metode Winkler.
penduduk di sekitar lokasi pembangunan GedungOlah Raga.
pekerjaan struktur – konstruksi bangunan tahap konstruksi Pembangun an GedungOlah Raga
Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -102
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
3
dibuat sesuai standar (kedap air). Mengupayakan adanya sumur resapan yang dapat menampung limpasan air permukaan (gray water) Pengadaan jalur pencucian di tempat pengambilan tanah hasil galian dan di lokasi
penimbunan, dimana setiap kendaraan pengangkut dari dan ke lokasi rencana pembangunan GedungOlah Ragaharus melalui jalur tersebut. Limpasan air hujan dari atap ataupun bagian kedap lainnya agar diarahkan ke sumur resapan atau taman/landscape sehingga dapat mengsuplai air tanah. Perubahan Sikap dan Persepsi, Keresahan Masyarakat Sikap dan Sikap dan Pada umumnya Melakukan identifikasi Persepsi Persepsi responden setuju bangunan disekitar negatif Keresahan dengan adanya lokasi kegiatan untuk muncul Masyarakat rencana kegiatan melihat kondisi sebelum akibat dan Konflik dengan alasan : dilakukan kegiatan adanya Sosial 1) terbukanya pekerjaan pondasi kebisingan kesempatan bangunan dan setelah dan debu kerja, 2) dilakukan kegiatan
Pengelolaan lingkungan dilakukan di Desa Matabondu.
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pekerjaan struktur – konstruksi
Mengetahui terjadinya keresahan masyarakat. Mengetahui banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif Metode pemantauan:
Pemantauan lingkungan dilakukan di wilayah Desa Matabondu diluar . lokasi kegiatan pekerjaan struktur –
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pekerjaan struktur –
III -103
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Badan Pemberdaya an Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
yang muncul akibat pekerjaan struktur – konstruksi bangunan yang dilakukan. Dampak keresahan
terjadinya perubahan fisik lingkungan yang ada di sekitar lokasi rencana kegiatan. Walaupun dari total responden menerima rencana kegiatan tetapi muncul
masyarakat dan konflik sosial merupakan dampak turunan dari sikap dan persepsi negatif yang berkemban g di lingkungan sekitar lokasi kegiatan seperti adanya peningkatan partikulat debu.
juga rasa ketergangguan mereka pada saat konstruksi berlangsung, diantaranya adalah peningkatan kebisingan dan debu serta terjadinya gangguan lalulintas di jalan Kolaka -Kendari. Dampak kegiatan pekerjaan struktur – konstruksi bangunan terhadap tingkat keresahan masyarakat yaitu sekitar 30,00 % dari total
pekerjaan pondasi. Melakukan kegiatan penyelidikan tanah untuk mengetahui tingkat kedalaman tiang pondasi yang harus dilakukan, serta untuk mengetahui daya dukung tanah terhadap bangunan yang akan dibangun. Menggunakan material konstruksi pondasi yang sesuai dengan spesifikasi bangunan yang akan dibangun. Melakukan koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kabupaten Kolaka Timur serta pemerintah setempat.
bangunan pembanguna n GedungOlah Raga
Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan pekerjaan pondasi dengan tiang pancang kemudian data hasil wawancara dan pengamatan langsung dianalisis
konstruksi bangunan pembangunan GedungOlah Raga
konstruksi bangunan pembangun an GedungOlah Raga
secara deskripsi. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah (FGD), untuk menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan persepsi serta aspirasi masyarakat yang terkena dampak.
III -104
3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
responden 4
Kesehatan Masyarakat Terjadinya Penurunan gangguan Derajat kesehatan Kesehatan masyarakat masyarakat merupakan dampak turunan dari perubahan kualitas lingkungan sekitar lokasi pekerjaan struktur – konstruksi bangunan.
Hasil analisis kualitas udara yang dilakukan pada saat dilakukan kegiatan konstruksi memperlihatkan bahwa jarak persebaran partikel dari lokasi sumber hanya 85 meter. Jarak persebaran partikel udara yang dekat mengakibatkan munculnya gangguan kesehatan akibat kegiatan yang dilakukan diperkirakan tidak akan muncul.
Menyiapkan tempat penampungan limbah padat di dalam lokasi kegiatan yang dilakukan pengangkutan secara teratur. Menyiapkan ruang terbuka hijau di dalam lokasi GedungOlah Raga Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, khususnya yang berdekatan langsung dengan pemukiman penduduk sebelum melaksanakan kegiatan pekerjaan tanah dan struktur. Mengurangi intensitas kegiatan penggalian, pengurugan, dan pemadatan, terutama pada saat penduduk sedang beristirahat pada siang hari.. Melakukan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat, khususnya melakukan tindakantindakan prefeventif terjadinya prevalensi
Pengelolaan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi pekerjaan struktur – konstruksi bangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama kegiatan pekerjaan struktur – konstruksi bangunan pembangunan GedungOlah Raga
Mengetahui jumlah tenaga kerja/buruh yang mengalami gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan
wawancara dengan pekerja/buruh. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.,
Pemantauan lingkungan di Desa Matabondu sekitar lokasi pekerjaan struktur – konstruksi bangunan pembangunan
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi bangunan
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka
GedungOlah Raga
pembangun an GedungOlah Raga
4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -105
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
ISPA. Memberikan penyuluhan kepada para pekerja/buruh bangunan tentang kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan. Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja agar melakukan pembongkaran sesuai standar operasional prosedur tentang pencegahan pencemaran kualitas udara khususnya meminimalkan peningkatan kualitas partikulat debu di udara.
4
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terjadinya Kesehatan Konstruksi kecelakaan dan bangunan kerja Keselamata dengan bersumber n kerja ketinggian 15 dari meter berpotensi pekerjaan besar terhadap struktur – terjadinya konstruksi kecelakaan kerja. bangunan. Besaran dampak dimana ini adalah semua tenaga kerja tenaga kerja tidak konstruksi yang memenuhi digunakan yaitu standar sekitar 66 orang.
Pemasangan RambuRambu, Slogan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dan Papan Keselamatan (Safety Board)
Pengelolaan lingkungan di lokasi pekerjaan struktur – konstruksi bangunan pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi pembanguna n GedungOlah Raga
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui jumlah tenaga kerja/buruh yang mengalami gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pekerja/buruh. Data dianalisis secara
Pemantauan lingkungan di lokasi pekerjaan struktur – konstruksi tahap konstruksi pembangunan GedungOlah Raga
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan struktur – konstruksi pembangun an GedungOlah Raga
III -106
Dinas PU dan Perumahan BPJS Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Tenaga Kerja dan TransmigrasiK abupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
operasional keselamatan kerja.
Dampak ini berlangsung selama pekerjaan struktur – konstruksi bangunan berlangsung sampai pada tahap finishing bangunan
sebagai tanda bangunan GedungOlah Raga siap dioperasikan
Memberikan peringatan kepada seluruh pekerja/mekanik untuk tidak berada pada radius tertentu selama proses menaikkan dan menurunkan peralatan berat. Melakukan penyuluhan/sosialisasi kepada pekerja yang
deskriptif kuantitatif.
melakukan pemasangan pondasi atau tiang konstruksi bangunan tentang penggunaan alat pengaman kerja serta melakukan kegiatan pemasangan pondasi atau tiang konstruksi sesuai dengan prosedur kerja atau SOP. Kegiatan Safety Talk setiap hari Sabtu Jam 08.00 WITA dan 1 kali dalam sebulan wajib diikuti oleh Seluruh Karyawan dan Pekerja. Safety Talk pada awal Proyek sudah harus dilaksanakan. Safety Talk dilakukan bertahap dan Training Pemakaian Fire
III -107
Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
F. 1
Extinguisher Pengarahan tentang K3 yang ditujukan kepada para Pekerja dan Karyawan yang akan berada di Area Kerja
Pemasangan Electrikal dan Mekanikal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Munculnya dampak kecelakaan kerja bersumber dari pemasanga n instalasi elektrical dan mekanikal bangunan gedung.
Kesehatan dan Keselamata n Kerja
Kegiatan mekanikal dan elektrical bangunan GedungOlah Raga dengan tinggi bangunan 15 meter berpotensi besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Besaran dampak ini adalah semua tenaga kerja elektrical dan mekanikal yang digunakan yang berpotensi terkena dampak. Besaran dampak juga mencakup ketersediaan alat
Memberikan pengarahan kepada tenaga kerja agar selalu menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja. Memasang ramburambu K3 di dalam lokasi kegiatan Memberikan santunan pada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat bekerja. Menyiapkan alat pelindung diri pada semua tenaga kerja yang digunakan. Penyediaan alat mekanikal seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Hydrant ditempatkan pada daerah yang muda
Pengelolaan lingkungan di dalam lokasi pemasangan instalasi elektrical dan mekanikal bangunan gedung Pembangunan GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama kegiatan pemasangan instalasi elektrical dan mekanikal bangunan gedung
Mengetahui jumlah tenaga kerja/buruh yang mengalami gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pekerja/buruh. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Pemantauan lingkungan di dalam lokasi pemasangan instalasi elektrical dan mekanikal bangunan gedung Pembangunan GedungOlah Raga
Pemantaua n lingkungan hidup dilakukan selama pemasanga n instalasi elektrical dan mekanikal bangunan gedung Pembangun an GedungOla h Raga
III -108
1. Dinas PU dan Perumahan 2. BLHD Kabupaten Kolaka 3. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
pelindung diri pada saat pekerjaan dilakukan.
dijangkau dan rawan munculnya kebakaran. Penggunaan material untuk jaringan mekanikal dan elektrical menggunakan material yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISASISA BANGUNAN selama pemasangan instalasi elektrical dan mekanikal bangunan
G. 1
Pekerjaan Penyelesaian Akhir (Finishing) Kualitas Udara dan Partikulat Debu (Pb) dan Peningkatan Kebisingan Meningkatny Penurunan Besaran atau Melakukan kegiatan a partikel Kualitas konsentrasi penyiraman lahan debu di Udara partikel debu di minimal 2 kali sehari dalam dalam ruang (pagi dan sore hari) lingkungan kerja yang utamanya di sekitar kerja dibandingkan lokasi yang akan bersumber dengan baku dibersihkan dari mutu yang Melakukan perawatan pekerjaan berlaku. peralatan seperti penyelesaia buldozer, excavator,
Pengelolaan lingkungan di dalam lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan di Jalan Kolaka Kendari depan GedungOlah
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama pekerjaan penyelesaian akhir (finishing)
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Raga dan Jalan Kolaka -Kendari.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan penyelesaia n akhir
III -109
1. Dinas PU dan Perumahan 2. BLHD Kabupaten Kolaka 3. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
n akhir (finishing) dinding bangunan yang menggunak an kertas gosok dan mesin penghalus permukaan
bangunan
stone walls dan compacting engine secara periodik agar tidak menghasilkan gas buang yang dapat menurunkan kualitas udara. Membersihkan bak dan roda kendaraan angkutan sisa-sisa bangunan dan sampah padat, utamanya pada saat keluar dari lokasi tapak proyek. Tidak melakukan pengangkutan sisa-sisa bangunan dan sampah padat pada saat masyarakat beristirahat siang, khususnya sekitar lokasi Pembangunan GedungOlah Raga Mengatur jadwal finishing dan Pemasangan STP, yaitu 08.00 – 12.00 Wita, 13.00 – 18.00, dan 19.00 – 20.00 sehingga tidak mengganggu istrirahat dan aktifitas ibadah masyarakat sekitar tapak proyek. Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus
Raga.
Sampler) kemudian dianalisa di laboratorium dengan metode grafimetrik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui tingkat
(finishing)
kebisingan Metode pemantauan: Melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Sound Level Meter. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
III -110
Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISASISA BANGUNAN selama pekerjaan penelesaian akhir 2
Transportasi (Aksesibilitas) Meningkatn Transportasi Untuk ruas ya volume (Aksesibilitas) Jalan Kolaka – lalulintas Kendari masih bersumber memiliki Tingkat dari Pelayanan bertambahn Jalan rerata ya pada level C, kendaraan dimana akibat pergerakan adanya kendaraan kegiatan sudah pekerjaan terpengaruh penyelesaia dari kondisi n akhir kendaraan (finishing) disekitarnya. pembangun Jika pekerjaan an finishing GedungOla digunakan h Raga kendaraan truck dengan intensitas penganguktan 8
(finishing)
Melakukan pengangkutan sisa-sisa bangunan dan sampah padat selama pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) di luar waktu puncak Jalan Kolaka -Kendari pada jalan pagi hari pukul 08.00 – 09.00 pagi hari dan sore hari pukul 17.00 – 18.00 sore. Memasang rambu atau papan pengumuman kurang lebih 100 m dari akses jalan keluar masuk tapak proyek. Isi pengumuman “Hati-hati 100 m kedepan kendaraan proyek keluar masuk dan “Mohon Maaf Atas
Pengelolaan lingkungan di dalam lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka -Kendari depan GedungOlah Raga.
Pengelolaan lingkungan hidup di dilakukan selama pekerjaan penyelesaian akhir (finishing)
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui penambahan waktu perjalanan adalah terjadinya gangguan kemacetan lalu lintas, kerusakan badan jalan, dan potensi kecelakaan lalulintas. Metode pemantauan: - Melakukan pengamatan langsung di lapangan. - Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak tertentu kemudian dianalisis
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Desa Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali selama tahap konstruksi
III -111
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
trayek maka setiap jamnya volume lalulintas akan bertambah sekitar 2 kendaraan per jamnya.
3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terjadinya Kesehatan Besaran kecelakaan dan dampaknya
Gangguan Perjalanan Anda” Membatasi kecepatan kendaraan angkutan material/bahan bangunan maksimum 40 km/jam dengan muatan sesuai batas tonase kendaraan Mengatur sistem transportasi
pengangkutan bangunan dan sisa-sisa sampah padat sehingga tidak secara bersamaan berada pada jalur jalan yang sama. Jika kegiatan pengangkutan sisa-sisa bangunan dan sampah padat selama pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) dilakukan hingga malam hari maka di sekitar titik akses keluar masuk kendaraan proyek dipasang lampu penerangan berwarna kuning dan dilengkapi dengan lampu penerangan jalan Memberikan pengarahan kepada
dengan menggunakan rumus matematik yang baku. Mengetahui penambahan volume dan penumpukan kendaraan akibat beroperasinya tempat parkir GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka . MetodeTimur pemantauan: Melakukan pengamatan volume kendaraan yang masuk dan keluar pada lokasi parkir pengembangan GedungOlah Raga, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku.
Pengelolaan lingkungan di
Pengelolaan lingkungan
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pemantauan lingkungan di
Pemantaua n
III -112
Dinas PU dan Perumahan
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
kerja selama pekerjaan penyelesaia n akhir (finishing) diakibatkan dari kelalaian tenaga kerja yang tidak mengikuti standar operasional kegiatan.
Keselamata n Kerja
adalah tingkat ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang disiapkan serta ketaatan penggunaanya oleh tenaga kerja selama pekerjaan penyelesaian
akhir (finishing).
tenaga kerja agar selalu menggunakan Alat Pelindung Diri pada saat bekerja. Memasang ramburambu K3 di dalam lokasi kegiatan Semua tamu/karyawan yang masuk kedalam areal lokasi kegiatan pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri. Memberikan santunan pada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat selama pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) . Menyiapkan Alat Pelindung Diri pada semua tenaga kerja yang digunakan. Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan TransmigrasiKabupaten Kolaka Timur
sekitar lokasi pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) pembangunan GedungOlah Raga.
hidup di dilakukan selama kegiatan pekerjaan penyelesaian akhir (finishing)
Mengetahui banyaknya pengunjung dan masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan karyawan
sekitar lokasi pekerjaan penyelesaian akhir (finishing) GedungOlah Raga
lingkungan hidup dilakukan selama pekerjaan penyelesaia n akhir (finishing) GedungOla h Raga
GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur dan masyarakat sekitar serta selanjutnya data tersebut di komparasi dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas di Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
III -113
BPJS Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
NO .
3.3 A 1
SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
Tahap Operasional Mobilisasi Tenaga Kerja/Karyawan Kesempatan Kerja Sumber Terciptanya Tenaga kerja dampak terciptanya kesempatan kerja berasal dari kegiatan mobilisasi tenaga kerja selama tahap operasional GedungOlah Raga.
kesempatan kerja yang dapat diakses oleh penduduk lokal yang memiliki ketrampilan di bidang l di Desa Matabondu selama tahap operasional GedungOlah Raga.
yang akan diterima pada saat kegiatan operasional bersumber dari wilayah Administrasi Kabupaten Kolaka Timur dengan tingkat pendidikan mulai SLTA sampai Sarjana, maka kegiatan penerimaan tenaga kerja operasional akan memberikan kotribusi sekitar 2,66 %
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA PENGELOLAA PENGELOLAA PENGELOLAAN N N LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP
Memprioritaskan
Pengelolaan
Pengelolaan
tenaga kerja lokal yang dianggap memiliki kompetensi pada bidang yang dibutuhkan untuk direkrut.. Memberikan upah kepada tenaga kerja sesuai dengan ketentuan tentang penggajian dalam internal perusahaan dan hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan. Memasang pengumuman atau penyampaian
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan anggota masyarakat di Desa Matabondu.
lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasiona
INSTITUSI UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA PEMANTAUA PEMANTAUA LINGKUNGAN HIDUP PEMANTAUAN N N LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP
Mengetahui
terjadinya keresahan masyarakat. Mengetahui banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan mobilisasi karyawan kemudian data
Pemantauan
Pemantauan
1. Dinas PU dan
lingkungan di sekitar lokasi kegiatan pembangunan GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Desa Matabondu.
lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasional
Perumahan 2. BPJS Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur 3. Dinas Tenaga Kerja dan TransmigrasiKabu paten Kolaka Timur 4. BLHD Kabupaten Kolaka 5. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -114
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
terhadap pengurangan pencari kerja yang ada di Kabupaten Kolaka Timur khusus yang berpendidikan SLTA, Diploma, dan Sarjana
kepada masyarakat melalui media massa tentang kebutukan tenaga kerja dan spesifikasi yang dibutuhkan. Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga
hasil wawancara dan pengamatan langsung dianalisis secara deskripsi.
Kerja dan TransmigrasiKabu paten Kolaka Timur, Camat Tirawuta dan Kepala Desa Desa Matabondu. 2
Pendapatan Masyarakat Dampak Peningkatan peningkatan pendapatan pendapatan bersumber dari penerimaan upah kerja yang diberikan oleh pihak manajemen GedungOlah Raga kepada karyawan selama tahap operasional
Peningkatan pendapatan akan dirasakan oleh tenaga kerja yang direkrut sebagai karyawan GedungOlah Raga. Jumlah masyarakat yang terkena dampak langsung adalah
Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk yang bermukim di sekitar lokasi GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur khususnya di Desa Matabondu untuk diterima karyawan, teknisi, security dan office boy. Pemberian Asuransi Jaminan
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan anggota masyarakat di Desa Matabondu.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasiona
Mengetahui terjadinya peningkatan pendapatan . Mengetahui banyaknya masyarakat yang direkrut sebagai karyawan Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Desa Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasional
1. Dinas PU dan Perumahan 2. BLHD Kabupaten Kolaka 3. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -115
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
sebanyak 66 orang. Jika diasumsikan bahwa tenaga kerja yang direkrut adalah tenaga kerja dengan status pencari kerja maka besaran
3
dampak peningkatan pendapatan adalah sekitar Rp. 1.350.000 sampai Rp. 3.500.000/ bulan Proses Sosial (Interaksi sosial dan Komunikasi) Dampak Proses Sosial Pola proses terjadinya (Interaksi sosial antara tenaga proses sosial dan komunikasi) kerja dengan bersumber dari masyarakat adanya akan hubungan berlangsung timbal balik secara antara sesama harmonis karyawan mengingat dengan tamu adanya Gedung Olah sosialisasi Raga. yang baik
sosial ketengakerjaan kepada karyawan (BPJS Kesehatan) sesuai dengan peraturanperundangundangan yang berlaku. Memberikan upah karyawan sesuai
dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan GedungOlah Raga kemudian data hasil wawancara dan pengamatan
perundangundangan ketenaga kerjaan
langsung dianalisis secara deskripsi.
Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara manajemen, karyawan dengan para tamu gedung dan masyarakat sekitar. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada para karyawan untuk menjalin hubungan yang
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional Gedung Olah Raga dan anggota masyarakat di Desa Matabondu.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasiona
Mengetahui terjadinya keresahan masyarakat. Mengetahui banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif Metode pemantauan: Melakukan pengamatan
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Desa Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasiona
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -116
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
harmonis dan mentaati etika, moral dan Budaya , dalam melakukan interaksi dan komunikasi dengan pengunjung dan warga sekitar. Melaksanakan kegiatan kerja bakti secara berkala
langsung dan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan GedungOlah Raga kemudian data hasil
sehingga tercipta interaksi sosial dan komunikasi pada masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal Memberikan sanksi kepada pekerja yang melanggar ketertiban kerja.Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar. Pemrakarsa ikut secara partisipatif melalui program CSR dalam beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa
wawancara pengamatandan langsung dianalisis secara deskripsi. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah (FGD), untuk menampung dan mengakomoda si pendapat, sikap dan persepsi serta aspirasi
III -117
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Matabondu sekitar lokasi GedungOlah Ragamisalnya: perayaan hari kemerdekaan, hari Kartini, Maulid (acara tujuhbelasan), pertandingan olahraga dan seni. 4
masyarakat yang terkena dampak .
Perubahan Sikap dan Persepsi Dampka perubahan sikap dan persepsi positif akan muncul dalam lingkungan tenaga kerja yang digunakan terkait dengan tersedianya lapangan pekerjaan baru bagi mereka. Sikap dan Persepsi ini sebagian besar muncul dari masyarakat yang memiliki kompetensi pendidikan yang sesuai.
Perubahan Sikap dan Persepsi
Jumlah tenaga kerja yang akan alami perubahan sikap dan persepsi terkait dengan kegiatan penerimaan tenaga kerja relatif banyak. Sikap dan persepsi positif diperkirakan semua muncul pada tenaga kerja yang direkrut sebagai tenaga kerja operasional GedungOlah
Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat sekitar. Memberikan penyuluhan kepada para karyawan agar bekerja dengan baik, memelihara hubungan dengan pekerja lain dan memelihara keamanan. Ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan dengan masyarakat di Desa Matabondu dan sekitarnya.
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan anggota masyarakat di Desa Matabondu.
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun dalam setahun selama tahap operasional
Mengetahui terjadinya keresahan masyarakat. Mengetahui banyaknya masyarakat yang berpersepsi negatif Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan pembangunan GedungOlah Raga kemudian
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan anggota masyarakat di Desa Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun selama tahap operasional
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -118
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
Raga yaitu sekitar 122 orang.
data hasil wawancara dan pengamatan langsung dianalisis secara deskripsi. Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah melaluipendapat proses sosialisasi, diskusi kelompok terarah (FGD), untuk menampung dan mengakomoda si pendapat, sikap dan persepsi serta aspirasi masyarakat yang terkena dampak.
B. 1
Pengoperasian dan Pemeliharaan Gedung Olah Raga dan Fasilitasnya Kualitas udara (CO, SO2, NO2, Partikulat Debu) Menurunnya Penurunan Jumlah Pemeliharaan kualitas udara Kualitas Udara partikel debu landsekap/taman (Penurunan bersumber dari dihasilkan dari dengan strata yang emisi Konsentrasi SOx, kegiatan lengkap, mulai dari kendaraan dari NOx, CO, Pb dan pengangkutan tanaman penutup
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui kondisi kualitas
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6
III -119
Dinas PU dan Perumahan BLHD Kabupaten Kolaka
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
lokasi parkir, khususnya ruang parkir di lantai dasar gedung emisi dari mesin generator set pada saat dioperasikan.
partikel debu di udara.
material & peralatan adalah sekitar 0,0065 lb/mile.
hingga tegakan pelindung; mulai dari tanaman hijauan Tidak menghidupkan mesin selama kendaraan diparkir atau menunggu di tempat parkir. Menanam tanaman pelindung/peneduh jalan dan tempat parkir yang dapat menyerap emisi dari kendaraan bermotor. Menyediakan bak sampah atau kantong plastik untuk mengumpulkan sampah secara terpisah antara sampah organik dan anorganik, seperti plastik, kertas, botol minuman, kaleng untuk didaur ulang (recycle), Jenis-jenis sampah organik yang mudah membusuk
GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka Kendari
selama tahap operasional
udara ambien. Metode pemantauan: Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian
bulan) di dalam lokaso\i GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka Kendariselama tahap operasional
bulan) dalam setahun selama tahap operasional
dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotomete r. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan. Mengetahui peningkatan partikel debu (TSP). Metode pemantauan: Pengambilan sampel di lapangan menggunakan alat HVS (High Volume
III -120
Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
atau terurai harus ditangani atau diangkut ke TPA tidak lebih dari 2 x 24 jam sehingga tidak menimbulkan bau atau dibongkar oleh binatangbinatang seperti kucing dan anjing, dan menjadi vektor
Sampler) kemudian dianalisa di laboratorium dengan metode grafimetrik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan
penyakit lalat dan seperti tikus. Unit pengolahan air limbah dibuat dengan konstruksi lebih tinggi dari permukaan lahan sehingga air limpasan tidak masuk dalam unit pengolahan. Menyediakan penampungan limbah padat dan diangkut setiap hari ke lokasi TPA. Pihak pemrakarsa dan kontraktor harus memasang papan peringatan tentang ”BAHAYA KEBAKARAN” dan “ DILARANG MEROKOK” serta
baku mutu yang dipersyaratkan.
III -121
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
DILARANG KERAS MEMBAKAR SAMPAH ATAU SISA-SISA BANGUNAN selama pengoperasian dan pemeliharaan gedung dan fasilitasnya 3.
Transportasi Menurunnya(Aksesibilitas) Transportasi kualitas udara (Aksesibilitas) bersumber dari emisi kendaraan dari lokasi parkir, khususnya ruang parkir di lantai dasar gedung emisi dari mesin generator set pada saat dioperasikan.
Peningkatan volume kendaraan yang keluar masuk dari dalam lokasi GedungOlah Raga sangat ditentukan dari jumlah Pegawai dan pengunjung yang ada. Puncak volume kendaraan terjadi pada saat ruang pertemuan Gedung digunakan. Kapasitas ruang
Menempatkan petugas yang mengatur sirkulasi kendaraan yang keluar masuk dari dalam lokasi kegiatan Memasang ramburambu lalulintas „dilarang berhenti dan parkir 50 meter sebelum dan sesudah jalan masuk ke GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur. Menempatkan petugas satpam/juru parkir pada pintu masuk – keluar untuk mengarahkan
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka Kendari
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun selama tahap operasional
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui penambahan waktu perjalanan adalah terjadinya gangguan kemacetan lalu lintas, Metode pemantauan: - Melakukan pengamatan langsung di lapangan. - Melakukan pengamatan volume lalulintas dan waktu tempuh kendaraan dalam jarak
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan masyarakat dibelakang lokasi kegiatan, Desa Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) dalam setahun di dalam lokasi GedungOlah Ragadan Jalan Kolaka Kendariselam a tahap operasional
1. Dinas PU dan Perumahan 2. Dinas Perhubungan Kabupaten Kolaka Timur 3. BLHD Kabupaten Kolaka 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -122
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
pertemuan sekitar 70 kursi. Sebagian besar pengunjung datang dengan menggunakan kendaraan taxi dan sebagian lagi akan menggunakan kendaraan pribadi. Kapasitas parkir Gedung Olah Raga sekitar 80 unit kendaraan roda empat dan roda dua.
kendaraan yang akan masuk – keluar ke GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur. Pengunjung yang datang menggunakan taksi harus menurunkan penumpang pada shelter pada (halte) yang disiapkan. Melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan sesegera mungkin. Menyediakan jalur pedestrian untuk akses pejalan kaki yang terpisah dengan akses kendaraan ke GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur. Jalan masuk dari depan dan keluar melalui belakang atau pada jalur jalan masuk dan keluar dibatasi
tertentu kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku. Mengetahui penambahan volume dan
penumpukan kendaraan akibat beroperasinya tempat parkir GedungOlah Raga, Kabupaten Kolaka Timur Metode pemantauan: Melakukan pengamatan volume kendaraan yang masuk dan keluar pada lokasi parkir pengembangan GedungOlah Raga, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus matematik yang baku.
III -123
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
oleh median jalan. Memanfaatkan satuan ruang parkir secara maksimal dengan aturan parkir yang telah ditetapkan, misalnya parkir serong 30 dan bukaan pintu juga 30 serta diberi tanda garis untuk satu satuan ruang parkir, khususnya untuk kendaraan roda 4 ke atas.
4
Hidrologi (Infiltrasi/Resapan Air) Dampak Hidrologi Hidrologi (Infiltrasi/Resapa (Infiltrasi/resapa n Air) n Air) akibat kegiatan pengoperasian GedungOlah Raga
Rata – rata aliran air permukaan di dalam pengoperasia n dan pemeliharaan Gedung Olah Raga akan terjadi dengan adanya curah hujan yang tinggi. Setelah dilakukan kegiatan pembangunan gedung laju
Membangun saluran drainase di sekeliling GedungOlah Raga. Menjaga berfungsinya saluran drainase dan gorong-gorong di sekeliling areal GedungOlah Raga. Menjaga terpadunya pengaliran air dengan sistem drainase yang ada.
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan Matabondu
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun selama tahap operasional
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui elevasi muka air tanah Metode pemantauan: Melakukan pengamatan langsung dan pengukuran pada kedalaman air sumur penduduk. Memantau
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Ragadan Matabondu.
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun pada sumursumur penduduk dank anal Matabondu selama tahap operasional
III -124
Dinas PU dan Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kolaka Timur BLHD Kabupaten Kolaka Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
aliran air permukaan mengalami peningkatan.
5
Kualitas Air Permukaan Menurunnya Penurunan kualitas air Kualitas air bersumber dari Permukaan limbah cair yang berasal Gedung, toilet, dan limbah dari dapur.
Jumlah ruangan yang ada di GedungOlah Raga
Pembuangan limbah yang memadai (diluar pengaruh potensi banjir) Terapkan sistem pembuangan airbuangan yang terlindungi.
Menyediakan bak sampah dan memisahkan sampah organik dan anorganik pada wadah tertutup serta melakukan sistem pengangkutan limbah padat (sampah) dilakukan secara teratur. Menampung limbah cair yang dihasilkan dari operasional Gedun Olah Raga Limbah cair dari dapur, WC/ kamar mandi
perubahan pola aliran. Metode pemantauan: Melakukan pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan.
Pengelolaan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional GedungOlah Raga
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun selama tahap operasional
Metode Pengumpulan dan Analisis Data Mengetahui terjadinya pencemaran air atau perubahan kualitas air permukaan. Metode pemantauan: Melakukan pengambilan sampel air pada badan air di sekitar lokasi Gedung Olah Raga, Kabupaten Kolaka Timur dengan menggunakan botol sampel dan selanjutnya dianalisa di
Pemantauan lingkungan di sekitar lokasi kegiatan operasional Gedung Olah Raga dan Matabondu..
Pemantauan lingkungan hidup dilakukan 2 kali (tiap 6 bulan) setahun pada sumur-sumur penduduk dank anal Matabondu selama tahap operasional
1. Dinas PU dan Perumahan 2. BLHD Kabupaten Kolaka 3. Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kolaka Timur 4. Camat Tirawuta dan Kepala Desa serta LPM Desa Matabondu.
III -125
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Rencana Pembangunan Gedung Olah Raga Kabupaten Kolaka Timur
dialirkan masuk ke dalam septik tank yang dibuat sesuai standar (kedap air). Limpasan air hujan dari atap ataupun bagian kedap lainnya agar diarahkan ke sumur
laboratorium dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi dengan metode Winkler.
resapan atau taman/landscap e sehingga dapat mengsuplai air tanah.
III -126